Makalah Trafo
Makalah Trafo
MARET 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari
segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
BAB I..................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................... ii
PEMBAHASAN.................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Pada bidang industri transformator digunakan sebagai penaik tegangan (trafo step-up)
dan penurun tegangan (trafo step down). Transformator tersebut biasanya dihubungkan ke
beban-beban. Pada transformator keadaan beban, daya yang keluar dari transformator
(daya output transformator) tidak pernah 100%. Karena terdapat rugi-rugi pada saat
penyaluran ke beban, baik rugi yang disebabkan pada saat penyaluran ke beban, baik rugi
yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga, rugi yang disebabkan fluks bolak-
balik yang mengakibatkan daya yang keluar (daya output) dan transformator ke beban
tidak sama dengan daya yang masuk (daya input) dari transformator ke beban tidak sama
dengan daya yang masuk (daya input) ke transformator.
Untuk itu perlu dilakukan perhitungan efisiensi transformator untuk mengetahui rugi
tembaga pada trafo pada saat pembebanan.
PEMBAHASAN
Transformator adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin
listrik statis yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya dengan frekuensi yang sama. Maksud dari perubahan
taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan tegangan AC dari 220V ke 12V ataupun
menaikkan tegangan dari 110V ke 220V.
Kerugian arus Eddy disebabkan oleh aliran sirkulasi arus yang menginduksi logam.
Ini disebabkan oleh aliran fluksmagnetik disekitar inti besi. Karena inti besi trafo terbuat
dari konduktor (umumnya besi lunak), maka arus Eddy yang menginduksi inti besi akan
semakin besar. Arus Eddy dapat menyebabkan kerugian daya pada trafo karena pada saat
terjadi induksi arus listrik pada inti besi, maka sejumlah energy lisrik akan diubah menjadi
panas, dan panas ini adalah sebuah kerugian. Untuk mengurangi arus Eddy, maka inti besi
trafo dibuat berlapis-lapis, tujuannya untuk memecah induksi arus Eddy yang terbentuk di
dalam inti besi.
Pe = Ke ƒBmaks watt
Dimana:
f = frekuensi
B. Kerugian Histeris
Kerugian histeris disebabkan oleh gesekan molekul yang melawan aliran gaya
magnet di dalam inti besi. Gesekan molekul dalam inti besi ini menimbulkan panas. Panas
yang timbul ini menunjukkan kerugian energi, karena sebagian kecil energy listrik tidak
dipindahkan tetapi diubah menjadi energy panas. Karena panas ini juga dapat merusak
trafo, maka pada trafo-trafo ukuran besar harus didinginkan dengan media pendingin.
Umumnya digunakan minyak khusus untuk mendinginkan trafo ini.
Ph = Kh fBmaks watt
Dimana:
f = frekuensi
Pi = Ph + Pe
Pcu = I2R
Dimana:
I = kuat arus
R = hambatan
Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan
transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi
tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara
semi-acak (bank winding)
Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk
mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga
menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan
kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk
frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti
kawat biasa.
2.2 Efisiensi Transformator
Efisiensi Transformator merupakan perbandingan antara daya primer (masukan)
dengan daya sekunder (keluaran). Simbol efisiensi trafo disebut “ETA”, ketika trafo sedang
bekerja maka akan menimbulkan panas. Jika terjadi panas, maka ada energi yang hilang kemudian
menjadi energi kalor atau panas.
Sebuah trafo tidak membutuhkan bagian yang bergerak untuk memindahkan energi
dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Ini berarti tidak ada kerugian karena gesekan
atau hambatan udara seperti yang terdapat pada mesin – mesin listrik (contoh motor listrik
dan generator). Namun di dalam trafo juga terdapat kerugian-kerugian daya. Tetapi rugi-
rugi ini sangat kecil. Efisiensi sebuah trafo dapat dihitung dengan membandingkan daya
yang dikeluarkan di kumparan sekunder dengan daya yang diberikan pada kumparan
primer.
Sebuah trafo ideal akan memiliki efisiensi sebesar 100 %. Artinya semua daya yang
diberikan pada kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa ada kerugian.
Sebuah trafo yang real memiliki efisiensi di bawah 100% dan pada saat beban penuh (full
load) efisiensi trafo berkisar pada harga 94 – 96%. Untuk trafo yang bekerja pada tegangan
dan frekuensi yang konstan, efisiensi trafo dapat mencapai 98%. Namun transformator
yang ideal atau yang sempurna ini hampir dapat dikatakan tidak mungkin tercapai, hal ini
dikarenakan adanya beberapa faktor yang menyebabkan kerugian atau kehilangan daya.
Energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang
keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya
sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya
efisiensi trafo.
𝑃𝑜𝑢𝑡
η = 𝑥 100% , atau
𝑃𝑖𝑛
𝑉𝑠 𝑥 𝐼𝑠
η = 𝑥 100%
𝑉𝑝 𝑥 𝐼𝑠
Dimana:
η = efisiensi trafo
Pout = daya listrik keluaran (output) atau daya pada kumparan sekunder
Pin = daya listrik masukan (input) atau daya pada kumparan primer
Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah
lilitan primer dan sekunder masing-masing 100 dan 800, berapakah efisiensi trafo?
Jawaban :
Diketahui:
Ip = 0,8 A
Np = 1.000
Is = 0,5 A
Ns = 800
Ditanya: η = ... ?
Penyelesaian:
η = (Is x Ns/ Ip x Np) x 100%
η = (0,5 A x 800/ 0,8 A x 1000) x 100%
η = (400/ 800) x 100%
η = 0,5 x 100%
η = 50%
Jadi, efisiensi trafo sebesar 50%.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerugian daya atau kehilangan daya pada trafo sering juga disebut dengan Power
Loss. Kerugian ini ada beberapa yaitu :
a. Rugi besi
Kerugian arus Eddy
Kerugian histeris
b. Rugi tembaga
c. Rugi kopling
d. Rugi kapasitas liar
e. Rugi efek kulit
Efisiensi transformator adalah perbandingan antara daya keluaran listrik (Pout) dengan
daya input listrik (Pin). Karena adanya beberapa kerugian pada transformator maka efisiensi
transformator tidak dapat mencapai 100%.
3.2 Saran
Diharapkan kepada semua rekan untuk memberikan saran, masukan dan
kritikannya kepada pemakalah agar dapat memperbaiki makalah nya menjadi lebih baik
tentang materi yang telah dibuat terimaksih.
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/m=1
http://nulis-ilmu.com/efisiensi-dan-kerugian-transformator/
https://teknikelektronika.com/pengertian-efisiensi-trafo-transformator-cara-menghitung-
efisiensi-trafo/