Anda di halaman 1dari 20

ABSES MAMMAE SINISTRA

Pembimbing :
dr. Hendar Nugrahadi P, SPOT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

RSUD KOJA JAKARTA UTARA

PERIODE 22 NOVEMBER 2021- 29 JANUARI 2022 


Identitas
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 69 tahun
Alamat : Jl. Telaga Murni
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Tgl. Pemeriksaan : 15 Desember 2021
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan pada payudara kiri diatas puting susu sejak 10 hari SMRS

Keluhan Tambahan
- Nyeri
- Keluar cairan putih-kuning
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan muncul benjolan pada payudara kiri
diatas puting susu sejak 10 hari yang lalu. Pasien mengatakan awalnya benjolan
kecil seperti bisul lalu makin lama membesar, nyeri dan mengeluarkan cairan
putih kekuningan dan tidak ada darah. Benjolan berukuran 2x3 cm, immobile,
kulit disekitar benjolan tampak kering dan mengelupas. Pada puting tidak
melipat ke dalam. Keluhan disertai demam. Tidak ada nyeri dada, sesak nafas,
batuk, dan mual muntah. Pada ketiak tidak di rasa ada nyeri.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat mengalami keluhan serupa (-)
- Riwayat operasi sebelumnya (-)

Riwayat Menstruasi
Menarche usia 11 tahun. Pola menstruasi teratur interval 30 hari dengan durasi 5
hari. Jumlah sekitar 2-3 pembalut/hari. Dismenore (-). Menopause (+) usia 48
tahun.

Riwayat Persalinan dan KB


Pasien memiliki 3 orang anak dan melahirkan saat berusia 23 tahun. Riwayat
menyusui (-). Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal berupa pil selama 5
tahun.
Riwayat Pengobatan (-)

Riwayat Kebiasaan
- Rutin mengkonsumsi makanan instan
- Alkohol (-), merokok (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


- Kakak pasien pernah menderita kanker payudara dan sudah pernah
dioperasi.
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
- Riwayat alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 135/80 mmHg
Pernafasan : 20x/menit
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36.6 C
PEMERIKSAAN FISIK
● Kepala : Normocephali, deformitas (-)
● Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
● Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa (-)
● Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
● Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
● Leher : Trakea di tengah, pembesaran KGB (-), struma (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Paru-paru
• Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian paru yang
tertinggal, jejas (-)
• Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
• Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri: linea
midclavicularis sinistra ICS 5, batas atas: linea parasternalis sinistra ICS 2
• Auskultasi : S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : Tampak datar
• Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas
• Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS
Regio Mammae Sinistra
Inspeksi
4 posisi - kedua lengan di samping, lengan di atas kepala, tangan menekan
pinggul, dan posisi membungkuk ke depan.

• Tampak benjolan berukuran 2x3 cm


• Eritema (+), krusta (+), retraksi pupil (-), skin dimpling (-), peau
d’orange (-)
Palpasi
• Teraba benjolan tunggal di kuadran lateral kiri atas, nyeri tekan (+),
konsistensi keras, batas tegas, permukaan tidak rata, immobile
• Pembesaran KGB axilla sinistra (+), infraklavikula (-), supraklavikula (-)

Pemeriksaan penunjang
Hematologi Hasil Satuan Nilai Rujukan Imunoserologi      
Darah Rutin       Hbs Ag Non-Reaktif   Non-Reaktif
Hemoglobin 13,0 gr/dl 12,5-16,0 Anti HIV Non-Reaktif   Non-Reaktif
Leukosit 7120 mm3 4000-10.500 Anti HCV Non-Reaktif   Non-Reaktif
Hematokrit 38 % 37-47 Rapid Test      
Trombosit 346000 mm3 150.000- Covid
440.000 IgG Non-Reaktif Non-Reaktif
Hitung Jenis       IgM Non-Reaktif Non-Reaktif
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 2 % 2-4
Kimia Klinik      
Netrofil Batang 1 % 3-5
Netrofil 68 % 50-70 Ureum 43 mg/dl 10-50

Segment Creatinin 0.57 mg/dl 0,5-1.2


Limfosit 28 % 25-40
Glukosa 107 mg/dl <120
Monosit 1 % 2-8
sewaktu
USG MAMMAE

Kesan :
• Massa solid heterogen di regio aerola kiri, suspek malignancy
• Tidak tampak lesi fokal patologis di mammae kanan
• Limfadenopati aksila bilateral
Resume
• Ny. S, perempuan, usia 69 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan terdapat benjolan pada
payudara kiri diatas puting sejak 10 hari SMRS. Keluhan disertai rasa nyeri dan pasien mengalami
demam. TTV dan pemeriksaan fisik generalisata dalam batas normal. Pemeriksaan fisik lokalisata
ditemukan ukuran benjolan 2x3 cm, eritema (+), krusta (+). Terdapat discharge purulen dari
benjolan. Teraba benjolan tunggal di kuadran lateral kiri atas, nyeri tekan (+), konsistensi keras,
batas tegas, permukaan tidak rata, immobile. Pembesaran KGB axilla dextra dan sinistra (+).
Pemeriksaan usg ditemukan massa solid heterogen di regio aerola kiri, suspek malignancy dan
limfadenopati aksila bilateral.
Working Diagnosis

ABSES MAMMAE SINISTRA


• Abses payudara adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi
akibat suatu infeksi bakteri. Akibat penimbunan nanah ini, maka
jaringan disekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh
di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses.

Differential Diagnosis
• Selulitis  infeksi kulit bakteri umum yang menyebabkan
kemerahan, bengkak, dan nyeri di area kulit yang terinfeksi.
• Mastitis Sinistra
peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau tidak, yang
disebabkan oleh kuman terutama Staphylococcus aureus melalui luka
pada puting susu atau melalui pAbses payudara, penggumpalan
nanah lokal di dalam payudara, merupakan komplikasi berat dari
mastitis.eredaran darah.
Penyebab utama mastitis adalah statis ASI dan infeksi
Klasifikasi Abses Mammae

Puerperal
Infection
Infeksi
Mammae Non-
puerperal
Infection
Etiologi Epidemiologi
• Staphylococcus aureus • Abses payudara umumnya
• Streptococcus dari komplikasi mastitis
• Ibu menyusui • 2 – 33 % wanita menyusui
→ mastitis
• Trauma atau luka atau
• 10 % kasus mastitis →
cracking pada putting
abses payudara

Patofisiologi

Lesi pada puting → organisme masuk → sumbat duktus →


peradangan → abses.

Celulitis  Mastitis  Abses Payudara


Pemeriksaan Penunjang
USG
● Internal septa
● Debris
● Posterior enhancement
● Dinding tebal eksentrik
● Aliran doppler meningkat dalam Batasan dinding

● Dapat untuk digunakan sebagai USG Guided Biopsy

● Contrast-enhanced USG  dapat menyingkirkan dd


malignansi (86% Sensitif, 79% Spesifik)
Gejala klinis
● Massa atau benjolan teraba
hangat, fluktuasi, merah
● Nyeri pada benjolan
● Unilateral
● Pembesaran KGB pada sisi sama
● Demam
● Gatal
● Sekret dari puting
Tatalaksana
● Non-Medikamentosa

○ Insisi & Drainase

○ Fine-Needle Aspiration  abses <5 cm

○ USG guided needle aspiration  abses <3 cm & puerperal abses

○ VABB (Vacuum-Assisted Breast Biopsy)  shorter healing time & simple


needle aspiration

● Medikamentosa

○ Dengan resiko MRSA  Trimethoprim-sulfamethoxazole, clindamycin

○ Tanpa resiko MRSA  Nafcillin/Oxacillin, ampicillin-sulbactam

Anda mungkin juga menyukai