Anda di halaman 1dari 175

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PANDEGLANG
TAHUN 2011-2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG


Jl. BHAYANGKARA NO. 03 Telp. (0253) 201061 PANDEGLANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
nikmat sehat serta kekuatan pada kami, sehingga dengan segala keterbatasan kemampuan yang
dimiliki Renstra Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 dapat
tersusun.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini merupakan
kelanjutan dari Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2006-2010 yang dibutuhkan untuk mempercepat
pambangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang. Namun mudah-mudahan Renstra ini dapat
dijadikan acuan oleh para pemegang program dan penanggungjawab kesehatan masyarakat di
Kabupaten Pandeglang. Dalam melakukan penilaian dan mencari terobosan lain untuk
mempercepat pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016.
Dengan ini kami, mudah-mudahan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun
2011-2016 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dan atas kritik serta saran yang
diberikan kepada kami untuk penyempurnaan di tahun-tahun mendatang kami ucapkan
terimakasih.

Pandeglang, Februari 2011


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Pandeglang

Drs. H. Iskandar, MM
NIP. 19630303 198402 1 001

Renstra Dinas Kesehatan i


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ............................................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................................. 5
1.4 Sistemtikan Penulisan .......................................................................... 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SEKTOR KESEHATAN ........................................ 7


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD .............................................. 7
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang ................................... 22
2.3 Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2010 ......................................... 30

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KESEHATAN ... 63
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan 63
3.2 Analisis SWOT .................................................................................. 68

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ...................................... 73


4.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan ................................................................ 73
4.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................................. 75
4.3 Strategi dan Kebijakan ......................................................................... 81

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Program dan Kegiatan ......................................................................... 86

BAB VI INDIKTOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD .......................................................................................... 103

BAB VII PENUTUP ....................................................................................................... 106

Renstra Dinas Kesehatan ii


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Renstra Dinas Kesehatan iii
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan adalah Hak dari semua individu, karena menurut UU RI No. 36Tahun 2009, Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Keadaan sehat maupun sakit sangatlah penting
mengingat kita harus dapat menentukan ada atau tidaknya permasalahan/penyakit diantara individu dan
seberapa banyak. Secara umum keadaan sakit itu dinyatakan sebagai penyimpangan dari keadaan normal,
baik struktural maupun fungsinya atau juga keadaan dimana tubuh atau organisme/bagian dari
organisme/populasi yang diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan
patologisnya.

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan
“Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan” Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pandeglang
diperlukan indikator . indikator tersebut yaitu Indikator Millenium Development Goals 2015 dan indikator
kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang meliputi :
a. Indikator Derajat Kesehatan (Mortalitas, Mobiditas dan Status Gizi)
b. Indikator Keadaan Lingkungan (Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan)
c. Indikator Pelayanan Kesehatan (Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi
Sektor Terkait)
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini adalah dokumen
kerja Dinas/SKPD untuk masa kerja mendatang. Dokumen ini menjadi penting karena SKPD berkewajiban
untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi
penyusunan Renstra SKPD ini adalah:

1. Menjadi acuan penyusunan Renja SKPD


2. Dasar penilaian kinerja Kepala SKPD
3. Menjadi acuan penyusunan Lakip SKPD

Renstra SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat
berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar
yang dihadapi Kabupaten Pandeglang khususnya di bidang kesehatan.
Dokumen Renstra ini mengacu kepada visi misi Kabupaten Pandeglang sehingga rumusan visi, misi
dan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk masa mendatang dapat
bersinergi dengan arah pembangunan Kabupaten Pandeglang.

Renstra Dinas Kesehatan 1


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Dokumen Renstra SKPD bersifat partisipatif yang penyusunannya melibatkan stakeholders :
wakil rakyat, masyarakat, pemerintahan daerah, pengusaha, LSM dan lain-lain. Metode partisipatif dinilai
efektif dalam menjamin komitmen pemerintah daerah terhadap kesepakatan program dan kegiatan
pembangunan daerah. Partisipasi stakeholders dalam penyusunan dokumen Renstra SKPD dilakukan hingga
saat menjabarkannya ke dalam RPJMD dan RAPBD. Dengan demikian, setiap program dan kegiatan yang
akan diselenggarakan dalam setiap tahun anggaran harus sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan yang
termaktub di dalam Renstra.

Dokumen Renstra juga dipakai untuk memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan
tahunan daerah secara strategis dan berkelanjutan. Rencana Strategis SKPD dapat dikategorikan sebagai
dokumen manajerial wilayah yang bersifat komprehensif karena mampu memberikan program-program
strategis sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang dalam lingkup SKPD.
Keberhasilan usaha pemerintah daerah untuk mempertemukan antara keinginan masyarakat
dengan fakta kondisi daerah diukur melalui indikator perencanaan strategis dari program dan kegiatan yang
tercantum di dalam Renstra yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja Kepala daerah sesuai dengan PP No.
108 tahun 2000, dengan memperhatikan indikator evaluasi kinerja yang disosialisasikan secara nasional
melalui modul pelatihan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan
penjelasan dari Inpres No. 7 tahun 1999 tentang AKIP.
Dalam mendukung usaha ini, indikator perlu disepakati bersama antara pemerintahan. Hal ini
menjadi penting karena indikator pengukuran kinerja akan digunakan oleh DPRD untuk mengukur kinerja
tahunan Bupati di akhir masa jabatannya.
Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategik yang juga digunakan sebagai
dasar penyusunan Renstra adalah sebagai berikut :

1. Proaktif, bukan reaktif


Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks, maka perlu melakukan
perencanaan atas perubahan tersebut secara proaktif dan bukan reaktif.

2. Berorientasi output, bukan input

Renstra Dinas Kesehatan 2


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka perencanaan strategik diperlukan agar
dapat menuntun diagnosa organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif.

3. Visioner
Perencanaan strategik yang dibuat harus berorientasi pada masa depan, sehingga memungkinkan
organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.

4. Adaptif dan akomodatif


Perencanaan strategik yang dibuat harus mampu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
yang muncul, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra ini perlu
didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan
kemudian diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas
Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini, peraturan-peraturan yang dugunakan sebagai landasan hukum antara
lain:
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
3. Undang–undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

Renstra Dinas Kesehatan 3


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Standar
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
12. Peraturan Pemerinah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada
Masyarakat.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional.
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM) tahun 2010-2014;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
22. Peraturan Daerah Kabupaten Pendeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
keuangan Daerah.
23. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Pandeglang.
24. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang.
25. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan
Penganggaran Penbangunun Daerah Kabupaten Pandeglang.
26. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang 2005-2025.

Renstra Dinas Kesehatan 4


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
27. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pandeglang.
28. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perangkat
Daerah;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 (Lembaran Daerah
Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 Nomor 9);
30. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang.
31. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 21 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010;
32. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
dan`Menteri Dalam Negeri Nomor 0295/M.PPN/1/2005 dan 050/166/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Musrenbang.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang adalah sebagai
berikut. Tersedianya dan tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan, sedangkan tujuan penyusunan
Renstra SKPD ini adalah tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin
adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan
strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan.
Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan.

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penyusunan Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang,


adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra-SKPD) Kabupaten Pandeglang, Landasan Hukum Renstra-SKPD Kabupaten Pandeglang,
Maksud dan Tujuan penulisan Renstra-SKPD, serta Sistematika Penulisannya.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD


Bab ini berisi tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Kabupaten Pandeglang,
Sumber daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan SKPD

Renstra Dinas Kesehatan 5


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB IIII ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini berisi tentang Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi Misi, Telaahan Renstra K/L dan
Renstra Propinsi/Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, serta Penentuan Isu –
Isu Strategis.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini berisi tentang uraian Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, serta
Strategi dan Kebijakan.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK


SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini berisi rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan
Indikatif.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Bab ini berisi Indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai
SKPD dalam lima tahun mendatang.

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Renstra Dinas Kesehatan 6


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
SEKTOR KESEHATAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Dalam Surat Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 14 Tahun 2008 tertanggal 03 November tahun 2008
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, diuraikan
sebagai berikut :
DINAS KESEHATAN
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 33
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Kesehatan;
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub.Bagian Keuangan;
3. Sub.Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
1. Bidang Sumber daya Kesehatan, terdiri dari :
a) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan;
b) Seksi Promosi Kesehatan.
2. Bidang Penanggulangan Penyakit, terdiri dari :
a) Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
b) Seksi Kesehatan Lingkungan.
3. Bidang Pelayanan Kesehatan Umum, terdiri dari :
a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;
b) Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin.
4. Bidang Kesehatan Khusus, terdiri dari :
a) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja, Anak, dan Remaja;
b) Seksi Gizi dan Usia Lanjut.
c) Unit Pelaksana Teknis Dinas.
d) Kelompok Jabatan Fungsional.

Renstra Dinas Kesehatan 7


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.

Bagian Kedua
Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas
Pasal 34
(1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimanan di maksud pada ayat (2), menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan perencanaan bidang kesehatan;
b. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan;
d. Pembinaan kooordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan
sumber daya kesehatan, penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan umum dan kesehatan
khusus;
e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kesehatan;
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai degan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 35
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertangung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan.
(2) Sekretariat mempunyai tigas pokok menyelenggarakan pengelolaan keuangan serta urusan umum
dan kepegawaian, serta penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
(3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan;
b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian;
c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
d. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;
e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan unit kerja;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberika oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Renstra Dinas Kesehatan 8
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Pasal 36

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di
bawah dan beranggung jawab kepada Sekretaris Dinas Kesehatan.
(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan
pengelolaan administrasi kepegawaian.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;
b. Penyelennggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan adminstrasi
kepegawaian.
Pasal 37
Rincian tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan
pendokumentasian kegiatan dinas;
b. Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
c. Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja;
d. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor
dan asset lainnya;
e. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan dinas;
f. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-
barang inventaris;
g. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran;
h. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu
kepegawaian di lingkungan dinas;
i. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang aka pension, serta pemberian penghargaan;
j. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut
kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai;
k. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis
dan fungsional;
l. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas;
m. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaia dan disiplin pegawai;
n. Melaksanakan penyiapan bahan standa kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;
o. Melakukan evaluaasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbgian umum dan kepegawaian;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Renstra Dinas Kesehatan 9


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Pasal 38
(1) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subagian yang berada di bawah dan bertangung
jawab kepada Sekretaris Dinas Kesehatan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrsi keangan.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keungan dinas;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas;
c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan dinas.

Pasal 39
Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung
dan belanja tidak langsung;
b. Melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan;
c. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran;
d. Melaksanakan penyusunan laporan leuangan akhir tahun;
e. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fngsinya.

Pasal 40
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi da Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di
bawah dan bertanggun jawab kepada Sekretaris Dinas Kesehatan.
(2) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan
program dan kegiatan Dinas.
(3) Dalam menyelenggarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Perencanaan, Evaluasi
dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dinas;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran;
c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan.

Pasal 41
Rincian tugas Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas;
b. Mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan dinas,
c. Mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan daerah dibidang kesehatan;
d. Melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan dinas;

Renstra Dinas Kesehatan 10


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
e. Melaksanakan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan atas pencapaian standar pelayanan
minimal bidang kesehatan;
f. Mengkompilasi hasil penyusunan program dan kegiatan dari masing-masing unit kerja;
g. Menyusun rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran dari masing-masing unit
kerja;
h. Menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi realisasi kinerja dinas;
i. Melaksanakan koordinasi dalam penelitian dan pengembangan kesehatan;
j. Melaksanakan dan menyiapkan pengembangan sistim informasi kesehatan;
k. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan perencanaa, evaluasi dan pelaporan;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2
Bidang Sumber Daya Kesehatan
Pasal 42
(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis peningkatan mutu tenaga kesehatan dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan konsep kebijakan teknis peningkatan mutu tenaga kesehatan , promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat;
b. Penyusunan program dan kegiatan Bidang Sumber Daya Kesehatan;
c. Pelaksanaan peningkatan mutu tenaga kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
d. Penyelenggaraan peningkatan mutu tenaga kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan, promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 43
(1) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab keoada Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.
(2) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan peningkatan
mutu tenaga kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan 11


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Peningkatan Mutu Tenaga
Kesehatan Mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan;
b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai mutu tenaga kesehatan;
c. Pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan;
d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pennkatan mutu tenaga kesehatan.

Pasal 44
Rincian tugas Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Menyususn rencana kerja Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan;
b. Menyiapkan bahan untuk penyususnan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu tenaga kesehatan;
c. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi penyelenggaraan peningkatan mutu
tenaga kesehatan;
d. Mmengoordinasikan dan melaksanakan penilaian serta pemilihan dokter, paramedic dan bidan
desa teladan;
e. Mengoordinasikan dan menyusun kebutuhan pelatihan dan konsultasi teknis program;
f. Menerbitkan surat izin tenaga profesi kesehatan dan membina organisasi profesi skala kabupaten;
g. Menganalisa kebutuhan tenaga medis, paramedis dan tenaga fungsional lain di puskesmas dan
jejaringnya;
h. Mengoordinasikan pelaksanaan diklat fungsional dan teknis bidang kesehatan;
i. Menyusun kebutuhan tenaga kesehatan skala kabupaten;
j. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan akreditasi institusi pendidikan kesehatan;
k. Memberikan rekomdasi perizinan tenaga asing;
l. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan akreditasi tenaga kesehatan fungsional;
m. Melakukan koordinasi yag berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
n. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
o. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 45
(1) Seksi Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.
(2) Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan promosi kesehatan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Promosi Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan pengembangan promosi kesehatan;

Renstra Dinas Kesehatan 12


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pengembangan promosi kesehatan;
c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan promosi kesehatan;
d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan promosi kesehatan.

Pasal 46
Rincian tugas Seksi Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja Seksi Promosi Kesehatan;
b. Menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan, promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;
c. Melaksanakan penyebarluasan informasi kesehatan dan promosi kesehatan;
d. Melaksanakan pengembangan sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan;
e. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengevaluasi data pendukung sebagai bahan
penunjang perencanaan dan pelaksanaan program promosi kesehatan;
f. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian teknis promosi kesehatan yang dilaksanakan oleh lintas
program, lintas sektoral, masyarakat dan swasta;
g. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menjamin pemeliharaan kesehatan/JPKM;
h. Menyelenggarakan pembinaan , monitoring dan evaluasi upaya kesehatan institusi dan upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat;
i. Melaksanakan pembinaan dalam promosi kesehatan, pengembangan sumberdaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat ke Puskesmas.
j. Melaksanakan program Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Desa Siaga;
k. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis;
l. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
m. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugs dan fungsinya.
Paragraf 3
Bidang PenanggulanganPenyakit
Pasal 47
(1) Bidang penanggulangan penyakit dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2) Bidang Penanggulangan Penyakit mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
kebijakan teknis pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bidang Penanggulangan Penyakit
mempunyai fungsi :

Renstra Dinas Kesehatan 13


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
a. Perumusan konsep kebijakan teknis pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta
kesehatan lingkungan;
b. Penyusunan program dan kegiatan di Bidang Penanggulangan Penyakit.
c. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan pasilitasi dalam pengamatan pencegahan dan
pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan;
d. Penyelenggaraan pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan
lingkungan;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengamatan, pencegahan dan pengendalian
penyakit serta kesehatan lingkungan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 48
(1) Seksi Pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit.
(2) Seksi Pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi pengamatan, pencegahan
dan pengendalian penyakit mempunyai tugas :
a. Penyusunan Rencana Kegiatan pengamatan, pencegahan pemberantasan dan pengendalian
penyakit :
b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit ;
c. Pelaksanaan kegiatan pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit;
d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit.
Pasal 49
Rincian Tugas Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adala sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Kerja Seksi Pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit;
b. Menyiapkan rencana kegiatan pelaksanaan program pengamatan, pencegahan, dan penanggulangan
penyakit;
c. Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan evaluasi dsata pendukung sebagai
penunjang perencanaan dan pelaksanaan program pengamatan, pencegahan dan penanggulangan
penyakit ;
d. Menentukan sasaran dan target cakupan program pengamatan, pencegahan, dan penanggulangan
penyakit ;
e. Menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektor;

Renstra Dinas Kesehatan 14


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
f. Melaksanakan investigasi wabah / kejadian luar biasa dalam menetapkan terjadinya wabah / KLB
dengan melihat factor determinan yang mendukung sebagai input dalam menentukan strategi dan
melaksanakan penanggulangan wabah / KLB, serta membuat laporannya;
g. Mempersiapkan dan melaksanakan pengamatan kesehatan Haji ;
h. Melaksanakan pengamatan kesehatan transmigran dan eksodan;
i. Menyiapkan, menyusun dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana pengamatan, pencegahan
dan penangulangan penyakit;
j. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis ,;
k. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan Tupoksinya ;
l. Melaksanakan monitoring / supervisi pelaksanaan program di Puskesmas;
m. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengamatan, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
n. Melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 51
Rincian tugas Seksi Kesehatan Lingkungan sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja Seksi Kesehatan Lingkungan;
b. Membuat rencana kegiatan pelaksanaan program penyehatan lingkungan;
c. Mengumpulkan, mengolah menganalisa, dan mengevaluasi data pendukung sebagai penunjang
perencanaan dan pelaksanaan program penyehatan lingkungan;
d. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaanpetugas dalam peningkatan
penyehatan lingkungan;
e. Memberikan petunjuk tentang tata cara pembuatan sarana kesehatan masyarakat pada tempat-
tempat umum dan lingkungan pemukiman;
f. Pelaksanaan penilaian grading, tempat-tempat umum dan uji laik sehat sarana angkutan umum;
g. Menilai dan melaksanakan penanggulangan masalah sanitasi pada kejadian bencana;
h. Melaksanakan koordinasi dengan sektor terkait dalam kegiatan analisis dampak lingkungan ;
i. Melaksanakan pembuatan dan peningkatan kualitas dan kuantitas penyehatan linhkungantempat-
tempat umum dan lingkungan pemukiman;
j. Menyusun, merencanakan dan melaksanakan hyperkes;
k. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis.
l. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
m. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kesehatan ligkungan;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Renstra Dinas Kesehatan 15


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Paragraf 4
Bidang Pelayanan Kesehatan Umum
Pasal 52
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan tanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2) Bidang Pelayanan Kesehatan Umum mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan
kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan
dan minuman.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pelayanan Kesehatan
Umum mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan di Bidang Pelayanan Kesehatan Umum;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rjukan, sarana kesehatan,
kefarmasian, makanan dan minuman;
c. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman;
d. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian,
makanan dan minuman;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana
kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 53
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bidang Pelayanan Kesehatan Umum.
(2) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan
teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
dan rujukan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
b. Penyusunan program dan kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;
c. Penyusunan bahan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi kegiatan pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan;
d. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Renstra Dinas Kesehatan 16


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Pasal 54
Rincian tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan ;
b. Menyiapkan dan menyusun rencana kerja seksi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
c. Menyiapkan dan mengkoordinir pembinaan teknis program ke puskesmas;
d. Melaksanakan pembinaan manajemen rujukan;
e. Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah,menganalisis dan mengevaluasi data puskesmas, rujukan,
serta pelayanan kesehatan masyarakat miskin sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan
program;
f. Melaksanakan pengelolaan, penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal;
g. Menyusun petunjuk teknis peningkatan mutu untuk pelayanan di puskesmas dan puskesmas
pembantu;
h. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas;
i. Melaksanakan pembinaan teknis program tenaga perawat;
j. Melaksanakan bhakti sosial kesehatan masyarakat;
k. Melaksanakan pembinaan program kesehatan masyarakat miskin; terpencil,kumuh
perkotaan,eksodan dan masyarakat terasing;
l. Melaksanakan pengawasan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan pustu;
m. Mengkaji data hasil penilaian penampilan kerja puskesmas melalui stratifikasi atau laporan hasil
kegiatan puskesmas;
n. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan dengan RSUD;
o. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam pelayanan kesehatan masyarakat;
p. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis;
q. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
r. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan;
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 55
(1) Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum.
(2) Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis
sarana kesehatan , kefarmasian, makanan dan minuman serta jaminan kesehatan.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Sarana Kesehatan dan
Farmamin mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman;
b. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan;

Renstra Dinas Kesehatan 17


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
c. Pelaksanaan kegiatan kefarmasian, makanan dan minuman;
d. Penyelenggaraan jaminan kesehatan meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan
pembiayaan;
e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan
minuman.
Pasal 56
Rincian tugas Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin;
b. Menyiapkan dan menyusun upaya peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana
kesehatan, serta standarisasi sarana pelayanan kesehatan;
c. Menyiapkan dan menyusun pelayanan perizinan sarana pelayanan kesehatan swasta, dan
sarana distribusi;
d. Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan pemenuhan kebutuhan obat-obatan, alat kesehatan
dan prasarana kesehatan;
e. Memonitor dan menyiapakan upaya pengembangan, pengendalian produksi dan peredaran
obat tradisional;
f. Melaksanakan pembinaan terhadap pengelola tempat pengolahan makanan di puskesmas;
g. Melaksanakan upaya pengawasan dan pengendalian terhadap peredaran obat dan bahan
berbahaya;
h. Melaksanakan pembinaan pengelolaan obat di Puskesmas dan Pustu;
i. Melaksanakan upaya pengawasan an pengendalian terhadap peredaran makanan and
minuman;
j. Melaksanakan sertifikasi keamanan pangan;
k. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam bidang sarana dan farmamin;
l. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis;
m. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
n. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana Kesehatan
dan Farmamin;
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 5
Bidang Kesehatan Khusus
Pasal 57
(1) Bidang Kesehatan Khusus dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2) Bidang Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan
teknis pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut.

Renstra Dinas Kesehatan 18


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (20), Bidang Kesehatan Khusus
mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan teknis peminaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi da usia
lanjut;
b. Penyusunan program dan kegiatan di Bidang Kesehatan Khusus;
c. Pelaksanaan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut;
d. Penyelenggaraan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut;
e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja,
serta gizi dan usia lanjut;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 58
(1) Seksi Kesehatan Ibi, Anak dan REmaja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Khusus.
(2) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan,
fasilitasi, advokasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan ibu.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan
Remaja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak an remaja;
b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja;
c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja;
d. Pelaksanaan pengawsan dan evaluasi kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak dan rmaja.
Pasal 59
Rincian tugas Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan REmaja adalah sebagai berikuut :
a. Menyususn rencana kerja Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja;
b. Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan pelaksanaan program kesehatan ibu, anak dan remaja
(KIAR).
c. Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan mengevaluasi data pendukung sebagai
penunjang perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan ibu, anak dan remaja (KIAR).
d. Melaksanakan kegiatan program KIAR (ibu hamil, melahirkan, ibu nifas, bayi, balita dan anak usia
sekolah termasuk remaja) baik melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan;
e. Melaksanakan pembinaan kesehatan ibu, anak an remaja (KIAR) pada seluruh Puskesmas
(pelayanan kesehatan dasar);
f. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat di bidang KIAR melalui
penyuluhan dan pertemuan kelompok, dalam renagka meningakatkan kemandirian keluarga dan
masyarakat;
g. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan konferensi hak anak dan perempuan;

Renstra Dinas Kesehatan 19


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
h. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan hak reproduksi remaja serta masalah kesehatan
remaja;
i. Menyusun dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan dengan program Kesehatan
Ibu, Anak dan Remaja;
j. Melakukan koordinasi lintas program maupun lintas sector sesuai dengan program Kesehatan Ibu,
Anak dan Remaja;
k. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis;
l. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
m. Melakukan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu, anak and
remaja;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dngan tugas dan fungsinya.
Pasal 60
(1) Seksi Gizi dan Usia Lanjut dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Khusus.
(2) Seksi Gizi dan Usia Lanjut mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, koordinasi,
fasilitasi, advokasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan pengembanga gizi dan kesehatan usia
lanjut.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Gizi dan Usia Lanjut
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut;
b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut;
c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut;
d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut.
Pasal 61
Rincian tugas Seksi Gizi dan Usia Lanjut adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Seksi Gizi dan Usia Lanjut;
b. Melaksanakan kegiatan program gizi keluarga, masyarakat (Anemia, Bumil KEK, Bufas KEK,
GAKY dan lain-lain) dan kesehatan usia lanjut melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan;
c. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengevaluasi program gizi dan kesehatan usia lanjut
sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan;
d. Melaksanakan kegiatan penanggulangan masalah gizi keluarga dan masyarakat;
e. Melaksanakan kegiatan pemantauan status gizi dan penilaian konsumsi gizi;
f. Melaksanakan kegiatan program GAKY;
g. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan gizi dan
kesehatan usia lanjut;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Renstra Dinas Kesehatan 20


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
STRUKTUR ORGANISASI

Renstra Dinas Kesehatan 21


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. yang
memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian
Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas
Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals (MDG’s). Untuk Program
Sumber Daya Manusia Kesehatan, rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum memenuhi target.
Sampai dengan tahun 2008, rasio tenaga kesehatan masih belum mencapai target per 100.000 penduduk
sesuai tahun 2008, seperti untuk dokter spesialis 7,73 per 100.000 penduduk (target 9 per 100.000
penduduk), dokter umum sebesar 26,3 per 100.000 penduduk (target 30 per 100.000 penduduk), dokter
gigi sebesar 7,7 per 100.000 penduduk (target 11 per 100.000 penduduk), perawat sebesar 157,75 per
100.000 penduduk sudah mendekati target 158 per 100.000 penduduk, dan bidan sebesar 43,75 per
100.000 penduduk jauh dari target 75 per 100.000 penduduk. Masih terdapat kekurangan tenaga
kesehatan, seperti dokter umum pada tahun 2007-2010 sebanyak 26.218 orang, dokter spesialis sebanyak
8.860 orang, dokter gigi sebanyak 14.665 orang, perawat sebanyak 63.912 orang, bidan sebanyak 97.802
orang, apoteker sebanyak 11.027 orang, kesehatan masyarakat sebanyak 9.136 orang, sanitarian sebanyak
13.455 orang, tenaga gizi sebanyak 27.127 orang, terapi fisik sebanyak 4.148 orang, dan teknis medis
sebanyak 3.838 orang. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan tahun demi tahun diupayakan untuk ditingkatkan.
Dalam pembangunan kesehatan, SDM Kesehatan merupakan salah satu isu utama yang
mendapat perhatian terutama yang terkait dengan jumlah, jenis dan distribusi, selain itu juga terkait dengan
pembagian kewenangan dalam pengaturan SDM Kesehatan (PP No. 38 tahun 2000 dan PP No. 41 tahun
2000). Oleh karena itu, diperlukan penanganan lebih seksama yang didukung dengan regulasi yang
memadai dan pengaturan insentif, reward-punishment, dan sistim pengembangan karier.
Kompetensi tenaga kesehatan belum terstandarisasi dengan baik. Hal ini disebabkan karena
saat ini baru ada satu standar kompetensi untuk dokter umum dan dokter gigi serta job deskripsi tenaga
kesehatan. Kerangka hukum dalam pendidikan tenaga kesehatan di Indonesia, terutama dalam hal sertifikasi
dan akreditasi di Indonesia perlu diperkuat, dalam kaitan dengan Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun
2003 dan Undang-Undang Dosen No. 14 Tahun 2005. Perekrutan tenaga kesehatan oleh daerah masih
rendah karena keterbatasan formasi dan dana ( Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2009).

Renstra Dinas Kesehatan 22


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
a. Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah

1. Puskesmas

Di Kabupaten Pandeglang distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar terhadap masyarakat dapat
dikategorikan merata, terlihat dari pemekaran jumlah Puskesmas per Kabupaten yang ada sampai
akhir tahun 2010, yaitu sebanyak 36 Puskesmas (DTP 6 Unit, TTP 30 Unit). Dengan demikian
rata-rata rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 3,14, hal ini menggambarkan setiap
100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 3 – 4 Puskesmas.

2. Pustu
Puskesmas Pembantu di Kabupaten Pandeglang sampai akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 58 Unit
yang tersebar di beberapa desa wilayah binaan Puskesmas, jika berdasarkan ratio Puskesmas
Pembantu terhadap desa adalah 0,17, dengan demikian setiap Puskesmas Pembantu rata-rata
melayani 5 – 6 Desa.

3. Poskesdes dan Poskestren


Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat sampai dewasa ini, telah tumbuh dan
berkembang berbagai upaya kesehatan yang berbasis masyarakat (UKBM), dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan, masyarakat masih diposisikan sebagai subyek dan belum sebagai obyek, selain itu
masih banyak upaya kesehatan yang belum menyentuh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil,
tertinggal, terisolir, kepulauan dan perbatasan.
Untuk itu perlu adanya upaya kesehatan berbasis masyarakat, agar upaya kesehatan lebih tercapai
(accessible), lebih terjangkau (affordable), serta lebih berkualitas (quality), berbagai upaya yang telah
dikembangkan di Kabupaten Pandeglang antara lain : Pelayanan Pos Kesehatan Desa (poskesdes),
Pos Kesehatan Pesantren (poskestren) dan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu).
Jumlah sarana Pos Kesehatan Desa di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 sebanyak 31 Unit,
cakupan Pos Kesehatan Desa sebesar 9.25% dari jumlah desa yang ada dan jumlah Pos Kesehatan
Pesantren sebanyak 6 Unit, jika dilihat dari Kepmenkes RI 564/Menkes/SK/VII/1/2006
diharapkan seluruh desa sudah menjadi Desa Siaga pada tahun 2010 dan salah satu kriteria Desa
Siaga minimal ada 1 (satu) Pos Kesehatan Desa, hal ini menggambarkan, di Kabupaten Pandeglang
Pos Kesehatan Desa harus lebih di tingkatkan kembali, baik dari segi sarana prasarana, manajerial
maupun teknik (Fungsional).

Renstra Dinas Kesehatan 23


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
4. R S U D

Fasilitas yang memberikan layanan rujukan dan rawat inap di Kabupaten Pandeglang pada tahun
2010 sebanyak 1 Unit yaitu Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah, jika ditinjau dari letak RSUD
Kabupaten Pandeglang yang berada di Ibu Kota Kabupaten dengan luas wilayah maka dapat
dikatakan tidak strategis, mengingat jarak tempuh mayarakat di wilayah selatan (Kec. Sumur)
sekitar 101 Km ke RSUD, sehingga diperlukan pembangunan sarana pelayanan rujukan (Rumah
Sakit) yang tempatnya strategis dan dapat diakses cepat oleh masyarakat setempat pada umumnya
dan khususnya masyarakat wilayah selatan.

Klasifikasi RS
No Nama Rumah Sakit
A B Pendidikan B C D Khusus Swasta
1 RSUD Berkah √
JUMLAH 1

5. Sarana Pelayanan Penunjang lainnya

Sarana Gudang Farmasi di Kabupaten Pandeglang sebanyak 1 Unit dan Laboratorium Kesehatan
Daerah sebanyak 1 Unit, serta jumlah Puskesmas Keliling atau Ambulans sebanyak 35 Unit, jika
dilihat dari proporsi pusling/ ambulans terhadap puskesmas sebesar 97,22% dan rata-rata
puskesmas yang memiliki pusling/ambulans standar minimalnya sebanyak 1 unit, namun jumlah
pusling/ambulans masih kurang, mengingat jumlah puskesmas lebih banyak dibandingkan jumlah
pusling/ambulans yang ada.

b. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta yang Memiliki Izin

1. Klinik Swasta/ Balai Pengobatan : 20 Unit


2. Praktek Dokter Spesialis : 4 Unit
3. Praktek Dokter Gigi : 5 Unit
4. Praktek Dokter Umum : 33 Unit
5. Praktek Bidan Sowasta : 73 Unit

Renstra Dinas Kesehatan 24


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
c. Tenaga Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya
peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Tenaga kesehatan yang terampil
dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan serta pelatihan oleh pemerintah maupun swasta.
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya
peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Tenaga kesehatan yang terampil
dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan serta pelatihan oleh pemerintah maupun swasta.

1. Ketenagaan Medis
Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996, tentang Tenaga
Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis, meliputi Dokter dan Dokter Gigi.
Tenaga medis adalah Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis baik lulusan
dalam negeri maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Grafik 2.1
Ketenagaan Medis (Puskesmas & RS)
Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009 - 2010

Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga Medis tahun 2010 meningkat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, ini menandakan proses rekruitmen Tenaga Medis di Kabupaten
Pandeglang berjalan dengan baik, namun untuk proses penempatan tenaga medis, masih
membutuhkanpenelaahan atau kajian lebih lanjut, sehingga untuk perencanaan ketenagaan
kedepan lebih proporsional, sesuai dengan kebutuhan.

Renstra Dinas Kesehatan 25


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Grafik 2.2
Sebaran Tenaga Medis
Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

2. Ketenagaan Perawat
Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan yang terlibat dalam kegiatan
perawatan, perawat bertanggungjawab untuk perawatan, perlindungan dan pemulihan orang
yang luka atau pasien penderita yang akut atau kronis dan penanganan kegawatdaruratan yang
mengancam jiwa dalam berbagai jenis perawatan.

Grafik 2.3
Situasi Tenaga Perawat
Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

Adapun jumlah tenaga Perawat gigi di kabupaten pandeglang sebanyak 36 orang (RSUD 2 dan
Puskesmas 34) yang tersebar di wilayah kabupaten pandeglang baik di RSUD maupun
Puskesmas. Namun demikian berdasarkan hasil analisis kebutuhan ketenagaan kesehatan dari 35
Kabupaten atau 36 Puskesmas masih membutuhkan tenaga perawat gigi sebanyak 11 orang, serta
sarana dan prasarana penunjang kegiatan keperawatan gigi.

Renstra Dinas Kesehatan 26


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Grafik 2.4
Situasi Tenaga Perawat Gigi
Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

3. Ketenagaan Kebidanan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Fungsi ketenagaan di Bidang kebidanan tidak jauh
berbeda dengan fungsi keperawatan. Ketenagaan kebidanan lebih banyak bekerja di spesialisasi
masa hamil, persalinan sampai dengan perawatan pasca melahirkan.

Grafik 325
Situasi Tenaga Bidan
Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

Dapat kita simpulkan pada grafik diatas, dari total keseluruhan tenaga bidan yang ada di
Kabupaten Pandeglang, perlu diadakannya peningkatan SDM pada jenjang pendidikan
kebidanan, karena masih minimnya Bidan lulusan DIV dan S 1 Kebidanan, begitupun D 1
Kebidanan.

Renstra Dinas Kesehatan 27


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Grafik 2.6
Sebaran Tenaga Bidan
Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

Dari total Bidan yang ada di Kabupaten Pandeglang sejumlah 473 bidan, + 91,54% Bidan yang
bekerja di Puskesmas, 7,61% Bidan yang bekerja di RSUD dan 1,06% Bidan yang bekerja pada
Dinas Kesehatan.

4. Ketenagaan Kefarmasian
Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker, merupakan salah satu
dari sekian banyak tenaga kesehatan, tenaga farmasi sampai saat ini masih terbatas, melihat dari
masih rendahnya jumlah tenaga yang ada dibanding dengan totalitas sarana pelayanan yang ada,
jika dilihat dari jumlah tenaga kefarmasian yang ada sekitar 68,74% tenaga sudah terpenuhi,
namun dilihat dari segi penempatan dan sebaran tenaga yang ada hanya 21% sarana pelayanan
tersedia tenaga kefarmasian, adapun total tenaga kefarmasian dapat kita lihat pada tabel d bawah
ini :
Tabel 2.1
Tenaga Kefarmasian

TENAGA KEFARMASIAN
Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker
TOTAL
Dokter Farmasi

D-III
NO UNIT KERJA Sarjana
Apoteker

Megister
Farmasi

Farmasi/
SMF

Farmasi

D-III
D-III

Analisis Farmakologi
Farmasi Kimia

I Dinas kesehatan kab. Pandeglang 2 3


II Puskesmas 4 14 3 21
III Rumah sakit 1 2 5 8
IV Uptd kesehatan kab/kota
a. Gudang Farmasi 1 1 1 3
V Institusi diknakes 0

JUMLAH 6 15 0 2 11 0 0 30

Renstra Dinas Kesehatan 28


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
5. Ketenagaan Kesehatan Masyarakat
Selain tenaga Dokter, Bidan, Perawat dan Apoteker, di Linkungan Bidang Kesehatan juga
terdapat Ketenagaan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Tenaga kesehatan masyarakat meliputi
epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Tabel 2.2
Tenaga Kesehatan Masyarakat
KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan Masyarakat

Dokter Kesmas
D-III Kesmas
NO UNIT KERJA

Sib Total
Megister
Kesmas
SKM
1 Dinas kesehatan kab. Pandeglang 9 3 12
2 Puskesmas 0 8 2 0 10
3 Rumah sakit 16 3 19
4 Uptd kesehatan kab/kota 2 2

JUMLAH 0 35 8 0 44

Tabel 2.3
Tenaga Sanitarian

KESEHATAN MASYARAKAT

Sanitarian
Megister Kesling

Dokter Kesling
Lulusan SPPH

D-IV Kesling
D-III Kesling

NO UNIT KERJA Sib Total

1 Dinas kesehatan kab. pandeglang 2 2


2 Puskesmas 4 27 0 0 0 31
3 Rumah Sakit 2 1 3
4 Uptd Kesehatan kab/kota 1 1

JUMLAH 4 32 1 0 0 37

6. Ketenagaan Gizi

Dewasa ini tenaga-tenaga profesi ahli gizi, kesehatan gigi dan kesehatan lingkungan merupakan
tenaga kesehatan yang terbesar dilihat dari jumlahnya dan lembaga pendidikannya. Mereka

Renstra Dinas Kesehatan 29


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
bekerja baik di sektor pemerintah maupun disektor swasta, tetapi jumlah mereka yang bekerja di
pemerintah diyakini melebihi jumlah mereka yang bekerja di swasta.

Sumbangan mereka dalam pembangunan kesehatan sangat signifikan khususnya dalam


menunjang masyarakat sehat melalui upaya preventif, promotif sejalan dengan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
Lembaga pendidikan keperawatan merupakan lembaga yang paling banyak dan beragam mulai
dari jenjang pendidikan menengah, diploma, sampai dengan tingkat sarjana strata 3.

Pada tahun 2010 jumlah tenaga gizi baik di Dinas Kesehatan, RSUD dan Pusat Kesehatan
Masyarakat tercatat sebanyak 29 orang,
1. Puskesmas : 25 Orang
2. Dinas Kesehatan : 1 Orang
3. RSUD : 3 Orang

2.3 Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2010

Evaluasi Kinerja Dinas Kesehatan yang diukur dari pencapaian indikator hasil antara dan
indikator Proses dan Masukan dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Kinerja Ke-Sekertariatan (Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan)

Program Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) merupakan program yang paling
strategis, sebab program ini mengoptimalkan seluruh sumberdaya atau kemampuan yang di miliki
Dinas Kesehatan baik perencanaan, Evaluasi maupun Pelaporan di dalam Dinas Kesehatan sendiri
maupun perencanaan, Evaluasi maupun Pelaporan di luar kesehatan, yang menjadi target sasaran
program ini pada tahun 2010 antara lain :
Pelayanan informasi kesehatan yang terdiri dari :
 Profil kesehatan merupakan sumber informasi, pada tahun 2010 profil kesehatan dapat
terealisasikan sampai mencapai (100%).
 Ketersedian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan untuk mengukur sejauh
mana kinerja Dinas Kesehatan selama kurun satu tahun, ketersediaan LAKIP ini dapat
terealisasikan mencapai (100%).
 Terciptanya pemahaman yang jelas tentang arah kebijakan, Tupoksi masing–masing unit
kerja di lingkungan Dinas Kesehatan yaitu adanya rencana kerja tahunan di setiap unit kerja

Renstra Dinas Kesehatan 30


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
mencapai 100% dari rencana tingkat capaian target 100% sehingga pencapaian target
kinerja sebesar 100%.

 Tersedianya dokumen evaluasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2006-2010,


sebagai bahan perencanaan dan kebijakan ke depan 100%.

 Terciptanya pelayanan informasi kesehatan di seluruh unit kerja berupa bank data yang
diaplikasikan kedalam sebuah Sistem Excel Report yang mencakup + 85% data seluruh
program Dinas Kesehatan, dengan dukungan sumber daya yang memadai sehingga
tersedianya sistem pencatatan dan pelaporan Dinas Kesehatan satu pintu yang dapat di
pertanggung jawabkan dan dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang up to date.

2. Kinerja Pelayanan Kesehatan Khusus

a. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI & balita gizi buruk mendapat perawatan.

Secara umum masalah balita gizi buruk masih cukup tinggi, dapat dihitung pada
indikator Berat Badan/ Tinggi Badan yang menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek, seperti menurunnya nafsu
makan akibat sakit, atau karena menderita diare.
Dalam keadaan demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga proposional lagi
dengan tinggi badan dan anak menjadi kurus.
Disamping mengidentifikasikan masalah gizi yang bersifat akut dengan tinggi badan
tidak seimbang, dapat juga dilihat dari anak yang kegemukan, dalam hal ini berat badan anak
melebihi proporsi normal terhadap tinggi badannya, kegemukan ini dapat terjadi sebagai akibat
dari pola makan yang kurang baik atau juga karena keturunan, masalah kekurusan dan kegemukan
pada usia dini dapat berakibat pada rentannya terhadap berbagai penyakit degeneratif pada usia
dewasa (teori Barker).
Secara umum, prevalensi balita bawah garis merah (BGM/D) tahun 2010 adalah
2,73% dari balita ditimbang 81.085 dan BGM 2.213 balita dan berada dibawah batas kondisi yang
dianggap serius 15% (ambang batas). Semua balita di Kabupaten Pandeglang yang naik berat
badannya (N/D) sekitar 62.681 balita menurut hasil capaian yang didapat sebesar 77,30% dari
target 80% dan (N/S) sebesar 45,88%.
Cakupan Kabupaten bebas rawan gizi tahun 2010 di Kabupaten Pandeglang sebesar
88,57%, dari 35 Kabupaten hanya 4 Kabupaten yang dapat dikategorikan rawan gizi dan 24
Kabupaten bebas rawan gizi dengan kriteria Kabupaten <15% penduduknya kurang gizi.

Renstra Dinas Kesehatan 31


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Adapun penanggulangan untuk asupan bagi balita kekurangan gizi tahun 2010
diberikan makanan pendamping ASI pada BGM usia 6 – 24 bulan dari keluarga miskin, dengan
capaian pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada sasaran anak usia 6 – 24 bulan BGM
dari keluarga miskin sebanyak 1,068 jiwa dari 1,398 jiwa (baduta dan termasuk BGM diatas dua
tahun yang diberikan makanan pendamping ASI), besaran target 100 % dan capaian target
76,39%.
Sehingga presentasi pencapaian pada tahun 2010 untuk cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan mencapai 1,068 bayi dan balita gizi buruk (BB/TB <3 SD WHO NCHS)
mendapat perawatan dari rencana capaian target 100% dan pencapaiannya hanya sebesar 76,39%,
dikarenakan beberapa faktor penyebab dari ketidak berhasilan pencapaian, menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar yang dilakukan di Kabupaten Pandeglang, beberapa aspek penyebabnya yaitu :

1. Dilihat dari faktor kepercayaan KK terhadap tenaga kesehatan masih kurang, sehingga
permasalahan kesehatan tidak menjadi prioritas utama bagi KK terhadap Nakes.
2. Dipandang dari barometer prilaku KK masih didapat ketidak pahaman terhadap kesehatan
baik terhadap lingkungan maupun dirinya sendiri.
3. Ditinjau dari jangkauan pelayanan kesehatan terhadap KK miskin masih terhitung jauh,
sehingga pengeluaran biaya sudah tidak bisa menutupi kebutuhan perawatan (Bagi KK
miskin yang tidak tercover JPS).
4. Menurut pekerjaan utama KK, jelas terlihat bahwa pada keluarga memiliki pekerjaan
tidak tetap, prevalensi masalah Gizi Buruk meningkat.
5. Ditinjau dari pendidikan KK, terlihat kecenderungan semakin minim tingkat pendidikan
KK, maka semakin tinggi masalah Balita Gizi buruk yang tidak mendapat perawatan.

b. ASI Eksklusif

Air susu ibu merupakan anugerah yang tak ternilai harganya, hanya seorang ibu yang
dapat memberikan anugerah tersebut kepada bayinya.
Menyusui secara eksklusif merupakan cara yang aman, baik dan selalu tersedia untuk
pemberian makanan bayi dalam 6 (enam) bulan pertama kehidupannya. Dan penting untuk
diteruskan lebih dari 6 (enam) bulan, sebagaimana WHO dan UNICEF merekomendasikan bahwa
menyusui harus berlanjut bersama makanan pendamping ASI yang benar sampai 2 (dua) tahun
atau lebih.

Renstra Dinas Kesehatan 32


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Para pakar dewasa ini menyetujui bahwa ASI dapat memberikan semua yang dibutuhkan
bayi normal untuk 6 (enam) bulan pertama dan tanpa memerlukan minuman atau makanan lain
selama periode ini.
Menyusui eksklusif diartikan bahwa bayi hanya menerima ASI, dari ibunya sendiri atau
ibu susu, atau ASI perah, dan tanpa makanan minuman lainnya.
Banyak ibu yang mengalami bahwa menyusui eksklusif selama 6 (enam) bulan merupakan
suatu hal yang sederhana. Mereka tidak perlu cemas apakah bayi memperoleh minuman atau
makanan yang cukup atau apakah ini benar dan tanpa kesulitan atau tanpa biaya untuk membuat
makanan lain yang tidak perlu.
Disayangkan, bahwa menyusui eksklusif tersebut masih jarang dilakukan oleh masyarakat
kita dengan berbagai alasan. Hal ini dapat di tentukan cakupan bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 baru mencapai 4,03% dari rencana
pencapaian 80% sehingga persentase pencapaiaan baru mencapai 5,04% (Data capaian E6).

c. Desa dengan garam beryodium baik

Gangguan Akibat Kurang Yodium adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh
seseorang kekurangan unsur Yodium secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama.
Yang dimaksud dengan Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah
maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Kita membutuhkan Yodium agar badan tumbuh sehat dan mental berkembang
dengan baik. Yodium dapat membentuk hormon Tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk
mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Organ kita yang
mengolah yodium adalah kelenjar gondok. Letaknya di dalam leher, di bagian depannya.
Kebutuhan yodium rata-rata per orang dewasa perhari hanya sekitar 150 mikrogram.
Akan tetapi yodium diperlukan tubuh setiap harinya, sehingga yodium harus menjadi
bagian dari konsumsi makanan sehari-hari. Gangguan Akibat Kurang Yodium ( GAKY )
merupakan masalah gizi yang menonjol dibanyak Negara sedang berkembang termasuk Indonesia.
Gondok dan kretin (badan kerdil ) merupakan luaran dari keadaan kurang yodium yang umumnya
dijumpai di daerah yang kekurangan yodium. Upaya penanggulangan jangka panjang terhadap
masalah akibat kurang yodium adalah perbaikan perilaku pola konsumsi masyarakat termasuk di
dalamnya berbagai bahan makanan yang mengandung yodium dan peningkatan konsumsi bahan
makanan yang di fortivikasi dengan yodium yang secara masal telah di produksi yaitu garam
beryodium. Cakupan garam beryodium di kab. Pandeglang pada tahun 2009 mencapai (77,61%)

Renstra Dinas Kesehatan 33


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
desa dengan garam beryodium baik dari rencana pencapaian target (90%) sehingga persentase
pencapaian target (86.23%) (Cat : Data Tahun 2010 belum tersedia).

d. Vitamin A 2 kali per tahun

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar, berfungsi untuk
penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Sumber Vitamin A terdapat pada Air Susu Ibu (ASI), bahan makanan hewani seperti hati,
kuning telur, ikan, daging, ayam, dan bebek. Buah – buahan berwarna kuning dan jingga seperti
pepaya, mangga masak, alpukat, jambu biji merah, pisang. Sayuran yang berwarna hijau tua dan
berwarna jingga seperti bayam, daun singkong, kangkung, daun katuk, tomat, woetel.
Akibat dari kekurangan vitamin A bagi balita salah satunya dapat menyebabkan buta
senja yang ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang atau senja hari.
Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan akibat kekurang
vitamin A yaitu :
1. Pemberian kapsul vitamin A warna biru untuk bayi (6-11 bulan), diberikan 1 kali
setahun, setiap bulan Pebruari atau Agustus.
2. Pemberian kapsul vitamin A warna merah untuk anak balita diberikan 2 kali setahun,
setiapa bulan Februari dan Agustus
3. Pemberian kapsul vitamin A warna merah untuk ibu nifas diberikan 2 kapsul, kapsul
pertama diberikan segera setelah lahir dan kapsul kedua diberikan 24 jam sesudah kapsul
pertama.

Hasil dari pemberian kapsul vitamin A 2 kali per tahun pada bayi 6 – 11 bulan di
posyandu pada tahun 2008 mencapai 79,7% dari target 85%, sedangkan tahun 2009 pelayanan
pemberian Vitamin A 2 kali per tahun sebesar 89.2% dan tahun 2010 mencapai 66,7% dari target
90%, dapat kita lihat pemberian vitamin A 2 kali per tahun mengalami kenaikan secara bertahap
setiap tahunnya, pada balita 12 – 59 mencapai 74,49% dari target 90% persentase pencapaian
82,77%, dan pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas sebanyak 10.380 bufas dari 25.831 bufas yang
ada sehingga capaian pemberian vitamin A pada bufas sebesar 40,18% dari target 90% persentase
pencapaian sebesar 44,65%.

Renstra Dinas Kesehatan 34


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
e. Tablet Tambah Darah/TTD

Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi merupakan salah satu
masalah gizi utama di Indonesia. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan menderita anemia
gizi adalah Wanita Usia Subur (WUS) termasuk ibu hamil, remaja putri dan kelompok lainnya.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel
tubuh maupun sel otak. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan dan
kematian. Cakupan pemberian tablet fe I pada ibu hamil pada tahun 2010 mencapai 49,55%,
persentase capaian cakupan fe III mencapai 39,26% ,sehingga pencapaian Fe1 dan Fe3 sebesar
66,2%.

Grafik 2.7
Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil
Di Kabupaten Pandeglang
Tahun 2006-2010

Sumber Data : Seksi Gizi Tahun 2010

f. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)

Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
(pemeriksaan kehamilan sebelum persalinan) empat kali sesuai standar di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Pada tahun 2010 dari rencana capaian 85% dan hasil capaian sebesar
78,9%, sehingga presentasi tingkat capaian target 92,82%, namun bila di banding dengan
indikator K1 ternyata masih di temukan adanya ketidaksinambungan program dimana kontak
pertama ibu hamil ( K1 ) jauh lebih tinggi yaitu 96% dari target 95% sehingga capian target
sebesar 101,05%.

Renstra Dinas Kesehatan 35


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
g. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Tingginya komplikasi obstetri seperti misalnya perdarahan pasca persalinan,


eklampasi, sepsis dan komplikasi keguguran menyebabkan tingginya kasus kematian dan kematian
ibu da banyak negara berkembang, sebagian besar penyebab kesakitan dan kematian ibu tersebut
dapat dicegah, hal ini telah dibuktikan pada negara-negara dimana angka kesakitan dan kematian
ibu tersebut tergolong rendah, salah satu usahanya dengan berbagai pelatihan dan peningkatan
SDM Kesehatan, serta kemitraan.
Asuhan kesehatan ibu bersalin adalah salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan tahun 2010, yang berfokus pada :
a. Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi, bukti-bukti klinis
menujukan bahwa sebagian besar kematian ibu dapat dicegah jika ibu mendapat
Asuhan persalinan yang bersih, aman dan tepat waktu.
b. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi selama persalinan dan setelah bayi lahir,
dalam upaya menurunkan kejadian kesakitan dan kematian ibu, penatalaksanaan pada
tingkat tertentu akan mempunyai keterbatasan karena komplikasi tidak selalu mudah
di tatalaksana, disetiap tempat dan keadaan.

Pergeseran Paradigma :
Fokus utama APN adalah terjadinya komplikasi, beberapa contoh menunjukan adanya
pergeseran paradigma tersebut :
 Mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri.
 Laserasi Episiotomi (tidak merupakan tindakan rutin).
 Ratensio Plasenta, penatalaksanaan aktif kala tiga dan melakukan
penegangan tali pusat terkendali.
 Mencegah partus lama (APN mengandalkan penggunaan partograf).
 Mencegah asfiksi bayi baru lahir.
Dengan membersihkan muka dan jalan nafas sesaat setelah ekspulsi kapala, kemudian
dilakukan penghisapan lender secara benar segera mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi,
mekanisme ini dapat mencegah terjadinya hipotermi.

Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan oleh bidan/tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
Pada tahun 2010 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 21,951 bulin
dari rencana sasaran bumil sebanyak 25.831, sehingga capaian sasaran sebesar 84,98%, dari

Renstra Dinas Kesehatan 36


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
rencana target capaian sebesar 75%. Peningkatan kinerja program ini walaupun dibanding tahun
lalu terdapat kenaikan namun kenaikan tersebut relative lamban walaupun program ini mendapat
bantuan dari JPKMM - Askeskin yang cukup memadai, namun nampaknya masih belum
ditemukan suatu model pendekatan yang efektif.

h. Ibu Hamil resiko tinggi yang ditangani

Kesehatan ibu merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan, tetapi masih banyak ibu
hamil yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk memeriksakan
kandungan dan pelayanan persalinan yang sehat dan aman. Pada tahun 2010 cakupan Ibu Hamil
resiko tinggi yang ditangani dari rencana sebesar 80%, realisasinya mencapai 57,4 % sehingga
presentasi tingkat capaian 71,75%. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan program ini
antaralain rendahnya kontak tenaga kesehatan dengan Ibu hamil risiko tinggi yang disebabkan
karena jangkauan/ penyebaran pemukiman bumil risti yang tidak merata, di samping sosial budaya
masyarakat yang relative masih rendah dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan serta faktor
pengetahuan masyarakat yang menjadi permasalahan tersebut.

i. Pelayanan Nifas (Ibu Nifas) Kf Lengkap

Pelayanan Ibu Nifas yang telah dilakukan sebagai salah satu usaha untuk menekan angka
kematian ibu dan penurunan angka kesakitan merupakan tantangan yang harus diupayakan, adapun
hasil cakupan pelayanan nifas (Kf Lengkap) tahun 2010 sebesar 81,95% dari rencana target 90%,
sehingga capaian pelayanan ibu nifas (Kf 1) sebesar 91,05%.

j. Kunjungan Bayi

Presentase cakupan kunjungan bayi sebagai salah satu indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan, yang merupakan pelayanan dasar yang minimal dilaksanakan di
Puskesmas, Tahun 2010 capaian kunjungan bayi tercatat 78,2% dari target 90%, dari sasaran
kunjungan bayi (data real) sebesar 24,601 bayi yang berkunjung kesarana pelayanan kesehatan baik
Puskesmas, pustu maupun posyandu sebanyak 19,238 kunjungan bayi. Cakupan kunjungan
neonatal lengkap (Kn Lengkap) sebesar 91,8% dari rencana target 90%, sehingga capaian target
sebesar 102%.

k. Cakupan Peserta KB Aktif

Upaya keluarga berencana yang dikoordinir oleh BKKBN pada tahun 2009 menunjukan
pencapaian pelayanan kepada peserta KB Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 206.537 pasangan,
dengan jumlah peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi MKJP sebanyak 25.750 peserta atau

Renstra Dinas Kesehatan 37


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
12,46% dari jumlah PUS yang ada (IUD 7.752, OW 2.210, OP 1.443, Implant 14.345) dan Non
MKJP sebanyak 149.837 sekitar 72,54% dari total peserta (Suntik 105.328, Pil 43.401, Kondom
1.108), dari jumlah keseluruhan peserta KB, sekitar 175.587 peserta yang aktif atau 85,01%.

3. Akuntabilitas Pelayanan Penanggulangan Penyakit (P2)

a. Pengamatan Penyakit

Kegiatan pengamatan penyakit merupakan salah satu kegiatan penting dalam memberikan
informasi tentang gambaran suatu penyakit secara epidemiologi. Pendekatan epidemiologi suatu
penyakit dapat menjadi suatu acun dalam menentukan rencana kegiatan program intervensi,
sehingga dalam mengintervensi suatu masalah kesehatan menjadi efektif dan efisien.
Ruang lingkup operasional pengamatan penyakit meliputi Sistem Kewaspadaan Dini
penyakit potensial KLB/Wabah, penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan pelaksanaan
Surveilans Acut Flacid Paralisis (AFP). Penyakit dibagi 2 (dua) katagori Penyakit Menular dan
Tidak Menular, Penyakit menular biasanya ditularkan melalui Vektor, penyakit yang ditularkan
melalui udara atau percikan air liur, dan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air,
penyakit yang ditularkan oleh vektor adalah filariasis, demam berdarah dengue (DBD), dan
malaria.
Penyakit yang ditularkan melalui udara atau percikan air liur adalah penyakit infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA), pneumonia dan campak, sedangkan penyakit yang ditularkan
melalui makanan atau air adalah penyakit tifoid, hepatitis, diare, dll. Sedangkan Penyakit tidak
menular meliputi penyakit sendi, asma, stroke, jantung, DM, hipertensi, tumor/kanker, ganguan
jiwa berat, buta warna, glaukoma, bibir sumbing, dermatitis, rinitis, talasemia dan hemofilia, dll.

a) Eradikasi Polio

Eradikasi Polio merupakan salah satu komitmen global yang harus dicapai pada tahun
2008 dengan membuktikan tidak ditemukannya virus polio liar di muka bumi. Kegiatan
penemuan kasus polio liar ini dilaksanakan dengan pelaksanaan surveilans AFP.
Untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan surveilans AFP adalah dengan
menggunakan Indikator kinerja surveilans AFP. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat
tahun 2010 yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten
Pandeglang, indikator penilaian Eradikasi Polio adalah dengan melihat AFP rate yaitu sebesar

Renstra Dinas Kesehatan 38


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
> 2 / 100.000 penduduk umur < 15 tahun. Jumlah kasus AFP rate yaitu sebanyak 11 kasus
tahun 2010, atau > 3,2 / 100.000.

b) Campak

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak, penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Penyakit ini sangat mudah menular khususnya kepada anak yang berusia 1 - 5 tahun,
penularanya melalui percikan droplet pada saat batuk atau bersin. Proses penularan ini dimulai
1-3 hari setelah muncul demam. Di Kabupaten Pandeglang penyakit campak masih menjadi
masalah kesehatan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir penyakit campak selalu menjadi
penyebab timbulnya wabah, sedangkan frekuensi wabah yang terjadi di Kabupaten Pandeglang
berkisar antara 10 sampai dengan 15 kali setiap tahunnya, tahun 2010 tidak terjadi kasus
campak.
Berdasarkan hasil kajian epidemiologi penyakit campak, karakteristik penderita
campak lebih banyak menyerang pada kelompok balita, sehingga kelompok ini menjadi
kelompok yang rentan, sedangkan daerah yang pernah mengalami wabah penyakit campak
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menyerang pada daerah yang terbilang tertinggal yang
jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil investigasi bahwa biasanya penderita campak yang meninggal
mempunyai status gizi yang buruk dan mengalami keterlambatan dalam mengambil keputusan
untuk mencari pengobatan. Dengan melihat kejadian yang telah ada menggambarkan bahwa di
Kabupaten Pandeglang, masih mempunyai banyak kelompok-kelompok yang rentan terhadap
penyakit campak yang disebabkan karena tidak mempunyai riwayat status imunisasi campak
sebelumnya, Sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat harus lebih memahami akan
manfaat imunisasi campak yang diberikan. Pada dasarnya memang benar bahwa imunisasi
campak memberikan efek demam pada bayi yang diimunisasi, tetapi demam tersebut
merupakan reaksi pembentukan daya tahan tubuh (antibodi) dan proses tersebut tidak lama.
Harapan yang dapat diambil dengan mencermati kejadian ini adalah Imunisasi merupakan salah
satu pencegahan yang paling baik untuk melindungi generasi penerus bangsa, sehingga di masa
yang akan datang bangsa Indonesia mempunyai generasi yang sehat dan cerdas dan mampu
mengadapi persaingan global, tentunya keberhasilan imunisasi tidak terlepas dari peran aktif
aparat pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat.

Renstra Dinas Kesehatan 39


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
c) Sistem Kewaspadaan dan Respon Dini Wabah/KLB

Sistem kewaspadaan dan respon dini wabah dimaksudkan untuk mengantisipasi atau
mendeteksi semua penyakit yang berpotensi wabah/KLB dengan kecenderungan penyakit
berdasarkan pemantauan mingguan Puskesmas, sehingga setiap peningkatan kasus (Epidemi)
dapat terdeteksi sedini mungkin. Sehingga setiap puskesmas khususnya mempunyai gambaran
kondisi lingkungan dan kelompok populasi yang rentan terhadap penyakit tertentu.

Pelaksanaan sistem kewaspadaan dan respon dini penyakit berpotensi wabah di


Kabupaten Pandeglang tahun 2010 masih belum berjalan secara optimal, hal ini dikarenakan
pemantauan kecederungan terhadap peningkatan kasus belum didukung dengan situasi dan
keadaan lingkungan dan kelompok yang rentan sebagai faktor resiko. Sedangkan indikator
Kelengkapan dan Ketepatan pemantauan mingguan wabah Puskesmas (W-2) masih belum
memuaskan, kelengkapan laporan secara keseluruhan baru mencapai 96% dari target 98%.
Rendahnya kelengkapan laporan yang disampaikan dari puskesmas menunjukan bahwa
pemanfaatan data mingguan di Puskesmas masih belum berjalan sesuai harapan.

Seharusnya pemanfaatan data pemantauan mingguan yang paling besar adalah di


puskesmas dalam melihat dan memprediksikan kecenderungan penyakit yang dapat
mengakibatkan timbulnya KLB. Sedangkan ketepatan laporan mingguan ini masih sangat jelek,
hal ini terkait dengan proses pengumpulan data yang bersumber dari semua jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas seperti informasi dari bidan desa, pembina desa, Pustu, Pusling, klinik
swasta dan informasi masyarakat. Dengan hal tersebut proses pengumpulan yang berpariasi
menyebabkan pelaporan dari puskesmas terlambat, walaupun sudah dilakukan kesepakatan
mengenai waktu pelaporan.

d) Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan salah satu proses alam yang terjadi karena
terganggunya keseimbangan antara agent, host dan environtment (lingkungan). Pada
prinsipnya KLB dapat terjadi pada daerah yang mempunyai kelompok populasi yang rentan
sangat tinggi atau daerah yang mempunyai kondisi rawan penyakit.
Selama tahun 2010 kejadian KLB penyakit menular di Kabupaten Pandeglang
frekuensinya cukup tinggi. Adapun jenis penyakit yang terjadi pada tahun 2010 adalah Tetanus
Neonatorum, Campak, Demam Berdarah, diare.

Renstra Dinas Kesehatan 40


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Secara umum frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Kabupaten Pandeglang
tahun 2010, masih didominasi oleh KLB yang disebabkan oleh vektor diantaranya KLB malaria,
KLB Diare dan KLB penyakit lainnya, jumlah kasus KLB 65 kasus dan tertangani 65 kasus (100%).
Namun demikian dibandingkan dengan frekuensi tahun sebelumnya jumlah kejadian ini
terbilang menurun. Dengan kondisi ini menunjukan bahwa di Kabupaten Pandeglang masih
mempunyai kondisi yang potensial untuk terjadinya KLB penyakit menular.
KLB Tahun 2010 di Kabupaten Pandeglang :
1. TN 10 kali kasus, terjadi di 10 Kabupaten (Jiput, Menes, Bojong, Cibaliung, Pagelaran,
Saketi, Mandalawangi, Picung, Kd.Hejo, Pandeglang).
2. DBD 8 kali kasus, terjadi di 7 Kabupaten (Sobang, Bojong, Menes, Pandeglang,
Kr.Tanjung, Koroncong, Banjar).
3. Cikungunya 6 kali kasus, terjadi di 3 Kabupaten (Munjul, Panimbang, Koroncong,
Cibitung).
4. Keracunan Makanan 4 kali kasus, terjadi di 4 Kabupaten (Banjar, Cimanggu, Carita,
Pandeglang).
5. Kasus Banjir dan Longsor 17 kali kasus, terjadi di 6 Kabupaten (Perdana, Labuan, Jiput,
Pulosari, Md.Wangi, Patia, Pagelaran, Cisata, Sumur, Pandeglang).
6. AFP 11 kali kasus, terjadi di 5 Kabupaten (Koroncong, Cigeulis, Pandeglang, Mekarjaya,
Labuan).
7. Diare 7 kali kasus, terjadi di 6 Kabupaten (Panimbang, Pandeglang, Jiput, Sumur,
Bojong, Cibaliung).
8. Campak 3 kali kasus, terjadi di 3 Kabupaten (Panimbang, Cimanuk, Majasari)
9. Rabies/ Gigitan Anjing 4 kali kasus, terjadi di 2 Kabupaten (Cigeulis, Sumur)
10. Filariasis 3 kali kasus, terjadi di 2 Kabupaten (Angsana, Sumur).

b. Pencegahan Penyakit

Pencegahan penyakit merupakan salah satu tindakan antisipasi dalam menekan jumlah
kelompok rentan terhadap penyakit tertentu yang diwujudkan dengan pemberian imunisasi pada
bayi, balita, anak sekolah calon pengantin dan ibu hamil. Pemberian imunisasi yang dilakukan
selama ini digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit TBC, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Polio,
Hepatitis dan Campak.
Angka pencapaian Desa/ Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) di Kabupaten
Pandeglang tahun 2010, yang diharapakan dari rencana tingkat capaian target adalah 100% dari

Renstra Dinas Kesehatan 41


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
seluruh desa/ kelurahan yang ada, tetapi yang terealisasi hanya 174Desa/kelurahan (52%)
sehingga tingkat persentasi pencapaian sebesar 52%.
Dengan melihat masih rendahnya pencapaian UCI di tingkat desa/ kelurahan
menggambarkan masih banyaknya daerah yang menjadi kantong rawan penyakit PD3I di
Kabupaten Pandeglang, ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, sehingga perlu dilakukan
pemberian imunisasi pada kelompok umur anak sekolah agar generasi yang kuat dan terhindar dari
penyakit PD3I dalam mendapatkan kekebalan seumur hidup.
Kesenjangan yang terjadi dalam pencapaian UCI di Tingkat Desa/ Kelurahan ini
disebabkan karena penilaian UCI bersifatnya tidak statis artinya kondisi keberhasilan UCI tingkat
Desa/ Kelurahan sebelumnya harus dipertahankan agar tidak menurun menjadi status Desa/
Kelurahan belum UCI.
Selain hal tersebut, terdapat pula beberapa faktor yang menjadi predisposisi dalam
pencapaian status UCI yaitu peran serta masyarakat yang belum optimal khususnya kader
kesehatan yang ikut menjadi penggerak dalam setiap even kegiatan imunisasi, adanya reaksi efek
samping dalam setiap pemberian imunisasi yang mengakibatkan besarnya kekhawatiran orang tua
sasaran terhadap efek samping yang akan timbul disini perlunya pemahaman masyarakat terhadap
Imunisasi serta perlunya penyuluhan-penyuluhan program kesehatan terhadap masyarakat,
khususnya desa/kelurahan yang belum UCI.
Dari hasil kegiatan pelayanan imunisasi Tahun 2010, dengan hasil capaian dari perkiraan
sasaran sebanyak 24.601 bayi, adalah sebagai berikut :
1. HB0 (0 < 7 Hari) : 64,7%
2. BCG : 87,4%
3. Polio 1 : 95,9%
4. Polio 2 : 94.2%
5. Polio 3 : 89.5%
6. Polio 4 : 87.5%
7. DPT/HB1 : 92.6%
8. DPT/HB 2 : 89.7%
9. DPT/HB 3 85.1%
10. Campak : 85.7%

Renstra Dinas Kesehatan 42


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
c. Pemberantasan Penyakit

Kegiatan pemberantasan penyakit merupakan tindakan penanggulangan kasus melalui


pengobatan. Kegiatan yang termasuk dalam pemberantasan penyakit meliputi penanggulangan
penyakit Malaria, TBC, ISPA, Diare, Demam Berdarah, Kusta, HIV-AIDS, Infeksi Manular
Seksual dan Filariasis.
a) P2 ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dijumpai
dengan manifestasi ringan sampai berat. ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA
berat dapat menjadi Pneumonia, pneumonia merupakan penyakit infeksi penyebab kematian
utama, terutama pada balita.
Pelaksanaan program P2 ISPA yang dilaksanakan terfokus pada penemuan dan
penatalaksaan penderita peneumonia pada balita. Kasus pneumonia pada balita di Kabupaten
Pandeglang pada tahun 2010 sebanyak 1.539 jiwa, Target penemuan penderita pneumonia
balita 10%, capaian penemuan penderita balita pneumonia tahun 2010 hanya sebesar 8%.

b) Program TBC
Program pemberantasan penyakit TBC/TB Paru merupakan program nasional dalam
mengeliminasi penderita TBC/TB Paru. Indikator penting yaitu angka penemuan kasus baru,
angka konversi angka kesembuhan dan angka kesalahan laboratorium.
Pemberantasan TBC yang berjalan menggunakan Strategi Direcly Oserved
Treatment Shourtcourse (DOTS) yaitu pengobatan penderita dalam jangka pendek melalui
pengawasan langsung oleh pengawas minum obat, total penderita TBC yang diobati tahun
2010 sebanyak 1.119 jiwa, persentase kesembuhan sebesar 92,41%, meninggal 1.22% atau
kasus TBC yang meninggal sebanyak 6 jiwa.
Hasil kegiatan pemberantasan penyakit TBC :

 Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif sebanyak 947 kasus, dari sasaran
perkiraan 1.242 kasus, capaian 76%.

Pemberantasan penyakit ini sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dalam


tingkat pelayanan guna mencapai cakupan yang di targetkan antara lain :
 Masih sedikitnya sumber daya kesehatan.
 Rendahya motivasi pengelola TBC Puskesmas dan tingginya rasa ketakutan terhadap
resiko penularan.

Renstra Dinas Kesehatan 43


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
 Sarana dan prasarana Laboratorium yang belum memadai.
 Masih rendahnya keterampilan petugas laboratorium.
 dukungan keluarga dalam proses penyembuhan yang rendah dan masih banyaknya kasus
baru yang tersembunyi (under reported)

c) P2 DIARE
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Kabupaten Pandeglang, beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare
disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan/ minuman yang tercemar tinja dan/
atau kontak langsung dengan penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya meliputi faktor
penjamu dan faktor lingkungan.
Secara proporsional penyakit diare yang ditemukan oleh kader ataupun yang terjaring
di sarana kesehatan di Kabupaten Pandeglang terjadi pada seluruh golongan usia sebanyak
62.094 jiwa dari sasaran perkiraan kejadian kasus diare sebanyak 50.458 jiwa realisasi capaian
123,1%.

d) P2 Filariasis
Salah satu indikator yang digunakan dalam pemberantasan penyakit filariasis adalah
jumlah penderita yang diobati Tahun 2010 sebesar 100% dan angka mikrofilaria sebesar
<1/1000
Keterbatasan-keterbatasan dalam penanggulangan penyakit Filariasis di Kabupaten
Pandeglang akan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam penyebaran dan penularan
penyakit yang lebih luas.
Jumlah kasus filariasis yang diobati tahun 2010 adalah sebanyak penderita dengan 3
penderita (100%).

e) P2 Demam Berdarah Dengue


Penyakit demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang bersumber binatang
melalui nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus sebagai vektornya. Hasil pelaksanaan
kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah digambarkan dengan penemuan kasus yang
ditangani dan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dalam memotong mata rantai
penularannya.

Renstra Dinas Kesehatan 44


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Indikator pencapaian pemberantasan demam berdarah yang tertuang dalam rencana
kerja Dinas Kesehatan adalah kasus demam berdarah yang ditangani tahun 2010 sebesar 100%
dari target 35/100.000. sedangkan besarnya jumlah penanganan kasus yang ditemukan dan
ditangani 100% (213 penderita, meninggal 7 penderita) yang tersebar di 24 Kabupaten.
Penyelidikan epidemiologi terhadap rumah sekitar kasus dengan radius 100 meter,
penyuluhan masyarakat, penggerakan pemberantasan sarang nyamuk dan abatisasi.
Tahun 2010 tidak terjadi peningkatan jumlah kasus sebelumnya dimana masa puncak
penularan terjadi pada bulan Februari sampai Juni. Pada bulan Desember terjadi peningkatan
kasus yang kemungkinan akan terus meningkat pada awal tahun 2011.
Pola penularan penyakit demam berdarah berdasarkan kelompok umur adalah
golongan umur 5 – 14 tahun mempunyai jumlah kasus tertinggi, sehingga pada tahun 2010
tingkat transmisi penularan demam berdarah lebih banyak terjadi di tempat sekolah.

f) Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum terjadi di 10 Kabupaten. Kabupaten Jiput, Kabupaten Bojong,
Kabupaten Menes, Kabupaten Cibaliung, Kabupaten Pagelaran, Kabupaten Saketi, Kabupaten
Mandalawangi, Kabupaten Picung, Kabupaten Cimanggu dan Kabupaten Pandeglang, dengan
penemuan kasus TN 10 kasus (meninggal 6 penderita).

g) Kusta (RFT rate)


Kegiatan pemberantasan penyakit Kusta di Kabupaten Pandeglang dilakukakan pada
Desa yang terdapat penderita Kusta, prevalensi kusta di Kabupaten Pandeglang sudah berada
dibawah target nasional yaitu 1/10.000 penduduk, capaian Kabupaten Pandeglang sebesar
0,04/10.000 penduduk. Adapun indikator pencapaian kinerja program pemberantasan
penyakit Kusta tahun 2010, untuk penderita kusta yang selesai diobati (RFT Rate) adalah
39,84%.

h) Malaria
Penyakit Malaria mejadi permasalahan yang krusial hal ini disebabkan bahwa di
Kabupaten Pandeglang masih terdapat 12 wilayah Puskesmas Reseptif malaria artinya
Puskesmas tersebut memiliki tempat-tempat perindukan yang sangat potensial sebagai tempat
perindukan vektor nyamuk anopheles, terutama daerah-daerah pesisiran pantai.

Renstra Dinas Kesehatan 45


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Kasus penderita malaria yang diobati tahun 2010 sebesar 54%, jumlah kasus 648
kasus dari perkiraan sasaran 1.200 kasus, dan kasus tersebut sering terjadi setiap tahunnya di
12 Kabupaten.

d. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan cabang ke ilmuan yang mempelajari dinamika


hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup, seperti spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan disekitar
manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi menganggu kesehatan masyarakat serta
mencari upaya upaya pencegahannya (Achmadi,1991). Komponen lingkungan (Agent) yang
mempunyai potensi bahaya penyakit tersebut, menurut H L Bloom (40%) dikelompokkan dalam
bentuk :

 Fisik (Kebisingan, radiasi,cuaca panas, partikel dan lain-lain)


 Kimia (Pestisida dalam makanan, asap rokok, limbah pabrik, polutan udara, bahan
pewarna makanan)
 Biologi (Spora jamur, bakteri, virus, protozoa, cacing, dan lain lain). Kemudian
komponen lingkungan tersebut berinteraksi dengan manusia melalui media atau wahana
(Vehicle): Udara, air, tanah, makanan, atau vektor penyakit (seperti nyamuk).

Out Come hasil interaksi ini, yang menyebabkan apakah status manusia sakit atau sehat.
Inilah yang merupakan wilayah kajian Program Kesehatan lingkungan.

Perlindungan terhadap sarana air bersih dan sanitasi dasar, agar tidak menjadi ancaman
terhadap kesehatan masyarakat dirasa mutlak diperlukan, perlindungan ini ditujukan pada
pengamanan sumber air, sarana sanitasi dasar, sampah, salah satu upaya untuk melindunginya
adalah pengawasan kualitas air dan penyehatan lingkungan permukiman.

Pengawasan penyehatan lingkungan permukiman meliputi penilaian terhadap kualitas


fisik, kimia dan mikrobiologi dan melindungi/memperbaiki sarana air bersih, cubluk jamban, air
limbah dan sampah yang mengakibatkan/ mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat yang
diakibatkan oleh lingkungan yang tidak bersih.

Pemeriksaan secara periodik yang dilaksanakan dalam kegiatan penyehatan lingkungan


permukiman diharapkan memberikan jaminan bahwa semua sarana penyediaan air bersih dan

Renstra Dinas Kesehatan 46


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
penyehatan lingkungan yang berada di masyarakat terbebas dari gangguan kesehatan, sehingga
derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai.

Secara umum pelaksanaan program di Program Penyehatan Lingkungan Permukiman


Kabupaten Pandeglang tahun 2010 masih belum maksimal, hal ini dikarenakan kompleksitas
permasalahan dan kendala baik yang bersifat intern seperti lemahnya koordinasi lintas program
dalam menentukan intervensi terhadap kondisi lingkungan dan kelompok rentan.

Dan permasalahan yang bersifat ekstern seperti kurangnya dukungan dan kebijakan
politis pemerintah daerah dalam pembangunan sektor kesehatan.

Berdasarkan data program Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang pada tahun
2010 target dan hasil cakupan sarana kesehatan lingkungan sebagai berikut :

Tabel 2.4
Indikator program kesehatan lingkungan
Berdasarkan target dan realisasi
Tahun 2010

INDIKATOR PROGRAM PELAYANAN TARGET (%) REALISASI CAPAIAN(%)


KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2010 (%) TAHUN 2010

a. Sarana Air Bersih (SAB) yang memenuhi syarat Kesehatan 75 59 78,67


b. Penduduk yg menggunakan jamban sehat 80 62 77,50
c. TTU yg memenuhi syarat kesehatan 80 60,4 75,50
d. Rumah yg memenuhi syarat kesehatan 80 56 70,00
e. SPAL yg memenuhi syarat kesehatan 60 55 91,67
f. Pengelolaan sampah Rumah tangga yg memenuhi syarat 60 49 81,67
g. Pengelolaan TP2 yang memenuhi syarat kesehatan 70 45,19 64,56

Permasalahan Inspeksi sanitasi jamban, SPAL, tempat sampah :


1. Cakupan jamban, SPAL, Tempat sampah belum memenuhi target karena sarana jamban
belum menjadi kebutuhan pokok masyarakat khususnya pedesaan.
2. Pada masa krisis ekonomi swadaya masyarakat untuk membangun sarana sanitasi belum
maksimal karena kebutuhan sehari hari belum terpenuhi
3. Budaya / adat istiadat dan kebiasaan masyarakat masih kuat sehingga masih banyak
keluarga yang belum tertarik untuk membangun sarana sanitasi.

Sebagai implikasi dari kurang baiknya kondisi sanitasi lingkungan masyarakat, maka penyakit
yang muncul adalah penyakit menular (comunicable diseases) atau penyakit tradisional (tradisional

Renstra Dinas Kesehatan 47


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Hazzards), penyakit ini disebabkan oleh kondisi kesehatan lingkungan yang buruk (Environment Health
Base Diseases).
Pencapaian Indonesia Sehat 2010, salah satunya adalah kondisi sanitasi dasar (air bersih/air
minum, spal, tps dan jaga) yang sehat/baik, sehingga masyarakat terlindungi dari bahaya penyakit
menular, khususnya penyakit berbasis lingkungan (Diare, ISPA, TBC, DBD, Malaria, Kecacingan,
Hepatitis dan lain lain).

Tingginya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan adalah salah satu masalah yang
menjadi pekerjaan rumah kita semua, para stake holder pembangunan Pandeglang. Masalah kualitas
lingkungan bukan merupakan tanggung jawab sektor kesehatan semata tetapi sudah merupakan
tanggung jawab semua stake holder mulai dari lintas sektor, legislatif, swasta, media masa, dunia usaha
dan masyarakat luas secara umum. Transisi Epidemiologi juga memperberat situasi yang ada, dengan
munculnya penyakit berbasis lingkungan dan perilaku sebagai akibat perkembangan aktifitas
pembangunan (Modern Hazzards).
Jadi saat ini kita dihadapkan kepada persoalan penanganan kondisi penyakit ganda (Double
Burden of Diseases) bahkan Triple Burden of Deseases (Penyakit Infeksi, Re-Emerging Infectious Deseases (REID),
New Emerging Infectious Deseases (NEID).

4. Kinerja Pelayanan Kesehatan Khusus

Pelayanan pengobatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ( Pustu )
merupakan pelaksanaan kegiatan kesehatan dasar, untuk menghitung persentase penduduk Kabupaten
Pandeglang yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan keluarga miskin
maupun masyarakat non miskin, diperlukan adanya penelitian dan perhitungan khusus mengingat
sistem pencatatan dan pelaporan rawat jalan belum optimal.
Indikator lain yang dipakai untuk mengukur keberhasilan pelayanan oleh Puskesmas
antara lain :
 Ratio Puskesmas terhadap Kabupaten telah mencapai 1.19 dari target 1.51 sehingga
pencapaian kinerja sebesar 82 %
 Ratio Pustu terhadap Puskesmas 2.32 dari target 3.3 sehingga pencapaian kinerja sebesar
70,30 %
 Cakupan Rawat Jalan terhadap Kunjungan ke Pelayanan Kesehatan Puskesmas sebesar 43,8%
per bulan dari target 15% per bulan.

Renstra Dinas Kesehatan 48


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
 Pemanfaatan pelayanan rawat inap di puskesmas perawatan baru mencapai 38,5 % dari target
1,5 % kunjungan.
 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin sebesar 6,6% perbulan dari target per
bulan 15%.
 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin sebesar 1,5% dari target 12%
kunjungan.
 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
Kabupaten/ Kota sebesar 33% dari target 100%, sehingga capaian target sebesar 33%.
 Cakupan puskesmas dengan kemampuan PONED di Kabupaten Pandeglang baru tercapai
16,66% dari jumlah sarana puskesmas yang ada dengan rencana target 100%, dari 36
puskesmas baru 6 puskesmas PONED (Puskesmas Saketi, Cimanuk, Menes, Labuan,
Panimbang, Cibaliung).

Bertambahnya jumlah dan mutu sarana pelayanan kesehatan masyarakat melalui


tersediannya sumber daya, sarana dan prasarana kesehatan, tersedianya kebutuhan obat serta
perbekalan kesehatan pada tahun 2010 ini. Indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Untuk tahun 2010 masih belum terpenuhinya sarana kesehatan dengan kemampuan UGD, hanya
11 puskesmas dari 36 puskesmas yang memiliki UGD, sehingga mencapai 33,33% dari target
45%.
b. Terpenuhinya sarana puskesmas dengan kemampuan Laboratorium Kesehatan sederhana sebesar
13,89%, dari 36 Puskesmas baru 5 puskesmas dengan laboratorium kesehatan sederhana, dan
puskesmas dengan lab malaria sebanyak 12 puskesmas atau 33.33%, serta puskesmas dengan lab
pemeriksaan TB Paru sebanyak 36 puskesmas dengan capaian sebesar 100%.
c. Terpenuhinya ketersediaan obat sesuai kebutuhan di Puskesmas untuk tahun 2010 dengan rencana
target 90% dan capaian 90%, Obat generik berlogo dalam persediaan 100% dari target 100%,
pengadaan obat essensial 100% dari 100% dan penulisan resep obat generik tercapai 100% dari
target 100%.

5. Kinerja Sumber Daya Kesehatan

Program penyuluhan kesehatan masyarakat di lakukan melalui berbagai upaya yakni


Peningkatan Promosi Kesehatan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat di bidang

Renstra Dinas Kesehatan 49


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
kesehatan, Kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Media Massa dalam rangka
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatkan frekwensi Penyuluhan Pencegahan
dan Penanggulangan (P3) Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
Selain itu program penyuluhan kesehatan masyarakat juga melakukan Penyebarluasan
informasi kesehatan yang dilakukan melalui spanduk maupun penggunaan lembar balik khusus untuk
meningkatkan jangkauan penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas puskesmas.
Peningkatan upaya promosi kesehatan yang telah dilakukan diantaranya yakni kegiatan
peningkatan peran serta masyarakat melalui pelatihan kader posyandu guna meningkatkan tingkat
perkembangan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dari posyandu pratama menjadi purnama atau
mandiri.
Upaya peningkatan peran serta masyarakat lainnya yang dilakukan di seluruh Desa untuk
dibentuk menjadi desa siaga komprehensif sebanyak 134 desa siaga dengan 32 bangunan Pos kesehatan
Desa dan 6 bangunan Pos Kesehatan Pesantren.
Penyuluhan kesehatan masyarakat secara intensif juga dilakukan ditingkat puskesmas melalui
berbagi aksi baik dalam rangka pencegahan penyakit menular seperti diare, demam berdarah, flu
burung, campak, tetanus neonatorum maupun penyuluhan penyakit pasca kejadian luar biasa yang
terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Penyuluhan juga dilakukan secara periodik oleh petugas baik ditatanan sekolah, tempat-
tempat umum maupun pada kelompok rawan kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penyuluhan sebagai bagian yang terintegrasi dengan program kesehatan lainnya juga telah
dilaksanakan melalui kegiatan di dalam gedung seperti di ruang pelayanan puskesmas, klinik sanitasi
maupun klinik gizi.
Ditingkat kabupaten, penyuluhan telah dilaksanakan di sekolah-sekolah, penyuluhan
kelompok langsung kepada warga rawan kesehatan, kampanye kesehatan serta penyuluhan yang
dilakukan melalui media massa baik dengan radio maupun surat kabar.
Dari berbagai intervensi program penyuluhan kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan
selama tahun 2010 baik intervensi kegiatan ditingkat kabupaten maupun Kabupaten didapat hasil
kegiatan sebagai berikut :

 Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan NAPZA di sekolah–sekolah telah mencapai target


yang di tetapkan 2.82%.
 Persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat telah mencapai 56%.
 Adanya peningkatan upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat, adalah :

Renstra Dinas Kesehatan 50


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
b. Posyandu Pratama : 44,19%
c. Posyandu Madya : 38,81%
d. Posyandu Purnama : 13,22%
e. Posyandu Mandiri : 3.78%
 Peningkatan pegawai teladan terealisasi 100%, dari rencana tingkat capaian target 100%.
 Adanya Akreditasi terhadap sarana SPKDS yang terdiri dari : Klinik 100%, Rumah Bersalin 100%,
Apotek 100%, Toko obat 65%.

Renstra Dinas Kesehatan 51


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2006 - 2010

Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target IKK Indikator
Lainnya 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

-4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

52 6 0rg 10 org 11 org 12 org 13 org 92 92 100


11,54 19,23 21,15 23,08 25,00 60,00 90,91

Kpts kpts kpts kpts kpts kpts 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000

12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

335 ds 335 ds 335 ds 335 ds 335 ds 335 ds 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

36 dok 20 dok 25 dok 30 dok 36 dok 36 dok 83 100 100


55,56 69,44 83,33 100,00 100,00 80,00 83,33

36 PKM 30 PKM 34 PKM 36 PKM 36 PKM 36 PKM 100 100 100


83,33 94,44 100,00 100,00 100,00 88,24 94,44

52
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target IKK Indikator
Lainnya 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Saran Saran Saran Saran


pengolahan pengolahan pengolahan pengolahan
25 20 25 25 - - -
pangan dan pangan pangan dan pangan dan 80,00 100,00 100,00 - - 80,00 100,00
apotik dan apotik apotik apotik

36 pkm 30 pkm 33 pkm 36 pkm 36 pkm 92 100 100


- 83,33 91,67 100,00 100,00 - 90,91

5 kl 1 kl 2 kl 3 kl 4 kl 5 kl 75 80 100
20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 50,00 66,67

335 ds 330 ds 332 ds 333 ds 334 ds 335 Ds 100 100 100


98,51 99,10 99,40 99,70 100,00 99,40 99,70

25 kl 15 kl 20 kl 22 kl 23 kl 25 kl 96 92 100
60,00 80,00 88,00 92,00 100,00 75,00 90,91

73 87 94 97 99 100 95 100
73,00 87,00 94,00 94,00 99,00 83,91 92,55

85 88 98 99 100 100 98 100


85,00 88,00 98,00 98,00 100,00 96,59 89,80

86 89 97 100 100 100 97 100


86,00 89,00 97,00 97,00 100,00 96,63 91,75

65 kl 45 kl 47 kl 60 kl 63 kl 65 kl 95 97 100
69,23 72,31 92,31 96,92 100,00 95,74 78,33

53
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target IKK Indikator
Lainnya 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

2961 SD 2530 SD 2534 SD 2953 SD 2958 SD 2961 SD 100 100 100


85,44 85,58 99,73 99,90 100,00 99,84 85,81

900 ks 457 ks 576 ks 786 ks 856 ks 900 ks 92 95 100


50,78 64,00 87,33 95,11 100,00 79,34 73,28

36 pkm 25 pkm 27 pkm 30 pkm 33 pkm 36 pkm 91 92 100


69,44 75,00 83,33 91,67 100,00 92,59 90,00

36 pkm 30 pkm 32 pkm 34 pkm 36 pkm 36 pkm 94 100 100


83,33 88,89 94,44 100,00 100,00 93,75 94,12

9 pnykit 5 pnykit 7 pnykit 6 pnykit 9 pnykit - 0 67 100


55,56 77,78 - 66,67 100,00 71,43

20 org 10 org 13 org 15 org 17 org 20 org 88 85 100


50,00 65,00 75,00 85,00 100,00 76,92 86,67

36 pkm 30 pkm 33 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 100 100 100


83,33 91,67 100,00 100,00 100,00 90,91 91,67

54
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target IKK Indikator
Lainnya 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

5 keg 1 keg 1 keg 2 keg 1 keg 50 200 100


- 20,00 20,00 40,00 20,00 - 100,00

100 100 100 100 100 100 100 100


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

70 70 70 70 70 100 100 100


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

100 100 100 100 100 100 100 100


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100 100 100 100 100 100 100 100
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

36 dok 36 dok 36 dok 36 dok 36 dok 36 dok 100 100 100


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

20 PKM 3 pkm 5 pkm 5 pkm 7 pkm 100 71 100


- 15,00 25,00 25,00 35,00 - 60,00

5 kl 1 kl 2 kl 2 kl - 50 100 100
- - 20,00 40,00 40,00 -

25 keg 2 keg 5 keg 6 keg 6 keg 6 keg 100 100 100


8,00 20,00 24,00 24,00 24,00 40,00 83,33

55
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target IKK Indikator
Lainnya 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

9 stsiun 3 stsiun 3 stsiun 3 stasiun - 100 100 100


- - 33,33 33,33 33,33 -

Ponpes,mjlis, Ponpes,mjlis, Ponpes,mjlis, Ponpes,mjlis, Ponpes,mjlis,


40 5 11 12 12 92 100 100
sklah sklah sklah sklah sklah - 12,50 27,50 30,00 30,00 - 45,45

20 22 24 27 30 100 80 100
50,00 55,00 60,00 60,00 75,00 90,91 91,67

95 97 99 100 100 100 99 100


95,00 97,00 99,00 99,00 100,00 97,94 97,98

org org org org org org 96 74 100


120 10 24 25 26 35 8,33 20,00 20,83 21,67 29,17 41,67 96,00

195 kk 20 kk 23 kk 26 kk 45 kk 81 kk 58 56 100
10,26 11,79 13,33 23,08 41,54 86,96 88,46

70 73 81 83 85 100 95 100
77,78 81,11 90,00 90,00 94,44 95,89 90,12

45 57 76 82 84 100 90 100
45,00 57,00 76,00 76,00 84,00 78,95 75,00

55 63 74 86 93 100 80 100
55,00 63,00 74,00 74,00 93,00 87,30 85,14

56
Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target IKK Indikator
Lainnya 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm 100 100 100


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

36 pkm 5 pkm 6 pkm 10 pkm 15 pkm 60 67 100


- 13,89 16,67 27,78 41,67 - 83,33

374 bdn 100 100 174 - 100 57 100


- - 26,74 26,74 46,52 -

75 85

65 70 75 75 80 100 94 100
81,25 87,50 93,75 93,75 100,00 92,86 93,33

55 60 65 79 75 100 87 100
73,33 80,00 86,67 86,67 100,00 91,67 92,31

45 50 58 81 90 100 64 100
50,00 55,56 64,44 64,44 100,00 90,00 86,21
80 80 80 84 80 100 100 100
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
76 76 78 45 90 100 87 100
84,44 84,44 86,67 86,67 100,00 100,00 97,44

6 bh 6 bh - - - - 100
- - - - 100,00

21 bh 21 bh 21 bh 21 bh 21 bh 21 bh 100 100 100


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

57
Tabel 2.6
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang tahun 2010

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11

1.000.000.000 1.600.000.000 1.200.000.000 6.218.410.000 997.649.500 1.592.529.000 1.198.115.600 6.110.033.000

591.500.000 515.424.000 515.424.000 0 457.848.623 0

50.000.000 50.000.000 152.000.000 50.000.000 47.567.000 105.941.800

567.787.000 565.712.098

554.529.000 554.529.000

mas dan jaringannya 150.000.000 200.000.000 142.746.500 110.560.000

768.500.000 843.500.000 844.000.000 844.000.000 768.499.704 843.452.500 841.913.455 280.800.131

50.000.000 250.000.000 44.775.000 49.246.500

91.200.000 91.199.400

100.000.000 50.000.000 50.000.000 100.000.000 50.000.000 0

118.300.000 123.000.000 200.000.000 118.200.000 123.000.000 3.361.800

ah kesehatan 75.000.000 50.000.000 50.000.000 74.490.000 41.899.500 17.494.500

- tempat umum 50.000.000 50.000.000

53.320.000 50.000.000 53.320.000 34.658.500

47.000.000 80.000.000 46.995.000 0

30.000.000 50.000.000 27.810.000 49.394.500

prasarana puskesmas dan jaringannya 834.168.000 407.187.500

58
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
30.000.000 0

atan tradisional, salon dan optikal 50.000.000 49.895.000

ahan berbahaya 80.245.000 80.137.500

4.599.843.000 4.597.693.000

n berbahaya serta pembinaan sarana pelayanan


143.840.000 208.159.600

t di bidang obat dan makanan 50.000.000 34.381.500

bat dan makanan 75.000.000 34.395.000

akat

r hidup sehat 75.000.000 50.000.000 120.000.000 74.985.000 50.000.000 33.295.900

150.000.000 13.967.500

100.000.000 99.950.000

30.000.000 4.685.000

150.000.000 0

ia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium


20.000.000 20.000.000
lainnya

arga sadar gizi 406.700.000 90.000.000 404.700.000 90.000.000

59.650.000 59.650.000

59
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
n gizi masyarakat

nifas 50.000.000 50.000.000

17.500.000 17.500.000

15.148.000 15.148.000

as kesehatan 25.000.000 25.000.000

2006 50.000.000 49.540.000


paten 50.000.000 49.970.000

empat umum 74.601.000 54.500.000 75.000.000 99.157.000 54.440.000 45.777.000

ehat 24.300.000 17.312.000


75.000.000 56.081.000
nular
240.000.000 80.000.000 75.000.000 100.000.000 239.985.600 80.000.000 75.000.000 74.290.000

kit menular 65.500.000 50.000.000 95.000.000 50.000.000 65.500.000 49.175.000 94.050.000 35.426.500

55.990.000 80.000.000 100.000.000 55.990.000 80.000.000 37.237.000


17.700.000 50.000.000 125.000.000 17.700.000 50.000.000 31.842.500

ulangan wabah 33.500.000 50.000.000 75.400.000 33.500.000 39.050.000 37.355.000

e) pencegahan dan pemberantasan penyakit 87.500.000 50.000.000 50.000.000 87.500.000 49.550.000 50.000.000

menular 50.000.000 25.000.000 50.000.000 22.644.000

50.000.000 20.000.000 31.520.000 14.617.000


84.500.000 84.415.000
k 50.000.000 27.379.000

60
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
n penyakit serta penyehatan lingkungan
38.850.000 38.824.400
37.530.000 37.530.000
107.120.000 256.797.000
74.616.000 74.616.000

22.550.000 25.000.000 50.000.000 22.550.000 25.000.000 46.623.000

esehatan 50.000.000 72.400.000 25.000.000 50.000.000 72.400.000 0

ar pelayanan kesehatan 50.000.000 7.809.000

dis 12.335.000 12.335.000


sta 50.000.000 17.265.000

dan prasarana puskesmas/pustu dan

(Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas


6.635.213.000 10.653.500.000 10.653.500.000 12.522.687.000 3.051.290.000 6.629.378.273 9.100.511.600 8.516.203.950 12.504.512.950 166.310.800

100.120.000 221.850.000 229.500.000 200.000.000 440.250.000 98.453.300 219.035.406 130.051.500 172.481.600 176.862.700
97.070.000 77.760.000 105.000.000 64.050.000 93.190.000 71.095.000 28.959.000 47.971.000
112.291.000 112.320.000 155.000.000 12.075.000 109.876.000 111.624.000 78.793.000 11.187.000
mas /RSUD
178.693.000 178.689.500
128.064.000 127.847.000

61
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11

rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

n 2008) 1.486.100.000 743.050.000 737.500.000 737.500.000

50.000.000 0
anak

kurang mampu 84.800.000 90.000.000 21.300.000 100.000.000 84.800.000 0 21.300.000 77.194.000

75.000.000 41.228.900

aian indikator kesehatan 50.000.000 21.041.800

148.957.500 147.857.500
50.000.000 49.722.100

62
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan

A. Gambaran Umum

1. Letak Geografis

Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak pada 6021‘ - 7010’ Lintang Selatan dan 104048’’-
106011’ Bujur Timur, memiliki luas 2.747,89 Km2 (274.689,91 ha), atau 29,98% dari luas Provinsi
Banten.
Kota Pandeglang sebagai Ibukota Kabupaten terletak pada jarak 23 km dari Ibukota Propinsi
Banten (Serang) dan 111 km Ibu kota negara, Jakarta.

Sejak bulan juli 2007 Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 35 Kecamatan dengan dua tambahan
Kecamatan yaitu Kecamatan Majasari dan Kecamatan Sobang. Kecamatan Cikeusik merupakan Kecamatan
terluas sekitar 322,76 km2 sedangkan Kecamatan Labuan merupakan Kecamatan terkecil dengan luas
sekitar 15,66 km2.

Secara umum keadaan morfologi Kabupaten Pandeglang terbagi atas empat kelompok besar,
yaitu :
1. Morfologi Mendatar

2. Morfologi Lembah

3. Morfologi Perbukitan

4. Morfologi Perbukitan Terjal

Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pandeglang terdiri dari wilayah administrasi


Kecamatan sebanyak 35 Kecamatan, wilayah Desa sebanyak 322 desa dan 13 Kelurahan, dengan batas-batas
administrasi :

 Sebelah utara : Kabupaten Serang


 Sebelah selatan : Samudera Indonesia
 Sebelah barat : Selat Sunda
 Sebelah timur : Kabupaten Lebak

Renstra Dinas Kesehatan 63


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Grafik 3.1
Perkembangan Jumlah Kecamatan di Kabupaten
Pandeglang Tahun 2003-2010

35 35 35
33
35 31
30 28 28
26
25
20
15
10 Kecamatan
5
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Sumber Data : BPS Kabupaten Pandeglang

Dari 35 Kecamatan wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pandeglang, sarana Puskesmas


sebanyak 36 sarana Puskesmas, dengan titik sarana puskesmas sebagai berikut :

Gambar 3.1
Peta Sarana Puskesmas Kabupaten pandeglang

Cadasari
Mandalawangi Bangkonol
Carita Pulosari
Kd.
SukaratuPagadung
k Cikole
Jiput
Hej BaKado
an
Cimanu
njar
Labuan Menes cang mas
Cipeuo
Cikedal Saketi
Cisata Mekarjaya
Pagelaran

Bojong
PanimbangPatia
Picung
Perdana
Sindangresmi
Sobang
Angsana
Cigeulis
Munjul

Sumur

Cimanggu
Cibaliung
Cikeusik

Cibitung

Sumber Data : Sub. Bag. Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

2. Derajat Kesehatan

Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pandeglang yang dapat diukur dari angka kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi sampai saat ini masih belum dapat di uraikan secara jelas dan akurat, hal
ini di sebabkan karena pendataan kelahiran dan kematian di luar kewenangan Dinas kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan 64
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
a. Kematian (Mortalitas)
Adapun jumlah kematian Ibu bersalin, jumlah kematian bayi dan kematian neonatal yang
selama ini di kumpulkan melalui pencatatan dan pelaporan puskesmas dan rumah sakit hanyalah
salah satu upaya untuk menilai effisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan bukan sebagai ukuran
Derajat Kesehatan.

1) Kasus Kematian Ibu

Secara umum di Kabupaten Pandeglang masih belum mempunyai angka untuk


kematian ibu yang diperoleh secara survey. Jumlah kasus kematian ibu maternal tahun 2010
sebanyak 38 kasus, hal ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama
untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Berikut kami
sampaikan jumlah kematian ibu maternal pada grafik dibawah ini :

Grafik 3.2
Jumlah Kematian Ibu Maternal
Di Kabupaten Pandeglang
Tahun 2006-2010

30
24 24 23
25 22
19
20
15 13 13 12 12
11 10 11 Ibu Hami l
9
10 6
5 Ibu B ersalin
5 Ibu N ifas
0
2006 2007 2008 2009 2010

Sumber Data : Bidang Kesga

Adapun penyebab kematian ibu di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Penyebab Kematian Ibu Maternal
Di Kabupaten Pandeglang
Tahun 2010
NO SEBAB KEMATIAN IBU JUMLAH
1. Perdarahan 17
2. Hipertensi dlm kehamilan 11
3. Infeksi 0
4. Partus Lama 3
5. Lain-lain 7
JUMLAH 38
Sumber Data : Bidang Kesga

Renstra Dinas Kesehatan 65


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
2) Kasus Kematian Bayi
Berdasarkan data yang ada tercatat jumlah kasus kematian bayi 29 hari – 12 bulan
secara keseluruhan tercatat sebanyak 41 kasus, kasus kematian bayi yang berusia 0 - 7 hari
tercatat sebanyak 135 kasus dan kematian bayi yang berusia 8 - 28 hari tercatat sebanyak 8
kasus, sehingga totalitas kematian bayi 0 - 29 hari (neonatal) sebanyak 143 kasus dan
keseluruhan kematian bayi dan neonatal di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 sebanyak 187
kasus dengan gambaran penyebab sebagai berikut :
Tabel 3.2
Jumlah dan Jenis Penyebab Kematian Bayi (29 hari-12 bln)
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2010

NO SEBAB KEMATIAN BAYI JUMLAH


1. TN 1
2. BBLR 2
3. Pneumonia 3
4. Infeksi 3
5. Diare 2
7. Lain-lain 30
JUMLAH 41
Sumber Data : Bidang Kesga

Tabel 3.3
Jumlah dan Jenis Penyebab Kematian Neonatal (0 hari - 28 hari)
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2010
NO SEBAB KEMATIAN BAYI JUMLAH
1. TN 2
2. BBLR 37
3. Asfiksia 55
4. Infeksi 3
5. Ikterus 2
6. Lain-lain 44
JUMLAH 143
Sumber Data : Bidang Kesga

Angka kematian bayi di Kabupaten Pandeglang menunjukan penurunan


dibandingkan tahun sebelumnya.

b. Angka Harapan Hidup


Angka Harapan Hidup Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 relatif meningkat dari 63,3
tahun (tahun 2008) menjadi 63,5 tahun (tahun 2009), angka ini memberi makna bahwa setiap bayi
Renstra Dinas Kesehatan 66
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
di Kabupaten Pandeglang yang lahir pada tahun 2009 mempunyai harapan hidup selama 63,5
tahun (data AHH tahun 2010 Per Desember belum tersedia “Via BPS Kab. Pandeglang”). Upaya
meningkatkan AHH merupakan hal penting yang perlu dicermati melalui upaya-upaya peningkatan
kegiatan program yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat seperti penuunan resiko
kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit degeneratif dan tidak menular, serta peningkatan
kesehatan pra usila yang dapat hidup produktif dan mandiri.
Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
serta Angka Kematian Bayi (AKB), semakin tinggi jumlah kematian bayi maka semakin rendah
Umur Harapan Hidup.

c. Kesakitan (Morbiditas)
 10 (Sepuluh) Besar Penyakit

Kasus penyakit yang diamati di Puskesmas menunjukan penyakit pada semua golongan
umur, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4
Kasus 10 Besar Penyakit Di Kabupaten Pandeglang
Tahun 2008 -2010
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
No
Kasus Jumlah Kasus Jumlah Kasus Jumlah
Infeksi Sal Nafas Atas Infeksi Sal Nafas Atas Infeksi Sal Nafas Atas
1. 111.948 153.088 151.167
Akut Ytt Akut Ytt Akut Ytt
Gastritis & Gastritis &
2. 49.914 78.898 Gastritis & Duodenitis 71.021
Duodenitis Duodenitis
3. Batuk 42.991 Dermatitis 49.948 Batuk 50.498
Diare &
4. Dermatitis 41.436 44.225 Dermatitis 43.825
Gastroenteritis
Diare & Diare &
5. 38.249 Batuk 43.941 42.194
Gastroenteritis Gastroenteritis
Demam yg sebab Demam yg sebab Demam yg sebab
6. 34.393 38.427 39.276
tidak diketahui tidak diketahui tidak diketahui
Influenza karena Influenza karena virus Influenza karena virus
7. 32.134 30.686 31.521
virus Ytt Ytt Ytt
Hipertensi Essensial Hipertensi Essensial Hipertensi Essensial
8. 23.003 25.763 24.223
(Primer) (Primer) (Primer)
9. Sakit Kepala 20.574 Sakit Kepala 23.354 Sakit Kepala 22.457
Gangg lain kulit & Gangg lain kulit & Jar
10. 14.165 Artitis Lainnya 21.012 18.312
Jar Subkutan Ytt Subkutan Ytt
Sumber Data : Rekapitulasi SP3

Dari tabel tersebut, menunjukan bahwa penyakit terbanyak yang tercatat di sarana
pelayanan kesehatan yaitu penyakit infeksi saluran nafas atas akut ytt, dimana hal ini
menunjukan bahwa tingkat kesehatan lingkungan dan perilaku masyarakat serta kesadaran
untuk memanfaatkan Sarana Pelayanan Kesehatan secara oftimal masih belum baik.

Renstra Dinas Kesehatan 67


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
3.2 Analisis SWOT

Analisis lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi merupakan hal yang penting
dalam menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan bagi suatu organisasi. Dengan mengetahui konfisi
internal maupun eksternal organisasi dengan memperhatikan kebutuhan Renstra Dinkes Kab. Pandeglang
stakeholders, akan dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghadang
organisasi. Analisis lingkungan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
merespon setiap perkembangan zaman. Lingkungan internal mencakup struktur organisasi, komunikasi
antar bagian dalam organisasi, sumberdaya yang semuanya akan mendukung kelangsungan hidup
organisasi. Pemahaman terhadap lingkungan internal akan memberikan pemahaman kepada organisasi
akan kondisi dan kemampuan organisasi. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi situasi dan kondisi di
sekeliling organisasi yang berpengaruh pada kehidupan organisasi. Salah satu metode yang dipergunakan
untuk melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal adalah metode SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats). Dengan metode SWOT ini, identifikasi lingkungan yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Pandeglang.

A. Analisis Eksternal

Berbagai kecenderungan pembangunan ini terkait dengan sektor kesehatan. Berbagai


kecenderungan mengkhawatirkan di sector kesehatan antara lain: Ancaman penyakit menular semakin
tinggi, misalnya DBD. Insidensi HIV/AIDS menurun, namun dikhawatirkan masih ada yang belum
terdeteksi; Semakin meningkatnya penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan stroke; Perilaku
merokok dan penggunaan narkoba menunjukkan kenaikan; Kesehatan lingkungan, khususnya
pencemaran udara dan air sungai semakin memburuk, Ancaman kesehatan dari sanitasi makanan yang
kurang baik; Kebijakan desentralisasi kesehatan pelaksanaannya masih belum maksimal;

Namun disamping itu ada kecenderungan yang positif di sektor kesehatan, antara lain: Semakin
meningkatnya perhatian pemerintah terutama untuk masyarakat miskin dan penanggulangan masalah
Milennium Development Goal; Semakin meningkatnya peran masyarakat dan swasta. Lembaga-lembaga
pelayanan kesehatan swasta semakin berkembang; Semakin meningkatnya gerakan mutu pelayanan
kesehatan, Semakin meningkatnya sarana pelayanan kesehatan, dan studi banding sektor kesehatan.

Kecenderungan semakin meningkatnya wewenang Dinas Kesehatan dalam sistem kesehatan. Hal
ini ditandai dengan kebijakan desentralisasi yang menetapkan berbagai UU dan PP seperti PP 38 tahun
2007, dan UU No. 5 tahun 2005 tentang Praktek Kedokteran.

Renstra Dinas Kesehatan 68


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
B. Analisis Internal.

Analisis internal menggunakan konsep value chain. Dalam model ini keadaan internal Dinas
Kesehatan dinilai dengan menggunakan fungsi manajemen dan sistem pendukung manajerial (Lihat
Gambar)

Hasil Analisis:

Fungsi manajemen:

Kelemahan: belum mempunyai rencana stratejik untuk perencanaan; Belum mempunyai


indikator untuk pelaksanaan,monitoring, dan evaluasi.

Kekuatan: mempunyai minat dan motivasi kuat untuk meningkatkan perencanaan dalam rangka
menjalankan misi dan visi Dinas Kesehatan.

Sistem Pendukung Manajemen

 Manajemen SDM

Kelemahan : Penyebaran SDM yang kurang merata di berbagai UPTD; Belum ada sistem
penilaian kinerja; Pengkaderan masih lemah; Kurangnya motivasi dan etos kerja ; Belum
optimalnya pelaksanaan rotasi dan mutasi petugas
Kekuatan : Kualitas SDM yang bagus; Adanya komitmen, loyalitas dan integritas yang
tinggi; Adanya koordinasi lintas program
 Sistem Keuangan dalam Pelayanan
Kelemahan : Sistem Keuangan UPT Puskesmas masih menggunakan pola birokrasi, Tarif
Perda UPTD sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang; Sistem Manajemen Keuangan Dinas
Kesehatan belum baik.

Renstra Dinas Kesehatan 69


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
 Manajemen Informatika,
Kelemahan : belum mempunyai sistem informasi yang baik; belum adanya Web Site Dinas
Kesehatan, sebagai sarana informasi berbasis Internet On Line.
Kekuatan: adanya motivasi kuat untuk pengembangan SIK.
 Manajemen Surveilans
Kelemahan : Belum optimalnya sistem surveillance, tenaga khusus untuk surveilans belum
ada; masih terpisah-pisahnya surveilans yang berasal dari pemerintah pusat; belum
dipergunakannya data surveilans untuk pengambilan keputusan segera dan terencana.
 Sarana dan Prasarana
Kekuatan : Adanya UPT Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Laboratorium Daerah, Gudang Farmasi, RSUD, Poskesdes, Poskestren, Posyandu. dll ;.
 Struktur Organisasi:
Kekuatan : Adanya Peraturan Daerah tentang struktur organisasi dan tata kerja dinas;
Adanya peraturan Bupati tentang rincian tugas dan fungsi
Kelemahan : perlu adanya analisa SDM yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki yang
akan menduduki struktur baru Dinas yang sesuai dengan PP No. 38/2007, PP No. 41/2007
dan Kepmenkes No. 267/2008
 Hukum dan Regulasi
Kekuatan : Memiliki pengalaman dalam menyusun peraturan-peraturan daerah Bidang
Kesehatan.
Kelemahan : Belum mempunyai tenaga yang ahli dalam merencanakan peraturan dan
regulasi daerah tentang kesehatan.

a. Penentuan Isue-isue Strategis

Berdasarkan hasil analisis eksternal dan internal diatas maka isue-isue Strategis yang dapat
dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan sebagai lembaga regulator
2. Dinas Kesehatan berfungsi dalam hal pembiayaan kesehatan
3. Dinas Kesehatan menjadi lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi standar
mutu.
4. Dinas Kesehatan leading unit penyelenggaraan pembangunan sector kesehatan.

Terdapat 2 (dua) strategi : Pertumbuhan dalam Misi Dinas Kesehatan dan Strategi dalam fungsi
pendukung manajemen.

1. Strategi Pertumbuhan Fungsi Dinas Kesehatan.

Perkembangan kebijakan kesehatan nasional mendorong sebuah perubahan. Dinas Kesehatan


yang secara tradisi merupakan fungsi pelayanan berubah menjadi Dinas Kesehatan yang dituntut untuk
Renstra Dinas Kesehatan 70
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
lebih berfungsi sebagai Regulator. Fungsi ini tetap tidak meninggalkan peran sebagai pemberi
pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas dan pelayanan preventif dan promotif.

 Pertumbuhan dalam Fungsi Regulasi :

Dalam konteks Prolegda perlu disiapkan berbagai Peraturan Daerah, SK Bupati untuk
usaha peningkatan status kesehatan masyarakat dan pengurangan risiko. Berbagai Peraturan Daerah
dan SK Bupati yang perlu disusun antara lain :
1. Regulasi dalam hal perijinan sarana dan Tenaga kesehatan
2. Regulasi dalam peningkatan mutu pelayanan: Perijinan tenaga dan fasilitas kesehatan yang
terkait dengan mutu.
3. Regulasi dalam pendanaan: Peraturan daerah dalam pendanaan kesehatan.
4. Regulasi dalam perubahan perda retribusi kesehatan.

 Pertumbuhan dalam Pelayanan

1. Berbagai kegiatan perlu dilakukan untuk menjamin pelayanan sesuai SPM.

2. Strategi Fungsional (Pendukung)

 Manajemen SDM
- Memperbaiki sistem manajemen SDM, mulai dari proses sampai dengan pensiun
termasuk menyusun pola karier, penilaian kinerja dan pengembangan tenaga.
- Mengembangkan tenaga-tenaga fungsional.
- Melakukan pelatihan-pelatihan : Memperkuat kemampuan komunikasi staf Dinas
Kesehatan.

 Sistem Keuangan dalam Pelayanan:


- Memperbaiki sistem manajemen keuangan Dinas Kesehatan

 Manajemen Informatika
- Menyusun sistem informasi kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan.
- Mengembangkan LAN untuk infrastruktur sistem informasi di Kantor Dinas Kesehatan
- Melatih staf Dinas Kesehatan untuk informasi kesehatan.

 Manajemen Surveilans
- Menyusun Sistem Surveilans di Dinas Kesehatan
- Menyusun Sistem Surveilans yang berhubungan dengan Respon

 Budaya Organisasi
- Memperkuat Budaya bekerja

Renstra Dinas Kesehatan 71


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
 Hukum dan Regulasi
- Mengembangkan kemampuan merencanakan Program Legislatif Daerah dari sektor
kesehatan
- Mengembangkan kemampuan melakukan legal-drafting.

Renstra Dinas Kesehatan 72


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan


A. Visi Dinas Kesehatan

Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kabupaten Pandeglang, Dinas
Kesehatan menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang sebagai tumpuan dan harapan
masyarakat Kabupaten Pandeglang untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan
pola hidup masyarakat Masalah kesehatan yang disadari antara lain masalah lingkungan pemukiman,
penanggulangan penyakit menular, gizi, kesehatan Ibu dan Anak maupun prilaku masyarakat

“Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan prima”.

Penjelasan dari Visi Dinas Kesehatan :


Visi Dinas Kesehatan 2011 – 2016 ini mengacu pada Visi Kabupaten Pandeglang 2011 – 2016
yaitu Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah Mandiri dan Berkembang di Bidang Agribisnis dan
Pariwisata Berbasis Pembangunan Perdesaan Visi Dinas Kesehatan ini masuk pada Misi Kabupaten ke
empat yaitu meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang beserta jajarannya harus mampu menyelenggarakan
pembangunan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Pandeglang secara prima,
pelayanan kesehatan harus dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat kabupaten Pandeglang
terutama untuk masyarakat miskin yang sangat rentan kesehatannya.
Masyarakat sehat mandiri berarti pelayanan kesehatan bersifat dari, untuk dan oleh
masyarakat itu sendiri, yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang haruslah
merupakan pelayanan prima yang berarti harus bermutu, efisien, cepat transparan, mudah diakses,
murah ramah dan berkepastian hukum. Pelayanan prima dilaksanakan untuk semua jenis pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat dan kegawat
daruratan kesehatan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan harus berpihak kepada
masyarakat kabupaten Pandeglang. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi – tingginya bagi
setiap rakyat kabupaten Pandeglang adalah salah satu hak azasi manusia tanpa perbedaan.

B. Misi Dinas Kesehatan

Misi Dinas Kesehatan disusun berdasarkan mandat yang diemban Dinas Kesehatan dari
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan dari Pemerintah pusat melalui PP No. 38 tahun
2007. Pernyataan misi tersebut adalah:

Renstra Dinas Kesehatan 73


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
1. Menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk
2. Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang.
3. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian tenaga dan sarana Kesehatan.
4. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan.
5. Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan
6. Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku
hidup sehat.
7. Menurunkan angka kesakitan dan Kematian

C. Indikator Tercapainya Visi dan Terlaksananya Misi (termasuk SPM)

1. Indikator efektifitas Fungsi Pelayanan

 Perluasan Akses Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat Kabupaten


Pandeglang.

- Akses untuk Gawat Darurat


- Akses untuk Rujukan

 Memenuhi SPM Kesehatan Departemen Kesehatan :

- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95% pada tahun 2015


- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015
- Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan 90% pada tahun 2015
- Cakupan pelayanan Nifas 90% pada tahun 2015
- Cakupan kunjungan bayi 90%
- Cakupan Desa UCI 100% pada tahun 2010
- Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010
- Cakupan makanan pendamping Balita 6-24 bulan pada keluarga miskin 100% pada
tahun 2010
- Cakupan Pelayanan Kesehatan bagi orang miskin 100% pada tahun 2015
- Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang diberikan oleh RS 100% pada
tahun 2015
- Penyelidikan Epidemiologi dan KLB. Cakupan penyelidikan KLB di kalurahan yang
dilakukan < 24 jam 100% pada tahun 2015
- Cakupan desa Siaga Aktif 80% pada tahun 2015.

Renstra Dinas Kesehatan 74


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
 Peningkatan status kesehatan masyarakat

- Penekanan Angka Kematian Ibu


- Penekanan Angka Kematian Balita
- Penekanan Angka kematian

2. Indikator Fungsi Pengawasan

 Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap tenaga


kesehatan.

 Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap sarana


pelayanan kesehatan dan batra (pengobatan tradisional).

 Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian untuk sanitasi


makanan dan tempat-tempat umum serta sanitasi dasar.

3. Indikator Fungsi Pembiayaan

 Peningkatan sumber dana masyarakat untuk pelayanan kesehatan


 Peningkatan peran swasta/dunia usaha dalam pembiayaan kesehatan
 Peningkatan anggaran sektor kesehatan dari APBD untuk pelayanan promotif,
preventif dan kuratif.
 Peningkatan anggaran dari APBD untuk menjamin kesehatan bagi masyarakat
miskin.
 Serta sektor terkait.

4.2 Tujuan dan Sasaran


A. Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, maka tujuan
yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-
guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs)
bahwa Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sampai tahun 2015, namun sesuai
dengan periode pemerintahan terpilih sampai dengan 2011 – 2016, maka tujuan pembangunan
kesehatan ditetapkan sampai tahun 2016, yaitu :
1. Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang
optimal

Renstra Dinas Kesehatan 75


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
2. Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data
yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta
koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian
yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan,
tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.
5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Masyarakat Kabupaten Pandeglang.

B. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result (hasil)
yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran harus
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan program dan kegiatan, sehingga harus
bersifat SMART yaitu :
S = Specific : sasaran seharusnya jelas tentang apa, dimana, kapan, dan bagaimana situasi
yang diharapkan.
M = Measurable : sasaran seharusnya dapat diukur dan dinilai.
A = Achievable : sasaran seharusnya bisa dicapai (berdasarkan pengetahuan tentang sumber daya
dan kapasitas yang dimiliki).
R = Result : sasaran seharusnya berorientasi hasil.
T = Time-bound : sasaran seharusnya dapat dicapai pada periode waktu tertentu.
Sasaran umum pembangunan kesehatan Kabupaten Pandeglang sejalan dengan sasaran
pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 – 2016.

Renstra Dinas Kesehatan 76


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN


2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Mengembangkan sumber daya
Meningkatnya
kesehatan baik sumber daya
Indeks
manusia, fasilitas pelayanan
Pembangunan
kesehatan termasuk sarana 1 Umur Harapan Hidup
Manusia (IPM)
prasarana yang mendukung
Bidang
terhadap peningkatan pelayanan
Kesehatan
kesehatan yang optimal
2. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui penurunan
Angka Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi, Angka kesakitan
terutama penyakit penyakit yang 2 Angka Kematian Ibu 226/100.000 226/100.000
sering menimbulkan kejadian yang
bersifat luar biasa serta
menurunkan jumlah balita di bawah
garis merah
3 Angka Kematian Bayi 26/1000 26/1000
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 85 85 86 87 90 95
- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
% 80 80 80 80 80 85
Ditangani
- Cakupan Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan yang Memiliki % 75 76 78 79 80 85
Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Pelayanan Nifas % 90 90 90 95 95 100
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang % 80 80 80 80 80 85

Renstra Dinas Kesehatan 77


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ditangani
- Cakupan Kunjungan Bayi % 80 80 80 85 85 90

- Cakupan Peserta KB Aktif % 75 75 75 80 80 85

Meningkatkan
Keterlibatan
Lintas sektor dan
masyarakat 4 Cakupan Desa Siaga Aktif % 70 73 75 77 80 85
dalam
pembangunan
kesehatan

Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan


5 % 96 97 98 99 100 100
setingkat

Meningkatkan
Sarana dan
6 Obat generik disarana kesehatan % 100 100 100 100 100 100
Prasarana
Kesehatan
7 Rasio Puskesmas 1:15000 1:15000
8 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan 90 95 100 100 100 100
Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk 1 : 1.500, 1 : 1.500,
Rasio Poskesdes dengan Penduduk 1 ;1000 1 ;1000
Rasio Posyandu dengan anak Balita 1 ; 100 1 ; 100
Meningkatnya
Pelayanan Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
9 % 96 97 98 99 100 100
Kesehatan Masyarakat Miskin
Khusus
Renstra Dinas Kesehatan 78
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Meningkatnya
Pencegahan dan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
10 % 80 85 90 95 100 100
Pemberantasan Immunization (UCI)
Penyakit
Cakupan Penemuan dan Penanganan
11
Penderita Penyakit
A. Penemuan Penderita pneumonia balita % 100 100 100 100 100 100
B. Penemuan Pasien baru TB BTA positif % 100 100 100 100 100 100
C. Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100 100 100
D. Penemuan Penderita Diare % 100 100 100 100 100 100
E. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000
100.000 penduduk <15 tahun
Meningkatnya Cakupan Pemberian Makanan Pendamping
Status Gizi 12 ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga % 100 100 100 100 100 100
Masyarakat Miskin
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
13 % 100 100 100 100 100 100
Perawatan
3. Memantapkan fungsi-fungsi Meningkatnya
manajemen kesehatan sehingga Kualitas
tercipta suatu sistem pengelolaan Pelayanan
data yang akurat, yang mampu Kantor
mendukung terlaksananya proses
perencanaan yang sesuai dengan Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran % 100 100 100 100 100 100
permasalahan yang dihadapi,
penggerakan sasaran, evaluasi
program yang kontinue serta
koordinasi pembangunan kesehatan
yang terarah dan terpadu.
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana
% 100 100 100 100 100 100
Aparatur
Renstra Dinas Kesehatan 79
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dokumen perencanaan dan dokumen
% 100 100 100 100 100 100
pelaporan yang disusun tepat waktu

4. Meningkatkan kualitas lingkungan


pemukiman, tempat-tempat Meningkatnya
Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat
umum, lingkungan pendidikan, Kualitas 14 % 85 90 95 100 100 100
kesehatan
tempat kerja baik formal maupun Lingkungan
informal sesuai standar kesehatan.
Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi
15 % 78 80 85 90 95 100
syarat kesehatan
16 Air Bersih Rumah Tangga % 74 81 85 90 95 100

Renstra Dinas Kesehatan 80


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
4.3 Strategi Dan Kebijakan

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Dinas Keshatan kabupaten
Pandeglang.

Berdasarkan hasil analisis eksternal dan internal maka isue-isue Strategis yang dapat dikembangkan
adalah sebagai berikut:

1. Dinas Kesehatan sebagai lembaga regulator


2. Dinas Kesehatan berfungsi dalam hal pembiayaan kesehatan
3. Dinas Kesehatan menjadi lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi standar
mutu.
4. Dinas Kesehatan leading unit penyelenggaraan pembangunan seKtor kesehatan.

Terdapat 2 (dua) strategi : Pertumbuhan dalam Misi Dinas Kesehatan dan Strategi dalam fungsi
pendukung manajemen.

1. Strategi Pertumbuhan Fungsi Dinas Kesehatan.

Perkembangan kebijakan kesehatan nasional mendorong sebuah perubahan. Dinas Kesehatan


yang secara tradisi merupakan fungsi pelayanan berubah menjadi Dinas Kesehatan yang dituntut untuk
lebih berfungsi sebagai Regulator. Fungsi ini tetap tidak meninggalkan peran sebagai pemberi
pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas dan pelayanan preventif dan promotif.

 Pertumbuhan dalam Fungsi Regulasi :

Dalam konteks Prolegda perlu disiapkan berbagai Peraturan Daerah, SK Bupati untuk
usaha peningkatan status kesehatan masyarakat dan pengurangan risiko. Berbagai Peraturan Daerah
dan SK Bupati yang perlu disusun antara lain :

1. Regulasi dalam hal perijinan sarana dan Tenaga kesehatan

2. Regulasi dalam peningkatan mutu pelayanan: Perijinan tenaga dan fasilitas kesehatan yang
terkait dengan mutu.

3. Regulasi dalam pendanaan: Peraturan daerah dalam pendanaan kesehatan.

4. Regulasi dalam perubahan perda retribusi kesehatan.

 Pertumbuhan dalam Pelayanan

1. Berbagai kegiatan perlu dilakukan untuk menjamin pelayanan sesuai SPM.

Renstra Dinas Kesehatan 81


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
2. Strategi Fungsional (Pendukung)

 Manajemen SDM

- Memperbaiki sistem manajemen SDM, mulai dari proses sampai dengan pensiun
termasuk menyusun pola karier, penilaian kinerja dan pengembangan tenaga.

- Mengembangkan tenaga-tenaga fungsional.

- Melakukan pelatihan-pelatihan : Memperkuat kemampuan komunikasi staf Dinas


Kesehatan.

 Sistem Keuangan dalam Pelayanan:

- Memperbaiki sistem manajemen keuangan Dinas Kesehatan

 Manajemen Informatika
- Menyusun sistem informasi kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan.
- Mengembangkan LAN untuk infrastruktur sistem informasi di Kantor Dinas Kesehatan
- Melatih staf Dinas Kesehatan untuk informasi kesehatan.

 Manajemen Surveilans
- Menyusun Sistem Surveilans di Dinas Kesehatan
- Menyusun Sistem Surveilans yang berhubungan dengan Respon

 Budaya Organisasi

- Memperkuat Budaya bekerja

 Hukum dan Regulasi


- Mengembangkan kemampuan merencanakan Program Legislatif Daerah dari sektor
kesehatan
- Mengembangkan kemampuan melakukan legal-drafting.

4.4 Arah Kebijakan

Diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada
kelompok menengah ke bawah guna mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015; dengan sasaran
pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain
ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan kematian ibu
melahirkan, dengan di dukung kebijakan yang disepakati dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang yaitu :

Renstra Dinas Kesehatan 82


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
1. Mengoftimalkan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan melalui pendidikan formal dan pel;atihan
teknis bagi tenaga kesehatan serta mengupayakan pelayanan kesehatan yang tejangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
2. Mengembangkan Sistim Informasi bagi para pengambil kebijakan termasuk tokoh masyarakat,
tokoh agama, kelompok potensial dan Lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan.
3. Memantapkan upaya – upaya pemberdayaan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat
4. Mengembangkan Sistem Pengamatan, pencegahan dan penurunan angka kematian serta
pemberantasan penyakit dan mengupayakan setiap pembangunan agar berorientasi pada
peningkatan kwalitas lingkungan.
5. Memantapkan fungsi dan peran puskesmas sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dasar
yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Renstra Dinas Kesehatan 83


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN


VISI MISI TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Menjamin terselenggaranya 1. Mengembangkan sumber daya kesehatan baik Meningkatnya Indeks 1. Mengoftimalkan Pengembangan Sumberdaya 1. Program Obat dan
Pelayanan Kesehatan sumber daya manusia, fasilitas pelayanan Pembangunan Kesehatan melalui pendidikan formal dan Perbekalan
“Masyarakat sehat pemerintah dan swasta untuk kesehatan termasuk sarana prasarana yang Manusia (IPM) Bidang pel;atihan teknis bagi tenaga kesehatan serta Kesehatan
mandiri melalui seluruh penduduk mendukung terhadap peningkatan pelayanan Kesehatan mengupayakan pelayanan kesehatan yang
pelayanan prima”. kesehatan yang optimal tejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan kompetensi 2. Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan Meningkatkan 2. Mengembangkan Sistim Informasi bagi para 2. Program Upaya
SDM kesehatan di Kabupaten sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data Keterlibatan Lintas pengambil kebijakan termasuk tokoh Kesehatan
Pandeglang. yang akurat, yang mampu mendukung sektor dan masyarakat masyarakat, tokoh agama, kelompok potensial Masyarakat
terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dalam pembangunan dan Lembaga – lembaga sosial
dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan kesehatan kemasyarakatan.
sasaran, evaluasi program yang kontinue serta
koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah
dan terpadu.
3. Menyelenggarakan 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Meningkatkan Sarana 3. Memantapkan upaya – upaya pemberdayaan 3. Program Pencegahan
pengawasan dan perijinan melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka dan Prasarana kesehatan keluarga dan perbaikan gizi dan Penanggulangan
tenaga dan sarana Kesehatan. Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit Kesehatan masyarakat. Penyakit Menular
penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang
bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita
di bawah garis merah.
4. Melaksanakan Pembinaan, 4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, Meningkatnya 4. Mengembangkan Sistem Pengamatan, 4. Program Standarisasi
Pengawasan dan tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, Pelayanan Kesehatan pencegahan dan penurunan angka kematian Pelayanan Kesehatan
Pengendalian mutu pelayanan tempat kerja baik formal maupun informal sesuai Khusus serta pemberantasan penyakit dan
kesehatan standar kesehatan. mengupayakan setiap pembangunan agar
berorientasi pada peningkatan kwalitas
lingkungan.
5. Menyelenggarakan surveilans 5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Meningkatnya 5. Memantapkan fungsi dan peran puskesmas 5. Program
dan sistem informasi Masyarakat Kabupaten Pandeglang. Pencegahan dan sebagai pusat pengembangan pelayanan Pengembangan
kesehatan Pemberantasan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau Sumber Daya
Penyakit oleh seluruh lapisan masyarakat. Kesehatan
6. Memberdayakan masyarakat, Meningkatnya Status 6. Program Promosi
lembaga swasta, dan lintas Gizi Masyarakat Kesehatan dan
sektor dalam Pemberdayaan
mengembangkan perilaku Masyarakat
hidup sehat.
Renstra Dinas Kesehatan 84
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
7. Menurunkan risiko kesakitan Meningkatnya Kualitas 7. Program Perbaikan
dan kematian. Lingkungan Gizi Masyarakat
8. Program Peningkatan
Meningkatnya Kualitas Keselamatan Ibu
Pelayanan Kantor melahirkan dan anak

Renstra Dinas Kesehatan 85


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Program dan Kegiatan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan


- Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
- ASKESKIN/ASKES SOSIAL
- Operasional UPT Gudang Farmasi Pandeglang
- Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan (Reagent/ Zat Kimia)
- Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
- Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
- Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
- Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk
miskin
- Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
- Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat


- Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya
- Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
- Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
- Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
- Perbaikan gizi mayarakat
- revitalisasi sitem kesehatan
- Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
- Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
- Peningkatan kesehatan masyarakat
- Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
- Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
- penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
- Penyelenggaraan penyehatan lingkungan

Renstra Dinas Kesehatan 86


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
- Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL)
- Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan
- Peningkatan pengawasan keamanan pangan, obat, bahan berbahaya dan pemberdayaan masyarakat
- Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
- Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum
- Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


- Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
- Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
- Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
- Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik
- Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak
- Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan wabah
- Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
- Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular
- Operasional Tim Epidemiologi
- Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
- Pengadaan vaksin penyakit menular
- Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
- Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan


- Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan
- Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
- Sistem Informasi Kesehatan
- Penyusunan standar kesehatan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan


- Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan
- Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan
- Pendidikan formal dan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan
- Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah

Renstra Dinas Kesehatan 87


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
- Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
- Peningkatan Peran Serta Masyarakat
- Peningkatan pemanfaatna sarana kesehatan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat


- Perbaikan Gizi Masyarakat
- Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium
(GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
- Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
- Pemberian tambahan makanan dan vitamin
- Peningkatan gizi lebih
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak


- Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
- Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
- Kemitraan bidan, paraji dan kader
- Bimbingan Teknis Manajemen KIA
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu
dan jaringannya
- Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (DAK)
- Pengadaan, peningkatan, Perluasan dan oftimalisasi infrastruktur kesehatan
- Percepatan infrastruktur Daerah bidang kesehatan
- Pengadaan lahan sarana kesehatan
- Pembangunan Sarana Sanitasi Kesehatan
- Penunjang DAK

Renstra Dinas Kesehatan 88


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kolompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

89
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx URUSAN
KESEHATAN

02 xx xx Program Obat dan PPU Meningkatnya Peningkatan keg DINAS


Perbekalan pelayanan pelayanan 3 389 4 589 4 618 4 649 4 682 4 716 23 3.644 KESEHATAN
Kesehatan masalah masalah
kesehatan dan kesehatan dan
penyediaan ketersediaan
obat obat sesuai
perbekalan dengan
kesehatan kebutuhan

kapitasi
48.000 493 48.000 518 48.000 544 48.000 571 48.000 599 48.000 629 288.000 3.353

90
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

02 xx xx xx Pengadaan obat dan


perbekalan kesehatan

02 xx xx xx ASKESKIN/ASKES
SOSIAL

02 xx xx xx Operasional UPT
Gudang Farmasi
Pandeglang

02 xx xx xx Pengadaan peralatan
dan perbekalan
kesehatan (Reagent/
Zat Kimia)

02 xx xx xx Peningkatan Pelayanan
dan penanggulangan
masalah kesehatan

02 xx xx xx dst....

91
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx Program Upaya PPU Meningkatnya Tertatanya dok/ DINAS
Kesehatan derajat sistem Laporan 114 50 114 100 114 105 114 110 114 116 114 122 684 603 KESEHATAN
Masyarakat kesehatan kesehatan Bulanan
masyarakat,
melalui
peningkatan
kualitas
lingkungn
sesuai standar
kesehatan

Peningkatan desa/
Kualtas kelurahan 335 30 335 100 335 105 335 110 335 116 335 122 2.010 583
Lingkungan
dan
Pengawasan
Obat,
Makanan serta
Minuman
sesuai Standar
Kesehatan

Peningkatan Keg.
Upaya 2 200 1 230 1 265 1 278 1 292 1 306 7 1.570
pelayanan
kesehatan

02 xx xx xx Revitalisasi sistem
kesehatan

02 xx xx xx Pengawasan Kualitas
air dan Lingkungan
(PKAL)

92
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx xx Peningkatan
pengawasan dan
pengendalian
keamanan & kesehatan
makanan

02 xx xx xx Peningkatan
pengawasan
keamanan pangan,
obat, bahan berbahaya
dan pemberdayaan
masyarakat

02 xx xx xx Peningkatan
Pemberdayaan
Konsumen/Masyarakat
di Bidang Obat dan
Makanan

02 xx xx xx Penyehatan
Lingkungan dan
Pemukiman dan
Tempat Tempat Umum

02 xx xx xx Pembinaan sarana
pelayanan kesehatan
dasar swasta

02 xx xx xx Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
dipuskesmas dan
jaringannya

02 xx xx xx Peningkatan
Kesehatan Masyarakat

93
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx xx dst....

94
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx Program Pencegahan PPU Meningkatkan Mengurangi % DINAS
dan Penanggulangan derajat angka 80 350 80 368 80 386 85 405 85 425 95 447 505 2.381 KESEHATAN
Penyakit Menular kesehatan kematian Ibu,
masyarakat Bayi dan
melalui angka
penurunan kesakitan
Angka serta
Kematian menurunkan
Bayi, Angka Balita dibawah
kesakitan Garis Merah
terutama (BGM)
penyakit
penyakit yang
sering
menimbulkan
kejadian yang
bersifat luar
biasa

keg 65 80 70 84 75 88 80 93 85 97 90 102 465 544

Siswa SD 2.961 75 3.109 83 3.257 91 3.405 100 3.553 110 3.701 121 19.987 579

95
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
puskesmas
36 140 36 170 36 187 36 206 36 226 36 249 216 1.178

02 xx xx xx Penyemprotan /
Fogging Sarang
Nyamuk

02 xx xx xx Pelayanan vaksinasi
bagi balita dan anak
sekolah
02 xx xx xx Pelayanan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular

02 xx xx xx Pencegahan Penularan
Penyakit Endemik/
Epidemik

02 xx xx xx Peningkatan Imunisasi
dan Kampanye campak

02 xx xx xx Peningkatan
surveillance
Epidemiologi dan
Penanggulangan
wabah
02 xx xx xx Peningkatan
Komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE)
Pencegahan dan
Pemberantasan
penyakit

96
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx xx Peningkatan Capasity
Building Epidemiologi
Penyakit Menular

02 xx xx xx Operasional Tim
Epidemiologi

02 xx xx xx dst....

02 xx xx Program Standarisasi PPP Memantapkan Terukurnya kegiatan DINAS


Pelayanan Kesehatan fungsi-fungsi standar - - 1 50 1 53 1 55 1 58 1 61 5 276 KESEHATAN
manajemen pelayanan
kesehatan kesehatan
sehingga
tercipta suatu
sistem
pengelolaan
data yang
akurat

Terbangunya website
Sistem - - - - 1 100 36 105 36 110 36 116 109 431
Informasi
kesehatan
yang evidence
Base.
02 xx xx xx Evaluasi dan
pengembangan standar
pelayanan kesahatan

97
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx xx Pembangunan dan
pemutakhiran data
dasar standar
pelayanan kesehatan

02 xx xx xx Sistem Informasi
Kesehatan

02 xx xx xx dst…

02 xx xx Program PPP Meningkatnya Pemerataan Orang DINAS


Pengembangan kualitas dan Tenaga - - - - 252 490 252 515 252 540 252 567 1.008 2.112 KESEHATAN
Sumber Daya kuantitas Kesehatan
Kesehatan sumber daya serta
serta sarana pembangunan
pelayanan pelayananan
kesehatan kesehatan
yang
menjangkau
kebutuhan
masyarakat

Dokumen
1 70 1 74 1 77 1 81 1 85 1 89 6 476
unit
- - - - 8 30 9 32 10 33 10 35 37 129
02 xx xx xx Akreditasi tenaga
RSUD dan Dinas
Kesehatan
02 xx xx xx Kajian analisis
kebutuhan sumberdaya
dan pencapaian
indikator kesehatan

98
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx xx Pendidikan formal dan
pelatihan teknis bagi
tenaga kesehatan

02 xx xx xx Akreditasi Laboratorium
Kesehatan Daerah

02 xx xx xx dst…

02 xx xx Program Promosi PPU Meningkatkan Jumlah Stasiun DINAS


Kesehatan dan perilaku hidup kerjasama Radio 3 50 3 55 3 61 3 67 3 73 3 81 18 386 KESEHATAN
Pemberdayaan bersih dan diseminasi
Masyarakat sehat kesehatan di
stasiun radio

seluruh Desa/
Desa/Kel yang Kelurahan 335 75 335 158 335 174 335 191 335 210 335 231 2.010 1.040
menjadi
Desa/Kel
Siaga aktif.

02 xx xx xx Pengembangan media
promosi dan informasi
sadar hidup sehat

02 xx xx xx Penyuluhan
masyarakat pola hidup
sehat
02 xx xx xx Peningkatan Peran
Serta Masyarakat

02 xx xx xx dst....

99
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx Program Perbaikan PPU Peningkatan Mengurangi Orang DINAS
Gizi Masyarakat Status Gizi angka 120 75 200 100 210 105 220 110 230 116 240 122 1.220 628 KESEHATAN
Masyarakat kematian Ibu,
Bayi dan
angka
kesakitan
serta
menurunkan
Baita BGM

02 xx xx xx Perbaikan Gizi
Masyarakat

02 xx xx xx Penyusunan Peta
Informasi Masyarakat
Kurang Gizi

02 xx xx xx Penanggulangan
kurang energi protein
(KEP), anemia gizi
besi, gangguan akibat
kurang yodium (GAKY),
kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya

02 xx xx xx Pemberdayaan
Masyarakat untuk
pencapaian keluarga
sadar gizi
02 xx xx xx dst....

100
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Kondisi Kinerja Penanggung
2011 2012 2013 2014 2015 2016 pada Akhir Jawab
Sasaran Indikator Satuan
Periode RPJMD
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Kode Nama Kategori Target Target Target Target Target Target Target
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
02 xx xx Program Peningkatan PPU Meningkatkan Menurunkan puskesmas DINAS
Keselamatan Ibu derajat angka 36 60 36 150 36 165 36 182 36 200 36 220 216 976 KESEHATAN
melahirkan dan anak kesehatan kematian ibu,
masyarakat bayi dan balita
melalui
penurunan
Angka
Kematian Ibu
dan Angka
Kematian Bayi
dan Balita.

02 xx xx xx Penyuluhan kesehatan
bagi ibu hamil dari
keluarga kurang
mampu

02 xx xx xx Perawatan berkala bagi


ibu hamil dari keluarga
kurang mampu

02 xx xx xx Kemitraan bidan, paraji


dan kader

02 xx xx xx Bimbingan Teknis
Manajemen KIA

02 xx xx xx dst....

2.137 2.827 3.642 3.858 4.088 4.334 20.887

101
Renstra Dinas Kesehatan 102
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Tabel 6.1
Indikator Kinerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

Kondisi Kinerja TARGET KINERJA SASARAN Kondisi Kinerja


INDIKATOR SASARAN Satuan
No Pada Awal pada Akhir
Periode RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Umur Harapan Hidup 63,5

2 Angka Kematian Ibu 0,6/100.000 KH 26/100.000 226/100.000


3 Angka Kematian Bayi 8,5/1000 KH 26/1000 26/1000
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 85 % 85 85 86 87 90 95
- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
80 % 80 80 80 80 80 85
Ditangani
- Cakupan Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan yang Memiliki 75 % 75 76 78 79 80 85
Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Pelayanan Nifas 90 % 90 90 90 95 95 100
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang
80 % 80 80 80 80 80 85
Ditangani
- Cakupan Kunjungan Bayi 90 % 80 80 80 85 85 90
- Cakupan Peserta KB Aktif % 75 75 75 80 80 85
4 Cakupan Desa Siaga Aktif 40 % 70 73 75 77 80 85

Renstra Dinas Kesehatan 103


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Kondisi Kinerja TARGET KINERJA SASARAN Kondisi Kinerja
INDIKATOR SASARAN Satuan
No Pada Awal pada Akhir
Periode RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan
5 100 % 96 97 98 99 100 100
setingkat
6 Obat generik disarana kesehatan 95 % 100 100 100 100 100 100
7 Rasio Puskesmas 0,3 : 100.00 1 : 100.000 1:100.000
8 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan 85 90 95 100 100 100 100
Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk 0,2 : 100.000 1 : 100.000 1:100.000

Rasio Poskesdes dengan Penduduk 0,4 : 100.000 1 : 100.000 1:100.000

Rasio Posyandu dengan anak Balita 1 : 100 blt 1:100.000


Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien 79
9 % 96 97 98 99 100 100
Masyarakat Miskin
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 100
10 % 80 85 90 95 100 100
Immunization (UCI)
Cakupan Penemuan dan Penanganan
11
Penderita Penyakit
A. Penemuan Penderita pneumonia balita 100 % 100 100 100 100 100 100
B. Penemuan Pasien baru TB BTA positif 100 % 100 100 100 100 100 100
C. Penderita DBD yang ditangani 70 % 100 100 100 100 100 100
D. Penemuan Penderita Diare 10 % 100 100 100 100 100 100
E. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 2/100.000
2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000
100.000 penduduk <15 tahun
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping 100
12 ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga % 100 100 100 100 100 100
Miskin
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat 100
13 % 100 100 100 100 100 100
Perawatan
Renstra Dinas Kesehatan 104
Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Kondisi Kinerja TARGET KINERJA SASARAN Kondisi Kinerja
INDIKATOR SASARAN Satuan
No Pada Awal pada Akhir
Periode RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran 95 % 100 100 100 100 100 100
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana 95
% 100 100 100 100 100 100
Aparatur
Dokumen perencanaan dan dokumen 95
% 100 100 100 100 100 100
pelaporan yang disusun tepat waktu

Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat 61


14 % 85 90 95 100 100 100
kesehatan
Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi 44
15 % 78 80 85 90 95 100
syarat kesehatan
16 Air Bersih Rumah Tangga 59,5 % 74 81 85 90 95 100

Renstra Dinas Kesehatan 105


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
BAB VII
PENUTUP

Guna mengoptimalkan kinerja Dinas Kesehatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan agar lebih efektif dan efisien, Rencana Strategis lima tahunan ini merupakan acuan
bagi seluruh pengelola program yang berada di jajaran kesehatan serta bahan pertimbangan bagi seluruh
stakeholders terkait dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang.

Keberhasilan dalam pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang sangat


tergantung pada sikap mental berupa niat, tekad semangat, ketaatan, dan disiplin serta komitmen bersama
dari Pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat.

Oleh karena itu seluruh pengelola program dan penanggungjawab pembangunan kesehatan di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang perlu bersungguh-sungguh melaksanakan program dan
berbagai kegiatan pembangunan sebagaimana yang tertuang di dalam Rencana Strategis Pembangunan
Kesehatan Kabupaten Pandeglang 2011-2016, agar mampu memberikan kontribusi pembangunan yang
berdaya guna dan tepat guna, sehingga pembangunan kesehatan dapat dinikmati secara adil dan merata oleh
seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan “Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan
prima”.

Setiap program wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel dan
partisipatif dalam melaksanakan program dan kegiatannya sesuai dengan kebijakan yang telah di tetapkan
untuk pencapaian tujuan, sasaran pada program serta kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten
Pandeglang selama tahun 2011 -2016.

Pelaksanaan semua kegiatan, baik dalam kerangka anggaran maupun kerangka regulasi,
mensyaratkan pentingnya keterpaduaan dan sinkronisasi antar program dan kegiatan, baik diantara kegiatan
dalam satu program maupun kegiatan dengan bidang lainnya.

Dengan tersusunnya Rencana Strategi 2011-2016 ini diharapkan dapat di jadikan pedoman dan
dasar evaluasi serta laporan pelaksanaan atas kinerja lima tahunan dan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang serta sebagai dasar untuk mencari upaya -upaya terobasan dalam mempercepat pencapaian
“Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan prima”.

Renstra Dinas Kesehatan 106


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
Tentunya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pandeglang 2011 - 2016 masih
banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam penulisan maupun dalam penentuan strategi maupun
kebijakannya. Atas dasar itu, berbagai masukan yang bersifat koreksi sangat dibutuhkan untuk lebih
menyempurnakan dokumen Renstra ini.

Pandeglang, Februari 2011


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Pandeglang

Drs. H. Iskandar, MM
NIP. 19630303 198402 1 001

Renstra Dinas Kesehatan 107


Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 - 2016
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
TAHUN 2011 - 2016
Kinerja Sasaran

Kondisi
Tujuan/Sasaran
awal Target
Indikator Satuan
periode
RPJMD 2010
2011 2012 2013 2014 2015 2016
(2) (3) 4 5 6 7 8 9 10

Meningkatnya kualitas dan Tersedianya pelayanan kesehatan yang merata dan %


aksesibilitas kesehatan bagi berkualitas
seluruh masyarakat
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 85 85 85 86 87 90 95
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani % 80 80 80 80 80 80 85
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan % 75 76 78 79 80 85
yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 75
Cakupan Pelayanan Nifas % 90 90 90 90 95 95 100
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani % 80 80 80 80 80 85
80
Cakupan Kunjungan Bayi % 90 80 80 80 85 85 90
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization % 80 85 90 95 100 100
(UCI) 100
Cakupan Pelayanan Anak Balita % 90 80 83 85 87 90 95
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada % 80 80 85 85 90 95
Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin 100
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 90 93 95 97 100 100
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat % 96 97 98 99 100 100
100
Cakupan Peserta KB Aktif % 70 75 75 75 80 80 85
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000


penduduk <15 tahun /100.000 2/100.000
b. Penemuan Penderita pneumonia balita % 100 100 100 100 100 100
c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif % 10% 100 100 100 100 100 100
d. Penderita DBD yang ditangani % 70 100 100 100 100 100 100
e. Penemuan Penderita Diare % 10 100 100 100 100 100 100
%
cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 83
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin % 96 97 98 99 100 100
83
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus % 96 97 98 99 100 100
Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota 83
cakupan desa /kelurahan mengalami klb yang dilakukan
%
penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100
Cakupan Desa Siaga Aktif % 40 70 73 75 77 80 85
capaian
2011

66,16
17,43

70,03
75,35

26,26
97,51

75,79
55,44

70,01
100

98,02
72,67

122,22
10,64
82,50
100
106,09

6,56

1,34

27,03

100
42,69
NO. JENIS CAKUPAN 2010
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 cakupan kunjungan ibu hamil k4 85
2 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80
3 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 75
4 cakupan pelayanan nifas 90
5 cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani 80
6 cakupan kunjungan bayi 90
7 cakupan desa/kelurahan universal child immunization (uci) 100
8 cakupan pelayanan anak balita 90
9 cakupan pemberian makanan pendamping asi pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100
10 cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100
11 cakupan penjaringan kesehatan siswa sd dan setingkat 100
12 cakupan peserta kb aktif 70
cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun 2/100.000
b. Penemuan Penderita pneumonia balita 10%
c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif 70
d. Penderita DBD yang ditangani 100
13 e. Penemuan Penderita Diare 10
14 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 83
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 83
16 cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (rs) di kab/ kota 83
C. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA/ KLB
17 cakupan desa /kelurahan mengalami klb yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100
D. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 cakupan desa siaga aktif 40
RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG 2011 - 2016

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN


VISI MISI TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM

1.      Menjamin terselenggaranya Pelayanan 1.Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, Meningkatnya Indeks 1. Mengoftimalkan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan melalui 1. Program Obat dan Perbekalan
“Masyarakat sehat Kesehatan pemerintah dan swasta untuk fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung Pembangunan Manusia (IPM) pendidikan formal dan pel;atihan teknis bagi tenaga kesehatan serta Kesehatan
mandiri melalui seluruh penduduk terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal Bidang Kesehatan mengupayakan pelayanan kesehatan yang tejangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
pelayanan prima ”.
2.      Meningkatkan kompetensi SDM 2.Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu Meningkatkan Keterlibatan Lintas 2. Mengembangkan Sistim Informasi bagi para pengambil kebijakan 2. Program Upaya Kesehatan
kesehatan di Kabupaten Pandeglang. sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung sektor dan masyarakat dalam termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok potensial dan Masyarakat
terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang pembangunan kesehatan Lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan.
dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta
koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.
3.      Menyelenggarakan pengawasan dan 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Meningkatkan Sarana dan 3. Memantapkan upaya – upaya pemberdayaan kesehatan keluarga dan 3. Program Pencegahan dan
perijinan tenaga dan sarana Kesehatan. Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit Prasarana Kesehatan perbaikan gizi masyarakat. Penanggulangan Penyakit
penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta Menular
menurunkan jumlah balita di bawah garis merah.
4.      Melaksanakan Pembinaan, 4.Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, Meningkatnya Pelayanan 4.Mengembangkan Sistem Pengamatan, pencegahan dan penurunan 4. Program Standarisasi
Pengawasan dan Pengendalian mutu lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai Kesehatan Khusus angka kematian serta pemberantasan penyakit dan mengupayakan Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan standar kesehatan. setiap pembangunan agar berorientasi pada peningkatan kwalitas
lingkungan.
5.      Menyelenggarakan surveilans dan 5.Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Masyarakat Kabupaten Meningkatnya Pencegahan dan 5.Memantapkan fungsi dan peran puskesmas sebagai pusat 5. Program Pengembangan
sistem informasi kesehatan Pandeglang. Pemberantasan Penyakit pengembangan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan Sumber Daya Kesehatan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
6.      Memberdayakan masyarakat, lembaga Meningkatnya Status Gizi 6. Program Promosi Kesehatan
swasta, dan lintas sektor dalam Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat
mengembangkan perilaku hidup sehat.
7. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian. Meningkatnya Kualitas Lingkungan 7. Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
8. Program Peningkatan
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keselamatan Ibu melahirkan dan
Kantor anak
TABEL 2
RENCANA STRATEGIS DAN PENDANAAN
RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016

Visi “Masyarakat Pandeglang sehat mandiri melalui pelayanan prima ”.


Misi 1.      Menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk
2.      Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang.
3.      Menyelenggarakan pengawasan dan perijinan tenaga dan sarana Kesehatan.
4.      Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan
5.      Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan
6.      Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat.
7. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian.
Kinerja Sasaran SKPD Kinerja Program
Urusan/Program/Kegiatan SKPD
Tujuan sasaran Indikator Sasaran Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Tujuan/Sasaran Kebijakan/Arah Kebijakan Penanggung
Satuan Target 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kondisi Kinerja
Sasaran Indikator Satuan Jawab
Indikator Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kode Nama Kategori
Juta Juta Juta Juta Juta Juta Juta
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

4.3 Meningkatnya Tersedianya pelayanan % 1.Mengembangkan sumber daya Meningkatnya Indeks Umur Harapan Hidup 4.3.1 Meningkatkan kesehatan
kualitas dan kesehatan yang merata dan kesehatan baik sumber daya Pembangunan masyarakat
aksesibilitas berkualitas manusia, fasilitas pelayanan Manusia (IPM)
kesehatan bagi kesehatan termasuk sarana Bidang Kesehatan
seluruh prasarana yang mendukung
masyarakat terhadap peningkatan pelayanan
kesehatan yang optimal

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 85 85 86 87 90 95 2. Meningkatkan derajat kesehatan Meningkatnya Status Angka Kematian Ibu 4.3.1.1 Diarahkan pada 1 02 xx URUSAN KESEHATAN
masyarakat melalui penurunan Gizi Masyarakat penyediaan obat dan
Angka Kematian Ibu, Angka perbekalan kesehatan
Kematian Bayi, Angka kesakitan
terutama penyakit penyakit yang
sering menimbulkan kejadian yang
bersifat luar biasa serta
menurunkan jumlah balita di bawah
garis merah

Cakupan Komplikasi Kebidanan % 80 80 80 80 80 85 Meningkatkan Angka Kematian Bayi 1 02 xx xx Program Obat dan PPU Meningkatnya pelayanan Peningkatan - keg 3 389 4 589 4 618 4 649 4 682 4 716 23 3,644 DINAS
yang Ditangani Sarana dan Perbekalan Kesehatan masalah kesehatan dan pelayanan KESEHATAN
Prasarana penyediaan obat masalah
Kesehatan perbekalan kesehatan kesehatan dan
ketersediaan obat
sesuai dengan
kebutuhan

Cakupan Pertolongan Persalinan % - Cakupan Kunjungan Ibu - kapitasi 48,000 493 48,000 518 48,000 544 48,000 571 48,000 599 48,000 629 ###### 3,353
Meningkatnya
oleh Tenaga Kesehatan yang Hamil K4
75 76 78 79 80 85 Pelayanan
Memiliki Kompetensi Kebidanan
Kesehatan Khusus
Cakupan Pelayanan Nifas % Meningkatnya - Cakupan Komplikasi
Pencegahan dan Kebidanan yang Ditangani
90 90 90 95 95 100
Pemberantasan
Penyakit
Cakupan Neonatal dengan % - Cakupan Pertolongan 1 02 xx xx xx Pengadaan obat dan
Komplikasi yang Ditangani Persalinan oleh Tenaga perbekalan kesehatan
80 80 80 80 80 85
Kesehatan yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
Cakupan Kunjungan Bayi % - Cakupan Pelayanan Nifas 1 02 xx xx xx ASKESKIN/ASKES
80 80 80 85 85 90
SOSIAL
Cakupan Desa/Kelurahan % - Cakupan Neonatal dengan 1 02 xx xx xx Operasional UPT Gudang
Universal Child Immunization 80 85 90 95 100 100 Komplikasi yang Ditangani Farmasi Pandeglang
(UCI)
Cakupan Pelayanan Anak Balita % - Cakupan Kunjungan Bayi 1 02 xx xx xx Pengadaan peralatan dan
80 83 85 87 90 95 perbekalan kesehatan
(Reagent/ Zat Kimia)
Cakupan Pemberian Makanan % - Cakupan Peserta KB Aktif 1 02 xx xx xx Peningkatan Pelayanan
Pendamping ASI pada Anak Usia dan penanggulangan
80 80 85 85 90 95
6-24 Bulan Keluarga Miskin masalah kesehatan

Cakupan Balita Gizi Buruk % Cakupan Pemberian Makanan 1 02 xx xx xx dst....


Mendapat Perawatan Pendamping ASI pada Anak
90 93 95 97 100 100
Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
Cakupan Penjaringan Kesehatan % Cakupan Balita Gizi Buruk 4.3.1.3 Diarahkan pada 1 02 xx xx Program Upaya PPU Meningkatnya derajat - Tertatanya sistem - dok/ 114 50 114 100 114 105 114 110 114 116 114 122 684 603 DINAS
Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan pencegahan dan Kesehatan Masyarakat kesehatan masyarakat, kesehatan Laporan KESEHATAN
pemberantasan penyakit melalui peningkatan Bulanan
96 97 98 99 100 100 serta mengupayakan kualitas lingkungn sesuai
setiap pembangunan agar standar kesehatan
berorientasi pada
peningkatan kualitas
lingkungan
Cakupan Peserta KB Aktif % - Peningkatan - desa/ 335 30 335 100 335 105 335 110 335 116 335 122 2,010 583
Kualtas kelurahan
Lingkungan dan
Obat generik disarana Pengawasan
75 75 75 80 80 85
kesehatan Obat, Makanan
serta Minuman
sesuai Standar
Kesehatan
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
Cakupan Penemuan dan Peningkatan Keg. 2 200 1 230 1 265 1 278 1 292 1 306 7 1,570
Penanganan Penderita Penyakit Upaya pelayanan
kesehatan

a. Acute Flacid Paralysis (AFP) 2/100.000 1 02 xx xx xx Revitalisasi sistem


rate per 100.000 penduduk <15 2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000 kesehatan
tahun Rasio Puskesmas
b. Penemuan Penderita % Cakupan Sistem Informasi 1 02 xx xx xx Pengawasan Kualitas air
100 100 100 100 100 100
pneumonia balita Kesehatan dan Lingkungan (PKAL)
c. Penemuan Pasien baru TB % Cakupan Desa/Kelurahan 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan
BTA positif Universal Child Immunization dan pengendalian
100 100 100 100 100 100
(UCI) keamanan & kesehatan
makanan
d. Penderita DBD yang ditangani % Cakupan Penemuan dan 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan
Penanganan Penderita keamanan pangan, obat,
100 100 100 100 100 100 Penyakit bahan berbahaya dan
pemberdayaan masyarakat

e. Penemuan Penderita Diare % b. Penemuan Penderita 1 02 xx xx xx Peningkatan


pneumonia balita Pemberdayaan
100 100 100 100 100 100 Konsumen/Masyarakat di
Bidang Obat dan Makanan

% c. Penemuan Pasien baru TB 1 02 xx xx xx Penyehatan Lingkungan


cakupan pelayanan kesehatan 84 88 92 96 100 100 BTA positif dan Pemukiman dan
dasar masyarakat miskin Tempat Tempat Umum
Cakupan Pelayanan Kesehatan % d. Penderita DBD yang 1 02 xx xx xx Pembinaan sarana
Rujukan Pasien Maskin 96 97 98 99 100 100 ditangani pelayanan kesehatan dasar
swasta
Cakupan Pelayanan Gawat % 1 02 xx xx xx Pelayanan kesehatan
Darurat Level 1 yang Harus penduduk miskin
96 97 98 99 100 100
Diberikan Sarana Kesehatan (RS) dipuskesmas dan
di Kab/Kota jaringannya
cakupan desa /kelurahan % 1 02 xx xx xx Peningkatan Kesehatan
mengalami klb yang dilakukan Masyarakat
100 100 100 100 100 100
penyelidikan epidemiologi < 24
jam
Cakupan Desa Siaga Aktif % e. Penemuan Penderita Diare 1 02 xx xx xx dst....
70 73 75 77 80 85
2.Memantapkan fungsi-fungsi Meningkatnya Tingkat Pelayanan
manajemen kesehatan sehingga Kualitas Pelayanan Administrasi perkantoran
tercipta suatu sistem pengelolaan Kantor
data yang akurat, yang mampu
mendukung terlaksananya proses
perencanaan yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi,
penggerakan sasaran, evaluasi
program yang kontinue serta
koordinasi pembangunan
kesehatan yang terarah dan
terpadu.

Tingkat Ketersediaan Sarana 1 02 xx xx Program Pencegahan PPU Meningkatkan derajat Mengurangi - % 80 350 80 368 80 386 85 405 85 425 95 447 505 2,381 DINAS
dan Prasarana Aparatur dan Penanggulangan kesehatan masyarakat angka kematian KESEHATAN
Penyakit Menular melalui penurunan Ibu, Bayi dan
Angka Kematian Bayi, angka kesakitan
Angka kesakitan serta menurunkan
terutama penyakit Balita dibawah
penyakit yang sering Garis Merah
menimbulkan kejadian (BGM)
yang bersifat luar biasa
Rasio dokumen perencanaan - keg 65 80 70 84 75 88 80 93 85 97 90 102 465 544
dan dokumen pelaporan yang
disusun tepat waktu

- Siswa SD 2,961 75 3,109 83 3,257 91 3,405 100 3,553 110 3,701 121 19,987 579

Meningkatkan kualitas lingkungan Meningkatnya Tempat - tempat Umum Yg - puskesm 36 140 36 170 36 187 36 206 36 226 36 249 216 1,178
pemukiman, tempat-tempat umum, Kualitas Lingkungan memenuhi syarat kesehatan as
lingkungan pendidikan, tempat
kerja baik formal maupun informal
sesuai standar kesehatan.
Tempat Pengolahan Makanan 1 02 xx xx xx Penyemprotan / Fogging
yang memenuhi syarat Sarang Nyamuk
kesehatan
Air Bersih Rumah Tangga 1 02 xx xx xx Pelayanan vaksinasi bagi
balita dan anak sekolah
1 02 xx xx xx Pelayanan Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
1 02 xx xx xx Pencegahan Penularan
Penyakit Endemik/
Epidemik
1 02 xx xx xx Peningkatan Imunisasi dan
Kampanye campak
1 02 xx xx xx Peningkatan surveillance
Epidemiologi dan
Penanggulangan wabah
1 02 xx xx xx Peningkatan Komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE)
Pencegahan dan
Pemberantasan penyakit
1 02 xx xx xx Peningkatan Capasity
Building Epidemiologi
Penyakit Menular
1 02 xx xx xx Operasional Tim
Epidemiologi
1 02 xx xx xx dst....
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
1 02 xx xx Program Standarisasi PPP Memantapkan fungsi- - Terukurnya - kegiatan - - 1 50 1 53 1 55 1 58 1 61 5 276 DINAS
Pelayanan Kesehatan fungsi manajemen standar KESEHATAN
kesehatan sehingga pelayanan
tercipta suatu sistem kesehatan
pengelolaan data yang
akurat
- Terbangunya - website - - - - 1 100 36 105 36 110 36 116 109 431
Sistem Informasi
kesehatan yang
evidence Base.
1 02 xx xx xx Evaluasi dan
pengembangan standar
pelayanan kesahatan
1 02 xx xx xx Pembangunan dan
pemutakhiran data dasar
standar pelayanan
kesehatan
1 02 xx xx xx Sistem Informasi
Kesehatan
1 02 xx xx xx dst…

1 02 xx xx Program Pengembangan PPP Meningkatnya kualitas Pemerataan - Orang - - - - 252 490 252 515 252 540 252 567 1,008 2,112 DINAS
Sumber Daya Kesehatan dan kuantitas sumber Tenaga KESEHATAN
daya serta sarana Kesehatan serta
pelayanan kesehatan pembangunan
pelayananan
kesehatan yang
menjangkau
kebutuhan
masyarakat
- Dokumen 1 70 1 74 1 77 1 81 1 85 1 89 6 476

- unit - - - - 8 30 9 32 10 33 10 35 37 129
1 02 xx xx xx Akreditasi tenaga RSUD
dan Dinas Kesehatan
1 02 xx xx xx Kajian analisis kebutuhan
sumberdaya dan
pencapaian indikator
kesehatan
1 02 xx xx xx Pendidikan formal dan
pelatihan teknis bagi
tenaga kesehatan
1 02 xx xx xx Akreditasi Laboratorium
Kesehatan Daerah
1 02 xx xx xx dst…

1 02 xx xx Program Promosi PPU Meningkatkan perilaku - Jumlah kerjasama - Stasiun 3 50 3 55 3 61 3 67 3 73 3 81 18 386 DINAS
Kesehatan dan hidup bersih dan sehat diseminasi Radio KESEHATAN
Pemberdayaan kesehatan di
Masyarakat stasiun radio

- seluruh Desa/Kel - Desa/ 335 75 335 158 335 174 335 191 335 210 335 231 2,010 1,040
yang menjadi Keluraha
Desa/Kel Siaga n
aktif.

1 02 xx xx xx Pengembangan media
promosi dan informasi
sadar hidup sehat
1 02 xx xx xx Penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat
1 02 xx xx xx Peningkatan Peran Serta
Masyarakat
1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program Perbaikan Gizi PPU Peningkatan Status Gizi Mengurangi Orang 120 75 200 100 210 105 220 110 230 116 240 122 1,220 628 DINAS
Masyarakat Masyarakat angka kematian KESEHATAN
Ibu, Bayi dan
angka kesakitan
serta menurunkan
Baita BGM

1 02 xx xx xx Perbaikan Gizi Masyarakat

1 02 xx xx xx Penyusunan Peta Informasi


Masyarakat Kurang Gizi

1 02 xx xx xx Penanggulangan kurang
energi protein (KEP),
anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium
(GAKY), kurang vitamin A
dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya
1 02 xx xx xx Pemberdayaan Masyarakat
untuk pencapaian keluarga
sadar gizi

1 02 xx xx xx dst....
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
1 02 xx xx Program Peningkatan PPU Meningkatkan derajat Menurunkan puskesm 36 60 36 150 36 165 36 182 36 200 36 220 216 976 DINAS
Keselamatan Ibu kesehatan masyarakat angka kematian as KESEHATAN
melahirkan dan anak melalui penurunan ibu, bayi dan
Angka Kematian Ibu dan balita
Angka Kematian Bayi
dan Balita.
1 02 xx xx xx Penyuluhan kesehatan
bagi ibu hamil dari keluarga
kurang mampu
1 02 xx xx xx Perawatan berkala bagi ibu
hamil dari keluarga kurang
mampu
1 02 xx xx xx Kemitraan bidan, paraji dan
kader
1 02 xx xx xx Bimbingan Teknis
Manajemen KIA
1 02 xx xx xx dst....
2,137 2,827 3,642 3,858 4,088 4,334 20,887
TOTAL
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

Ke
ter
an
ga
n:
-
kol
om
14
:
Jik
a
Pr
og
ra
m/
ke
gia
tan
bel
um
ter
ak
om
odi
r
da
pat
dit
am
ba
h/d
ise
su
aik
an
se
su
ai
-
kol
om
16
s.d
27
:
Hit
un
g
ke
but
uh
an
an
gg
ara
n
se
su
ai
de
ng
an
tar
get
ya
ng
ak
an
dic
ap
ai
pa
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
-
kol
om
28
s.d
29
:
Hit
un
g
tot
al
ke
but
uh
an
an
gg
ara
n
se
su
ai
de
ng
an
ak
um
ula
si
tar
get
ya
ng

KETE
RAN
GAN:

KATE
GORI
PRO
GRA
M/KE
GIAT
AN/S
UB
KEGI
ATAN

PPU Progr
am
Priorit
as
Utam
a

PPP Progr
am
Priorit
as
Pend
ukung

KPU Kegiat
an
Priorit
as
Utam
a

KPP Kegiat
an
Priorit
as
Pend
ukung

SKPU Sub
Kegiat
an
Priorit
as
Utam
a

SKPP Sub
Kegiat
an
Priorit
as
Pend
ukung
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
SKPD Sub
Kegiat
an
Priorit
as
Daera
h

PRO
GRA
M
KEGI
ATAN

INDIK
ASI
SUB
KEGI
ATAN

#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

A.1 Persentase koperasi aktif 70% 80% 90% 100% 1. Pembinaan koprasi
Pemberdayaan
masyarakat
1.1 Urusan UMKM
1.1.1 Rp. 200 300 400 500 600 700 DKUMKM
Pemberian bantuan
permodalan bagi UMKM
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA


1 2 3
1 Umur Harapan Hidup
2 Angka Kematian Ibu
3 Angka Kematian Bayi
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Meningkatnya Indeks
1 Pembangunan Manusia (IPM) - Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Bidang Kesehatan Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Pelayanan Nifas
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang
Ditangani
- Cakupan Kunjungan Bayi
- Cakupan Peserta KB Aktif
Meningkatkan Keterlibatan Lintas 4 Cakupan Desa Siaga Aktif
2 sektor dan masyarakat dalam Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan
pembangunan kesehatan 5 setingkat
6 Obat generik disarana kesehatan
Meningkatkan Sarana dan
3 7 Rasio Puskesmas
Prasarana Kesehatan
8 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan
Meningkatnya Pelayanan Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
4 Kesehatan Khusus 9 Masyarakat Miskin
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
10 Immunization (UCI)
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
Meningkatnya Pencegahan dan 11 Penyakit
5 b. Penemuan Penderita pneumonia balita
Pemberantasan Penyakit
c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif
d. Penderita DBD yang ditangani
e. Penemuan Penderita Diare
Meningkatnya Status Gizi Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI
6 Masyarakat 12 pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin
13 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat
14 kesehatan
7 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi
15 syarat kesehatan
16 Air Bersih Rumah Tangga
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
8 Kantor 17 Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana
18 Aparatur
Rasio dokumen perencanaan dan dokumen
19 pelaporan yang disusun tepat waktu
Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat

kesehatan (TTU)
19 Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat

kesehatan (TPM)

6 Meningkatnya kualitas

lingkungan
20 Air Bersih Rumah Tangga
Kinerja Sasaran
Capaian
Tujuan/Sasaran
Target Target 2011
Indikator Satuan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
(2) (3) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Meningkatnya kualitas dan Tersedianya pelayanan %


aksesibilitas kesehatan bagi kesehatan yang merata dan
seluruh masyarakat berkualitas

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil % 85 85 86 87 90 95


K4
Cakupan Komplikasi % 80 80 80 80 80 85
Kebidanan yang Ditangani
Cakupan Pertolongan %
Persalinan oleh Tenaga
75 76 78 79 80 85
Kesehatan yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
Cakupan Pelayanan Nifas % 90 90 90 95 95 100
Cakupan Neonatal dengan %
80 80 80 80 80 85
Komplikasi yang Ditangani
Cakupan Kunjungan Bayi % 80 80 80 85 85 90
Cakupan Desa/Kelurahan %
Universal Child Immunization 80 85 90 95 100 100
(UCI)
Cakupan Pelayanan Anak %
80 83 85 87 90 95
Balita
Cakupan Pemberian Makanan % 80 80 85 85 90 95
Pendamping ASI pada Anak
Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
Cakupan Balita Gizi Buruk %
90 93 95 97 100 100
Mendapat Perawatan
Cakupan Penjaringan %
Kesehatan Siswa SD dan 96 97 98 99 100 100
Setingkat
Cakupan Peserta KB Aktif % 75 75 75 80 80 85
Cakupan Penemuan dan
Penanganan Penderita
Penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) 2/100.000
rate per 100.000 penduduk 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000
<15 tahun
b. Penemuan Penderita %
100 100 100 100 100 100
pneumonia balita
c. Penemuan Pasien baru TB %
100 100 100 100 100 100
BTA positif
d. Penderita DBD yang %
100 100 100 100 100 100
ditangani
e. Penemuan Penderita Diare % 100 100 100 100 100 100
cakupan pelayanan kesehatan %
84 88 92 96 100 100
dasar masyarakat miskin
Cakupan Pelayanan %
Kesehatan Rujukan Pasien 96 97 98 99 100 100
Maskin
Cakupan Pelayanan Gawat %
Darurat Level 1 yang Harus
96 97 98 99 100 100
Diberikan Sarana Kesehatan
(RS) di Kab/Kota
cakupan desa /kelurahan %
mengalami klb yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 100 100 100 100 100 100
jam
Cakupan Desa Siaga Aktif % 70 73 75 77 80 85

Cat: Capaian Tersebut disampaikan dengan Data - data capaian Program Tersebut
Urusan/Program/Kegiatan
Kebijakan/Arah Kebijakan
Sasaran Indikator Satuan
Kode Nama Kategori
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

4.3.1 Meningkatkan kesehatan


masyarakat
4.3.1.1 Diarahkan 1 02 xx URUSAN
pada KESEHATA
penyediaan N
obat dan
perbekalan
kesehatan

1 02 xx xx Program PPU Meningkatny Peningkatan -


Obat dan a pelayanan pelayanan
Perbekalan masalah masalah
Kesehatan kesehatan kesehatan
dan dan
penyediaan ketersediaan
obat obat sesuai
perbekalan dengan
kesehatan kebutuhan

1 02 xx xx xx Pengadaan
obat dan
perbekalan
kesehatan
1 02 xx xx xx ASKESKIN/
ASKES
SOSIAL
1 02 xx xx xx Operasional
UPT Gudang
Farmasi
Pandeglang

1 02 xx xx xx Pengadaan
peralatan
dan
perbekalan
kesehatan
(Reagent/
Zat Kimia)
1 02 xx xx xx Peningkatan
Pelayanan
dan
penanggulan
gan masalah
kesehatan

1 02 xx xx xx dst....
4.3.1.3 Diarahkan 1 02 xx xx Program PPU Meningkatny - Tertatanya -
pada Upaya a derajat sistem
pencegahan Kesehatan kesehatan kesehatan
dan Masyarakat masyarakat,
pemberantas melalui
an penyakit peningkatan
serta kualitas
mengupayak lingkungn
an setiap sesuai
pembanguna standar
n agar kesehatan
berorientasi
pada
peningkatan
kualitas
lingkungan
- Peningkatan -
Kualtas
Lingkungan
dan
Pengawasan
Obat,
Makanan
serta
Minuman
sesuai
Standar
Kesehatan
Peningkatan
Upaya
pelayanan
kesehatan
1 02 xx xx xx Revitalisasi
sistem
kesehatan
1 02 xx xx xx Pengawasan
Kualitas air
dan
Lingkungan
(PKAL)
1 02 xx xx xx Peningkatan
pengawasan
dan
pengendalia
n keamanan
& kesehatan
makanan
1 02 xx xx xx Peningkatan
pengawasan
keamanan
pangan,
obat, bahan
berbahaya
dan
pemberdaya
an
masyarakat

1 02 xx xx xx Peningkatan
Pemberdaya
an
Konsumen/
Masyarakat
di Bidang
Obat dan
Makanan
1 02 xx xx xx Penyehatan
Lingkungan
dan
Pemukiman
dan Tempat
Tempat
Umum
1 02 xx xx xx Pembinaan
sarana
pelayanan
kesehatan
dasar
swasta
1 02 xx xx xx Pelayanan
kesehatan
penduduk
miskin
dipuskesma
s dan
jaringannya
1 02 xx xx xx Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat

1 02 xx xx xx dst....
1 02 xx xx Program PPU Meningkatka Mengurangi -
Pencegaha n derajat angka
n dan kesehatan kematian
Penanggula masyarakat Ibu, Bayi
ngan melalui dan angka
Penyakit penurunan kesakitan
Menular Angka serta
Kematian menurunkan
Bayi, Angka Balita
kesakitan dibawah
terutama Garis Merah
penyakit (BGM)
penyakit
yang sering
menimbulka
n kejadian
yang bersifat
luar biasa
-
-
-
1 02 xx xx xx Penyemprot
an / Fogging
Sarang
Nyamuk

1 02 xx xx xx Pelayanan
vaksinasi
bagi balita
dan anak
sekolah
1 02 xx xx xx Pelayanan
Pencegahan
dan
Penanggula
ngan
Penyakit
Menular
1 02 xx xx xx Pencegahan
Penularan
Penyakit
Endemik/
Epidemik

1 02 xx xx xx Peningkatan
Imunisasi
dan
Kampanye
campak
1 02 xx xx xx Peningkatan
surveillance
Epidemiologi
dan
Penanggula
ngan wabah
1 02 xx xx xx Peningkatan
Komunikasi,
informasi
dan edukasi
(KIE)
Pencegahan
dan
Pemberanta
san penyakit

1 02 xx xx xx Peningkatan
Capasity
Building
Epidemiologi
Penyakit
Menular
1 02 xx xx xx Operasional
Tim
Epidemiologi

1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program PPP Memantapka - Terukurnya -


Standarisas n fungsi- standar
i Pelayanan fungsi pelayanan
Kesehatan manajemen kesehatan
kesehatan
sehingga
tercipta
suatu sistem
pengelolaan
data yang
akurat - Terbanguny -
a Sistem
Informasi
kesehatan
yang
evidence
Base.
1 02 xx xx xx Evaluasi dan
pengembang
an standar
pelayanan
kesahatan

1 02 xx xx xx Pembangun
an dan
pemutakhira
n data dasar
standar
pelayanan
kesehatan

1 02 xx xx xx Sistem
Informasi
Kesehatan
1 02 xx xx xx dst…

1 02 xx xx Program PPP Meningkatny Pemerataan -


Pengemban a kualitas Tenaga
gan Sumber dan Kesehatan
Daya kuantitas serta
Kesehatan sumber daya pembanguna
serta sarana n
pelayanan pelayananan
kesehatan kesehatan
yang
menjangkau
kebutuhan
masyarakat -
-
1 02 xx xx xx Akreditasi
tenaga
RSUD dan
Dinas
Kesehatan
1 02 xx xx xx Kajian
analisis
kebutuhan
sumberdaya
dan
pencapaian
indikator
kesehatan
1 02 xx xx xx Pendidikan
formal dan
pelatihan
teknis bagi
tenaga
kesehatan
1 02 xx xx xx Akreditasi
Laboratoriu
m
Kesehatan
Daerah
1 02 xx xx xx dst…

1 02 xx xx Program PPU Meningkatka - Jumlah -


Promosi n perilaku kerjasama
Kesehatan hidup bersih diseminasi
dan dan sehat kesehatan di
Pemberday stasiun radio
aan
Masyarakat

- seluruh -
Desa/Kel
yang
menjadi
Desa/Kel
Siaga aktif.
1 02 xx xx xx Pengemban
gan media
promosi dan
informasi
sadar hidup
sehat

1 02 xx xx xx Penyuluhan
masyarakat
pola hidup
sehat
1 02 xx xx xx Peningkatan
Peran Serta
Masyarakat

1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program PPU Peningkatan Mengurangi


Perbaikan Status Gizi angka
Gizi Masyarakat kematian
Masyarakat Ibu, Bayi
dan angka
kesakitan
serta
menurunkan
Baita BGM

1 02 xx xx xx Perbaikan
Gizi
Masyarakat
1 02 xx xx xx Penyusunan
Peta
Informasi
Masyarakat
Kurang Gizi
1 02 xx xx xx Penanggula
ngan kurang
energi
protein
(KEP),
anemia gizi
besi,
gangguan
akibat
kurang
yodium
(GAKY),
kurang
vitamin A
dan
kekurangan
zat gizi
mikro
lainnya
1 02 xx xx xx Pemberdaya
an
Masyarakat
untuk
pencapaian
keluarga
sadar gizi
1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program PPU Meningkatka Menurunkan


Peningkata n derajat angka
n kesehatan kematian
Keselamata masyarakat ibu, bayi dan
n Ibu melalui balita
melahirkan penurunan
dan anak Angka
Kematian
Ibu dan
Angka
Kematian
Bayi dan
1 02 xx xx xx Penyuluhan Balita.
kesehatan
bagi ibu
hamil dari
keluarga
kurang
mampu
1 02 xx xx xx Perawatan
berkala bagi
ibu hamil
dari keluarga
kurang
mampu

1 02 xx xx xx Kemitraan
bidan, paraji
dan kader

1 02 xx xx xx Bimbingan
Teknis
Manajemen
KIA
1 02 xx xx xx dst....
Kinerja Program

Capaian dan Kebutuhan Pendanaan


Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target
(15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

keg 3 389 4 589 4 618 4 649 4 682 4

kapitasi 48,000 493 48,000 518 48,000 544 48,000 571 48,000 599 48,000
dok/ 114 50 114 100 114 105 114 110 114 116 114
Laporan
Bulanan

desa/ 335 30 335 100 335 105 335 110 335 116 335
kelurahan

Keg. 2 200 1 230 1 265 1 278 1 292 1


% 80 350 80 368 80 386 85 405 85 425 95

keg 65 80 70 84 75 88 80 93 85 97 90
Siswa SD 2,961 75 3,109 83 3,257 91 3,405 100 3,553 110 3,701
puskesmas 36 140 36 170 36 187 36 206 36 226 36
kegiatan - - 1 50 1 53 1 55 1 58 1

website - - - - 1 100 36 105 36 110 36


Orang - - - - 252 490 252 515 252 540 252

Dokumen 1 70 1 74 1 77 1 81 1 85 1
unit - - - - 8 30 9 32 10 33 10

Stasiun 3 50 3 55 3 61 3 67 3 73 3
Radio

Desa/ 335 75 335 158 335 174 335 191 335 210 335
Kelurahan
Orang 120 75 200 100 210 105 220 110 230 116 240
puskesmas 36 60 36 150 36 165 36 182 36 200 36
n
2016 Kondisi Kinerja
Rp. Juta pada Akhir Rp.
Target Periode
Juta
(27) (28) (29)

716 23 3,644

629 288,000 3,353


122 684 603

122 2,010 583

306 7 1,570
447 505 2,381

102 465 544


121 19,987 579
249 216 1,178
61 5 276

116 109 431


567 1,008 2,112

89 6 476
35 37 129

81 18 386

231 2,010 1,040


122 1,220 628
220 216 976
PENCAPAIAN KINERJA DINAS KESEHATAN 2006 - 2010

Target
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target Renstra SKPD Tahun ke-
NO Target SPM Target IKK Indikator
SKPD
Lainnya

2006 2007 2008


-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8

1 Program obat dan perbekalan kesehatan


1.1pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan
- tersedianya obat 36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm
1.2 Peningkatan Pelayanan dan
penanggulangan masalah kesehatan

- Terlatihnya Pranata Lab diPuskesmas 52 6 0rg 10 org 11 org


1.3. Askeskin/Askes sosial
- Terlayaninya seluruh askes sosial 48,000 Kpts 48,000 kpts 48,000 kpts 48,000 kpts

1.4 operasional UPT Gdg Farmasi

- Terlaksananya kegiatan pengelolaan obat


12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
di UPT gdg farmasi

2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

2.1 Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin


di Puskesmas dan jaringannya

- terlaksananya validasi data masyarakat


335 ds 335 ds 335 ds 335 ds
miskin yg valid dan pelayanan kesehatan

2.2 Revitalisasi Sistem Kesehatan

- Tersusunnya Juknis dan Profil kesehatan


36 dok 20 dok 25 dok 30 dok
baik tingkat Puskesmas Maupun kabupaten

2.3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

- Terlaksanannya Pertemuan desiminasi


dan koordinasi program pelayanan 36 PKM 30 PKM 34 PKM 36 PKM
kesehatan miskin

2.4 Peningkatan Pengawasan Keamanan


Pangan dan Bahan Berbahaya

Saran Saran Saran Saran


- Terlaksanannya Pembinaan ke sarana pengolahan pengolahan pengolaha pengolahan
25 20 25 25
tempat pengolahan pangan dan ke Apotik pangan dan pangan dan n pangan pangan dan
apotik apotik dan apotik apotik

2.5. Pengawasan Kualitas air dan


Lingkungan (PKAL)
- Terlaksananya Inspeksi sanitasi dan
36 pkm 30 pkm 33 pkm
kaporisasi SAB
- Terlaksananya pertemuan kader dan
5 kl 1 kl 2 kl 3 kl
petugas Puskesmas
2.8. Penyehatan Lingkungan dan
Pemukiman dan Tempat Tempat Umum
- Terlaksananya inspeksi sanitasi
335 ds 330 ds 332 ds 333 ds
pemukiman
2.9. Pembinaan sarana pelayanan
kesehatan dasar swasta
- Terlaksananya pemeriksaan berkala
25 kl 15 kl 20 kl 22 kl
SPKDS
cakupan pelayanan kesehatan rujukan
100 73 87 94
pasien miskin
cakupan pelayanan kesehatan dasar
100 85 88 98
masyarakat miskin
cakupan pelayanan gawat darurat level 1
yg harus diberikan sarana kesehatan 100 86 89 97
dikab/kota

Program Pencegahan dan


3
Penanggulangan Penyakit Menular
3.1.Penyemprotan / Fogging Sarang
Nyamuk
- Meningkatnya cakupan angka bebas
65 kl 45 kl 47 kl 60 kl
jentik
3.2 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan
anak sekolah
- Terlaksanaya imunisasi bagi anak
2961 SD 2530 SD 2534 SD 2953 SD
sekolah
3.3 Pelayanan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular

- Meningkatnya penemuan penderita BTA 900 ks 457 ks 576 ks 786 ks


3.4. Pencegahan Penularan Penyakit
Endemik/ Epidemik
- Tertanganinya penderita penyakit
36 pkm 25 pkm 27 pkm 30 pkm
epidemis secara tepat
3.5. Peningkatan Imunisasi dan Kampanye
campak
- Meningkatnya cakupan imunisasi rutin
BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B dan 36 pkm 30 pkm 32 pkm 34 pkm
TT.

3.6. Peningkatan surveillance Epidemiologi


dan Penanggulangan wabah

- Terlaksananya pengamatan penyakit


9 pnykit 5 pnykit 7 pnykit
potensial wabah secara lengkap dan tepat.

3.7. Peningkatan Komunikasi, informasi


dan edukasi (KIE) Pencegahan dan
Pemberantasan penyakit
- Terlaksanaya pembekalan KIE bagi
20 org 10 org 13 org 15 org
pelaksana seksi P4
3.8.Peningkatan Capasity Building
Epidemiologi Penyakit Menular

- Terlaksanaynya peningkatan kapasitas


petugas surveilans puskesmas dalam 36 pkm 30 pkm 33 pkm 36 pkm
bidang epidemiologi

3.9. Operasional Tim Epidemiologi

- Terlaksananya kegiatan TIM epidemiologi


5 keg 1 keg 1 keg
kabupaten secara berkesinambungan

Cakupan Penemuan dan Penanganan


Penderita Penyakit

a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per


100.000 penduduk <15 tahun 2/100.000

b. Penemuan Penderita pneumonia balita 100 100 100 100

c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif 70 70 70 70

d. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100


e. Penemuan Penderita Diare 100 100 100 100

Program Standarisasi Pelayanan


4
Kesehatan
Evaluasi dan pengembangan standar
pelayanan kesahatan
- Tersedianya data Puskesmas yang
36 dok 36 dok 36 dok 36 dok
evidence based
Pembangunan dan pemutakhiran data
dasar standar pelayanan kesehatan

- Terlaksananya SIMPUS di PKM 20 PKM 3 pkm 5 pkm

Program Pengembangan Sumber Daya


5
Kesehatan
5.1 Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas
Kesehatan
- Terlaksanya pelatihan penyelenggaraan
5 kl 1 kl
angka kredit Jabfung bagi tim penilai

5.2. Kajian analisis kebutuhan sumberdaya


dan pencapaian indikator kesehatan

- Terlaksananya Pemilihan Nakes teladan 25 keg 2 keg 5 keg 6 keg


-
5.4.Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Daerah

Program Promosi Kesehatan dan


6
Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan media promosi dan


informasi sadar hidup sehat
- Terlaksananya kegiatan talk show dan
publikasi informasi sdar hidup melalui 9 stsiun 3 stsiun
media elektronik

Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

- Terlasananya masyarakat berprilaku Ponpes,mjlis, Ponpes,m Ponpes,mjlis,


40 5 11
hidup bersih dan sehat sklah jlis, sklah sklah

cakupan desa siaga aktif 40 20 22 24


cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
100 95 97 99
dan setingkat

7 Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Perbaikan Gizi Masyarakat
- Terlaksanayan Perbaikan Gizi
120 org 10 org 24 org 25 org
Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi
- Terlaksananya Pemberdayaan
masyarakat untuk pencapaian keluarga 195 kk 20 kk 23 kk 26 kk
sadar gizi
Cakupan pelayanan anak balita 90 70 73 81
Cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga 100 45 57 76
miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat
100 55 63 74
perawatan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu


8
melahirkan dan anak

Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari


keluarga kurang mampu

- Terlaksanaya Pertemuan di tingkat


kecamata tentang penyuluhan kesehatan 36 pkm 36 pkm 36 pkm 36 pkm
BUMIL dari keluarga kurang mampu

Kemitraan bidan, paraji dan kader


- Terjalinnya keharmonisan dukun, paraji,
36 pkm 5 pkm 6 pkm
bidan dan kader
Bimbingan Teknis Manajemen KIA
- Tersedianya buku pedoman pelayanan
374 bdn 100
KIA
cakupan kunjungan ibu hamil k4 85
cakupan komplikasi kebidanan yang
80 65 70 75
ditangani
cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki 75 55 60 65
kompetensi kebidanan
cakupan pelayanan nifas 90 45 50 58
cakupan neonatal dengan komplikasi
80 80 80 80
yang ditangani
cakupan kunjungan bayi 90 76 76 78

Program Pengadaan, Peningkatan dan


Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas, Pustu dan jaringannya

Pengadaan dan perbaikan sarana dan


prasarana puskesmas dan jaringannya
(DAK)

- Tersedianya kendaraan operasional


6 bh
Puskesmas baik roda 2 ataupun roda 4
Penunjang DAK
- Tersedianya Dokumen kegiatan DAK 21 bh 21 bh 21 bh 21 bh
AS KESEHATAN 2006 - 2010

ra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
-9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

36 pkm 36 pkm 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

12 org 13 org 11.54 19.23 21.15 23.08 25.00 60.00 90.91 92 92 100

48,000 kpts 48,000 kpts 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

12 bln 12 bln 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

335 ds 335 ds 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

36 dok 36 dok 55.56 69.44 83.33 100.00 100.00 80.00 83.33 83 100 100

36 PKM 36 PKM 83.33 94.44 100.00 100.00 100.00 88.24 94.44 100 100 100

80.00 100.00 100.00 - - 80.00 100.00 - - -

36 pkm 36 pkm - 83.33 91.67 100.00 100.00 - 90.91 92 100 100

4 kl 5 kl 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 50.00 66.67 75 80 100

334 ds 335 Ds 98.51 99.10 99.40 99.70 100.00 99.40 99.70 100 100 100

23 kl 25 kl 60.00 80.00 88.00 92.00 100.00 75.00 90.91 96 92 100


97 99 73.00 87.00 94.00 94.00 99.00 83.91 92.55 100 95 100

99 100 85.00 88.00 98.00 98.00 100.00 96.59 89.80 100 98 100

100 100 86.00 89.00 97.00 97.00 100.00 96.63 91.75 100 97 100

63 kl 65 kl 69.23 72.31 92.31 96.92 100.00 95.74 78.33 95 97 100

2958 SD 2961 SD 85.44 85.58 99.73 99.90 100.00 99.84 85.81 100 100 100

856 ks 900 ks 50.78 64.00 87.33 95.11 100.00 79.34 73.28 92 95 100

33 pkm 36 pkm 69.44 75.00 83.33 91.67 100.00 92.59 90.00 91 92 100

36 pkm 36 pkm 83.33 88.89 94.44 100.00 100.00 93.75 94.12 94 100 100

6 pnykit 9 pnykit 55.56 77.78 - 66.67 100.00 71.43 - 0 67 100

17 org 20 org 50.00 65.00 75.00 85.00 100.00 76.92 86.67 88 85 100

36 pkm 36 pkm 83.33 91.67 100.00 100.00 100.00 90.91 91.67 100 100 100

2 keg 1 keg - 20.00 20.00 40.00 20.00 - 100.00 50 200 100 11.49064

100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100

70 70 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100

100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100
100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100

36 dok 36 dok 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100
5 pkm 7 pkm - 15.00 25.00 25.00 35.00 - 60.00 100 71 100

2 kl 2 kl - - 20.00 40.00 40.00 - - 50 100 100

6 keg 6 keg 8.00 20.00 24.00 24.00 24.00 40.00 83.33 100 100 100

3 stsiun 3 stasiun - - 33.33 33.33 33.33 - - 100 100 100

Ponpes,
Ponpes,m
12 12 mjlis, - 12.50 27.50 30.00 30.00 - 45.45 92 100 100
jlis, sklah
sklah
27 30 50.00 55.00 60.00 60.00 75.00 90.91 91.67 100 80 100
100 100 95.00 97.00 99.00 99.00 100.00 97.94 97.98 100 99 100

26 org 35 org 8.33 20.00 20.83 21.67 29.17 41.67 96.00 96 74 100

45 kk 81 kk 10.26 11.79 13.33 23.08 41.54 86.96 88.46 58 56 100

83 85 77.78 81.11 90.00 90.00 94.44 95.89 90.12 100 95 100

82 84 45.00 57.00 76.00 76.00 84.00 78.95 75.00 100 90 100

86 93 55.00 63.00 74.00 74.00 93.00 87.30 85.14 100 80 100

36 pkm 36 pkm 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100

10 pkm 15 pkm - 13.89 16.67 27.78 41.67 - 83.33 60 67 100

100 174 - - 26.74 26.74 46.52 - - 100 57 100


75 85
75 80 81.25 87.50 93.75 93.75 100.00 92.86 93.33 100 94 100

79 75 73.33 80.00 86.67 86.67 100.00 91.67 92.31 100 87 100

81 90 50.00 55.56 64.44 64.44 100.00 90.00 86.21 100 64 100


84 80 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100
45 90 84.44 84.44 86.67 86.67 100.00 100.00 97.44 100 87 100

6 bh - - - - 100.00 - - - - 100

21 bh 21 bh 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100 100 100
Anggaran pada Tahun ke-
Uraian 2006 2007 2008
-2 -3 -4

Program obat dan perbekalan kesehatan


1 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 1,000,000,000 1,600,000,000
2 Askeskin/askes sosial 591,500,000
3 Operasional upt gudang farmasi pandeglang 50,000,000
4 Askes sosial tahun 2007
5 Tindak lanjut askeskin / askes sosial tahun 2005 554,529,000
Program upaya kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan pendududuk miskin di puskesmas dan
1
jaringannya
2 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 768,500,000 843,500,000
3 Perbaikan gizi masyarakat 50,000,000
4 Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 91,200,000
5 Revitalisasi sistem kesehatan 100,000,000 50,000,000
6 Peningkatan kesehatan masyarakat 118,300,000 123,000,000
7 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 75,000,000 50,000,000

8 Penyehatan lingkungan pemukiman (plp) & tempat - tempat umum 50,000,000


9 Pengawasan kualitas air dan lingkungan 53,320,000
10 Kemitraan bidan, paraji dan kader 47,000,000
11 Bimbingan tekhnis manajemen kia 30,000,000
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
12
puskesmas dan jaringannya
13 Penerapan community led total sanitation (clts)
Program pengawasan obat dan makanan
Pengawasan/pembinaan sarana distribusi obat-obatan tradisional,
1 50,000,000
salon dan optikal

2 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 80,245,000


3 Pengadaan penunjang perbekalan farmasi 4,599,843,000
Pengawasan pengendalian obat makmin dan bahan berbahaya serta
4 143,840,000
pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta

Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan


5
makanan

6 Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

1 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 75,000,000 50,000,000
2 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Program penyuluhan kesehatan masyarakat
1 Peningkatan promosi kesehatan 100,000,000
Program perbaikan gizi masyarakat
1 Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi 30,000,000
2 Perbaikan gizi masyarakat 150,000,000
Penanggulangan kurang energi protein (kep) anemia gizi besi,
3 gangguan akibat kurang yodium (gaky), kurang vitamin a dan 20,000,000
kekurangan gizi mikro lainnya

4 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 406,700,000


5 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 59,650,000
Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat
1 Sosialisasi tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas 50,000,000
2 Kemitraan bidan, dukun dan kader 17,500,000
3 Bimbingan teknis manajemen kia 15,148,000
4 Pelatihan ktp dan kesehatan reproduksi bagi petugas kesehatan 25,000,000
5 Lomba balita indonesia kabupaten pandeglang ta. 2006 50,000,000
6 Bulan penimbangan balita tahun 2006 tingkat kabupaten 50,000,000
Program pengembangan lingkungan sehat

1 Penyehatan lingkungan pemukiman dan tempat - tempat umum 74,601,000 54,500,000


2 Pelaksanaan evaluasi pengembangan lingkungan sehat
3 Pembangunan sarana dan sanitasi kesehatan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
1 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 240,000,000 80,000,000
2 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 65,500,000 50,000,000
3 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 55,990,000 80,000,000
4 Peningkatan imunisasi 17,700,000 50,000,000
5 Peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah 33,500,000 50,000,000
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan
6 87,500,000 50,000,000
pemberantasan penyakit

7 Peningkatan capacity building epidemilogi penyakit menular 50,000,000


8 Operasional tim epidemilogi 50,000,000
9 Pengawasan kualitas air 84,500,000
10 Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
Program pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan
1 Pencegahan penyakit 38,850,000
2 Pengamatan penyakit 37,530,000
3 Pemberantasan penyakit 107,120,000
4 Pengawasan kualitas air dan lingkungan 74,616,000
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
1 Pelayanan sunatan masal 22,550,000 25,000,000
Program standardisasi pelayanan kesehatan

1 Evaluasi dan pengembangan standard pelayanan kesehatan 50,000,000


Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan
2
kesehatan
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
1 Kemitraan penigkatan kualitas dokter dan paramedis 12,335,000
2 Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta
Program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/pustu dan jaringannya.

Peningkatan sarana dan prasarana puskesmas/dak (Pengadaan sarana


1 6,635,213,000 10,653,500,000 10,653,500,000
dan prasarana puskesmas dak bidang kesehatan 2010)

2 Penunjang dak 100,120,000 221,850,000 229,500,000


3 Pengawasan teknis dak (luncuran/lanjutan 2008) 97,070,000 77,760,000 105,000,000
4 Perencanan teknis dak (luncuran/lanjutan) 112,291,000 112,320,000 155,000,000
Program peningkatan pelayanan kesehatan oleh puskesmas /RSUD
1 Pengembangan pelayanan kesehatan di puskesmas 178,693,000
2 Operasional upt gudang farmasi 128,064,000
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

1 Pengembangan type rumah sakit (luncuran/lanjutan 2008) 1,486,100,000


Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
1 Pelayanan pemeliharaan kesehatan
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

1 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 84,800,000 90,000,000
Program pengembangan sumber daya kesehatan
1 Akreditasi tenaga rsud
Kajian analisis kebutuhan sumber daya dan pencapaian indikator
2
kesehatan
Program pengembangan sumber daya kesehatan
1 Pengadaan web server dan updating data base 148,957,500
2 Pelatihan teknis kesehatan 50,000,000
ran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007
-5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13

1,200,000,000 6,218,410,000 997,649,500 1,592,529,000 1,198,115,600 6,110,033,000


515,424,000 515,424,000 0 457,848,623 0
50,000,000 152,000,000 50,000,000 47,567,000 105,941,800
567,787,000 565,712,098
554,529,000

150,000,000 200,000,000 142,746,500 110,560,000

844,000,000 844,000,000 768,499,704 843,452,500 841,913,455 280,800,131


250,000,000 44,775,000 49,246,500
91,199,400
50,000,000 100,000,000 50,000,000 0
200,000,000 118,200,000 123,000,000 3,361,800

50,000,000 74,490,000 41,899,500 17,494,500

50,000,000

50,000,000 53,320,000 34,658,500


80,000,000 46,995,000 0
50,000,000 27,810,000 49,394,500

834,168,000 407,187,500

30,000,000 0

49,895,000

80,137,500

4,597,693,000

208,159,600

50,000,000 34,381,500

75,000,000 34,395,000

120,000,000 74,985,000 50,000,000 33,295,900

150,000,000 13,967,500

99,950,000

4,685,000
0

20,000,000

90,000,000 404,700,000 90,000,000

59,650,000

50,000,000
17,500,000
15,148,000

25,000,000

49,540,000
49,970,000

75,000,000 99,157,000 54,440,000 45,777,000

24,300,000 17,312,000
75,000,000 56,081,000

75,000,000 100,000,000 239,985,600 80,000,000 75,000,000 74,290,000

95,000,000 50,000,000 65,500,000 49,175,000 94,050,000 35,426,500

100,000,000 55,990,000 80,000,000 37,237,000


125,000,000 17,700,000 50,000,000 31,842,500

75,400,000 33,500,000 39,050,000 37,355,000

50,000,000 87,500,000 49,550,000 50,000,000

25,000,000 50,000,000 22,644,000

20,000,000 31,520,000 14,617,000


84,415,000
50,000,000 27,379,000

38,824,400
37,530,000
256,797,000
74,616,000

50,000,000 22,550,000 25,000,000 46,623,000

72,400,000 25,000,000 50,000,000 72,400,000 0

50,000,000 7,809,000

12,335,000
50,000,000 17,265,000
12,522,687,000 3,051,290,000 6,629,378,273 9,100,511,600 8,516,203,950 12,504,512,950 166,310,800

200,000,000 440,250,000 98,453,300 219,035,406 130,051,500 172,481,600 176,862,700


64,050,000 93,190,000 71,095,000 28,959,000 47,971,000
12,075,000 109,876,000 111,624,000 78,793,000 11,187,000

178,689,500
127,847,000

743,050,000 737,500,000 737,500,000

50,000,000 0

21,300,000 100,000,000 84,800,000 0 21,300,000 77,194,000

75,000,000 41,228,900

50,000,000 21,041,800

147,857,500
49,722,100
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
2008 2009 2010 Anggaran Realisasi
-14 -15 -16 -17 -18
SKPD

Tujuan SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN

2011 2012 2013 2014 2015 2016


1.Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber
daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang
pelayanan kesehatan yang optimal Kesehatan

1 Umur Harapan Hidup


2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi,
Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering
226/100.000 226/100.000
menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta
menurunkan jumlah balita di bawah garis merah
2 Angka Kematian Ibu
3 Angka Kematian Bayi 26/1000 26/1000
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 % 85 85 86 87 90 95
- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani % 80 80 80 80 80 85
- Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
% 75 76 78 79 80 85
Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Pelayanan Nifas % 90 90 90 95 95 100
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
% 80 80 80 80 80 85
- Cakupan Kunjungan Bayi % 80 80 80 85 85 90
- Cakupan Peserta KB Aktif
% 75 75 75 80 80 85

Meningkatkan Keterlibatan Lintas sektor dan masyarakat


Cakupan Desa Siaga Aktif % 70 73 75 77 80 85
dalam pembangunan kesehatan 4

Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan


% 96 97 98 99 100 100
setingkat
5
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan 6 Obat generik disarana kesehatan % 100 100 100 100 100 100
7 Rasio Puskesmas 1:15000 1:15000

Cakupan Sistem Informasi Kesehatan 90 95 100 100 100 100


8

1 : 1.500, 1 : 1.500,
Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk

1 ;1000 1 ;1000
Rasio Poskesdes dengan Penduduk

1 ; 100 1 ; 100
Rasio Posyandu dengan anak Balita
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus % 96 97 98 99 100 100
9 Masyarakat Miskin
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 10 (UCI) % 80 85 90 95 100 100
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
11 Penyakit
A. Penemuan Penderita pneumonia balita % 100 100 100 100 100 100
B. Penemuan Pasien baru TB BTA positif % 100 100 100 100 100 100
C. Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100 100 100
D. Penemuan Penderita Diare % 100 100 100 100 100 100
E. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000
2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000
penduduk <15 tahun
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
12 Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin % 100 100 100 100 100 100
13 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 100 100 100 100 100

2.Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat,
yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan
yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, % 100 100 100 100 100 100
penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta
koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan
terpadu.
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
% 100 100 100 100 100 100
Dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang
% 100 100 100 100 100 100
disusun tepat waktu

Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat kesehatan
umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal Meningkatnya Kualitas Lingkungan % 85 90 95 100 100 100
maupun informal sesuai standar kesehatan. 14
Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat
15 kesehatan % 78 80 85 90 95 100
16 Air Bersih Rumah Tangga % 74 81 85 90 95 100
SKPD Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Kinerja Program
Urusan/Program/Kegiatan Capaian dan Kebutuhan Pendanaan SKPD
Tujuan sasaran Indikator Sasaran Penanggung
Sasaran Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kondisi Kinerja Jawab

Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta pada Akhir Rp.
Target Periode
Juta
Kode Nama Kategori
(10) (11) (12) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

1.Mengembangkan sumber Meningkatnya Indeks Umur Harapan Hidup


daya kesehatan baik Pembangunan Manusia
sumber daya manusia, (IPM) Bidang Kesehatan
fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk sarana
prasarana yang mendukung
terhadap peningkatan
pelayanan kesehatan yang
optimal
2. Meningkatkan derajat Meningkatnya Status Gizi Angka Kematian Ibu 1 02 xx URUSAN KESEHATAN
kesehatan masyarakat Masyarakat
melalui penurunan Angka
Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi, Angka
kesakitan terutama penyakit
penyakit yang sering
menimbulkan kejadian yang
bersifat luar biasa serta
menurunkan jumlah balita di
bawah garis merah
Meningkatkan Sarana dan Angka Kematian Bayi 1 02 xx xx Program Obat dan PPU Meningkatny Peningkatan keg 3 389 4 589 4 618 4 649 4 682 4 716 23 3,644 DINAS
Prasarana Kesehatan Perbekalan Kesehatan a pelayanan pelayanan KESEHATAN
masalah masalah
kesehatan kesehatan dan
dan ketersediaan obat
penyediaan sesuai dengan
obat kebutuhan
perbekalan
kesehatan
- Cakupan Kunjungan Ibu kapitasi 48,000 493 48,000 518 48,000 544 48,000 571 48,000 599 48,000 629 288,000 3,353
Meningkatnya Pelayanan
Hamil K4
Kesehatan Khusus
Meningkatnya - Cakupan Komplikasi
Pencegahan dan Kebidanan yang Ditangani
Pemberantasan Penyakit
- Cakupan Pertolongan 1 02 xx xx xx Pengadaan obat dan
Persalinan oleh Tenaga perbekalan kesehatan
Kesehatan yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Pelayanan Nifas 1 02 xx xx xx ASKESKIN/ASKES
SOSIAL
- Cakupan Neonatal dengan 1 02 xx xx xx Operasional UPT Gudang
Komplikasi yang Ditangani Farmasi Pandeglang

- Cakupan Kunjungan Bayi 1 02 xx xx xx Pengadaan peralatan dan


perbekalan kesehatan
(Reagent/ Zat Kimia)

- Cakupan Peserta KB Aktif 1 02 xx xx xx Peningkatan Pelayanan


dan penanggulangan
masalah kesehatan
Cakupan Pemberian Makanan 1 02 xx xx xx dst....
Pendamping ASI pada Anak
Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
Cakupan Balita Gizi Buruk 1 02 xx xx Program Upaya PPU Meningkatny Tertatanya sistem dok/ 114 50 114 100 114 105 114 110 114 116 114 122 684 603 DINAS
Mendapat Perawatan Kesehatan Masyarakat a derajat kesehatan Laporan KESEHATAN
kesehatan Bulanan
masyarakat,
melalui
peningkatan
kualitas
lingkungn
sesuai
standar
kesehatan Peningkatan desa/ 335 30 335 100 335 105 335 110 335 116 335 122 2,010 583
Kualtas kelurahan
Lingkungan dan
Obat generik disarana Pengawasan
kesehatan Obat, Makanan
serta Minuman
sesuai Standar
Kesehatan
Peningkatan Keg. 2 200 1 230 1 265 1 278 1 292 1 306 7 1,570
Upaya pelayanan
kesehatan

1 02 xx xx xx Revitalisasi sistem
Rasio Puskesmas kesehatan
Cakupan Sistem Informasi 1 02 xx xx xx Pengawasan Kualitas air
Kesehatan dan Lingkungan (PKAL)
Cakupan Desa/Kelurahan 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan
Universal Child Immunization dan pengendalian
(UCI) keamanan & kesehatan
makanan
Cakupan Penemuan dan 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan
Penanganan Penderita keamanan pangan, obat,
Penyakit bahan berbahaya dan
pemberdayaan
masyarakat

b. Penemuan Penderita 1 02 xx xx xx Peningkatan


pneumonia balita Pemberdayaan
Konsumen/Masyarakat di
Bidang Obat dan Makanan

c. Penemuan Pasien baru TB 1 02 xx xx xx Penyehatan Lingkungan


BTA positif dan Pemukiman dan
Tempat Tempat Umum
d. Penderita DBD yang 1 02 xx xx xx Pembinaan sarana
ditangani pelayanan kesehatan
dasar swasta
1 02 xx xx xx Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
dipuskesmas dan
jaringannya
1 02 xx xx xx Peningkatan Kesehatan
Masyarakat
e. Penemuan Penderita Diare 1 02 xx xx xx dst....
2.Memantapkan fungsi- Meningkatnya Kualitas Tingkat Pelayanan
fungsi manajemen Pelayanan Kantor Administrasi perkantoran
kesehatan sehingga
tercipta suatu sistem
pengelolaan data yang
akurat, yang mampu
mendukung terlaksananya
proses perencanaan yang
sesuai dengan
permasalahan yang
dihadapi, penggerakan
sasaran, evaluasi program
yang kontinue serta
koordinasi pembangunan
kesehatan yang terarah
Tingkat Ketersediaan Sarana 1 02 xx xx Program Pencegahan PPU Meningkatka Mengurangi angka % 80 350 80 368 80 386 85 405 85 425 95 447 505 2,381 DINAS
dan Prasarana Aparatur dan Penanggulangan n derajat kematian Ibu, Bayi KESEHATAN
Penyakit Menular kesehatan dan angka
masyarakat kesakitan serta
melalui menurunkan Balita
penurunan dibawah Garis
Angka Merah (BGM)
Kematian
Bayi, Angka
kesakitan
terutama
penyakit
penyakit
yang sering
menimbulka
n kejadian
yang bersifat
luar biasa
Rasio dokumen perencanaan keg 65 80 70 84 75 88 80 93 85 97 90 102 465 544
dan dokumen pelaporan yang
disusun tepat waktu

Siswa SD 2,961 75 3,109 83 3,257 91 3,405 100 3,553 110 3,701 121 19,987 579
Meningkatkan kualitas Meningkatnya Kualitas Tempat - tempat Umum Yg puskesmas 36 140 36 170 36 187 36 206 36 226 36 249 216 1,178
lingkungan pemukiman, Lingkungan memenuhi syarat kesehatan
tempat-tempat umum,
lingkungan pendidikan,
tempat kerja baik formal
maupun informal sesuai
standar kesehatan.
Tempat Pengolahan Makanan 1 02 xx xx xx Penyemprotan / Fogging
yang memenuhi syarat Sarang Nyamuk
kesehatan
Air Bersih Rumah Tangga 1 02 xx xx xx Pelayanan vaksinasi bagi
balita dan anak sekolah
1 02 xx xx xx Pelayanan Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
1 02 xx xx xx Pencegahan Penularan
Penyakit Endemik/
Epidemik
1 02 xx xx xx Peningkatan Imunisasi dan
Kampanye campak
1 02 xx xx xx Peningkatan surveillance
Epidemiologi dan
Penanggulangan wabah
1 02 xx xx xx Peningkatan Komunikasi,
informasi dan edukasi
(KIE) Pencegahan dan
Pemberantasan penyakit
1 02 xx xx xx Peningkatan Capasity
Building Epidemiologi
Penyakit Menular
1 02 xx xx xx Operasional Tim
Epidemiologi
1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program Standarisasi PPP Memantapka Terukurnya kegiatan - - 1 50 1 53 1 55 1 58 1 61 5 276 DINAS


Pelayanan Kesehatan n fungsi- standar pelayanan KESEHATAN
fungsi kesehatan
manajemen
kesehatan
sehingga
tercipta
suatu sistem
pengelolaan
data yang
akurat Terbangunya website - - - - 1 100 36 105 36 110 36 116 109 431
Sistem Informasi
kesehatan yang
evidence Base.
1 02 xx xx xx Evaluasi dan
pengembangan standar
pelayanan kesahatan
1 02 xx xx xx Pembangunan dan
pemutakhiran data dasar
standar pelayanan
kesehatan
1 02 xx xx xx Sistem Informasi
Kesehatan
1 02 xx xx xx dst…

1 02 xx xx Program Pengembangan PPP Meningkatny Pemerataan Orang - - - - 252 490 252 515 252 540 252 567 1,008 2,112 DINAS
Sumber Daya Kesehatan a kualitas Tenaga KESEHATAN
dan Kesehatan serta
kuantitas pembangunan
sumber pelayananan
daya serta kesehatan yang
sarana menjangkau
pelayanan kebutuhan
kesehatan masyarakat Dokumen 1 70 1 74 1 77 1 81 1 85 1 89 6 476
unit - - - - 8 30 9 32 10 33 10 35 37 129
1 02 xx xx xx Akreditasi tenaga RSUD
dan Dinas Kesehatan
1 02 xx xx xx Kajian analisis kebutuhan
sumberdaya dan
pencapaian indikator
kesehatan
1 02 xx xx xx Pendidikan formal dan
pelatihan teknis bagi
tenaga kesehatan
1 02 xx xx xx Akreditasi Laboratorium
Kesehatan Daerah
1 02 xx xx xx dst…

1 02 xx xx Program Promosi PPU Meningkatka Jumlah kerjasama Stasiun 3 50 3 55 3 61 3 67 3 73 3 81 18 386 DINAS


Kesehatan dan n perilaku diseminasi Radio KESEHATAN
Pemberdayaan hidup bersih kesehatan di
Masyarakat dan sehat stasiun radio

seluruh Desa/Kel Desa/ 335 75 335 158 335 174 335 191 335 210 335 231 2,010 1,040
yang menjadi Kelurahan
Desa/Kel Siaga
aktif.

1 02 xx xx xx Pengembangan media
promosi dan informasi
sadar hidup sehat
1 02 xx xx xx Penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat
1 02 xx xx xx Peningkatan Peran Serta
Masyarakat
1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program Perbaikan Gizi PPU Peningkatan Mengurangi angka Orang 120 75 200 100 210 105 220 110 230 116 240 122 1,220 628 DINAS
Masyarakat Status Gizi kematian Ibu, Bayi KESEHATAN
Masyarakat dan angka
kesakitan serta
menurunkan Baita
BGM

1 02 xx xx xx Perbaikan Gizi Masyarakat

1 02 xx xx xx Penyusunan Peta
Informasi Masyarakat
Kurang Gizi
1 02 xx xx xx Penanggulangan kurang
energi protein (KEP),
anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang
yodium (GAKY), kurang
vitamin A dan kekurangan
zat gizi mikro lainnya
1 02 xx xx xx Pemberdayaan
Masyarakat untuk
pencapaian keluarga
sadar gizi
1 02 xx xx xx dst....

1 02 xx xx Program Peningkatan PPU Meningkatka Menurunkan puskesmas 36 60 36 150 36 165 36 182 36 200 36 220 216 976 DINAS
Keselamatan Ibu n derajat angka kematian KESEHATAN
melahirkan dan anak kesehatan ibu, bayi dan
masyarakat balita
melalui
penurunan
Angka
Kematian
Ibu dan
Angka
Kematian
Bayi dan
1 02 xx xx xx Penyuluhan kesehatan Balita.
bagi ibu hamil dari
keluarga kurang mampu
1 02 xx xx xx Perawatan berkala bagi
ibu hamil dari keluarga
kurang mampu
1 02 xx xx xx Kemitraan bidan, paraji
dan kader
1 02 xx xx xx Bimbingan Teknis
Manajemen KIA
1 02 xx xx xx dst....
2,137 2,827 3,642 3,858 4,088 4,334 20,887

Anda mungkin juga menyukai