PENDAHULUAN
Pembangunan hotel-hotel berkembang dengan pesat, seperti pendirian hotel- hotel baru atau
pengadaan kamar- kamar pada hotel- hotel yang ada. Fungsi hotel bukan hanya sebagai tempat
menginap untuk tujuan wisata, namun juga untuk menjalankan kegiatan bisnis, mengadakan
seminar, acara kekeluargaan atau sekedar untuk mendapatkan ketenangan.
Wilayah pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di
sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota
ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan
biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy dan
Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang
menakjubkan ini. Mengingat kepulauan Raja Ampat adalah lokasi yang tidak asing lagi bagi
wisatawan lokal dan internasional, namun belum ditemukan adanya hotel yang memadai dengan
harga yang sesuai. Maka pembangunan hotel ini diharapkan dapat merubah persepi publik akan
hotel-hotel yang terdapat di Raja Ampat dan dapat menambah wisatawan untuk berkunjung ke
salah satu kepulauan milik Indonesia tersebut.
Untuk menyediakan fasilitas tempat tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk kepentingan wisata
maupun kepentingan lain seperti bisnis, kantor dan sebagainya.
Untuk menambah pendapatan bagi pemerintah daerah Raja Ampat secara khusus.
Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk yang bertempat tinggal di kawasan Raja Ampat.
Untuk menambah daya tarik kawasan Raja Ampat sebagai tempat wisata laut baik secara lokal maupun
international.
Untuk mengembangkan pembangunan daerah wisata Raja Ampat agar dikenal banyak wisatawan dan turis
asing.
1.2.2 Manfaat
Manfaat mendirikan hotel Royal Park Raja Ampat :
Memberikan lapangan pekerjaan. hotel juga memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Raja Ampat sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka. Hal ini berarti
hotel turut andil membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengganguran.
Menjadi tempat peristirahatan. Hotel juga bermanfaat sebagai tempat peristirahatan
sementara bagi para wisatawan. Dengan kata lain, hotel dapat dikatakan sebagai bentuk
layanan dari daerah tersebut kepada para wisatawan yang sudah berkunjung.
Profit. Dengan tarif di kota wisata Raja Ampat yang terbilang tinggi, pendirian usaha di
kota wisata tersebut memberikan profit yang lebih tinggi dibandingkan mendirikan hotel
di kota lain.
BAB 2
STUDI KELAYAKAN HOTEL
Untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut kelompok kami telah mendapatkan data
data yang diperlukan.
1. Kecenderungan konsumsi permintaan masa lalu dan sekarang untuk jasa penginapan.
Tahun Persentase
2012 5.2%
2013 6%
Sumber : Kompas.com
2. Variabel variabel yang berpengaruh terhadap tingkat permintaan dari jasa penginapan
antara lain :
a. Harga
b. Pelayanan
c. Lokasi yang strategis
d. Kenyamanan
e. Keamanan
f. Lingkungan
g. Kemudahan akses reservasi ( internet / manual booking )
h. Fasilitas yang diberikan
3. Analisa peramalan
Strategi pemasaran yang kami pakai pertama, kami menetapkan harga yang besaing hotel lain.
Kedua, kami menyediakan layanan lengkap untuk wisatawan seperti wifi, televisi, AC, teras,
kolam renang, spa, reflexology, gym, restaurant, dll. Ketiga, kami menggunakan media sosial
dan media masa untuk mempromosikan produk kami.
1. Marketing Mix dalam dua komponen variabel utama Hotel Royal Park:
a. Apa yang akan diserahkan konsumen dalam hal meliputi kualitas, harga dan pelayanan
hotel.
Kualitas. Hotel kami memberikan pelayanan hotel berbintang lima untuk menarik minat
wisatawan dengan kenyamanan, keunikan dan kemewahan yang ada.
Harga. Harga yang ditawarkan sebanding dengan fasilitas yang diberikan, serta berbagai
promosi yang dapat ditawarkan.
Pelayanan. Kami melayani dengan total agar wisatawan dapat menikmati liburannya
dengan nyaman dengan fasilitas yang kami berikan.
b. Alat-alat dan metode yang meliputi saluran distribusi, personal selling, Advertensi, sales
promotion, dan publikasi.
Saluran distribusi. Kami berkerja sama dengan beberapa web yang dipakai wisatawan
untuk memesan kamar.
Advertensi. Dapat di iklankan melalui stasiun , koran, dan televisi.
Sales promotion. Membagikan brosur-brosur / banner di tempat ramai seperti kampus-
kampus, tempat kursus, taman kota dll.
Publikasi mengacu pada promosi visual dan display seperti membagikan brosur yang
menarik sehingga wisatawan tertarik.
a. Produk (Product)
Produk kami adalah pelayanan jasa penginapan yang berfokus pada memberikan pelayanan yang
terbaik pada pelanggan dan harga yang setara dengan kulitas yang diterima wisatawan.
Dalam penyaluran distribusi kami bekerja sama dengan media masa untuk memasarkan hotel
kami.
c. Promosi (Promotion)
Penjualan yang memenuhi sasaran tidak terlepas dari adanya promosi yang baik. Karena
teknologi sudah mulai berkembang dan luas. Kami menggunakan media masa untuk
mempromosikan penginapan kami.Selain menggunakan media masa, kami menggunakan brosur
sebagai media promosi kami.
d. Harga (Price)
Harga yang standart untuk penginapan di kota wisata Raja Ampat yang disesuaikan dengan
kulitas kami dan harga dari pesaing.
o Dengan melihat data permintaan masa lalu dan sekarang, dan variabel yang
berpengaruh terhadap permintaan tersebut, serta dari data analisis industri,
diketahui permintaan sebanyak 6%. Dengan permintaan yang besar dan kulitas
dan pelayanan yang kami berikan memuaskan bagi wisatawan maka kami
memiliki market potensial yang besar.
3. Strategi pemasaran apa yang dipakai untuk mencapai market share yang ditetapkan?
Keterangan :
Controller (1 orang)
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian
manajemen
o Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian
o Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang
saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
o Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-
laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal
anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke
dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
Plant Engineer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, pengelolaan, dan
perbaikan seluruh aset yang meliputi: gedung hotel, perlengkapan mekanik dan elektronik, dan
energi hotel. Pengelolaan listrik, gas, dan air adalah tanggung jawab plant engineer.
HRD Manager adalah pejabat yang bertugas mengelola sumber daya manusia untuk keberhasilan
hotel. HRD Manager harus menguasai hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan, baik lokal, nasional, maupun internasional. Ia bertugas menerima dan
mengangkat pegawai baru, menyelenggarakan semua administrasi kepegawaian dan kegiatan
karyawan, serta mengadakan pelatihan terhadap karyawan.
Recreation Director adalah pejabat yang bertugas mengelola kegiatan hotel yang berkaitan
dengan kegiatan rekreasi di area hotel.
Marketing and Sales Director adalah pejabat yang menentukan keberhasilan hotel dalam menjual
produk hotel kepada konsumen.
F&B Manager adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage Department Untuk
dapat menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi tamu. Merencanakan menu,
memastikan bahwa setiap bawahanya dapat menyajikan makanan dengan cepat dan ramah, dan
mengendalikan biaya Food and Beverage Department.
FO Manager adalah pejabat hotel yang bertanggung jawab atas pengelolaan kantor depan.
Security Director bertanggung jawab atas keamanan hotel secara keseluruhan. Ruang lingkup
pengamanan hotel meliputi para karyawan, para tamu, dan aset hotel. Security perlu menciptakan
kondisi yang aman sehingga tamu betah tinggal di hotel dan para karyawan bekerja dengan
nyaman.
Night Auditor
memperbaiki dan melengkapi semua posting dan transaksi yang salah masuk sebelum hotel tutup buku pada hari
itu.
Clerks
Mencatat dan memproses seluruh pemesanan kamar secara akurat sekaligus mempromosikan produk hotel serta
menciptakan & menjaga citra hotel yang baik melalui pemberian pelayanan yang maksimal.
Concierge
Memastikan segala kebutuhan dan permintaan tamu bisa terpenuhi dan setiap tamu memiliki
kenangan yang baik selama mereka tinggal. Pelayanan concierge yang diberikan tidak terbatas
hanya pada pelayanan atau penyimpanan barang, lebih dari itu seorang concierge harus paham
dan memiliki pengetahuan yang luas mengenai hotel dan local area di luar hotel.
BAB 3
LAPORAN KEUANGAN
Modal
Neraca
Royal Park Hotel
31 Desember 2014 dan 2015
2014 2015
Aktiva Lancar :
Kas 503.000.000 520.000.000
Piutang Usaha 190.000.000 160.000.000
Persediaan 120.000.000 150.000.000
Beban dibayar dimuka 48.000.000 40.000.000
Total aktiva lancar 861.000.000 870.000.000
Investasi 50.000.000 50.000.000
Properti dan aktiva tetap 7.483.000.000 7.490.000.000
Total Aset 8.394.000.000 8.410.000.000
Liabilitas dan ekuitas pemilik
Liabilitas Lancar
Hutang Usaha 192.000.000 225.000.000
Wesel bayar 40.000.000 25.000.000
Hutang Pajak 20.000.000 15.000.000
Uang Muka 30.000.000 50.000.000
Beban Akrual 6.000.000 5.000.000
Utang Hipotek 120.000.000 124.000.000
Total Liabilitas lancar 408.000.000 444.000.000
Hutang Jangka panjang Hutang Hipotek 4.120.000.000 4.000.000.000
Total Liabilitas 4.528.000.000 4.444.000.000
Ekuitas Pemilik
Saham Biasa 3.312.000.000 3.312.000.000
Saldo Laba 554.000.000 654.000.000
Total Ekuitas Pemilik 3.866.000.000 3.966.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Pemilik 8.394.000.000 8.410.000.000
Rasio tersebut menunjukkan bahwa setiap Rp.1, hutang lancar, dijamin dengan Rp.1,96 aktiva
lancar. Untuk menilai apakah rasio tersebut baik atau tidak, perlu dibandingkan dengan standar
rata-rata industri hotel. Misal standar rata-rata industri current ratio untuk hotel sebesar 1,50 :
1, maka rasio 1,96 : 1 lebih besar dari 1,5 : 1. Dapat disimpulkan bahwa Royal Park Hotel
kemungkinan akan cukup mudah untuk melunasi hutang jangka panjangnya.
Rasio tersebut menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp.1,53
harta lancar yang cepat dicairkan. Rasio tersebut dapat dinyatakan dalam angka 1,53 : 1 atau
153%. Untuk menentukan baik tidaknya rasio ini , perlu dibandingkan dengan standar rata rata
industri. Misal, rata rata industri acid test rasio sebesar 1 : 1 , maka 1,53 : 1 lebih besar dari 1
: 1. Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen tidak kesulitan untuk melunasi hutang hutang
jangka pendeknya. Acid test rasio merupakan metode yang paling sesuai untuk mengukur
tingkat likuiditas perusahaan hotel.
Laba Bersih
Margin Laba = x 100%
Total Pendapatan
188.000.000
Margin Laba = x 100% = 9,12%
2.062.000.000
Rasio tersebut menunjukkan bahwa Royal Park Hotel memperoleh 9,12% keuntungan bersih dari
total pendapatan dari penjualan. Rasio tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan rata rata
margin laba industri perhotelan sebesar 5 %.
Laba Bersih
ROA = x 100%
Rata-rata total aset
188.000.000
ROA = x 100% = 2,23 %
8.402.000.000
ROA sebesar 2,23 % menunjukkan bahwa setiap Rp.1 dari assets akan menghasilkan
keuntungan sebesar Rp.0,021 atau dari 100% assets akan menghasikan keuntungan sebersar
2,23% nya. ROA yang rendah merupakan indikasi bahwa keuntungan yang diperoleh terlalu
rendah atau assets yang digunakan tidak dimanfaatkan secara efisien, untuk menghasilkan
tingkat keuntungan yang diharapkan.
CASH FLOW
Royal Park adalah perusahaan jasa perhotelan dengan dana awal sebesar :
Rp 28,187,150,000
BAB 4
ANALISA INDUSTRI
Analisa Industri
Jumlah Hotel menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Hotel Tahun 2007-2010 berdasarkan Badan
Pusat Statistik Papua
Kabupaten/Kota Bintang Melati Jumlah
-1 -2 -3 -4
Kabupaten/ Regency
01. Fakfak 1 4 5
02. Kaimana - 4 4
05. Manokwari 3 25 28
07. Sorong - - -
08. Raja Ampat - 7 7
09. Tambrauw - - -
10. Maybrat - - -
Kota/ Municipality
71. Sorong 6 17 23
2009 8 65 73
2008 8 63 71
2007 7 68 75
Rata-rata Lama Tamu yang Menginap (Asing dan Domestik)dirinci menurut Golongan Hotel
Tahun 2008-2010 berdasarkan Badan Pusat Statistik Papua
Golongan Hotel/ Hotel Type 2008 2009 2010
-1 -2 -3 -4
Rata-rata Lama Tamu Asing yang Menginap dirinci menurut Golongan Hotel Tahun 2008-2010
berdasarkan Badan Pusat Statistik Papua
Kabupaten/Kota Bintang Melati Jumlah
-1 -2 -3 -4
Kabupaten/ Regency
01. Fakfak 1 4 5
02. Kaimana - 4 4
05. Manokwari 3 25 28
07. Sorong - - -
09. Tambrauw - - -
10. Maybrat - - -
Kota/ Municipality
71. Sorong 6 17 23
2009 8 65 73
2008 8 63 71
2007 7 68 75
Jumlah Tamu Domestik yang Menginap dirinci Menurut Golongan Hotel Tahun 2008-2010
bedasarkan Badan Pusat Statistik Papua
Golongan Hotel/ Hotel Type 2008 2009 2010
-1 -2 -3 -4
b. Bintang II 59 929 25
a. Melati I 0 1 0
b. Melati II 91 77 18
Jumlah Tamu Asing yang Menginap dirinci menurut Golongan Hotel Tahun 2008-2010
berdasarkan Badan Pusat Statistik Papua
Golongan Hotel/ Hotel Type 2008 2009 2010
-1 -2 -3 -4
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data penelitian kami optimis akan proyek Hotel Royal Park yang kami
kerjakan. Diharapkan dengan pembangunan hotel ini dapat menambah devisa negara Indonesia
khususnya meningkatkan sektor perekonomian di Kepulauan Raja Ampat, Papua dan sekaligus
melakukan penghijauan dengan konsep green buildingnya. Selain itu, diharapkan dengan ini
dapat lebih banyak lagi menarik minat turis, agar Indoneisa dapat lebih dikenal sebagai lokasi
wisata yang mendunia, tidak hanya di Bali dan menambah kualitas hidup warga dengan memberi
lapangan pekerjaan kepada warga sekitar.