Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA REAKSI ELEKTROLISIS

Oleh:

Angkasa Megistra Ulvan (7)


Farras Nabilah (19)
Muhammad Haidar Ali (29)
Nadhira Salsabila Detita (35)
Nurul Alya Salsabilla (37)
Vania Azalia Anabel (45)

Guru Pembimbing :

Musa Nurrasyid, S.Pd.

SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG


(TP 2018/2019)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Penelitian : Untuk mempelajari perubahan-perubahan yang


terjadi pada reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dan larutan Pb(NO3)2
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat :
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Tabung Pipa U 2
2. Kabel listrik 50 cm 2
3. Lap kain 1
4. Isolasi/Lakban 1
5. Gelas kimia 100 ml 2
6. Statif 1
7. Baterai 6 volt 4
8. Amplas 1

3.1.2 Bahan :
No Nama Bahan Ukuran Jumlah
1. Larutan tembaga (II) 1
Sulfat (CuSO4)
2. Larutan Pb(NO3)2 1
3. Elektrode C (karbon) 2

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

a. Tanggal : 25 September 2018


b. Tempat : Laboraturium Kimia SMAN 2 BDL
3.3 Langkah Kerja

1. Menyiapkan Alat dan Bahan


2. Membersihkan pipa U dan gelas kimia sampai benar-benar bersih
dan kering
3. Memasang pipa U pada statif
4. Memasukan larutan CuSO4 yang ada pada gelas kimia ke dalam
pipa U hingga diperkirakan electrode bisa tercelup
5. Memasang kabel listrik pada bagian ujung electrode C
6. Memasang kabel listrik pada Batu baterai
7. Memasukkan kedua electrode karbon pada setiap mulut pipa U
hingga tercelup pada larutan
8. Mengamati dan mencata apa yang terjadi pada kedua electrode
9. Mengganti larutan CuSO4 dengan larutan Pb(NO3)2 dengan cara
membuang larutan CuSO4 kemudian mencuci bersih pipa U lalu
mengeringkannya
10. Mengulangi langkah seperti pada Larutan CuSO4
11. Mencuci alat dan mengembalikannya ke tempat semula
BAB V
PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan

Dari data yang sudah kami dapat, dapat disimpulkan bahwa :

1. Larutan CuSO4 mengalami reaksi redoks selama percobaan elektrolisis


berlangsung. Pada katoda terjadi reduksi. Pada CuSO4 (kation Cu2+), ion Cu2+
tereduksi. Pada anoda terjadi oksidasi H2O karena H2O lebih mudah
teroksidasi daripada asam oksi pada larutan yaitu SO42-.
2. Larutan Pb(NO3)2 mengalami reaksi redoks selama percobaan elektrolisis
berlangsung. Pada katoda terjadi reduksi. Pada Pb(NO3)2 (kation Pb2+), ion
Pb2+ tereduksi. Pada anoda terjadi oksidasi H2O karena H2O lebih mudah
teroksidasi daripada asam oksi pada larutan yaitu NO3.

Dalam penelitian terhadap CuSO4 dan Pb(NO3)2 yang kami lakukan dapat diamati
tanda-tanda terjadi ektrolisis. Timbulnya gelembung-gelembung pada bagian batang
karbon anoda menandakan bahwa adanya gas O2 yang bereaksi. Dan adanya
warna-warna (Cu2+ berwarna merah bata / orange dan Pb2+ berwarna silver) pada
batang karbon katoda menandakan adanya endapan logam pada elektroda.
5.2 Lampiran

Alat dan Bahan :

Proses Kerja :
Hasil Percobaan

Anda mungkin juga menyukai