PEMBAHASAN
A. Metode Coaching
1. Pengertian
dari dunia olahraga menjadi suatu alat penting untuk pengembangan pribadi
lebih beragam, berkisar dari coach yang bekerja dalam bidang kesehatan
seperti penghentian merokok, manajemen stres dan diet, sampai gaya hidup.
Pada bidang kesehatan ini para coach secara khusus dilatih dengan latar
disebut coach dan orang yang dicoaching disebut coachee. Proses coaching
untuk mencapai satu titik dimana dia tidak hanya dapat mengetahui
bantuan yang nyata dapat diberikan dari dukungan individu atau organisasi.
melakukan bimbingan:
3. Perubahan apa yang diperlukan untuk memenuhi harapan atau hasil yang
diinginkan.
atau hasil yang diinginkan. Terkait dengan waktu dan usaha yang diperlukan
kinerja.
2. Tujuan Coaching
yang lebih baik, pengambilan keputusan yang lebih baik dan peningkatan
peserta
mendatang
3. Proses Coaching
tujuan. Selain itu dijelaskan juga satu pengertian mengenai hal-hal yang
coaching akan membantu untuk menciptakan visi yang terbaik dan terbaru
pemandu, pembimbing, tutor ataupun guru. Hal ini berbeda dengan peran
Coaching Mentoring
sering melibatkan
orang ketiga.
pendek. panjang.
dijalani 3 sampai 5
tahun.
Fokus 1. Lebih fokus pada 1. Lebih fokus pada
kinerja. karir.
pengalaman yang
jangka panjang.
pengetahuan tentang
organisasi atau
bidang bisnis.
membangun manajemen.
kebutuhan organisasi.
membahas secara terperinci dimulai dari tujuan evaluasi pekerjaan saat itu,
siapa dan bagaimana keberadaan coachee, apa dan dimana yang menjadi
prioritas dan coachee akan diarahkan untuk menyadari untuk membuat satu
kehidupannya.
pembelajaran, tetapi coach bukanlah seorang guru dan tidak perlu untuk
mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih baik daripada
yang dikerjakan coachee. Tetapi yang terpenting adalah seorang coach akan
action yang lebih baik yang akan dikerjakan. Dimana proses ini melibatkan
a. Mendengarkan
jawabannya.
penekanan
b. Fasilitator merencanakan skenario pembelajaran secara rinci dan
dan penguatan.
kinerja peserta.
melaksanakan keterampilan.
praktik.
4. Teknik Coaching
a. Tahap Orientasi
Pada tahap ini coachee dengan bantuan coach berusaha mencari solusi
d. Tahap Penutup
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai
Artinya secara sederhana adalah lakukan apa yang kau katakan. Coach
tidak bisa meminta coachee untuk datang tepat waktu, apabila dia sendiri
selalu datang terlambat. Orang-orang akan mengikuti instruksi kita atau
mengenai semua yang ada dalam kehidupan mereka. Seorang coach akan
seorang pendengar yang aktif yang mau memberikan perhatian pada saat
menjadi produktif.
instruksi saja? Kalau saya terus terang tidak bisa. Seseorang akan lebih
Pada suatu program coaching, tidak perlu dijelaskan segala hal secara
Bagian ini sangat membantu pada saat proses coaching dilakukan dengan
5. Keuntungan Coaching
minatnya
termasuk observasi.
kelompok.
b. Menjadi efektif
Para coach harus memiliki kepercayaan diri untuk dapat bekerja dengan
c. Melakukan coaching
Para coach harus mampu berpegang pada metodelogi yang jelas, cakap
sebagai berikut:
B. Metode Visite
klinik dengan cara observasi dan wawancara terhadap klien yang dilakukan
oleh tim yang terdiri dari kepala ruangan, penanggung jawab klien,
pembimbing klinik, dan peserta didik. Pada saat visite sering disertai dengan
Harvard pada akhir dasa warsa lima puluh tahun dan awal dasawarsa enam
puluhan. Ada dua asumsi yang mendasari praktek supervisi klinik. Pertama,
Pada mulanya, supervisi klinik dirancang sebagai salah satu model atau
classroom performance. It takes its principal data from the events of the
classroom. The analysis of these data and the relationships between teacher
and supervisor from the basis of the program, procedures, and strategies
pengajaran yang tidak atau kurang efektif. Menurut Sergiovanni (1987) ada
dua sasaran supervisi klinik, yang menurut penulis merefleksi multi tujuan
guru. Sedangkan menurut dua orang teoritisi lainnya, yaitu Acheson dan
dikelas. Tujuan ini dirinci lagi ke dalam tujuan yang lebih spesifik, sebagai
berikut.
strategi pengajaran.
lainnya.
Menurut Cogan (1973) ada delapan kegitan dalam supervisi klinik yang
hasil pertemuan tahap akhir menjadi masukan untuk tahap pertama pada
sebagai berikut :
Menurut Mosher dan Purpel (1972) ada tiga aktivitas dalam proses
a. Tahap perencanaan
Menurut Oliva (1984) ada tiga aktivitas esensial dalam proses supervisi
klinik, yaitu :
kelas
b. Observasi
langkah ini bisa dikembalikan pada tiga tahap esensial yang berbentuk
siklus, yaitu :
Dalam buku ajar sederhana ini penulis lebih cenderung membagi siklus
(1984).
observasi kelas sehingga banyak juga para teoritisi supervisi klinik yang
bersama antara supervisor dan guru, kerangka kerja observasi kelas yang
akan dilakukan. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan
(contract) kerja antara supervisor dan guru. Tujuan ini bisa dicapai apabila
dalam pertemuan awal ini tercipta kerja sama, hubungan kemanusian dan
hubngan yang baik antara supervisor dan guru memiliki pengaruh signifikan
sebab itu para teoritisi banyak menyarankan agar pertemuan awal ini,
perhatian guru.
satu ruangan yang netral, misalnya kafetaria, atau bisa juga di kelas.
membuat guru menjadi tidak bebas. Secara teknis, ada delapan kegiatan
pengajaran.
c. Menerjemahkan perhatian guru ke dalam tingkah laku yang bisa diamati
direkam.
agenda yag harus dihasilkan pada akhir pertemuan awal. Agenda tersebut
adalah :
yang diimplementasikan.
diinginkan guru.
2) Lamanya observasi
3) Tempat observasi
pelajaran.
tindakan guru. Waktu dan tempat observasi mengajar ini sesuai dengan
pertemuan awal.
Observasi mengajar, mungkin akan terasa sangat kompleks dan sulit, dan
harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada waktu
If we follow through with the cycle of clinical supervisor the teacher and
behaviors of teacher and students which the supervisor will observe. The
berikut:
tentu tidak semua kejadian verbal harus direkam dan sesuai dengan
Transkrip ini bisa ditulis langsung berdasarkan pengamatan dan bisa juga
menyalin dari apa yang direkam terlebih dahulu melalui tape recorder.
apakah semua murid atau hanya sebagian murid yang terlibat proses
belajar mengajar.
baik prosedur ini dalam observasi supervisi klinik adalah skala analisis
menjawabnya.
terbatas
dimengerti pengamat.
Sumber: Acheson, K.A dan Gall, M.D.1987. Techniques in the the Clinical
pengajaran adalah apa yang disebut dengan istilah timeline coding technique
yang telah dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu, yang memang didesain
selama proses pembelajaran. Teknik ini bisa disediakan data terhadap guru
yang mereka rasa harus diobservasi dan dikembangkan. Instrumen ini bisa
Demikianlah beberapa teknik yang telah direview oleh Acheson dan Gall
tahap observasi dalam proses supervisi klinik. Supervisor yang efektif seha-
rusnya menyadari adanya beberapa teknik ini dan berusaha memiliki satu
atau lebih teknik sesuai dengan perhatian guru yang akan diobservasi.
waktu, yang terjadi justru sebaliknya. Dan banyak hal, supervisor hanya
cepat akan hilang apabila supervisor lebih berwawasan terhadap hanya satu
pengajaran guru.
Tahap Pertemuan Balikan
apa saja yang dilihat oleh supervisor, sebagai onserver, terhadap proses
perilaku guru dan murid yang direncanakan dan perilaku aktual guru dan
ini harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual, dan akurat
dalam kerjanya
dengan tepat
c. Supervisor bila mungkin dan perlu, bisa berupaya mengintervensi secara
d. Guru bisa dilatih dengan teknik ini untuk melakukan supervisi terhadap
diri guru bahwa pertemuan balikan ini bukan untuk menyalahkan guru
pertemuan balikan.
penguatan (reinforcement).
b. Menganalisa pencapaian tujuan pengajaran. Di sini supervisor bersa- ma
perhatian utama yang telah dicapai dan yang belum dicapai. Bisa jadi
guru mengetahui apa yang telah dilakukan dan dicapai, dan yang belum
mengajar, dan tahap pertemuan balikan. Rincian ketiga tahap ini telah
memerlukan satu iklim kerja yang oleh para teoritisi disebut dengan istilah
1. Pengertian
perawat yang ahli dalam praktik klinik, bertugas untuk membimbing dan
klinik adalah suatu bentuk pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik
tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu pembimbing klinik juga harus
5) Sebagai demonstrator
6) Sebagai evaluator
praktik.
3) Merancang mitra/perawat untuk magang peserta didik.
masalah klinik
motivasi
METODE COACHING