Modul Kimia Kelas XI Semester Genap PDF
Modul Kimia Kelas XI Semester Genap PDF
KEGIATAN BELAJAR 1
23
Selain itu kemampuan diatas, atom karbon juga dapat membentuk ikatan dengan atom
karbon lain untuk membentuk rantai karbon yang terbuka, terbuka bercabang dan tertutup.
Senyawa karbon terutama ditemukan dalam suatu organisme ( tumbuhan dan hewan),
sisa-sisa organismeseperti batu-bara, minyak bumi dan gas alam. Sehingga terdapat istilah
karbon organic .Penamaan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya senyawa –
senyawa tersebut hanya dapat dihasilkan oleh organisme. Paham pada saat itu adalah paham
vitalisme, diperlukan daya hidup untukmembentuk senyawa organik.
Senyawa-senyawa yang tidak termasuk senyawa organic yakni senyawa yang tidak
harus berasal dari mahluk hidup, melainkan dari mineral-mineral dikulit bumi. Contoh
senyawa karbon anorganik adalah oksida karbon ( CO dan CO2) serta karbonat- karbonat.
Paham vitalisme tidak dapat diterima lagi setelah pada tahun 1828 , Friederic
Wohler, seorang ahli kimia bangsa Jerman, berhasil membuat urea ( suatu zat organic yang
terdapat dalam urine mamalia ) dari ammonium sianat ( suatu senyawa anorganik )./
Alkana
23
Titik
Massa 1 mol
Suku Rumus Didih
Nama dalam g
ke Molekul (°C/1 atm)
Ciri-ciri alkana
Penggunaan alkana
● Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta, cat, semir, ban)
● Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases)
● Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis.
Aturan tata nama yang diterbitkan IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry).
1. Menentukan rantai utama (rantai induk) yaitu rantai karbon berurutan yang terpanjang
dalam suatu molekul. Nama rantai utama sesuai dengan nama alkana . Misal jika rantai
utama terdiri atas 6 atom karbon maka nama alkananya adalah heksana
2. Atom karbon diluar rantai utama berperan sebagai gugus alkil. Gugus alkil merupakan
cabang dari rantai utama. Gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan
mempunyai rumus umum -CnH2n+1 . Nilai n adalah jumlah atom karbon yang ada pada
senyawa tersebut. Gugus alkil merupakan alkana yang kekurangan 1 atom H. Nama
gugus alkil sesuai dengan nama alkananya tetapi akhiran –ana diganti -il
23
3. Setiap atom karbon pada rantai utama menempati posisi tertentu yang dinyatakan dengan
nomor. Penomoran diatur dengan prioritas agar cabang mendapatkan nomor kecil.
Penomoran dapat dilakukan baik dari ujung kiri ataupun kanan dari suatu senyawa
hidrokarbon.
4. Jika senyawa memiliki cabang lebih dari satu jenis alkyl yang sama, maka jumlah gugus
alkyl ini disebutkan dalam bahasa yunani di=2, tri=3, tetra =4 dan sebagainya.
5. Nama senyawa alkana dengan urutan : nomor posisi alkyl, nama gugus alkyl, nama
alkana.
Contoh :
5 4 3 2 1
CH3 CH2 CH CH CH3 2,3 dimetil pentana
CH3 CH3
CH3
3 2 1
CH3 CH2 CH2 CH3
2,3
dimeti
l
CH2 CH2 CH2 CH3
hepta
na
4 5 6 7
Alkena
Alkena tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua
antara dua atom C yang berurutan. Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih sedikit
dari alkana karena itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n
23
Contoh :
CH3 CH3
6 5 4 3 2 1
CH3 CH CH CH CH CH3 2.3,4,5 tetrametil 2 heptena
CH3 CH3
nama
Suku ke rumus struktur
2 CH2 = CH2 etena
3 CH2 = CH - CH3 propena
4 CH2 = CH - CH2 - CH3 1-butena
5 CH2 = CH - CH2 - CH2 - CH3 1-pentena
6 CH2 = CH - CH2 - CH2 -CH2 - CH3 1-heksena
Ciri-ciri alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena = olefin (pembentuk minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur) : 2-metil-2- butena
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada
konsentrasi 3 – 34%)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking
Penggunaan etena
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
Alkuna
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap
molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk
membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal
satu electron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H, yang
dapat diikat berkurang dua, maka rumus umumnya menjadi CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2
Seperti halnya alkena, alkuna juga mempunyai suku pertama dengan harga n = 2,
sehingga rumus molekulnya C2H2, sedang rumus strukturnya H - C = _C - H. Senyawa
alkuna tersebut mempunyai nama etuna atau dengan nama lazim asetilena. Asetilena
merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi senyawa karbida dengan air dan banyak
digunakan oleh tukang las untuk menyambung besi. Reaksinya adalah sebagai berikut :
CaC2 (s) + 2 H20 (l) C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
Tata nama alkuna sama dengan alkana atau alkena, bagian pertama menunjuk pada
jumlah sedang bagian kedua adalah akhiran - una, tetapi suku pertamanya juga mempunyai n
= 2 seperti alkena.
Etuna merupakan suku alkuna satu-satunya yang dapat dibuat. Suku suku alkuna lain
sering diberi nama atau dianggap sebagai turunan etuna. Jadi propuna disebut metil asetilena.
Seperti pada alkana, suku-suku rendah pada alkena dan alkunapun hanya mempunyai satu
rumus struktur, tetapi pada suku ketiga (jangan lupa harga n-nya 4) dapat kita tuliskan lebih
dari satu rumus struktur.
23
Nama senyawa alkuna sesuai dengan nama alkena akan tetapi akhiran ena diganti
dengan una.
Contoh :
CH3 CH3
Ciri-ciri alkuna
Penggunaan etuna :
► Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (± 3000oC), dipakai
untuk mengelas besi dan baja
► Untuk penerangan
► Untuk sintesis senyawa lain
Pembuatan alkuna
Dehidrohalogenasi alkil halida
Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan karbon organic dan karbon anorganik ? Berikan
contohnya masing-masing
2. Jelaskan perbedaan jenis ikatan karbon-karbon pada senyawa alkana, alkena dan alkuna.
Bagaimana reaktivitas dari senyawa alkan, alkena dan alkuna ?
3. Buatlah struktur senyawa berikut :
a. 2,3-dimetil butana
b. 2,2,3-trimetil pentana
c. 3-etil-2,2,4,6-tetrametil oktana
4. Buatlah struktur senyawa dari 3-etil-2,2,4-trimetil heptana, kemudian tentukan dan
tunjukkan atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener dari senyawa tersebut.
5. Buatlah struktur dari senyawa berikut :
a. 2-pentena
b. 3,4,4-trimetil-1-pentena
c. 3-isopropil-1-pentena
6. Tuliskan struktur dari senyawa :
a. 3-metil-1-butuna
b. 4,5-dimetil-2-heksuna
c. 3-metil-1-butuna
7. Berikan contoh penggunaan senyawa-senyawa alkana
8. Berikan contoh-contoh penggunaan senyawa alkena
8. Tulislah reaksi pembakaran asetilena. Berapa liter gas oksigen ( T, P ) diperlukan dan
berapa liter gas karbon dioksida dihasilkan ( T, P ) pada pembakaran sempurna 5 liter gas
asetilena ?
23
B. Gugus Fungsi Senyawa Hidrokarbon
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom yang menyebabkan karakteristik
khusus pada senyawa dengan gugus fungsi tersebut. Gugus fungsi tidak hanya berupa atom
atau kelompok atom, tetapi berupa ikatan antar atom C baik ikatan rangkap dua maupun
ikatan rangkap 3.
Senyawa karbon dengan gugus fungsi tertentu mempunyai sifat tertentu pula,
sehingga senyawa senyawa karbon dapat dipelajari secara sistematis dengan
mengelompokkan berdasar gugus fungsinya.
O O O
O O O
O O O
Asam
Karboksilat C OH R C OH C2H5 C OH Asam propanoat
O O O
Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak
Bumi adalah campuran dari berbagai jenis hidrokarbon.
23
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran kompleks, terutama terdiri dari
hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur,
oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
1. Alkana. Fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah.
2. Siklo alkana (napten) CnH2n Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu
siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.
3. Aromatik CnH2n -6 Aromatik memiliki cincin 6 (enam). Aromatik hanya terdapat dalam
jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Fraksi minyak bumi
Bensin
Bensin biasanya digunakan sebagai bahan bakar motor. Ketukan pada motor bensin
disebabkan karena “self ignition”, dimana pembakaran terjadi terlalu cepat sebelum piston
berada pada posisi yang tepat. Makin banyak ketukan, makin berkurang efisiensi penggunaan
bahan bakardan dapat merusak mesin.
Mutu bahan bakar bensin ditentukan oleh banyaknya ketukan dan dinyatakan dengan
bilangan oktana. Makin baik mutu bensin makin besar bilangan oktana. Apabila perilaku dari
masing-masing komponen bensin ditweliti, ternyata bahwa n- heptana memberikan ketukan
paling banyak dan diberi angka oktana nol . “ Isooktana ( 2,2,4 trimetil pentane),
menimbulkan ketukan paling sedikit dan diberi angka oktana 100. Premik mempunyai nilai
oktana 92 yang berarti bahan bakar ini setara dengan campuran 92 % volume isooktana dan 8
% volume n- heptana.
Alkana rantai lurus menimbulkan lebih banyak ketukan dibandingkan dengan alkana
bercabang. Semakin banyak cabang, semakin besar bilangan oktana. Untuk menaikkan
bilangan oktana, proses cracking dilakukan terhadap bensin dimana senyawa dengan rantai
lurus diubah menjadi senyawa bercabang.
Bilangan oktana dapat juga dinaikkan dengan penambahan suatu zat anti ketuk yaitu
Tetra Etil Lead ( TEL ), (C2H5)4Pb. Penambahan 2-3 ml zat ini dalam 1 galon bensin dapat
menaikkan bilangan oktana sebesar 15 satuan . Akan tetapi penggunaan TEL dalam bensin
menmbulkan pencemaran udara, karena asap- kendaraan yang mengandung partikel timbal
sangat beracun. Dibeberapa negara penggunaan TEL dilarang.
Kebutuha akan bensin lebih banyak dibandingkan dengan fraksi-fraksi lainnya. Untuk
menambah produksi bensin dapat dilakukan dengan mengubah fraksi dengan titik didih lebih
tinggi menjadi bensin dengan proses cracking.
Latihan Soal
KEGIATAN BELAJAR 2
23
1. menjelaskan azas kekekalan energi
2. memberikan contoh reaksi-reaksi eksoterm
3. memberikan contoh reaksi-reaksi endoterm
4. mendefinisikan istilah entalpi reaksi ( Δ H)
5. membedakan Δ H pembentukan, Δ H peruraian dan Δ H pembakaran
6. menghitung Δ H reaksi sesuai dengan Hukum Hess
7. menghitung Δ H reaksi berdasarkan harga Δ H standar
8. menghitung Δ H reaksi berdasarkan energi ikatan
9. membedakan reaksi pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna
10. menuliskan reaksi pembakaran sempurna bahan bakar
11. menuliskan reaksi pembakaran tidak sempurna bahan bakar
Termokimia
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari
dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya . Berdasarkan
perubahan panas atau suhu yang mengikutinya, reaksi dibedakan menjadi reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm
a. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi
tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( - )
Contoh :
C(s) + O2(g) CO2(g) + 393.5 kJ ; ΔH = -393.5 kJ
b. Reaksi endoterm
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut
dibutuhkan panas.
Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )
Contoh :
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ
23
Gambar Proses eksoterm dan proses endoterm
Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dari semua bentuk energi yang
dimiliki zat tersebut yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan entalpi (ΔH) dapat
ditentukan dari jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh reaksi kimia.
Istilah yang digunakan pada perubahan entalpi :
1. Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf ):
Simbol f dari kata formation yang berarti pembentukan. ΔHf yaitu ΔH untuk membentuk
1 mol persenyawaan langsung dari unsure unsurnya yang diukur pada keadaan standar
yaitu suhu 25 C (298 K) dan tekanan 1 atm.
Contoh :
H2(g) + 1/2 O2(g) H2O (l) ΔHf = -285.85 kJ
Penjelasan : 1 mol air ( H2O) terbentuk dari 1 mol unsur hidrogen ( H2) dan ½ mol unsur
oksigen ( O2). Unsur hidrogen dan unsur oksigen pada kondisi standar berbentuk gas.
Pada reaksi tersebut dibebaskan energi sebesar 285,85 kJ
Pada pembentukan 1 mol gas asetilena C2H2 dari grafit ( C) dan gas hidrogen diperlukan
energi sebesar 226,7 kJ. Persamaan termokimianya adalah :
2 C(grafit) + H2(g) C2H2(g) Δ Hf = + 226,7 kJ
Penjelasan : C pada kondisi standar berbentuk grafit.
4. Entalpi Reaksi:
ΔH dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi
dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana.
Contoh: 2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2 ; ΔH = -1468 kJ
Contoh Soal
23
3. Diketahui Δ Hc C3H8(g) = - 1220 kJ/mol
a. Tuliskan persamaan termokimianya
b. Tentukan Δ H untuk pembakaran 4,4 gram C3H8 ( Mr = 44)
Perhitungan ΔH Reaksi
Contoh soal :
Tentukan perubahan entalpi ( Δ H) dari reaksi :
S(g) + 3/2 O2(g) SO3(g)
Bila diketahui :
S(g) + O2(g) SO2(g) Δ H = - 297 kJ/ mol………….(i)
SO3(g) SO2(g) + ½ O2(g) Δ H = -99 kJ/mol …..(ii)
Jawab
Reaksi :
S(g) + 3/2 O2(g) SO3(g)
Tahap reaksi (i) dan (ii) harus disusun sedemikian rupa sehingga kalau dijumlahkan akan
sama dengan persamaan reaksi yang diharapkan. Agar SO3 berada disebelah kanan, maka
reaksi tahap (ii) harus dibalik. Sedang reaksi tahap (i) tidak perlu di ubah.
Hasil pengaturan reaksi adalah sebagai berikut :
S(g) + O2(g) SO2(g) Δ H = - 297 kJ/ mol………….(i)
SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) Δ H = +99 kJ/mol ………….(ii) +
Contoh :
Tentukan perubahan entalpi standar untuk reaksi pembakaran 1 mol etana menurut reaksi
C2H6(g) + 7/2 O2(g) 2 CO2(g) + 3 H2O(g)
Bila diketahui :
Δ Hf CO2(g) = - 394 kJ/mol ΔHf C2H6(g) = - 85 kJ/mol
Δ Hf H2O(g) = - 286 kJ/mol ΔHf O2(g) = 0 kJ/mol
Jawab :
ΔH = ΣΔHf (Produk) - ΣΔHf (Pereaksi)
23
= ( 2x Δ Hf CO2(g) + 3x Δ Hf H2O(g) ) – (ΔHf C2H6(g) + 7/2 ΔHf O2(g) )
= ( 2x ( - 394) + 3x ( - 286)) –(( - 85) + 0))
= ( - 788 – 958 ) + 85
= - 1561 kJ/ mol
Contoh :
Diketahui energi ikatan :
C = C : 145 kkal/mol C C : 83 kkal/ mol
H H : 104 kkal / mol C H : 99 kkal/ mol
Tentukan Δ H dari reaksi :
H H H H
C C + H H H C C H
H H H H
Jawab :
Pada pereaksi terjadi pemutusan ikatan :
1 x C = C ; energi ikatan = 145 kkal/mol
4 x C H ; energi ikatan = 4 x 99 kkal/ mol
1 x H H ; energi ikatan = 1 x 104 kkal/ mol
Jumlah energi pada pemutusan ikatan ; ( 145 + 396 + 104 ) = 645 kkal/ mol
SOAL LATIHAN
23
3. CaO (s) + CO2 (g) CaCO3 (s), ∆H = + 1018 kJ
a. Jelaskan reaksi reaksi diatas berlangsung eksoterm atau endoterm.
b. Hitung ∆ H reaksi untuk membentuk 10 gram CaCO3 ( Mr = 100 )
4. Bila kalor reaksi ZnS + 2 O2 ZnSO4 adalah 188,8 kkal. Jika kalor pembentukan
ZnSO4 adalah 230,1 kkal, tentukan kalor pembentukan ZnS
7. Jika diketahui :
C(s) + 2 S(s) CS2(s) Δ H = + 82,35 kJ
S(s) + O2(g) SO2(g) Δ H = - 297,62 kJ
C(s) + O2(g) CO2(g) Δ H = - 408,80 kJ
Hitung perubahan entalpi pembakaran CS2 menurut reaksi
CS2(g) + O2(g) CO2(g) + SO2(g)
1. Diketahui :
C(s) + 2 H2(g) CH4(g) Δ H = - 74,9 kJ
C(s) + O2(g) CO2(g) Δ H = - 393,7 kJ
H2(s) + ½ O2 (g) H2O(l) Δ H = - 285,9 kJ
Hitung perubahan entalpi untuk reaksi :
CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)
2. Diketahui:
H2(g) + F2(g) 2 HF Δ H = -537 kJ
C(s) + 2 H2(g) CF4(g) Δ H = -680 kJ
2C(s) + 2 H2(g) C2H4(g) Δ H = 52.3 kJ
Tentukan Δ H reaksi
C2H4(g) + 6 F2(g) 2CF4(g) + 4 HF(g)
23
C H O
Gas alam 70 23 0 49
Batu bara (antrasit) 82 1 2 31
Batu Bara (Bituminos) 77 5 7 32
Minyak Tanah 85 12 0 45
Bensin 85 15 0 48
Arang 100 0 0 34
Kayu 50 6 44 18
Hidrogen 0 100 0 142
Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak selalu
terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan karbon
dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan karbon
monooksida dan uap air.
Soal Latihan
1. Tuliskan persamaan reaksi pembakaran sempurna isooktana ( C8H18)
2. Tuliskan persamaan reaksi pembakaran tidak sempurna isooktana.
3. Sebutkan kerugian – kerugian yang diakibatkan oleh pembakaran tidak sempurna
kendaraan bermotor.
KEGIATAN BELAJAR 3
23
dt
VB = - d [ B ]
dt
VC = + d [ C ]
dt
VD = + d[ D ]
dt
laju reaksi rerata diperoleh dengan membagi perubahan konsentrasi reaktan atau produk
dengan interval waktu terjadinya reaksi :
Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi, bukan konsentrasi hasil reaksi. Jadi untuk
reaksi A + B → C + D, persamaan umum laju reaksi adalah
V = k[ A]m [ B]n
Keterangan
V = Laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A
[B] = konsentrasi zat B
m = orde reaksi terhadap A
n = orde reaksi terhadap B
k = tetapan laju ( konstanta )
Orde Reaksi
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi) dalam persamaan
laju. Orde reaksi juga menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan (pereaksi) terhadap
laju reaksi . Jika laju suatu reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari
hanya satu pereaksi
Laju = k [A]
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penguraian N2O5 merupakan suatu
contoh reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding lurus dengan pangkat dua suatu
pereaksi,
Laju = k[A]2
Atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua pereaksi,
Laju = k [A][B]
Maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde terhadap masing-masing
pereaksi. Misalnya dalam persamaan terakhir itu adalah orde pertama dalam A dan orde
dalam B, atau orde kedua secara keseluruhan. Suatu reaksi dapat berorde ketiga atau mungkin
lebih tinggi lagi, tetapi hal-hal semacam itu sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu
mungkin berorde pecahan.
23
Menentukan Orde reaksi
a. Jika tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap reaksi yang berjalan
lambat.
Contoh :
Reaksi 2 NO + 2 H2 N2 + 2H2O berlangsung dalam 2 tahap :
I. 2 NO + H2 N2O + H2O ( lambat )
II. N2O + H2 N2 + H2O ( cepat )
Tentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksinya
Jawab
Orde reaksi diambil dari koefisien tahap yang paling lambat yaitu pada tahap I
I. 2 NO + H2 N2O + H2O ( lambat )
Maka orde reaksi terhadap NO = 2
Orde reaksi terhadap H2 = 1
Orde reaksi total = 2 + 1 = 3
Maka persamaan laju reaksi adalah V = k [NO]2 [H2 ]1
b. Jika tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan melalui eksperimen, konsentrasi
salah satu zat tetap dan konsentrasi zat lain berubah.
Contoh :
Reaksi : P + Q + R X + Y diperoleh data percobaan sebagai berikut :
orde reaksi terhadap P, dicari dengan melihat konsentrasi [Q] dan [R] yang tetap. Dari data
(1) dan (3) dari konsentrasi [Q] dan [R] tetap, [P] dinaikkan dua kali.
Jadi reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat. 2m = 2 maka m = 1
Orde reaksi terhadap Q, lihat konsentrasi [P] dan [R] yang tetap yakni sebagai berikut.
Data (4) dan (5) berarti 1,5 kali lebih cepat
Data (1) dan (4) berarti 2 kali lebih cepat
Data (1) dan (5) berarti 3 kali lebih cepat
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain konsentrasi, sifat
zat yang bereaksi, suhu dan katalisator.
Teori Tumbukan
Teori tentang tumbukan didasarkan atas teori kinetik gas yang mengamati tentang
bagaimana suatu reaksi kimia dapat terjadi. Menurut teori tersebut kecepatan reaksi antara
dua jenis molekul A dan B sama dengan jumlah tumbukan yang terjadi per satuan waktu
antara kedua jenis molekul tersebut. Jumlah tumbukan yang terjadi persatuan waktu
sebanding dengan konsentrasi A dan konsentrasi B. Jadi makin besar konsentrasi A dan
konsentrasi B akan semakin besar pula jumlah tumbukan yang terjadi.
Tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi sebab ada energi tertentu yang harus
dilewati (disebut energi aktivasi = energi pengaktifan) untak dapat menghasilkan reaksi.
23
Reaksi hanya akan terjadi bila energi tumbukannya lebih besar atau sama dengan energi
pengaktifan (Ea).
Energi pengaktifan (= energi aktivasi) adalah jumlah energi minimum yang dibutuhkan oleh
molekul-molekul pereaksi agar dapat melangsungkan reaksi.
Berdasarkan teori tumbukan , factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Konsentrasi
Dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat yang
bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi makin banyak zat-zat
yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian
makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi.
Suhu
Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu maka energi kinetik molekul molekul zat yang bereaksi akan bertambah
sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea.
Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan
kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar.
Katalisator
Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi yang mempunyai
tujuan memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak
mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis
akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan
memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru.
Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung
lebih cepat.
Latihan soal
Tentukan
a. orde reaksi terhadap A
23
b. orde reaksi terhadap B
c. tetapan laju reaksi
d. persamaan laju reaksi
1. CH3 − CH2 – CH – CH3 Nama dari senyawa hidrokarbon di samping adalah ... .
| a. n heptrana d. 2 metil pentana
CH3 b. 2 metil butana e. 3 metil pentana
c. 3 metil butana
23
a. Jenis-jenis ikatan d. Jumlah atom C dalam rantai karbon
b. Jenis-jenis bahan bakar e. Jumlah cabang dalam rantai karbon
c. Mutu bensin
10. Senyawa berikut ditambahkan pada bensin untuk mengurangi knocking ... .
a. Belerang d. TEL (Tetra Etil Timbal)
b. Karbon dioksida e. Metanol
c. Solar
11. Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi didasarkan pada perbedaan ... .
a. Titik didih d. Rektivitas
b. Tekanan e. Wujud zat
c. Kelarutan
13. Entalpi pembentukan NH4Cl(s) pada keadaan standard adalah – 314,4 kJ/mol, persamaan
termokimianya adalah ......
a. NH3(g) + HCl(g) NH4Cl(g) Δ H = - 314,4 kJ
b. NH4+ (g) + Cl- (g) NH4Cl(g) Δ H = - 314,4 kJ
c. N2(g) + 4 H2(g) + Cl2(g) 2 NH4Cl Δ H = - 628,8 kJ
d. NH3(g) + ½ H2(g) + ½ Cl2(g) 2 NH4Cl Δ H = - 314,4 kJ
e. N2(g) + 3 H2(g) + 2 HCl (g) 2 NH4Cl Δ H = - 628,8 kJ
23
16. Diantara reaksi dibawah ini yang berlangsung paling cepat adalah :
a. Serbuk seng + 0,1 M HCl d. Butiran seng + 0,5 M HCl
a. Lempeng seng + 0,1 M HCl e. Lempeng seng + 0,5 M HCl
b. Serbuk seng + 0,5 M HCl
19. Pada kenaikan suhu 10◦ C kecepatan reaksi menjadi 2 kali lebih cepat. Jika reaksi
berlangsung pada suhu awal 30◦ C, maka kecepatan reaksinya pada suhu 60◦ C menjadi…
a. 4 kali d. 16 kali
b. 8 kali e. 32 kali
c. 10 kali
20. Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi karena pertambahan ...
a. Energi aktivasi
b. Konsentrasi zat pereaksi
c. Energi kinetik molekul pereaksi
d. Tekanan
e. Luas permukaan zat pereaksi
23
3). 5 g serbuk seng, 4M, 300C
4). 5 g serbuk seng, 4M, 400C
5). 5 g keping seng, 4M, 400C
Manakah yang mempunyai laju reaksi yang paling cepat :
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
v v
[A] [ B2 ]
23