Anda di halaman 1dari 30

PLASENTA AKRETA

OLEH
dr. Rahmawati
Pembimbing :
dr. Gilbert Wendy Setiawan, Sp.OG
Pendamping :
dr. Afriyanti Rachmatullah
PENDAHULUAN
• Tingkat kematian ibu terkait kasus plasenta akreta sangat
tinggi sekitar 37-67% kasus.

• Riwayat seksio sesarea dan operasi intrauterin merupakan


faktor risiko paling umum untuk plasenta akreta.

• Penatalaksanaan wanita dengan plasenta akreta biasanya


dengan operasi sesar dikaitkan dengan peningkatan risiko
perdarahan berat pada saat upaya melahirkan plasenta.
Tinjauan Pustaka
Anatomi Plasenta

•Plasenta menempati sekitar 1/8 luas permukaan miometrium dan


batasan tebal antara 1,5 – 2,5 cm.

•Sel desidua dimana terjadi nidasi mengalami reaksi desidua.


Definisi

Plasenta Akreta

Spektrum
plasenta akreta/ Plasenta Inkreta
plasenta adherent

Plasenta Perkreta
Faktor Risiko
• Riwayat operasi rahim Presentase kejadian plasenta akreta berdasarkan
faktor risiko
sebelumnya
Jumlah Plasenta Tanpa
• Plasenta previa operasi sesar Previa Plasenta
• Usia lanjut >> sebelumnya Previa
- 1%- 4%
1 3,3% 0,2%
2 11%
3 40%
4 61% 2,1%
5 67%
≥6 6,7%
Patofisiologi

Riwayat operasi Adanya kelainan sekunder


rahim, plasenta antara endometrium-
previa, kuretase dll miometrium

kegagalan
Invasi trofoblas
desidualisasi normal
berlebihan pada
dan perkembangan
miometrium
Fibrinoid Nitabuch
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. L
• Umur : 30 tahun
• Pendidikan terakhir : SMA
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Bonesompe
• Tanggal masuk RS :19 Maret 2023 (17. 30
WITA)
ANAMNESIS
• Keluhan Utama:
Nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul sejak kurang lebih
1 hari yang lalu

• Riwayat Penyakit Sekarang:


Ny. L usia 30 tahun datang ke IGD Ponek mengeluh nyeri perut
bagian bawah yang dirasakan hilang timbul sejak kurang lebih
satu hari yang lalu tanpa disertai keluarnya darah, lendir, maupun
air- air dari jalan lahir, serta gerak janin aktif.Riwayat trauma:-
Keluhan lain: lemas (+), pusing (+). Pasien mengatakan
sebelumnya terdapat riwayat perdarahan dari jalan lahir berupa
flek darah segar tanpa disertai nyeri perut pada trimester ketiga.
ANAMNESIS
• Riwayat Operasi:
Riwayat SC sebanyak 3 kali pada persalinan sebelumnya yaitu pada tahun
2014, 2016, dan 2021

• Riwayat Menstruasi
Usia menarche : 13 tahun, siklus 28 hari, lama haid 5- 7 hari, tidak ada nyeri
saat menstruasi

• HPHT: 26-6-2022

• Riwayat ANC:
Pasien mengatakan jarang melakukan ANC. Riwayat pemeriksaan USG
kehamilan di dokter spesialis kandungan dengan plasenta previa
ANAMNESIS
Riwayat Persalinan
PEMERIKSAAN FISIK
• KU : Sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• Tekanan darah : 124/81 mmHg
• Nadi : 95 x/menit
• Pernapasan : 21 x/menit
• Suhu : 36.5 0C
• TB/BB : 158 cm/74 kg
• VAS : 1 (abdomen)
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis

• Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)


• Mulut : mukosa bibir lembab (+)
• Gigi : caries (-)
• Leher : kelenjar tiroid membesar (-), pembesaran KGB (-)
• Thoraks
Jantung : BJ I dan II regular (+), murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler (+/+) , wheezing (-/-) , ronkhi (-/-)
• Payudara : simetris, puting susu menonjol (+)
• Abdomen : membesar sesuai kehamilan (+), striae (+), linea nigra (+)
• Vagina : pengeluaran pervaginam (-), darah (-) , lendir (-), flour albus (-)
penyakit kelamin (-), varices (-)
• Ekstremitas : akral hangat (+/+) , CRT < 2 detik (+/+) , udema (-/-)
STATUS OBSETRI
Pemeriksaan luar
• I : cembung (+), abdomen melebar,linea nigra (+), striae gravidarum
(+)
• P : TFU 33 cm (tiga jari di bawah px)
Leopold I : teraba bagian besar lunak (bokong)
Leopold II : teraba bagian keras memanjang disisi kiri ibu
Leopold III : teraba bagian besar bulat keras, presentasi kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
• A : DJJ: 140x/menit, teratur
• TBJ : 3410 gr
Pemeriksaan dalam tidak dilakukan
LABORATORIUM
(19/3/2023)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Hemoglobin (HGB) 8,7 g/dl 12-16

Eritrosit (RBC) 3.27 Juta/uL 4.1 – 6.1

Hematokrit (HCT) 27 % 36-47


Leukosit (WBC) 8,9 ribu/uL 4.0-11.0
Trombosit (PLT) 190 ribu/uL 150-450
Bleeding Time 3’ Menit 1-5

Clothing Time 5’30” Menit 1-15

Glukosa Sewaktu 104 mg/dL <180

MCV 84 fL 81-99
MCH 27 Pg 27-31
MCHC 32 g/dl 31-37

HBsAg NR Non Reatif


USG
DIAGNOSIS

• Ibu : G6P3A2 UK 37-38 minggu + BSC 3x+


plasenta previa +susp. Plasenta akreta+
anemia

• Bayi : Janin tunggal, hidup, intrauterine,


presentasi kepala
TATALAKSANA AWAL
• Transfusi PRC 2 bag
• IVFD RL 20 tpm
• Inj. Cefuroxime 1gr/12 jam IV (skin test)
• SC + pemasangan IUD (20/3/2023)
Laporan Operasi
• Dilakukan spinal anastesi
• Dilakukan insisi pfannenstiel pada abdomen diperdalam sampai
fascia
• Fascia digunting dan diperlebar
• Otot disisihkan secara kumpul ke lateral
• Peritoneum digunting dan diperlebar
• Insisi semilunar pada SBR uterus
• Lahir bayi laki-laki, BBL : 3000 gram, PBL : 48 cm, AS : 7-8
• Uterus dijahit tiga lapis
• Kontrol perdarahan (-)
Laporan Operasi
• Dilakukan reseksi parsial pada uterus bagian segmen bawah rahim
• Kontrol perdarahan
• Pemasangan IUD
• Kemudian abdomen dijahit lapis demi lapis berturut-turut ditutup
peritoneum, otot, fascia, lemak dan kulit
• Operasi selesai
FOLLOW UP
Mingg S : nyeri perut bagian bawah dirasakan kadang-
u/ kadang
19-03- O: TTV : TD : 120/78 mmHg
2023/ Nadi : 90 x/menit
20.00 RR: 20 x/menit
Suhu : 36.5
DJJ: 135x/menit
A: G6P3A2+ gravid 37- 38 minggu+ BSC 3x+
plasenta previa+ susp plasenta akreta+ anemia
P:
-. Transfusi PRC 2 bag
- IVFD RL 20 tpm
-. Inj. Cefuroxime/12 jam IV (skin test)
-. SC + IUD (20/3/2023)
FOLLOW UP
Senin/ S : Nyeri luka operasi
20-03- O: TTV : TD : 118/86 mmHg
2023 Nadi : 86 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu : 36.6
A: Post SCTP H0 a/i BSC 3x+ plasenta akreta
P:
- IVFD Dextrose 5% + drips oksitosin 2 amp 20 tpm
- Cefuroxine (Anbacim) 1gr/12 jam IV
- Inj. Asam traneksamat 500mg/8 jam IV
- Inj. Vit. C 200mg/24 jam IV
- Kaltrofen supp 1x2 per rectal
- Observasi TTV, kontraksi, perdarahan, cek lab post transfusi
FOLLOW UP
Selasa / S : Nyeri luka operasi
21-03- O: TTV : TD : 120/70 mmHg
2023 Nadi : 97 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu : 36.9
Abdomen: TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik
Pemeriksaan lab tanggal 20/3/2023 (23.00) post transfusi
Hb: 9,8 g/dl
RBC: 3,57 juta/uL
HCT: 30%
WBC 11,5.103uL
PLT: 181.103uL
A: Post SCTP H1
P:
- Cefadroxil 2x500mg PO
- Paracetamol 3x500mg PO
- Natabion 1x1 PO
FOLLOW UP
Rabu/ S : Nyeri luka operasi
22-03- O: TTV : TD : 120/70 mmHg
2023 Nadi : 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu : 36.6
A: Post SCTP H2
P:
- Aff infus
- Aff kateter
- Rawat luka
- Rawat jalan
- Kontrol poliklinik
PEMBAHASAN
Gejala Klinis
Plasenta akreta adalah keadaan vili
Ny. L usia 30 tahun plasenta yang menginvasi langsung
dengan keluhan nyeri ke myometrium.
perut bagian bawah Kebanyakan pasien dengan plasenta
yang dirasakan hilang akreta tidak menunjukan gejala.
timbul Gejala yang berhubungan dengan
Terdapat riwayat plasenta akreta biasanya berupa
perdarahan berupa perdarahan pervaginam dan kram
flek darah segar tanpa .
disertai nyeri perut.
Faktor Risiko
Insidensi plasenta akreta berbanding
Pasien memiliki lurus dengan tingkat kelahiran sesar.
riwayat SC sebanyak 3
Risiko untuk plasenta akreta
kali
pada seorang pasien dengan
Riwayat pemeriksaan plasenta previa dan kelahiran sesar
USG dengan plasenta sebelumnya meningkat untuk
previa kelahiran sesar yang keempat
adalah sebesar 61%.
Pemeriksaan Fisik dan
Pemeriksaan
Penunjang Perdarahan tanpa alasan dan tanpa
rasa nyeri merupakan gejala utama
Pada pemeriksaan dari plasenta previa akibat
obstetri ditemukan berkembangnya segmen bawah
bagian terbawah uterus.
janin belum masuk Sementara itu, turunnya bagian
pintu atas panggul. terbawah janin ke dalam pintu atas
Pada pemeriksaan panggul akan terhalang karena
laboratorium Hb 8,7 adanya plasenta di segmen bawah
g/dl. uterus..
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG ditemukan plasenta previa+ susp plasenta akreta.

* Nilai skor IPA >4 dianggap adanya


kemungkinan invasi dari plasenta.
Tata Laksana
• Secara umum, manajemen yang
Pada kasus dilakukan
direkomendasikan untuk kasus yang
tata laksana sectio
dicurigai plasenta akreta yakni
caesar elektif disertai
histerektomi sesarea.
pemasangan IUD.
• Pendekatan alternatif yang meliputi
pengikatan tali pusat pada fetal
surface, mengambil tali pusatnya
dengan reseksi parsial plasenta
untuk mengecilkan ukurannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai