2. (development) merupakan
proses menuju kedewasaan makhluk
hidup. Perkembangan merupakan
perubahan bentuk dan kompleksitas
yang terjadi menyertai pertumbuhan.
Proses perkembangan bersifat
kualitatif, artinya tidak dapat di
ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan
sudah dewasa penuh apabila alat
reproduksi seksualnya telah berfungsi,
misalnya tumbuhan telah mampu
berbunga, sedangkan pada hewan dan
manusia apabila kelenjar kelaminnya
telah mampu menghasilkan sel
kelamin. Pertumbuhan dan
perkembangan sering juga disebut
morfogenesis.
9. Jenis mutasi
a. Berdasarkan sifat-sifat
Mutagen fisika
Mutagen kimia
Mutagen biologi
b. Berdasarkan cara terjadinya
Alami dan buatan
2 Daftar materi yang sulit 1. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
dipahami di modul ini yaitu materi Aklimatisasi
2. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materi protokooperasi
3. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materiBioma hutan hujan tropis
4. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materiKonservasi in-situ dan Konservasi ex-
situ
3 Daftar materi yang sering 1. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
mengalami miskonsepsi yaitu materi Aklimatisasi
2. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materi tipe respon yang Irreversibel
3. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu Siklus sulfur atau belerang
4. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaituIntensifikasi pertanian
NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.
a. Bioteknologi Klasik
7. Tahapan kedua perkembangan
bioteknologi disebut dengan bioteknologi
klasik. Tahapan ini terjadi dari tahun 1800
hingga hampir pertengahan abad ke dua
puluh. Selama periode ini, berbagai variasi
hasil observasi dengan bukti-bukti ilmiah
mulai bermunculan dan sangat membantu
untuk memecahkan pertanyaan-
pertanyaan bioteknologi. Masing-masing
penemuan membuka jalan bagi
penemuan-penemuan baru.
9. Bioteknologi Modern
a. Kultur Jaringan.
Konsep dasar dari kultur jaringan
adalah totipotensi sel. Keuntungan
teknik ini adalah sifat tanaman yang
identik dengan induknya dan
perbanyakan lebih cepat.
b. Analisis genetik. Analisis geneitk
mempelajari sifat dan karakter gen yang
diwariskan dari generasi ke generasi
serta interaksi antara gen dengan
lingkungannya untuk menghasilkan
suatu fenotip.
c. Manipulasi organisme. Manipulasi
mikroba, tanaman, atau hewan dan
pemilihan individu yang diinginkan
untuk perbaikan generasi yang baru.
d. Analisis DNA. Analisis DNA merupakan
proses pengambilan DNA atau RNA dari
organisme melalui tahapan isolasi DNA,
polymerase chain reaction, elektroforesis,
dan analisis hasil yang dibantu oleh
software bioinformatika.
e. Teknologi DNA rekombinan. Teknologi
DNA rekombinan merupakan metode
untuk merekayasa genetik suatu
organisme dengan mengintroduksikan
gen yang interes ke dalam suatu
organisme.
f. Polymerase Chain Reaction. PCR merupakan
teknik amplifikais atau penggandaan gen target
dengan menggunakan primer spesifik untuk
inisiasi. PCR bekerja berdasarkan prinsip
replikasi DNA.
g. Hibridoma. Hibridoma merupakan metode
untuk menggabungkan dua jenis sel dengan
tujuan mendapatkan hibrid yang memiliki
kemampuan dari kedua sel sebelumnya.
h. Kloning. Kloning merupakan metode
menghasilkan keturunan yang dikehendaki
identik dengan sel induknya.
i. Hibridisasi DNA. Hibridisasi DNA merupakan
metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probe DNA rantai tunggal
untuk proses hibridisasi rantai ganda
DNA.
j. Sekuensing DNA. Sekuensing DNA
adalahproses pembacaan urutan basa
nukleotida gen interes.
Peranan mikroorganisme dan bioteknologi
konvensional.
Mikroorganisme memegang peranan penting
dalam perkembangan bioteknologi.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam berbagai
tahapan perkembangan bioteknologi dari
bioteknologi kuno hingga modern,
menjadikan mikroorganisme sebagai
organisme penting dan selalu ikut serta
disetiap penemuan besar terkait bioteknologi.
Alasan utama mikroorganisme dijadikan
subjek pada proses bioteknologi yaitu:
a. Petumbuhan dan perbanyakan mikroba
perlangsung dengan cepat
b. Mudah diperoleh dari lingkungan
c. Sifat genetik mudah dimodifikasi melalui
rekayasa genetika
d. Memiliki plasmid yang digunakan sebagai
vektor
e. Tidak tergantung iklim kondisi
lingkungan
f. Memiliki yang tetap dan tidak
berubah
Mikroorganisme yang digunakn sebagai agen
bioremediasi adalah khamir, fungi, yeast,
alga, dan bakteri. Beberapa jenis bakteri yang
telah digunakan dalam proses bioremediasi
antara lain genus Achromobacter,
Arthrobacter, Acinetobacter, Actinomyces,
Aeromonas, Brevibacterium, Flavobacterium,
Moraxella, Klebsiella, Xanthomyces,
Pseudomonas, dan Bacillus yang memiliki
kemampuan untuk mendegradasi minyak
bumi. Sejumlah bakteri seperti Pseudomonas
aeruginosa, Acinetobacter calcoaceticus,
Arthrobacter sp., Streptomyces viridans dan
lain-lain menghasilkan senyawa biosurfaktan
atau bioemulsi.
2. DNA Kloning
A. Dalam genom sel eukariotik, gen hanya
menempati sebagian kecil DNA
kromosom, selain itu merupakan sekuen
non kode (sekuenyang tidak mengalami
sintesis protein). Pada manusia, gen
hanya berjumlah 1/100.000 molekul
dari DNA kromosom. Spesifikasi gen
menjadi tantangan para ahli biologi
molekuler untuk mempelajari gen
tertentu. Para ilmuwan mengembangkan
metode untuk menyimpan dan
menyiapkan sekuen-sekuen DNA yang
telah terdefenisi dengan baik ke dalam
banyak salinan identik. Proses
penyimpanan dan penyiapan sekuen
DNA ini disebut dengan kloning DNA.
B. Sebagian besar metode perbanyakan
DNA di laboratorium memiliki fitur yang
sama. Pendekatan yang paling umum
digunakan adalah pemanfaatan
Escherichia coli (kromosom berbentuk
sirkular). Pemanfaatan sel bakteri pada
DNA kloning karena bakteri memiliki
ekstra kromosom berupa plasmid yang
terpisah dari kromosom utama bakteri.
Plasmid hanya memiliki sedikit gen dan
sangat berhubungan dengan ketahanan
bakteri pada lingkungan tertentu.
C. Plasmid yang telah disisipi DNA interest
disebut dengan DNA rekombinan.
Plasmid kemudian dikembalikan ke
dalam sel bakteri sehingga diperolehlah
bakteri rekombinan. Bakteri
rekombinan akan membelah diri
berulang kali untuk memperbanyak sel
bakteri sehingga DNA rekombinan juga
akan turut tereplikasi ke dalam sel
anakan bakteri rekombinan. Proses
perbanyakan salinan DNA interes ini
disebut dengan kloning gen.
D. Kloning gen dapat dimanfaatkan untuk
membuat dan menyimpan DNA interes
dalam jumlah banyak serta
menghasilkan produk berupa protein
dari DNA tersebut.
E. Isolasi DNA merupakan langkah awal
yang harus dikerjakan dalam proses
rekayasa genetika sebelum melangkah
ke proses selanjutnya. Prinsip dasar dari
isolasi DNA jaringan adalah memecah
dan mengeksraksi jaringan tersebut
sehingga akan terbentuk ekstrak sel
yang terdiri dari DNA, RNA dan
substansi dasar lainnya seperti protein,
karbohidrat, dan lipid.
F. Dengan ditemukannya DNA sebagai
pembawa informasi mahluk hidup,
manusia pun berusaha untuk
mendapatkan kombinasi sifat-sifat baru
yang unggul dalam suatu mahluk hidup
dengan melakukan perubahan langsung
pada DNA genomnya. Tindakan
mengubah DNA genom ini disebut
dengan istilah Rekayasa Genetika.
Dalam melakukan rekayasa genetika,
manusia menggunakan teknologi DNA
rekombinan
G. Plasmid disebut vektor kloning
merupakan molekul DNA yang dapat
membawa DNA asing ke dalam sel inang
(bakteri rekombinan) dan bereplikasi
pada sel inang tersebut.
H. Setelah gen tertentu dikloning di dalam
sel inang, produk gen berupa protein
dapat diproduksi dalam jumlah besar
untuk tujuan penelitian atau aplikasi
penting. Gen kloning dapat
mengekspresikan protein, baik di dalam
sel bakteri maupun sel eukariotik,
dimana antara keduanya terdapat
perbedaan.
I. Polymerase Chain Reaction dapat
menghasilkan banyak salinan fragmen
DNA spesifik menggunakan primer yang
mengapit sekuens yang dikehendaki dan
DNA memiliki enzim DNA polymerase
yang tahan terhadap panas.
3. Sel Punca
A. Sejalan dengan kemajuan teknologi
DNA, ilmuwan telah mengembangkan
dan menyempurnakan metode untuk
melakukan kloning pada organisme
multiseluler melalui kultur sel tunggal.
Kloning dapat menghasilkan satu atau
lebih organisme yang identik secara
genetis dengan induk sel tunggalnya.
Kata “Clon” berasal dari bahasa Yunani
yang artinya “ranting”. Saat ini, kloning
organisme melalui sel tunggal sangat
penting karena dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan banyak jaringan
yang berbeda dari satu sel induk.
B. Kultur tanaman melalui sel tunggal
telah dilakukan oleh F. C. Steward dan
murid-muridnya pada tahun 1950 di
Cornell Univesity menggunakan
tanaman wortel (Gambar 1). Mereka
menemukan bahwa sel pada jaringan
berbeda pada wortel jika dibiakkan
dalam media yang tepat dapat tumbuh
menjadi individu dewasa yang secara
genetis identik dengan tanaman
induknya. Pada tumbuhan, setiap sel
dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel pada tumbuhan tersebut untuk
membentuk suatu organisme. Potensi
setiap sel seperti itu disebut dengan
Totipotensi .
C. Keberhasilan teknik kultur sel, jaringan,
atau organ tanaman sangat ditentukan
oleh penggunaan bahan awal berupa
media nutrisi yang tepat serta hormon
yang memaksimalkan pertumbuhan dan
mendorong terjadinya diferensiasi pada
tanaman.
D. Teknik kultur jaringan juga dapat
digunakan untuk memproduksi secara
massal tanaman yang identik (klon)
dengan sifat unggul. Pendekatan ini
digunakan oleh berbagai produksi
komersial dari tanaman dengan sifat
unggul pada skala industri. Teknik
kultur jaringan dapat dibagi menjadi
beberapa bagian berdasarkan tipe awal
jaringan tanaman yang digunakan
sebagai eksplan dan komposisi media
pertumbuhan yang digunakan.
E. Kultur kalus mengacu pada
pertumbuhan massa sel tanaman yang
tidak terorganisir dalam kultur.
F. Kultur suspensi sel tanaman melibatkan
pertumbuhan sekelompok sel tunggal
tanaman dalam media pertumbuhan
cair
G. Protoplas adalah sel tanaman yang
telah
dihilangkan melalui proses enzimatik
hingga tersisa membran plasma.
Protoplas tanaman erat kaitannya
dengan penelitian yang terhambat
karena adanya dinding sel.
H. Pada bunga, kepala sari merupakan
organ yang mengandung serbuk sari.
Dalam perkembangan bunga secara
normal, kepala sari yang matang dan
terbuka memungkinkan serbuk sari
untuk menyebar dengan bantuan angin
atau serangga. Dalam kultur polen,
kepala sari dipisahkan dari bunga dan
dipindahkan pada media pertumbuhan
yang sesuai. Dalam periode waktu yang
singkat, sel serbuk sari (polen) dapat
dimanipulasi untuk membentuk plantlet
yang dapat tumbuh dalam kultur hingga
menjadi tanaman dewasa.
I. Organ tanaman dapat tumbuh menjadi
individu baru pada kondisi yang sesuai
sehingga metode ini dapat digunakan
untuk mengembangkan tanaman dari
organ tanaman. Sebagai contoh, bunga
tanaman pada tomat yang telah
diserbuki dapat dipotong dan
dipindahkan pada labu kultur yang
mengandung media yang sesuai.
J. Sel hewan yang telah berdiferensiasi
pada umumnya tidak dapat
ditumbuhkan dalam kultur sel sehingga
sulit untuk mengembangkan kultur sel
tunggal dari sel hewan. Penggunakan sel
hewan pada kultur sel menggunakan
pendekatan transplantasi inti.
K. Tujuan utama dari penelitian sel punca
adalah untuk mengidentifikasi
bagaimana sel punca yang tidak
berdiferensiasi menjadi sel yang
berdiferensiasi membentuk jaringan dan
organ. Para ilmuwan paham bahwa
menghidupkan dan mematikan gen
adalah inti dari seluruh proses
diferensiasi ini. Beberapa kondisi medis
seperti kanker dan cacat lahir
disebabkan oleh pembelahan sel yang
abnormal dan kegagalan
diferensiasi.Maka, pengendalian
proliferasi dan diferensiasi sel
membutuhkan penelitian tentang sinyal
molekuler dan gen yang mengatur
pembelahan dan spesialisasi sel.
L. Sel punca manusia saat ini digunakan
untuk menguji obat baru. Obat-obatan
baru diuji keamanannya pada sel-sel
yang dapat dibedakan berdasarkan garis
sel pluripoten manusia. Garis sel kanker
misalnya digunakan untuk menyeleksi
obat anti kanker potensial. Ketersediaan
sel punca berpotensi luas untuk
pengujian berbagai jenis obat dalam
berbagai jenis sel secara luas.