Penerapan PLC Programmable Logic Controller Sebagai Sistem
Penerapan PLC Programmable Logic Controller Sebagai Sistem
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Ahmad Hanif
NIM : 5201401038
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
Panitia ujian,
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Penguji I
Drs. Pramono
NIP. 131 474 226
Mengetahui, Dekan
Fakultas Teknik
2
ABSTRAK
MOTTO
1. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (seseorang) jika bukan kaum itu
2. Keberhasilan tidak akan di nikmati tanpa adanya usaha dan pengorbanan. (Q.S
Al- An’am: 3)
3. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan
4. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al
Insyirakh).
5. Hidup didunia ini hanya ada 2 yaitu bersyukur dan bersabar. (Peneliti)
PERSEMBAHAN
2. Mbahku, Mas Ayis, Adik Mamnun dan Seluruh Keluarga Besar Mbah Hadi.
Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
Semarang.
3. Bapak Drs. Murdani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.
7. Rekan-rekan PTM 2001 dan kost 001 yang telah memberikan bantuan baik
membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini memberikan tambahan ilmu bagi yang
membacanya.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
C. Permasalahan .................................................................. 2
G. Sistematika Skripsi........................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. PLC .................................................................................. 6
B. Pembahasan .................................................................. 51
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................... 55
B. Saran............................................................................... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Gambar 9. OR ............................................................................................ 16
Gambar 21. Tampilan menu monitoring program pada saat PLC ON ........ 30
Gambar 22. Tampilan Menu monitoring Program Syswin 3.2 ................... 31
Halaman
A. LATAR BELAKANG
untuk lebih maju agar tidak tertinggal dengan negara lain. Dunia Industri
tuntutan industri. Laju perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini, sistem
penulis akan membuat sebuah miniatur sistem pengendali PLC pada mesin
1
2
B. PEMBATASAN MASALAH
0
konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok 90 .
C. PERMASALAHAN
sebagai berikut :
mengendalikan mesin konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok
0
90 ?
D. TUJUAN PENELITIAN
0
2. Dapat menerapkan program keluaran PLC untuk ON, OFF dan Belok 90
konveyor.
E. MANFAAT PENELITIAN
Controller.
terpenuhi.
F. PENEGASAN ISTILAH
0
OFF dan Belok 90 sebagai pengendali pada mesin
3. Sistem Kendali : Sesuatu hal yang mengatur. Dalam judul ini PLC
Kedua, 1995:478).
G. SISTEMATIKA SKRIPSI
skripsi. Adapun sistematika yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Sistematika Skripsi.
5
Bab ini berisi penyajian data yang berupa Hasil Penelitian dan
perbaikan.
1. Pengertian PLC
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
PLC adalah suatu piranti yang memiliki saluran masukan (input), saluran
keluaran (output). Output yang dihasilkan ditentukan oleh status input dan
6
7
Perbedaan PLC dengan relay yaitu nomor kontak relay (NC atau NO)
pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain
instruksi output. Jadi dengan kata lain, bahwa dalam suatu pemrograman PLC
b. Modifikasi sitem tanpa tambahan biaya yang masih ada input dan output.
e. Desain sistem baru mudah untuk dimodifikasi dan aplikasi PLC sangat
luas.
3. Sistem PLC
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC diatas, akan lebih
dijelaskan lebih rinci dengan gambar diagram blok sistem PLC seperti terlihat
Catu Daya
Luar
PLC
Catu Daya
Dalam
Perangkat
Modul Modul Perangkat
Masukan Prosesor
Masukan Keluaran Keluaran
Pengisi
P
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
9
Urutan kerja dari gambar diagram blok diatas dimulai dari perangkat
masukan yang akan memberikan sinyal pada modul masukan. Sinyal tersebut
diteruskan ke prosesor dan akan diolah sesuai dengan program dibuat. Sinyal
perangkat keluaran.
push button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally
a. b.
c. d.
Keterangan :
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2.
b. Prosesor
bagian dari Central Processing Unit (CPU) dari PLC yang akan
relay dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika
Salah satu jenis memori yang digunakan dalam CPU PLC adalah
tetap bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan yang
digunakan untuk menjaga agar isi dari memori tidak hilang apabila tiba-
tiba catu daya hilang. RAM sering digunakan untuk keperluan memori
jenis memori yang lain. RAM disebut juga sebagai memori baca/tulis,
karena dengan RAM dapat dibaca dan ditulis data untuk disimpan di
RAM.
tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori tersebut
12
tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang
M
3
a. b. c.
Keterangan :
b. Lampu Indikator
c. Sirine/Alarm
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
ukuran yang ada dan aplikasinya pada sistem kendali. Perangkat keluaran
sistem kendali yang telah diisi ke memorinya. Catu daya yang digunakan
keluaran tetapi berasal dari catu daya luar, sehingga modul keluaran
sebagai saklar yang akan menyalurkan catu daya dari catu daya luar ke
perangkat keluaran.
d. Catu Daya
berdasarkan fungsi dan operasinya yaitu catu daya dalam dan catu daya
luar. Catu daya dalam merupakan bagian dari unit PLC itu sendiri
sedangkan catu daya luar yang memberikan catu daya pada keseluruhan
pada catu daya dalam dari PLC. Catu daya dalam akan mengaktifkan
proses kerja pada PLC. Besarnya tegangan catu daya yang dipakai
disesuaikan dengan karakteristik PLC. Bagian catu daya dalam pada PLC
14
satu unit PLC atau terpisah dengan bagian yang lain. Catu daya dalam
e. Pengisi Program
dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap
dari jenis atau merk PLC itu sendiri, karena PLC yang akan dijadikan
Diagram).
pada PLC. Pada akhir program harus terdapat instruksi dasar END yang
oleh PLC dianggap sebagai batas akhir dari program. Instruksi tersebut
jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanya membutuhkan satu
sakelar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu
sistem kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus
3) OR dan OR NOT
OR OR NOT
jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja
4) OUT
OUT
dibahas diatas dimana instruksi OUT ini sebagai koil relay yang
6) OR LD (OR Load)
tersebut tidak boleh dipakai lagi sebagai Timer ataupun Counter yang
lain.
bentuk BCD (Binary Code Decimal) dan dalam orde sampai 100
TIM
TIMER
N Keterangan :
COUNTER
SV N = Nomor TIM/CNT
CP SV = Set Value
CNT CP = Pulsa
R N
R = Reset
SV
4. Bagian-bagian PLC
sehingga sistem control yang telah didesain akan bekerja seperti yang
tegangan sumber dari CPU ke Power Supply (100 sampai 240 VAC atau
VDC).
AC.
20
f. Indikator PC
h. Indikator masukan
i. Indikator keluaran
ON.
j. Peripheral Port
k. Expansion I/O
(Orange) peripheral
- Horizontal Connector
| Vertical Connector
Q Normally ON Output
F Function
T Timer
C Counter
/ Negate / Differentiate
Ctrl + z Undo
barang dengan menggunakan PLC ini, yang akan digunakan adalah PLC
a. Spesifikasi
Model : 20 CDR A
Frekuensi : 50 -60 Hz
Daya : 30 VA
Arus Input : 5 mA / 12 mA
b. Karakteristik
Syswin 3.4
: 12 buah
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
INP
INP UT T E RMI
RMI NAL
26
INP
INP UT I N D I C ATO
ATO R
PERIP
PERIP H E RAL STATUS
P O RT
I N DICA
DICATTOR
O UTP
UTP UT
I N D I CAT
CAT O R
O UTP
UTP UT
T ERMI
ERMIN
N AL
2. Catu Daya
Catu daya adalah pesawat atau alat yang mampu mengubah tegangan
arus bolak-balk menjadi arus searah (DC). Catu daya yang digunakan
dalam pembuatan alat ini digunakan untuk mengaktifkan kerja LDR yang
membutuhkan daya 12 volt, selain itu juga digunakan sebagai catu daya
luar PLC yang dimasukkan dalam keluaran PLC untuk mengaktifkan kerja
relai 24 volt sebagai pemicu kerja motor dan kerja Selenoid Valve.
pergerakan konveyor yang berbasis PLC ini. Berikut ini program yang
a. Diagram Ladder
Ringkasan tombol/shortcut.
Port RS-232 C.
a) Connect
b) Up load Program
dalam PLC.
d) Mode
yaitu:
™ Monitor
dalam PLC
™ Stop
di PLC.
a) b) c) d)
Keterangan:
¾ Communications Connect: untuk melakukan koneksi dengan
Komponen Konveyor
1. Penggerak Konveyor
Putaran motor listrik 1400 rpm. Putaran ini direduksi oleh reducer
b. Roll Konveyor
c. Gear (Pulley)
Ada 4 gear. 1 pada motor, 2 pada reducer, 1 pada roll utama konveyor.
d. Belt Konveyor
Ada 2 :
f. Gear Reducer
reducer
g. Rangka Konveyor
2. Pneumatik
penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atm atau kurang dari
33
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Udara mampat sendiri adalah
normal (0,98 bar) sampai tekanan yang lebih tinggi (antara 4 sampai
bertekanan dengan volume dan tekanan udara yang sesuai sistem tersebut.
3. Komponen Pendukung
a. Relay
relay yang bekerja pada tegangan AC. jadi saklar pada relay bekerja
pada kumparan akan menarik pelat besi yang ada diatas kumparan
relay input setiap saklar akan mengeluarkan dua output yaitu output
34
kondisi NC dan kondisi NO. Dengan demikian pada saat relay tidak
adalah relay yang berupa masukan dari output PLC yang berupa arus 24
motor AC.
2, yaitu:
Cara kerja tombol ini kebalikan dari cara kerja tombol tekan
c. Sensor Cahaya
ada cahaya yang jatuh padanya maka nilai tahanannya akan berkurang
35
kerja dari rangkaian LDR ini adalah LDR akan ditembak cahaya terus-
tersebut maka nilai tahanan LDR tersebut akan naik dan rangkaian
bekerja untuk mengaktifkan relai dan memberi pulsa pada counter yang
bagian lain sesuai dengan order kerja yang ada pada CPU PLC.
berhenti.
hidup).
mundur.
Hal ini dapat direalisasikan karena PLC ini memilki fasilitas hardware
PLC dengan cara meberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu
37
yang diinginkan. Karena sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil unutk
barang yang digunakan sebagai objek dalam konveyor dalam keadaan diam
dibawah ini:
38
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
39
C. KERANGKA BERPIKIR
Penelitian pada mesin konveyor ini akan dikendalikan oleh PLC OMRON
CPM 1A. Hal ini dapat direalisasikan karena PLC ini memilki fasilitas
memberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu yang diinginkan.
Sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil, untuk dapat menggerakkan
barang yang digunakan sebagai objek dalam konveyor dalam keadaan diam
0
ON, OFF dan Belok 90 . Uji ON adalah pengujian tombol start dengan
jalannya motor AC berjalan. Uji OFF adalah pengujian saat motor AC mati
0
dengan pemrograman dari PLC. Sedangkan uji Belok 90 adalh pengujian saat
A. Metode Penelitian
B. Variabel Penelitian
1. On
2. Off
0
3. Belok 90
C. Tahap Penelitian
Semarang.
41
42
Negeri Semarang.
D. Instrumen Penelitian
mesin konveyor yang telah dibuat sesuai dengan yang diinginkan. Disamping
itu juga stop watch untuk mendapatkan waktu tempuh yang digunakan untuk
E. Alur Penelitian
Alur penelitian bermula saat PLC pada posisi reset, ada 3 proses
pengambilan data :
berupa motor listrik AC. Jika motor berjalan dengan jeda antara tekan dan
jalannya motor < 1 detik maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai
2. Jika motor berjalan dengan jeda antara tekan dan jalannya motor ≥ 1
detik maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai 1, sebaliknya jika
motor mati maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0. Hal ini
2. Barang mengenai sensor 1 dalam jeda waktu 2 detik motor akan berhenti.
PLC akan memberi keluaran untuk menghentikan motor listrik. Jika motor
berhenti dengan jeda waktu antara 2,5 – 3,5 detik setelah barang mengenai
sensor maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai 2. Jika motor
berhenti dengan jeda waktu lebih dari 3,5 detik setelah barang mengenai
sensor maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai1 , sebaliknya jika
motor masih berjalan maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0.
bergerak dengan jeda waktu < 1 detik antara barang berhenti (OFF)
0
dengan pneumatik 1 bergerak maju dan barang bisa bergerak 90 maka
0
pneumatik 1 bergerak maju dan barang bisa bergerak 90 maka masukkan
dalam kolom benar dengan nilai1 , sebaliknya jika pneumati 1 mati dan
0
barang tidak bisa bergerak 90 maka masukkan dalam kolom salah dengan
terlebih dahulu tombol reset dipencet agar program kembali semula dan
bergerak.
adalah 1,55 meter, beban yang digunakan adalah antara 1-7 kg.
eksperimen yang bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif. Data
yang dikumpulkan sebagai bahan analisis adalah saat PLC pada posisi ON
0
(Motor berjalan), OFF (Motor berhenti) dan barang membelok 90 dengan
≥ 1 Detik 0 (Salah)
45
0
3. Barang membelok 90
≥ 1 Detik 0 (Salah)
0
Tabel 3. data uji ON, OFF, Belok 90
0
ON (Motor Berjalan) OFF (Motor Berhenti) Belok 90
Pengujian Benar Salah Benar Salah Benar Salah
1 0 1 0 1 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
46
4 1,55
G. Analisis Data
konveyor” adalah suatu penelitian yang membuktikan bisa atau tidaknya PLC
diterapkan dalam suatu mesin yang didesain sesuai yang diinginkan. Analisis
dalam kolom. Data kualitatif berupa keterangan atau alasan sesuatu itu bisa
terjadi.
Analisis data merupakan cara mengolah data untuk mengetahui hasil akhir
penelitian.
Tujuan penelitian akan sesuai dengan yang diharapkan jika data yang
2. Analisis Data
data yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu analisis yang tidak
skripsi. Data dalam penelitian ini juga dapat dibuat klasifikasi sendiri
A. Hasil Penelitian
1. Diskriptif Data
48
49
11.86
1 11.89 11.87 0.131 0.131 1 0.017
11.87
11.64
2 11.67 11.67 0.133 0.266 4 0.018
11.69
11.85
3 11.90 11.87 0.131 0.392 9 0.017
11.87
11.92
4 1.55 12.02 11.96 0.130 0.518 16 0.017
11.94
12.21
5 12.20 12.21 0.127 0.635 25 0.016
12.21
12.37
6 12.34 12.35 0.126 0.753 36 0.016
12.33
12.43
7 12.42 12.44 0.125 0.872 49 0.016
12.48
2 2
∑X ∑t ∑Y ∑ XY ∑X ∑Y
28 84.370 0.901 3.566 140 0.116
50
2. Analisis Data
b. Pengujian 2 atau OFF, juga dihasilkan data yang sama yaitu 100%.
PROSENTASE (%)
96
94
92 90
90
88
86
84
ON OFF BELOK 90
VARIABEL
0
Gambar 24. Grafik Pengujian ON, OFF, Belok 90
untuk menghitung hubungan antara beban dengan laju karena dari data
kecil laju yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
0.131 0.131
Laju (M/Detik) 0.130 0.130
0.128
0.127
0.126 0.126
0.125
0.124
0.122
0.120
1 2 3 4 5 6 7
Beban (Kg)
2. Pengujian yang kedua pada saat motor listrik berhenti atau OFF juga
berhasil (salah). Hal itu dikarenakan pada katup solenoid valve tidak
menutup secara tepat sehingga terjadi kebocoran gas. Tapi perintah pada
0
behasil belok 90 karena katup pada solenoid valve sudah tepat menutup.
52
Prosentase Interpretasi
26 % - 50 % Sulit diterapkan
51 % - 75 % Mudah diterapkan
dapat diterapkan pada mesin konveyor yang dibuat sesuai dengan yang
diinginkan.
sebanding yang artinya semakin berat beban yang digunakan maka akan
mempengaruhi penambahan waktu yang berakibat pada laju yang kecil. Pada
beban kedua (2 Kg) sampai seterusnya waktu yang hasilkan konstan (tetap).
antara lain :
2. Pada beban 1 Kg hampir sama dengan konveyor yang berjalan tanpa beban
momen yaitu korelasi untuk menentukan dua gejala yang timbul. Dalam
penelitian ini dua gejala itu adalah Beban (X) dan Laju (Y).
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
54
rxy =
{ ∑ X 2 − (∑ X ) 2 }{N ∑ − (∑ Y ) 2 }
N
Y2
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{ ∑ X 2 − (∑ X ) 2 }{N ∑ − (∑ Y )
N
2
}
Y2
(7 x3,566) −
rxy =
(28x0,901)
{(7 x140) − (28) }x{(7 x0,116) −
2
(0,901) }
2
− 0,253
rxy =
0,275
rxy = - 0,92
2
rxy = 0,85
Angka – 0,92 artinya bahwa hubungan antara beban dengan laju menunjukkan
beban dengan laju berbanding terbalik. Semakin banyak beban atau bila beban
ditambah maka akan semakin turun laju atau jika beban (X) naik maka laju
(Y) turun.
2
Angka r xy = 0,85 artinya bahwa 85% laju konveyor dipengaruhi oleh
beban sedangkan 15% lainya dipengaruhi oleh faktor luar seperti faktor
54
gesekan antara roll dengan bandrefill dan tekanan antara beban dengan
bandrefill itu sendiri. Disamping itu juga faktor peletakan pertama beban pada
saat start.
C. Keterbatasan Penelitian
adalah :
PENUTUP
A. Simpulan
1. PLC dapat diterapkan pada mesin konveyor yang telah dibuat sesuai yang
diinginkan.
2. Program pada PLC dapat diubah berdasarkan pada alat yang diinginkan.
B. Saran
penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor ini adalah :
55
57
DAFTAR PUSTAKA
Eko Putra, Agfianto. 2004. PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Gava
Media : Yogyakarta.
Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic
Controllers) dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
Sugihartono. 1985. Dasar-Dasar Kontrol Pneumatik. Tarsito : Bandung
0025 OR 015.01
0026 AND NOT TIM 005
0027 OUT 015.01
0028 LD 015.01
0029 TIM 003 0023
0030 LD TIM 003
0031 AND NOT TIM 004
0032 OUT 010.04
0033 LD TIM 003
0034 TIM 004 0023
0035 LD TIM 004
0036 AND NOT TIM 005
0037 OUT 010.05
0038 LD TIM 003
0039 TIM 005 0030
0040 LD 010.04
0041 OR 015.11
0042 AND 015.05
0043 AND NOT 000.03
0044 OUT 010.06
0045 LD 000.04
0046 OR 015.05
0047 AND NOT 000.05
0048 OUT 015.05
0049 LD 010.00
0050 OR 015.08
0051 AND NOT TIM 000
0052 OUT 015.08
0053 LD 010.03
0054 OR 015.10
0055 AND NOT TIM 003
62
MAJU
SELENOI
DP2
MUNDUR
MAJU
SELENO
ID P 1 MUNDUR
S 1
S 2
S 3
AC
plc
R1
Motor 1
R2
Motor 2
R3
64
Motor 3
0
Adaptor
12
24
SAKLAROOPLC
AC
PL
C
65
R1
Output
00
PLC
Motor 1
Kabe
l
COOMPL
C
R2
Output
03
PLC Motor 2
Output 07 R3
PLC
Motor 3
0
Adapt
or
12
24
12 V O LT
ADAPTOR
CA T U DA Y A +
66
SA KLAR O N CA T U DA Y A -
TO M B O
L ST AR
T
IN P U T 0 1
PLC
IN P U T 0 2
T O MBO IN P U T 0 3
L PA U S
E
PNEUMATIK
1 MAJU
SELENOID
P2
PNEUMATIK 1
MUNDUR
PNEUMATIK 2
SEL
MAJU
P1
ENOID
PNEUMATIK 2
MUNDUR
OUTPUT 01
67
OUTPUT 02
PLC
OUTPUT 04
OUTPUT 05
GROUND
RANGKAIAN
PNEUMATIK
67
1 0 1 0 1 0
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √
8 √ √ √
9 √ √ √
10 √ √ √