Disusun Oleh :
Nama : Muhayati
NPM : 18112110
Kelas : 3ka39
2
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut
penelitian (research).
2.1 Tujuan
Adapun tujuan
tujuan dari penulisan maka lah ini memberi pengetahuan dan wawasan
mengenai metode ilmiah, serta langkah-langkah pembuatan metode ilmiah kepada
masyarakat awam pada umumnya dan kaum intelektual (mahasiswa) pada khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pengertian Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method)
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis
lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Pengertian metode ilmiah menurut beberapa ahli :
(Almack, 1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan
pengesahan dan penjelasan kebenaran.
(Ostle, 1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu
untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan
1. Rasional:
Rasional: sesuatu
sesuatu yang
yang masuk akal dan terjangkau
terjangkau oleh
oleh penalaran manusia.
2. Empiris:
Empiris: menggunakan
menggunakan cara-cara tertentu yang dapat
dapat diamati dengan
menggunakan panca inderaSistematis: menggunakan proses dengan langkah-
langkah logis.
Unsur metode ilmiah
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakteristik (pengamatan dan pengukuran
pen gukuran).
).
2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan
dan pengukuran).
pengukuran).
3
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas.
Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya
1. Obyektif,
Obyektif, artinya pengetahuan
pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung
metodik fakta empiris.
2. Metodik,
Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-
cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
3. Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun
tersusun dalam suatu
suatu sistem, tidak
berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling
saling berkaitan.
4. Universal, artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh
seseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melalui
eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama.
4
Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah
pendapatnya berdasarkan bukti-bukti
bukti-bukti yang kuat.
3. Sikap
Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana
sebagaimana adanya obyek
obyek itu, menjauhkan
menjauhkan bias
pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat
mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4. Sikap
Sikap ingin menemukan
menemukan : Selalu memberikan
memberikan saran-saran untuk eksprimen
eksprimen baru;
kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif;
selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5. Sikap
Sikap menghargai karya
karya orang lain,
lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya
karya
orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh
orang atau bangsa lain.
6. Sikap
Sikap tekun : Tidak
T idak bosan mengadakan penyelidikan,
p enyelidikan, bersedia mengulangi
eksprimen yang hasilnya meragukan‟ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –
kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha
bekerja dengan teliti.
7. Sikap
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda
dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap
pendapatnya
5
1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2. Ajukan
Ajukan pertanyaan dengan menggunakan
menggunakan salah satu
satu kata tanya terhadap
terhadap rumusa
rumusann
yang kita buat;
3. Jika kita
kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertan yaan yang kita ajukan,
berarti rumusan tujuan yang
yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan
Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan
ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan
kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam
penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah
langkah yang dapat ditempuh dalam
memfokuskan topik;
1. Fokuskan
Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2. Ajukan
Ajukan pertanyaan
6
memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu
tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya
berisi koleksi tentang encyclopedia,
encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
7
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan
yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari
penulis dan jika kita ubah
ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti
sesungguhnya.
Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan Informasi Untuk Tulisan
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk
keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan
Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2. Mempersiapkan pedoman wawancara
3. Melaksanakan wawancara
4. Mengolah
Mengolah hasil wawancara
Pemilihan Topik
1. Apa yang akan kita tulis?
2. Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
3. Empat syarat:
syarat: keterkuasaian,
keterkuasaian, ketersediaan
ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
4. Agar
Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
8
Tahap Penulisan Draf
1. Mengekspresikan
Mengekspresikan ide-ide
ide-ide ke dalam tulisan kasar.
2. Pengembangan
Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
3. Pada tahap
tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada
pada
aspek-aspek mekanik.
Tahap Revisi
1. Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan,
penambahan, pengurangan,
pengurangan,
penghilangan, penataan
penataan isi sesuai
sesua i dengan
dengan kebutuhan pembaca.
2. Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman
tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan
reaksi, komentar/masukan.
Tahap Penyuntingan
Penyuntingan
1. Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
2. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan
kebahasaan dan
dan kesalahan
kesalahan mekanik
mekanik yang lain.
3. Aspek mekanik antara lain:
lain: huruf riteri, ejaan, struktur
struktur kalimat, tanda baca,
istilah, kosakata, format karangan.
Tahap Publikasi
1. Tulisan
Tulisan akan berarti dan lebih
lebih bermanfaat
bermanfaat jika dibaca orang lain.
2. Sesuaikan tulisan dengan
dengan media publikasi yang akan kita
kita tuju.
VI. Tahap Evaluasi
Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil
dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleks i, dan disusun sesuai dengan focus
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yan g perlu
ditambahkan, dan lain-lain. Mungki
M ungkin
n juga ada bagian
ba gian yang mengandung hal-hal yang
peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa
menghilangkan esensinya.
Ada lima riteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari
menulis
sebagai berikut :
1. Fokus.
Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini
adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong
tulisan. Apakah opic Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada opic itu atau
9
terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti ata u
terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya
mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan
lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.
2. Pembangunan.
Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda m enyediakan cukup
bahan pendukung
pendukung untuk memenuhi harapan pembaca
pembaca Anda? Sebuah laporan
penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup
mencakup banyak referensi dan kutipan
untuk banyak
banyak karya lain
la in yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin
akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin
informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk
menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel
tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu
ditulis untuk warga senior.
3. Organisasi
Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas.
Secara tradisional, kertas dibagi
d ibagi menjadi,
menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf
terfokus pada gagasan utama tunggal atau opic (kesatuan), dan transisi di antara
kalimat dan opicaph yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir,
melayang di antara opic yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan
membingungkan.
4. Gaya
Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan
keanggunan presisi, dan. Sebuah
stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi
juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah,
menggugah, metafora, irama, atau
kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk
membuatnya dengan baik.
baik.
5. Konvensi
Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-
isu-isu
isu lain yang
ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan
konvensi,
konvensi, pengetahuan
pen getahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah
kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di
tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan
10
seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan
terkesan
pembaca seseorang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan
proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan
pengetahuan secara sistematis
sistemat is
berdasarkan bukti fisis.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/12/contoh-makalah-metode-ilmiah.html
http://yanhasiholan.wordpress.com/2013/01/14/langkah
langkahpenulisan-karya-ilmiah/
https://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013
https://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/10/metode-ilmiah/
/04/10/metode-ilmiah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
11