Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama
penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap
keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita
berada. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri manusia tidak bisa terlepas dari manusia
yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam hidupnya. di sinilah, manusia
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga dan bermasyarakat.
Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika sebagai pedoman hidup
dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat
yang berbudaya dan memiliki etika luhur dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. maka
dari itu, pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat penting
untuk dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika sebagai petunjuk hidup dalam kehidupan masyarakat ?
2. Bagaimana peranan etika dalam kehidupan masyarakat ?
3. Apa saja Manfaat dan contoh etika dalam kehidupan masyarakat ?
4. Bagaimana penerapan hukum menyangkut etika dalam kehidupan masyarakat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan peranan petunjuk hidup dalam masyarakat
2. Untuk mengetahui manfaat dan contoh etika dalam kehidupan masyarakat
3. Untuk mengetahui cara penerapan hukum menyangkut etika dalam kehidupan masyarakat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika dalam Kehidupan Masyarakat


Etika dalam kehidupan bermsyarakat adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
kehidupan betetangga dan bermasyarakat antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang salah.
B. Peranan Etika dalam Kehidupan Masyarakat
Peranan etika dalam masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai suatu ilmu, dapat di jadikan sebagai himpunan dari teroi-teori moral, yang juga
dapat di praktekkan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Bila masyarakat sudah bersedia
mematuhinya, maka menjadilah norma-norma yang di garisakan di dalamnya sebagai
"suatu hukum moral", yang sifatnya mengikat.
2. Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek hidup dalam masyarakat.
makin bergolak masyarakat itu, makin banyak ragamnya norma yang dapat di
kembangkannya . dengan deemikian antara teori dan praktek etika, kedua-duanya dapat
saling menyokong dalam pembinaan moral masyarakat.
3. Etika sejak dari dulu, sudah merupakam mata stdi di perguruan tingg,bahwa setiap
alumnus dengan sendirinya juga sudah di anggap bermoral tinggi. bila terjadi hal yang
sebaliknya, maka alumnus yang bersangkutan dapat digolongkan seorang yang salah
didik.
4. Sebagai suatu moraljudgement (hukum moral) , dapat merupakan unsur pembantu dalam
ilmu_ilmu sosial lainnya, terutama pada ilmu hukum yang menjadikan manusia sebagai
objeknya.
5. Sesuai dengan ajaran aristoteles yang telah menggariskan, bahwa"tugas utama dari etika itu
adalah untuk menentukan kebenaran tentang masalah moral", dan bagaimana
pandangan/tanggapan umum terhadap norma-norma moral yang telah digariskan dalam
kehidupan masyarakat itu.
6. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang
membingungkan dalam kehidupan bermasyarakat.

2
7. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis dalam bermasyarakat dan betetangga.
8. Orientasi etis ini di perlukan untuk mengambil sikap yang wajar dalam bermasyarakat dan
betetangga
Banyak kesalahan yang dilakukan masyarakat kita karena tidak memahami etika
dengan benar di antaranya:
1. Kurangnya tata krama dan sopan santun di kalangan masyarakat
2. Cara berpakaian yang salah akibat pengaruh globalisasi
3. Kurangnya penghormatan anak kepada orang tua
4. Tidak menghormati orang yang lebih tua (dilihat dari cara berbicara) yang menganggap
orang tua sama dengan dirinya
C. Manfaat dan Contoh Etika dalam Kehidupan Bermasyarakat
Adapun manfaat etika dalam bermasyarakat diantaranya sebagai berikut :
1. Akan lebih dihargai tetangga dalam kehidupan bermasyarakat
2. Etika tentu akan membawa masyarakat lebih mawas diri dalam bertindak.
3. Kehidupan bertetangga dan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis.
4. Terhindarnya konflik yang berarti.
5. Akan tercipta kerukunan dan rasa saling membantu.
6. Timbulnya empati kepada sesama.
7. Terciptanya rasa gotong royong.
8. Timbul keorganisasian yang bermanfaat

Contoh Etika dalam bermasyarakat :

1. Etika Pergaulan
2. Etika Berpakaian
3. Etika dalam Berkendara
4. Etika dalam Berkumpul
5. Etika dalam Berbagi Informasi
6. Etika dalam Bertetangga

3
D. Penerapan Hukum menyangkut Etika dalam Bermasyarakat
1. Penerapan Hukum Pidana menyangkut Etika dalam Bermasyarakat:
a. Membuang sampah sembarangan

Tengoklah UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Undang-Undang


ini tegas mengatur sanksi administratif dan sanksi pidana. Orang yang memasukkan
sampah ke dalam wilayah Indonesia bisa terancam pidana penjara 3-9 tahun dan denda
maksimal 3 miliar rupiah. Bahkan jika sampah yang diimpor sangat spesifik terancam
hukuman 4-12 tahun dan denda hingga 5 miliar rupiah.

b. Merokok di kawasan dilarang merokok

Pasal 41 ayat (2) jo Pasal 13 ayat (1) Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun 2005 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara yakni, setiap orang yang merokok di kawasan
dilarang merokok di kawasan dilarang merokok diancam dengan pidana kurungan
paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah).

c. Mengemudikan kendaraan bermotor berbalapan di Jalan

Pasal 297 jo Pasal 115 huruf b UU LL, Mengemudikan Kendaraan Bermotor


berbalapan di Jalan dipidana kurungan 1 tahun atau denda Rp.3.000.000

2. Penerapan Hukum Perdata menyangkut Etika dalam Bermasyarakat:


a. Pencemaran nama baik

Sesuai dengan ketentuan KUHP bahwa penghinaan dan/ atau pencemaran nama
baik adalah termasuk delik aduan, maka tindak pidana yang diatur dalam Pasal 27 ayat
(3) juga memerlukan panduan. Sifat paduan tersebut tetap melekat. Hal ini ditegaskan
dalam Putusan MK No. 50/PUU-VI/2008. Ketentuan ini memberi ruang bagi pihak
yang dirugikan (Korban) untuk menyelesaikan perdamaian diluar pengadilan
ataumenempuh melalui proses perdata. Setelah tindak pidana tersebut diproses dan
mendapatkan putusan berkekuatan hukum tetap (in kracth), korban dapat mengajukan

4
gugatan perbuatan melawan hukum berdasarkan pasal 1365 KUHP perdata dengan
dasar putusan pidana tersebut.

Sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1365 KUHPerdata, maka suatu perbuatan
melawan hukum haruslah mengandung unsur – unsur sebagai berikut:

a) Adanya suatu perbuatan;


b) Perbuatan tersebut melawan hukum;
c) Adanya kesalahan dari pihak pelaku;
d) Adanya kerugian bagi korban;
e) Adanya hubungan kausal antara perbuatan – perbuatan dengan kerugian;
b. Pembagian warisan bagi anak di luar nikah diakui

Menurut Pasal 863 KUH Perdata “Bila pewaris meninggal dengan meninggalkan
keturunan yang sah dan atau suami istri, maka anak luar kawin yang diakui mewarisi
1/3 bagian, dari mereka yang sedianya harus mendapat, seandainya mereka adalah
anak sah.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpual
Etika memiliki cakupan yang sangat luas dalam kehidupan manusia. Etika dalam
kehidupan masyaraakat berkembang sesuai adat istiadat, kebiasaan, nilai perilaku manusia
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat. Pemahaman
mengenai etika berdampak banyak bagi kehidupan diantara dampak dan manfaatnya adalah
timbul rasa saling menghargai, rukun dan damai.etika memiliki peranan penting baik sebagai
ilmu teori maupun sebagai praktik nyata dalam kehidupan masyarat.
B. Saran
Dilhat dari sisi peranan etika dalam kehidupan masyarat dari tulisan ini, maka diharapkan
setiap lembaga tetap menekankan pendidikan moral dalam linkungan sekolah dan perguruan
tinggi. Selain itu masyarakat luas juga diharapkan dapat lebih memahami serta dapat
menerapkan hal-hal yang berhubungan erat dengan etika.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/5690888/makalah_Etika

http://eviiafifah.blogspot.com/2015/06/etika-dalam-bermasyarakat.html

Anda mungkin juga menyukai