Anda di halaman 1dari 40

NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KEANEKARAGAMAN HAYATI


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hayati dan Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
dan Klasifikasi Hewan
3. Klasifikasi Tumbuhan
4. Virus, Protista dan Monera
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Keanekaragaman hayati dapat dibagi
dipelajari menjadi tiga kategori, yaitu:
A. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah himpunan spesies di area
tertentu yang saling berinteraksi
satu dengan yang lain, melalui proses
seperti predasi, parasitisme, kompetisi dan
simbiosis, dan dengan lingkungan abiotik
mereka untuk hancur dan menjadi bagian
dari energi Spesies
ekosistem, bakteri, jamur,
tanaman,
dan hewan, saling bergantung satu sama
lain.
B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis terbentuk karena
adanya sinergitas atau konsep simbiosis
interaksi yang dalam genetik
yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan
lingkungan tempat hidupnya. Karena
lingkungan tempat hidup jenis itu
beranekaragam, makan jenis yang
dihasilkannya pasti akan beranekaragam.
Proses terjadinya jenis, pada umumnya
berlangsung secara perlahan-lahan
dapat waktu ribuan tahun,
melalui perubahan penyesuaian atau
perubahan evolusi dari jenis lain yang
mungkin sudah ada sebelumnya. Evolusi
biologi berkembang sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada suatu jenis
makhluk hidup
C. Keanekaragaman Genetika
genetika adalah
keanekaragaman individu di dalam suatu
jenis. Keanekaragaman ini disebabkan oleh
perbedaan genetis antar individu. Didalam
keanekaragaman genetik, factor penentu
adalah gen. Gen merupakan faktor
pembawa sifat yang dimiliki oleh
setiap organisme serta dapat diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dengan demikian individu di dalam satu
jenis membawa susunan gen yang berbeda
dengan individu lainnya. Sebagai contoh
dapat pada varietas padi
(misalnya Rojo lele, Menthik, dan Cianjur)
atau mangga (golek, harum manis, dan
manalagi)
Tingkat tinggi
menimbulkan permasalahan yaitu
eksploitasi keanekaragaman hayati yang
berlebihan. Eksploitasi yang berlebihan
tingkat
hayati bahkan sampai
menujub kepunahan untuk beberapa jenis
flora dan fauna. Untuk itu dilakukan
pelestarian baik
ingkat ekosistem, jenis dan genetik.
Pelestarian keanekaragaman hayati dapat
dilakukan dengan cara in-situ maupun ex-
situ.

2. Prinsip Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup


dan Klasifikasi Hewan
a. Sistem klasifikasi dimulai dengan
memilah organisme hidup ke dalam
kelompok berdasarkan karakteristik
dasar dan bersama (seperti tanaman
atau hewan). Kemudian masing-masing
kelompok dipecah menjadi klasifikasi
yang lebih spesifik; mungkin
bermanfaat untuk memikirkan sistem
klasifikasi seperti silsilah keluarga.
b. Tujuan dilakukannya klasifikasi untuk
mendeskripsikan ciri-ciri makhluk
hidup untuk membedakan tiap-tiap
jenis agar mudah dikenal, mengetahui
hubungan kekerabatan antarmakhluk
hidup serta mempelajari evolusi
makhluk hidup atas dasar
kekerabatannya.
c. Menurut perkembangannya didapati
dua jenis taksonomi, yaitu taksonomi
numeris dan taksonomi genetik.
d. Dalam sistem klasifikasi, makhluk
hidup dikelompokkan menjadi suatu
kelompok besar kemudian kelompok
besar ini dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi
kelompok yang lebih kecil lagi sehingga
pada akhirnya terbentuk kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan
hanya satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini
disebut takson.
e. Kelima kingdom tersebut antara lain :
Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan
Animalia. Urutan takson terdiri dari:
Kingdom; Filum/divisio (keluarga
besar); Kelas (classis); Ordo (bangsa);
Family (Famili/keluarga); Genus
(marga); Species (jenis).
3. Klasifikasi Tumbuhan
a. Dasar klasifikasi digunakan dalam
sistem filogenetik adalah persamaan
dan perbedaan sifat morfologi, anatomi
dan molekuler. Sistem tersebut
mencerminkan urutan perkembangan
serta jauh dekatnya kekerabatan
antartakson, selain mencerminkan
persamaan dan perbedaan sifat berupa
morfologi, anatomi. Taksonomi
filogenetik merupakan pengelompokan
spesies atau jenis baru dengan cara
analisis molekuler dan morfologi.
Klasifikasi sistem filogenetik disusun
berdasarkan persamaan fenotip yang
mengacu pada sifat-sifat bentuk luar,
faal, tingkah laku yang dapat diamati,
dan pewarisan keturunan yang
mengacu pada hubungan evolusioner
jenis nenek moyang hingga cabang-
cabang keturunannya.
b. Bryophyte berasal dari bahasa Yunani,
bryum yang berarti lumut dan phyta artinya
adalah tumbuhan. Kelompok tumbuhan ini
merupakan tumbuhan nonvaskular atau
tidak mempunyai pembuluh angkut (xylem
dan floem) Daun tumbuhan lumut dapat
berfotosintesis.
c. Lumut merupakan organisme multi
seluler eukariotik yang menunjukkan
peralihan ciri thalus ke kormus yang
telah beradaptasi dengan kehidupan
darat, sehingga dimasukkan ke dalam
Kingdom Plantae. Lumut dapat dengan
mudah dijumpai di tempat yang lembap
atau basah, seperti menempel pada
pohon dan di permukaan batu bata. Di
kutub, lumut merupakan penyusun
ekosistem tundra (padang lumut).
d. Perbedaan mendasar antara ganggang
dengan lumut dan tumbuhan
berpembuluh telah beradaptasi dengan
lingkungan darat yang kering dengan
mempunyai organ reproduksi
(gametangium dan sporangium), selalu
terdiri dari banyak sel (multiselluler)
dan dilindungi oleh lapisan sel-sel
mandul, zigotnya berkembang menjadi
embrio dan tetap tinggal di dalam
gametangium betina. Oleh karena itu
lumut dan tumbuhan berpembuluh
pada umumnya merupakan tumbuhan
darat tidak seperti ganggang yang
kebanyakan aquatik.
e. Tumbuhan Lumut hati terdiri dari 3
ordo yaitu ;
1. Ordo Anthocerolates (lumut tanduk)
2. Ordo Marchantiales
3. Ordo Jungermaniales
f. Tumbuhan paku disebut Pteridophyta
yang berasal dari bahasa Yunani.
Pteridophyta diambil dari kata pteron
yang berarti sayap, bulu dan phyta yang
berarti tumbuhan. Di Indonesia
tumbuhan ini lebih dikenal sebagai
tumbuhan paku. Tumbuhan paku
termasuk tumbuhan kormus berspora,
artinya dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun. Namun demikian,
pada tumbuhan paku belum dihasilkan
biji. Sehingga itu alat perkembang
biakannya masih berupa spora.
Tumbuhan paku tergolong tumbuhan
yang heterogen, baik ditinjau dari segi
habitus.
g. Tumbuhan Gymnospermae mempunyai
sistem akar tunggang dan batang tegak
lurus atau bercabang-cabang. Akar dan
batang berkambium sehingga selalu
mengadakan pertumbuhan menebal
sekunder. Strobilus atau kerucut
mengandung 2 daun buah (tempat
menempel bakal biji), yaitu
makrosporangium dan
mikrosporangium yang terpisah satu
sama lain. Penyerbukan hampir selalu
dengan bantuan angin(anemogami).
Serbuk sari langsung jatuh pada bakal
biji, dengan jarak waktu penyerbukan
sampai pembuahannya relatif panjang.
Sel kelamin jantan umumnya berupa
spermatozoid yang masih bergerak
dengan aktif.
4. Virus, Protista dan Monera
a. Virus merupakan makhluk peralihan,
dimana akan menjadi makhluk hidup
ketika berasal didalam sel hidup dan
jika berada bukan pada sel hidup maka
akan tidak terjadi proses kehidupan.
Virus berkembang dan bereproduksi
sesuai dengan sel inang. Proses
reproduksi dapat dilakukan dengan dua
siklus, yaitu siklus litik dan siklus
lisogenik.
b. Selain virus, kelompok makhluk hidup
berikutnya adalah monera. Monera
terdiri atas archaeabacteria dan
eubacteria. Kelompok archaeabacteria
merupakan kelompok makhluk hidup
uniseluler yang mampu hidup pada
kondisi lingkungan yang sangat
ekstrem. Contoh pada sumber air
panas, lautan dengan kadar garam
tinggi atau Kawasan dengan zat-zat
kimia tertentu. Eubacteria merupakan
jenis bakteri yang hidup pada daerah
lembab. Bakteri dapat berbentuk basil,
kokus atau spiral. Kehidupan bakteri
dapat hidupa dengan oksigen atau
tanpa oksigen.
c. Kingdom Protista dapat dibagi menjadi
tiga filum, yaitu protista mirip jamur,
protista mirip tumbuhan, dan protista
mirip hewan. Protista mirip jamur
menghabiskan sebagian besar hidupnya
dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi,
protista mirip jamur dapat bergabung
dan berkelompok sehingga membentuk
organisme multiseluler. Protozoa
dikategorikan sebagai protista mirip
hewan karena protozoa memiliki sifat
yang dimiliki hewan, yaitu dapat
bergerak dan heterotrof (tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri).
Terdapat 4 macam protista mirip hewan
yang dikelompokkanberdasarkan alat
geraknya yaitu Rhizopoda, Ciliata,
Flagellata dan Sporozoa.
d. Pengelompokan bakteri secara formal
pertama kali dikembangkan oleh Hans
Christian Gram yang membagi bakteri
bedasarkan karekteristik dinding selnya
melalui dengan pewarnaan Gram yang
dibagi menjadi dua yaitu bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif serta
bakteri tidak berdinding sel.
e. Sel inang yang dapat diinfeksi oleh virus
dapat berupa monera. Monera
merupakan makhluk hidup seluler yang
tergolong kedalam archaeabacteria dan
eubacteria. Archaeabacteria merupakan
golongan makhluk hidup seluler yang
dapat hidup pada kondisi lingkungan
yang sangat ekstrem, seperti pada
kondisi kadar garam yang tinggi, suhu
yang ekstrem atau kandungan kimia
yang tinggi. Selain archaebacteria, ada
golongan eubacteria. Eubacteria
digolongkan kedalam bakteri sejati.
Bakteri dapat berbentuk batang, bulat,
spiral. Beberapa bakteri dapat bergerak
dengan bantuan alat gerak berupa
flagela.
f. Selain monera terdapat juga golongan
Protista. Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Protista
memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu
sel atau banyak sel tetapi tidak
berdiferensiasi. Protista umumnya
memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari
Protista menyerupai tumbuhan
(ganggang), Protista menyerupai jamur,
dan Protista menyerupai hewan
(protozoa).
2 Daftar materi yang sulit 1. Memahami pelestarian in-situ dan eks-situ
dipahami di modul ini 2. Memahami Klasifikasi lima kingdom
3. Memahami Klasifikasi Gymnospermae
4. Memahami Langkah-langkah infeksi virus
produktif

3 Daftar materi yang sering 1. Cara pelestarian kehati


mengalami miskonsepsi 2. Prinsip dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
3. Tempat tumbuh lumut daun
4. Proses Reproduksi Virus
NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.

LK 0.2: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Struktur dan Fungsi pada Makhluk Hidup


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sel Tumbuhan dan Hewan
2. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi pada
Tumbuhan
3. Jaringan dan Sistem Organ pada
Hewan/Manusia
4. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Sel merupakan unit struktural terkecil pada
dipelajari makhluk hidup. Adapun komponen sel
tersebut yaitu:
a. Dinding sel, yaitu komponen sel yang
terdapat pada sel tumbuhan.
b. Membran plasma, yaitu selaput terluar sel
yang tersusun dari molekul lipoprotein
(fosfolipida dan protein) dan molekul-
molekul lain yag menyempurnakan
struktur membran plasma.
c. Nukleus atau inti sel, yaitu komponen sel
bermembran yang bentuknya bulat atau
lonjong seperti cakram.
d. Retikulum Endoplasma (RE), yaitu
perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran
pipih atau lubang seperti tabung di dalam
sitoplasma.
e. Badan golgi, yaitu organel sel yang
melakukan fungsi ekskresi.
f. Lisosom adalah suatu organel sel yang
berbentuk kantung (bola) diselubungi oleh
selaput atau membran tunggal.
g. Mitokondriamerupakan organel sel tempat
berlangsungnya respirasi sel pada
makhluk hidup.
h. Ribosom merupakan organel bermembran
tunggal, berisi untai RNA dan protein yang
beragam, karbohidrat, sedikit lemak dan
mineral.
i. Plastida adalah organel yang tersebar di
sitoplasma pada sel tumbuhan dan terlihat
jelas di bawah mikroskop sederhana.
j. Sentrosom adalah organel sel yang terdiri
dari dua sentriol yang disusun secara
ortogonal.
k. Mikrobodimerupakan organel sel dengan
struktur mirip dengan lisosom, bentuknya
bulat dengan diameter sekitar 0,2 – 2 µm,
diselubungi membran.
l. Peroksisom merupakan organel sel yang
berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat.
m. Glioksisom merupakan mikrobodi yang
terdapat pada sel tumbuhan.
n. Mikrotubulus dan Mikrofilamenadalah dua
komponen dalam sitoskeleton.
Mikrotubulus dan mikrofilamen adalah
struktur dinamis. Sifat dinamis tersebut
diatur oleh protein yang terkait dengan
polimer.
o. Vakuola merupakan komponel sel pada
sel tumbuhan ataupun sel hewan.
Perbedaan mendasar antara sel tumbuhan
dan sel hewan adalah dalam jenis organel
atau komponen pada
keberadaan dinding sel, plastida, lisosom,
vakuola, sentosom/sentriol dan beberapa
karakter sel yang disebabkan perbedaan
organel sel yang dimiliki.
Transportasi melalui membran dibedakan
menjadi dua yaitu transpor aktif dan
transpor pasif. Transpor aktif merupakan
transpor zat melalui membran plasma
melawan gradien konsentrasi, memerlukan
energi dan menggunakan protein
pembawa. Transpor aktif dapat terjadi
melalui mekanisme pompa ion, endositosis
dan eksositosis. Sedangkan Transpor pasif
merupakan transpor yang tidak
memerlukan energi, berlangsung karena
adanya perbedaan konsentrasi zat/larutan
di dalam dan luar sel.Transpor pasif
meliputi difusi dan osmosis.
2. Jaringan tumbuhan merupakan kelompok sel
tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi
yang sama. Jaringan-jaringan ini akan
membentuk struktur tubuh pada tumbuhan.
Jenis jaringan tumbuhan dibedakan menjadi
jaringanmeristem (jaringan embrional) dan
jaringan permanen (jaringan dewasa).
Jaringan meristem dibedakan menjadi tiga
kelompok yakni meristem apikal, meristem
lateral dan meristem interkalar. Sedangkan
jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan
parenkim, jaringan epidermis, jaringan
penyokong dan jaringan pengangkut.Struktur
Anatomi Organ Pada Tumbuhan dapat
dibedakan menjadi organ vegetatif dan organ
generatif. Organ vegetatif terdiri dari:
a. Struktur Akar merupakan organ
tumbuhan yang biasanya berada di bawa
tanah, meskipun ada yang berada di
permukaan tanah.
b. Struktur Batang merupakan sumbu tubuh
tumbuhan dengan daun dan akar yang
melekat padanya.
c. Struktur Daun merupakan organ
tumbuhan tempat idmana terjadinya
proses fotosintesis yang menghasilkan
bahan-bahan organik yang perlukan
pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan organ generatif
d. Struktur Bunga merupakan organ
reproduksi generatif pada tumbuhan
Spermatophyta, karena pada bungalah
serbentuk serbuk sari (polen) yang
meruakan gamet jantan dan kandung
lembaga yang merupakan gamet betina.
e. Struktur Buah dan Biji merupakan bakal
buah yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan dan
membungkus/melindungi biji.
Proses fisiologis pada tumbuhan meliputi
transportasi pada tumbuhan dan transpirasi
pada tumbuhan. Proses transportasi pada
tumbuhan Spermatophyta meliputi
transportasi air dan mineral dari dalam tanah
ke akar lalu dilanjutkan ke batang hingga ke
seluruh bagian tumbuhan dan transportasi
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan. Sedangkan Transpirasi adalah
proses hilangnya air dalam bentuk uap air
dari tumbuhan stomata, kutikula, dan
lentisel.
3. Jaringan yang menyusun organ atau tubuh
hewan dan manusia dapat dikelompokkan
menjadi 4 jenis jaringan utama, yakni
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan
jaringan saraf. Selanjutnya, sistem organ pada
manusia meliputi sistem gerak, sistem
sirkulasi/transportasi, sistem pencernaan,
sistem pernafasan, sistem eksresi, sistem
koodninasi (sistem saraf, sistem endokrin dan
sistem indra), sistem reproduksi, dan sistem
pertahanan tubuh.
4. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel, yang meliputi
rangkaian reaksi pemecahan (katabolisme)
dan reaksi pembentukan (anabolisme) dan
reaksi ini melibatkan enzim.
a. Enzim berperan sebagai biokatalisator
dalam suatu reaksi metabolisme.
b. Katabolisme merupakan reaksi penguraian
senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana atau
pemecahan senyawa organik menjadi
senyawa-senyawa anorganik.
c. Anabolisme merupakan rangkaian reaksi
pembentukan senyawa kompleks dari
senyawa-senyawa sederhana atau
pembentukan senyawa organik dari
senyawasenyawa anorganik, reaksi ini
membutuhkan energi serta melibatkan
kerja enzim.
2 Daftar materi yang sulit 1. Sulit memahami membran plasma
dipahami di modul ini 2. memahami proses pada
tumbuhan
3. memahami reproduksi dan
sistem pertahanan tubuh
4. Sulit memahami sintesis lemak
3 Daftar materi yang sering 1. Materi yang selama ini mengalami
mengalami miskonsepsi miskonsepsi yaitu materi Sistem Transportasi
Intravaskular
2. Materi yang selama ini mengalami
miskonsepsi yaitu materi jaringan meristem
3. Materi yang selama ini mengalami
miskonsepsi yaitu materi jenis imunitas
4. Materi yang selama ini mengalami
miskonsepsi yaitu materi respirasi aerob
NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.

LK 0.3: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk


Hidup
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada
Tumbuhan
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
Hewan
3. Faktor mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup
4. Respon Fisiologi Makhluk Hidup
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pertumbuhan Pada tumbuhan
dipelajari 1. Pertumbuhan (growth) merupakan
proses penambahan ukuran (volume,
massa, tinggi, atau panjang) yang
bersifat tidak balik (irreversible)
(Campbell, et all, 2011). Biasanya
dalam pertumbuhan juga terjadi
penambahan komponen-komponen
yang bersifat padat, meningkatnya
berat kering, dan jumlah
sitoplasma.Pertumbuhan bersifat
kuantitatif, artinya dapat dinyatakan
dengan satuan bilangan. Sebagai
contoh: pertambahan tinggi tanaman,
pertambahan berat sapi, tubuh anak-
anak bertambah besar ketika
menginjak remaja dan lain sebagainya.

2. (development) merupakan
proses menuju kedewasaan makhluk
hidup. Perkembangan merupakan
perubahan bentuk dan kompleksitas
yang terjadi menyertai pertumbuhan.
Proses perkembangan bersifat
kualitatif, artinya tidak dapat di
ukur. Suatu makhluk hidup dikatakan
sudah dewasa penuh apabila alat
reproduksi seksualnya telah berfungsi,
misalnya tumbuhan telah mampu
berbunga, sedangkan pada hewan dan
manusia apabila kelenjar kelaminnya
telah mampu menghasilkan sel
kelamin. Pertumbuhan dan
perkembangan sering juga disebut
morfogenesis.

Adapun ciri-ciri perkembangan adalah


sebagai berikut:
a. Terjadi peningkatan kualitatif
individu.
b. Adanya proses pematangan organ-
organ reproduksi.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam
ukuran jumlah, panjang, maupun
berat /tidak dapat diukur.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan
berkesinambungan. Artinya proses
perkembangan terus terjadi sampai
makhluk hidup tersebut mati.
e. Terdapat pada alat perkembang
biakan / reproduksi
f. Reproduksi secara miosis

3. Pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan tingkat tinggi diawali dari
biji. Biji merupakan hasil pembuahan
(fertilisasi) antara spermatozoid dengan
ovum yang tumbuh menjadi zigot. Zigot
kemudian tumbuh menjadi embrio.
Embrio didalam biji dilengkapi dengan
cadangan makanan (endosperma).
Selanjutnya embrio akan berkecambah
menghasilkan individu muda. Dalam
perkecambahan tersebut, sel-sel
embrio membelah Proses ini
mneghasilkan banyak sel dalam
bentuk, letak, fungsi, struktur, dan
susunan biokimia yang berbeda-beda.

4. Biji adalah alat reproduksi, penyebaran,


dan kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan
berbiji, biji merupakan awal dari
kehidupan tumbuhan baru di luar
induknya.

5. Tahap berikutnya adalah proses


pembentukan organ-organ yang disebut
organogenesis. Dengan organogenesis
ini, struktur dan fungsi menjadi
semakin lengkap. Proses ini disebut
perkembangan atau morfogenesis.

6. Perkecambahan adalah peristiwa


tumbuhnya embrio di dalam biji
menjadi tanaman baru. Biji akan
berkecambah jika berada dalam
lingkungan yang sesuai.Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
epigeal dan hipogeal.
7. Pertumbuhan Pada Hewan
1. Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan terjadi di seluruh bagian
tubuhnya. Biasanya pertumbuhan dan
perkembangan ini diawali dari proses
fertilisasi. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan termasuk
manusia dapat dibedakan menjadi dua
fase utama, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan embrionik serta
pertumbuhan dan perkembangan pasca
embrionik.
2. Perkembangan adalah pertumbuhan
yang disertai dengan organogenesis dan
diferensiasi struktur serta fungsi.
Sebelum masuk ke tahap fertilisasi,
tahap yang pertama adalah
pembentukan Spermatogenesis pada
tubulus seminiferous yang mengasilkan
sel kelamin jantan (sperma) dan
oogenesis pada ovarium yang
mengasilkan sel kelamin betina
(ovum/sel telur).
3. Fertilisasi adalah proses penyatuan
atau peleburan inti sel ovum (ovum)
dengan inti sel spermatozoa yang
membentuk makhluk hidup menjadi
zigot. Dari zigot inilah yang akan
berkembang menjadi embrio pada tahap
kedua, keempat, morula, blastula, dan
akan terus berkembang dan
berdiferensiasi membentuk organ-organ
tubuh sampai menjadi fetus dan lahir.

Fertilisasi dapat dibagi menjadi 2


macam yaitu:
1. Fertilisasi eksternal, merupakan
gamet-gamet yang dikeluarkan dari
dalam tubuh sebelum fertilisasi.
2. Fertilisasi internal, merupakan
proses reproduksi yang proses
pembuahannya terjadi di dalam
tubuh. Setelah proses pembuahan
sel telur akan membentuk membran
fertilisasi untuk merintangi
datangnya sperma lebih lanjut.
Terkadang sperma itu diperlukan
untuk mengaktifkan sel telur.

Tahapan yang terjadi pada fertilisasi


yaitu Kapasitas dan Pematangan
Perlekatan
spermatozoa dengan zona pellucida,
reaksi akrosom, Penetrasi zona
Pellucida, dan bertemunya sperma
dan oosit.

3. Pada fase embrionik zigotik dibagi


dalam 3 tahap yaitu fase morula,
blastula, dan gastrula.
4. Pada fase ini mulai terjadi
diferensiasi dan organogenesis
pada struktur dan fungsi set untuk
menjadi jaringan yang spesifik.
Proses ini dikendalikan oleh faktor
hereditas (gen) yang dibawa pada
saat terjadi pembentukan kutub
fungsional dan kutub vegetatif.
Pada akhirnya masing-masing
bagian ektoderm, mesoderm, dan
endoderm akan mengalami
diferensiasi menjadi organ-organ.
5. Pada tahapa pasca embrionik,
terjadi pertumbuhan dan
perkembangan menjadi individu
dewasa. Individu dewasa, artinya
invidu yang siap menghasilkan
keturunan atau bereproduksi.
Beberapa hewan invrtebrata
mengalami regenerasi atau
metamorfosis selama pertumbuhan
dan perkembangannya. Sedangkan
hewan vertebrata mengalami
pertumbuhan dan perkembangan
dari hewan muda menjadi hewan
dewasa.
6. Regenerasi adalah proses
perbaikan tubuh yang luka atau
rusa. Proses ini ditentukan oleh
sel-sel batang dalam tubuh hewan
yang belum mengalami diferensiasi.
Pada organisme yang berkembang
biak secara aseksual, regenerasi
berarti juga sebagai proses
reproduksi atau berkembangbiak.
Contohnya: planaria. Cacaing pipih
memiliki
kemampuan regenerasi yang
sangat tinggi. Apabila tubuhnya
dipotong, setia dari potongan akan
menjadi individu baru dan lengkap.
7. Metamorfosis adalah perubahan
ukuran, bentuk, dan bagian-bagian
tubuh hewan dari suatu stadium
ke stadium berikutnya.
Metamorfosis merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan
hewan dimana terjadi perubahan-
perubahan bentuk dari satu
stadium ke stadium berikutnya
hingga menuju individu dewasa.
Hewan yang mengalami
metamorphosis contohnya serangga
dan amfibi.
8. Berdasarkan tidak terjadinya atau
terjadinya tahap metamorfosis yang
dialami, serangga dibedakan
menjadi kelompok serangga
ametabola, holometabola, dan
hemimetabola.
9. Serangga yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna
misalnya belalang, jangkrik, kecoa,
dan lain-lain. Embrio dalam telur
yang telah matang akan keluar
menjadi individu baru yang
bentuknya menyerupai dewasanya,
tetapi sayapnya belum tumbuh dan
belum berfungsi. Serangga muda
ini disebut nympa. Selanjutnya,
secara bertahap nympa ini akan
mengalami pertumbuhan dan lima
kali pergantian kulit hingga
akhirnva menjadi dewasa.
10. Serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna misalnya
kupu-kupu, lebah, dan kumbang
11. Katak termasuk hewan amfibia,
yakni hewan yang pada masa muda
atau larvanya hidup di air dan
bernapas dengan insan, sedangkan
dewasanya hidup di lingkungan
darat dan beniapas dengan paru-
paru. Di samping itu sistem
peredaran larva katak atau berudu
juga menyerupai ikan, sehingga
untuk menuju ke kedewasaan,
katak mengalami metamorfosis.
12. Metamorfosis katak akan berakhir
setelah 3 bulan. Dan katak menjadi
dewasa setelah berumur sekitar 1
tahun. Proses metamorfosis ini
dipengaruhi oleh suhu lingkungan
13. Kematangan merupakan dari
perubahan intracapsular (tempat
terbatas) ke fase kehidupan, hal ini
penting dalam perubahan-
perubahan yang terjadi secara
morfologi pada hewan.
14. Kematian (abortus) merupakan
ketidakmampuan fetus untuk
bertahan hidup sebelum waktunya
dilahirkan. Namun fase terakhir
pada tahapan perkembangan telah
selesai (organogenesis). Kematian
awal dan pengeluaran embrio
(fetus) umumnya diklasifikasi
sebagai infertilisasi. Kematian fetus
ini dapat dihubungkan dengan
siklus pembelahan yang tidak
normal. Siklus pembelahan yang
terlalu lama dan tidak menentu
dapat menyebakan fetus abortus.

3. Faktor yang Mempengaruhi


Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan diatur oleh kombinasi faktor
genetik dan pengaruh lingkungan. Hal
ini berkenaan dengan karakteristik
tumbuhan yaitu: 1) memiliki
kemampuan merespon sejumlah sinyal
dari lingkungan seperti fotoperiode,
perubahan suhu, kelembaban, kondisi
nutrisi; 2) memproduksi zat kimia
pengatur tumbuh tumbuhan (hormon)
sebagai mediator sinyal dari lingkungan;
3) memiliki kode gen enzim yang
mengkatalis reaksi kimia untuk
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.

a. Faktor Dalam (Internal)


Faktor internal yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan mencakup faktor
genetik, epigenetik dan zat pengatur
tumbuh.

(1) Faktor genetik


Setiap tumbuhan terdiri dari
miliaran sel. Dalam setiap sel
terdapat satu set lengkap semua
gen yang membentuk kode
instruksi untuk suatu organisme
dapat memberi respon atau
berekspresi atas suatu kondisi
tertentu. Kode gen tersebut
berperan dalam menentukan
karkter/sifat dari tumbuhan.
Sebagai contoh, penemuan
penting dari para ilmuwan
tentang gen pada tumbuhan
adalah gen yang terlibat dalam
pembungaan pada tumbuhan,
gen yang terlibat dalam instruksi
pembelahan sel, dan lain-lain.
Gen merupakan unit pewarisan
sifat bagi organisme hidup.
2. Zat Pengatur Tumbuh
(Hormon)
Telah Anda ketahui bahwa
hormon merupakan zat kimia
yang diproduksi oleh tumbuhan
yang berperan dalam pola
pertumbuhan dan pemeliharaan
tumbuhan. Zat pengatur
pertumbuhan mengendalikan
kegiatan dengan mengirimkan
sinyal kimia ke sel untuk
melakukan sesuatu atau untuk
tidak melakukan sesuatu,
termasuk mengaktifkan gen
yang mengkode enzim tertentu
atau justru menghalangi
transkripsi gen.Hormon pada
tumbuhan terdiri dari; Auksin,
Giberelin, Sitokinin, Gas etilen,
Asam abisat, Kalin dan Asam
Trumalin.

b. Faktor Luar (Eksternal)


Faktor luar (eksternal) merupakan
sesuatu yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dan sumbernya berasal
dari lingkungan. Faktor luar yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tersebut,
antara lain sebagai berikut: Nutrisi,
Air, Cahaya, fotoperiodisme, suhu,
kelembaban, ketersediaan oksigen,
gravitasi, Ph, Sentuhan, Organisme
parasit dan herbivora.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Hewan

1. Faktor Dalam (Internal)


Faktor dalam yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
hewan dan manusia meliputi gen dan
hormone.
Gen adalah substansi/materi
pembawa sifat yang diturunkan dari
induk. Gen mempengaruhi ciri dan
sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit,
warna bunga, warna bulu, rasa buah,
dan sebagainya.
Hormon merupakan zat yang
berfungsi untuk mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh yang nyata
dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh.
Hormon pada hewan
(a) Tiroksin, mengendalikan
pertumbuhan hewan. Pada katak
hormon ini merangsang dimulainya
proses metamorfosis.
(b) Somatomedin, mempengaruhi
pertumbuhan tulang.
(c) Ekdison dan juvenil,
mempengaruhi perkembangan fase
larva dan fase dewasa, khususnya
pada hewan Invertebrata.
Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar
endokrin atau kelenjar buntu, yaitu
suatu kelenjar yang tidak mempunyai
saluran, berfungsi memproduksi
hormon.
Faktor Luar yang mempengaruhi
pertumbuhan pada manusia antaralain:
Makanan dan nutrisi, suhu, aktivitas
tubuh dan Oksigen.

4. Respon Fisiologi Makhluk Hidup


Jenis-jenis Gerak Pada Tumbuhan
Berdasarkan asal rangsangannya, gerak
pada tumbuhan menjadi
tiga, yaitu: gerak Higroskopis,
geraketionom, gerak endonom
(autonom). Gerak Higroskopis
disebabkan oleh perbedaan kadar air.
Gerak etionom merupakan reaksi gerak
tumbuhan yang disebabkan oleh
adanya rangsangan dari luar.
Sedangkan gerak endonom (autonom)
merupakan reaksi gerak tumbuhan
yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari dalam atau dari
tumbuhan itu sendiri.
a. Gerak Higroskopis
Gerakan ini disebabkan oleh
perbedaan kadar air. Sel-sel
tumbuhan mempunyai kemampuan
yang berbeda dalam menerima dan
melepaskan airya. Jika lingkungan
dalam keadaan kering, sel-sel yang
lebih cepat melepaskan air akan
berkerut, sementara sel-sel yang
lainnya relatif tetap. Akibatnya,
akan terjadi tarik menarik antara
bagian yang kekurangan air dan
bagian yang normal. Kekuatan tarik
menarikini akan menentukan arah
gerak tumbuhan.
b. Gerak Etionom
Berdasarkan hubungan antara arah
respon gerakan dengan asal
rangsangan, gerak etionom dapat
dibedakan menjadi: gerak tropisme,
gerak nasti dan gerak
taksis.Tropisme adalah gerak bagian
tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Bagian yang bergerak
itu misalnya cabang, daun,kuncup
bunga atau sulur. Fototropisme
adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan cahaya.
Geotropisme adalah gerak bagian
tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Hidrotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan air. Jika
gerakan itu mendekati air maka
disebut hidrotropisme positif.
Misalnya, akar tumbuhan tumbuh
bergerak menuju tem pat yang
banyak aimya di tanah. Jika
tumbuhan tumbuh menjauhi air
disebut hidrotropisme negatif.
Tigmotropisme adalah gerak bagian
tumbuhan karena adanya
rangsangan sentuhan satu sisi atau
persinggungan. Contoh: gerak
membelit ujung batang atau sulur
dari cucurbitaceae dan, passiflora.
Contoh tanaman yang bersulur
adalah ercis, anggur, markisa,
semangka dan mentimun.
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan
yang arahnya tidak dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan,
tetapi ditentukan oleh tumbuhan
itu sendiri, misalnya karena
perubahan tekanan turgor.
Fotonasti merupakan gerak nasti
yang disebabkan oleh rangsangan
cahaya. Misalnya, gerakan
mekarnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) di sore hari.
Niktinasti merupakan gerak nasti
yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak
tidur. Misalnya, pada malam hari
daun-daun tumbuhan polong-
polongan akan menutup dan akan
membuka keesokan harinya ketika
matahari terbit. Termonasti
merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan suhu,
seperti mekamya bunga tulip.
Bunga-bunga tersebut mekar jika
mengalami kenaikan suhu dan akan
menutup kembali jika suhu
turun.Haptonasti merupakan gerak
nasti yang disebabkan oleh
sentuhan serangga. Contohnya
pada tumbuhan Dionaea (sejenis
tumbuhan perangkap
lalat).Merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh beberapa faktor
sekaligus, seperti karbon dioksida,
pH, suhu dan kadar kalsium.
Contohnya: gerak membuka dan
menutupnya stomata pada
daun.Taksis adalah gerak seluruh
tubuh atau bagian dari tubuh
tumbuhan yang berpindah tempat
dan arah perpindahannya
rangsangan.
Kemotaksis merupakan gerak taksis
yang disebabkan oleh rangsangan
zat kimia.Fototaksis merupakan
gerak taksis yang disebabkan oleh
rangsangan berupa cahaya.Gerak
endonom adalah gerak yang
belum/tidak diketahui sebabnya.
Oleh karena itu diduga disebabkan
oleh rangsangan yang berasal dari
dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Respon Fisiologi Pada Hewan
Perilaku adalah tindakan atau aksi
yang mengubah hubungan antara
organisme dan lingkungannya.

 Jenis prilaku yang terdapat pada


hewan ada dua macam, yaitu:
perilaku bawaan (Innate Behaviour)
merupakan perilaku yang
dikendalikan secara genetik. Perilaku
hasil pembelajaran (Learned
Behaviour) merupakan perilaku
hasil pembelajaran
berdasarkan pengalaman yang
didapatkan dan
menghasilkan perubahan perilaku.
Adapun jenis-jenis dari perilaku
bawaan yaitu taksis, refleks, dan
naluri. Jenis- jenis perilaku hasil
pembelajaran meliputi imprinting,
habituation, cassial conditioning,
instrumental conditioning, trial dan
error, reasoning.

 Sistem pertahanan tubuh (sistem


imunitas) adalah sistem pertahanan
yang berperan dalam mengenal,
menghancurkan, serta menetralkan
benda-benda asing atau sel-sel
abnormal yang berpotensi
merugikan bagi tubuh. Sistem
pertahanan tubuh atau sistem
imunitas merupakan sistem
perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ
khusus pada suatu organisme.

 Kemampuan bagi tubuh untuk


menahan atau menghilangkan
benda asing serta sel-sel abnormal
disebut imunitas (kekebalan).

 Mekanisme pertahanan tubuh terjadi


karena masuknya patogen atau
antigen ke dalam tubuh dan tubuh
akan melakukan respon meliputi
produksi sel-sel atau zat kimia yang
berfungsi untuk mempertahankan
tubuh melawan pathogen.

 Tubuh manusia memiliki dua macam


respon atau mekanisme pertahanan
tubuh, yaitu pertahanan nonspesifik
(alamiah) dan pertahanan spesifik
(adaktif).

 Pertahanan tubuh tidak spesifik


terdiri atas pertahanan eksternal dan
pertahanan internal.

 Pertahanan eksternal merupakan


pertahanan tubuh sebelum
mikroorganisme atau zat asing
memasuki jaringan tubuh.
Contohnya kulit dan membrane
mukosa pada beberapa organ.
 Pertahanan internal merupakan
pertahanan tubuh yang terjadi di
dalam jaringan tubuh setelah
Contohnya fagositosis dan respon
peradangan.
 Pertahanan spesifik dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu imunitas
yang diperantarai antibodi dan
imunitas yang diperantarai oleh sel.
Imunitas yang diperantarai oleh
antibodi disebut imunitas humoral
yang melibatkan pembentukkan
antibodi oleh selplasma (turunan
limfosit B), sementara itu, imunitas
seluler melibatkan pembentukkan
limfosit T aktif yang secara
langsung menyerang antigen.
2 Daftar materi yang sulit 1. Memahami tahap organogenesis
dipahami di modul ini 2. Memahami Proses reaksi akrosom
3. Memahami pada
Manusia
4. Memahami materi tentang pertahanan
tubuh Makhluk Hidup

3 Daftar materi yang sering 1. Proses perkecambahan biji


mengalami miskonsepsi 2. Proses fertilisasi ekstrenal dan fertilisasi
internal
3. Respon tumbuhan terhadap panjangnya
penyinaran oleh sinar matahari yang
dikenal dengan istilah fotoperiodisme
4. Proses mekanisme respon humoral
NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.

LK 0.4 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEWARISAN SIFAT dan EVOLUSI


Judul Kegiatan Belajar 1. Pola-pola hereditas
(KB) 2. Materi genetik dan regulasi ekspresi gen
3. Mekanisme evolusi
4. Evolusi populasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi 1. Perbedaan antara genotip dan fenotip adalah
yang dipelajari Genotipdiwariskandariorangtua kepada
keturunannya.Tetapi,genotiptidakakan tampaktanpa
lingkunganyangmendukung.Genotipadalahsifatyangdi
tentukanolehgen. Sifatyangtampak dariluar
disebutfenotip.Fenotipmerupakan perpaduanantara
genotip dengan lingkungannya.

2. Pembelahan sel terdiri dari


a. Mitosis adalah sel tunggal membelah menjadi dua
sel yang merupakan replika satu sama lain dan
memiliki jumlah kromosom yang sama. Jenis
pembelahan sel ini baik untuk pertumbuhan
dasar,perbaikan,dan pemeliharaan
b. Meiosis adalah selmem belah menjadi empat sel
yang memiliki setengah jumlah kromosom.
Mengurangi jumlah kromosom hingga setengahnya
penting untuk reproduksi seksual dan menyediakan
keragamangenetik.

3. Pewarisan sifat Mendel


a. Sifat-sifat yang Didapat dari Lingkungan tidak
dapat diwariskan pada keturunannya.
b. Kebanyakan Sifat akan Berkembang
denganDukungan Lingkungannya

4. Hukum pewarisan sifat mendel


a. Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi
yang menyatakan bahwa pada waktu
pembentukan gamet, terjadi pemisahan gen gen
sealel secara acak (The Law of Segregation of
Allelic Genes).
b. Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum
Asortasi, hukum berpasangan atau
penggabungan secara bebas (Th e Law of
Independent Assortment of Genes). Hukum ini
menyatakan bahwa setiap gen atau sifat,
berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat
lain atau disebut berpadunya gen gen tidak sealel
secara bebas.
c. Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan karena interaksi alel
Penyimpangan karena interaksi Gen
5. Pautan dan pindah silang
Gen tertaut kromosom X merupakan gen tertaut tidak
sempurna. Sedangkan gen tartaut kromosom Y
merupakan gen tertaut sempurna. Gen tertaut
kromosom Y dan sifat-sifat yang disebabkannya
disebut holandrik, berarti sifat tersebut hanya
diturunkan pada laki-laki.

6. Kromosom Istilah kromosom diambil dari bahasa


Yunani chroma = warna dan soma = badan. Pertama
kali ditemukan oleh W. Waldeyer pada tahun
1888.Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel)
setiap sel.

Berdasarkan fungsinya terdiri dari:


a. Kromosom tubuh (Autosom) adalah kromosom
yang mengendalikan sifat-sifat tubuh, seperti
warna mata, warna kulit, tinggi badan, dan lain-
lainnya.
b. Kromosom seks (gonosom) adalah kromosom
yang menentukan jenis kelamin, contohnya X
dan Y. Kromosom X berbentuk lurus, sedangkan
kromosom Y berbentuk bengkok pada ujungnya.

7. DNA dan RNA


Dioxyribo Nucleic Acid (DNA) atau Asam Deoksiribo
Nukleat merupakan senyawa kimia yang terdapat di
dalam inti sel. DNA pertama kali ditemukan oleh F.
Miescher(1869) dari sel spermatozoa dan sel eritrosit
burung, selanjutnya dinamakan sebagai nuklein.
RNA (ribonucleic acid) adalah makromolekul
polinukleotida yang berbentuk untai tunggal. RNA
berperan dalam sintesis protein. RNA memiliki untai
polimer yang lebih pendek dari pada DNA karena
dibentuk melalui transkripsi fragmen-fragmen DNA.

8. Sintesis protein terdiri dari


a. Trankripsi
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi
(permulaan), (pemanjangan),
terminasi(pengakhiran) rantai m RNA.
 Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat
dan mengawali transkripsi disebut sebagai
promoter. Suatu promoter menentukan di mana
transkripsi dimulai, juga menentukan yang
mana dari kedua untai heliks DNA yang
digunakan sebagai cetakan.
 Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA
membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga
terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari
cetakan DNA-nya.
 Terminasi
b. Translasi adalah tahap kedua produksi protein,
setelah transkripsi, pengkodean DNA menjadi
petunjuk untuk perakitan protein dalam bentuk
mRNA. Translasi membuat struktur dasar yang
mendasari banyak jaringan hidup, tetapi aspek
penting sintesis protein berlanjut setelah
terjemahan.

9. Jenis mutasi
a. Berdasarkan sifat-sifat
 Mutagen fisika
 Mutagen kimia
 Mutagen biologi
b. Berdasarkan cara terjadinya
 Alami dan buatan

10. Teori Evolusi


a. Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda tak hidup.
 Aristoteles
 Nedham
b. Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
 Fransisco Redi
 Lazaro Spallanzani
 Loius Pasteur
c. Teori evolusi kimia
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul kehidupan
diawali oleh terbentuknya senyawa- senyawa
organik di asmosfer.
Dianut oleh Harold Urey dan Stanley Miller.
d. Teori Kreasionisme (Aristoteles)
Teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali
waktu. Penciptaan kehidupan terjadi sekaligus
lengkap, kemudian selesai dan tidak ada lagi
evolusi atau perubahan. Paham ini dianut
berdasarkan keyakinan agama dan keterangan
Aristoteles.
11. Pencetus teori evolusi adalah
Menurut LamarckSifat yang dibentuk oleh makhluk
hidup selama hidupnya disebut ciri atau sifat yang
didapatkan. Lamarck percaya bahwa ciri atau sifat
yang didapat tersebut dapat diwariskan.
Charles Darwin mengatakan bahwa spesies yang ada
sekarang merupakan hasil evolusi dari spesies
nenek moyangnya, dan evolusi terjadi sebagai akibat
dari seleksi alam.

12. Sifat-sifat yang berbeda, yang terdapat pada


individu-individu dalam satu spesies disebut variasi.
Individu yang mengalami variasi disebut varian.
Variasi terjadi sebagai akibat adanya mutasi gen.
Mutasi didefinisikan sebagai pemutusan atau
penggantian yang terjadi pada molekul DNA. Laju
mutasi suatu spesies adalah angka-angka yang
menunjukkan jumlah gen-gen yang bermutasi di
antara seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu
individu dari suatu spesies.

13. Hardy dan Weinberg menemukan suatu rumus


sederhana yang dapat digunakan untuk
menemukan probabilitas frekuensi genotipe pada
suatu populasi dan untuk mengetahui perubahan
yang terjadi dari satu generasi ke generasi lainnya.
Rumus tersebut dikenal sebagai persamaan
kesetimbangan Hardy- Weinberg.

14. Genetic drift adalah lepasnya frekuensi alela secara


kebetulan, sedangkan aliran gen atau gene flow
merupakan pertukaran gen antar populasi, yang
biasanya merupakan spesies yang sama. Contoh
aliran gen dalam sebuah spesies meliputi migrasi
dan perkembangbiakan organisme atau pertukaran
serbuk sari. Transfer gen antar spesies meliputi
pembentukan organisme hibrid dan transfer gen
horizontal.
2 Daftar materi yang 1. Memahami pautan dan pindah silang
sulit dipahami di 2. Memahami mutasi gen
modul ini 3. Memahami teori evolusi
4. Memahami hukum Hardy-Weydenberg

3 Daftar materi yang 1. Teori evolusi dan hubungannya dengan Theologi


sering mengalami 2. Tahapan sintesis protein
miskonsepsi 3. Kode genetik
4. DNA dan RNA
NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.

LK 0.5: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Ekologi dan Lingkungan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Lingkungan dan Sumberdaya
2. Populasi dan Komunitas
3. Ekosistem
4. Perubahan Lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Lingkungan bagi suatu organisme adalah faktor
dipelajari biotik dan abiotik yang ada di sekitar organisme
tersebut dan dapat mempengaruhi kelangsungan
hidupnya.Setiap organisme terdedah pada
berbagai faktor lingkungan yang bersifat dinamis
atau berubah-ubah seiring dengan waktu. Untuk
itu setiap organisme harus mampu menyesuaikan
dirinya untuk menghadapi kondisi faktor
lingkungan yang berubah-ubah tersebut. Bagian
dari habitat yang merupakan lingkungan yang
kondisinya paling cocok dan paling akrab
hubungannya dengan hewan dinamakan
mikrohabitat.Sedangkan relung atau niche ekologi
suatu organisme merupakan status fungsional
organisme tersebut di dalam habitat yang
ditempatinya berdasarkan adaptasi-adaptasi
fisiologis, struktural dan perilakunya. Tujuan
setiap organisme melakukan respon terhadap
stimulus adalah agar dapat survive
(mempertahankan hidupnya) dan dapat
bereproduksi (mempertahankan jenisnya).
Stimulus adalah suatu faktor yang diakibatkan
oleh perubahan lingkungan (lingkungan abiotik
maupun biotik) yang dapat ditangkap oleh
reseptor (organ indra) suatu organisme dan
berpotensi menyebabkan gangguan keseimbangan
bagi organisme tersebut. Respon merupakan
reaksi terhadap adanya stimulus dan akumulasi
dari respon-respon akan membentuk perilaku.

2. Populasi merupakan kumpulan individu-individu


yang sejenis yang berada pada suatu tempat pada
waktu tertentu. Suatu kelompok organisme
dikatakan sejenis apabila terjadi biak-silang
antara individu jantan dengan betina yang fertil
akan menghasilkan keturunan yang fertil
pula.Pada dasarnya tidak ada satupun populasi
dengan jumlah individu yang selalu konstan,
namun selalu berfluktuasi Kelimpahan suatu
populasi sejalan dengan waktu akan mengalami
perubahan, akibat beroperasinya faktor-faktor
yang meningkatkan dan menurunkan jumlah
individu dalam populasi. Pada dasarnya ada 4
parameter utama yang menentukan kelimpahan
suatu populasi, yaitu: natalitas, mortalitas,
imigrasi dan emigrasi.Komunitas merupakan
kesatuan dari populasi-populasi pada suatu
ruang dan waktu tertentu. Komunitas merupakan
komponen biotik dalam ekosistem. Struktur suatu
komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh
hubungan antar species, tetapi oleh jumlah relatif
organisme dari species-species tersebut.Pada
dasarnya tidak ada individu yang hidup sendiri.
Setiap individu selalu melakukan interaksi
dengan orgnisme lain. Interaksi tersebut dapat
terjadi antar individu yang masing satu jenis (satu
Populasi) maupun dengan jenis yang lain (beda
populasi). Untuk itu, berdasarkan jenis organisme
yang berinteraksi, ada dua bentuk interaksi antar
organisme yaitu: interakasi intraspesifik
daninteraksi insterspesifik.

3. Pada dasarnya komponen penyusun ekosistem


terdiri dari komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik merupakan komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup yang
dapat berupa hewan, tumbuhan maupun mikro-
organisme. Berdasarkan peran dan fungsinya,
komponen biotik dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu: produsen, konsumen dan
pengurai.Sedangkan komponen abiotik
merupakan komponen yang meliputi seluruh
faktor-faktor tak hidup dari suatu kondisi
lingkungan.Komponen abiotik dapat berupa
medium atau substrat tempat komponen biotik
melangsungkan kehidupannya, seperti tanah, air
(perairan) atau udara.secara garis besar ekosistem
menjadi 3 macam, yaitu ekosistem daratan
(ekosistem terestrial) dan ekosistem perairan
(ekosistem akuatik) dan ekosistem lahan
basah.Ekoenergetika merupakan bahasan dalam
ekologi yang mengkaji tentang transformasi energi
dalam organisme hidup. Peristiwa transformasi
energi merupakan perpindahan suatu unit energi
dari satu titik ke titik lain yang membutuhkan
suatu sumber energi dan penerima energi.Siklus
atau daur biogeokimia sering juga disebut dengan
Siklus atau daur materi. Daur biogeokimia
merupakan siklus zat yang berlangsung melalui
komponen biotik dan abiotik di dalam suatu
ekosistem. Istilah biogeokimia diambil karena
unsur-unsur yang mengalami daur dapat
memasuki tubuh organisme hidup, lingkungan
abiotik seperti tanah air, maupun udara serta
dapat berupa unsur maupun senyawa. Proses
daur biogeokimia ini dapat terjadi secara
berulang-ulang dan tak terbatas.

4. Setiap ekosistem pada prinsipnya akan


mengalami perubahan seiring dengan perjalanan
waktu, baik struktur maupun fungsinya.
Perubahan tersebut bisa hanya bersifat lokal dan
kecil sifatnya sehingga tidak berdampak penting
bagi ekosistem tersebut. Namun kadangkala
perubahan itu juga bisa sangat besar dan kuat
sehingga dapat mempengaruhi sistem secara
keseluruhan. Perubahan tersebut dapat
disebabkan oleh faktor alam (seperti perubahan
iklim, akibat gunung meletus, banjir bandang)
maupun faktor eksternal (seperti polusi,
kebakaran hutan, konversi lahan).Manusia adalah
makhluk yang diciptakan Tuhan dengan segenap
kelebihan akal dan pikiran yang dimilikinya.
Dengan kelebihan akal dan pikirannya, manusia
sangat dominan di alam. Untuk memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraan hidupnya, manusia
melakukan berbagai upaya untuk mengeksplorasi
dan eksploitasi alam. Eksploitasi yang berlebihan
pada akhirnya akan berdampak pada penurunan
kemampuan lingkungan dalam mendukung
kelangsungan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Sebagai bagian dari lingkungan, apa
yang dilakukan manusia terhadap lingkungan
pada akhirnya langsung atau tidak langsung akan
berdampak kembali pada manusia itu sendiri.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.Permasalahan- permasalahan
lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian
dan upaya penyelesaian secara global, nasional
maupun lokal diantaranya adalah masalah
pemanasan global, perubahan iklim, deforestasi,
penduduk, penurunan
keanekaragaman hayati, degradasi pantai dan
lahan, sampah dan lain sebagainya.Upaya
mengatasi dampak perubahan lingkungan hidup
merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi.
Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

2 Daftar materi yang sulit 1. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
dipahami di modul ini yaitu materi Aklimatisasi
2. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materi protokooperasi
3. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materiBioma hutan hujan tropis
4. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materiKonservasi in-situ dan Konservasi ex-
situ
3 Daftar materi yang sering 1. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
mengalami miskonsepsi yaitu materi Aklimatisasi
2. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu materi tipe respon yang Irreversibel
3. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaitu Siklus sulfur atau belerang
4. Materi yang selama ini mengalami miskonsepsi
yaituIntensifikasi pertanian
NAMA : FA’ATULO HIA, S.Pd.

LK 0.6: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Bioteknologi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Prinsip, pengertian dan sejarah Bioteknologi
2. DNA Kloning
3. Sel Punca
4. Aplikasi Bioteknologi di Berbagai Bidang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Prinsip dan Sejarah Bioteknologi
dipelajari 1. Prinsip dasar bioteknologi adalah adanya
agen biologis (mikroba, enzim, sel),
pendayagunaan teknologi untuk
memanipulasi DNA, produk dan jasa yang
diperoleh serta penggunaan berbagai
disiplin ilmu yang berkaitan dengan
produk. Para ilmuwan memberikan
batasan terkait bioteknologi yaitu
berkaitan dengan katalis biologi (enzim)
untuk fungsi atau proses tertentu,
penciptaan dengan memanfaatkan katalis,
dan pemisahan atau pemurnian produk
esensial atas produk yang dihasilkan.
2. Bioteknologi merupakan ilmu multidisiplin
yang melibatkan berbagai disiplin ilmu
seperti biologi, kimia, biokimia, molekular,
genetika, imunologi, dan mikrobiologi.
Ruang lingkup bioteknologi sangat luas
sehingga untuk mempermudah pembagian
bioteknologi, para ilmuwan membagi
bioteknologi menjadi bioteknologi merah,
hijau, putih, dan biru.
3. Bioteknologi telah dimulai sejak manusia
mulai meningkatkan kualitas hidupnya
dengan memanfaatkan agen-agen biologi.
Sejarah bioteknologi sebelum era teknologi
maju diawali dengan ditemukannya proses
fermentasi bir danpembuatan keju oleh
masyarakat Mesir dan Sumeria pada
sekitar tahun 2000 SM, kemudian
berkembang pada tahun 500 SM
ditemukannya jamur penghasil antibiotik
pada kedelai untuk menangani infeksi.
4. Perkembangan dan kemajuan bioteknologi
tidak dapat dilepaskan dari kemajuan
ilmu-ilmu lainnya seperti mikrobiologi,
biokimia, biologi molekuler, dan genetika.
Bioteknologi modern terlahir diawali
dengan inovasi para ilmuwan untuk
mengembangkan teknologi DNA
rekombinan. Perusahaan bioteknologi
pertama di dunia, Genetech, di Amerika
Serikat berhasil memproduksi protein
hormon insulin rekombinan yang
diintroduksikan ke dalam sel bakteri E. coli
menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Bioteknologi molekuler berperan dalam
proses memanipulasi organisme pada taraf
seluler dan molekuler.

a. Bioteknologi Kuno (sebelum – 1800)

5. Sebagian besar perkembangan bioteknologi


dimasa kuno terjadi sebelum tahun 1800.
Jika melihat semua perkembangan
bioteknologi di masa kuno, sebagian besar
penemuan diperoleh berdasarkan
pengamatan umum tentang alam yang
dapat digunakan untuk kehidupan
manusia pada saat itu.

6. Setelah teknologi penyimpanan


berkembang, manusia beralih pada
penemuan-penemuan baru seperti keju,
yogurt, dan lain-lain. Ragi merupakan
salah satu mikroba tertua yang telah
digunakan untuk kepentingan manusia
untuk membuat roti, produksi cuka, dan
produk fermentasi lainnya termasuk
minuman beralkohol. Cuka yang
ditemukan memiliki kemampuan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba
tertentu dan oleh karena itu, cuka juga
sukses digunakan sebagai bahan
pengawetan makanan.

a. Bioteknologi Klasik
7. Tahapan kedua perkembangan
bioteknologi disebut dengan bioteknologi
klasik. Tahapan ini terjadi dari tahun 1800
hingga hampir pertengahan abad ke dua
puluh. Selama periode ini, berbagai variasi
hasil observasi dengan bukti-bukti ilmiah
mulai bermunculan dan sangat membantu
untuk memecahkan pertanyaan-
pertanyaan bioteknologi. Masing-masing
penemuan membuka jalan bagi
penemuan-penemuan baru.

8. Pada saat ini, perkembangan ilmu biologi


telah mencapai fase ekspoensial.
Johannsen memberikan istilah “genotip”
dan “fenotip”. Genotip menggambarkan
konstitusi genetik yang terdapat pada
suatu organisme sedangkan fenotip
menggambarkan tampilan organisme yang
sebenarnya. Pada saat ini, genetika telah
mendapatkan perhatian masyarakat luas
dan dianggap sebagai ilmu yang sangat
penting. Pada saat itu, di Amerika Serikat
dimulai gerakan Eugenic (perlakuan yang
mengarah kepada peningkatan kualitas
genetik) pada tahun 1924, akibatnya pada
tahun tersebut, Undang-Undang Imigrasi
Amerika Serikat digunakan untuk
membatasi masuknya imigran dari wilayah
Selatan dan Timur Eropa atas dasar
rendahnya kualiatas genetiknya.

9. Bioteknologi Modern

10. Perang dunia kedua menjadi faktor


penghambat utama berkembangnya ilmu
pengetahuan. Setelah berakhirnya perang
dunia kedua, beberapa penemuan yang
sangat penting dilaporkan dan membuka
jalan bagi bioteknologi modern. Pada
tahun 1953, Watson & Crick untuk
pertama kalinya melaporkan model
struktur DNA yang dikenal dengan model
rantai ganda DNA. Model ini mampu
menjelaskan berbagai fenomena terkait
dengan replikasi DNA dan peran DNA
dalam pewarisan sifat. Pada tahun 1961,
Jacob dan Monad memperkenalkan
konsep operon, sementara Kohler dan
Milestein pada tahun 1975
memperkenalkan prinsip hibridisasi
sitoplasma dan menghasilkan antibodi
monoklonal pertama yang telah merevolusi
prosedur diagnostik.
Bioteknologi modern tidak dapat terlepas
dari aplikasi metode mutakhir yang telah
ditemukan pada tahap bioteknologi kuno,
klasik, dan modern seperti:

a. Kultur Jaringan.
Konsep dasar dari kultur jaringan
adalah totipotensi sel. Keuntungan
teknik ini adalah sifat tanaman yang
identik dengan induknya dan
perbanyakan lebih cepat.
b. Analisis genetik. Analisis geneitk
mempelajari sifat dan karakter gen yang
diwariskan dari generasi ke generasi
serta interaksi antara gen dengan
lingkungannya untuk menghasilkan
suatu fenotip.
c. Manipulasi organisme. Manipulasi
mikroba, tanaman, atau hewan dan
pemilihan individu yang diinginkan
untuk perbaikan generasi yang baru.
d. Analisis DNA. Analisis DNA merupakan
proses pengambilan DNA atau RNA dari
organisme melalui tahapan isolasi DNA,
polymerase chain reaction, elektroforesis,
dan analisis hasil yang dibantu oleh
software bioinformatika.
e. Teknologi DNA rekombinan. Teknologi
DNA rekombinan merupakan metode
untuk merekayasa genetik suatu
organisme dengan mengintroduksikan
gen yang interes ke dalam suatu
organisme.
f. Polymerase Chain Reaction. PCR merupakan
teknik amplifikais atau penggandaan gen target
dengan menggunakan primer spesifik untuk
inisiasi. PCR bekerja berdasarkan prinsip
replikasi DNA.
g. Hibridoma. Hibridoma merupakan metode
untuk menggabungkan dua jenis sel dengan
tujuan mendapatkan hibrid yang memiliki
kemampuan dari kedua sel sebelumnya.
h. Kloning. Kloning merupakan metode
menghasilkan keturunan yang dikehendaki
identik dengan sel induknya.
i. Hibridisasi DNA. Hibridisasi DNA merupakan
metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probe DNA rantai tunggal
untuk proses hibridisasi rantai ganda
DNA.
j. Sekuensing DNA. Sekuensing DNA
adalahproses pembacaan urutan basa
nukleotida gen interes.
Peranan mikroorganisme dan bioteknologi
konvensional.
Mikroorganisme memegang peranan penting
dalam perkembangan bioteknologi.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam berbagai
tahapan perkembangan bioteknologi dari
bioteknologi kuno hingga modern,
menjadikan mikroorganisme sebagai
organisme penting dan selalu ikut serta
disetiap penemuan besar terkait bioteknologi.
Alasan utama mikroorganisme dijadikan
subjek pada proses bioteknologi yaitu:
a. Petumbuhan dan perbanyakan mikroba
perlangsung dengan cepat
b. Mudah diperoleh dari lingkungan
c. Sifat genetik mudah dimodifikasi melalui
rekayasa genetika
d. Memiliki plasmid yang digunakan sebagai
vektor
e. Tidak tergantung iklim kondisi
lingkungan
f. Memiliki yang tetap dan tidak
berubah
Mikroorganisme yang digunakn sebagai agen
bioremediasi adalah khamir, fungi, yeast,
alga, dan bakteri. Beberapa jenis bakteri yang
telah digunakan dalam proses bioremediasi
antara lain genus Achromobacter,
Arthrobacter, Acinetobacter, Actinomyces,
Aeromonas, Brevibacterium, Flavobacterium,
Moraxella, Klebsiella, Xanthomyces,
Pseudomonas, dan Bacillus yang memiliki
kemampuan untuk mendegradasi minyak
bumi. Sejumlah bakteri seperti Pseudomonas
aeruginosa, Acinetobacter calcoaceticus,
Arthrobacter sp., Streptomyces viridans dan
lain-lain menghasilkan senyawa biosurfaktan
atau bioemulsi.

2. DNA Kloning
A. Dalam genom sel eukariotik, gen hanya
menempati sebagian kecil DNA
kromosom, selain itu merupakan sekuen
non kode (sekuenyang tidak mengalami
sintesis protein). Pada manusia, gen
hanya berjumlah 1/100.000 molekul
dari DNA kromosom. Spesifikasi gen
menjadi tantangan para ahli biologi
molekuler untuk mempelajari gen
tertentu. Para ilmuwan mengembangkan
metode untuk menyimpan dan
menyiapkan sekuen-sekuen DNA yang
telah terdefenisi dengan baik ke dalam
banyak salinan identik. Proses
penyimpanan dan penyiapan sekuen
DNA ini disebut dengan kloning DNA.
B. Sebagian besar metode perbanyakan
DNA di laboratorium memiliki fitur yang
sama. Pendekatan yang paling umum
digunakan adalah pemanfaatan
Escherichia coli (kromosom berbentuk
sirkular). Pemanfaatan sel bakteri pada
DNA kloning karena bakteri memiliki
ekstra kromosom berupa plasmid yang
terpisah dari kromosom utama bakteri.
Plasmid hanya memiliki sedikit gen dan
sangat berhubungan dengan ketahanan
bakteri pada lingkungan tertentu.
C. Plasmid yang telah disisipi DNA interest
disebut dengan DNA rekombinan.
Plasmid kemudian dikembalikan ke
dalam sel bakteri sehingga diperolehlah
bakteri rekombinan. Bakteri
rekombinan akan membelah diri
berulang kali untuk memperbanyak sel
bakteri sehingga DNA rekombinan juga
akan turut tereplikasi ke dalam sel
anakan bakteri rekombinan. Proses
perbanyakan salinan DNA interes ini
disebut dengan kloning gen.
D. Kloning gen dapat dimanfaatkan untuk
membuat dan menyimpan DNA interes
dalam jumlah banyak serta
menghasilkan produk berupa protein
dari DNA tersebut.
E. Isolasi DNA merupakan langkah awal
yang harus dikerjakan dalam proses
rekayasa genetika sebelum melangkah
ke proses selanjutnya. Prinsip dasar dari
isolasi DNA jaringan adalah memecah
dan mengeksraksi jaringan tersebut
sehingga akan terbentuk ekstrak sel
yang terdiri dari DNA, RNA dan
substansi dasar lainnya seperti protein,
karbohidrat, dan lipid.
F. Dengan ditemukannya DNA sebagai
pembawa informasi mahluk hidup,
manusia pun berusaha untuk
mendapatkan kombinasi sifat-sifat baru
yang unggul dalam suatu mahluk hidup
dengan melakukan perubahan langsung
pada DNA genomnya. Tindakan
mengubah DNA genom ini disebut
dengan istilah Rekayasa Genetika.
Dalam melakukan rekayasa genetika,
manusia menggunakan teknologi DNA
rekombinan
G. Plasmid disebut vektor kloning
merupakan molekul DNA yang dapat
membawa DNA asing ke dalam sel inang
(bakteri rekombinan) dan bereplikasi
pada sel inang tersebut.
H. Setelah gen tertentu dikloning di dalam
sel inang, produk gen berupa protein
dapat diproduksi dalam jumlah besar
untuk tujuan penelitian atau aplikasi
penting. Gen kloning dapat
mengekspresikan protein, baik di dalam
sel bakteri maupun sel eukariotik,
dimana antara keduanya terdapat
perbedaan.
I. Polymerase Chain Reaction dapat
menghasilkan banyak salinan fragmen
DNA spesifik menggunakan primer yang
mengapit sekuens yang dikehendaki dan
DNA memiliki enzim DNA polymerase
yang tahan terhadap panas.
3. Sel Punca
A. Sejalan dengan kemajuan teknologi
DNA, ilmuwan telah mengembangkan
dan menyempurnakan metode untuk
melakukan kloning pada organisme
multiseluler melalui kultur sel tunggal.
Kloning dapat menghasilkan satu atau
lebih organisme yang identik secara
genetis dengan induk sel tunggalnya.
Kata “Clon” berasal dari bahasa Yunani
yang artinya “ranting”. Saat ini, kloning
organisme melalui sel tunggal sangat
penting karena dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan banyak jaringan
yang berbeda dari satu sel induk.
B. Kultur tanaman melalui sel tunggal
telah dilakukan oleh F. C. Steward dan
murid-muridnya pada tahun 1950 di
Cornell Univesity menggunakan
tanaman wortel (Gambar 1). Mereka
menemukan bahwa sel pada jaringan
berbeda pada wortel jika dibiakkan
dalam media yang tepat dapat tumbuh
menjadi individu dewasa yang secara
genetis identik dengan tanaman
induknya. Pada tumbuhan, setiap sel
dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel pada tumbuhan tersebut untuk
membentuk suatu organisme. Potensi
setiap sel seperti itu disebut dengan
Totipotensi .
C. Keberhasilan teknik kultur sel, jaringan,
atau organ tanaman sangat ditentukan
oleh penggunaan bahan awal berupa
media nutrisi yang tepat serta hormon
yang memaksimalkan pertumbuhan dan
mendorong terjadinya diferensiasi pada
tanaman.
D. Teknik kultur jaringan juga dapat
digunakan untuk memproduksi secara
massal tanaman yang identik (klon)
dengan sifat unggul. Pendekatan ini
digunakan oleh berbagai produksi
komersial dari tanaman dengan sifat
unggul pada skala industri. Teknik
kultur jaringan dapat dibagi menjadi
beberapa bagian berdasarkan tipe awal
jaringan tanaman yang digunakan
sebagai eksplan dan komposisi media
pertumbuhan yang digunakan.
E. Kultur kalus mengacu pada
pertumbuhan massa sel tanaman yang
tidak terorganisir dalam kultur.
F. Kultur suspensi sel tanaman melibatkan
pertumbuhan sekelompok sel tunggal
tanaman dalam media pertumbuhan
cair
G. Protoplas adalah sel tanaman yang
telah
dihilangkan melalui proses enzimatik
hingga tersisa membran plasma.
Protoplas tanaman erat kaitannya
dengan penelitian yang terhambat
karena adanya dinding sel.
H. Pada bunga, kepala sari merupakan
organ yang mengandung serbuk sari.
Dalam perkembangan bunga secara
normal, kepala sari yang matang dan
terbuka memungkinkan serbuk sari
untuk menyebar dengan bantuan angin
atau serangga. Dalam kultur polen,
kepala sari dipisahkan dari bunga dan
dipindahkan pada media pertumbuhan
yang sesuai. Dalam periode waktu yang
singkat, sel serbuk sari (polen) dapat
dimanipulasi untuk membentuk plantlet
yang dapat tumbuh dalam kultur hingga
menjadi tanaman dewasa.
I. Organ tanaman dapat tumbuh menjadi
individu baru pada kondisi yang sesuai
sehingga metode ini dapat digunakan
untuk mengembangkan tanaman dari
organ tanaman. Sebagai contoh, bunga
tanaman pada tomat yang telah
diserbuki dapat dipotong dan
dipindahkan pada labu kultur yang
mengandung media yang sesuai.
J. Sel hewan yang telah berdiferensiasi
pada umumnya tidak dapat
ditumbuhkan dalam kultur sel sehingga
sulit untuk mengembangkan kultur sel
tunggal dari sel hewan. Penggunakan sel
hewan pada kultur sel menggunakan
pendekatan transplantasi inti.
K. Tujuan utama dari penelitian sel punca
adalah untuk mengidentifikasi
bagaimana sel punca yang tidak
berdiferensiasi menjadi sel yang
berdiferensiasi membentuk jaringan dan
organ. Para ilmuwan paham bahwa
menghidupkan dan mematikan gen
adalah inti dari seluruh proses
diferensiasi ini. Beberapa kondisi medis
seperti kanker dan cacat lahir
disebabkan oleh pembelahan sel yang
abnormal dan kegagalan
diferensiasi.Maka, pengendalian
proliferasi dan diferensiasi sel
membutuhkan penelitian tentang sinyal
molekuler dan gen yang mengatur
pembelahan dan spesialisasi sel.
L. Sel punca manusia saat ini digunakan
untuk menguji obat baru. Obat-obatan
baru diuji keamanannya pada sel-sel
yang dapat dibedakan berdasarkan garis
sel pluripoten manusia. Garis sel kanker
misalnya digunakan untuk menyeleksi
obat anti kanker potensial. Ketersediaan
sel punca berpotensi luas untuk
pengujian berbagai jenis obat dalam
berbagai jenis sel secara luas.

4. Apikasi Bioteknologi di berbagai bidang


A. Aplikasi komersial pertama dalam
bioteknologi setelah teknologi rekayasa
genetika adalah pemanfaatan gen-gen
dengan potesi klinis. Oleh karena
bakteri dapat dikembang biakkan
dengan mudah dan singkat, aplikasi
klinis pemanfaatan bakteri menjadi
sangat penting. Bakteri rekombinan
yang membawa gen spesifik dapat
mensintesis sejumlah besar protein
yang penting dalam medis dalam waktu
yang relatif singkat dan dalam volume
yang besar. Contoh dari aplikasi ini
adalah produksi insulin dan interferon
manusia serta protein penting lainnya
seperti hormon pertumbuhan dan
erythropoietin yang merangsang
produksi sel darah.
B. Tahun 1990, para peneliti pertama kali
berusaha untuk mengobati cacat
genetik dengan transfer gen manusia.
C. Bidang lain yang signifikan dan
potensial untuk dikembangkan
menggunakan teknologi rekayasa
genetika adalah produksi vaksin untuk
mencegah penyakit yang disebabkan
oleh virus.
D. Bidang utama dari rekayasa genetika
adalah memanipulasi gen tanaman
pertanian yangpenting. Pada tumbuhan,
kesulitan utama dalam aplikasi
bioteknologi adalah mengidentifikasi
vektor yang sesuai untuk memasukkan
DNA rekombinan. Sel tumbuhan tidak
memproses banyak plasmid bakteri
ketika plasmid masuk ke dalam sel
tumbuhan sehingga vektor potensial
yang dapat digunakan sebagai DNA
rekombinan pada tumbuhan sangat
terbatas. Vektor yang paling potensial
sejauh ini adalah Ti (tumor inducing)
plasmid dari bakteri Agrobacterium
tumefaciens yang secara alami
menginfeksi beberapa tanaman seperti
tomat, tembakau, dan kedelai.
E. Fokus utama rekayasa genetika dalam
pertanian adalah merekayasa tanaman
dan menciptakan tanaman transgenik
untuk mengatasi permasalahan
serangan penyakit dan hama.
F. Percobaan terbaru tentang kloning
manusia mengarahkan peneliti untuk
mencoba klonik pada manusia sehigga
penelitian pada manusia harus dibatasi
oleh etik.
G. Dampak rekayasa genetika telah
meningkat tajam selama beberapa
dekade terakhir, memberikan banyak
inovasi bermanfaat bagi masyarakat.

2 Daftar materi yang sulit 1. Memahami penerapan bioteknologi klasik


dipahami di modul ini 2. Memahami Proses isolasi DNA
3. Penggunaan sel hewan pada pendekatan
transplantasi inti
4. Memahami teknik bioremediasi

3 Daftar materi yang sering 1. Penggunaan Biofertilizer


mengalami miskonsepsi 2. Proses Isolasi dan Pemotongan DNA
3. Pelaksanaan metode kultur polen
4. Penerapan teknik kriopreservasi

Anda mungkin juga menyukai