TERATOMA SACROCOCCYGEAL
Preceptor:
dr. Risal Wintoko, Sp. B
Utara
Bangsa : WNI
Agama : Islam
No. RM : 64.55.35
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
Tidak ada
ANAMNESIS
Bayi lahir dari ibu G3A1P1 di bidan secara normal dengan usia gestasi 39 minggu BB 3200 gram
PB 49. Saat lahir bayi langsung menangis kuat, bergerak aktif, terdapat lubang anus, dan tidak
ada kelainan genitalial. Setelah lahir pasien dirawat dirumah selama 1 hari. Pasien mau menyusu
pada ibu. BAB (+), BAK (+). Kemudian oleh bidan disarankan untuk segera dibawa ke RS.
Handayani. Di RS. Handayani dirawat selama 1 hari, selama dirawat bayi diberikan obat suntik
dan diambil darah. Pasien dirujuk ke RSAM untuk dilakukan penangan lebih lanjut. Saat diUGD
pasien diambil darah dan berikan obat suntik.
ANAMNESIS
• Tidak ada
• Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Tanda vital
Leher
• Bentuk : Normal, Simetris
• Trakea : Tidak ada deviasi
• KGB : Pembesaran (-)
• JVP : Tidak dilakukan
Thorax
• Inspeksi : Normothorax, Datar, Retraksi (-)
• Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS IV midclavicula, Nyeri
tekan sulit dinilai
• Perkusi : tidak dilakukan
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), BJ I dan II reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Cembung
• Auskultasi : Bising usus (+)
• Perkusi : tidak dilakukan
• Palpasi : Nyeri tekan sulit dinilai
Lumbal (Flank Area)
• Inspeksi : Normal, Massa (-), penonjolan atau malformasi (-)
• Palpasi : Nyeri tekan sulit dinilai
• Perkusi: Tidak dilakukan
• Auskultasi : Tidak dilakukan
Genitalial
• dbn
• Pada regio sacrum terdapat massa berambut berukuran sekitar 23
cm padat dan kenyal.
Ektremitas
• Ekstremitas
• Superior : dalam batas normal, deformitas (-)
• Inferior : dalam batas normal, deformitas (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
(04/01/2021)
Diagnosis Kerja :
Teratoma Sacrococcygeal
Tatalaksana
Bedah: Reseksi tumor
Tatalaksana
Medikamentosa
• IVFD D10 280cc/ 24 jam
• Ampicillin 2x150 mg
• Gentamisin 1x 15 mg
Nonmedikamentosa
• Puasa
• Reseksi tumor
Prognosis
Que ad vitam : dubia ad bonam
Que ad functionam : dubia ad bonam
Que ad sanam : dubia ad bonam
Post Reseksi Tumor
ANALISIS KASUS
Tumor regio sacrum susp Teratoma sacrococcygeal
Meningokel
Mielomeningokel
Kemunkinan meningokel dan
mielomeningokel dapat
disingkirkan
Tumor regio sacrum susp Teratoma Sacrococcygeal
Meningokel
Mielomeningokel
Diagnosis Kerja:
Teratoma Sacrococcygeal
Pemberian antibiotik
sudah tepat
Keputusan tindakan
reseksi tumor sudah
tepat
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Teratoma adalah massa yang terdiri atas 3 lapisan germ cell,
yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Secara histologis,
teratoma dibagi menjadi teratoma matur dan imatur, dengan
komponen primitive neuroglial tissue dan neuroepithelial
rosettes yang dominan.
Teratoma dengan komponen ganas: teratoma ini mengandung satu atau lebih
tumor sel germinal ganas. Misalnya koriokarsinoma, germinoma, karsinoma
embrional, tumor sinus endodermal; selain jaringan yang matur atau imatur.
Gambaran Klinis
Anamnesis
• Massa yang menonjol antara coccyx dan anus, retrorektal, atau
retroperitoneum
• Teratoma intrapelvis: gangguan BAK
Pemeriksaan Fisik
• Adanya massa pada gluteus , ulserasi anus yang terdorong kearah
anterior
• Rectal toucher: dapat membantu untuk menentukan tipe teratoma
Pemeriksaan Penunjang
AFP ( Alpha Fetoprotein)
• Untuk mendeteksi keganasan
• Meningkat pada 8 bulan pertama kehidupan
USG
• Untuk deteksi dini (rata-rata usia kehamilan 24 minggu)
• Membantu melihat perkembangan tumor
• Mendeteksi komplikasi
• Menetapkan manajemen
MRI
• Dapat menggambarkan ukuran dan karakteristik tumor dan hubungan struktur
lainnya
CT-Scan
• Tidak direkomendasikan karena efek radiasi pada neonatus
Tatalaksana
Pre Operatif
– Evaluasi tanda vital
– Cek elektrolit, GDS
– Berikan cairan IV line yang mengandung dextrose dan elektrolit
– Pasien dipuasakan
– Injeksi antibiotik spektrum luas
– Evaluasi kelainan bawaan lain yang mungkin menyertai
Tatalaksana
Operatif: Reseksi lengkap
Teratoma imatur: reseksi lengkap dan tulang ekor dilanjutkan
dengan kemoterapi . Perlu pemeriksaan tindak lanjut rutin dengan
prosedur pencitraan dan tes penanda tumor dari alfa-fetoprotein
Prognosis
Teratoma dapat membaik jika dapat dideteksi pada prenatal, rencana
penanganan intrapartum, dan waktu dilakukan pembedahan reseksi
Prognosis baik jika telah dilakukan reseksi yang adekuat. Prognosis
buruk jika terdapat jaringan malignan.
Lesi kistik memiliki prognosis yang lebih baik dari pada lesi padat,
wanita juga memiliki prognosis yang lebih baik dari pada pria. Lesi
yang didiagnosis pada usia dua bulan, lebih cenderung mengandung
jaringan ganas. Teratoma sakrokoksigeal cenderung bermetastasis ke
hati, paru-paru, dan kelenjar getah bening. Kekambuhan telah
ditemukan setelah 40 tahun reseksi.
Daftar Pustaka
Woodward PJ, Sohaey R, Kennedy A, Koeller KK. A comprehensive review of fetal tumors with
pathologic correlation. RadioGraphics. 2005;25:215-42.
Aly at al. Sacrococcygeal Teratoma: A Neonatal Surgical Problem Annals of Pediatric Surgery. Vol 2, No
2. 2006
Wells RG, Sty JR. Imaging of sacrococcygeal germ celltumors. Radiographics 1990;10:701–713.
Yoon et al. Sacrococcygeal teratomas in newborns: a comprehensive review for the. Acta Radiologica.
2018. Vol. 59(2) 236–24
radiologists