Teknik Membuat Bivak Dan API - Mapala Unsultra-1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra

Welcome Official Site Mapala Unsultra Kendari Search here ...

Informasi Berita dan Kegiatan Mapala


Unsultra

Mapala Unsultra Profil Organisasi Data Anggota Divisi Kegiatan DIKLAT Forum Diskusi Pendaftaran Anggota

Home PROFIL PENGURUS KEANGGOTAAN ALAMAT PECINTA ALAM FORUM GALERI LINKS CONTACT Pilih Bahasa ​

Update News : Navigasi Darat 1/3/2013

Like 0 Tw eet 0
Brow se » Home » Diklat , Materi , Survival » Teknik Membuat Bivak dan Api

Teknik Membuat Bivak dan Api


0 komentar
MAPALA UNSULTRA
Like Send Sign Up to see what your friends like. Mapala_Unsultra

Guna bertahan hidup di dalam situasi sulit, kita harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar kita Mapala_Unsultra "Sukses bagi teman2
dari apa saja yang tersedia di sekitar kita. Maka dari itu perlu penguasaan teknik-teknik survival, yang ikut pelatihan snorkeling n diving
disawapudo"
diantaranya teknik membuat api, teknik membuat shelter, teknik membuat trap, teknik mendapatkan air, 78 days ago · reply · retweet · favorite
teknik membuat jejak dan isyarat.
Mapala_Unsultra " Alhamdulillah semua
tim sudah tiba dimabes "
1. Api
78 days ago · reply · retweet · favorite
Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga
Join the conversation
suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas
yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya.
Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika kita membuat Follow @Mapala_Unsultra 127 follow ers
beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.
Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Popular Post
Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan
tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang. MATERI DASAR TEHNIK PANJAT TEBING
Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah terbakar. I. SEJARAH FEDERASI PANJAT TEBING
Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk INDONESIA FPTI didirikan pada tanggal 21
April 1988, dengan dukungan beberapa pengurus
selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar. c...
Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan
dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak Ekspedisi Gunung Kinabalu Malaysia 2010
keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta cara yang H.0, Sabtu, 11 Desember Dari secret Agrawitaka
dilakukannya. Univ Prof Moestopo Jakarta pukul 13:45 kami
berangkat ke bandara soekarno hatta Jakarta, sa...
Teknik Membuat Api
Bunga api adalah tahap awal dalam pembuatan api. Selanjutnya ialah mengusahakan untuk menangkap Antara Pencinta Alam Kendari dan Forum
bersama
bunga api dengan kawul atau ranting dan daun kering.
TOR ( Term Of Reference ) Latar Belakang
1. Mematik Oganisasi pencinta alam pertama-tama hadir di
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan Sulawesi tenggara sekitar tahun 1980 an di salah
dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan satu...
bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
MANAJEMEN EKSPEDISI ( ME )
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya
Potensi pecinta alam cukup besar sebagai
saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan File Mapala Unsultra
pengumpul data dari informasi yang berkaitan
sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat dengan alam. Banyak hal yang dapat kita lakukan
▼ 2013 (9)
seb...
ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.
▼ Januari (9)
Sepenggal Kisah dari
MANAJEMEN Ekspedisi
EKSPEDISI Pencarian
( ME ) Goa
Terbesar di Sulawesi (Bagian Satu)
BOTANI Goa
Penelusuran DANVertikal.
ZOOLOGI PRAKTIS
Ilustrasi Laporan : Yos
Hasrul Empat pendaki kini terjebak di dasar tebing
Perlengkapan Perjalanan
Mekongga, gunung terting...
Teknik Membuat Bivak dan Api
Pendidikan Dasar Angkatan 18
Navigasi Darat
Tahun 2012
Pendidikan Dasar Angkatan 18 " K e
Ilmu Survival
l a b a n g " Pendidikan Dasar
Teknik Penyeberangan Sungai atau
adalah suatu pelatihan
pendidikan dasar men...
MATERI DASAR TEHNIK PANJAT TEBING

Iklim Dan
Sepenggal Ilmu
Kisah Taksir
dari Medan
Ekspedisi Pencarian Goa
2. Gergaji Api (Fire Saw) Terbesar di Sulawesi (Bagian Terakhir)
Laporan : Yos Hasrul Lantas apa yang
► 2012 (43)
mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 1/7
4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat
gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga
api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang
dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.

Find us on Facebook

Mapala Unsultra Kendari


Like

76 people like Mapala Unsultra Kendari.

3. Fire Thong
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang
di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk,
lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau
F acebook social plugin
dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.

Sahabat Blogger

Join this site


4 1 9 0 w ith Google Friend Connect

Members (6)

Already a member? Sign in

2 Shelter
Shelter ditujukan untuk melindungi survivor dari pengaruh alam, seperti panas, hujan, angin, dan dingin.
Perlindungan ini dapat dibangun dari bahan-bahan yang sengaja dibawa ataupun dari bahan-bahan yang
tersedia di alam (kayu, dedaunan, dll).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan shelter adalah :
1. Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai.
Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
2. Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah
pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa
shelter kita.
3. Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga.
Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat.
4. Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan
mempengaruhi dalam kenyamanan kita.

Contoh barang bawaan yang dapat dijadikan shelter adalah ponco ataupun plastik berukuran kurang lebih
2×2 meter. Karena shelter yang dibangun dari ponco atau plastik kurang sempurna, maka dari itu selain
memperhatkan empat hal diatas, perlu memperhatikan arah angin bertiup. Sehingga arah angin bertiup
dapat dihalau oleh shelter yang kita bangun. Contoh bentuk shelter dapat dilihat melalui gambar.

mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 2/7
4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra

Gambar bivak alam


Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai shelter yaitu gua, lekukan tebing/batu yang cukup
dalam, lubang-lubang dalam tanah, dan sebaginya.
Apabila memilih gua harap diyakini bahwa :
1. Gua tersebut bukan merupakan sarang binatang.
2. Gua tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Cara klasik mengetahuinya yaitu dengan
menggunakan obor. Apabila obor dapat terus menyala di dalam gua, berarti gua tersebut
aman dari gas beracun.
3. Gua tersebut terbebas dari bahaya longsor.
3 Trap
Salah satu keterampilan yang mendukung dalam melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat
trap. Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang untuk diambil dagingnya untuk dimakan.
Membuat trap kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat, tali, dan sebagainya. Maka
dari itu barang-barang tersebut tersedia di dalam survival k it.
Dalam pembuatan trap, hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau tinggal di daerah itu.
Dengan mengetahui hewan apa yang akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang akan
dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri.
Maka dari itu pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang
baik.
Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam pembuatan trap tergnatung kepada kreasi
survivor. Kita akan membahas lima jenis trap yang sering digunakan.
1. Trap Menggantung (Hanging Snare)
Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :
a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso
goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali
akan menjerat.
Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan
lain lain.

mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 3/7
4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra

2. Trap Tali Sederhana


Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang
diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon
atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

3. Trap Lubang Penjerat


Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :
a) Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.
b) Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap.
Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.
c) Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.

4. Trap Menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa.
Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare.
Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :
a) Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.
b) Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu
tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
c) Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu
pohon penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa.

5. Kombinasi Trap Lubang dengan Trap Menimpa


Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini
terdiri dari :
a) Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.
b) Kayu pohon yang saling menopang.
c) Umpan.
d) Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.
Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan

mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 4/7
4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra
langsung masuk ke lubang.

4.4 Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan
manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi
tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak
didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan
disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan
air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari
sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi
pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka
dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak
langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang
langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air
langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang
ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga
dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk,
pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu
sebelum meminumnya.
Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum.
Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tubuhan seperti kantung semar.
Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita
simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk
mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada
meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata
air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang
serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain
diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena
perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan
gangguan kepada diri kita sendiri.
1. Air langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-
baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat
memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.
b) Tanaman
Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat
(akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung
di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di
penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter
dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat
diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi
cukup untuk membasahi tenggorokan.

c) Air sungai dan mata air


Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah
di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih

mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 5/7
4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra
muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum
air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah
terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang
sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah
Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap
air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :
1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik
tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.

2. Air tidak langsung


Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan.
Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut
langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita
dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang


Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya
terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau
tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat
terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di
dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.
Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam
di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat
dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih
adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.
Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan
mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :
1. Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.
2. Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan
setelah tiga puluh menit.
3. Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi
dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.
4. Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.

4.5 Jejak dan Isyarat


Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang survivor untuk terlepas dari keadaan survival
adalah membuat jejak dan isyarat. Dengan harapan bahwa ada tim SAR yang akan menerima dan
mengerti pesan kita. Dan akhirnya kita dapat terselamatkan.

Membuat jejak dan isyarat memerlukan tekhnik tertentu agar tim SAR dapat mengerti maksud dari jejak
dan isyarat yang kita buat. Bahkan ada beberapa sandi internasional untuk memberikan pesan dengan
menggunakan media tertentu atau bahasa tubuh.
Tanda yang biasa digunakan sebagai kode isyarat pertolongan adalah dari barang-barang yang berwarna
mencolok dari daerah di sekitarnya, agar mudah terlihat. Atau dapat digantungkan di pucuk pohon
tertinggi agar SAR udara dapat mengidentifikasinya.

Cara lainya adalah dengan menjemur pakaian yang berwarna mencolok di batu-batuan sungai. Cara ini
dinilai efektif karena biasanya tim SAR akan menyisir daerah sungai untuk mencari korban.
Maka dari itu dalam melakukan perjalanan ke hutan, sebaiknya kita membawa barang atau pakaian yang
warnanya mencolok seperti warna kuning dan lain-lain.

Share this Article : Like 0 Tw eet 0 0

0 0 0 New

mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 6/7
4/15/13 Teknik Membuat Bivak dan Api | Mapala Unsultra

Artikel Terkait :
Navigasi Darat Mapala Unsultra Kendari
Ilmu Survival Like
Teknik Penyeberangan Sungai
MATERI DASAR TEHNIK PANJAT TEBING 76 people like Mapala Unsultra Kendari.
MANAJEMEN EKSPEDISI ( ME )
BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS
Perlengkapan Perjalanan

Add a comment...

Comment using...

F acebook social plugin

Label : Diklat, Materi, Survival

Terima Kasih atas Kunjungan Anda - Salam Lestari

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan Pratinjau

« Prev Post Beranda Next Post »

SEKRETARIAT : Jl. Mayjen S Parman NO.37 N Kampus II Unsultra Kemaraya Kendari - Sulawesi Tenggara | email : mapalaunsultra@yahoo.com
Contact : 085241815250 ( Linto ) - 085241783544 ( WaOne )

Design by : Zhoelyudhiztira | Created by Creating Website Powered by Blogger


Copyright © 2011. Mapala Unsultra - All Rights Reserved Back to TOP

mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/teknik-membuat-bivak-dan-api.html 7/7

Anda mungkin juga menyukai