karena mudah didapat dan harganya murah. Ikan merupakan sumber protein hewani
utama dalam menu di seluruh Indonesia dengan harga yang relatif murah. Protein ikan
merupakan sumber protein hewani yang lebih lengkap dibandingkan dengan protein
nabati. Ikan mempunyai kandungan protein tinggi, tetapi rendah kandungan lemaknya
sehingga memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.Namun, ikan
ternyata memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan ikan adalah tubuh
ikan yang mempunyai kadar air tinggi dan pH mendekati netral merupakan media
yang baik untuk pertumbuhan bakteri pembusuk maupun organisme lainnya
sehingga ikan menjadi komoditi yang cepat membusuk. Selain itu, daging ikan
banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang sifatnya sangat mudah
mengalami proses oksidasi. Oleh sebab itu, sering muncul bau tengik pada ikan
Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging
(sapi, kerbau, ikan laut) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau
dipisahkan dari seratnya. Kemudian ditambahkan dengan bumbu-bumbu
selanjutnya digoreng. Dalam SNI 01-3707-1995 disebutkan abon adalah suatu
jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari daging, direbus disayat-sayat,
dibumbui, digoreng dan dipres.
Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk
mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk penganekaragaman produk
perikanan (Leksono dan Syahrul, 2001). Abon ikan adalah jenis makanan awetan
yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan
penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau
khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama.
Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang
diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang
dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya
simpan yang relatif lama. Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis
makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan
penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau
khas, dan mempunyai daya simpan yang relatif lama. Karyono dan Wachid (1982)
menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari
daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan,
pengeringan dengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan
bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat
dari daging ternak, abon ikan cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti
ataupun sebagai laukpauk.
Jenis ikan yang dibuat sebagai bahan baku abon belum selektif, bahkan
hampir semua jenis ikan dapat dijadikan abon. Namun demikian, akan lebih baik
apabila dipilih jenis ikan yang mempunyai serat yang kasar dan tidak
mengandung banyak duri (Leksono dan Syahrul, 2001). Ikan yang biasa dibuat
abon adalah ikan air laut antara lain tuna, marlin, tongkol, cakalang, tenggiri, dan
bawal1
Proses pengolahan abon ikan cukup sederhana. Bahan yang diperlukan adalah
ikan dan bumbu-bumbu. Ikan yang digunakan hendaknya masih dalam keadaan segar
bermutu baik serta ditangani dengan baik dan benar. Jenis ikan yang biasa diolah
menjadi abon umumnya adalah ikan pelagis yaitu ikan cakalang, tenggiri, tongkol dan
lain-lain (Afrianto dan Liviawaty 2005). Bumbu-bumbu yang biasa digunakan dalam
pembuatan abon ikan terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas,
garam, gula pasir, santan kelapa, daun salam dan daun sereh. Rasa abon ikan pada
dasarnya dapat diubah-ubah sesuai selera dengan mengubah komposisi bumbu yang
digunakan (Wibowo 2002).