Anda di halaman 1dari 8

12/03/2019

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
Alamat:Jl. dr.Soeparno No.63. Purwokerto 53122 1. PENDAHULUAN
Telepon (0281) 638794 Faks.(0281) 631700
Email: biologi@unsoed.ac.id Website: http://bio.unsoed.ac.id
TAKSONOMI KLASIK :
1) Pengelompokan individu dari satu lokasi berdasarkan
pada kemiripan
2) Setiap kemiripan disebut sebagai species berbeda

Legitimasi :
Status species ditentukan hanya berdasarkan derajat
perbedaan morfologi

Populasi Hewan
2. Kondisi populasi

POPULASI HEWAN Penampilan, Tingkah laku dan Karakter lain


yang serupa
Namun
secara reproduktif
Perbedaan bentuk atau fenotipe hewan-hewan tersebut terpisah.

variasi Individu
SIBLING SPECIES
fenon (phenon, phena: fena).

Populasi atau species Dalam Taksonomi Klassik,


penentuan species itu
pada suatu lokasi juga merupakan
pada umumnya didasarkan atas
kumpulan semua allel unik
perbedaan dan kemiripan/similaritas/
sehingga disebut sebagai
persamaan morfologinya
gene pools

Populasi Banyak muncul


juga merupakan kumpulan dari organisme
yang membawa Sinonim
karakter jantan dan betina secara bersamaan, atau
yang disebut sebagai keliru dalam menyatakan hewan:
gynandromorh. satu species atau berbeda species.

1
12/03/2019

Konsekuensinya:

Itik berbulu cerah dan itik berbulu coklat.


Kedua itik yang berbeda itu adalah satu species
yang memperlihatkan phena yang berbeda.

Accipiter palumbarius (Elang dewasa)


dan
A. gentilis (Elang remaja)

Anas boschas (berbulu cerah) A. platyrhynchos.(berbulu coklat)


Kedua contoh tersebut karena perbedaan fena

Jika seseorang menyeleksi specimen dari satu


lokasi, ada 4 kemungkinan muncul:

Di alam, sebagian besar populasi hewan


memiliki beberapa phena berbeda: Morphology Not reproductively Reproductively
1) sexual dimorphism isolated isolated
2) age variation Identical 1. Same phenon 1. Sibling
of a single species
3) variasi musiman
Different species
4) polimorfisme
2. Different phena 2. Different
of the same species
species

Informasi yang diperlukan SAMPEL SIMPATRIK


1) kontinuitas genotipe dari telur yang dibuahi
sampai fase dewasa  Variasi anggota populasi dari lokasi sama:
2) reproduksi seksual 1. Phena (varian individu satu species)
3) karakter specific (genitalic armature, radula, 2. Spesies berbeda
palpus, hinge structure)
4) tingkah laku (Etologi)
5) Ekologi  Ada 3 alasan kesulitan membuat keputusan:
6) data distribusi 1. Perbedaan sangat ekstrim di antara phena dari
7) data molekuler atau kromosom satu spesies (ulat dan kupu-kupu)
8) uji persilangan 2. Persamaan sangat ekstrim di antara good
9) lokasi yang tepat biological spesies (sibling)
10) Habitat 3. Variasi sangat ekstrim dan luasnya tumpang
11) musim pada saat koleksi tindih fenotip dari dua spesies berbeda

5 April 2017

2
12/03/2019

 Clue: (Petunjuk)
1. behaviour • Correct interpretation of morphological
2. ecology information
3. Distribution
 Intermediate form
4. Melecular-chromosomal data
 Certain characters less subject to individual
5. breeding test
variation (genitalic armature, palpus, radula,
6. Other evidents
and hinge structure)
VARIAN INDIVIDU (PHENA) ATAU SPECIES BERBEDA  Sympatric sample
1. Species: several phena
2. Several species: sympatric • Geographic distribution
3. Phena of one species resemble phena other species  Altitudinal (Berdasarkan ketinggian)
4. How to decide? Phena or different species
 Latitudinal (Berdasarkan garis lintang)

a.1. Variasi individu berdasarkan waktu


a. Variasi non-genetik, tak terkait genotype Variasi Umur
• Hewan akan melewati fase juvenil atau larva
 Hewan merupakan subyek variasi yang lebih yang sangat berbeda dari fase dewasa
rendah dari tumbuhan:
1. pertumbuhannya lebih terarah Larva yang melayang atau berenang bebas dari:
2. kekuatan lokomosi dan kemampuan sensoris Cnidaria, Echinodermata, Mollusca
memiliki kapasitas untuk memilih habitat dan Crustacea
 Berbagai tipe variasi ditemukan pada hewan sangat berbeda dari inividu dewasa
 Ahli zoologi harus terbiasa dengan variasi non
genetik yang mungkin dijumpai pada kelompok
hewan tertentu • Reptilia, Aves dan Mammalia memiliki bentuk
immature cukup berbeda dari dewasanya

Siklus hidup
Fasciola hepatica

Siklus Hidup Cnidaria

3
12/03/2019

Pada ikan bentuk immature sangat berbeda


sehingga diklasifikasikan kedalam genus atau a.2. Variasi berdasarkan musim
bahkan familia berbeda

Larva sidat (Anguilla) awalnya dideskripsikan


sebagai Leptocephalus brevirostris Kaup.

Burung
akan memperlihatkan
warna bulu yang lebih cerah pada
musim kawin

a.3. Variasi musim pada Beberapa Keturunan


a.4. Variasi ekologi (habitat)

Bivalvia tertentu yang hidup


di daerah hulu dan hilir di suatu sungai
akan menunjukkan
perbedaan morfologi cangkangnya

Anakan Daphnia dapat memiliki bentuk kepala mancung


berubah membulat pada setiap pergantian musim
kemarau dan penghujan atau sebaliknya, suhu, Cangkang Bivalvia di daerah hulu Cangkang Bivalvia di daerah hilir
turbulensi dsb.

a.6. Variasi jenis inang


a.5. Variasi Sosial
Laconium corni

Prunus armeniaca Photinia davidiana


Apis sp.

Tubuh lebih kecil


Variasi koloni Rayap (Cryptotermes cynocephalus) Tubuh lebih besar Alat gerak lebih panjang
dalam siklus hidup Alat gerak lebih pendek

4
12/03/2019

a.7. Variasi allometriks (Heterogenik)


Adanya perbedaan sifat tumbuh: allometrik
dengan
pertambahan panjangnya >bobotnya:
(allometriks negatif, p > b)
atau
pertambahan bobotnya >pertambahan panjangnya
(allometriks positif, b > p).

Cyprinus carpio (Ikan Mas)


Hemibagrus nemurus (ikan Baung), allometriks positif)
Allometriks Negatif

a.8.Variasi karena kepadatan a.9. Variasi Neurogenik


Belalang
yag hidup berkoloni akan memperlihatkan morfologi Variasi ini muncul
yang berbeda berdasarkan tiga fase berbeda, yaitu: karena adanya
(1)bersifat soliter, jika jarang, respon terhadap kondisi lingkungan (latar belakang),
yang berupa penyebaran dan berkumpulnya kromatofora
(2) bersifat transisi, jika agak padat, dan
(pigmen warna pada hewan). Contoh: Bunglon
(3) bersifat koloni, jika padat.

Bronchocela jubata (landak surai)


Soliter Koloni
Terjadi pula pada crustacea, cephalopoda dan vertebrata
berdarah dingin

a.10.Variasi traumatik

Stylops
Perubahan postmortem
Perubahan warna bulu burung karena:
a) hilangnya komponen volatile dalam warna
b) penggunaan bahan kimia sebagai pengawet
atau pembunuh, seperti cyanida

Andrena ♂
Andrena ♀
Bulu bertambah panjang,
Reduksi pada organ pengumpul
pelebaran pada basitarsus
nektar (pollen), hilangnya
posterior, perubahan proporsi
fibriae anal, perubahan panjang
ruas pada antenna, hilangnya
relatif ruas antenna, facial
sudut pipi, reduksi ukuran
foveae, reduksi pada organ
genitalia dan sebagainya,
assesori dan sebagainya

5
12/03/2019

• Variasi intrapopulasi karena perbedaan komposisi


genetik
• Sex-limited or associated with both sexes
Terkait dengan genotype.
Variasi ini akan dapat dikenali dengan
adanya perubahan pada
organ seks primer (gonad, genitalia),
organ seks sekunder (sexual dimorphism),
ginandromorfi,
dan
interseksnya.

A. Sexual dimorphism

• Variasi berasosiasi kelamin


1. Perbedaan kelamin primer
perbedaan pada organ yang digunakan untuk reproduksi Contoh: kakatua raja (Eclectus rotatus Muller) :
(gonad, genitalia)
2. Perbedaan kelamin sekunder
1) Jantan berwarna hijau dengan lambung oranye
perbedaan ini merupakan sexual dimorphism yang paling
2) Betina berwarna merah dan biru dengan lambung
nyata di antara hewan
hitam.

Keduanya dianggap species berbeda sampai hampir 100


• Perbedaan jantan dan betina kadang sangat terbatas
tahun
• Kadang perbedaan sangat nyata sehingga dideskripsikan
sebagai species yang berbeda

• Gynandromorph
- Individu yang memperlihatkan karakter jantan pada satu
bagian tubuhnya dan karakter betina pada bagian tubuh • Intersexes
yang lain (kupu-kupu, lobster, kepiting) 1. Individu yang memperlihatkan karakter campuran antara
karakter jantan dan betina
2. Hasil dari susunan yang seimbang antara gen yang
membawa kecenderungan jantan dan kecenderungan
betina
3. Susunan gen seperti tersebut diduga disebabkan oleh
ketidak aturan dalam fertilisasi (irregularities in
fertilization) atau mitosis atau karena gangguan fisiologis
akibat parasitisme
normal male of normal female of mosaic gynandromorph of
Papilio androgeus Papilio androgeus Papilio androgeus

6
12/03/2019

B. Reproductively Different Generations Sexual dan uniparental strains


• Sexual and asexual strains 1. Contoh: pada siput (Arion) beberapa strain
1. Pada serangga terjadi perubahan generasi yang sangat memperlihatkan perbedaan terkait dengan
membingungkan bagi ahli taksonomi seksualitasnya.
2. Contoh: pada genus Cynips (sejenis lebah), generasi agamet 2. Turunan2 dari reproduksi seksual sangat polimorfik pada
sangat berbeda dengan generasi yang diturunkan dari hasil ensimnya, sedangkan turunan hermaphrodit hasil
reproduksi seksual biparental fertlisasi sendiri sangat homosigot
3. Pada Aphids (kutu tumbuhan): betina tak bersayap hasil
partenogenesis biasanya berbeda dengan betina bersayap
dari generasi seksual

Arion sp.

C. Ordinary Genetic Variation • Karakter tersebut seringkali dikontrol oleh gen yang
diturunkan menurut Hukum Mendel
• Sebagian besar variasi genetik intra-populasi bukan
karena seks terbatas dan tidak melibatkan karakter seks - Banyak ditemukan pada serangga. Populasi beberapa
species dari Hemiptera dan Coleoptera memiliki individu
yang dapat terbang dan tidak terbang
VARIASI DISKONTINYU • Karagaman genetik menyatakan setiap variasi dalam
nukleotida, gen, khromosom, or keseluruhan genom
organisma
1. Perbedaan antar individu dari satu populasi secara
umum rendah dan saling tumpang-tindih
• Keragaman genetik pada taraf yang paling dasar
2. Namun pada species tertentu, anggota populasi dapat dinyatakan dengan perbedaan pada rangkaian nukleotida
dikelompokan ke dalam kelompok yang sangat yang membentuk DNA dalam sel organisme
berbeda yang ditentukan oleh adanya karakter tertentu
yang sangat jelas.

Ukuran Keragaman Genetik


• Potensi species berespon terhadap kondisi lingkungan dan
terhadap kerusakan2 yang disebabkan oleh aktivitas
manusia bergantung kepada keluasan keragamannya a. Dalam populasi
 na = jumlah allel pada lokus tunggal pada suatu populasi
 Frekuensi allel
• Perbedaan genetik di antara individu dalam suatu species  Heterosigositas allel
menyediakan pondasi keragaman di antara species dan  Keregaman gen (keragaman haplotipe)
akhirnya menjadi pondasi keragaman di antara ekosistem
 Keragaman nukleotida
 Polimorfisme
• Keragaman genetik (i.e. keragaman infra-specifik) b. Antar populasi (Fst)
menentukan potensi ekologi dan evolusi species.

7
12/03/2019

Variasi Kontinyu
• Kadang sampel sulit dibedakan berdasarkan satu karakter
1. Variasi terjadi karena perbedaan genetik yang sangat atau bahkan tidak ada karakter yang dapat membedakannya
rendah
2. Setiap karakter memperlihatkan derajat variabilitas baik • Pada kondisi tersebut perbedaan hanya bersifat kualitatif
dalam satu populasi maupun antar spesies
3. Banyak ditemukan pada moluska genus Melania • Contoh: sampel A dibedakan B karena berwarna lebih cerah
atau lebih hijau dsb.

Perbandingan Sampel Populasi


• Pernyataan kualitatif seperti rambut lebih banyak atau lebih
besar sangat tidak memuaskan dan tidak bermanfaat bagi
• Penelitian taksonomi pada level spesies mencakup analisis
ahli lain yg tidak punya sampelyang sama
perbandingan sampel dari berbagai populasi
• Atas dasar perbandingan tersebut keputusan penting dalam
taksonomi dibuat • Dasar bagi taksonom untuk mengekspresikan karakter
dalam bentuk data kuantitatif
• Apakah sampel masuk ke dalam spesies dan subspesies
yang sama atau masuk dalam dua spesies berbeda

• Analisis kuantitatif telah meningkatkan keakuratan dalam


penyusunan deskripsi
• Taksonom membuat ukuran2 berdasarkan dimensi maupun
penghitungan2 yang menunjukkan perbedaan numerik.
• Contoh: ukuran: panjang stabdar, panjang total; • Pengukuran secara aktual terhadap satu seri spesimen
penghitungan: jumlah sisik, gigi, ruas dsb. diperlukan untuk menentukan makna “medium size”.

• Contoh “sex comb with seven teeth” is more precise than


is “sex comb present”
• Penukaran pemikiran tipologi dengan pemikiran populasi • Ketepatan tersebut sangat penting ketika spesies yang
memberikan impak terhadap konsep taksonomi dan berkerabat dibedakan bukan oleh “present” or “absent”
metodologi. suatu karakter tetapi oleh ukurannya, proporsi, jumlah etc.
• Dengan mempertimbangkan taksa sebagai populasi dan
agregat populasi membawanya ke pendekatan statistika.
• Pernyataan yang tidak jelas mengenai derajat perbedaan
antara dua populasi atau dua taksa boleh digunakan
sampai sejumlah variasi di antara dua populasi atau dua
taksa dapat ditentukan

Anda mungkin juga menyukai