Anda di halaman 1dari 8

1.

Cara Pembuatan Teh Effervechent


Tablet effervescent dibuat dengan mencampurkan dan mengepres bahan
yang mengandung asam dan karbonat dapat juga menggunakan bahan-bahan lain
yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel, et al., 2011).
Bahan utama yang digunakan adalah ekstrak daun teh hijau kering. Ekstrak
daun teh hijau kering dapat diperoleh dari proses ekstraksi dengan merendam ke
dalam air daun teh hijau kering yang telah dilakukan pengecilan ukuran. Ekstrak
daun teh hijau tersebut kemudian dikeringkan dan di bentuk menjadi bubuk
menggunakan spray drier.

Daun teh hijau


kering

Pengecilan ukuran

Perendaman dalam air


mendidih

penyaringan

Pengeringan (spray drier)

Ekstrak kering teh


hijau

Gambar 1. Cara Pembuatan Ekstrak Teh Hijau


(Sumber: Sanjaya,2010).
Pada pembuatan sediaan tablet effervescent diperlukan adanya zat
tambahan. Bahan tambahan memegang peranan penting dalam mempertahankan
mutu fisik tablet dan bertujuan untuk meningkatkan stabilitas, mengoptimalkan
pelepasan obat, meningkatkan penerimaan pasien, memberikan fungsi esensial
dalam teknologi manufaktur dan membantu dalam identifikasi produk (Agoes,
2008). Bahan yang digunakan dalam pembuatan tablet effervescent terdiri dari
bahan aktif, sumber asam, sumber basa, dan bahan pendukung lainnya. Tablet
effervescent menghasilkan karbondioksida yang baik saat sumber asam dan
karbonat yang digunakan 10-45% dari total bobot tablet effervescent untuk sebuah
minuman (Sree, et al., 2016).
Salah satu bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan mutu fisik
pada tablet adalah pengikat. Bahan pengikat dimaksudkan untuk penyatuan
bersama dari partikel serbuk dalam sebuah butir granulat. Bahan-bahan pengikat
yang dapat dipakai dalam formulasi sediaan tablet adalah gelatin, PVP, HPMC,
metilselulosa, CMC Na, akasia, natrium alginate, sukrosa, amilum.
Pembuatan tablet effervescent dibuat memakai dua metode umum yaitu
metode granulasi basah dan metode granulasi kering.

a. Metode Granulasi Basah


Metode granulasi basah yaitu metode yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan tablet dan merupakan metode yang paling tua. Banyak hal yang
membuat metode granulasi basah ini digunakan diantaranya yaitu jika bahan-bahan
tidak dapat dicetak langsung karena rapuh, sifat alir yang kurang baik, dan lengket
pada alat pencetak tablet (Ansel, et al., 2011). Proses dari granulasi basah ini
dimulai dari membuat cairan pengikat, kemudian bahan-bahan yang telah
dicampurkan dilembabkan atau disemprotkan dengan cairan pengikat hingga bahan
tersebut menjadi homogen dan kalis. Setelah mendapatkan campuran bahan yang
kalis selanjutnya dikeringkan menggunakan oven, setelah kering maka akan
membentuk granul dan diayak sesuai dengan ukurannya, bahan siap untuk
dilakukan pencetakan (Ansel, et al., 2011). Keuntungan granulasi basah menurut
adalah meningkatkan sifat alir dari bahan sehingga tidak lengket ketika dicetak,
mencegah kerapuhan atau pemisahan dari tablet, dan meningkatkan kompresibilitas
tablet.

Gambar 2. Cara Pembuatan Teh Efferveshent


(Sumber: Sanjaya,2010)

b. Metode Granulasi Kering


Metode granulasi kering bertujuan untuk memperoleh granul yang dapat
mengalir apabila zat aktif tidak dapat dilakukan granulasi basah. Dalam metode ini,
granul dibentuk oleh penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk tablet
dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk
(slugging) dan setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan ke
dalam granul yang lebih kecil (Ansel, et al., 2011).
c. Metode Kempa Langsung
Metode Kempa langsung Granulasi kering yaitu proses pencetakan tablet
secara langsung. Proses pembuatan tablet menggunakan metode granulasi kering
ini melewati beberapa tahapan diantaranya penghalusan, pencampuran, dan
pengempaan bahan kering menjadi tablet (Ansel, et al., 2011). Jadi proses
pembuatan tablet dengan metode granulasi kering ini dapat dilakukan secara
singkat tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak boros energi.

2. Kunggulan Teh Effervechent


Bentuk sediaan tablet effervescent merupakan salah satu alternatif
penyajian teh yang praktis (Rohdiana, 2008). Kepraktisannya adalah tablet dapat
melarut sendiri dengan adanya gas CO2 yang membantu proses pelarutan. Bentuk
sediaan ini dapat meningkatkan kesukaan konsumen pada produk karena secara
tampilan menarik dengan adanya gelembung saat tablet dimasukkan ke air dan
tablet total larut beberapa saat kemudian (Nariswara et al., 2013).
Secara rasa, sediaan ini juga menyenangkan karena memberikan sensasi
menyegarkan. Pengembangan produk teh hijau dalam bentuk tablet effervescent
ditujukan sebagai upaya untuk memberikan kepraktisan dalam penyajian teh dan
meningkatkan kesukaan konsumen terhadap produk teh hijau. Menurut Verawati
(2006), pembuatan tablet effervescent teh hijau ditujukan untuk menutupi rasa sepat
(pahit) teh karena dalam pembuatan effervescent ditambahkan asam dan pemanis
yang dibuat dalam takaran satu kali minum.
Dapus
Sanjaya, L. 2010. Pembuatan Tablet Teh Hijau Effervechent. Seminar Teknoligi
Industri Pertanian. Jatinagor : Universitas Padjajaran.
Agoes, G., .2008. Pengembangan Sediaan Farmasi, Edisi Revisi & Pelunasan.
Bandung: ITB.
Ansel, H., Allen, L., Popovich, N., 2011, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms
and Drug Delivery Systems, 9th Edition, pp 398, Lippincott Williams & Wilkins,
Baltimore.
Rohdiana, D. dan Widiantara, T. 2008. Aktivitas polifenol teh sebagai penangkap
radikal bebas. Seminar Pangan Nasional. IBPI. 38 (1) : 98-111.
Nariswara, Y., Hidayat, N., Effendi, M. 2013. Pengaruh Waktu dan Gaya Tekan
Terhadap Kekerasan dan Waktu Larut Effervescent Dari Serbuk Wortel (Daucus
carota L.). Jurnal Industria Vol. 2 No. 1: 27‒35.

Point Penting
Cara Pembuatan Teh Effervechent
Tablet effervescent dibuat dengan mencampurkan dan mengepres bahan
yang mengandung asam dan karbonat dapat juga menggunakan bahan-bahan lain
yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel, et al., 2011).

Bahan utama yang digunakan adalah ekstrak daun teh hijau kering.
Daun teh hijau
kering

Pengecilan ukuran

Perendaman dalam air


mendidih

penyaringan

Pengeringan (spray drier)

Ekstrak kering teh


hijau

Gambar 1. Cara Pembuatan Ekstrak Teh Hijau


(Sumber: Sanjaya,2010)
Pada pembuatan sediaan tablet effervescent diperlukan adanya zat
tambahan. Bahan tambahan memegang peranan penting dalam mempertahankan
mutu fisik tablet dan bertujuan untuk meningkatkan stabilitas, mengoptimalkan
pelepasan obat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan tablet effervescent terdiri
dari bahan aktif, sumber asam, sumber basa, dan bahan pendukung lainnya.
Pembuatan tablet effervescent dibuat memakai dua metode umum yaitu
metode granulasi basah dan metode granulasi kering.
Gambar 2. Cara Pembuatan Teh Efferveshent
(Sumber: Sanjaya,2010)

Proses dari granulasi basah ini dimulai dari membuat cairan pengikat,
kemudian bahan-bahan yang telah dicampurkan dilembabkan atau disemprotkan
dengan cairan pengikat hingga bahan tersebut menjadi homogen dan kalis. Setelah
mendapatkan campuran bahan yang kalis selanjutnya dikeringkan menggunakan
oven, setelah kering maka akan membentuk granul dan diayak sesuai dengan
ukurannya, bahan siap untuk dilakukan pencetakan (Ansel, et al., 2011).
Keuntungan granulasi basah menurut adalah meningkatkan sifat alir dari bahan
sehingga tidak lengket ketika dicetak, mencegah kerapuhan atau pemisahan dari
tablet, dan meningkatkan kompresibilitas tablet.

Keunggulan

1. Menambah sensasi segar pada saat dikonsumsi


2. Adanya penambahan rasa yang dapat menutupi rasa sepat teh hijau
3. Praktis, sehingga dapat meningkatkan kesukaan konsumen terhadap teh
hijau

Anda mungkin juga menyukai