Anda di halaman 1dari 4

1.

Tembakau Pengisi

Tembakau yang biasa digunakan sebagai tembakau pengisi adalah tembakau Vorstenland.
Tembakau ini berdaun banyak sehingga tampak rimbun, warna daun hijau, ketebalan daun
tipis sampai sedang, daun terkulai sehingga kedudukannya tampak mendatar dan habitus
piramidal. Krosok tembakau Vorstenland setelah pengolahan berwarna coklat kemerahan.
Krosok yang terbaik diperoleh dari daun kaki, sedangkan daun yang berada di atas umumnya
digunakan sebagai pembalut dalam industri rokok cerutu.

2. Tembakau Pembalut

Tembakau yang biasa digunakan sebagai tembakau pembalut adalah tembakau Besuki.
Tembakau ini memiliki sosok ramping dan ketinggiannya sedang sampai agak tinggi.
Daunnya berbentuk oval, kedudukan daun pada batang agak tegak, jarak daun satu dengan
yang lain agak berjauhan, lebar daun sedang sampai lebar, habitus silindris, ketebalan daun
tipis, daunnya lunak, dan memiliki aroma yang khas. Krosok yang baik dari tembakau Besuki
berwarna coklat tua, coklat muda, dan kuning. Daun terbaik untuk pembalut cerutu ataupun
pembungkus cerutu adalah yang berasal dari daun kaki.

3. Tembakau Pembungkus

Tembakau yang biasa digunakan sebagai pembungkus adalah tembakau Deli. Tembakau
ini bercirikan dengan keadaan tanaman yang kokoh dan besar dengan ketinggian tanaman
sedang, daunnya tipis dan elastis, bentuk daun bulat dan lebar, kedudukannya pada batang
tampak mendatar, bermahkota tipe silindris, dan warna daun cerah. Daun tembakau Deli yang
telah mengalami pengolahan dengan pengeringan berwarna coklat agak kelabu yang
merupakan ciri khas krosok tembakau Deli. Krosok yang demikian umumnya diperoleh dari
daun pasir (daun yang letaknya paling dekat dengan tanah) dan sebagian daun kaki. Warna
krosok tersebut sangat berbeda dengan warna krosok tembakau Kuba yang berwarna coklat
kemerahan sehingga sangat mudah dibedakan antara tembakau Deli dan tembakau Kuba.
(Matnawi, 1997).

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

yang dapat mempengaruhi mutu cerutu yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
2.4.1 Faktor Penyimpanan
Prosedur penyimpanan cerutu yang dilakukan kopkar Kartanegara yang bekerjasama
dengan PTPN X Unit Indutri Bobbin telah memenuhi persyaratan. Menurut anonim
(2009), suhu dan kelembaban \ruangan merupakan faktor yang sangat penting dalam
penyimpanan cerutu.
a. Suhu
Suhu yang terlalu tinggi dapat mendorong adanya serangan hama atau kutu pada
cerutu. Suhu ruang untuk penyimpanan cerutu yang ideal yaitu antara 18°C - 20°C.

Kalium untuk daya bakar 24-25% suhu pengeringan 19-20 % 26C


b. Kelembaban
Kelembaban ruangan yang baik yaitu antara 70% - 75%. Tujuan penentuan suhu dan
kelembaban ruangan yang baik yaitu agar kualitas produk cerutu tetap terjaga.
Cerutu didalam ruang penyimpanan yang akan dipasarkan, harus mengikuti ketentuan
first in first out (produk yang pertama disimpan harus dipasarkan terlebih dahulu) dengan
tujuan untuk menjaga kualitas produk. Penyimpanan yang terlalu lama beresiko terhadap
kerusakan cerutu. Selain itu, dilakukan pula proses fumigasi di dalam ruang
penyimpanan. Fumigasi dilakukan menggunakan petrogud pada lantai ruang
penyimpanan. Cara fumigasinya yaitu sebanyak 500 ml petrogud dilarutkan ke dalam
1500 ml air. Kemudian cairan tersebut dimasukkan ke dalam sprayer dan disemprotkan
secukupnya ke dalam ruangan.

2.4.2 Ukuran, bentuk dan letak daun

Merupakan unsur mutu yang penting karena menentukan rendemen yaitu banyaknya
daun yang akan dibuat dari tipa-tiap helai daun. Selain itu merupakan pertimbangan
untuk komponen rokok cerutu. Daun berdasarkan letaknya mulai dari bawah ke atas
terdiri dari, daun koseran (1-5 helai), daun kaki (6-13 helai), daun tengah (14-22 helai),
dan daun pucuk (sekitar helai atau lebih). Bentuk daun koseran umumnya tipis dan bulat,
daun kaki agak tebal dan bulat, daun tengah tebal dan bulat panjang, sedangkan daun
pucuk paling tebal dana agak memanjang.

2.4.3. Fermentasi
Dengan adanya fermentasi krosok akan mempunyai aroma yang baik. Aroma paling
penting adalah yang timbul jika tembakau dibakar. Aroma ini adalah hasil destilasi
kering dari bahan-bahan gum
Cerutu terdiri dari beberapa komponen menurut SNI 01-0611-19893 dapat dilihat pada
tabel 1.

Tabel 1. Syarat Mutu Cerutu Tembakau


No. Uraian Persyaratan
Pembalut Pembungkus Pengisi
1 Keadaan Daun tembakau harus bebas dari kerusakan dan
kapang
2 Air 10-13% 10-13% Maks. 13%
3 Abu Maks. 17% Maks. 17% Maks. 17%
4 Abu Silikat Maks. 1,5% Maks. 1,5% Maks. 1,0%
5 K2O Maks. 5,5% Maks. 5,5% Maks. 5,5%
6 CaO Maks. 7,0% Maks. 7,0% Maks. 7,0%
7 MgO Maks. 7,0% Maks. 7,0% Maks. 1,7%
8 Klorida Maks. 1,7% Maks. 1,7% Maks. 1,7%
9 Nikotin 1-2% 1-2% 1-2,5%
10 Nitrogen jumlah Maks. 4% Maks. 4% Maks. 4%
11 Gula jumlah 0,4-1,5% 0,4-1,5% 0,4-1,5%
12 Koefisien nyala Maks. 0,3% Maks. 0,3% Maks. 0,3%
Sumber : SNI 01-0611-19893.
Daun tembakau

Pra-proses

a. Fumigasi
b. Pemeriksaan
c. Penyiapan filler
d. Penyiapan omblad
e. Penyiapan dekblad

Proses pengolahan cerutu

a. Pemotongan omblad
b. Pembuatan kepompong
c. Penimbangan kepompong
d. Pencetakan kepompong
e. Pengepresan kepompong
f. Pelapisan kepompong
g. Pembuatan ujung
kepompong
h. Pemotongan cerutu
i. Aging ( fermentasi cerutu)
j. Pengeringan
k. Fumigasi cerutu

Pasca proses

a. Sortasi
b. Pemsangan cincin
c. Pengemasan
d. Pengepakan
e. penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai