Anda di halaman 1dari 35

Kuliah 2

KONSEP DAN DASAR


KEHIDUPAN

https://www.usu.ac.id
ORGANISASI KEHIDUPAN

Organisme
Mis : Sist
pencernaan Sistem Organ
Mis : Lambung Organ
Mis : Jaringan Otot
Polos Jaringan

Mis : Sel Otot Polos Sel

Mis : Protein Molekul

Atom
Gambaran organisasi kehidupan
SEL HEWAN
SEL TUMBUHAN
CIRI KEHIDUPAN
CIRI KEHIDUPAN :
1. Keteraturan : Memiliki struktur dan
fungsi yang sinergis mendukung
kehidupan
2. Regulasi : Memiliki standart
homeostatis untuk menjaga fungsi
tubuh yg konstan
3. Pengolahan Energi : Menemukan
nutrisi guna mendapatkan energi
4. Pertumbuhan dan Perkembangan :
Informasi Genetik menjadi peta
untuk tumbuh dan matang
5. Reproduksi : Menghasilkan jenisnya
sendiri agar lestari
6. Respon terhadap lingkungan :
Kemampuan menaggapi berbagai
perubahan Lingkungan untuk sintas
di habitatnya
PEWARISAN INFORMASI

Kemampuan DNA menyampaikan informasi berasal dari


struktur molekulernya . Setiap Molekul DNA tdd :
2 rantai panjang membentuk heliks ganda

Setiap mata rantai : NUKLEOTIDA


Nukleotida membawa alfabet genetik dengan urutan dan
makna yang tepat untuk menghasilkan karakter mahluk
hidup
KETERKAITAN STRUKTUR DAN FUNGSI

Organ berkorelasi
dengan Fungsinya,
bagaimana?
Contoh Di dunia
tumbuhan:
*Daun bentuknya tipis
dan pipih, sejalan
dengan fungsinya untuk
memaksimalkan
banyaknya cahaya
matahari yang
ditangkap kloroplast

Di dunia hewan : sayap mendukung burung untuk terbang, perhatikan gambar slide
di atas dan beri jawaban mu sendiri !
Keseimbangan dalam Kehidupan

Sebagian besar proses kimia dikatalis


oleh enzim yang spesifik. Kemampuan
berbagai proses regulasi agar mencapai
titik keseimbangan melalui mekanisme
umpan balik.

Bentuk regulasi paling umum adalah


umpan balik negatif (negatife feedback)
yaitu :
Akumuasi produk akhir memperlambat
proses itu sendiri

Sebaliknya umpan balik positif (positif


feedback) yaitu : produk akhir
mempercepat proses itu sendiri
Batasan Kehidupan

• Konsep batas kehidupan (J. Warman) : permukaan bumi sebagai ruang


yang diperuntukkan untuk manusia , tumbuhan dan makhluk hidup di
dalamnya tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan semuanya.
Hal tersebut terkait dengan:
• 1. ketersediaan sumber daya alam yang mendukung.
• 2.kemampuan manusia dalam mengolah dan mendayagunakan potensi
sumber daya alam yang ada.

Contoh : kutub Hewan dan tumbuhan yang mampu


bertahan hidup sangat sedikit jumlahnya.
Kondisi kutub yang demikian ini menjadi
pembatas kehidupan bagi makhluk hidup.
Artinya, makhluk hidup memiliki batas-batas
tertentu untuk bisa bertahan dan
beradaptasi dengan lingkungannya.
Batasan Reproduksi
(ISOLASI REPRODUKSI)
• Isolasi (perintang) reproduksi adalah apa pun yang
mencegah individu-individu dari spesies-spesies yang
berkerabat dekat saling mengawini.
2 Jenis isolasi :
• Isolasi prazigotik
• Isolasi postzigotik

Sawar prazigotik mencegah perkawinan atau


pembuahan antarspesies
SAWAR PRAZIGOTIK
1: isolasi 2: isolasi habitat –
spesies-spesies ular
temporal:spesies
garter dari tempat
-spesies sigung
yang berbeda-beda

yang kawin pada


waktu berbeda-
beda
5.isolasi gametik : spesies-
4: isolasi mekanis – spesies bulu babi
spesies-spesies siput

3: isolasi perilaku – ritual bukaan genitalnya yang gametnya tidak


kawin booby berkaki-biru; tidak bisa disejajarkan bisa menyatu.
Isolasi Pascazigotik
(Sawar Reproduksi Antar-Spesies

• Isolasi pascazigotik terjadi ketika :


– perkawinan antarspesies yang berbeda benar-
benar terjadi dan
– menghasilkan zigot hibrid.
ISOLASI PASCAZIGOTIK
Fertilitas Hibrid Berkurang
Viabilitas (daya hidup) Buyar Hibrid
Hibrid Berkurang

Ambystoma platineum,
adalah spesies triploid yang
terdiri atas hanya betina dan
hidup di Amerika Serikat Melimpahnya tanaman
Barat-tengah. Salamander poliploid yang
ini dipercaya terbentuk dimanfaatkan sebagai
akibat hibridisasi dua makanan
spesies yang berkeraba
Rangkuman isolasi :
INDIVIDU-INDIVIDU DARI SPESIES YANG BERBEDA

Sawar prazigotik
Isolasi temporal

Isolasi habitat

Isolasi perilaku

PERCOBAAN KAWIN
Isolasi mekanis

Isolasi gametik

PEMBUAHAN (ZIGOT TERBENTUK)


Sawar pascazigotik
Viabilitas hibrid berkurang

Fertilitas hibrid berkurang

Buyar hibrid

KETURUNAN YANG BISA HIDUP, FERTIL


Tidak ada sawar
Mekanisme Pewarisan Sifat
Mengapa genetika penting 1: penentuan jenis kelamin; 2: peran
lingkungan; 3: kelainan genetik)
   
Ungu PP
  (Homozigot) George John Mendel, melakukan percobaan
 
  persilangan pada kacang kapri.
Pp
Ungu
(Heterozigot)
 
 
  Rasio Fenotip (Perbandingan Karakter
 
Ungu
Pp
tampak) : 3 banding 1 yakni 3 Unggu dan 1
 
(Heterozigot) Putih
 
Rasio Genotip (Perbandingan Karakter tidak
    tampak) : 1 banding 2 banding 1
Putih PP
(Homozigot)
1 Homozigot dominan (PP)
  2 Heterozigot (Pp)
1 Homozigot resesif (pp)
HUKUM MENDEL TENTANG PEWARISAN SIFAT DAN PREDIKSI
KETURUNAN HASIL PERSILANGAN
 Genotipe dan fenotipe hasil persilangan dapat diprediksi berdasar HK.
Mendel.
1) Hukum Mendel:
a) Hk. Segregasi/Pemisahan Pasangan Gen (Alel)
“Pada pembentukan gamet, ALEL DARI PASANGAN-2 GEN
AKAN MEMISAH (BERSEGREGASI) ke dalam Gamet-gamet
yg dibentuk”
b) Hk. Pemisahan & Pengelompokan Gen scr Bebas
“Pada pembentukan gamet, alel dari pasangan-2 gen
akan memisah (bersegregasi) scr. bebas dan
mengelompok secara bebas pula”.
Alel Genetik dan Kromosom Homolog
• Diagram pada slide berikut ini menunjukkan sepasang
kromosom homolog—kromosom-kromosom yang
membawa alel-alel dari gen-gen yang sama.

• Lokus gen adalah lokasi spesifik suatu gen di


sepanjang kromosom.
– Alel-alel (versi-versi alternatif) suatu gen menempati lokus
yang sama pada kromosom-kromosom homolog.
– Akan tetapi, kedua kromosom itu mungkin membawa alel-
alel yang identik atau pun berbeda pada lokus mana pun.
Gambar Kromosom Homolog dengan Alel

Kromosom homolog Lokus gen Alel


dominan

P a B

P a b Alel
resesif
Genotipe: PP aa Bb
Homozigot Homozigot Heterozigot
untuk alel untuk alel dengan satu alel
dominan resesif dominan dan satu
alel resesif
Hukum Mendel dan Silsilah Keluarga
Hukum-hukum Mendel berlaku bagi pewarisan banyak sifat manusia.
Gambar berikut mengilustrasikan bentuk-bentuk alternatif tiga ciri manusia yang
dianggap ditentukan oleh pewarisan dominan-resesif sederhana satu gen.
SIFAT DOMINAN

Bintik-bintik wajah Garis rambut meruncing Cuping telinga tak melekat


SIFAT-SIFAT RESESIF

Tanpa Bintik wajah Garis rambut lurus Cuping telinga melekat


Silsilah Keluarga
• Bagaimana genetika manusia bisa dipelajari?
• Ahli-ahli genetika
– menganalisis hasil-hasil perkawinan yang telah terjadi dan
– menyusun informasi ini ke dalam pohon keluarga, disebut silsilah atau
pedigree.
• Gambar di bawah ini menunjukkan silsilah yang melacak
kejadian lobus telinga yang tidak melekat versus yang melekat.
• Hukum-hukum Mendel memungkinkan kita menyimpulkan
genotipe bagi sebagian besar orang yang ada dalam silsilah
tersebut.
Gambar Pohon Silsilah
Generasi pertama
(kakek-nenek) Aaron Betty Cletus Debbie
Ff Ff ff Ff

Generasi kedua
(ayah-ibu, bibi,
dan paman) Evelyn Fred Gabe Hal Ina Julia
FF ff ff Ff Ff ff
atau
Generasi ketiga Ff
(kakak-adik)

Kevin Lisa
ff FF
atau
Ff

Laki- Laki-
Perempuan laki Perempuan laki
Melekat Tak melekat
Variasi pada Hukum Mendel
• Kedua hukum Mendel menjelaskan pewarisan sifat sebagai gen-gen
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lain berdasarkan
aturan-aturan probabilitas sederhana.
– Hukum-hukum ini berlaku bagi semua organisme yang
bereproduksi secara seksual.
– Namun hukum-hukum Mendel tidak bisa menjelaskan sejumlah
pola pewarisan sifat seperti golongan darah atau penyakit dibawa
kromosom
– Bahkan, pada sebagian besar organisme yang bereproduksi
secara seksual, kasus-kasus di mana aturan-aturan Mendel
berlaku secara ketat bagi pola-pola pewarisan sifat sebenarnya
relatif jarang.
– Kita lebih sering mengamati pola-pola pewarisan sifat yang lebih
kompleks.
PRINSIP EKSPRESI GEN

Seekor babi mengekspresikan gen asing.


Kode Genetik
• Kode genetik dalam DNA nyaris universal, dimiliki oleh
organisme-organisme dari bakteri paling sederhana
sampai tumbuhan dan hewan yang paling kompleks.
– Oleh karena organisme yang berbeda-beda memiliki kode
genetik yang sama, kita bisa memprogram satu spesies agar
menghasilkan protein dari spesies lain melalui DNA yang
direkayasa (lihat gambar baby tadi)
– Ini memungkinkan saintis memadu-padankan gen-gen dari
berbagai spesies—prosedur penerapan rekayasa genetik
yang bermanfaat dalam agrikultur, kedokteran, dan
penelitian.
STRUKTUR DNA : KODE GENETIK DALAM MOLEKUL NUKLEOTIDA

Gugus fosfat
Basa bernitrogen
Gula
A
A

Nukleotida
C
C DNA

T
T Timina
Heliks
ganda Gugus (T)
DNA fosfat
G
G
Gula
(deoksiribosa)
G G
Nukleotida DNA

Polinukleotida Tulang punggung


gula-fosfat
DARI GEN MENUJU
PROTEIN

DNA

TRANSKRIPSI
Dogma sentral  menjelaskan
perubahan gen dari DNA
Nukleus
 menjadi RNA, dan RNA
menjadi protein.Dogma ini RNA
menjelaskan bagaimana proses
pembacaan materi genetik
menjadi protein yang bertindak Sitoplasma
di setiap tahap metabolisme di
dalam tubuh suatu organisme TRANSLASI
seperti enzim, dan protein
sebagai penentu karakter
morfologi seperti pigmen dan
otot.
Protein
Adaptasi dan Faktor Pembatas
Respon mahluk hidup terhadap perubahan faktor lingkungan
dianggap sebagai strategi hewan untuk beradaptasi dan untuk
kelangsunganhidupnya
Lingkungan berperan sebagai kekuatan untuk menyeleksi bagi
populasi yang hidup di dalamnya. Hanya populasi yang mampu
beradaptasi, baik adaptasi morfolofi, fisiologi, maupun perilaku,
akan lestari; sedangkan yang tidak mampu beradaptasi harus
pindah ke lingkungan yang sesuai dengan kebutuhannya atau jika
tidak pindah, mereka akan mati

Faktor-faktor lingkungan yang membatasi hidup organisme disebut


sebagai faktor pembatas : suhu lingkungan, kadar garam, kelembaban,
dan sebagainya. Berdasarkan pengaruhnya terhadap kehidupan
organisme, faktor pembatas memiliki rentang, nilai minimum, nilai
maksimum, dan rentang optimum.
ADAPTASI IKAN LAUT DAN AIR TAWAR TERHADAP FAKTOR PEMBATAS :
SALINITAS AIR
Nilai minimum ialah nilai terendah suatu organisme dapat hidup, di bawah nilai
tersebut organisme akan mati.
Nilai maksimum ialah nilai tertinggi suatu faktor pembatas, di atas nilai tersebut,
organisme akan mati.
Rentang optimum ialah rentang suatu nilai faktor pembatas dimana organisme dapat
hidup secara optimal dalam arti semua proses fisiologi tubuhnya berjalan secara
optimal sehingga organisme dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

FAKTOR PEMBATAS
• LEIBIG’S “LAW” OF THE MINIMUM
- Steady State  Eutrofikasi?
- Factor Interaction
• SHELFORD’S “LAW” OF TOLERANCE
FAKTOR PEMBATAS
• LEIBIG’S “LAW” OF THE MINIMUM
- Steady State  Eutrofikasi?
- Factor Interaction
• SHELFORD’S “LAW” OF TOLERANCE

“A RANGE IN BETWEEN”
PRINSIP:
(1) Rentang toleransi tergantung pada faktor
(2) Rentangan luas toleransi untuk semua faktor  widely distributed
(3) Bila kondisi tidak optimum untuk satu faktor, batas toleransi
direkduksi untuk mempertimbangkan faktor lain (Penman, 1956)
N di tanah terbatas, daya tahan terhadap kekeringan
direduksi  perlu air
(4) Organisme di alam tidak hidup pada rentang optimum.
Misal: Anggrek  sunlight
tapi di alam  shade Pop. Interaction  mencegah optimasi
(sebab tak dapat tolerate)
(5) Hewan / tanaman yang reproduktif  batas toleransi lebih sempit

Steno = narrow Eury = wide


Stenothermal Eurythermal
S opt. S opt.
E opt.
T
U
M
B
U
H
(-) (+) (-) (+)

TEMPERATUR 

Anda mungkin juga menyukai