Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

METODOLOGI
PENELITIAN

Pokok Bahasan
METODE ILMIAH

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

03
Teknik Teknik Sipil Dr. Ella Padillah, S.SOS,I, M.Pd.I

Abstract Kompetensi

Metode ilmiah atau proses ilmiah Mampu menjelaskan metode


merupakan proses keilmuan ilmiah
untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan
bukti fisis
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Penelitian memegang peranan penting dalam membantu manusia untuk


memperoleh pengetahuan baru dalam memecahkan masalah. Penelitiian akan
menambah ragam pengetahuan lama dalam memecahkan masalah. Kerja
memecahkan masalah akan sangat berbedsa antara seorang ilmuan dan orang
awam. Seorang ilmuah akan menempatkan logika serta menghindarkan diri dari
pertimbangan subjektif. Sebaliknya orang awam, kerja memecahkan masalah
dilandasi oleh campuran pandangan perorangan ataupun dengan apa yang
dianggap masukan oleh banyak orang.

Ilmu (sains) berasal dari Bahasa Latin scientia yang berarti knowledge. Ilmu
dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk
meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu pengetahuan ialah
pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara metodis, sistematis,
konsisten dan koheren. Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi
harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara
metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa
diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya.

BAB II

2018 Metodologi Penelitian


2 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PEMBAHASAN

2. Konsep Metode Ilmiah

Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengerjaran terhadap kebenaran yang


diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis, karana ideal dari ilmu adalah untuk
memperoleh interalasi yang sistematis dari fakta-fakta , maka metode ilmiah
berkehendak untuk mencari jawaban fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta denagn menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai
hubungan yang sangat erat

Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method)

merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis

berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis

dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat

berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu

hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Menurut Almack (1939) metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-


prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran,
sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode olmiah adalah pengejaran
terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

2.1 Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan :

1. Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.

2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan

menggunakan panca inderaSistematis: menggunakan proses dengan

langkahlangkah logis.

2.2. Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya

1. Berdasarkan Fakta

2018 Metodologi Penelitian


3 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keterangan-keterangan yang ingin di peroleh dalam penelitian, baik yang

akan di kumpulkan dan yang di analisis haruslah berdasarkan fakta-fakta

yang nyata.

2. Obyektif

Pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta

empiris.

3. Metodik

Pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan caracara tertentu yang

teratur dan terkontrol.

4. Menggunaka Hipotesis

Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan

menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan

serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil

yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa

merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.

5. Sistematik

Pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu

dengan yang lain saling berkaitan.

6. Universal

Pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau

beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama

akan memperoleh hasil yang sama.

2.3 Tujuan Metode Ilmiah

Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan

untuk masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan

2018 Metodologi Penelitian


4 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Dalam

penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan

dimengerti oleh pembaca dikemudian hari. Berikut beberapa tujuan dalam

mempelajari metode ilmiah : 1. Meningkatkan keterampilan dalam

mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis, 2. Meningkatkan

keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan 3. Meningkatkan pengetahuan

tentang mekanismen penulisan karangan ilmiah.

2.4 Sikap Ilmiah

1. Sikap Ingin Tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru

dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan

pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat

indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan

gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

2. Sikap Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada

bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik

kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain;

bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

3. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu,

menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan

kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan

kepentingan dirinya sebagai subjek

4. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen

baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang

baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari

pengamatan yang dilakukannya.

2018 Metodologi Penelitian


5 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang

karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun

ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

6. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi

eksprimen yang hasilnya meragukan‟ tidak akan berhenti melakukan

kegiatan – kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin

diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

7. Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun

berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon

negatif terhadap pendapatnya

2.5. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti

langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil

oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian. Schluter (1926)

memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.

2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang

ingin dipecahkan.

3. Membangun sebuah bibliografi.

4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.

5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.

6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya

dengan data atau   bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.

2018 Metodologi Penelitian


6 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-

pokok dasar dalam masalah.

8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.

9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.

10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.

11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.

12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.

13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.

14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).

15. Menulis laporan penelitian.

Selain melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) mcmberikan langkah-

langkah berikut:

1. Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat

2. Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus:

a. Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.

b. Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya

diselidiki masalah menurut kepentingan umum.

c. Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi.

situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.

3. Pemecahan masalah. selain memecahkan masalah harus diikuti hal-hal

berikut:

a. Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan

logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan

masalah.

b. Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.

2018 Metodologi Penelitian


7 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan

d. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk

referensi yang digunakan.

e. Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan

masalah.

f. Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam

berbagai fase penelitian.

4. Kesimpulan
a. Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan

yang mungkin diperoleh.

b. Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan beberapa implikasi dari

produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.

5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan

dengan masalah. Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan

berikan referensi biografi yang mungkin ada manfaatnya sebagai model

dalam memecahkan masalah. Dari pedoman beberapa ahli di atas, maka

dapal disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah

sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Merumuskan serta mendefinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang

akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah

tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah

yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words)

yang terdapat dalam masalah.

b. Mengadakan studi kepustakaan

2018 Metodologi Penelitian


8 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam

mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya

yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat

dihindarkan oleh seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah

dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.

c. Memformulasikan hipotesa

Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang

ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka

tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipotesa unttik

penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang

hubunggan sangkut-paut antar variabel atau fenomena dalam

penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima

secara sementara sebelum diuji.

d. Menentukan model untuk menguji hipotesa

Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah

merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-

ilmu sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi

misalnva. pcnguji’an hipotesa didasarkan pada kerangka analisa

(analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat

juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antar fenomena yang

secara implisif terdapal dalam hipotesa untuk di uji dengan teknik

statistik yang tersedia.

2018 Metodologi Penelitian


9 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pcngujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk

keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data

sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.

e. Mengumpulkan data

Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang

merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu

dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode

pcnelitian yang akan digunakan. teknik pengumpulan data akan

berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan.

misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri

oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data

diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

responden. baik secara langsung ataupun dengan menggunakan

questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung

terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada

dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.

f. Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi

Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan

analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu

untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk

label ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer.

Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau

interpretasi terhadap data tersebut.

g. Membuat generalisasi dan kesimpulan

2018 Metodologi Penelitian


10 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari

penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa

kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan

hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa

tersebut ditolak.

2. Unsur-unsur Metode Ilmiah


Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek
investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama
yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang
dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.
Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti
laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau
dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering
memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau
voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan
penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya
ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan
diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil


pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi.
Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium
atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat
statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut
haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau
tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut menambah
probabilitas bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang

2018 Metodologi Penelitian


11 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah
diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati,
hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode
bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai
contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat
dilakukan

4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)


Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil
eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedang diuji
tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu
ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut
boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut. Hasil
eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan
meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara
mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut
bertentangan dengan prediksi dari hipotesis. Bergantung pada prediksi yang dibuat,
berupa-rupa eksperimen dapat dilakukan. Eksperimen tersebut dapat berupa
eksperimen klasik di dalam laboratorium atau ekskavasi arkeologis. Eksperimen
bahkan dapat berupa mengemudikan pesawat dari New York ke Paris dalam rangka
menguji hipotesis aerodinamisme yang digunakan untuk membuat pesawat tersebut.
Pencatatan yang detail sangatlah penting dalam eksperimen, untuk membantu
dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan
prosedur yang dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi
eksperimen.

2.4 Pengamatan Terhadap Lingkungan Biotik dan Abiotik


Lingkungan tempat tinggal disekitar kita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
1. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik adalah lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Contoh
lingkungan biotik adalah antaralain seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
2. Lingkungan Abiotik

2018 Metodologi Penelitian


12 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda mati. Contoh
lingkungan abiotik adalah antaralain seperti udara, air dan tanah.

Dalam melakukan langkah-langkah metode ilmiah, sangat erat sekali kaitannya


dengan lingkungan biotik dan abiotik, terutama pada saat kegiatan pengamatan.
Kegiatan pengamatan didalam penelitian dapat berupa seperti:
1. Mengukur
2. Mencatat
3. Mengumpulkan data
4. Menginterprestasi
5. Menggambar
6. Mencermati
7. Mengidentifikasi
2.5 Karakteristik Metode Ilmiah
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah:
1. Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai
yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan
fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur
atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai
bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan
umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu
cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan
yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai
hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada
penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.

2018 Metodologi Penelitian


13 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada
penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan
metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan
definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

2.6 Tahapan-tahapan Metode Ilmiah


Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan
langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode
ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut:
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus
diselesaikan, yang dapat muncul karena adanya pengamatan dari
suatu gejala-gejala yang ada di lingkungan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan
dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori
atau kajian pustaka.
3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama
observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan.
6. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada
analisis data-data penelitian. Hasil penelitian dengan metode ini adalah
data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan
universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan
memberikan hasil yang sama).
7. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui
hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum)
dan bahkan menjadi teori.
8. Langkah-langkah metode ilmiah:

2018 Metodologi Penelitian


14 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1.       Memilih dan mendefinisikan masalah
2.       Survei terhadap data yang tersedia
3.       Memformulasikan hipotesa
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji
hipotesa
5.       Mengumpulkan data primer
6.       Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
7.       Membuat generalisasi dan kesimpulan
8.       Membuat laporan.

2.7 Tujuan Penelitian


Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan, tujuan penelitian itu
antara lain untuk :
a. Menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan
b. Memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip
c. Memahami suatu gejala lebih mendalam atau mendaptkan pandangan
baru akan gejala tersebut
d. Melukiskan suatu keadaan atau mendapatkan pandangan baru akan
gejala tersebut
e. Menetapkan ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel
atau lebih variabel
f. Mengadakan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis mengenai
hubungan sebab akibat dua buah gejala atau lebih
g. Mengadakan prediksi, atau membuat ramalan, estimasi dan proyeksi
atas peristiwa atau gejala yang terjadi
h. Mengadakan pengendalian atau peristiwa dan gejala-gejala

2018 Metodologi Penelitian


15 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan
eksperimen.
2. Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
Pelaksanaan metode ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut:
- Merumuskan masalah..
- Mengumpulkan keterangan
- Merumuskan hipotesis..
- Menguji hipotesis.
- Menganalisis data (hasil)
- Menguji kesimpulan.

2018 Metodologi Penelitian


16 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta

Moh. Nazir, Ph. D, 2009, Metodologi Penelitian, Indonesia Jakarta: Ghalia Indonesia

2018 Metodologi Penelitian


17 Dr.Ella Padillah, S.Sos.I, M.Pd.I
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai