11-12 - Analisis Transaksional PDF
11-12 - Analisis Transaksional PDF
TRANSAKSIONAL
Eka Wahyuni
DEFINISI TEORI
Analisis :
Pengujian sesuatu secara detail agar lebih memahami atau agar dapat menarik
kesimpulan dari hasil pengujian tersebut.
Transaksional : (transaksi)
Unit pokok dari sebuah hubungan sosial.
Analisis Transaksional :
Metode yang digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh yang
bersifat timbal balik yang merupakan gambaran kepribadian seseorang.
SEJARAH
Eric Berne was born in 1910 in Montreal, Canada. His father was a doctor & his
mother was an editor.
Became a US citizen and served in Utah during WWII, practicing group therapy
This brought about his rejection of psychoanalysis and was a turning point in his life
Ego state
Transaksi
Games
Naskah hidup
Posisi hidup
Lainnya
Injunction
Keputusan awal (early decision)
Strokes
Membuat keputusan ulang (redecision).
INJUNCTION ATAU DON’TS
Pesan yang disampaikan kepada anak oleh parent’s internal child out dari kondisi
kesakitan orangtua seperti kecemasan, kemarahan, frustasi dan ketidakbahagiaan.
Pesan ini menyuruh atau meminta anak untuk melakukan apa yang harus mereka
lakukan secara verbal dan tingkah laku, namun sering kali pesan ini terbentuk melalui
tingkah laku orangtua
Goulding dan goulding (1978, 1979): injunction yang biasa terjadi dan beberapa
kemungkinan keputusan yang dibuat untuk merespon injunction:
Don’t atau don’t do anything (jangan berbuat apa-apa):
Injunction ini diberikan oleh orangtua yang ketakutan. Injunction mengatakan kepada anak
untuk tidak melakukan aktivitas normal karena takut akan kecelakaan yang mungkin
terjadi.
Bentuk pesan: “jangan berbuat apa-apa sebab nanti berbahaya” atau “lebih aman kalau
kamu tidak berbuat apa-apa” Anak yang menerima injunction ini akan mempercayai bahwa
tidak ada yang ia lakukan benar atau aman dan mereka biasanya mencari pertolongan
orang lain untuk melindungi dan mengambil keputusan untuk mereka (De Blot, 2002, p.
104; Corey, 1986, p. 153).
Keputusan yang mungkin diambil:
“Saya tidak dapat membuat keputusan untuk diri sendiri, jadi saya mencari orang lain yang
dapat membuat keputusan untuk saya”.
“Saya takut membuat kesalahan dalam mengambil keputusan, saya tidak mau mengambil
keputusan” (Corey, 1986, p. 153).
Don’t be (don’t exist)
Pesan ini dapat diberikan oleh orangtua yang tidak bisa dekat secara fisik atau yang
menjauhkan anaknya sehingga anak kurang mendapatkan kemesraan fisik dari orangtua.
Sebagian besar budaya timur menabukan ekspresi kemesraan di depan umum atau
membicarakan isi hatinya. Pada budaya tertentu, laki-laki dilarang untuk menunjukkan
perasaan sedih di depan umum (boys don’t cry) (De Blot, 2002, p. 108)
Akibatnya
menjauhkan diri dari orangtuanya dan orang lain
mengembangkan perasaan dingin dan keras terhadap orangtua.
mengembangkan sikap tidak mempercayai orang lain.
mencurigai orang lain dan dengan mudah memandang bahwa ia ditolak oleh orang lain (De Blot, 2002, p. 108-109).
Pesan injunction ini merupakan pesan orangtua yang secara tidak sadar membuang
anaknya.
Akibat
menjadi panik bila diberi tanggung jawab sebagai pemimpin, tidak dapat berbicara di hadapan orang
banyak.
tidak mau naik pangkat, tetapi bekerja dengan baik dan rajin sebagai bawahan.
ia akan selalu mencari alasan untuk menolak pekerjaan
Di dalam kultur Indonesia: merasa tidak pantas menempatkan diri di atas atau
mengenalkan diri sebagai orang penting atau kepala di hadapan umum dan selalu
meminta maaf.
Keputusan yang mungkin diambil:
“Saya tidak pernah merasa berharga”.
“Bila saya menjadi orang yang penting, saya tidak akan membiarkan orang tahu
tentang ini” (Corey, 1986, p. 154).
Don’t be a child (jangan seperti anak kecil)
Bentuk lain dari pesan ini adalah don’t be sexy (jangan seksi).
Keputusan yang mungkin diambil:
“Saya tidak boleh punya ketertarikan seksual sehingga ayah saya tidak menolak
saya”.
“Saya akan tetap jadi anak kecil dan tidak berdaya sehingga saya akan selalu
mendapatkan hadiah dari orangtua saya” (Corey, 1986, p. 154).
Don’t succeed atau don’t make it (jangan berhasil)
Mengkritik anak-anaknya.
“Kamu tidak bisa melakukan ini”, “kamu tidak pernah melakukan segala sesuatu
dengan baik”.
Mendapatkan stroke untuk gagal (corey, 1986, p. 154).
Representasi atas perasaan iri orangtua pada anak mereka yang lebih berhasil.
Keputusan yang mungkin diambil:
“saya pada dasarnya bodoh dan pecundang”
“Saya akan memperlihatkan padamu bahwa saya bisa melakukan ini, walaupun ini
akan membunuh saya”.
“Tidak peduli seberapa baik saya, saya tidak pernah merasa cukup baik” (corey, 1986,
p. 154).
Don’t be you (jangan begitu).
orangtua yang ingin memiliki anak dengan jenis kelamin yang berbeda dengan anak
yang dilahirkannya atau yang memiliki harapan yang terlalu tinggi untuk anak-anak
mereka.
“jenis kelaminmu salah, kamu harusnya perempuan (atau laki-laki) dan saya baru
mencintai kamu”.
orangtua yang sering membanding-bandingkan dengan anak lain dalam bentuk fisik,
prestasi dan sebagainya. Untuk mendapatkan penerimaan orangtua, anak-anak akan
berusaha melakukan apa yang diinginkan oleh orangtua
Keputusan yang mungkin diambil:
“Tidak peduli seberapa baik yang saya lakukan, saya tidak bisa menyenangkan
mereka”.
“Saya akan berpura-pura menjadi perempuan (atau laki-laki)” (Corey, 1986, p. 154).
Don’t be sane and don’t be well
anak menerima stroke ketika mereka sakit atau bila mereka bertingkah laku “gila”
little professor anak berpikir bahwa untuk mendapatkan perhatian orangtuanya ia
harus sakit.
Anak belajar pesan ini berdasarkan modeling dari orangtuanya dan secara tidak sadar
anak menggunakan cara-cara untuk memanipulasi orang lain dengan sakit untuk
mencapai tujuannya.
anak belajar bahwa sakit akan menyelesaikan masalahnya, sehingga setiap
mengalami masalah atau perubahan dalam hidup, ia akan jatuh sakit
Keputusan yang mungkin diambil:
“Saya akan sakit (atau “gila”) sehingga saya mendapatkan perhatian”.
“Saya sakit (atau “gila”)” (Corey, 1986, p. 154).
Don’t belong (jangan jadi orang kita)
Contoh-contoh pesan
Anak meminta pendapat ayah untuk mengikuti study tour dari sekolah, ketika ayah menjawab
“ah itu urusan nanti, tidak usah dipikir sekarang. Sana bantu ibu dulu”. Dengan jawaban ini,
orangtua memberikan pesan “jangan berpikir” kepada anak
Don’t feel (jangan merasa)
Stroke positif :
“saya suka kamu” dan pengakuan ini diiringi dengan sentuhan hangat,
kata-kata yang menerima, dan bahasa tubuh yang penuh perhatian.
Stroke negatif:
“Saya tidak suka kamu” dan biasanya diekspresikan secara verbal dan
non verbal.
Conditional strokes berkata “Saya akan menyukai kamu bila kamu
melakukan apa yang saya inginkan”, “saya akan menerima kamu apa
adanya dan kita bisa menegosiasikan perbedaan yang ada di antara
kita” (Corey, 1986, p. 154-155).
6 PILIHAN DALAM MENCARI STROKE
Withdrawing, di mana tidak terjadi transaksi. Ini melibatkan resiko yang sedikit dan tidak terjadi
stroke.
Rituals, melibatkan transaksi sosial yang telah ditentukan seperti halo dan apa kabar
merupakan transaksi yang tidak personal
Pastimes, memberikan stroke yang dapat diterima oleh kedua belah pihak (mutually
acceptable). Pastimes adalah cara untuk mengekspresikan diri (self expression) tetapi
melibatkan transaksi atau percakapan yang superfisial. Contohnya, topik pembicaraan tentang
olah raga, automotif, belanja dan sebagainya.
Activities, adalah di mana waktu distruktur dengan berbagai tugas. Activities adalah cara untuk
mengatasi realitas eksternal dan mungkin melibatkan interaksi yang dalam dengan orang lain.
Games, di mana kebutuhan untuk mendapatkan stroke dipenuhi dengan cara yang tidak jujur.
Dengan games individu mendapatkan stroke akan tetapi dengan cara yang tidak
menyenangkan. Games juga disebut dengan sebagai transaksi yang destruktif.
Intimacy, memberikan unconditional stroking. Intimacy bebas dari games dan eksploitasi
(Thompson, et.al., 2004, p. 277).
BERSYARAT (CONDITIONAL) TANPA SYARAT
(UNCONDITIONAL)
POSI
TIF 1 – positif untuk menjadi
2 - positif untuk diri (positive for being
melakukan sesuatu you)
(positive for doing
something)
A
Adult Ego State Kelakuan, pemikiran & perasaan yg
merupakan tanggapan langsung thd
situasi skr tanpa pengaruh
ortu/perilaku masa kecil
Adult
Verbal
A “Faktanya adalah ...”
Nonverbal
Postur tubuh atentif
Transaksi komplementer:
terjadi kesepadanan dalam transaksi, transaksi yang saling melengkapi. kondisi ini
adalah transaksi yang sehat
contoh:
A = mengapa kamu terlambat?
B = saya berangkat seperti biasa, tapi di jalan terjadi kecelakaan sehingga sebagian
jalan ditutup dan menyebabkan lalu lintas terhambat sehingga saya tidak dapat
Jenis-jenis transaksi
contoh:
A = mengapa kamu terlambat
B = kenapa harus tanya-tanya. Biasanya saya datang tepat waktu, jadi kalau saya
terlambat pasti terjadi sesuatu di jalan
Jenis-jenis transaksi
contoh”
A = saya dengan senang hati membantu Anda, tapi sebaiknya kita membuat janji
terlebih dahulu sebelum bertemu (disampaikan dengan nada suara tinggi dan ekspresi
wajah yang berkerut)
Jenis-jenis transaksi
Sebuah lakon hidup yang disusun pada masa kecil, kemudian diperkuat orangtua, lalu
dibenarkan oleh pengalaman selanjutnya dan memuncak pada pilihan tertentu
Skrip merupakan lakon hidup seseorang yang disusun sendiri pada masa kecilnya.
Orangtua tidak menentukan naskah hidup anak, tetapi memberikan pengaruh
bagaimana anak tersebut menyusun naskah hidupnya.
Rencana hidup yang dipilih oleh anak pada masa awal kehidupannya berdasarkan
pesan yang diterima oleh anak dari orangtua. Contohnya, anak yang mendapat pesan
untuk menyelamatkan ibunya dari ayahnya yang alkoholik. Naskah hidup ini akan
muncul kembali ketika ia mencoba menyelamatkan suaminya yang alkoholik untuk
mendapatkan payoff dari pengalaman masa lalunya.
Naskah hidup
Pembentukan naskah hidup pada awalnya terjadi dari pesan nonverbal orangtua
kepada anak saat masa bayi. Ketika masa awal pertumbuhan, individu belajar
keberhargaan dirinya sebagai individu dan posisi hidupnya (corey, 1986, p. 165).
Perfield & Brocca
0 - 6 tahun Naskah Hidup Dasar
NASKAH HIDUP
Berbagai kejadian, 9 Tahun Revisi I
pengalaman dari apa
yg dilihat, dipelajari
& diperbuat dlm 17 tahun Revisi II
kehidupan sehari-hari
Usia 0 - 6 tahun
HATI-HATI !!!
Proses Pembentukan Skrip
Injunction Pesan ini menyuruh/meminta anak untuk melakukan apa yang harus
mereka lakukan secara verbal dan tingkah laku. Diterima melalui pesan orangtua,
penemuan sendiri dan misinterpretasi atas pesan orangtua
Stroke baik positif maupun negatif
Hunger kekurangan stroke positif
COMMON LIFE SCRIPT
1. I am ok – you are ok :
orang mampu mengatur diri dengan baik dan membina
kontak sosial yang memuaskan. Menentukan skrip
pemenang (winning script) yang menentukan bahwa ia
menyenangkankan orang lain dan dia juga disenangi oleh
orang lain
2. I am ok – you are not ok :
bersikap sombong, egois dan menjauhkan diri dari orang lain,
sering melimpahkan kesalahan pada orang lain. Posisi ini
dimiliki oleh individu yang merasa menjadi korban atau orang
yang diperlakukan tidak baik
POSISI HIDUP
Ketika keputusan awal telah dibuat, keputusan tersebut tidak dapat diubah.
Individu dapat membuat keputusan baru yang lebih sesuai dan memungkinkan
individu untuk mengalami kehidupan yang baru.
Konseli diajak untuk kembali ke masa kecil di saat mereka membuat keputusan,
kemudian membentuk ego state anak-anak dan memfasilitasi konseli untuk membuat
keputusan baru.
Konseli diajak untuk merasakan kembali situasi masa kecil secara emosional dan
membuat keputusan baru secara emosional dan intelektual.
Membuat keputusan ulang (Redecisions)
Contoh
seorang laki-laki berjuang untuk mengubah keputusan awal untuk tidak ingin hidup
(sebagai hasil dari pesan “don’t be” yang diterima dari orangtua), orang tersebut diajak
untuk kembali ke situasi masa kecilnya, mengalami kembali perasaan pada masa itu
dan berkata kepada dirinya (dan kepada simbolisasi orangtua) bahwa ia ingin hidup, ia
berhak hidup walaupun orangtuanya tidak menginginkannya lahir.
Dengan demikian ia membuat keputusan baru dalam hidupnya untuk memberhentikan
sikap dan tingkah laku merusak diri (self destructive) dan hidup secara penuh untuk
dirinya (Corey, 1986, p. 157).
4 methods of understanding & predicting
human behavior
Structural analysis – within the person
Transactional analysis – 2 or more people
Game analysis – understanding transactions that lead to bad feelings
Script analysis – understand a person’s life plan
Analisis struktural (structural analysis)
Melihat kepribadian individu yang terdiri dari tiga ego state
Metode yang digunakan individu untuk membantu individu menjadi sadar atas isi dan
fungsi ego statenya (orangtua, dewasa dan anak).
Konseli belajar mengidentifikasi ego state mereka.
Analisis struktur membantu konseli mengatasi bentuk ego state yang membuatnya
terhambat dan membantu menemukan ego state yang mendasari tingkah laku
sehingga konseli dapat menentukan pilihan-pilihan hidupnya
Dua masalah dalam kepribadian yang dapat
dipertimbangkan dalam analisis struktur
kontaminasi atau pencemaran (contamination): Kontaminasi terjadi ketika isi dari satu
ego state bercampur dengan ego state yang lain. Kontaminasi terjadi bila ego state
anak (child) dan ego state orangtua (parent) memasuki batasan ego state dewasa
(adult) sehingga mengganggu kejernihan pikiran dan fungsi ego state dewasa
eksklusi (exclusion).
Analisis struktural (structural analysis)
Contoh:
Kontaminasi ego state orangtua (parent)
“jangan bergaul dengan orang yang tidak sama
dengan kita”
“jangan percaya dengan tukang jualan yang lewat
karena mereka sering berbohong”.
Stephan Karpman
Terdapat tiga peran dalam games: persecutor
(penuduh/menyakiti), victim (korban), dan rescuer
(penyelamat/penolong) dipengaruhi skrip masa lalu.
Persecutor posisi hidup I’m OK, U not OK
Rescuer I’m OK, U not OK
Victim I’m not OK, U OK
Segitiga Drama
CONTOH
Dad comes home from work to find mom and Junior engaged in battle. "Clean up your
room or else," mom threatens. Dad immediately comes to the rescue. "Mom," he might
say, "give the boy a break. He’s been at school all day".
Any one of several possibilities might follow. Perhaps Mom, feeling victimized by Dad,
will turn her wrath on him. In that case, dad is moved from Rescuer to Victim. They,
then might do a few quick trips around the triangle with Junior on the sidelines.
Or maybe Junior joins Dad in a persecutory "Let's gang up on mom" approach, or then
again, maybe Junior will turn on Dad, rescuing Mom, with, "Mind your own business,
Dad. I don't need your help!" So it goes, with endless variation, but nonetheless,
pinging from corner to corner on the triangle. For many families, it's the only way they
know to interact
TEKNIK KONSELING
Didactic methods
Karena analisis transaksional menekankan pada domain kognitif,
prosedur mengajar dan belajar merupakan dasar dari pendekatan ini.