PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara pengolahan acar buncis
2. Mengetahui manfaat acar buncis.
2.2 Acar
Fermentasi berperan penting dalam proses pengawetan pangan.
Fermentasi asam laktat merupakan salah satu metode dalam proses pengawetan
makanan yang dikombinasikan dengan garam untuk menyeleksi
mikroorganisme. Jika proses ini diaplikasikan pada sayur dan buah, maka disebut
acar. Acar adalah sayuran atau buah yang diawetkan dalam larutan garam yang
kemudian dilakukan fermentasi asam laktat (Astuti, 2006).
Menurut Archuleta (2009), acar dapat diklasifikasikan menjadi empat
yaitu :
1. Acar yang difermentasi (fermented pickles), sering disebut brine pickles,
difermentasi dan diawetkan sekitar 3 minggu.
2. Fresh pack, pembuatan acar secara cepat dengan tidak diasinkan atau
diasinkan hanya untuk beberapa jam, kemudian dikeringkan dan
dikombinasikan dengan cuka buah dan bumbu-bumbu.
3. Acar buah (fruit pickes), buah dipanaskan dalam sirup yang diasamkan dengan
cuka buah atau jus lemon.
4. Relishes, potongan atau hancuran buah atau sayur diberi bumbu dan dimasak
dengan cuka buah.
2.3 Garam
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk
kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium
Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida,
Magnesium Sulfat, Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat /
karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat
kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 ( Burhanuddin, 2001).
Garam Natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya
dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg NaCl) padatan Kristal
berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis, bila mengandung MgCl2 menjadi
berasa agak pahit dan higroskopis. Digunakan terutama sebagai bumbu penting
untuk makanan, sebagai bumbu penting untuk makanan, bahan baku pembuatan
logam Na dan NaOH ( bahan untuk pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ),
sebagai zat pengawet ( Mulyono, 2009).
Garam biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan tertentu.
Penambahan garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi tertentu yang
Universitas Sumatera Utara memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang
tahan garam (halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan dengan
karakteristik tertentu.
Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidak tahan
terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkan mikroorganisme
yang tahan garam dapat tumbuh. Pada kondisi tertentu penambahan garam
berfungsi mengawetkan karena kadar garam yang tinggi menghasilkan tekanan
osmotik yang tinggi dan aktivitas air rendah. Kondisi ekstrim ini menyebabkan
kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup. Pengolahan dengan garam
biasanya merupakan kombinasi dengan pengolahan yang lain seperti fermentasi
dan enzimatis. Contoh pengolahan pangan dengan garam adalah pengolahan acar
(pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan daging kering, dan pembuatan keju
( Estiasih, 2009).
BAB 3 METODOLOGI
Dalam pembuatan acar buncis, diperlukan beberapa bahan dan alat
penunjang, diantaranya yaitu:
3.1 Bahan yang digunakan terdiri dari :
1. Buncis muda varietas lokal
2. Garam dapur (NaCl)
3. Bahan kimia (asam oksalat anhidrat, AgNO3 0,1N; larutan amilum 1%;
HCL 25%; NaOH 20%; HI 20%)
3.2 Alat-alat yang diperlukan yaitu:
1. Botol
2. Termometer
3. Pisau
4. Spatula
5. Baskom
6. Timbangan
7. Corong
8. Kertas saring
9. Otoklaf
10. Gelas ukur
11. Penetrometer
12. Termometer
13. Erlenmeyer
14. Panci
Buncis segar
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Kandungan Buncis
Buncis merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki banyak kegunaan
dan dapat dikonsumsi dalam keadaan muda atau dikonsumsi bijinya saja (Cahyono,
2007). Jenis sayuran ini kaya akan sumber protein, vitamin dan mineral penting
serta zat-zat lain seperti gum, pektin, dan lignin yang dipercaya berkhasiat untuk
obat dalam berbagai macam penyakit. Sedangkan kandungan serat kasar pada
buncis membantu untuk melancarkan pencernaan sehingga dapat mengeluarkan
zat-zat racun dari tubuh (Cahyono, 2007). Kandungan dan komposisi gizi polong
buncis dalam setiap 100 gram bahan menurut Cahyono (2007) ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan nilai gizi kacang buncis per 100 g bahan yang dapat dimakan
No. Jenis zat gizi Jumlah kandungan gizi
1. Energi/kalori 35 kal
2. Protein 2,4 g
3. Lemak 0,2 g
4. Karbohidrat 7,7 g
5. Kalsium 6,5 g
6. Fosfor 4,4 g
7. Serat 1,2 g
8. Besi 1,2 g
9. Vitamin A 630,0 SI
10. Vitamin B1/Thiamine 0,08 mg
11. Vitamin B2/Riboflavin 0,1 mg
12 Vitamin B3/Niacin 0,7 mg
13. Vitamin C 19,0 mg
14. Air 89 g
Sumber : Emma S.Wirakusumah (1994) dalam Cahyono, B. (2007)
d. Mengendalikan diabetes
Diabetes melitus ialah suatu penyakit sistemik atau sindroma metabolik
yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem
metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan
metabolisme yang terjadi disebabkan kurangnya insulin (absolute maupun relatif)
yang diperlukan tubuh. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya hiperglikemia,
yaitu peningkatan kadar gula dalam darah atau ditemukannya kandungan gula
dalam air kencing dan zat-zat keton serta asam yang berlebihan (Lanywati, 2001).
Diabetes melitus ini merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun
penyakit diabetes melitus dapat dikontrol. Kandungan kimia buncis (Phaseolus
vulgaris L.) seperti alkaloid, flavonoida, saponin, triterpenoida, steroida, sitosterol,
stigmasterin, trigonelin, arginin, asam amino, asparagin, kholina, fasin
(toksalbumin), zat pati, vitamin dan mineral. memiliki efek antihiperglikemik.
Sedangkan, kandungan aktif buncis yang berperan dalam proses menekan tingkat
kadar gula dalam darah adalah zat beta sitosterol dan stigmasterol (Waluyo, 2013).
e. Melindungi fungsi hati
Dalam acar memiliki sifat hepatoprotektor yang dapat melindungi dan
menjaga dari kerusakan hati.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari isi makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Salah satu cara pengawetan buncis adalah dengan diolah menjadi acar. Acar
adalah sayuran atau buah-buahan yang diawetkan dalam larutan garam yang
kemudian dlakukan fermentasi dengan penambahan asam cuka. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan acar buncis antara lain ; buncis, garam, dan asam
cuka.
2. Manfaat dari acar buncis antara lain : Menurunkan Kolesterol, membantu
kesehatan pencernaan, penangkal radikal bebas, mengendalikan diabetes,
melindungi fungsi hati
5.2 Saran
Pada pengolahan buncis sebaiknya dilakukan dengan berhati-hati agar tidak
merusak kandungan zat gizi didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2007. Kacang Buncis: Teknik Budidaya Dan Analis Usaha Tani.
Yogyakarta : Kanisius.