Contoh Proposal Bisnis Hotel Kelas Melat PDF
Contoh Proposal Bisnis Hotel Kelas Melat PDF
Sebagaimana kita ketahui, Jakarta merupakan pusat segala jenis bisnis dan pusat pemerintahan.
Banyak para pebisnis dan kalangan pemerintah daerah yang datang ke Jakarta untuk
menyelesaikan transaksi bisnis atau urusan lainnya ke pemerintahan pusat.
Sebagian dari urusan mereka tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan memerlukan
waktu beberapa hari, sehingga mereka membutuhkan tempat tinggal sementara (Hotel). Hotel
merupakan tempat tinggal sementara bagi para pebisnis atau para turis dari luar kota, dan mereka
ini adalah target pasar dalam mendirikan hotel.
Dengan persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini dan akibat dari globalisasi ekonomi, banyak
para pebisnis yang mengerem/mengurangi biaya operasional. Biasanya mereka menginap di
hotel berbintang, maka saat ini mereka beralih ke hotel yang lebih rendah levelnya, seperti hotel
kelas melati. Memang saat ini tingkat hunian (occupancy rate) hotel melati sangat tinggi, bahkan
ada beberapa hotel melati mencapai tingkat hunian sebesar 90%.
Pemrakarsa
Atas dasar ilustrasi diatas dan beberapa hasil analisa survey kelapangan yang akan dijelaskan,
maka saya bernama Hary Darmawan merencanakan untuk membangun usaha Hotel Melati.
Dimana usaha yang akan dibangun ini merupakan perluasan / pengembangan usaha yang sudah
ada, dalam arti kata, saya sudah mempunyai pengalaman dalam usaha bidang ini selama + 4
tahun.
Kepemilikan Usaha
Proyek usaha hotel kelas melati ini merupakan usaha berbentuk CV., dimana pengurus usaha
adalah:
Karyawan; 10 orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya memimpin hotel kelas melati dilokasi lain, sedangkan
yang memimpin usaha ini nanti adalah istri saya. Untuk lebih jelas tentang Curriculum Vitae
(CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 1.541.750.000 (Satu miliar lima ratus empat
puluh satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) berupa:
Total Rp 1.541.750.000
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
- Akte pendirian CV, yang dibuat oleh notaries dan disahkan oleh Pengadilan negeri
setempat
- Surat Kawin
- Kartu keluarga
II. Pemasaran
Segmentasi Pasar.
Segmentasi pasar Hotel Melati ini ditargetkan pada 2 segmentasi pasar, yaitu:
a. Para Bisnismen
b. Turis Lokal
Permintaan Produk
Tigkat hunian hotel kelas melati dikota Jakarta rata-rata 75%, dengan jumlah lebih dari 100
hotel. Sehingga dengan masuknya atau dibangunnya 1 atau 2 hotel tidak akan banyak
menurunkan tingkat hunian, sedangkan dalam radius + 3 km belum ada yang akan membangun
hotel kelas melati.
Peluang
Mengingat banyaknya hotel kelas melati dan tidak ada yang membangun hotel dikelas melati
dalam radius + 3 km. Maka diasumsikan tingkat hunian masih disekitar 75%.
Lokasi Usaha
Lokasi usaha ini sangat strategis, karena berjarak kurang lebih 1 km dari Jl. M. Thamrin yang
merupakan pusat bisnis kota Jakarta dan juga dekat dengan pasar grosir.
Luas Bangunan
Luas tanah Hotel Melati ini + 500 m2 dan bangunan terdiri dari 2 lantai dan luas bangunan
adalah:
- Total = 500 m2
Biaya Pembangunan
Total = Rp 2.486.250.000
IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Hotel Kelas Melati tersebut sebesar Rp 2.536.250.000, dengan rincian
sebagai berikut:
Investasi tetap:
3. Perlengkapan Rp 186.250.000
4. Lain-lain Rp 50.000.000
Total Rp 2.486.250.000
Modal Kerja:
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari
bank. Yaitu:
Modal sendiri
Total Rp 1.541.750.000
Kredit Bank
Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur Ekonomis /
Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada tahun kedua, dan berakhir pada tahun
ke-6. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran
Dana)
Analisa Investasi
1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi
dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
2. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang dari
proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran
modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank.
Rasio Keuangan
Tahun Likuiditas
Tahun -1 36.88%
Tahun -2 77.97%
Tahun -3 159.22%
Tahun -4 333.10%
Tahun -5 829.57%
Tahun -6 0%
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan, dapat
diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) dan ROE (Rate of return On Equity). ROI
dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
V. Jaminan Kredit.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan tempat bangunan
usaha beserta peralatan.
Penutup
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Hormat Kami,
(Hary Darmawan)
Pemilik Usaha
Berkembangnya bisnis di suatu kota atau meningkatnya pertumbuhan industri di suatu daerah,
tentu berakibat pada bertambahnya jumlah karyawan di daerah tersebut. Khusus Ibukota Jakarta,
pertumbuhan bisnisnya sangat pesat. Sebagian besar karyawan yang bekerja di Jakarta
berdomisili di pinggiran atau diluar kota Jakarta.
Bagi karyawan yang cukup jauh domisilinya atau karyawan yang belum mampu membeli rumah,
maka solusinya adalah mengontrak/menyewa rumah atau kos untuk tempat tinggal
sementaranya. Besarnya kota Jakarta dan terbatasnya penyediaan rumah kontrakan atau rumah
kos menyebabkan banyak para karyawan yang menyewa rumah jauh dari lokasi mereka kerja,
bahkan mereka terpaksa menyewa rumah di pinggiran kota Jakarta. Sehingga, permintaan rumah
kontrakan atau rumah kos di pusat kota Jakarta sangat tinggi.
Dengan latar belakang diatas dan mengingat saya mempunyai sebidang tanah ditengah kota
Jakarta yang berlokasi + 200 m dari jalan raya, saya merencanakan membangun rumah
kontrakan dan rumah koskosan.
Pemrakarsa
Berdasarkan latar belakang diatas saya bernama Yoga Tapiana berencna akan membangun
kontrakan dan koskosan di lahan yang saya miliki.
Kepemilikan Usaha
Usaha kontrakan dan koskosan ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah:
Karyawan; 2 orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya masih bekerja disebuah perusahaan swasta di kota ini,
sedangkan yang mengurus ini nanti adalah istri saya. Untuk lebih jelas tentang Curriculum Vitae
(CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 432.500.000 (Empat ratus tiga puluh dua juta
lima ratus ribu rupiah) berupa:
Total Rp 732.500.000
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
- Surat Kawin
- Kartu keluarga
II. Pemasaran
Produk usaha ini adalah menyewakan atau mengontrakan tempat tinggal dengan luas bangunan
24 m2 dan 15,75 m2.
Permintaan
Permintaan rumah kontrakan dan rumah kos tidak terbatas. Ini terbukti dari sejumlah rumah
kontrakan atau rumah kos di lokasi tersebut selalu penuh.
Diperkirakan tingkat hunian setelah 2 bulan kedua mencapai 100% atau tahun pertama 90%,
tahun kedua 100% dan seterysnya.
Peluang
Mengingat tingginya permintaan kontrakan dan koskosan disana, maka pesaing yang cukup
banyak tidak akan menurunkan tingkat hunian rumah kontrakan dan koskosan. Dan dapat
dikatakan permintaan tempat kontrakan dan koskosan disana terus berkembang.
Rate Perkamar
Lokasi Usaha
Lokasi usaha ini sangat strategis, karena berjarak kurang lebih + 200 dari jalan raya dipusat
bisnis kota Jakarta.
Luas Bangunan
Luas tanah Hotel Melati ini + 300 m2 dan bangunan terdiri dari 2 lantai dan luas bangunan
adalah:
- Lorong = 20 m2
- Total = 313.5 m2
Biaya Pembangunan
Total = Rp 720.250.000
IV. Proyeksi Keuangan
Total biaya pembangunan Kontrakan dan Koskosan tersebut sebesar Rp 720.250.000, dengan
rincian sebagai berikut:
Investasi tetap:
3. Perlengkapan Rp 15.000.000
4. Lain-lain Rp 10.000.000
Total Rp 720.250.000
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari
bank. Yaitu:
Modal sendiri
Kredit Bank
Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur Ekonomis /
Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada tahun kedua, dan berakhir pada tahun
ke-6. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran
Dana)
Analisa Investasi
1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi
dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Rasio Keuangan
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal 1
atau 100%.
Tahun Likuidita
Tahun -1 10.71%
Tahun -2 28.03%
Tahun -3 50.05%
Tahun -4 98.29%
Tahun -5 269.05%
Tahun -6 0%
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan, dapat
diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) dan ROE (Rate of return On Equity). ROI
dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.
Tahun -6 19.74%
Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun. Selanjunya
lihat lampiran-0 atau 05
V. Jaminan Kredit.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan tempat bangunan
usaha beserta peralatan.
Penutup
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Hormat Kami,
(Yoga Tapiana)
Banyak pertanyaan seperti ini
1. Properti kita diambil secara kredit oleh pembeli, maka modal dan keuntungan investor akan
dikembalikan sesuai lama cicilan pembeli. Investor akan diberi sertifikat yang bisa diwariskan.
2. Pembeli melakukan pembayaran tunai, maka modal dan keuntungan investor akan
dikembalikan setelah pembayaran yang dilakukan pembeli
Update MoU kita bersama bapak Zainal Arifin (sebagai pemborong dan penyedia tanah),
dalam perubahan perjanjian kali ini, kita tidak mematok berapa rupiah keuntungan kita, namun
berupa sistem bagi hasil dimana pihak pak Zainal mendapatkan 40% dan pihak investor mndapat
keuntungan 60%.
Perlu ana jelaskan bahwa pada proyek pertama ini, kita akan membangun sebuah rumah di kota
Pekanbaru dengan alamat Jalan Srikandi, rumah yang akan kita bangun type 56 M2.
Rencananya rumah ini akan kita jual dengan kisaran Rp 400 juta rupiah. Untuk tanah, disediakan
oleh pak Zainal Arifin.
Untuk tanah pak Zainal Arifin ini seharga Rp 1.250.000,00 per m2 (di pusat kota pekanbaru,
lebih kurang berada di belakang mall SKA), dengan luas tanah yang akan dibangun 1 unit ini
seluas 108 m2 (9x12). Artinya untuk modal tanah ini seharga Rp 135.000.000,00
Besar modal dalam membangun rumah type 56 sebesar Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah), dana inilah yang akan kita patungan dalam membangun unit rumah tersebut.
Jika rumah ini kita jual seharga Rp 400.000.000,00 maka keuntungan bersih yang kita dapatkan
adalah Rp 400.000.000,00 - Rp 135.000.000,00 (biaya tanah) - Rp 150.000.000,00 (modal
membangun rumah), maka keuntungan bersih kita Rp 115.000.000,00
Keuntungan bersih inilah yang kita bagi antara pak Zainal sebagai penyedia tanah sekaligus
pemborong dengan kita sebagai investor, pembagiannya 40% untuk pak Zainal dan 60% untuk
investor. Artinya investor dalam hal ini mendapat Rp 69 juta dari total bersih keuntungan Rp 115
juta.
Tingkat keuntungan ini flesibel berdasarkan nilai jual unit rumah yang kita bikin.. Artinya jika
unit bisa kita jual lebih dari Rp 400.000.000,00 maka keuntungan kita pun akan semakin
bertambah, demikian juga sebaliknya..
Nah. rumah yang kita bangun inipun akan kita kreditkan secara syariah, murni tanpa riba.. Tidak
ada denda keterlambatan, tidak ada penarikan unit secara sepihak dan lain-lain dari praktek2
yang melanggar syariat...
Yang paling penting kita berusaha lepas dari praktek riba, memerangi riba dan juga turut
membantu saudara2 kita yang butuh rumah dari praktek2 riba yang ditawarkan oleh lembaga
ribawi...
1. Harga bangun rumah dan fasum / fasos (modal invest) : Rp 367 juta
2. Harga tanah Rp 1 juta / meter = Rp 135 juta
3. Harga Jual Rp 765 juta
Perkiraan keuntungan bersih = Modal investasi - harga tanah - harga jual = Rp 263 juta.
Perkiraan keuntungan investor 46,58% dari modal yang ditanamkan. Lebih kurang jika modal Rp
10 juta, keuntungan Rp 4.658.000,-
Alhamdulillah
Bismillah...
Berikut kami berikan gambaran perkiraan keuntungan yang insyaAllah didapatkan oleh tiap
investor unit pertama perumahan "Pesona Darul 'Ulum"
===========
InsyaAllah, kita akan membuka perumahan kompleks ahlus sunnah dengan fasilitas sebagai
berikut :
1. Masjid Kompleks
2. Pondok Pesantren Warga Darul 'Ulum
3. TK dan SD Tahfidzul Qur'an
4. Perpustakaan Warga
5. Akses dekat dengan kampus UNRI dan UIN
6. Lokasi lebih kurang 10 menit dari Ma'had Umar bin Khottob Pekanbaru
7. Akses dekat dengan RS UNRI
8. Insya Allah akan dibuka praktek dr. Fadlul Resi di lingkungan kompleks
9. Mini market di lingkungan kompleks
Selain itu sebagai informasi, calon mudir SD Tahfidzul Qur'an sekaligus calon penghuni di
kompleks perumahan "Pesona Darul 'Ulum" ustadz Danni Nursalim, Lc, berikut biodata beliau :
Pendidikan :
1. Al Azhar University, Cairo, Egypt : Islamic Studies and Arabic (1999)
2. Islamic Institute of El Baqoury, Giza, Egypt (2002)
3. Medinah International University (Mediu) : Tafsir wa Ulumuhu (2011-2013)
Guru-guru beliau :
a. Syaikh Abdurrahman Mu'nis (Sanad Hafsh)
b. Syaikh Muhammad Hassan
c. Syaikh Wahid Abdussalam Bali
d. Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy
e. Syaikh Musthafa Ya'qub
f. Guru-guru di Al-Azhar
g. Dll
karena kita mematok keuntungan investor dari keuntungan bersih penjualan, dan
ini fluktuatif berdasarkan nilai jual kita. Jika kita jual lebih dari Rp 180 juta, maka
besar keuntungan bersihnya yang akan diterima investor akan lebih besar.
Demikian juga sebaliknya..
bahasa yang ana pakai "perkiraan" kuntungan.. ada nilai fluktuatif disana
Bismillah,,
InsyaAllah dalam waktu dekat ini akan launching investasi perumahan yang baru.
Dana investasi yang kita butuhkan lebih kurang Rp 350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta
Rupiah) dengan minimal invest Rp 2.000.000,-, dimana sistem bagi hasilnya 65% keuntungan
bersih untuk investor dan 35% untuk Developer.
Perkiraan keuntungan lebih kurang Rp 172,250 jt (49% dari modal, insyaAllah)
Berikut rincian :
Bismillah,
TYPE 38
2 tahun pertama : Rp 1.580.000,-
Tahun 3-13 : Rp 1.880.000,-
tahun 14-15 : Rp 2.180.000,-
TYPE 45
2 Tahun pertama : Rp 2.315.000,-
tahun 3-13 : Rp 2.615.000,-
tahun 14-15 : Rp 2.915.000,-
Mungkin disini ada yg berencana membeli rumah tinggal tanpa RIBA, TANPA KPR BANK,
TANPA AKAD BERMASALAH, TANPA DENDA!
Kami menawarkan beberapa perumahan/rumah seken berikut:
1. Andalusia Syar'ie Cibinong Bogor:
===========================
InsyaAllah, kita akan membuka perumahan kompleks ahlus sunnah dengan fasilitas sebagai
berikut :
1. Masjid Kompleks
2. Pondok Pesantren Warga Darul 'Ulum (foto merupakan rencana jadwal kajian ma'had darul
'ulum)
3. TK dan SD Tahfidzul Qur'an
4. Perpustakaan Warga
5. Akses dekat dengan kampus UNRI dan UIN
6. Lokasi lebih kurang 10 menit dari Ma'had Umar bin Khottob Pekanbaru
7. Akses dekat dengan RS UNRI
8. Insya Allah akan dibuka praktek dr. Fadlul Resi di lingkungan kompleks
9. Mini market di lingkungan kompleks
Selain itu sebagai informasi, calon mudir SD Tahfidzul Qur'an sekaligus calon penghuni di
kompleks perumahan "Pesona Darul 'Ulum" ustadz Danni Nursalim, Lc, berikut biodata beliau :
Nama : Danni Nursalim, Lc. Dipl. I.S
Pendidikan :
1. Al Azhar University, Cairo, Egypt : Islamic Studies and Arabic (1999)
2. Islamic Institute of El Baqoury, Giza, Egypt (2002)
3. Medinah International University (Mediu) : Tafsir wa Ulumuhu (2011-2013)
Guru-guru beliau :
a. Syaikh Abdurrahman Mu'nis (Sanad Hafsh)
b. Syaikh Muhammad Hassan
c. Syaikh Wahid Abdussalam Bali
d. Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy
e. Syaikh Musthafa Ya'qub
f. Guru-guru di Al-Azhar
g. Dll
Pemesanan :
Abu Hamzah : 085292433333 (no hp & whastapp)
Sitikhodijah : 085376988080 (no hp & whatsapp)
Harta Riba?
Riba sudah jelas haramnya. Namun saat ini harta riba begitu samar bagi sebagian orang.
Walaupun digunakan nama bunga sekalipun, riba tetaplah riba. Lalu bagaimana jika kita
memiliki harta riba tersebut? Yang jelas, harta tersebut adalah harta haram yang tidak boleh kita
manfaatkan. Lalu di manakah disalurkan?
Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullahberkata,
“Secara hakekat, walaupun (pihak bank) menamakan hal itu qord (utang piutang), namun
senyatanya bukan qord. Karena utang piutang dimaksudkan untuk tolong menolong dan berbuat
baik. Transaksinya murni non komersial. Bentuknya adalah meminjamkan uang dan akan diganti
beberapa waktu kemudian. Bunga bank itu sendiri adalah keuntungan dari transaksi pinjam
meminjam. Oleh karena itu yang namanya bunga bank yang diambil dari pinjam-meminjam atau
simpanan, itu adalah riba karena didapat dari penambahan (dalam utang piutang). Maka
keuntungan dalam pinjaman dan simpanan boleh sama-sama disebut riba.” (Lihat “Taysir Al
Fiqh”, Syaikh Sholih bin Ghonim As Sadlan hal. 398, terbitan Dar Blancia, cetakan pertama,
1424 H).
Sependek pengatahuan kami, para ulama sepakat bahwa harta riba tidak halal bagi seorang
muslim untuk memilikinya dan dimanfaatkan sendiri. Ia harus mengambilkan pada sumber dana
riba tersebut jika ia ketahui.
Jika tidak diketahui dari mana berasal harta tersebut, maka bagaimanakah dana tersebut
disalurkan? Para ulama berselisih pendapat dalam hal ini.
Pendapat pertama menyatakan bahwa dana riba tersebut disalurkan untuk yang berhak menerima
menurut syar’i. Demikian pendapat jumhur ulama dari Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan
Hambali.
Pendapat kedua menyatakan bahwa dana tersebut dijaga dan tidak boleh dimanfaatkan. Pendapat
ini dinisbatkan pada Imam Syafi’i.
Pendapat jumhur ulama lebih kuat. Karena harta riba bisa ada tiga kemungkinan, ditahan
(dijaga), dimusnahkan atau diinfakkan. Kalau harta riba tersebut dimusnahkan, maka itu sama
saja membuang-buang harta. Kalau hanya disimpan atau dijaga saja, itu juga sama saja menyia-
nyiakan harta tersebut, tanpa ada guna.
Di antara dalil yang mendukung pendapat jumhur adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengenai luqothoh (barang temuan),
“Barangsiapa yang menemukan luqothoh maka saksikanlah pada orang yang baik, jangan
sembunyikan dan menghilangkannya. Jika ditemukan siapa pemiliknya, maka kembalikanlah
padanya. Jika tidak, maka itu adalah harta Allah yang diberina kepada siapa yang Dia
kehendaki.” (HR. Abu Daud no. 1709, shahih kata Syaikh Al Albani).
Pendapat kedua, disalurkan sebagai sedekah sunnah secara umum, mencakup hal yang terdapat
maslahat, pemberian pada fakir miskin atau untuk pembangunan masjid. Ini adalah pendapat
Hanafiyah, Malikiyah, pendapat Imam Ahmad, Hambali, dan pendapat Imam Ghozali dari ulama
Syafi’iyah.
Pendapat ketiga, disalurkan pada maslahat kaum muslimin dan fakir miskin selain untuk masjid.
Demikian pendapat ulama Lajnah Ad Daimah Kerajaan Saudi Arabia. Tidak boleh harta tersebut
disalurkan untuk pembangunan masjid karena haruslah harta tersebut berasal dari harta yang
thohir (suci).
Pendapat keempat, disalurkan untuk tujuan fii sabilillah, yaitu untuk jihad di jalan Allah.
Demikian pendapat terakhir dari Ibnu Taimiyah.
Ringkasnya, pendapat pertama dan kedua memiliki maksud yang sama yaitu untuk kemaslahatan
kaum muslimin seperti diberikan pada fakir miskin. Lebih-lebih lagi karena sebab kemiskinan
adalah karena terlilit hutang riba, maka harta tersebut sebenarnya pantas untuk mereka. Adapun
pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bukan menunjukkan pembatasan pada jihad saja, namun
menunjukkan afdholiyah. Sedangkan pendapat keempat dari Al Lajnah Ad Daimah muncul
karena kewaro’an(kehati-hatian) dalam masalah shalat di tanah rampasan (al ardhul maghsubah),
di mana masalah kesahan shalat di tempat tersebut masih diperselisihkan. Jadinya hal ini
merembet, harta riba tidak boleh disalurkan untuk pembangunan masjid.
Dalam rangka hati-hati, harta riba disalurkan untuk kemaslahatan secara umum, pada orang yang
butuh, fakir miskin, selain untuk masjid dan tidak boleh dimanfaatkan oleh pemilik harta riba
tadi secara personal. Wallahu a’lam.
Semoga Allah menyelamatkan dan membersihkan kita dari harta haram.Wallahu waliyyut taufiq.
https://rumaysho.com/2964-bagaimana-penyaluran-harta-riba.h…
Dibuka perumahan type 36 super special
1. Lingkungan Cluster
2. Security 24 Jam
3. Masjid Perumahan
4. Lokasi 1 Menit dari GOR Pemko Pekanbaru
5. Lokasi 10 Menitan dari Calon Pusat Perkantoran Pemko Pekanbaru Jalan Badak
6. Lokasi 5 Menitan dari Pasar Tangor
7. Kawasan berkembang
8. Tanpa Denda Keterlambatan
9. Tanpa Sita Unit Jjika Kredit macet
10. Tanpa Riba
11. DP ringan hanya Rp 5.000.000,-
12. Angsuran kecil hanya Rp 1.300.000,- / bulan FLAT selama 15 Tahun
13. UNIT TERBATAS. Hanya 60 an unit
082288386000 (HP)
085292433333 (WA)
5c81d3a7 (BBM)
TYPE 36
Bismillah, assalamu'alaikum.
Kepada kaum muslimin secara umum, dibuka pendaftaran menjadi anggota BMT (koperasi
Syariah) kita.
InsyaAllah BMT kita akan bergerak di bidang pembiayaan kredit syariah, termasuk didalamnya :
1. Kredit property syariah yang dijalankan oleh PT. RAMZA MALAY GEMILANG
2. Kredit barang konsumtif seperti kendaraan bermotor, elektronik, hp, dan semisalnya
3. Kredit furniture dan perabot rumah tangga
4. Usaha retail (mini market)
5. Dan usaha-usaha profit lainnya
Kewajiban anggota :
1. Iuran pokok sebesar Rp 5.000.000,- (bisa diangsur 5 kali bayar dalam 5 bulan), iuran pokok
akan dikembalikan Full jika anggota memutuskan untuk keluar dari keanggotaan BMT
2. Iuran wajib sebesar Rp 100.000,- perbulan, dimana Rp 50.000,- akan dipakai untuk biaya
operasional (tidak bisa ditarik) dan Rp 50.000,- untuk biaya perputaran kegiatan usaha kita
(dikembalikan setiap akhir tahun)
Hak anggota :
1. Mendapat bagi hasil dari setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh BMT
2. Mendapat bonus bagi hasil dari profit kredit seluruh property yang dilakukan PT. RAMZA
MALAY GEMILANG (kecuali perumahan pesona Darul Ulum)
3. Mendapat prioritas pinjaman tanpa riba ketika benar2 membutuhkan, (pinjaman tanpa riba
hanya diberikan kepada anggota BMT berdasarkan peraturan perkoperasian Indonesia)
-----------
BMT ini membuka peluang untuk pembukaan cabang diberbagai daerah di Indonesia, bagi yang
berminat menjadi pengelola (koordinator) bisa menghubungi saya (Gita Abdullah) dengan nomer
whatsapp 082288386000.
Pengawas Syariah kita alhamdulillah Al ustadz abu Thohir jones vendra, Lc, MA.
Seluruh usaha kita dan sistem bagi hasil berbasis syariah dan tanpa riba.
InsyaAllah koperasi syariah (BMT) kita membuka peluang yang besar utk keanggotaan aktif
BMT, dengan ketentuan :
1. Warga Negara Indonesia
2. Memiliki KTP Indonesia
3. Membayar angsuran wajib bulanan Rp 75.000,- dengan rincian :
A. Rp 25.000,- untuk biaya operasional BMT
B. Rp 50.000,- untuk iuran wajib bulanan
InsyaAllah dana iuran wajib bulanan akan kita gunakan untuk kegiatan :
1. Pinjaman tanpa riba (prioritas anggota)
2. Kegiatan produktif, seperti kredit tanpa riba dll
InsyaAllah setiap akhir tahun setiap anggota akan mendapatkan laporan dan pembagian SHU
(sisa hasil usaha) termasuk profit dari perputaran iuran wajib yang diberikan
1. Iuran pokok anggota bmt Rp 5.000.000,- (bisa diangsur 5 kali bayar selama 5
bulan)
2. Iuran pokok tidak hangus, bisa ditarik ketika keluar dari anggota koperasi
3. Iuran wajib Rp 100.000,- / bulan selama menjadi anggota koperasi
4. Dari iuran wajib Rp 50.000,- digunakan untuk operasional (tidak bisa ditarik)
5. Dari iuran wajib Rp 50.000,- akan dikembalikan setiap akhir tahun bersama
pembagian sisa hasil usaha (shu)
6. Anggota berhak mendapat bagi hasil dari profit bmt yang berasal dari :
A. Kredit konsumtif berupa kredit perabot rumah tangga, kendaraan bermotor,
elektronik, dan pembiayaan2 lain diluar kredit property
B. Seluruh kredit property dari bmt kecuali untuk perumahan pesona darul ulum
(bonus)
C. Seluruh kegiatan usaha bmt kedepannya termasuk usaha retail barang seperti
mini market dan semisalnya (bonus)
D. Seluruh jenis usaha bmt diluar item yang disebutkan pada point A, B, dan C
(bonus)
Nb : bonus karena tidak termasuk dari pengelolaan uang Rp 5.000.000,- diawal dan
Rp 100.000,- / bulan
02 Jul
Ternyata setelah libur lebih dari 1 tahun,kangen juga nulis di blog lagi..bukan cuma libur
ngeblog tapi juga libur sebagai “arsitek” karena pekerjaan yang banyak di-handle lebih
cenderung masalah legalitas dan perijinan. Saya ingin sedikit berbagi pengalaman dan minta
saran jika ternyata ada langkah yang lebih cepat dalam tulisan berikut ini. Saya ingin membahas
masalah perijinan karena kemarin proyek yang saya tangani kebagian kena “semprit” Satpol
PP :P… semoga pengalaman ini tidak akan pernah terjadi lagi pada siapapun. Selengkapnya
bisa dibaca disini.
Langkah 1
Pastikan tanah yang akan dikelola sebagai perumahan berada pada jalur yang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Kota ( RTRK) agar tidak kesulitan untuk ijin pemanfaatan tanahnya. Misal
jika kita rencana lokasi perumahan yang akan dibangun berada pada areal persawahan, tidak
selalu RTRK di tempat tersebut akan jadi daerah persawahan atau daerah peresapan (jalur hijau).
Kita cek saja RTRK daerah tersebut nantinya untuk apa, untuk pemukiman, industri atau
memang jalur hijau. Apabila ternyata daerah tersebut direncanakan sebagai pemukiman maka
kita bisa lanjutkan untuk rencana mengembangkan perumahan. Pemilihan lokasi dapat juga
dengan cara “mendompleng” lokasi yang memang sudah banyak perumahan. Hal ini lebih aman
untuk investasi tanah tetapi pasti harga tanahnya jauh lebih mahal karena fasilitasnya sudah lebih
mendukung dan memadai.
Langkah 2
Lanjut ke langkah berikutnya, adalah mengurus perijinan pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Pertama-tama kita mengurus ijin
untuk Advice Planning, nama ijin ini di tiap tempat berbeda-beda tapi pada intinya adalah untuk
kesesuaian antara Site Plan pengembangan perumahan dan tata ruang di daerah tersebut. Syarat
yang wajib disiapkan antara lain proposal ijin pemanfaatan ruang, yang berisi segala sesuatu
yang berkaitan dengan perencanaan lokasi tersebut, juga dilampiri sertifikat tanah, apabila tanah
itu masih atas nama orang lain dilampiri surat kuasa bermeterai cukup untuk mengurus perijinan
tersebut, dan tentunya gambar perencanaan lahan (Site Plan) sudah pasti harus ada. Produk dari
ijin ini adalah gambar rekomendasi Advice Planning yang berisi garis besar aturan untuk
pembangunan, misal garis pagar harus berapa meter dari jalan, garis muka bangunan harus
berapa meter dari jalan dan masih banyak yang lainnya. Produk perijinan lainnya yang dihasilkan
dari langkah ini adalah Ijin Prinsip atau Surat Keputusan yang disetujui oleh kepala daerah
Bupati atau Walikota. Di sebagian daerah Ijin Prinsip ini hanya berlaku untuk lahan dengan
luasan > 1 Ha, tapi ada juga daerah yang tidak memiliki batasan luasan untuk ijin ini, biasanya
lebih dari 5 rumah sudah dianggap sebagai sebuah perumahan.
Langkah 3
Langkah ini dilakukan di Badan Pertanahan Negara (BPN), kalo dulu namanya Agraria. Pertama
kita cek sertifikat apakah sudah sesuai dengan fisiknya, minta pada petugas untuk cek ulang
patok pembatasnya apakah sudah sesuai dengan luasan yang ada pada sertifikat. Setelah itu
sesuaikan sertifikat dengan syarat dan kebutuhan yang akan digunakan untuk pengembangan
perumahan, misal apakah tanah itu harus digabung sertifikatnya karena sebelumnya terdiri dari
sejumlah sertifikat hak milik. Pastikan status yang dipersyaratkan untuk lahan tersebut, harus
Hak Guna Bangunan (HGB) yang berarti tanah tsb atas nama PT (perusahaan) atau mungkin
boleh langsung dipecah kavling atas nama Pribadi. Seandainya memang diperbolehkan dipecah
kavling atas nama Pribadi, hal tersebut sangat memudahkan pengurusan dan menghemat
anggaran untuk retribusi pajak dan perijinan. Kalaupun memang harus berstatus HGB langkah
awalnya adalah penurunan status dari SHM ke HGB tetapi masih atas nama Pribadi, kemudian
dari HGB atas nama Pribadi diubah menjadi HGB atas nama PT/ Perusahaan. Perlu diperhatikan
bahwa di tiap proses tersebut selalu muncul pajak dan retribusi perijinan. Namun proses tersebut
mungkin tidak sama di setiap daerah, jadi sebelum mengajukan mohon ditanyakan pada BPN
setempat untuk detail tiap prosesnya sampai proses selesai.
Masih di kantor BPN, setelah tetek bengek masalah proses legalitas sertifikat tadi, kita masih
harus mencari Ijin Perubahan Penggunaan Tanah. Ini sebagai syarat nanti kita melangkah untuk
pengajuan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Langkah 4
AMDAL = analisa mengenai dampak lingkungan. Kalau tidak salah AMDAL berlaku untuk
luasan > 1 Ha, jika luasannya dibawah itu sebagai penggantinya cukup dengan ijin UKL/UPL
( upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemanfaatan lingkungan hidup ). Proses ini
awalnya kita diharuskan cek kadar air tanah pada lokasi. Setelah itu kita membuat proposal
tentang plus minus dan dampak yang akan terjadi pada proyek yang akan kita kembangkan.
Produk perijinan ini adalah surat rekomendasi dari kantor KLH yang nantinya dilampirkan juga
sebagai pengajuan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Langkah 5
Kita masuk ke kantor Perijinan Terpadu atau kantor Perijinan Satu Atap atau apapun namanya
untuk mengurus IMB. Bersamaan dengan pengajuan IMB, kita mengurus pengesahan Siteplan
Perumahan yang istilah kerennya ZONING. Setelah itu langkah terakhirnya adalah IMB. Syarat
pengajuan IMB ini adalah akumulasi dari perijinan-perijinan yang sudah kita bahas sebelumnya
ditambah dengan :
1.Gambar kerja Rumah yang akan dibangun
2.Surat pernyataan Tetangga yang disyahkan tetangga kanan kiri depan belakang, RT/RW,
Kelurahan, Kecamatan
3.Surat Pernyataan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan segala yang
ditimbulkan.
4.Copy Status Tanah
5.Copy KTP penanggung jawab
6.Copy lunas PBB
Kalau semua syarat sudah dilampirkan kita tinggal menunggu hasilnya keluar dan membayar
retribusi yang nilainya sesuai dengan luas tanah dan bangunannya.
Setelah itu semua selesai, Developer perumahan bisa bernafas lega, tidak takut lagi disemprit dan
dibongkar paksa oleh Satpol PP dan pengajuan KPR dengan Bank sudah pasti lancar…
About these ads