Muhamad Priliansyah
Npm
54412813
Jurusan
Teknik Informatika
Dosen
Akhmad Fauzi
UNIVERSITAS GUNADARMA
1
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ...........................................................................................................
3
4
4
ISI .................................................................................................................
A.
B.
C.
D.
5
5
7
10
PENUTUP ...................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
B. Saran .......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka............................................................................................... 12
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Di setiap perusahaan bila ingin dikenal namanya oleh orang banyak dimana hal
tersebut akan membuat nama perusahaan menjadi daya tarik. Hal ini menuntut
perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar perusahaan dapat
memenangkan persaingan tersebut. Salah satu strategi perusahaan dalam memenangkan
persaingan adalah dengan menetapkan harga yang tepat.Terutama halnya bagi
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang properti, dimana perusahaan ini
membutuhkan lebih banyak daya tarik dan kepopuleran produk perusahaan tersebut tak
mampu melakukan usaha jika tak ada semacam pemasaran yang akan ditawarkan untuk
menarik perhatian konsumen.
Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan jasa
khususnya yang bergerak disektor properti, setiap perusahaan saling berpacu untuk
memperluas pasar. Begitu juga yang dilakukan oleh PT.Kacapuri Mitra Bngun
terhadap persaingan yang banyak harapan dari adanya perluasan pasar secara langsung
adalah meningkatnya penjualan dan memaksimalkan laba, sehingga perusahaan akan
memiliki lebih banyak konsumen.
Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepat dalam
mencapai tujuan perusahaan, salah satu tujuan perusahaan adalah dapat menarik
minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu untuk menarik
konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu
strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan
strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu dengan
penetapan harga jasa.
Menurut (Kotler, 1993:10) agar produk yang dipasarkan dapat berhasil, maka
perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang meliputi manfaat, mutu atau
kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dengan keinginanan, sehingga perusahaan akan
memperoleh target penjualan yang diinginkan. Sedangkan suatu produk betapapun
bermanfaat, tapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan
diketahui kemanfaatannya (Tjiptono, 1995:219). Oleh karena
itu perusahaan
harus
bisa mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produk itu
3
perlu
dibatasi.Adapun
batasan
masalah
yang
penulis
lakukan yakni
menjadi
determinant
utama
ISI
Rencana bisnis yang saya inginkan yaitu dimana saya Untuk membangun sebuah
perusahaan seperti ini dibutuhkan banyak-banyak kemampuan dalam memasarkannya
karena sebuah perusahaan tidak mampu untuk dapat bergerak jika tidak ada aspek
pemasaran didalamnya hal tersebut untuk membantu produktivitas suatu perusahaan itu
sendiri.
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang harus dilaksanakan oleh setiap
perusahaan guna mencapai tujuannya. Masalah pemasaran merupakan masalah yang
penting, mengingat dewasa ini persaingan barang dan jasa yang dipasarkan semakin
ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang
tepat agar perusahaan dapat memenangkan persaingan tersebut. Salah satu strategi
perusahaan dalam memenangkan persaingan adalah dengan menetapkan harga yang
tepat.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran
merupakan usaha kegitan pokok yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan guna
mencapai tujuan. Kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan
yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan
tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab
tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala
aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada
akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
B. Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan
akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah
baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut
dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
Aspek pemasaran yang merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam memulai
sebuah usaha, karena sekecil apapun sebuah usaha harus memiliki
pasar
yang
jelas dan memiliki strategi serta kebijaksanaan pengelolaan pemasaran yang tepat
guna.Aspek
pemasaran
berisi
rencana-rencana
5
yang
akan
dilaksanakan dalam
pemasaran produk serta beberapa data yang mendukung rencana pemasaran tersebut
(Aditya Prabhaswara, 2004:12).
Menurut uraian dari Peti Savitri (2004:13-15) penyajian aspek marketing dalam project
proposal antara lain adalah :
1. Informasi
permintaan
pasar
(market
demand)
atas
produk
hasil
usaha dan
dan
strategi
serta
siasat
untuk
memenangkan kompetisi
produk
terbaru
(saat dibuatnya
project
proposal) serta ramalan harga beli pada masa yang akan dating
Sajikan perkembangan harga beli produk tersebut dalam kurun periode
tertentu dalam bentuk grafik dan atau data (misalnya per tahun atau
per semester)
6
Sebagai
tambahan,
sajikan pula
kesimpulan
dari
data
di
atas
produksi,
konsep
produk
dan
konsep
penjualan, sedangkan
demikian,
setiap
konsep
pemasaran
orientasi
sosial.
produksi,
biaya rendah
dan
distribusi
massal.
Dengan
demikian, fokus utama konsep ini adalah distribusi dan harga. Konsep ini masih
banyak dijumpai di negara-negara berkembang seperti Indonesia, apalagi dalam
situasi krisis moneter seperti saat ini.Konsep produk (product concept) berpandangan
bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja
atau fitur inovatif terbaik. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya
penciptaan produk superior dan penyempurnaan kualitasnya. Jadi, fokus utamanya
adalah pada aspek produk. Konsep ini sering dijumpai dalam pemasaran produk
elektronik,
komputer
dan karya
seni (seperti
7
penjualan (selling concept) berkeyakinan bahwa konsumen tidak akan tertarik untuk
membeli produk dalam jumlah banyak, jika mereka tidak diyakinkan dan bahkan
bila perlu dibujuk. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada usaha-usaha
promosi dan penjualan yang agresif. Konsep ini banyak dijumpai pada penjualan
unsought
(seperti penggalangan
dana,
partai
politik
dan
universitas);
dan
situasi
value)
kepada
pasar
sasarannya
secara
lebih
efektif,
dibandingkan pada pesaing. Nilai pelanggan adalah rasio antara apa yang diperoleh
pelanggan dan apa yang ia berikan. Jadi nilai pelanggan dapat dirumuskan sebagai
berikut : nilai pelanggan = (manfaat biaya) = (manfaat fungsional + manfaat
emosional) (biaya moneter + biaya waktu+ biaya energi + biaya psikis). Konsep
pemasaran bertumpu pada empat pilar utama : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terintergrasi (intergrated marketing), dan profitabilitas. Pasar sasaran adalah
pelanggan yang dipilih untuk dilayani dengan program
Stated needs (contohnya konsumen membutuhkan sepeda motor yang tidak mahal)
Real needs (contohnya, konsumen membutuhkan sepeda motor yang biaya
teman-temannya sebagai
Creative marketing, yaitu menemukan dan menghasilkan solusi yang tidak diduga
(bahkan belum terbayangkan) oleh pelanggan namun berpotensi ditanggapi secara
antusias.Hal ini terbukti ampuh dalam pemasaran produk-produk high-tech, seperti
iPod, telepon genggam, mesin faks, fotokopi, compact disc players, dan ATM
(Anjungan Tunai Mandiri).Sementara itu menurut Dodi Adriana (2008:23) konsep
pemasaran menekankan pula integrasi antar fungsi pemasaran (seperti wiraniaga,
periklanan, layanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran) dan antar
departemen
(misalnya
departemen
riset
dan
pengembangan, departemen
kata
lain,
dibutuhkan
keselarasan
memotivasi
para
karyawan
sehingga
mereka
D. Strategi Pemasaran
a. Menjual konsep
Menjual properti berbeda dengan menjual produk lainnya. Properti ditawarkan
selain harus berkualitas baik juga harus memiliki konsep yang jelas. Konsep itu akan
memberikan suasana dan atmosfer tersendiri bagi lingkungan perumahan lingkungan
perumahan akan terlihat asri dan nyaman serta memberikan rasa betah tinggal bagi
penghuninya.
b. Membangun hubungan dengan calon konsumen
Membangun hubungan baik dengan calon konsumen perlu dilakukan konsumen
merupakan
sarana pemasaran
yang
calon konsumen merasa puas dengan informasi produk yang disampaikan. Oleh
karenanya setiap individu pemasar harus dibekali pengetahuan tentang produk (product
9
knowledge) perumahan dengan baik sehingga mampu berperan sebagai konsultan bagi
konsumen.
Sampaikan
informasi
yang
jelas
perumahan, sarana dan prasarana yang tersedia, bahan dan struktur bangunan yang
dipergunakan, nilai jual kembali yang bersaing, pajak dan biaya yang dibebankan,
bagaimana cara memperoleh fasilitas KPR dari pihak perbankan, serta keudahan
proses administrasi pembelian rumah. Seluruh informasi yang disampaikan
itu akan memberikan feedback yang baik dari konsumen dan memberikan penilaian
tersediri dari konsuen terhadap perusahaan properti tersebut yang mana dikelola
secara profesional dan memiliki kapabilitas yang baik, sehingga meningkatkan
keyakinan konsumn dalam bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Apabila tidak
ada kesepakatan dalam bertransaksi, setidaknya calon konsumen akan berperan
sebagai penjual tidak langsung bagi calon konsumen lain. Semakin banyak calon
yang mengetahui perusahaan properti ini maka semakin kuat brand image yang
diciptakan di tengah masyarakat.
c. Referensi
Hubungan
baik dengan
calon
konsumen
akan
menghemat
waktu dan
biaya
pemasaran. Setiap calon consumen yang terpuaskan oleh pelayanan dan informasi
produk yang diberikan biasanya akan menjadi perpanjangan tangan bagi perusahaan
dalam memasarkan produknya.
d. Mitra dan Networking
Sebuah
perusahaan
properti
tidak
akan
dapat
tumbuh
tidak memperoleh dukungan pihak lain. Dari sisi permodalan, mitra perusahaan
properti adalah lembaga keuangan dan perbankan dan dari sisi kontruksi adalah
dari supplier bahan material bangunan. Perusahaan properti yang dikelola secara
profesional akan mendapatkan dukungan penuh dari mitranya. Pihak lembaga keuangan
dan perbankan merupakan lembaga yang memiliki database nasabah yang besar,
baik dari sisi penabung maupun para debitur dan supplier memiliki pelanggan yang
setia. Melalui kedua mitra ini informasi produk berupa brosur dapat dititipkan.
Guna menambah kredibilitas perusahaan, kedua mitra tersebut dapat dicantumkan
dalam brosur atau iklan yang disebarkan.
10
yang
sering
digunakan
melalui brosur, papan reklame, media surat kabar dan media elektronik. Jenis media
iklan tersebut tidak mutlak harus dipergunakan seluruhnya, namun dapat disesuaikan
dengan anggaran dan kebutuhan iklan yang baik harus memuat informasi yang
singkat, jelas dan informatif. Iklan yang disajikan harus sesuai
dengan
hasil
jadi
pemasaran
menghubungi
calon
lain
yang
konsumen
dapat
melalui
diterapkan
alat
adalah
dengan
komunikasi seperti
langsung
telepon
dan
lainnya.
Pemasaran
panjang
lebar.
telemarketing
Tujuannya
adalah
tidak
memerlukan penyampaian
secara
berkunjung ke perusahaan atau lokasi perumahan, termasuk mau menghubu ngi nomor
pemasaran perusahaan.
Beberapa hal yang diperlukan dalam bisnis properti menurut Aditya
dan Fito Franky Nasution (2010: 14-34).
a.Modal
Usaha properti membutuhkan modal cukup besar, modal utama adalah uang dan
modal mental. Modal mental
sehar akan memberikan jalan keluar dari kesulitan serta mencapai tujuan yang
diharapkan. Kejujuran akan mendatangkan hubungan yang baik dengan siapa saja.
Sedangkan keberanian memberikan kemampuan untuk menjalankan usaha.Modal uang
bersumber dari dua hal, yaitu modal pribadi atau modal yang diperoleh dalam
11
bentuk hutang. Modal pribadi bersumber dari harta pribadi, warisan atau hibah dari
pihak lain. Sedangkan hutang bersumber dari pinjaman pihak lain. Agar usaha properti
dapat dijalankan,
kombinasi
kedua
jenis
sumber
modal
tersebut
dapat
dipergunakan.
b.Tanah
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembelian tanah
antara lain :
Faktor lokasi Lokasi yang tepat harus menjadi pertimbangan dalam membeli tanah
semakin strategis lokasi tanah tersebut, semakin bernilai
harga jualnya.
Faktor peruntukan Faktor peruntukan merupakan keberadaan lokasi tanah dengan
rencana tata kota pada wilayah yang bersangkutan. Jika nantinya
akan dibangun untuk hunian maka sebaiknya disesuai
kan dengan peruntukannya yang memang untuk wilayah perumahan.
Faktor harga Harga yang terbaik untuk membeli tanah sebenarnya di bawah nilai
NJOP namun harga yang cukup adil (fair)ialah ekuivalen dengan harga NJOP, dan
kalaupun memang memerlukannya perlu ditawar agar lebih dari satu setengah kali
lipatnya.
Legalitas Hal yang sangat vital dalam membeli tanah adalah legilitas apa status
ini
sangat
penting
karena
akan
yang
asri
di sekelilingnya akan
menambah
Perumahan
kenyamanan
dengan
para
penghuni. Sebaliknya, bila berada di lingkungan yang kumh maka perumahan akan
menjadi kurang menarik minat konsumen meskipun dibangun sangat indah dan menarik.
Faktor pematangan Dalam membeli tanah untuk investasi yang suatu saat akan
dijual lagi, tanah tersebut perlu dimatangkan hingga siap dimanfaatkan. Untuk
menjual
kembali,
perhitungkan
biaya-biaya
yang
pengurusan sertifikat tanah, pajak (BPHTB), pemagaran dan pematangan tanah, agar
bahan
ini
mempengaruhi
proses
yang
dijadwalkan
waktu
penyelesaian
terutama untuk upah pekerja. Selain itu juga berisiko komplain munculnya
yang solid dan kompak tiap bagian haus mengerti peran masing-masing dan
ini
akan
terwujud
apabila
perusahaan
mampu memberikan
bahwa
setiap
segala
tugas
yang
sejalan
dengan
loyalitas
setiap
individu harus mencurahkan segala perhatiannya untuk mewujudkan visi dan misi yang
telah ditetapkan.
4) Penghargaan dari sanksi hukumann
13
Fungsi
penghargaan
dan
hukuman
tidak
lain
adalah
untuk memberikan
motivasi dan batasan perilaku setiap individu dalam perusahaan. Penghargaan akan
memacu
peningkatan
hukuman itu harus diberikan secara adil dan bijaksana agar pelaku menyadari
kesalahannya dan tidak mengulanginya. Penghargaan tidak harus berupa material
seperti uang atau benda berharga lainnya. Hal yang tak kalah pentingnya adalah halhal yang immaterial, seperti pujian, penghormatan dan perlakuan yang baik. Semua
itu mampu mendorong untuk mencapai kemajuan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepat dalam
mencapai tujuan perusahaan, salah satu tujuan perusahaan adalah dapat menarik
minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu
untuk
B. Saran
14
Saran dari penulis untuk pembuatan makalah ini yaitu diharapkan pemasaran yang
dilakukan untuk bidang properti agar lebih di perluas untuk hasil produk tidak hanya
pada sisi interior juga eksterior.
DAFTAR PUSTAKA
http://ajoygedex3.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-properti.html
http://core.ac.uk/download/pdf/12351218.pdf
http://pengetahuanlua.blogspot.co.id/2013/03/konsep-konsep-pemasaran_16.html
15