Akuntansi Keberlanjutan
Oleh
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
PENDAHULUAN
Berubahnya paradigma mengenai tujuan utama perusahaan yang awalnya hanya mengedepankan
laba menjadi perduli terhadap lingkungan dan sosial karena dalam melakukan kegiatan
operasionalnya perusahaan tidak lepas dari peran lingkungan dan sosial disekitar perusahaan.
Dengan hal ini perusahaan menjadi mulai memperhatikan tanggungjawab sosial dan lingkungan
menjadikan laporan keberlanjutan. Laporan keberlanjutan merupakan sebuah pendekatan terhadap
kinerja perusahaan dibidang lingkungan, sosial, dan ekonomi yang memiliki fungsi dan perannya
masing-masing seperti menjadi alat ukur dalam pencapaian kinerja perusahaan, misalkan investor
melihat laporan keberlanjutan sebagai alat kontrol atas pencapaian kinerja perusahaan sehingga
dapat menjadi media dalam pengambilan keputusan, dan bagi para pemangku kepentingan,
pengungkapan laporan keberlanjutan merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga sosial dan
lingkungan disekitar perusahaan.
Pedoman perusahaan dalam melakukan pengungkapan laporan keberlanjutan adalah the Global
Reporting Index (GRI), yang mengatur prinsip dasar yang harus ada didalam laporan
keberlanjutan, yaitu seimbang, dapat dibandingkan, teliti, tepat waktu, jelas, dan dapat dipercaya.
Dan berisikan peraturan mengenai ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan. Saat ini di
Indonesia belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan mengungkapkan laporan
keberlanjutan sehingga perusahaan melakukan pengungkapan secara suka rela sebagai bentuk
komunikasi dengan para pemangku kepentingan di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Dan pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai laporan keberlanjutan dalam
bidang sosial yang sangat memiliki pengaruh yang besar didalam laporan keberlanjutan ini,
karena memuat tanggung jawab sosial perusahaan, proses tanggap kegiatan sosial oleh
perusahaan, kebijakan-kebijakan dan program yang peruntukan untuk pegawai, pekerja,
masyarakat dan tanggung jawab produk kepada pelanggan.
1. Definisi Kinerja Sosial :
Menurut Orlitzky(2000) dalam Anggreani (2011) kinerja social perusahaan (Corporate Social
Performance - CSP) didefinisikan sebagai “sebuah konfigurasi prinsip prinsip organisasi bisnis
dari tanggung jawab sosial, proses tanggapan sosial, dan kebijakan-kebijakan, program, dan hasil
yang dapat diamati sebagai hubungan-hubungan tersebut kepada hubungan perusahaan dalam
bermasyarakat. Sedangkan menurut Karimi dalam Septiadini (2010) kinerja sosial perusahaan
adalah penilaian kinerja sebuah perusahaan dilihat dari peran sosial CSR yang dimainkannya di
tengah masyarakat.
Semakin sebuah perusahaan mengimplementasikan CSR dengan baik, maka kinerja social
perusahaan tersebut akan semakin terangkat.Hasil yang diharapkan, tentu kembali kepada
perusahaan dalam bentuk dukungan publik dan penguatan faktor sosial terhadap pengelolaan dan
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dari masyarakat terhadap
perusahaan yang bersangkutan.
Panduan:
Karyawan yang berhak mendapatkan cuti melahirkan adalah karyawan yang tercakup dalam
kebijakan, perjanjian atau kontrak organisasi yang mengandung hak-hak untuk cuti melahirkan.
Untuk menentukan siapa yang kembali kerja setelah cuti melahirkan selesai dan masih tetap
dipekerjakan hingga 12 bulan selanjutnya, organisasi dapat memeriksa catatan dari periode
pelaporan yang sebelumnya.
GRI 402: HUBUNGAN TENAGA KERJA/MANAJEMEN
Pengungkapan 402-1: Periode Pemberitahuan Minimum Terkait Perubahan Operasional
Persyaratan Pelaporan
Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah minggu pemberitahuan minimum yang biasanya diberikan kepada para karyawan
dan perwakilan mereka sebelum pengimplementasian perubahan operasional yang
signifikan yang dapat memberi pengaruh besar kepada mereka.
b. Untuk organisasi dengan perjanjian perundingan kolektif, laporkan apakah periode
pemberitahuan dan ketentuan konsultasi serta negosiasi dijelaskan secara spesifik dalam
perjanjian kolektif.
Panduan:
Periode pemberitahuan minimal dapat ditemukan dalam kebijakan perusahaan dan kontrak kerja
kepegawaian standar. Pernyataan kebijakan berbeda dapat terjadi pada tingkat regional. Suatu
organisasi dapat mengidentifikasi perjanjian perundingan kolektif yang dirujuk dalam
Pengungkapan 102-41 dari GRI 102: Pengungkapan Umum, dan mengulas klausul periode
pemberitahuan dalam dokumen-dokumen tersebut.
Pengungkapan ini mencakup komite kesehatan dan keselamatan resmi yang membantu
memonitor, mengumpulkan tanggapan dan memberi nasihat mengenai program keselamatan
kerja. Komite ini dapat berada di tingkat fasilitas, atau multi-fasilitas, regional, kelompok, atau
organisasi.
Komite resmi adalah komite yang keberadaan dan fungsinya terintegrasi dalam struktur
organisasi dan kewenangan organisasi, dan beroperasi menurut peraturan tertulis tertentu yang
sudah disepakati.
Pengungkapan ini mencakup pekerja yang melakukan pekerjaan yang berada di bawah
pengontrolan langsung organisasi pelapor, serta pekerja yang melakukan pekerjaan di lokasi
yang dikontrol oleh organisasi tersebut, bahkan jika pekerjaan itu sendiri tidak dikontrol oleh
organisasi.
Pengungkapan ini mewajibkan dilaporkannya persentase pekerja yang diwakili oleh komite
resmi gabungan manajemen-pekerja untuk kesehatan dan keselamatan. Pengungkapan ini tidak
mensyaratkan dilaporkannya persentase pekerja yang merupakan anggota dari komite ini.
Pengungkapan 403-2 : Jenis Kecelakaan Kerja & Tingkat Kecelakaan Kerja, Penyakit
Akibat Kerja, Hari Kerja Yang Hilang, & Ketidakhadiran, Serta Jumlah Kematian Terkait
Pekerjaan
Persyaratan Pelaporan
a. Jenis kecelakaan kerja, tingkat kecelakaan kerja (TKK), tingkat penyakit akibat kerja
(TPAK), tingkat hari kerja yang hilang (THKH), tingkat ketidakhadiran (TK), dan
kematian terkait pekerjaan, untuk seluruh karyawan, dengan perincian berdasarkan:
i. wilayah;
Panduan:
Sebuah organisasi diharapkan mengidentifikasi sistem yang digunakan untuk melacak dan
melaporkan kejadian serta kinerja kesehatan dan keselamatan, dan untuk memastikan bahwa
sistem ini mencakup seluruh operasi dan lokasi geografis yang signifikan. Dalam beberapa
kasus, beberapa sistem dapat digunakan di seluruh bagian organisasi.
Persyaratan Pelaporan
a. apakah ada pekerja yang pekerjaannya, atau tempat kerjanya, dikendalikan oleh
organisasi, yang terlibat dalam aktivitas kerja dengan tingkat kecelakaan kerja tinggi
atau risiko penyakit tertentu yang tinggi.
Persyaratan Pelaporan
a. Apakah perjanjian resmi (baik lokal atau global) dengan serikat buruh mencakup
kesehatan dan keselamatan.
b. Jika iya, sampai sejauh mana, dalam bentuk persentase, berbagai topik kesehatan dan
keselamatan dicakup oleh perjanjian ini.
Panduan:
Perjanjian pada tingkat lokal biasanya membahas topik yang dapat mencakup:
Persyaratan pelaporan
a. Rata-rata jam pelatihan yang telah dilakukan karyawan organisasi tersebut selama
periode pelaporan, berdasarkan:
i. jenis kelamin;
ii. kategori karyawan.
Panduan:
Pengungkapan ini memberikan wawasan terhadap skala investasi sebuah organisasi dalam
pelatihan, dan tingkat sejauh mana dilakukannya investasi ke seluruh karyawan. Dalam konteks
Standar ini, ‘pelatihan’ mengacu pada:
• Pelatihan atau pendidikan yang dijalankan secara eksternal dan dibayar penuh atau sebagian
oleh organisasi;
• Pelatihan tentang topik spesifik. Pelatihan tidak mencakup pembinaan di lokasi oleh
supervisor.
Persyaratan pelaporan
a. Jenis dan ruang lingkup program yang diterapkan dan bantuan yang diberikan untuk
meningkatkan keterampilan karyawan.
b. Program bantuan peralihan yang disediakan untuk memfasilitasi kemampuan kerja yang
berkesinambungan dan manajemen akhir karier karena pensiun atau pemutusan
hubungan kerja
Panduan:
Program pelatihan karyawan yang bertujuan meningkatkan keterampilan dapat mencakup:
• Kursus pelatihan internal;
• Bantuan dana untuk pelatihan atau pendidikan eksternal;
• Pemberian periode cuti panjang dengan jaminan dapat kembali pada pekerjaan.
Program bantuan peralihan yang diberikan untuk mendukung karyawan yang akan pensiun atau
yang kena pemutusan hubungan kerja dapat mencakup:
• Perencanaan sebelum pensiun untuk yang memang bermaksud untuk pensiun;
• Pelatihan kembali bagi mereka yang ingin terus melanjutkan bekerja;
• Pembayaran pesangon, yang dapat mempertimbangkan usia karyawan dan masa kerja;
• Layanan penempatan kerja;
• Bantuan (seperti pelatihan, penyuluhan) mengenai peralihan ke masa hidup tidak bekerja
Persyaratan pelaporan
a. Persentase total karyawan berdasarkan jenis kelamin dan berdasarkan kategori karyawan
yang menerima tinjauan rutin terhadap kinerja dan pengembangan karier selama periode
pelaporan.
Persyaratan Pelaporan
a. Persentase individu dalam badan tata kelola organisasi di setiap kategori keanekaragaman
berikut:
i. Jenis kelamin;
iii. Indikator keberagaman lainnya yang relevan (seperti kelompok minoritas atau
kelompok rentan).
iii. Indikator keberagaman lainnya yang relevan (seperti kelompok minoritas atau
kelompok rentan).
Panduan:
Badan tata kelola yang ada dalam organisasi dapat berupa dewan direksi, komite manajemen,
atau badan serupa untuk organisasi non-korporasi. Suatu organisasi dapat mengidentifikasi
indikator keberagaman lain yang digunakan dalam pemantauan dan pencatatannya sendiri yang
relevan dengan pelaporan.
Pengungkapan 405-2 : Rasio Gaji Pokok & Remunerasi Perempuan Dibandingkan Laki-
Laki
Persyaratan Pelaporan
c. Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut: Rasio gaji pokok dan remunerasi
perempuan dibandingkan laki-laki untuk setiap kategori karyawan, berdasarkan lokasi
operasi yang signifikan.
d. Definisi yang digunakan untuk 'lokasi operasi yang signifikan'.
Panduan:
Organisasi pelapor dapat menggunakan informasi yang digunakan untuk Pengungkapan 405-1
untuk mengidentifikasikan jumlah total karyawan dalam setiap kategori karyawan berdasarkan
jenis kelamin.
Persyaratan Pelaporan
iii. Rencana remediasi yang telah diterapkan, dengan hasil yang ditinjau melalui
proses kajian manajemen internal rutin;
Panduan:
Dalam konteks pengungkapan ini, sebuah ‘insiden’ mengacu pada tindakan hukum atau
pengaduan yang didaftarkan pada organisasi pelapor atau badan yang berwenang melalui proses
formal, atau contoh dari ketidakpatuhan yang diidentifikasi oleh organisasi melalui prosedur
yang ditetapkan. Prosedur yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan contoh ketidakpatuhan
dapat mencakup audit sistem manajemen, program pemantauan formal, atau mekanisme
penanganan pengaduan.
Suatu insiden tidak lagi menjadi subjek tindakan jika telah diselesaikan, kasus telah berakhir,
atau organisasi tidak lagi membutuhkan tindakan lebih lanjut. Misalnya, sebuah insiden yang
tidak lagi memerlukan tindakan lebih lanjut dapat mencakup kasus-kasus yang ditarik kembali
atau kasus di mana keadaan yang mendasari insiden tidak ada lagi.
Pengungkapan 407-1 : Operasi dan pemasok di mana hak atas kebebasan berserikat
dan perundingan kolektif mungkin berisiko
Persyaratan Pelaporan
Panduan:
Pengungkapan 408-1 : Operasi & Pemasok Yang Berisiko Signifikan Terhadap Insiden
Pekerja Anak
Persyaratan pelaporan
a. Operasi dan pemasok yang dianggap memiliki risiko signifikan terhadap insiden:
i. pekerja anak;
ii. negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang
dianggap berisiko.
c. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang ditujukan untuk
berkontribusi pada penghapusan pekerja anak secara efektif.
Panduan:
Ketika melaporkan tindakan yang dilakukan, organisasi dapat merujuk pada ‘Deklarasi Tripartit
tentang Prinsip-Prinsip mengenai Perusahaan Multinasional dan Kebijaksanaan Sosial’ ILO dan
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Pedoman OECD untuk
Perusahaan-Perusahaan Multinasional untuk panduan lebih lanjut.
Dalam konteks Standar GRI, seorang ‘pekerja muda’ didefinisikan sebagai orang di atas usia
kerja minimum yang berlaku dan lebih muda dari 18 tahun. Perhatikan bahwa Pengungkapan
408-1 tidak mewajibkan pelaporan kuantitatif tentang pekerja anak atau jumlah pekerja muda.
Sebaliknya, pengungkapan itu meminta untuk melaporkan tentang operasi dan pemasok yang
memiliki risiko signifikan terhadap insiden pekerja anak atau pekerja muda yang terpapar
pekerjaan berbahaya.
Pengungkapan 409-1: Operasi & Pemasok Yang Berisiko Signifikan Terhadap Insiden
Kerja Paksa Atau Wajib Kerja
Persyaratan pelaporan
a. Operasi dan pemasok yang memiliki risiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau
wajib kerja dalam hal:
ii. negara-negara atau wilayah geografis dengan operasi dan pemasok yang
dianggap berisiko.
b. Tindakan yang dilakukan oleh organisasi dalam periode pelaporan yang ditujukan untuk
berkontribusi pada penghapusan segala bentuk kerja paksa atau wajib kerja.
Panduan:
Ketika melaporkan tindakan yang dilakukan, organisasi dapat merujuk pada ‘Deklarasi Tripartit
tentang Prinsip-Prinsip mengenai Perusahaan Multinasional dan Kebijaksanaan Sosial’ ILO dan
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Pedoman OECD untuk
Perusahaan-Perusahaan Multinasional untuk panduan lebih lanjut.
Persyaratan Pelaporan
Panduan:
Pelatihan dapat mengacu pada pelatihan yang khusus tentang hak asasi manusia atau modul hak
asasi manusia di dalam program pelatihan umum. Pelatihan dapat meliputi masalah seperti
penggunaan kekuatan, perlakuan tidak manusiawi atau merendahkan atau diskriminasi, atau
identifikasi dan pendaftaran.
Persyaratan pelaporan :
Panduan :
Dalam konteks pengungkapan ini, sebuah 'insiden' mengacu pada tindakan hukum atau
pengaduan yang didaftarkan pada organisasi pelapor atau badan yang berwenang melalui proses
formal, atau contoh dari ketidakpatuhan yang diidentifikasi oleh organisasi melalui prosedur
yang ditetapkan. Prosedur yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan contoh ketidakpatuhan
dapat mencakup audit sistem manajemen, program pemantauan formal, atau mekanisme
penanganan pengaduan.
GRI 412 : PENILAIAN HAK ASASI MANUSIA
Pengungkapan 412-1 : Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi manusia
atau penilaian dampak
Persyaratan pelaporan :
Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total dan persentase operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi manusia atau
penilaian dampak hak asasi manusia, berdasarkan negara.
Panduan :
Informasi yang dilaporkan untuk pengungkapan ini dapat menunjukkan sejauh mana organisasi
mempertimbangkan hak asasi manusia ketika membuat keputusan di lokasi-lokasi
operasinya.Pengungkapan ini juga dapat memberikan informasi untuk menilai potensi organisasi
untuk diasosiasikan dengan, atau untuk dianggap terlibat dalam, pelanggaran hak asasi manusia.
Pengungkapan 412-2 : Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak asasi
manusia
Persyaratan pelaporan :
Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:
a. Jumlah total jam dalam periode pelaporan yang dikhususkan untuk pelatihan mengenai
kebijakan hak asasi manusia atau prosedur yang berkaitan dengan aspek hak asasi
manusia yang relevan untuk operasi.
b. Persentase karyawan yang dilatih selama periode pelaporan mengenai kebijakan hak asasi
manusia atau prosedur yang berkaitan dengan aspek hak asasi manusia yang relevan
untuk operasi.
Panduan :
Pengungkapan ini meliputi pelatihan karyawan tentang kebijakan hak asasi manusia atau
prosedur yang terkait dengan aspek hak asasi manusia yang relevan untuk operasi, termasuk daya
terap kebijakan atau prosedur hak asasi manusia pada kerja karyawan.
Pelatihan dapat mengacu pada pelatihan yang khusus tentang hak asasi manusia atau modul hak
asasi manusia di dalam program pelatihan umum.
Panduan :
Penyaringan hak asasi manusia mengacu pada proses formal atau terdokumentasi yang
menerapkan serangkaian kriteria kinerja hak asasi manusia sebagai salah satu faktor dalam
menentukan apakah akan menjalin hubungan bisnis.
Perjanjian dan kontrak signifikan dapat ditentukan berdasarkan tingkat persetujuan yang
diperlukan dalam sebuah organisasi untuk investasi. Kriteria lain juga dapat digunakan untuk
menentukan signifikansi jika kriteria itu dapat secara konsisten diterapkan pada semua
perjanjian.
Jika beberapa perjanjian investasi yang signifikan dilakukan dan kontrak ditandatangani dengan
mitra yang sama, jumlah total perjanjian mencerminkan jumlah total proyek terpisah yang
dilakukan atau entitas yang dibuat.
Persyaratan pelaporan :
Elemen penting dalam mengelola dampak pada orang-orang dalam masyarakat lokal adalah
penilaian dan perencanaan untuk memahami dampak aktual dan potensial, serta keterlibatan
yang kuat dengan masyarakat lokal untuk memahami harapan dan kebutuhan mereka.Terdapat
banyak elemen yang dapat digabungkan ke dalam keterlibatan masyarakat lokal, penilaian
dampak, dan program pengembangan.Pengungkapan ini berupaya untuk mengidentifikasi
elemen mana yang telah secara konsisten diterapkan, di keseluruhan organisasi.
Jika mungkin, organisasi diharapkan untuk mengantisipasi dan menghindari dampak negatif
pada masyarakat lokal.Jika tidak mungkin, atau jika dampak residual tetap ada, organisasi
diharapkan untuk mengelola dampak-dampak tersebut dengan tepat, termasuk keluhan, dan
untuk memberi kompensasi kepada masyarakat lokal atas dampak negative.
Pengungkapan 413-2 : Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak
negatif signifikan terhadap masyarakat lokal
Persyaratan pelaporan :
a. Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan
terhadap masyarakat lokal, termasuk:
i. lokasi operasi
ii. potensi dampak negatif dan aktual yang signifikan dari operasi.
Panduan :
Sumber informasi internal tentang potensi dampak negatif dan dampak negatif aktual operasi
terhadap masyarakat dapat mencakup:
- data kinerja aktual
- rencana investasi internal dan penilaian risiko terkait
- seluruh data yang dikumpulkan dengan pengungkapan topik spesifik karena terkait
dengan masing-masing masyarakat.
Persyaratan pelaporan :
Pengungkapan 414-2 : Dampak sosial negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang
telah diambil
Persyaratan pelaporan :
Panduan :
Dampak negatif mencakup hal-hal yang disebabkan atau dikontribusikan oleh suatu organisasi,
atau hal-hal yang terkait langsung dengan kegiatan, produk, atau layanan berdasarkan
hubungannya dengan pemasok.
Penilaian dapat dilakukan terhadap ekspektasi kinerja yang disepakati yang sudah ditetapkan
serta dikomunikasikan kepada pemasok sebelum penilaian.
Penilaian dapat menggunakan informasi dari audit, kajian kontrak, keterlibatan dua arah, dan
keluhan serta mekanisme penanganan pengaduan.
Perbaikan dapat mencakup perubahan praktik pengadaan organisasi, penyesuaian ekspektasi
kinerja, peningkatan kapasitas, pelatihan, dan perubahan proses.
Panduan :
Tujuan pengungkapan ini adalah untuk mengidentifikasi dukungan organisasi terhadap tujuan-
tujuan politik. Pengungkapan ini dapat memberikan indikasi sejauh mana kontribusi politik
organisasi sejalan dengan kebijakan, tujuannya, atau posisi publik lainnya yang telah disebutkan.
Kontribusi langsung atau tidak langsung pada alasan politik juga dapat menghadirkan risiko
korupsi, karena kontribusi tersebut dapat digunakan untuk memberikan pengaruh yang tidak
layak pada proses politik
Insiden ketidakpatuhan yang terjadi dalam periode pelaporan dapat berkaitan dengan insiden
yang telah resmi terselesaikan selama periode pelaporan, apakah itu terjadi dalam periode
sebelum periode pelaporan atau bukan.
Pengungkapan ini membahas siklus hidup dari produk atau jasa setelah tersedia untuk
digunakan, oleh karena itu tunduk kepada regulasi dan peraturan sukarela yang menyangkut
kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa.
Panduan :
Insiden ketidakpatuhan yang terjadi dalam periode pelaporan dapat berkaitan dengan insiden
yang telah resmi terselesaikan selama periode pelaporan, apakah itu terjadi dalam periode
sebelum periode pelaporan atau bukan.
Persyaratan pelaporan :
Persyaratan Pelaporan :
a. Jumlah total pengaduan yang berdasar yang diterima mengenai pelanggaran terhadap
privasi pelanggan, yang dikategorikan berdasarkan:
i. pengaduan yang diterima dari pihak luar dan diperkuat oleh organisasi
ii. pengaduan dari badan regulatif.
b. Jumlah total kebocoran, pencurian, atau kehilangan data pelanggan yang teridentifikasi.
c. Jika organisasi tidak mengidentifikasi pengaduan yang berdasar apa pun, pernyataan
ringkas tentang fakta ini sudah cukup.
Panduan :
Perlindungan privasi pelanggan adalah tujuan yang diakui secara umum dalam peraturan-
peraturan nasional dan kebijakan-kebijakan organisasi.diharapkan untuk membatasi
pengumpulan data pribadi, mengumpulkan data dengan cara yang sesuai hukum, danbersikap
transparan tentang bagaimana data dikumpulkan, digunakan, dan diamankan. Organisasi juga
diharapkan untuk tidak mengungkapkan atau menggunakan informasi pribadi pelanggan untuk
tujuan apa pun selain dari yang sudah disetujui, dan untuk mengomunikasikan setiap perubahan
dalam kebijakan perlindungan data atau langkah langsung kepada pelanggan
Persyaratan Pelaporan :