MATERI
Disusun Oleh:
Laroiba Fiddina/ 1717101003
Kelompok L (12) / Kelas THP A
Radikal bebas ini dapat dihindari dengan antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh.
Akan tetapi kadarnya sedikit, melihat dari penyakit – penyakit yang diderita oleh
manusia sekarang ini, antioksidan yang diproduksi oleh tubuh sudah tidak cukup
melawan radikal – radikal bebas penyebab penykit. Hal ini mendorong setiap manusia
harus membutuhkan tambahan asupan antioksidnan dari luar tubuh. Karena salah satu
fungsi antioksidan ini dapat menghentikan reaksi dari radikal bebas. Menurut Kaur dan
Kapoor (2015) dan Maulida (2007), berdasarkan cara reaksinya antioksidan
didefinisikan sebagai komponen yang dapat menghentikan rantai radikal bebas pada
oksidasi lemak dengan cara memberikan electron atau atom hydrogen pada lemak
yang mengandung radikal bebas (Kirana,2009)
Jahe, sereh dan cascara adalah salah satu bahan pangan yanga mengandung
senyawa fenolik polifenol yang dapat berperan sebagai antioksidan, dengan perlakuan
kadar yang berbeda. Pengujian dilakukan menggunakan metode DPPH untuk
mengetahui aktivitas antioksidan polifenol pada ketiga bahan. Selain itu jahe, sereh,
dan cascara juga memiliki senyawa biokatif selain polifenol yang memiliki sifat
fungsional sehingga ketiga bahan ini dapat dijadikan sebagai minuman yang memiliki
sifat fungsional.
Perbedaan kandungan senyawa yang terkadung dalam ketiga bahan
menyebabkan perbedaan respon panelis terhadap sifat organoleptik minuman
fungsional yang dihasilkan dari bahan bahan ini juga berbeda. Oleh karena itu penting
dilakukan praktikum ini untuk mengetahui proses pembuatan minuman fungsional dari
jahe, sereh dan cascara , mengetahui total kandungan polifenol, pengujian aktivitas
antioksidan dan menguji sifat organoleptic dari minuman yang dihasilkan
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui proses pembuatan minuman fungsional dari jahe, sereh dan cascara
2. Mengetahui total kandungan polifenol pada minuman yang dihasilkan
3. Mengethui aktivitas antioksidan pada minuman yang dihasilkan
4. Mengetahui respon panelis dengan uji organoleptic terhadap minuman fungsional
yang terbuat dari jahe sereh dan cacara
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Cascara
Cascara, yang berarti "kulit" dalam bahasa Spanyol, adalah kulit kering dari
buah kopi. Kulit dan pulp dari buah kopi ini dikumpulkan setelah biji kopi
dikeluarkan dari ceri atau buah kopinya. Cascara kemudian dikeringkan di bawah
sinar matahari sebelum mereka dikemas dan dijual. Kulit buah kering dari kopi ini
tidak seperti teh, perbedaan visual yang utama adalah cascara terlihat mirip
dengan kismis kering atau kulit kacang. Bagian yang menarik dari seluruh proses
pengolahan cascara ini adalah tidak hanya diolah menjadi sesuatu yang innovatif,
tetapi juga ramah lingkungan. Biasanya buah kopi dianggap sebagai produk
sampingan dari proses kopi pembuatan dan baik dibuang sebagai limbah atau
digunakan sebagai kompos. Sekarang buah kopi ini sedang digunakan kembali
untuk menghasilkan minuman yang unik dari mereka sendiri (Marcelinda, 2012)
Cascara merupakan bahan yang mengandung senyawa mengandung senyawa
polifenol berupa antosianin, tanin, flavonol, flavan-3-ol, asam hidraksinat dan
kafrin. Senyawa tersebut mampu berperan sebagai antioksidan. Cascara memiliki
beberapa manfaat, diantaranya dapat menangkal radikal bebas, melindungi
lambung, serta baik untuk kecantikan kulit. Kandungan anti oksidan dari cascara
mencapai delapan kali lebih banyak dari blueberry. Karena itu, cascara
bermanfaat untuk menangkal radikal bebas sehingga mampu mencegah
tumbuhnya sel kanker serta meningkatkan daya tahan tubuh. (Dr. Debbie Palmer
dalam Festa 2014). Cascara memiliki sekitar 12-25% kandungan kafein dari
volume kopi yang sebanding. Jumlah kafein pada cascara terhitung cukup rendah
jika dibandingkan dengan jumlah kafein pada kopi. Bahkan pada seduhan
(brewing) terlama dan terkuat, kandungan kafein pada cascara masuk pada 111.4
mg/L dibandingkan dengan kisaran pada kopi seduh (brewed coffee) yaitu 400-
800 mg/L (Yuwanti, 2018)
Cascara memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat menangkal radikal
bebas, melindungi lambung, serta baik untuk kecantikan kulit. Kandungan anti
oksidan dari cascara mencapai delapan kali lebih banyak dari blueberry. Karena
itu, cascara bermanfaat untuk menangkal radikal bebas sehingga mampu
mencegah tumbuhnya sel kanker serta meningkatkan daya tahan tubuh. Cascara
memiliki sekitar 12-25% kandungan kafein dari volume kopi yang sebanding.
Jumlah kafein pada cascara terhitung cukup rendah jika dibandingkan dengan
jumlah kafein pada kopi. Bahkan pada seduhan (brewing) terlama dan terkuat,
kandungan kafein pada cascara masuk pada 111.4 mg/L dibandingkan dengan
kisaran pada kopi seduh (brewed coffee) yaitu 400-800 mg/L (Mahesa, 2012)
2.2.2 Jahe
Berdasarkan taksonomi jahe gajah termasuk dalam Kingdom: Plantae; Divisio:
Spermatophyta; Klas: Monocotyledoneae; Ordo: Zingiberales; Family:
Zingiberaceae; Genus: Zingiber; Spesies: Zingiber officinale (Paimin et al., 2002).
Jahe merupakan kerabat empon–empon yang paling banyak dibudidyakan dan
dimanfaatkan orang. Kegunaan dan khasiatnya yang amat beragam membuat
jahe selalu dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Tanaman jahe merupakan herba
yang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 0,4–1 m. Tanaman ini dapat berumur
tahunan (Andi, 2016)
Menurut Kartasapoetra (2004), kandungan zat–zat yang terdapat pada jahe
antara lain adalah minyak atsiri dan pati. Kandungan minyak atsiri jahe sekitar
0,5%-5,6 % yang berisi zingeton atau gingerol atau etilmetikketon, zingibetol,
zingiberin, borneol, kamfen, sineol, dan falandren. Sedangkan kandungan pati
sekitar 20%-60%, dammar, asam–asam organik (malat, eksalat), oleoresin, dan
gingerin (Haryani, 2011).
2.2.3 Serai
Serai merupakan tanaman berupa rumput-rumputan tegak, dan mempunyai
akar yang sangat dalam dan kuat, batangnya tegak, membentuk rumpun.
Tanaman ini dapat tumbuh hingga tinggi 1 sampai 1,5 meter. Daunnya merupakan
daun tunggal, lengkap dan pelepah daunnya silindris, gundul, seringkali bagian
permukaan dalam berwarna merah, ujung berlidah, dengan panjang hingga 70-80
cm dan lebar 2-5 cm (Dinary, 2014).
Megaspace (2010) menyatakan bahwa komponen polifenol utama pada serai
yaitu sitronelal dan geraniol. Minyak atsiri 1% pada daun serai dengan komponen
utama sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), geranil butirat, sitral,
limonene, eugenol dan metileugenol. Sitronelol hasil isolasi dari minyak atsiri serai
terdiri dari sepasang enansiomer (R)- sitronelal dan (S)-sitronela (Dinary 2014).
2.3 Analisa Polifenol Metode Folin-Ciocalteu
Prinsip metode Folin-Ciocalteu adalah oksidasi gugus fenolik hidroksil. Pereaksi ini
mengoksidasi fenolat (garam alkali), mereduksi asam heteropoli menjadi suatu
kompleks molibdenum-tungsten (Mo-W). Fenolat hanya terdapat pada larutan basa,
tetapi pereaksi Folin-Ciocalteu dan produknya tidak stabil pada kondisi basa. Selama
reaksi belangsung, gugus fenolik-hidroksil bereaksi dengan pereaksi Folin-Ciocalteu,
membentuk kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat berwarna biru dengan struktur yang
belum diketahui dan dapat dideteksi dengan spektrofotometer. Warna biru yang
terbentuk akan semakin pekat setara dengan konsentrasi ion fenolat yang terbentuk,
artinya semakin besar konsentrasi senyawa fenolik maka semakin banyak ion fenolat
yang akan mereduksi asam heteropoli sehingga warna biru yang dihasilkan semakin
pekat (Andlauer, 1998).
9,6 gr cascara
Pengecilan ukuran
Penyaringan
Ekstrak
cascara
Pada pembuatan ekstrak cascara, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu
penimbangan cascara sebanyak 50 gram. Kemudian dilakukan proses ekstraksi.
Proses ekstraksi dilakuakn dengan dilakukan menambahan air panas 500 ml dan
dicampurkan pada cascara, ekstraksi dilakukan dengan perendaman
menggunakan air hangat selama 20 menit sambil dilakkan pengadukan agar
ekstrak cascara teresktrak dengan optimal. Penggunaan air panas pada proses
ekstraksi bertujuan agar ekstrak jahe yang didapatkan lebih optimal. Lalu
dilakukan penyaringan sehingga ekstrak jahe dengan ampas terpisah
b. Ekstraksi Jahe
50 gr jahe
Pengecilan ukuran
Penyaringan
Ekstrak jahe
Langkah pertama Pada pembuatan ekstrak jahe yang harus dilakukan yaitu
pengupasan kulit jahe menggunakan pisau. Selanjutnya jahe dilakukan
penimbangan sebanyak 50gr Jahe selanjutnya dilakukan pencucian dan
pengecilan ukuran. Kemudian 50 gr jahe dilakukan penambahan 200 ml air
mendidih dan dilakukan ekstraksi. enggunaan air panas pada proses ekstraksi
bertujuan agar ekstrak jahe yang didapatkan lebih optimal. Lalu dilakukan
penyaringan sehingga ekstrak jahe dengan ampas terpisah.
c. Ekstraksi Serai
30 gr serai
Pencucian
Pengecilan ukuran
Penyaringan
Ekstrak serai
Dalam pembuatan ekstrak sereh hal pertama yang harus dilakukan yaitu
menimbang sereh sebanyak 20 gram, kemudian dicuci dengan air hingga bersih
untuk dilakukan proses pengecilan ukuran menggunakan pisau sehingga
mempermudah pengekstrakan sereh dan proses ekstraksi optimal. Lalu dilakukan
penambahan air panas sebanyak 240 ml, Penggunaan air panas dalam proses
Sereh Penimbangan 20 gr Pencucian Pengecilan ukuran Air 240 ml Ekstraksi
Ekstrak sereh Penyaringan Ampas ekstraksi bertujuan agar ekstrak jahe yang
didapatkan lebih optimal. Terakhir Lalu dilakukan penyaringan sehingga ekstrak
jahe dengan ampas terpisah.
d. Pembuatan Larutan Gula
200 gr GKP
+ 200 ML AIR
Pemanasan dan
pengadukan
Larutan gula
Pencampuran
Minuman herbal
fungsional
Pada proses pembuatan minuman herbal, ekstrak cascara, jahe dan serai
ini dilakukan pencampuran dengan larutan gula. Kemudian hasil dari minuman
herbal dilakuakn pengujian organoleptik kepada 25 panelis untuk mengetahui
tingkat kesukaan panelis terhadap minuman herbal denganformulasi berbeda-
beda. Terdapay 7 formulasi berbeda yang terdapat pada minuman herbal ini.
Berikut ini adalah tabel formulasi dari minuman herbal:
Tabel 1. Formulasi Minuman Herbal Cascar, Jahe dan Serai
Ekstrak Ekstrak Ekstrak Larutan
Formula Air (ml)
cascara (ml) jahe (ml) serai (ml) gula (ml)
1 30 0 0 10 60
2 40 0 0 10 50
3 30 4 4 10 52
4 40 4 4 10 42
5 30 8 8 10 44
6 40 8 8 10 34
7 40 8 4 10 38
3.3 Prosedur Analisa
3.3.1 Analisa Kandungan Total Polifenol
50μ ml sampel
+4,95 ml aquades
+0,5 ml Follin
ciocalteu
Vortex
Pendiaman 5 menit
+1 ml Na2CO3 (1%)
Pendiaman 60 menit
50μ ml sampel
+0,95 ml etanol
+3 ml DPPH
Vortex
Pendiaman 15 menit
Vortex
Vortex
Formula 2 1 0,005
2 0,2422 0,0002 0,0857
Ulangan 1 2 0,005
Formula 3 1 0,014
3 0,1792 0,0017 0,927
Ulangan 1 2 0,014
Formula 4 1 1,512
4 28,5384 8,93 31,299
Ulangan 1 2 1,512
Formula 5 1 1,683
5 28,461 3,69 12,99
Ulangan 1 2 1,683
Formula 6 1 1,68
6 38,86 4,29 11,045
Ulangan 1 2 1,68
Formula 7 1 1,435
7 43,76 6,242 14,263
Ulangan 1 2 1,435
Formula 1 1 1,435
8 15,052 0,591 3,9284
Ulangan 2 2 1,435
Formula 2 1 1,69
9 40,828 6,276 15,371
Ulangan 2 2 1,69
Formula 3 1 1,678
10 25,68 5,8153 22,68
Ulangan 2 2 1,678
Formula 4 1 1,445
11 32,387 7,829 24,174
Ulangan 2 2 1,445
Formula 5 1 1,557
12 20,905 0,1362 0,6517
Ulangan 2 2 1,557
Formula 7 1
1,733
7 48,18 39,53 43,76
Ulangan 1 2
1,733
Formula 1 1
1,435
8 15,05 0,59 3,92
Ulangan 2 2
1,435
Formula 2 1
1,69
9 40,82 6,27 15,37
Ulangan 2 2
1,69
Formula 3 1
1,678
10 25,68 5,81 22,64
Ulangan 2 2
1,678
Formula 4 1
1,445
11 32,38 7,829 24,17
Ulangan 2 2
1,445
Formula 5 1
1,557
12 20,905 0,136 0,651
Ulangan 2 2
1,557
Formula 6 1
1,608
13 49,72 1,97 3,98
Ulangan 2 2
1,608
Formula 7 1
1,682
14 39,711 6,037 15,203
Ulangan 2 2
1,682
Formula 1 1
1,683
15 23,262 6,764 29,079
Ulangan 3 2
1,683
4.1.4 Uji Organoleptik
a. Warna
.
BAB 5. KESIMPULAN
Amelia, P. 2011. Isolasi, Ealuasi Struktur dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa kimia
dari Daun Garcinia Benthami Pierre. Tesis Universitas Indonesia.
Andi, A. 2010. Potensi Jahe, Kencur, Temulawak dan Sambiloto sebagai Anti
Mycoplasma gallisepticum dan Escherichia coli Penyebab Chronic Respiratory
dan Dieseases Kompleks. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Andlauer, W. and P. Furst. 1998. Antioxidative Power of Phytochemicals With Special
Reference to Cereals. in: Rajeshwar, Y., G. P. S. Kumar, M. Gupta, U. K.
Mazumder. 2005. Studies on in Vitro Antioxidant Activities of Methanol Extract
of Mucuna pruriens (Fabaceae) Seeds. European Bulletin of Drug Research,
Vol 13, N° 1.
Dhianawaty D, Panigoro R. Antioxidant activity of the waste water of boiled Zea mays
(swett corn) on the cob. Int J Res Pharm Sci. 2013;4(2):266–9.
Dinary, PS., L.M. Ekawati Purwijantiningsih, F. Sinung Pranata. 2014. Kualitas Permen
Keras dengan Kombinasi Ekstrak Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) Dan
Sari Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm.f). Jurnal. Fakultas Teknobiologi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Harijani, N., Ernawati, dan Suwarno. 2011. Pemanfaatan Sari Rimpang Jahe (Zingiber
Officinale) sebagai Antibakteia pada Susu Pasteurisasi Berdasarkan
Penurunan Jumlah Bakteri Escherichia coli. Surabaya : Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Airlangga.
Hattenschwiller, S dan Vitousek, P. M. 2000. The Role of Polyphenols Interrestrial
Ecosystem Nutrient Cycling. Review PII: S0169-5347(00)01861-9 TREE vol.
15. 6 Juni 2000.
Kaur, A., Milandeep, K., Prabhjot, K., Harpreet, K., Sarbjeet, K., dan Khushwinderijit, K.
2015. Estimation and Comparison of Total Phenolic and Total Antioxidant in
Green tea and Black tea. G.J.B.B., VOL.4 (1) 2015: 116-120 ISSN 2278 –
9103
Mahesa, M. F. 2012. Esterifikasi Senyawa Polifenol dari Ekstrak Kulit Biji Kopi dengan
Asam p-Hidroksibenzoat dengan Menggunakan Katalis SiO2 – H2SO4. Tesis.
Fakultas MIPA, Universitas Indonesia.
Marcelinda, A., A. Ridhay, Prismawiyanti. 2016. Aktivitas antioksidan ekstrak limbah
kulit ari biji kopi (Coffea sp.) berdasarkan tingkat kepolaran pelarut. Jurnal of
Natural Science, 5 (1): 21- 30.
Molyneux, P. 2003. The use of the stable free radikal diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for
estimating antioxidant activity. Journal Science of Technology. 26(2):211-219.
Molyneux, P., 2004, The Use of the Stable Free Radikal diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)
for Estimating Antioxidant Activity, J. Science of Technology., 26(2):211-219.
Simanjuntak, P., T. Parwati, L. E. Lenny, S. Tamat, R. Murwani. 2004. Isolasi dan
Identifikasi Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Benalu Teh, Scurrula oortiana
(Korth) Danser (Loranthaceae). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia ISSN
1693-1831, Vol. 2 No. 1.
Yuwanti, S. 2018. Stabilitas Polifenol dan Aktivitas Antioksidan Cascara (Teh Kulit
Kopi) Menggunakan Minyak Kelpa dan Minyak Kelapa Sawit. Jember:
Universitas Jember.
LAMPIRAN KUISIONER KESUKAAN
LAMPIRAN PERHITUNGAN SAMPEL
A. Antioksidan
% Daya Penghambatan = x 100%
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =1,557 – 1,233 = 0,324
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,557 – 1,23 = 0,327
= x 100 %
= 20,8092 %
= x 100 %
= 21,0019 %
Rata-Rata % Penghambatan =
=20,9056 %
= x 100% =0,6517
1. Polifenol
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =0,15 – 0,601 = 0,451
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 0,15 – 0,614 = 0,464
= 0,0345 mg GAE
= 0,0355 mg GAE
=0,1381 mg GAE/ml
=0,0355 mg GAE/ml
Rata-Rata Kadar As.Galat =
=0,1400
= x 100% =1,9283
A.Total Polifenol
Absorbansi Ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0.924 – 0.004 = 0.92
Absorbansi Ulangan 2 - Absorbansi Blanko = 0,931 – 0,004 = 0.927
= = 0,0690 mg GAE
= = 0.0611 mg GAE
= = 17.25 mg GAE/ ml
= = 17.375 mg GAE/ ml
= = 0.2769
StandarDeviasi = = 0.0015
Rata-rata standarDeviasi = x 100%
= x 100% = 0.5251
A. Analisis Antioksidan
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 1 = 1.608 – 0,831
= 0.777
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1.608 - 0.786
= 0.822
Rata-Rata % Penghambatan =
= 48.3209 % – 51.1194 %
2
= 49.7201
Standar Deviasi =√(Ulangan1)2+(Ulangan2)2
2-1
= √(48.3209)2+(51,1194)2
2-1
= √6925,60 - 5884,71
1
= √12810,32
= 1.9788
Rata-Rata Standar Deviasi = × 100%
= 1.9788 × 100%
20.9056
= 3.9800
B.Total Polifenol
= = 0,0690 mg GAE
= = 0.0611 mg GAE
= = 17.25 mg GAE/ ml
= = 17.375 mg GAE/ ml
= = 0.2769
StandarDeviasi = = 0.0015
= x 100% = 0.5251
B. Analisis Antioksidan
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 1 = 1.608 – 0,831
= 0.777
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1.608 - 0.786
= 0.822
Rata-Rata % Penghambatan =
= 48.3209 % – 51.1194 %
2
= 49.7201
Standar Deviasi =√(Ulangan1)2+(Ulangan2)2
2-1
= √(48.3209)2+(51,1194)2
2-1
= √6925,60 - 5884,71
1
= √12810,32
= 1.9788
= 1.9788 × 100%
20.9056
= 3.9800
Formula 5 (Polifenol)
Absorbansi Ulangan 1 - Absorbansi Blanko = 0,011 – 0,583 = 0,572
Absorbansi Ulangan 2 - Absorbansi Blanko = 0,011 – 0,584 = 0,573
= = 0,0434 mg GAE
= = 0,0435 mg GAE
= = 0,1736 mg GAE/ ml
= = 0,1739 mg GAE/ ml
Standar Deviasi = = 0,0002
= x 100% = 0,1195
C. Formula 5 (Antioksidan)
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 1 = 1,683 – 1,16 = 0,523
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,683 – 1,248 = 0,435
= x 100% = 31,0755
= x 100% = 25,8467
Rata-rata % Penghambatan =
= = 28,4611
= x 100% = 12,9907
2. Antioksidan
% Daya Penghambatan = x 100%
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =1,602 – 1,262 = 0,340
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,602 – 1,244 = 0,358
= x 100 %
= 21,2235%
= 22,3471 %
Rata-Rata % Penghambatan =
=21,7853%
= x 100% = 3,6470
3. Polifenol
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =0,014 – 0,609 = 0,595
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 0,014 – 0,601 = 0,587
= 0,0451 mg GAE
= 0,0445 mg GAE
=0,1804 mg GAE/ml
Konsentrasi As.Galat Ulangan 2=
=0,1780 mg GAE/ml
Rata-Rata Kadar As.Galat =
=0,1792
= x 100% =0,9270
4. Antioksidan
% Daya Penghambatan = x 100%
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =1,512 – 1,176 = 0,336
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,512 – 0,985 = 0,527
= x 100 %
= 22,2222 %
= x 100 %
= 34,8545 %
Rata-Rata % Penghambatan =
=
=28,5384 %
= x 100% =15.3719
5. Polifenol
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =0,01 – 0,769 = 0,759
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 0,01 – 0,759 = 0,749
= 0,0571 mg GAE
= 0,0564 mg GAE
=0,2286 mg GAE/ml
=0,2256 mg GAE/ml
Rata-Rata Kadar As.Galat =
=0,2271
= x 100% =0,9145
A. AnalisisPolifenol
Absorbansi Ulangan 1 – Absorbansi Blanko = 0,576 – 0,012 = 0,564
Absorbansi Ulangan 2 – Absorbansi Blanko = 0,609 – 0,0,012 = 0,597
= = 0,0428 mg GAE
= = 0,0452 mg GAE
= = 0,1713 mg GAE/ ml
= = 0,1810 mg GAE/ ml
StandarDeviasi = = 0,0069
B. AnalisisAntioksidan
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 1 = 1,678– 1,178 = 0,5
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,678 – 1,316 = 0,362
% PenghambatanUlangan 1 = x 100%
= x 100% = 29,7973
= x 100% = 21,5733
Rata-rata % Penghambatan =
= = 25,6853
StandarDeviasi = =5, 81
6. Antioksidan
% Daya Penghambatan = x 100%
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =1,628 – 0,912 = 0,716
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,628 – 1,051=0,577
= x 100 %
= 43,98 %
Penghambatan Ulangan 2 = x 100 %
= x 100 %
= 35,44 %
Rata-Rata % Penghambatan =
=39,71 %
= x 100% = 21,8305
7. Polifenol
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 =0,007 – 0,839 = 0,832
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 0,007 – 0,820 =0,813
= 0,0625 mg GAE
= 0,0611 mg GAE
=0,25 mg GAE/ml
Konsentrasi As.Galat Ulangan 2=
=0,24 mg GAE/ml
Rata-Rata Kadar As.Galat =
=0,245
= x 100% =19,44%
1. Antioksidan
% Daya Penghambatan = x 100%
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 = 1,733 – 0,898 = 0,835
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,733 – 1,051 = 0,682
= x 100 %
= 48,1823 %
= x 100 %
= 39,3537 %
Rata-Rata % Penghambatan =
= 43,7680 %
= x 100% = 14,2633
2. Polifenol
Absorbansi Blanko– Absorbansi Ulangan 1 = 0,011 – 0,729 = 0,718
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 0,011 – 0,778 = 0,767
= 0,0541 mg GAE
= 0,0577 mg GAE
= 0,2165 mg GAE/ml
=
= 0,2309 mg GAE/ml
Rata-Rata Kadar As.Galat =
= 0,2237
= x 100% = 4,5488
8. Antioksidan
% Daya Penghambatan = x 100%
= x 100 %
= 41,9048%
= x 100 %
= 35,8333 %
Rata-Rata % Penghambatan =
= 38,8690%
Standar Deviasi = = 4,2931
= x 100% =11,0452
Polifenol
= 0,0647 mg GAE
= 0,0630 mg GAE
=0,2588 mg GAE/ml
=0,2521 mg GAE/ml
Rata-Rata Kadar As.Galat =
=
=0,2554
= x 100% =1,8700
= = 0,0512 mg GAE
= = 0,0705 mg GAE
= = 10.2540 mg GAE/ ml
= = 14.1063 mg GAE/ ml
= x = 512.7004 mg GAE/ g
= x 100% = 1.4317
Antioksidan
= x 100% = 0.2804
= x 100% = 0.1847
Rata-rata % Penghambatan =
= = 0.37275
= x 100% = 0.9007
Formula 4 (Polifenol)
Absorbansi Ulangan 1 - Absorbansi Blanko = 0,774 – 0,013 = 0,761
Absorbansi Ulangan 2 - Absorbansi Blanko = 0,881 – 0,013 = 0,868
Jumlah As. Galat Ulangan 1 =
= = 0,0573 mg GAE
= = 0,0651 mg GAE
= = 11,46 mg GAE/ ml
= = 13,02 mg GAE/ ml
= x = 0,2292 mg GAE/ g
= x = 0,2606 mg GAE/ g
= x 100% = 9,0753
Formula 4 (Antioksidan)
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 1 = 1,445 – 1,057 = 0,388
Absorbansi Blanko – Absorbansi Ulangan 2 = 1,445 – 0,897 = 0,548
= x 100% = 26,8512
= x 100% = 37,9239
Rata-rata % Penghambatan =
= = 32,3875
= x 100% = 24,1746