Anda di halaman 1dari 12

PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN

A. Pengorganisasian struktur manajemen


Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Seperti telah diuraikan
sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam
Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

1. Pengertian Struktur Organisasi


Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang
lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi
. (perlu ada batasan, tdk saling memengaruhi satu sama lain, fokus pada fungsi atau
tugas masing2) untuk mencegah intervensi, Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung
jawaban apa yang akan di kerjakan.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.

2. Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen


Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan


hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan
formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan
informal berbeda :
a. Organisasi Informal
Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam
organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada
kebutuhan-kebutuhan mereka.
b. Kepemimpinan.
Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih
dalam informal.
c. Pengendalian perilaku.
Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan
hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan
kebutuhan.
d. Ketergantungan.
Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman,
bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.

Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok
formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama
dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal
dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
3. Contoh struktur Organisasi

4. Manfaat Struktur Fungsional dan Divisional


Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan
antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-
bagian yang saling berhubungan.
a. Teori fungsionalisme struktural adalah suatu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya
dalam ilmu sosial di abad sekarang. Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan fungsional
yaitu August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer.
b. Teori struktural fungsional berkaitan erat dengan sebuah struktur yang tercipta dalam
masyarakat. Struktural – fungsional, yang berarti struktur dan fungsi. Artinya, manusia
memiliki peran dan fungsi masing – masing dalam tatanan struktur masyarakat

Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda
dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam: Departemen dikelompokkan ke
dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah
geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya
kesamaan keterampilan.
. Struktur produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja
yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk
yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut.
. Struktur pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar
tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang
digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
. Struktur geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada
zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona
wilayah.
Kelebihan:
1) Lebih mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang lebih
kecil.
2) Memungkinkan pembuatan keputusan strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada
tugas-tugas.
3) Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
4) Manajer dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang paling sesuai dengan
divisinya.
5) Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan karena
adanya.

5. KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL


Struktur Fungsional Kelemahan :
1. Menimbulkan kesulitan dalam komunikasi dan konflik antar fungsi.
2. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya berurutan.
3. Memberikan respon yang lebih lambat terhadap perubahan.
4. Anggota fungsi hanya berfokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga
cenderung berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan.
Struktur Divisional Kelemahan:
1. Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya
organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
2. Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
3. Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan
kebijakan organisasi.
4. Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya
perusahaan.
5. Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
6. Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
7. Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
8. Koordinasi yang buruk lintas divisi.
9. Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak.
10. Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan

B. Actuating dalam Manajemen


1. Pengertian Actuating dalam Manajemen
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi
manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih
banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi
actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-
orang dalam organisasi
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan
usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai
dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang Hal yang penting
untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan
termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
lebih penting, atau mendesak,
d. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
e. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
2. Pentingnya Actuating Manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agarsemua agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapaisasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan
usaha-usaha organisasi. artinya menggerakkan orang-orang agarmau bekerja dengan
sendirinya atau dengan kesadaran secarabersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki
secara efektif.

Fungsi Actuanting :
 Mempengaruhi orang – orang agar bersedia menjadi pengikut
 Menaklukan daya tolak seseorang
 Membuat orang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik

Dalam sebuah organisasi, kita mengenal adanya konsep POAC, Planning, Organizing,
Actuating, dan Controling. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan langkah sehingga
jika tidak terlaksana salah satu, tentu perjalanan organisasi akan timpang.
Dalam aspek planning, perencanaan partisipatif merupakan salah satu teknik khusus
untuk mengembangkan organisasi.
Perencanaan
Di dalam proses perancanaan kegiatan organisasi, partisipasi setiap personal dalam
organisasi sangat menentukan keberhasilan program yang di rancang organisasi.
Selanjutnya perencanaan yang melibatkan setiap orang dalam organsiasi kita namakan
sebagai perencanaan partisipatif.
Setiap aspek perencanaan disusun berdasarkan partisipasi setiap orang dalam organisasi.
Dengan cara seperti ini, maka rasa tanggung jawab atas setiap program kegiatan organisasi
tumbuh sebagai bagian integral diri.
Sebagai sebuah organisasi yang terdiri atas berbagai sosok dengan kemampuan masing-
masing, maka sudah seharusnya untuk memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki.
Pemberdayaan kompetensi ini sangat penting sebab organisasi adalah tanggungjawab
bersama.

Untuk melibatkan secara aktif setiap orang, maka perencanaan partisipatif merupakan
langkah konkritnya. Jika setiap personal terlibat dalam perencanaan program, maka
setidaknya mereka ikut menentukan hal-hal yang harus dilakukan dalam organisasi.

3. Prinsip – prinsip Actuating Manajemen


Prinsip-Prinsip Penggerakan
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
 Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
 Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
 Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
 Menghargai hasil yang baik dan sempurna
 Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
 Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
 Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

4. Pentingnya Actuating dalam Manajemen


Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti
bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia
pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan
tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi,
misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsionalisme_struktural
http://filsafat.kompasiana.com/2013/04/15/teori-struktural-fungsional--546379.html
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certob2.htm
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certob3.htm
http://repository.binus.ac.id/content/A0172/A017299334.ppt
http://machdans-manajemen.blogspot.com/2011/06/actuating.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205936-pengertian-pelaksanaan-actuating/
http://www.frijal.com/2013/03/pentingnya-perencanaan.html
https://www.google.com/#q=Prinsip+Actuating&start=10
http://joemarnioye.blogspot.com/2013/02/makalah-fungsi-manajemen- actuating.html
source: http://repastrepost.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dalam-manajemen.html

Fungsi Pengorganisasian dalam Manajemen


06:15 Kategori artikel : Dasar-Dasar Manajemen,Manajemen

Fungsi pengorganisasian dalam manajemen, perkataan organisasi berasal dari kata yunani,
yakni “Oragon” dan istilah latin “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan.
Memang kita tidak bisa memungkirinya bahwa istilah organisasi ini setiap ahli pasti
mempunyai pendapat dan mengemukakan pendapatnya ini dengan pengertian yang berbeda-
beda, namun walaupun pendapat pengertian mereka berbeda-beda tetapi substansi dari arti
organisasi ini tetaplah sama.

Definisi Pengorganisasian

Definisi pengorganisasian menurut para ahli :

1. Menurut Stoner dalam bukunya Dasar-dasar Organisasi, pengorganisasian adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama.
2. Dalam Ensiklopedia Indonesia, jakarta 1990, Pengorganisasian ialah kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menurut Vivit Ardyansah dalam bukunya Kumpulan Artikel, pengorganisasian merupakan
fungsi kedua dalam manajemen.
4. Pengorganisasian adalah bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
5. Menurut Source dan Riselainer dalam bukunya Kamus Kata, pengorganisasian yakni sebagai
proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu.
6. Menurut Siagian (1983), pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah
ditetapkan.
7. Menurut T. Hani Handoko dalam Kamus Kata bahasa Indonesia, pengorganisasian adalah
sesuatu yang di gambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang
sangat terspesialisasikan.
8. Dalam kamus lengkap bahasa indonesia, pengorganisasian merupakan kegiatan merancang
dan merumuskan struktur.

Tujuan Pengorganisasian

Tidak cukup mengetahui tentang fungsi pengorganisasian dalam manajemen tetapi kita juga
harus tahu tentang tujuan pengorganisasiannya juga. Adapun tujuan dari pengorganisasian
ialah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan
pembagian tugas ini diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan sebuah
keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan.
Beberapa tujuan pengorganisasian yaitu antara lain :

Membantu koordinasi

Yakni memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi
dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasi ini dibutuhkan ketika harus
membagi unit kerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu organisasi.

Memperlancar Pengawasan

Dapat membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota manajer yang


berkompetensi dalam setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan
dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapat sasaran kerjanya
walaupun dengan lokasi yang tidak sama. Unit-unit operasional yang identik dapat disatukan
dengan sistem pengawasan yang identik pula secara terpadu.

Maksimalisasi manfaat spesialisasi

Pengorganisasian ini dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar dari keahlian dapat menghasilkan seebuah
produk yang berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan
dan akan memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna.

Penghematan biaya

Dengan melakukan pengorganisasian seseorang akan semakin mempertimbangkan segala


sesuatu hal yang akan merugikan, seseorang akan menganalisis dahulu agar apa yang
dikerjakannya dapat efisien dan bisa menghemat biaya bahkan seorang tersebut bisa jadi
bertambah profit baik gajinya ataupun upah.

Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia

Setiap orang pasti tidak akan mampu untuk hidup dan melakukan pekerjaannya seorang diri,
kita harus bisa saling melengkapi, mengurangi rasa materialistik dan harus mampu
menumbuhkan rasa saling membutuhkan, maka dari itu seorang manajer harus mampu
megadakan pendekatan sosial dengan penanaman rasa solidaritas dan menghilangkan sifat
individualismenya agar seorang pekerja tidak merasa dirinya terkotak-kotakkan oleh harta,
tahta dan jabatan.

Unsur-unsur Organisasi

Terdapat empat unsur yang dimiliki oleh suatu organisasi yaitu :

1. sebagai wadah atau tempat bekerja sama


2. sebagai proses kerjasama antara dua orang atau lebih
3. adanya tugas atau kedudukan yang jelas
4. mempunyai tujuan tertentu

Asas atau Prinsip Organisasi

1. perumusan dan penentuan tujuan, organisasi ini dibuat berdasarkan atas tujuan yang
hendak dicapai.
2. pembagian kerja, struktur dan susunan organisasi dijabarkan dengan aspek dalam
pembagian kerja.
3. pendelegasian wewenang, susunan dan struktur organisasi diatur sesuai dengan alur
pendelegasian wewenang sehingga ketegasan pertanggungjawaban jelas.
4. koordinasi, susunan organisasi ini diutamakan agar dapat kemudahan dalam melakukan
koordinasi.
5. efisiensi pengawasan, tidak usah susah-susah dalam proses pengawasan bahkan dapat lebih
efisien dalam prosesnya.
6. pengawasan umum, pengawasan secara menyeluruh dapat mempermudah dalam
pelaksanaannya.

Tujuan dan Manfaat Organisasi

pengorganisasian dilakukan dengan tujuan agar suatu proses pekerjaan yang dikehendaki
dapat mencapai tujuan yang telah diatur, disusun, ditetapkan. sementara itu, manfaat dari
pengorganisasian ialah agar pelaksanaan tugas dilakukan dengan lebih baik dan teratur,
koordinasi pelaksanaan pekerjaan dapat lebih baik, pengawasan pelaksanaan pekerjaan dapat
efektif dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

demikianlah postingan yang ada kaitannya dengan manajemen yakni fungsi pengorganisasian
dalam manajemen, semoga artikel fungsi pengorganisasian dalam manajemen yang saya buat
ini dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat yang membacanya dan dapat di aplikasikan dalam
kehidupan nyata.

Source: http://www.ensiklopedia1.com/fungsi-pengorganisasian-dalam-manajemen/

PENGERTIAN PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

1. Pengertian Pengorganisasian (Organizing)


Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu
ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang
pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

2. Pengertian Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.

Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.


Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

3. Pengorganisasian sebagai Salah satu Fungsi Manajemen

Setelah kita telah mempelajari perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen, tentunya kita
harus mempelajari fungsi manajemen lainnya. Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui
pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan
pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik
yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu
tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-
orang yang menjalankan manajemendalam setiap organisasi.Fungsi manajemen lainnya yaitu
pengorganisasian,yang sama pula pentingnya dengan fungsi perencanaan karena dalam
pengorganisasian seluruh sumber (resources) baik berupa manusia maupun yang nonmanusia harus
diatur dan paduakan sedemikian rupa untuk berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai
pencapaian tujuannya. Pemahaman tentang pengorganisasian sebagai salah satu fungsi
manajemen,akan memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan
selesai,tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam
organisasi tersebut,agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.

SUMBER :

elearning.gunadarma.ac.id

http://www.manajemenn.web.id/2011/08/pengertian-pengorganisasian.html

source: http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-organizing.html

Anda mungkin juga menyukai