(Modul 07 FNF Fine Structure) Faris Adlantama Prihadi 10212027
(Modul 07 FNF Fine Structure) Faris Adlantama Prihadi 10212027
FINE STRUCTURE
Faris Adlantama Prihadi, Anggita Putri Sumarna, Dhafinta Widyasaraswati, , Muhammad
Randika, Zulfa Apriani
10212027, 10212006, 10212044 ,10212046,10212048
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: adlantama.prhd@students.itb.ac.id
Abstrak
Pada percobaan kali ini kita akan menentukan panjang gelombang dari masing masing jenis lampu dari
atom yang berbeda beda, lampu yang digunakan pada percobaan ini adalah lampu spketral He,Na,Hg,,Zn.
Teori atom hidrogen tidak dapat diamati pada beberapa eksperimen. Terdapat fenomena Fine structure
yaitu adalah garis yang terdiri dari dua garis yang berbeda yang sangat berhimpit, contoh lainnya adalah
pada fenomena anomalous Zeeman effect, dimana terdapat spektra tambahan dari hasil yang diprediksi
pada efek Zeeman. Fine structure adalah garis yang tediri dari dua garis berbeda yang berimpitan., fine
structure terjadi karena ada interaksi electron pada atom pada lampu. Semakin besar nomer atom maka
semakin besar jumlah electron. Sehingga jika jumlah electron semakin besar maka kemungkinan adanya fine
structure akan semakin besar. Interaksi yang terjadi adalah interaksi antara spin dan inti atom sehingga
menyebabkan terjadinya fine structure. Panjang gelombang dari percobaan ini dapat dilihat pada table
1,2,3,4,5, dan 6
S ss 1h
3
h (1)
2
Gambar 1. Peralatan yang digunakan pada Persamaan diatas dapat juga untuk digunakan
percobaan untuk menghitung besar dari vektor
Teori atom hidrogen tidak dapat diamati momentum sudut dengan bolangan kualtum
pada beberapa eksperimen. Terdapat 1:
fenomena Fine structure yaitu adalah garis L l l 1h (2)
yang terdiri dari dua garis yang berbeda yang
Setiap electron pada atom memiliki
sangat berhimpit, contoh lainnya adalah pada
momentum angutlar orbital L dan momentum
fenomena anomalous Zeeman effect, dimana
angular spin S. karena kedua bilangan
terdapat spektra tambahan dari hasil yang
tersebut merupakan momentum angular,
diprediksi pada efek Zeeman.
maka momentum angular total dari electron
Pada tahun 1925 Samuel Goudsimt dan
pada atom J dapat dihitung menggunakan:
George Uhnlenbeck mengusulkan bahwa
setiap electron memiliki sudut yang interinsik J LS (3)
Dengan vector J dihitung sebagai berikut;
J j j 1h (4)
Jika atom memiliki lebih satu electron
valensi, maka electron akan berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Sebelum menghitung
momentum angular total, momentum angular
spin dan momentum angular orbital harus
dicari terlebih dahulu resultannya.
Pada tahun 1925, ilmuan bernama
Wolfgang Pauli mengatakan bahwa suatu
electron tidak dapat memiliki keadaan Gambar 3.tabel trensisi untuk spektrum
bilangan kuantum yang sama. Pauli lampu helium[2]
menyimpulkan hal ini dari spectrum atom.
Dia mengamati bahwa spectrum dari
beberapa keadaan energi dengan transisi
tertentu tidak dapat ditemui, sekaun itu
transisi dari konfigurasi dimana spin elektrin
yang memiliki arah yang sama pun tidak
ditemukan. Prinsip eksklusi ini dikenal
sebagai larangan Pauli.
Selain itu selection rule yang berlaku pada Gambar 4.tabel trensisi untuk spektrum
electron adalah: lampu Hg[2]
n
S 0
L 0,1
J 0,1
Kecuali
J 0 J ' 0 Gambar 5.tabel trensisi untuk spektrum
Pada spektum atom He memiliki diagram lampu Cd[2]
sebagai berikut:
tipis
2 Ungu 55,5 414,4 71D1→61P1
3 Biru 54,667 471,3
4 Hijau 54,083 492,2 81D1→61P1
tipis
5 Hijau 53,867 504,8 Hg II
6 Kuning 52,383 587,6 8 D2→61P1
1
IV. Pembahasan
Lampu He digunakan baik digunakan
untuk kalibrasi kisi dan prisma dikarenakan
interaksi electron pada He sedikit, sehingga
cenderung tidak ada fine structure pada
spectrum tersebut.
Seharusnya nilai panjang gelombang yang
diukur dengan refrensi bernilai sama, namun
pada percobaan kali ini terdapat perbedaan
anatara refrensi dengan hasil yang diukur.
Perbedaan ini kemungkinan dikarenakan oleh
kesalahan paralaks, karena kesalahan
pembacaan skala nonious pada peralatan saat
melihat spectrum dari lampu.
Fine structure adalah garis yang tediri dari
dua garis berbeda yang berimpitan., fine
structure terjadi karena ada interaksi electron
pada atom pada lampu. Semakin besar nomer
atom maka semakin besar jumlah electron.
Sehingga jika jumlah electron semakin besar
maka kemungkinan adanya fine structure
akan semakin besar. Interaksi yang terjadi
adalah interaksi antara spin dan inti atom
sehingga menyebabkan terjadinya fine
structure.
Pada spectrum lampu Na terjadi fine
structure dikarenakan Na memiliki nomer