BAB 1 Pendahuluan
Kegiatan usaha dalam bidang jasa perhotelan di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Seiring dengan kebijaksanaan pemerintah, khususnya dibidang pariwisata Indonesia, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, telah mengkonfirmasi target sebesar 7,7 juta pengunjung wisatawan asing untuk Indonesia tahun 2011, meningkat 10% dari total kedatangan dicapai pada tahun 2010. Kebijakan target peningkatan jumlah pengunjung wisatawan tersebut dibuat setelah mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya situasi global yang semakin membaik serta kondisi dalam negeri yang kondusif baik dari sisi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Peningkatan jumlah kunjungan wisman tentunya perlu diikuti oleh peningkatan berbagai fasilitas pelayanan, salah satunya adalah fasilitas hotel (penginapan). Akomodasi perhotelan tidak dapat dipisahkan dengan pariwisata. Tanpa kegiatan kepariwisataan dapat dikatakan akomodasi perhotelan akan lumpuh. Sebaliknya pariwisata tanpa hotel merupakan suatu hal yang tidak mungkin, apalagi kalau kita berbicara pariwisata sebagai suatu industri. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan (main tourism superstructures). Ini berarti hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada banyak atau sedikitnya wisatawan yang datang. Bila kita umpamakan industri pariwisata itu sebagai suatu bangunan, maka sektor perhotelan merupakan tiangnya. Berbagai potensi budaya masyarakat, potensi peninggalan sejarah, potensi alam dan tumbuhnya berbagai pusat kegiatan rekreasi yang dibuat dengan konsep-konsep modern tersedia secara tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia, oleh karenanya Negara Indonesia menjadi salah satu Negara tujuan wisata dari berbagai mancanegara, disamping pula menjadi tujuan wisata oleh wisatawan domestic dari berbagai daerah di dalam negeri.
Perkembangan fasilitas akomodasi hotel dalam satu wilayah, secara tidak langsung akan ikut menggairahkan dan menunjang aktivitas ekonomi secara luas. Ketersediaan fasilitas akomodasi hotel yang semakin memadai, akan mendorong aktivitas sektor perdagangan, sektor angkutan, kepariwisataan serta berbagai sektor ekonomi yang lain. Hotel adalah suatu bidang usaha jasa pelayanan yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap dengan menyediakan fasilitas-fasilitas; kamar tidur (kamar tamu), makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya (tempat rekreasi, fasilitas olah raga, dan laundry). Bisnis Hotel merupakan salah satu kegiatan yang berusaha untuk memperoleh konsumen baru (baik secara individu maupun kelompok) dan mempertahankannya, sehingga berpotensi sebagai lahan bisnis yang layak untuk dilakukan. Panghegar Group, dalam hal ini PT. PANGHEGAR PUTRA WIJAYA berencana membangun sebuah penginapan dengan konsep Resort hotel, yang berlokasi di sekitar Kawasan Wisata Cipanas - Kecamatan Tarogong - Kabupaten Garut. Kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki kegiatan wisata dengan intensitas pengunjung yang tinggi pada harihari libur. Banyak para wisatawan baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang berkunjung ke kawasan tersebut. Resort hotel adalah penginapan yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi. Rencana pembangunan Panghegar Resort & Spa ini selain dilatarbelakangi oleh potensi wisata alam daerah, adalah adanya peluang pasar dari pengunjung yang semakin meningkat dari tahun ketahunnya di Kawasan Wisata Cipanas, dimana dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung/wisatawan tersebut secara langsung tentunya akan membutuhkan penyediaan fasilitas penginapan baru, kondisi ini memotivasi keinginan daripada pihak investor untuk menanamkan dana yang dimilikinya pada pembangunan Resort hotel.
Wisata Cipanas Garut ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para stakeholder dalam membuat perencanaan dan menetapkan keputusan serta kebijaksanaan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. perijinan pelaksanaan pembangunan Panghegar Resort & Spa di Kawasan Wisata Cipanas Garut sehingga berjalan
1.4 Metodologi
Penyusunan proposal pembangunan Panghegar Resort & Spa di Kawasan Wisata Cipanas Garut ini dilakukan melalui tahapan kegiatan dan kajian yang meliputi:
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan menelaah literatur yang mendukung dalam proses perencanaan dan pembangunan Resort hotel, sehingga diharapkan proyek yang ada dapat berjalan dengan baik dan di dalam pemasarannya mampu merebut pangsa pasar yang semakin bersaing.
Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tujuan sebagai berikut : 1. 2. 3. Mengetahui teknis proyek yang meliputi lokasi, luas lahan, luas bangunan, dan fasilitas serta faktor-faktor teknis lainnya. Mengetahui situasi dan kondisi sosial ekonomi disekitar proyek tersebut. Mengetahui sejauh mana daya dukung prasarana dan sarana serta aksesibilitas di sekitar lokasi proyek.
Pengumpulan Data
Data diperoleh dari berbagai instansi dan perusahaan pengembang dalam bentuk angkaangka statistik dan berbagai macam data pendukung yang meliputi data mengenai kondisi fisik lokasi, potensi lokasi terhadap daerah sekitarnya, data mengenai kebijakan pembangunan
PT. PANGHEGAR PUTRA WIJAYA
daerah, data prospek pemasaran, data konsep pembangunan Resort hotel serta informasi atau publikasi lain yang terkait langsung pada rencana pembangunan Resort hotel.
Bab 1. Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang pembangunan Panghegar Resort & Spa di Kampung Cipanas Garut, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan dalam proposal pembangunan Panghegar Resort & Spa di Kampung Cipanas Garut, metodologi Cipanas Garut dan sistematika pembahasan proposal yang digunakan dalam penyusunan proposal pembangunan Panghegar Resort & Spa di Kampung
Bab 2. Kebijakan Pengembangan Ruang Pariwisata dan Kondisi Perkembangan Kegiatan Pariwisata di Kabupaten Garut
Materi yang diuraian dalam bab ini adalah berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah mengenai Rencana Tata Ruang Daerah khususnya pada pengembangan pariwisata daerah dan pembahasan secara garis besar tentang kondisi perkembangan kegiatan pariwisata di Kampung Cipanas Kabupaten Garut.
Bab 5. Perkiraan Resiko, Dampak Lingkungan dan Sosial Ekonomi Yang Timbul dalam Pembangunan Panghegar Resort & SPA.
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai resiko yang kemungkinan terjadi dari kegiatan pembangunan Resort hotel serta dampak lingkungan, sosial maupun ekonomi.
PT. PANGHEGAR PUTRA WIJAYA