GAS TURBINE
GENERATOR SET
SOLAR TURBINE
PRINSIP PENGOPERASIAN
Tiga bagian pokok dari gas turbine engine adalah compressor, Combustor
dan turbine. Turbine engine menghasilkan aliran yang yang bertekanan
secara kontinyu dari compressor section. Pembakaran yang kontinyu dalam
dalam combustion chamber dan power yang dikeluarkan secara kontinyu
dari bagian turbine.
Udara masuk melalui air inlet engine dan dikompresikan dengan 12 stage
axial pada aliran kompressor. Udara yang bertekanan dialirkan ke
combustion chamber (ruang pembakaran). Selanjutnya bahan bakar
1. Fuel system
Fuel system ini bekerja secara otomatis sesuai dengan kebutuhan operasi
dari engine. Fungsi dari fuel system adalah :
- Sebagai pembakaran
- Menjaga akselerasi speed tanpa surge
- Menjaga speed tetap konstan pada saat terjadi perubahan
beban
1. Air system
Air system pada turbine gas dipergunakan untuk :
- Pressurized seal oil
Turbo-hydraulic start system berupa 150 HP (112 kw) titan turbine yang
menyuplai sekitar 90 hp hydraulic transmisi untuk melakukan start turbine
Komponen utama dalam system ini adalah starter motor, Aux lube oil pump
drive motor dan aux seal oil pump drive motor.
Dalam starting squence komponen tersebut sebagai prime mover pertama.
Pneumatic dan aux motor system mendapat supply power udara kering
atau natural gas dengan pressure 13kg/cm2 dan flow 3864 Nm3/h. setelah
2. AIR SYSTEM
Seperti telah dijelaskan di depan fungsi dari air system adalah untuk coling
turbine rotor, mencegah surge pada kritikal speed dan untuk mengontrol
variable vane system.
Udara dari atmosphere dihisap melalui air inlet karena berputarnya rotor
compressor. Udara yang dimampatkan tersebut melalui diffuser dimasukkan
3. OIL SYSTEM
Termasuk dalam oil system adalah lubricating oil system, hydraulic oil
system, seal & buffer gas system dan servo oil system. Lube oil ini disupply
dari tanki lube oil.
4. FUEL SYSTEM
Fungsi dari fuel system adalah untuk pembakaran, menjaga speed agar
tetap konstan pada perubahan beban dan menjaga saat acceleration speed
agar tidak terjadi surge. Maximum flow yang diperlukan adalah 1127
Nm3/h dan nominal pressure 13 kg/cm2.
Gas fuel filter berfungsi untuk mencegah partikel – partikel agar tidak masuk
ke dalam pilot line gas
Gas fuel control Valve ketika berlangsungnya operasi, gas fuel control valve
berfungsi untuk menjaga keseimbangan fuel pressure dengan ped. Control
valve ini mempunyai 3 buah loader valve yaitu no. 1, 2 dan 3. Fungsi dari
loader untuk mengontrol fuel gas dengan mendapat sensing dari ped.
Waktu acceleration loader no. 1 open sedangkan loader no. 2 dan 3 fully
close.
Throttle valve berfungsi untuk menjaga flow fuel gas agar konstan. Type
dari valve adalah butterfly yang digerakkan oleh main fuel actuator.
Main Fuel Actutor berfungsi untuk mengatur open/close dari throtlle valve.
Kerja alat ini dikontrol oleh Z149 dan Z144 secara bergantian tergantung
temperatur engine.
Gas fuel manifold & Injectors berfungsi untuk mengalirkan gas dan
menginjeksikan ke dalam chamber. Jumlahnya ada 10 buah.
5. ELECTRICAL SYSTEM
power supply yang digunakan adalah 24 VDC yang berasal dari battery.
Dalam electrical system ini berfungsi untuk automatisasi start, acceleration
sampai idle speed dan control squence pada operating speed dan juga
shutdown engine.
Komponen dari electrical system adalah :
Main fuel actuator control Z144 berfungsi untuk mengontrol posisi dar
L344 selama final stage start squenc dan normal engine operasi (di atas
60% speed). Signal input yang diterima didapat dari Z153, Z183 dan Z182,
Z154 dan signal dari remotecontrol panel.
Selama operasi Z144 ini menerima terus – menerus signal input dan
memilih yang tertinggi untuk dicontrol. Bila salah satu signal yang dicontrol
tidak sesuai dengan harga yang seharusnya maka secara langsung akan
memerintahkan L344 untuk bekerja mengurang/menambah fuel gas.
Main fuel actuator L344 dicontrol signal (mA) dari Z144 (temperatur di atas
350 F) dan dari Z149 (temperatur di bawah 350 F) untuk menggerakkan
throttle valve secara hydraulic.
Back up over speed switch Z353 bekerja sebagai switch on/off bila signal
input melebihi setpoint yang telah ditentukan. Gunanya sebagai pengaman
Water washing
Water washing dilakukan untuk kotoran atau partikel udara yang menepel
pada blade.
Water wash dilakukan dengan kondisi engine cranking (35 – 40 % speed)
Material dan equipment yang diperlukan adalah :
- Air bersih (120 ltr)
- Pompa untuk air atau air bertekanan yang mampu mengalirkan air 30
ltr/menit.
- Slang denga spray nozzle
- Udara atau nitrogen dengan tekanan sekitar 2.8 kg/cm2
Prosedur washing
a. Buka drain untuk air inlet housing dan combustor serta exhaust
collector
b. Putuskan ped line ke fuel control valve dan variable vane control
actuator serta pasang plug
c. Cap ped out let fitting dari engine
d. Buka air inlet duct
e. Hubungkan ped line dengan udara bertekanan
f. Atur posisi switch pada :
- Master switch ke local
- Normal/test switch pada test
- Detergent wash switch pada on
g. Semprotkan air melalui air inletduct (lebih kurang selama 4 menit)
h. Stop proses cleaning dengan merubah posisi switch pada off
i. Reinstall kembali perlengkapan yang telah dilepas
j. Kembalikan perlatan dalam system turbin dan prose dianggap
selesai.
k. Jalankan turbine dan bandingkan data antara sebelum dan sesudah
dilakukan cleaning. Bila tidak ada perubahan dapat dilakukan
dengan metode detergent wash.
Detergent Washing
Detergent washing dilakukan bila pada blade menepel kotoran atau partikel
bercampur minyak. Untuk engine yang sudah kontinyu running umumnya
cara ini yang dilakukan.
Abrasive cleaning
Abrasive cleaning dilakukan bila chemical deposit yang menempel pasda
blade. Cara ini sedikit mungkin untuk dilaksanakan, karena cara ini akan
mengakibatkan bertambahnya atau memperbesar tingkat keausan dari
material.
Abrasive cleaning dilakukan dengan kondisi engine idle (60% speed).
Material dan equipment yang dibutuhkan adalah :
- Injector kit
- Carbon blast
- Fitting dan tubing plug
- Udara atau nitrogen dengan tekanan 2.8 kg/cm2