Irigasi dan
Bangunan
Air
Modul IX :
JENIS-JENIS BANGUNAN SILANG
09
Abstract Kompetensi
DAFTAR TABEL
Tabel 9.1 Harga-harga dalam Gorong-gorong Pendek....................................................................................2
9.1.1 Gorong-Gorong
Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran
irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), bawah
jalan, atau jalan kereta api.
Kecepatan yang dipakai di dalam perencanaan gorong-gorong diambil: 1,5 m/s untuk
gorong-gorong di saluran irigasi dan 3 m/s untuk gorong-gorong di saluran
pembuang.
Penutup di atas gorong-gorong pipa di bawah jalan atau tanggul yang menahan
berat kendaraaan harus paling tidak sama dengan diameternya, dengan minimum
0,60 m.
Gorong-gorong segi empat dibuat dari beton bertulang atau dari pasangan batu
dengan pelat beton bertulang sebagai penutup.
Gorong-gorong tipe pertama terutama digunakan untuk debit yang besar atau bila
yang dipentingkan adalah gorong-gorong yang kedap air.
A. Untuk L < 20 m
Keterangan :
Q : debit (m3/s)
B. Untuk L > 20 m
Agar pipa sipon tidak tersumbat dan tidak ada orang atau binatang yang masuk secara
kebetulan, maka mulut pipa ditutup dengan kisi-kisi penyaring (trashrack). Biasanya pipa
sipon dikombinasi dengan pelimpah tepat di sebelah hulu agar air tidak meluap di atas
tanggul saluran hulu.
Di saluran-saluran yang lebih besar, sipon dibuat dengan pipa rangkap (double barrels)
guna menghindari kehilangan yang lebih besar di dalam sipon jika bangunan itu tidak
mengalirkan air pada debit rencana.
Pipa rangkap juga menguntungkan dari segi pemeliharaan dan mengurangi biaya
pelaksanaan bangunan. Sipon yang panjangnya lebih dari 100 m harus dipasang dengan
lubang periksa (manhole) dan pintu pembuang,
Kecepatan aliran dalam sipon harus dua kali lebih tinggi dari kecepatan normal aliran dalam
saluran, dan tidak boleh kurang dari 1 m/s, lebih disukai lagi kalau tidak kurang dari 1,5 m/s
Kecepatan maksimum sebaiknya tidak melebihi 3 m/s.
Bagian atas lubang pipa harus berada sedikit di bawah permukaaan air normal untuk
mengurangi kemungkinan berkurangnya kapasitas sipon akibat masuknya udara ke dalam
sipon. Kedalaman tenggelamnya bagian atas lubang sipon disebut air perapat (water seal).
Tinggi air perapat bergantung kepada kemiringan dan ukuran sipon, pada umumnya: 1,1
hv < air perapat < 1,5 hv (sekitar 0,45 m, minimum 0,15 m) di mana hv = beda tinggi
kecepatan pada pemasukan.
kehilangan masuk
kehilangan keluar
Kehilangan-kehilangan ini dapat dihitung dengan kriteria yang dijelaskan pada subbab 9.1.1.
9.1.3 Talang
Talang adalah saluran buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang, kayu atau baja
maupun beton bertulang, didalamnya air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat
melintas lembah dengan panjang tertentu (umumnya di bawah 100 m), saluran pembuang,
sungai, jalan atau rel kereta api,dan sebagainya.
Saluran talang minimum ditopang oleh 2 pilar atau lebih dari konstruksi pasangan batu untuk
tinggi kurang dari 3 m dan konstruksi pilar dengan beton bertulang untuk tinggi lebih 3 m.
Potongan melintang talang ditentukan oleh nilai banding b/h, dimana b adalah lebar
bangunan dan h adalah kedalaman air. Nilai-nilai banding berkisar antara 1 sampai 3 yang
menghasilkan potongan melintang hidrolis yang lebih ekonomis.
Peralihan masuk dan keluar dapat diperkirakan dengan gambar berikut dan kehilangan
tinggi energy dapat dihitung dengan persamaan pada subbab 9.1.1.
Untuk talang yang melintas sungai atau pembuang, harus dipakai harga harga ruang bebas
(tinggi jagaan) sebagai berikut:
sungai: Q25 + ruang bebas bergantung kepada keputusan perencana, tapi tidak
kurang dari 1,50 m. Perencana akan mendasarkan pilihannya pada karakteristik
sungai yang akan dilintasi, seperti kemiringan, benda – benda hanyut, agradasi atau
degradasi.
Sungai bagian hulu umumnya terjal dengan lembah berbentuk V, erosi lebih dominan pada
arah vertikal.
Sungai bagian tengah kemiringan dasar sungai lebih landai, terjadi keseimbangan antara
agradasi dan degradasi. Sungai umumnya lebar dengan tebing tidak stabil, terjadi
sedimentasi yang besar, sungai terjalin/teranyam (braiding), alur berpindah-pindah mengalir
di antara endapan (pulau). Endapan sungai dari material kasar berupa kerakal dan pasir.
Sungai bagian hilir kemiringan dasarnya sangat landai, mengalir diendapan aluvial, endapan
sedimen halus seperti pasir halus dan lumpur. Erosi sungai lebih dominan pada arah
horisontal (erosi tebing). Sungai berkelok-kelok membentuk meander.
9.3.1 Umum
Untuk keamanan konstruksi dinding penahan, perlu diperhitungkan stabilitas yang
disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja terhadap dinding penahan. Selain diperhitungkan
terhadap stabilitasnya, perlu juga diperhitungkan mengenai kekuatan konstruksi dinding
penahan itu sendiri.
dimana,
Sf = faktor keamanan terhadap guling (safety factor)
V = jumlah gaya-gaya vertikal
H = jumlah gaya-gaya horizontal
f = koefisien geser antar konstruksi terhadap dasarnya
dimana,
maks = tegangan maksimum yang terjadi
t = tegangan tanah dasar
2. United States Departement of the Interior : “Design of Small Dams”, Oxford & IBH
Publising Co., New Delhi, 1974.