Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ANALISA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SISTEM

PADA TK A LENGKONG 1

Disusun guna memenuhi tugas Assessment 1


mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Multimedia (SMH2M4)

Disusun Oleh :
1. 7708174046 – Niswa Nafiah Sartono
2. 7708173059 – Aulia Izzatul
3. 7708170020 – Fahmi Alhamda Zikra
4. 7708162077 – Ary Hendrikus

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA MULTIMEDIA


FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
TAHUN 2019

[1]
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan kita. Melalui pendidikan,
manusia belajar mengenai hal-hal yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di dalam kehidupan nyata. Pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk
generasi-generasi berprestasi. Pendidikan juga akan membentuk karakter anak bangsa sesuai
dengan sistem pendidikan yang diterapkan. Pendidikan memiliki tingkatan sendiri yaitu
seperti pendidikan dasar, menengah, atas, dan lanjutan. Pendidikan dasar merupakan
pendidikan yang sangat penting dan utama karena disitulah pertama kali anak akan belajar
mengenai dasar-dasar pengetahuan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada
kehidupan nyata.
Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan yang berperan aktif dalam melaksanakan
proses belajar-mengajar. Sekolah merupakan salah satu wadah untuk memberikan pendidikan
kepada masyarakat. Lembaga pendidikan dasar di Indonesia salah satunya adalah Taman
Kanak-Kanak atau bisa disebut TK. Pada proses belajar-mengajar di TK, anak-anak tidak
hanya dituntut untuk belajar tetapi juga bermain. Sarana dan prasarana untuk pembelajaran
pun dibuat sedemikian rupa agar anak-anak tertarik untuk belajar di Taman Kanak-kanak.
TK A Lengkong 1, merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar yang ada di Lengkong,
Bojongsoang. Namun, dalam proses belajar-mengajar masih menggunakan cara manual dan
sederhana. Dalam proses belajar-mengajar, TK A Lengkong 1 hanya menggunakan papan
tulis dan buku sebagai media pembelajaran. Seiring perkembangan teknologi yang semakin
maju, media pembelajaran TK A Lengkong 1 dirasa kurang. Pada saat pembelajaran Bahasa
Inggris, anak-anak hanya diajarkan sesuai dengan apa yang guru ketahui. Anak-anak hanya
belajar pronunciation sesuai apa yang diucapkan oleh Guru. Dan Guru pun mengetahui,
bahwa kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki setiap Guru tidaklah sama dan tidak terlalu
sempurna. Tidak hanya itu, Guru pun juga kesulitan untuk memperlihatkan bagiamana bentuk
asli dari benda-benda yang diajarkan kepada anak-anak karena terbatasnya media
pembelajaran yang ada.
Dari data diatas, menunjukan bahwa TK A Lengkong 1 membutuhkan sebuah media
pembelajaran dalam bentuk multimedia untuk melakukan proses belajar-mengajar pada
pelajaran Bahasa Inggris. Mereka membutuhkan media pembelajaran yang dapat
menampilkan bentuk nyata dari benda-benda yang diartikan ke dalam Bahasa Inggris dan
bagaimana pronunciation yang benar. Media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran
Bahasa Inggris di TK A Lengkong 1 yaitu menggunakan Augmented Reality atau AR.
Augmented Reality atau AR merupakan sebuah teknologi yang dapat menggabungkan
benda maya baik dua dimensi maupun tiga dimensi kedalam kehidupan nyata atau real life
dengan bantuan alat perangkat keras dan perangkat lunak. Teknologi Augmented Reality
sangat sesuai apabila diterapkan sebagai media pembelajaran di TK A Lengkong 1, karena
dapat menampilkan informasi berbentuk objek 3D ataupun 2D yang akan merealisasikan
bentuk nyata dari benda-benda yang dipelajari. Selain objek 3D, dilengkapi juga dengan audio

[2]
pronunciation yang membantu Guru dalam mengajarkan pengucapan Bahasa Inggris yang
benar sesuai kaidah Bahasa Inggris. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pembelajaran
Bahasa Inggris akan lebih mudah dan lebih menarik bagi anak-anak karena adanya media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan praktis.
2. Profil TK A Lengkong 1
a. Sejarah TK A Lengkong 1
TK A Lengkong1 berdiri pada tahun 2008. Pendiri dari TK ini adalah Kepala
Sekolahnya sendiri yaitu ibu Yati Nurhayati. Sebelum mendirikan TK A Lengkong 1,
beliau adalah seorang guru TK disalah satu TK daerah Lengkong. Karena keadaan
masyarakat di lingkungan rumah beliau, dimana banyak masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan dasar TK karena kurang mampu. Maka ibu Yati Nurhayati bekerja
sama dengan Ketua Rw setempat berencana untuk mendirikan Taman Kanak-Kanak.
Tujuan ibu Yati Nurhayati ingin mendirikan Taman Kanak-Kanak ini karena ingin
memberikan ilmu kepada anak-anak disini bagaimana cara membaca, menulis, berhitung
tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Dan akhirnya pun, tepat tahun 2008 TK A
Lengkong 1 berdiri hingga sekarang. TK A Lengkong 1 telah menjadi lembaga pendidikan
dasar selama 13 tahun yang berjasa pada pendidikan di daerah Lengkong. TK A Lengkong
1 pun menghasilkan lulusan yang pintar dan hampir semua lulusan TK A Lengkong 1
diterima di SD manapun.
b. Visi dan Misi TK A Lengkong 1
Visi TK A Lengkong 1
Melahirkan generasi yang unggul secara keilmuan dan keislaman
Misi TK A Lengkong 1
Menyelenggarakan pendidikan baik formal maupun informal bagi anak usia dini dan
seluruh kalangan masyarakat yang berlandaskan pada pengembangan potensi anak dan
pendidikan agama Islam.
c. Tujuan TK A Lengkong 1
- Menanamkan akhlaqul karimah pada diri anak sehingga dapat membedakan yang
benar dan yang salah
- Mengembangkan potensi kekhalifahan dalam diri anak agar menjadi anak cerdas,
mandiri, dan tangguh
- Menumbuhkan kreativitas anak sehingga mampu mengembangkan ide dan gagasan
- Menjadi mitra keluarga dalam mendidik

[3]
d. Struktur Organiasi TK A Lengkong 1

Kepala Sekolah
(Yati Nurhayati A.Ma)

Guru Guru
(Ella Faridah) (Sri Agung Daniati)

Murid TK 0 Murid TK 0
Besar Kecil

e. Alamat TK A Lengkok 1
Desa Lengkong Rt.01/01 Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
f. Jumlah Murid dan Kelas TK A Lengkong 1
Kelas terdiri dari
- Kelas 0 Besar (5-6 tahun) : 14 Murid
- Kelas 0 Kecil (3-4 tahun) : 14 Murid
Total Murid : 28 Murid
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pada pendahuluan diatas, masalah yang ada pada TK A Lengkong
1 yaitu media pembelajaran yang sangat sederhana serta tidak menggunakan teknologi
multimedia. Sehingga, Guru pun kesulitan dalam mengajarkan dan menyampaikan materi
terutama di pelajaran Bahasa Inggris. Kesulitan tersebut muncul karena kurang fasihnya Guru
dalam mengucapkan kata-kata Bahasa Inggris dengan benar atau dengan kata lain kurang
menguasai pronunciation yang baik dan benar. Dan juga, Guru tidak bisa menunjukan benda-
benda yang dipelajari dalam Bahasa Inggris itu ke dunia nyata karena terbatasnya media
pembelajaran. Guru hanya bisa menjelaskan kira-kira benda tersebut memiliki ciri-ciri seperti
apa, tanpa bisa menunjukan benda tersebut dalam dunia nyata.
4. Tujuan
Tujuan dari proses analisa dan wawancara yang kami lakukan yaitu untuk menganalisis media
pembelajaran dalam teknologi multimedia apa yang sesuai dan tepat untuk diterapkan pada
TK A Lengkong 1. Dan bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan mengenai kesulitan
dalam mengajarkan dan menyampaikan materi Bahasa Inggris. Selain itu, kami juga
menganalisa fungsi-fungsi apa saja yang cocok diberikan dan ditampilkan pada aplikasi
multimedia yang akan digunakan sebagai media pembelajaran di TK A Lengkong 1.
5. Alur Proses Pendidikan Berjalan
a. Proses Absensi
Absensi dilakukan secara manual oleh Guru yang ada. Murid yang telah hadir di kelas,
langsung di absen masuk dan murid yang tidak hadir biasanya sudah memberikan

[4]
keterangan surat ataupun lisan dengan menghubungi Guru. Untuk murid yang tidak masuk
dibedakan menjadi 2 yaitu sakit dan izin.

Gambar 1 Flowchart Absensi TK A Lengkong 1

b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dilakukan dari hari Senin hingga Sabtu. Dengan durasi belajar-
mengajar yaitu 1 jam setiap harinya. Dalam 1 hari, murid-murid belajar mengenai 1-2
pelajaran saja. Karena menurut Kepala Sekolah TK A Lengkong 1 ingin muridnya datang
ke sekolah untuk serius belajar, tidak hanya bermain saja. Kelas dibagi menjadi 2 sesi,
yaitu untuk kelas 0 Besar dan kelas 0 Kecil. Setelah selesai materi, sebelum pulang akan
ada tebak-tebakan. Jika bisa menebak dan mengerti materi, maka boleh pulang. Apabila
tidak bisa menebak, diberikan materi lagi dan baru boleh pulang.

Gambar 2 Flowchart Pembelajaran di TK A Lengkong 1

[5]
c. Proses Penilaian
Proses penilaian dilihat dari absensi setiap murid, kemudian nilai dari setiap komponen
pelajaran, dan nilai ekstrakulikuler yaitu silat. Kemudian nilai-nilai harian dan ujian
dimasukkan ke daftar nilai. Ujian sendiri dibagi menjadi ujian praktek untuk pelajaran
shalat dan membaca iqra, ujian tertulis untuk pelajaran menulis latin, berhitung, dan
mewarnai. Baru nanti di akhir semester, akan diakumulasikan keseluruhan nilai dan
diinputkan ke rapor setiap murid.

Gambar 3 Flowchart Penilaian Rapor TK A Lengkong 1

d. Proses Wisuda
Di akhir masa sekolah atau pada saat menjelang wisuda, akan ada registrasi wisuda. Lalu
anak-anak akan melewati proses THB yaitu proses mengulang lagi pelajaran dari awal
hingga akhir serta pembekalan mengenai sekolah dasar atau SD yang akan ditempuh
selanjutnya. Setelah itu anak akan diberikan STTB yaitu Surat Tanda Tamat Belajar.
Setelah anak tamat mengikuti semua semester dan pembelajaran di TK A Lengkong 1,
setiap murid akan diminta untuk foto wisuda dan kemudian foto tersebut dibagikan kepada
setiap anak.

[6]
Gambar 4 Flowchart Alur Wisuda di TK A Lengkong 1

e. Proses Pembagian Rapor


Proses pembagian rapor di TK A Lengkong 1 berbeda dengan TK umumnya. TK A
Lengkong 1 membagikan rapor dengan agenda melakukan piknik bersama dengan
orangtua dari kelas 0 besar dan 0 kecil. Lalu disaat piknik, guru akan membagikan rapor
kepada setiap orang tua murid secara satu-persatu. Tujuan pembagian rapor diluar
lingkungan sekolah yaitu untuk menjaga silaturahmi antara orangtua dan guru, serta
orangtua murid bisa lebih mengenal orangtua murid yang lain dengan baik.
Namun, apabila orangtua menghendaki untuk pembagian rapor di sekolah, guru juga akan
tetap mengikuti apa yang diinginkan orangtua.

Gambar 5 Flowchart Alur Pembagian Rapor di TK A Lengkong 1

[7]
6. Analisis Kebutuhan Sistem
a. Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak :
- Software Unity version 2017
- Vuforia Augmented Reality in Unity
- Developer.vuforia.com (untuk marker objek)
- Blender versi apapun (untuk membuat objek 3D)
- Adobe Photoshop versi apapun (untuk design marker)
- CorelDraw versi apapun (untuk design marker)
b. Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras :
- Laptop atau komputer Core i5 untuk menginstal Unity
- Laptop atau komputer dengan RAM 4GB
- Mouse apa saja untuk mempermudah pembuatan objek
- Handphone berbasis Android dengan tipe Android minimal

c. Kebutuhan Sumber Daya Manusia


Ahli /Profesional yang akan ikut dalam pengembangan aplikasi:
- Object Maker = Pembuat Objek 3 Dimensi
- Android Programmer = Programmer berbasis Android
- Designer = Design untuk aplikasi anak-anak
- Guru = Memberi materi dan informasi pendidikan yang akan dimasukkan ke aplikasi

[8]
7. Lampiran Foto

Gambar 6 Foto bersama Kepala Sekolah dan Salah Satu Guru TK A Lengkong 1

Gambar 7 Foto Buku Laporan Prestasi TK A Lengkong 1

[9]
Gambar 8 Surat Tanda Tamat Belajar TK A Lengkong 1

[10]

Anda mungkin juga menyukai