Anda di halaman 1dari 2

Nama : Febi Enjelia Geofani Artan

Nim : 17.72.018098
Kelas : Ankes B Semester 1

Penanganan Kecelakaan Akibat Bahan Kimia

Bahan kimia atau bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut,
uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang
yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-
barang. Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakai tiap harinya sehingga
para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam
kondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun, dan
sebagainya. Dengan demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung risiko
bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya. Akan tetapi,
betapapun besarnya bahaya bahan-bahan kimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat
mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya yang diakibatkannya.

Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin masuk lewat mulut :
 Berilah minum berbentuk air atau susu 2 sampai 4 gelas.
 Jika korban keracunan tengah dalam kondisi pingsan, janganlah memasukkan suatu hal
(berbentuk makanan/minuman) lewat mulutnya
 Masukan jari telunjuk kedalam mulut korban sembari menggerak-gerakkan jari dibagian pangkal
lidah dengan maksud supaya si korban muntah
 Janganlah lakukan poin diatas jika korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau asam
 Berilah 1 sendok antidote dan satu gelas air hangat pada korban Antidote itu dalam kondisi
serbuk dan terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida dan 1 bagian asam
tannat.

Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin lewat kulit :
 Cuci bagian badan yang terserang dengan air bersih sekurang-kurangnya sepanjang 15 menit.
 Bebaskan baju yang terserang bahan kimia
 Janganlah memoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat, terkecuali untuk
keracunan yang lebih tinggi/tertentu lainnya
Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin berbentuk gas :
 Untuk keracunan bahan kimia berbentuk gas maka baiknya memberi hawa fresh sebaik-
baiknya. Dan untuk mencegah keracunan bahan kimia berbentuk gas baiknya mulai sejak awal
memakai masker. Sebab gas berbentuk klorin, hidrogen sulfida, fosgen, hidrogen sianida yaitu
bahan kimia gas yang begitu beracun.
Jadi, sebelumnya bekerja dengan bahan kimia, baiknya mesti mengetahu lebih dulu cara menangani
keracunan bahan kimia itu untuk menghadapi beberapa hal yg tidak dikehendaki.

Cara menangani luka bakar akibat zat kimia :


Terserang larutan asam
 kulit selekasnya dihapuskan dengan kapas atau lap halus
 dicuci dengan air mengalir sebanyak mungkin
 Setelah itu bersihkan dengan 1% Na2CO3
 lalu bersihkan lagi dengan air
 Keringkan dan oleskan dengan salep levertran.

Terserang logam natrium atau kalium


 Logam yang nempel selekasnya di ambil
 Kulit dicuci dengan air mengalir kurang lebih sepanjang 15-20 menit
 Netralkan dengan larutan 1% asam asetat
 Dikeringkan dan oleskan dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau
kapas yang sudah dibasahi asam pikrat.

Jika ada tanda-tanda syok seperti pingsan, pucat dihampir seluruh wajah dan tangan kaki, sulit
bernafas/sesak atau nafas melambat. Jika zat kimia menembus lapisan pertama kulit sehingga
menyebabkan luka bakar derajat dua dan lebar terpanjangnya 7,6 cm. Jika luka bakar terjadi di area
mata, tangan, kaki, wajah, selangkangan, bokong atau di sendi-sendi utama. Jika sakit akibat luka
bakar tidak bisa diredakan dengan obat-obat pereda sakit biasa.

Anda mungkin juga menyukai