Anda di halaman 1dari 18

MODUL 1

STATIS II-SISTEM DAWAI

LAPORAN PRAKTIKUM
TME 142 - Praktikum Fisika

Nama : PRABOWO WIRAHADI


NIM : 2017 0451 0107
Shift/Kelompok : MI/Kelompok 1
Tanggal Praktikum : 23-FEB-2019
Asisten : GABRIEL

LABORATORIUM AERODINAMIS
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2018
LEMBAR PENILAIAN

Nama / NIM : Prabowo Wirahadi/2017 0451 0107

Anggota Kelompok 1 : Stanislaus Edward,Jeremy L

Anggota Kelompok 2 :

Shift / Kelompok : MI/Kelompok 1

Judul Modul : Statis

Tanggal Praktikum : 23-02-2019

Asisten : Gabriel

Bobot Nilai:

Keterangan Bobot Nilai

Tujuan, Teori Dasar,


5%
Peralatan dan Prosedur
Percobaan

Tugas dan Pertanyaan


15%

Lembar Data dan


20%
Perhitungan

Analisis 30%
MF-3

STATIS

I. TUJUAN
1. Mempelajari Kesetimbangan Sistem Dawai.
2. Menganalisis “unknown force” dalam kesetimbangan sistem dawai.
3. Menentukan konstanta pegas dengan prinsip kesetimbangan sistem dawai.

II. TEORI DASAR


Keseimbangan sistem dawai dapat dicapai bila resultan vektor dari semua
gaya eksternal yang bekerja pada sistem tersebut sama dengan nol. Berdasarkan
prinsip tersebut, maka besarnya gaya yang tidak diketahui (unknown force) ataupun
massa yang tidak diketahui (unknown mass) dapat dihitung pada saat sistem berada
dalam keseimbangan.

Menurut Hukum I Newton yang berbunyi bila resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula-mula berada dalam
keadaan diam akan tetap diam atau benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak tanpa mengalami perubahan kecepatan. Secara matematis,
pernyataan di atas dapat dinyatakan dengan:

∑ = 𝑚.𝑎 = 0 (1)
Di mana ∑F adalah resultan dari semua gaya yang diaplikasikan ke suatu benda.

Hukum III Newton yang berbunyi bila benda pertama mengerjakan suatu gaya pada
benda kedua maka gaya yang dikeluarkan oleh benda pertama akan sama dengan
gaya yang diterima oleh kedua benda, namun hanya arahnya saja yang
berkebalikan atau secara matematis dapat dinyatakan dengan:

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 (2)


Berdasarkan Hukum Newton, partikel dapat diasumsikan berada dalam kondisi
keseimbangan statik (static equilibrium).

Untuk kasus sistem dawai, setiap nodal dapat dianggap sebagai partikel yang berada
dalam keseimbangan statik, sehingga persamaan untuk tiga buah gaya
yang bekerja pada satu buah titik adalah sebagai berikut:

Dimana:
F1: gaya tegangan tali 1 (N)
F2: gaya tegangan tali 2 (N)
F3: gaya berat dari benda yang digantung (N)

Untuk vektor gaya, dapat direalisasikan sebagai berikut:

Hukum Hooke adalah hukum dalam bidang ilmu fisika yang membahas
mengenai gaya yang terjadi karena elastisitas dari sebuah pegas. Bunyi hukum
Hooke berbunyi jika besar gaya yang diberikan pada suatu pegas tidak melewati
batas elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan
besar gaya yang diberikan, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai
berikut:
=− . (6)
Di mana: F adalah gaya (N) k
adalah konstanta pegas (N/m)

x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (m)


Energi potensial pegas merupakan salah satu jenis energi potensial yang
berhubungan dengan bahan-bahan elastis. Misalnya saja sebuah pegas sederhana akan
mempunyai energi potensial ketika ditekan (atau diregangkan), karena ketika
dilepaskan, pegas itu dapat melakukan kerja pada sebuah bola seperti yang

ditunjukkan oleh gambar dibawah.

Pada sebuah pegas yang teregang Gambar 3.2.4(b), gaya FP tidak konstan tetapi
berubah-ubah sepanjang jarak S (secara linier berubah-ubah dari nol pada posisi
tidak teregang sampai kx ketika terentang sepanjang x). Jika FP diasumsikan
sebagai gaya rata-ratanya, maka:

𝐹𝑝 = 1/2 (0+𝑘𝑥) = 1/2 𝑘𝑥 (7)

Maka usaha yang dilakukan oleh pegas adalah:

Dimana x adalah panjang tekanan atau rentangan pegas yang diukur


dari posisi normal (posisi acuan x = 0). Sehingga diperoleh energi potensial pegas
atau disebut sebagai energi potensial elastik berbanding lurus dengan kuadrat
panjang rentangannya, yaitu:

III. PERALATAN PERCOBAAN


1. 1 buah busur derajat
2. Untaian kawat
3. 3 buah katrol plastik 4. 1 set beban
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rangkailah sistem dawai seperti pada gambar diatas.


2. Pasanglah beban-beban yang telah di tetapkan sesuai dengan letaknya.
3. Kemudian ukurlah sudut-sudut dan pertambahan panjang pegas yang terbentuk
akibat beban yang diberikan pada lembar data.

4. Ulangilah langkah 2 – 3 untuk masing-masing beban yang telah ditetapkan.

V. TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis?


Jawab:Kesetimbangan statis adalah jika suatu benda diberikan gaya yang
seimbang tetapi masih tetap diam.
Kesetimbangan dinamis adalah jika suatu benda yang diberi suatu gaya yang
seimbang dan benda itu bergerak.
2. Jelaskaan pengaruh beban yang diberikan terhadap sudut yang terbentuk!
Jawab:Jika beban lebih besar maka sudur alfa yang terbentuk akan lebih besar
sedangkan sudut beta akan lebih kecil.

3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi konstanta pegas!


Jawab:Gaya yang di berikan dan Jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya.
4. Jelaskan pengaruh sudut terhadap nilai konstanta pegas dalam percobaan ini!
Jawab:Jika beban nya lebih besar maka sudut alfa akan semakin besar dan jarak
pegas pun akan semakin panjang dari keadaan normalnya.

VI. LEMBAR DATA,PERHITUNGAN DAN ANALISIS

1. Hitunglah besar gaya (𝐹𝐶) serta bandingkan nilai F yang terukur pada
Pegas!
• Percobaan I : Diketahui :

• Percobaan II: Diketahui:


2. Hitunglah besar konstanta pegas pada percobaan pertama beserta dengan ralat
absolut dan relatifnya !
• Percobaan Pertama : Diketahui :
3. Hitunglah besar konstanta pegas pada percobaan kedua beserta
dengan ralat absolut dan relatifnya !

• Percobaan Pertama : Diketahui :


4. Hitunglah energi potensial yang bekerja pada pegas pada setiap
percobaan!

• Percobaan I: Diketahui :
ANALISIS

- Gaya Pegas aktual dan teoritik tidak begitu signifikan perbedaanya.

- Perubahan Massa benda mempengaruhi sudut

- Konstanta Pegas harus di hitung kembali dari nilai teoritik dan nilai aktual.
LEMBAR DATA
VII. SIMPULAN

1. Untuk Menjaga Kesetimbangan bila Massa Benda berubah maka akan membuat sudut juga
berubah agar keadaan setimbang tetap.

2. Beban Berbanding lurus terhadap Sudut

3. Nilai Konstanta pegas dipengaruhi material, Gaya yang diberikan, dan Sudut

VIII. DAFTAR PUSTAKA


[1.] Resnick, H. (1985). Fisika Jilid I. Edisi ketiga. Hal. 415-430. Jakarta: Erlangga.

[2.] Tipler, P.A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga: jilid 1. Hal. 317-331.
Jakarta: Erlangga.

[3.] Hibbeler, R.C. (2012). Engineering Mechanics: Statics. New Jersey: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai