UNSAPONIFIABLE
Unsaponifiable adalah komponen campuran berminyak (minyak, lemak,
lilin) yang gagal membentuk sabun bila dirawat dengan natrium hidroksida
(alkali) atau kalium hidroksida. Minyak kelapa mengandung komponen tidak
tersabunkan seperti vitamin E dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan
dan mencegah peroksidasi lipid. Komponen yang tersabunkan akan bereaksi
dengan basa alkali membentuk sabun. Komponen yang tidak tersabunkan tidak
bereaksi dengan basa alkali dan termasuk kelompok lipid nongliseridik antara
lain: sterol, vitamin yang larut dalam lemak dan antioksidan alami. Karena
komponen saponifiable dari campuran minyak asli membentuk sabun, hasil dari
prosedur pembuatan sabun adalah campuran sabun dan bahan lain yang sering
berminyak.
Penetapan komponen tidak tersabunkan dilakukan berdasarkan
prinsip like dissolve like. Senyawa nonpolar akan tertarik pada pelarut nonpolar
dan sebaliknya, senyawa polar akan tertarik pada pelarut polar. Proses
pendahuluannya adalah memisahkan komponen tidak tersabunkan dengan
komponen tersabunkan melalui reaksi penyabunan menggunakan kalium
hidroksida (KOH) sebagai basa.
Untuk menganalisis kandungan tokoferol pada sampel minyak dilakukan
cold saponification. Saponifikasi bertujuan untuk menghilangkan komponen
tersabunkan (trigliserida) agar analisis kandungan tokoferol yang merupakan
komponen minor dapat menghasilkan pemisahan yang baik. Komponen tidak
tersabunkan dalam minyak dapat diidentifikasi menggunakan High Performance
Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Metode saponifikasi dilakukan untuk menghilangkan komponen
tersabunkan (trigliserida) agar kandungan komponen tidak tersabunkan yang
merupakan komponen minor dapat menghasilkan pemisahan yang baik. Pada
metode ini, saponifikasi dilakukan dalam kondisi dingin dengan tujuan agar
kandungan komponen tidak tersabunkan dalam ekstrak tidak rusak akibat adanya
pemanasan. Komponen yang tersabunkan bereaksi dengan kalium hidroksida
(KOH) membentuk sabun kalium.