1. Pengertian
Absorbsi merupakan suatu proses pemisahan bahan dari suatu campuran
gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang
diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya
oleh gaya-gaya fisik atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia.
Absorbsi terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Absorbsi fisika (physical absorbtion)
Absorbsi fisika dicirikan dengan tarik menarik antara absorbat dan
absorben sangat lemah dengan energi kurang dari 40 Kj/mol dan antar keduanya
tidak membentuk senyawa kimia. Absorbsi fisika umumnya reversible dan
irreversible. Sifat ini ditemukan dalam batas antar muka kimia dengan medium
gas, dimana ikatan yang terjadi diakibatkan dari gaya Van Der Walls dan gaya
London.
2) Absorbsi kimia (chemosorbtion).
Absorbsi kimia (chemosorbtion) ditandai dengan pertukaran
elektron/electron exchange antara absorbat dengan absorben. Interaksi yang
terjadi sangat kuat sehingga terbentuk senyawa kimia dengan energi ikatnya
sekitar 300 Kj/mol.
Absorben (cairan pencuci) atau pelarut adalah cairan yang dapat
melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik
maupun secara reaksi kimia. Syarat-syarat absorben/pelarut adalah sebagai
berikut:
a) Pelarut minimum
Keterangan :
• (a) input gas
• (b) gas keluaran
• (c) pelarut
• (d) hasil absorbsi
• (e) disperser
• (f) packed column
Gambar 1. Kolom Absorber
Adsorpsi
1. Pengertian
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu substansi pada
permukaan zat padat. Pada fenomena adsorpsi, terjadi gaya tarik-menarik antara
substansi terserap dan penyerapnya. Dalam sistem adsorpsi, fasa teradsorpsi
dalam solid disebut adsorbat sedangkan solid tersebut adalah adsorben. Proses
adsorpsi dapat terjadi karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada
permukaan padatan yang tidak seimbang. Adanya gaya ini, padatan cenderung
menarik molekulmolekul lain yang bersentuhan dengan permukaan padatan, baik
fasa gas atau fasa larutan kedalam permukaannya. Akibatnya konsentrasi molekul
pada permukaan menjadi lebih besar dari pada dalam fasa gas zat terlarut dalam
larutan. Proses adsorpsi hanya terjadi pada permukaan, tidak masuk dalam fasa
bulk/ruah (Robiah, 2005).
2. Alat