Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA PADA IBU Y

DENGAN INTERVENSI INOVASI TERAPI MENULIS PENGALAMAN


EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU KEKERASAN DI
RUANG PUNAI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
ATMA HUSADA MAHAKAM
SAMARINDA
2018

ANALYSIS OF MENTAL NURSING CLINIC PRACTICE ON MS. Y


WITH INNOVATIVE INTERVENTIONOF EMOTIONAL EXPRESSIVE
WRITINGTOWARD VIOLENT BEHAVIORON PUNAI WARD IN
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
ATMA HUSADA MAHAKAM
SAMARINDA
2018

Peni Purwanti1, Mukhripah Damaiyanti2

DISUSUN OLEH :
PENI PURWANTI, S. Kep
17111024120157

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2018

i
ii
iii
Analisis Praktik Klinik Keperawatan Jiwa pada Ibu Y dengan Intervensi
Inovasi Terapi Menulis Pengalaman Emosional terhadap Perilaku
Kekerasan di Ruang Punai Rumah Sakit Jiwa Daerah
Atma Husada Mahakam Samarinda 2018
Peni Purwanti1, Mukhripah Damaiyanti2
INTISARI

Latar belakang: Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stresor yang di
hadapi oleh seseorang. Respon ini dapat merugikan baik pada diri sendiri maupun
lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang di timbulkan, maka penanganan klien
dengan prilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga-tenaga perawat
yang profesional.Perilaku kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang ekstrim dari marah
atau ketakutan (panik). Sering disebut juga gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah
berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol (Yosep, Iyus.
2010).Menghadapi masalah tersebut diatas, maka dibutuhkan suatu teknik dalam upaya
membantu mengurangi perilaku kekerasan pada pasien resiko perilaku kekerasan.
Diantaranya dengan dilakukan Terapi Menulis Pengalaman Emosional terhadap
psikomotorik. Terapi psikomotorik adalah suatu upaya latihan terapi yang berhubungan
dengan aktivitas fisik seperti latihan gerakan tubuh secara aktif. Tujuan dari terapi latihan ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan mental serta dapat mengurangi emosi yang
dirasakan.
Tujuan : Karya Ilmiah Akhir-Ners ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kasus
kelolaan pada klien perilaku kekerasan dengan inovasi intervensi Menulis Pengalaman
Emosional terhadap perilaku kekerasan di ruang Punai RSJD Atma Husada Mahakam
Samarinda.
Hasil : analisa data menunjukkan bahwa diperoleh hasil dengan pemberian intervensi terapi
Menulis dapat digunakan untuk membantu klien dengan perilaku kekerasan terhadap
kemampuan mengontrol emosi pada klien Perilaku Kekerasan.

Kata kunci: Perilaku Kekerasan, Terapi Menulis Pengalaman Emosional


1
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2
Dosen Universitas Muhammwadiyah Kalimantan Timur

iv
Analysis of Mental Nursing Clinic Practice on Ms. Y with
Innovative Interventionof Emotional Expressive Writing toward Violent
Behavioron Punai Ward in Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada
Mahakam Samarinda 2018

Peni Purwanti1, Mukhripah Damaiyanti2


ABSTRACT

Background: Violent behavior was one of respond toward stressor which was dealt by
someone. This respond could be good or bad oneself or environment. To observe the impact
which was caused by, then client treatment with violent behavior required to be done
correctly and precisely by professional nurses. Violent behavior was considered as an
extreme result from anger or fear (panic). It was often called restless or anger where someone
got angry responded toward a stressor with uncontrolled movement (Yosep, Iyus. 2010). To
deal with that issue above, then it was required a technique to help reducing violent behavior
on violent behavior risk. One of it was by doing Innovative Intervention of Emotional
Expressive Writing toward psychomotor. Psychomotor therapy was therapy practice which
correlated with physical activity such as active body movement. Aim of this therapy was to
improve mental ability and could reduce emotion that was felt.
Aim: This Nursing Final Scientific Paper aimed to do analysis toward case on client with
violent behavior with innovative intervention of Emotional Expressive Writing toward
violent behavior on Punai Ward in RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.
Result: Data analysis showed the result obtained by giving the Writing Intervention Therapy
could be used to help client with violent behavior toward emotional control ability on client
with Violent Behavior client.

Keywords: Violent Behavior, Emotional Expressive Writing Therapy


1
Nursing Profession Program Student of Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2
Lecturer of Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

v
1

PENDAHULUAN
Skizofrenia adalah salah satu meningkatkan perawatan mandiri bagi
penyakit yang mengenai kejiawaan atau individu yang mengalami kesedihan
mental seseorang , gangguan kejiwaan ini mendalam karena menulis bermanfaat
disertai dengan berbagai macam gejala sebagai media untuk membuka diri
yang seringkali dapat menganggu sehingga seseorang lebih mampu untuk
masyarakat sekitar (Jiwo 2012). melakukan rawat diri dengan lebih baik.
Skizofrenia adalah suatu kelainan Dari beberapa fenomena yang
atau gangguan psikologis yang bersifat tertulis diatas, penulis tertarik untuk
kronis , gejalanya adalah pasien yang melakukan penelitian tentang latihan
terkena tidak dapat membedakan antara menulis pengalaman emosional terhadap
fikiran, perilaku dan juga resiko perilaku kekerasan.Tindakan ini
emosinya.(Stuart, 2013). dapat diterapkan oleh perawat dalam
memberikan perawatan pada klien dengan
Perilaku kekerasan adalah salah satu resiko perilaku kekerasan. Adapun judul
tindakan pengalihan diri terhadap keadaan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini
yang tidak mampu di hadapi atau adalah Analisis Praktik Klinik
penyelesaian masalah yang tidak baik Keperawatan Jiwa dengan Intervensi
yang dihadapi oleh seseorang yang dapat Inovasi latihan Menulis Pengalaman
merugikan diri sendiri, orang lain maupun Emosionalterhadap Perilaku Kekerasan di
lingkungan. Pasien dengan masalah ruang Punai Rumah Sakit Jiwa Atma
perilaku kekerasan perlu ditangani secara Husada Mahakam Samarinda Tahun 2018.
tepat dengan perawatan yang tepat(Keliat,
2009). TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Tindakanatau intervensi Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akhir-
keperawatan dalam mengatasi perilaku Ners (KIA-N) ini bertujuan untuk
kekerasan pasien adalah dengan berbagai melakukan Analisis Praktik Klinik
macam cara dalam mengatasi keadaan Keperawatan Jiwa pada Ibu Y
pasien adalah : tindakan preventif, dengan Intervensi Inovasi latihan
tindakan antisipasi atau isolasi, dan terapi Menulis Pengalaman
yang digunakan dalam mengatasi pasien Emosionalterhadap Perilaku
dengan perilaku kekerasan salah satu Kekerasan di ruang Punai Rumah
terapi inovasinya adalah terapi menulis Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam
denganpengalamn emosional. Samarinda Tahun 2018.
Terapi menulis salah satu terapi 2. Tujuan Khusus
yang digunakan pada terapi yang sifatnya a. Melakukanasuhan keperawatan
ekpresif (Malchiodi, 2007).terapi menulis mulai dari pada pasienperilaku
memilik manfaat yang sangat penting kekerasan di ruang Punai RSJD
yaitu meningkatkan pemahaman untuk Atma Husada Mahakam
orang lain dan diri sendiri dalam bentuk Samarinda.
tulisan, sebagai sarana untuk b. Mengidentifikasi perilaku
meningkatkan kreatifitas dan sebagai kekerasan sebelum dilakukan
penguat kemampuan dalam intervensi inovasi latihan
berkomunikasi Menulis Pengalaman
Emosionaldi ruang Punai RSJD
Penelitian yang dilakukan oleh Atma Husada Mahakam
O’Connor, dkk (2003) memaparkan samarinda.
bahwa terapi menulis efektif dalam
2

c. Mengidentifikasiperilaku berkelahi dengan


kekerasan sebelum dilakukan keluarganya.sehingga dari pihak
intervensi inovasi latihan keluarga membawa klien ke RSJD
Menulis Pengalaman Emosional Atma Husada Mahakam Samarinda
diruang Punai RSJD Atma untuk mendapatkan perawatan. pasien
Husada Mahakam Samarinda. menolak pergi kontrol, klien sudah
d. Mengidentifikasikemampuan dirawat dirumah sakit Atma Husada
dalam mengatasi perilaku Mahakam sebanyak 3 kali dan
kekerasan di ruang Punai RSJD merupakan pasien ulangan. Ekspresi
Atma Husada Mahakam wajah tegang frekuensi bicara cepat
Samarinda. suara keras, kontak mata mudah
e. Menganalisa perbandingan beralih. Pemeriksaan fisik yang
sebelum dan sesudah diberikan penulis dapatkan meliputi tanda-tanda
terapi intervensi latihan Menulis vital klien dengan tekanan darah
Pengalaman Emosionaldi ruang 140/90mmHg, nadi 130x/menit,
Punai RSJD Atma Husada respirasi18x/menit, suhu badan
Mahakam Samarinda. 36.2℃, berat badan klien 64kg, tinggi
badan klien 156cm, hasil pengkajian
METODE PENULISAN
fisik tidak ditemukan keluhan hanya
saja klien mengatakan sering
Pengkajian pertama kali dilakukan
mengantuk dan lemes karena efek
pada tanggal 19 Desember 2018 jam
obat, sehingga kliem banyak
13.25 WITA dengan menggunakan
menghabiskan waktunya untuk tidur.
format pengkajian keperawatan jiwa.
Diganosa yang diangkat untuk
Klien bernama Ibu Y berusia 36th,
masalah pada Ibu Y adalah perilaku
klien sudah menikah dan memiliki 1
kekerasan dan harga diri rendah
orang anak, klien beragama islam,
kronis.
klien hanya menempuh pendidikan di
Psikososial klien mengatakan ada
bangku SMP, alamat klien saat ini
keluarga klien yang menderita
bertempat di jl.Lingai Sei Pinang
penyakit seperti yang diderita klien
Samarinda, klien masuk Rumah Sakit
saat ini, ya itu kakak kandung laki”
Jiwa daerah (RSJD) Atma Husada
klien tapi sudah sembuh, saat masih
Mahakam Samarinda pada tanggal 19
kecil klien mendapatkan pola asuh /
Desember 2018, pukul 13.25 WITA
didikkan yang baik dari orang tuanya,
dalam kondisi mengamuk dan marah-
ibu klien mengatakan semenjak
marah sehingga klien harus di
menikah klien mulai berubah
Restrain, di hari pertama dan kedua
biasanya kalau ada masalah klien
emosi klien masih labil, dan bersifat
selalu cerita semenjak menikah klien
amuk, dan klien masih tidak
tidak terlalu terbuka jika klien
kooperatif sehingga di lakukan
mempunyai masalah.Klien adalah
pengkajian pada tanggal 20 Desember
anak ke 6 dari enam bersaudara.
2018, pada pukul 08.00 WITA, di
ruang Punai RSJD Atma Husada
Mahakam Samarinda dengan diagnose
keperawatanPerilaku Kekerasan.
Pada pengkajian ditemukan data
menjelaskan bahwa alasan klien
masuk adalah klien mengamuk
dirumah dan tertawa sendiri keluhan ±
1 bulan ini, melempar barang, dan
3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hari Sebelum Sesudah


Tangal
Senin Subyektif : Subyektif :
31/12/18 Klien mengatakan bahwa dirinya belum Klien mengatakan kesal kepada suami, klien menulis
pernah melakukan terapi menulis suami tidak mau berkerja, manfaat menulis
sebelumnya pengalaman emosional dapat meringankan beban
pikirannya.
Obyektif :
Klien menguap terus-menerus, klien Obyektif :
kooperatif, kontak mata klien dengan Klien menguap terus-menerus,klien kooperatif,kontak
perawat sedikit terjalin klien tenang. mata klien dengan perawat dapat terjalalin,klien
PANSS-EC =13 tenang,dilakukan degnan beberpa pertanyaan klien
mengenai terapi pekasanaan menulis pengalaman
emosional. PANSS-EC= 12
Selasa Subyektif: Subjektif :
01/01/19 Klien mengatakan bahwa dirinya Setelah implementasi berupa pemaparan mengenai
mengantuk, klien mengatakan tidak akan prosedur pelaksanaan terapi menulis pengalaman
marah apabila dirinya tidak diganggu duluan emosional klien mengatakan memahami dan mengerti
oleh teman sekamarnya. dengan apa yang dijelaskan oleh perawat.

Objektif : Objektif :
Klien mengantuk ditandai dengan klien Ekspresi wajah klien tenang, klien kooperatif, kontak
selalu menguap terus-menerus di saat mata kadang tidak ada, klien bersikap terbuka kepada
perawat menyuruh klien menulis, klen perawat dalam mendengarkan pemaparan perawat
kooperatif mau mengikuti terapi menulis, mengenai terapi menulis. PANSS-EC=10
perawat menyarankan klien untuk menulis
apa yang klien rasakan disaat dirinya merasa
ingin marah atau suasana hatinya sedang
tidak baik karena emosi.perawat
menjelaskan prosedur dan tata pelaksanaan
terapi menulis. PANSS-EC= 12
Rabu Subjektif : Subjektif :
02/01/19 Klien mengatakan mau melakukan terapi Klien mngatakan perasaanya lebih tenang dan rileks
menulis lagi bersama perawar
Objektif :
Objektif : Klien menceritakan tentang kehidupan klien. PANSS-
Klien kooperatif dan mengikuti terapi EC 7
menulis dengan baik. PANSS-EC=9
Kamis Subjektif : Subjektif :
03/01/19 Klien mengatakan ingin mengajak teman- Setelah dievaluasi mengenai perasaan klien, klien
temanya untuk menulis bersama mengatakan senang dan tenang setelah melakukan
terapi menulis.
Obyektif :
Klien kooperatif dalam melaksanakan Obyektif :
terapi Menulis Pengalaman Emosional Klien mengatakan akan melakukan latihan menulis
PANSS-EC= 8 pengalaman emosional saat perasaan ingin marahnya
muncul. PANSS-EC= 7
4

Hasil intervensi inovasi diatas dilakukan, hal ini sejalan dengan


setelah dilakukan terapi menulis penelitian Kaloeti (2007) juga meneliti
pengalaman emosional menunjukan menggunakan terapi menulis dengan
bahwa ada perubahan antara sebelum dan menggunakan pengalaman emosional
sesudah intervensi inovasi terapi menulis untuk mengelola sstres penyalah gunaan
pengalaman emosional pada pasien NAPZA,hasil penelitian menunjukan
bahwa menulis pengalaman emosional
dengan resiko perilaku kekerasan
mampu menurunkan tingkat distres karena
sehinggaa dapat membantu klien dalam membantu individu untuk belajar
mengontrol perilaku kekerasan. membuka diri, bersentuhan dengan diri
Hasil studi kasus yang dilakukan pribadi dan mengenal emosinya dengan
pada klien dengan mengadopsi peneltian lebih baik.
yang dilakukan oleh Vequentina Puspa Berdasarkan hasil intervensi inovasi
Indah, Tina Afiatin dan Yulianti Dwi diatas setelah dilakukan terapi menulis
Astuti (2011), dimana dalam pelaksanaan menujukkan perubahan perilaku kekerasan
penelitian ini prosedur menulis dari skoring PANSS-EC dengan skor 13
pengalaman emosional dilakukan dalam 4 dengan kriteria pengendalian implus yang
sesi,dalam waktu 2 minggu studi kasus buruk : 4, ketegangan : 3, permusuhan : 2,
yang dilakukan oleh peneliti dengan ketidakkooperatifan : 2, gaduh gelisah : 2,
turun menjadi skor PANSS- EC
permasalahan yang berbeda dimana
Pengendalian implus yang buruk : 2,
peneliti sebelumnya pada klien dengan
ketegangan : 1, permusuhan : 1,
depresi yang melibatkana 14 orang ketidakkooperatifan : 1, gaduh gelisah : 2,
perempuan korban kekerasan yang di bagi total skor 7. Haltersebut menjadi indikator
kedalam kelompok kontrol dan kelompok klien dapat mengontrol marah yang
eksperimen, dengan rentang usia 19-39 dirasakan dengan masalah perilaku
tahun. kekerasan. PANSS (Positive and Negative
Syndrome Scale) ialah salah satu
Untuk meningkatkan partisipasi instrumen penilaian yang paling penting
kelompok dan eksplorasi tema tertentu, untuk pasien dengan gangguan jiwa berat /
beberapa aspek tertentu dari setiap sesi skizofrenia.PANSS pertama kali dibuat
harus terstruktur dan sebagian lagi lebih oleh Stanley.
fleksibel. Dalam penulisan dan
pengelolaan asuhan keperawatan pada Ibu KESIMPULAN
Y semua sesi yang dilakukan sesuai
dengan prosedur yang sudah ditetapakan Asuhan keperawatan jiwa pasien dengan
dalam standar operasional yang ada, hal resiko perilaku kekerasan di ruang Punai
ini dilakukan dalam kondisi klien yang RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda,
memungkinkan untuk dilakukan terapi Penulisan Karya Ilmiah Akhir-Ners ini
menulis, sehingga penulis tidak bertujuan untuk melakukan analisa
melakukan perubahan apapun. terhadap kasus kelolaan pada klien
perilaku kekerasan dengan inovasi
Perbedaan dari diagnosa antara intervensi terapi menulis pengalam
penelitian sebelumnya, dimana studi kasus emosional di Ruang Punai RSJD Atma
dilakukan pada klien perempuan usia 36 Husada Mahakam Samarinda. Diagnosa
tahun dengan diagnosa perilaku yang muncul pada ibu Y ada dua yaitu
kekerasan, penulis menyimpulkan perilaku kekerasan dan harga diri rendah,
perbedaan diagnosa yang diderita klien intervensi inovasi terapi menulis ditujukan
sehingga efektifitas terapi menulis dapat untuk mengatasi diagnosa perilaku
dilihat dalam 4 kali sesi latihan yang kekerasan.
5

Setelah klien dilakukan tindakan 5. Bagi Peneliti


inovasi intervensi terapi menulis Diharapkan dapat memberikan
pengalaman emosional dengan intervensi inovasi lainnya dalam
psikomotorik menujukan bahwa ada penurunan emosi pada klien
terjadi penurunan emosi dari rentang perilaku kekerasan.
respon kekerasan (Maladaptiif) sampai
Asertif (Adaptif). hal tersebut menjadi
inidaktor pasien dapat mengontrol emosi DAFTAR PUSTAKA
marah, menerima keadaan, kejadian, Ambarwati, W.N., 2009,
perasaan yang tidak menyenangkan Keefektifan Cognitive Behaviour Therapy
dirasakana dengan masalah perilaku (CBT) sebagai Terapi Tambahan Pasien
kekerasan. Skizofrenia di Panti Rehabilitasi Budi
Makarti Boyolali, Tesis, Fakultas
Saran
Kedokteran Universitas Sebelas Maret,
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan rumah sakit dapat Surakarta.
meningkatkan mutu Andrea N. Niles, MA,Kate E.
pelayanan.Penetapan SOP Haltom, BA,Catherine M. Mulvenna,
tindakan menulis pengalaman Ph.D,Matius D. Lieberman, Ph.D,
emosional sebagi asuhan danAnnette L. Stanton, Ph.D (2014).
keperawatan karena dapat Effects of Expressive Writing on
dilakukan sebagai salah satu Psychological and Physical Health: The
metode penurunan emosi pada Moderating Role of Emotional
klien perilaku kekerasan. Expressivity
2. Bagi Perawat
Perawat sebagai educator dapat Baikie, K. A. & Wilhelm, K.
memberikan informasi pada klien (2014). Emotional and physical health
dengan perilaku kekerasan berupa benefits ofexpressive writing. Advances in
metode latihan aktivitas fisik Psychiatric Treatment.
dengan tindakan terapi menulis Baikie, K. A., Kay Wilhem.
pengalaman emosional (2005). Emotional and Physical Heatlh
3. Bagi Klien Benefits of Expressive Writing. Advances
Diharapkan klien dapat in Psychiatric Treatment (2005), Vol. 11,
memahami dan menggunakan 338-346.
teknik menulis pengalaman
emosional dengan aktif Chaplin. J.P. (2008). Kamus
melakukan kegiatan latihan Lengkap Psikologi. Cetakan Keenam.
terapinya. Penerjemah: Kartiko, K. Jakarta : PT. Raja
4. Bagi Institusi Pendidikan Grafika Persada.
Sebagai bahan masukan dalam
Damaiyanti, M. & Iskandar (2014)
proses belajar mengajar dan
Asuhan Keperawatan Jadung
menjadi referensi tambahan
Bandung : PT Refika Aditama.
sehingga dapat menerapkan
Dermawan, D. & Rusdi. (2013).
tindakan terapi menulis
Keperawatan Jiwa: Konsep dan kerangka
pengalaman emosional dalam
kerja asuhan keperawatan
pelaksanaan asuhan keperawatan
jiwa.Yogyakarta : Gosyen publishing
dengan konsep penerimaan,
kesadaran, dan penggunaan nila- Dermawan, D. & Rusdi (2013),
nilai pribadipada klien risiko Keperawatan Jiwa : Konsep dan kerangka
perilaku kekerasan.
6

kerja Asuhan Keperawatan jiwa. Pustaka Nasir, Abdul, Muhith.2011.


Baru Yogyakarta Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa,
Pengantar dan Teori. Jakarta:Salemba
Davis, 1990. Human Behavior at Medika.
work : Organizational Behavior, Newyork
: Mc Graw - Hili Book Company. O’Connor, M., Nikoletti, S.,
Kristjanson, L. J., Loh, R., Willcock, B.
(2003).Writing therapy for the bereaved:
Fitria, Nita 2010.Prinsip Dasar Evaluation of an intervention.Journal of
dan Aplikasi penulisan Laporan Palliative Medicine. 6 (2), 322-351. Mary
Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Ann Liebert, Inc.
Tindakan Keperawatan. Jakaeta: Salemba Pennebaker, J. W. (1997). Writing
Medika about emotional experience as a
Jiwo, Tirto. 2012. Depresi : therapeutic process.Psychological Science.
Panduan Bagi Pasien, Keluarga dan Qonitatin, Novi., Sri Widyawati,
Teman Dekat. Jawa Tengah : Pusat Pusat & Gusti Yuli Asih. (2011). Pengaruh
Pemulihan dan Pelatihan Bagi Penderita Katarsis dalam Menulis Ekspresif sebagai
Gangguan Jiwa. Intervensi Depresi Ringan pada
Kaloeti, D. V. S. (2007). Menulis Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip Vol. 9
pengalaman emosional untuk mengelola No. 1, April 2011.
stres pada Penyalahguna NAPZA Tesis Rohmadani 2017, Relaksasi dan
(tidak diterbitkan). Yogyakarta: terapi menulis ekspresif sebagai
Universitas Gadjah Mada. penanganan kecemasan pada difabel
Kusumawati & Hartono.2010 Daksa. Journal Of Health Studies.
Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta Stuart G.W (2013). Buku Saku
Salemba Medika. Keperawatan Jiwa. Ed. S. EGC, Jakarata
Kinser,C dan Colby L. A. Smyth, J. M. (2008). Written
2007.Therapeutic Exercise.Fundation and emotional expression: Effect sizes,
Technique. 5th Ed.Philadelphia;F.ADavis oOutcome types, and moderating
Company.PP:2 variables. Journal of Counsulting and
Keliat, B.A & Akemat (2009). Clinical Psychology.
Terapi Aktivitas Kelompok. EGC. Jakarta. Siswanto.(2002). Pengaruh
Lepore, S. J., Greenberg, M. A., menulis pengalaman emosional terhadap
Bruno, M., &Smyth, J. M. simtomsimtom depresi pada remaja.Tesis
(2002).Expressive writing and health: Self (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas
regulation of emotion related Experience, Psikologi Universitas Gadjah Mada.
physiology, and behavior. The writing
cure: How expressive writing promotes Videbeck, Sheila L.,(2008). Buku
health and emotional well being (eds) in Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC
Lepore, S. J., & Smyth, J. M, hal 99- 117). Yosep, Iyus. (2010). Keperawatan
Washington DC: American Psychological Jiwa.Bandung : Refika Aditama
Association
Malchiodi, C.A. (2007).
Expressive therapies. New York: The
Guilford Press.
7
8

Anda mungkin juga menyukai