Anda di halaman 1dari 4

Studi Geoid dan Pemodelannya di daerah

Indonesia
Agusti Mutiara Ramadhani
2110011714009
Agustimutiara@yahoo.com
1
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

ABSTRAK
Geoid disebut sebagai model bumi yang mendekati sesungguhnya.Lebih jauh geoid di
definisikan sebagai bidang equipotensial gayaberat atau bidang nivo yang berimpit dengan
permukaan laut rata – rata dan tidak terganggu (Kahar, S. 2007) , karena itu secara praktis geoid
dianggap berhimpit dengan permukaan laut rata-rata (Mean sea level-MSL). Jarak geoid terhadap
ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak sama di semua tempat, hal ini
disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi.
Pada prinsipnya geoid (model geopotensial) dapat diturunkan dari data gaya berat sebagai
data utamanya yang distribusinya mencakup seluruh permukaan bumi. Akurasi suatu model
geopotensial terutama ditentukan oleh kualitas data gaya berat, selain juga ditentukan oleh formulasi
matematika yang digunakan ketika menurunkan model tersebut. Data gaya berat dapat diperoleh
dari pengukuran secara terestris menggunakan gravimeter, dari udara dengan teknik air borne
gravimetry, dan diturunkan dari data satelit (satelit sistem geometrik seperti satelit altimetry
(wilayah laut) dan satelit sistem dynamic seperti GRACE dan GOCCE, serta melalui interpolasi
untuk wilayah-wilayah yang tidak ada data gayaberatnya.

Kata kunci : Geoid, model geopotensial

PENDAHULUAN oleh kualitas data gaya berat, selain juga


ditentukan oleh formulasi matematika yang
Geoid disebut sebagai model bumi yang digunakan ketika menurunkan model
mendekati sesungguhnya.Lebih jauh geoid di tersebut. Data gaya berat dapat diperoleh dari
definisikan sebagai bidang equipotensial pengukuran secara terestris menggunakan
gayaberat atau bidang nivo yang berimpit dengan gravimeter, dari udara dengan teknik air borne
permukaan laut rata – rata dan tidak terganggu gravimetry, dan diturunkan dari data satelit (satelit
(Kahar, S. 2007) , karena itu secara praktis geoid sistem geometrik seperti satelit altimetry (wilayah
dianggap berhimpit dengan permukaan laut rata- laut) dan satelit sistem dynamic seperti GRACE
rata (Mean sea level-MSL). Jarak geoid terhadap dan GOCCE, serta melalui interpolasi untuk
ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari wilayah-wilayah yang tidak ada data
undulasi geoid tidak sama di semua tempat, hal ini gayaberatnya.
disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas Geoid memiliki peran yang cukup penting
massa bumi. dalam berbagai hal contoh yaitu dalam
Pada prinsipnya geoid (model penggunaan teknologi GPS dalam penentuan
geopotensial) dapat diturunkan dari data gaya tinggi orthometrik untuk berbagai keperluan
berat sebagai data utamanya yang distribusinya praktis seperti rekayasa, survei, dan pemetaan
mencakup seluruh permukaan bumi. Akurasi membutuhkan infomasi geoid teliti. Hal Ini
suatu model geopotensial terutama ditentukan disebabkan karena tinggi GPS adalah bersifat

1
geometrik karena mengacu pada bidang matematis diketahui perubahan gaya berat antara dua
ellipsoid, sedangkan tinggi yang diperlukan untuk stasiun yang telah dilakukan pengukuran
keperluan praktis adalah tinggi yang mempunyai tersebut.
arti fisik di permukaan bumi yaitu tinggi Pada pengukuran gaya berat untuk
orthometrik di mana bidang acuannya adalah pembuatan model geoid secara terestris
geoid. Beda tinggi antara ellipsoid dan tinggi dengan menggunakan instrumen gravimeter
geoid sangatlah bervariasi dan besarnya bisa akan bermasalah jika daerah observasi cukup
mencapai puluhan meter, sehingga pemakaian luas dengan kondisi topografi yang sulit
langsung tinggi GPS (tinggi ellipsoid) itu bisa dijangkau seperti hutan belantara,
menyebabkan penyimpangan puluhan meter pengunungan, gunung es, dan juga lautan yang
terhadap tinggi orthometrik. luas. Hal ini akan memakan waktu yang
Pada saat ini dan yang akan datang, sangat lama dan tenaga yang cukup besar,
kebutuhan akan model geoid akan sangat yang berarti biaya yang dikeluarkan akan
mendesak karena pesatnya pemakaian GPS untuk sangat besar pula.
berbagai keperluan rekayasa dan survei pemetaan.
Perkembangan pesat ini didukung oleh
kecanggihan teknik GPS itu sendiri yang dapat
mengukur dimana saja, kapan saja dan tidak
tergantung cuaca di seluruh permukaan bumi.
Selain itu dengan perkembangan metoda
kinematik GPS yang dapat menghasilkan tinggi
hingga tingkat centimeter semakin menarik minat
pengguna GPS untuk menggunakan GPS dalam
penentuan tinggi orthometrik. Selain berfungsi
untuk penentuan tinggi ortometrik, geoid juga
diperlukan dalam unifikasi sistem datum tinggi. Gambar 1.1 gravitimeter

2. Teknik penentuan geoid dengan


TINJAUAN PUSTAKA airborne gravimetry
Penetuan gaya berat untuk menentukan
Terdpat beberapa teknik dalam penentuan model geoid dengan metode (GPS) Air -Borne
geoid, yaitu : Gravimetry merupakan pengukuran gaya berat
1. Teknik penentuan geoid di udara dimana gravimeter dilengkapi juga
dari pengukuran gravimeter dengan GPS receiver yang ditempatkan di
Pengukuran gaya berat untuk membuat pesawat terbang besama-sama. Gaya berat
model geoid dengan cara terestris yang diukur oleh Gravimeter merupakan
menggunakan alat gravimeter adalah percepatan total yang dialami oleh pesawat
pengukuran gaya berat langsung di terbang. Untuk memperoleh nilai gaya
permukaan bumi. Alat gravimeter berat free-air, maka komponen koreksi seperti
ditempatkan di titik-titik ukur dan koreksi eotvos, koreksi percepatan horisontal
kemudian dilakukan pembacaan. Pada pesawat, koreksi percepatan vertikal pesawat
pengukuran ini salah satu stasiun dan koreksi free-air harus ditentukan lebih
pengamatan biasanya sudah harus dahulu. Untuk menentukan besarnya koreksi-
diketahui harga gaya beratnya koreksi tersebut dibutuhkan informasi posisi
(pengukuran gaya berat relatif). Pada 3D, kecepatan dan percepatan pesawat dalam
stasiun yang telah diketahui harga gaya arah vertikal dan horisontal yang mana dapat
beratnya dilakukan pembacaan skala diberikan oleh GPS.Dengan pengamatan GPS,
mikrometer, kemudian gravimeter maka informasi posisi 3D, kecepatan dan
dipindahkan ke stasiun berikutnya dan percepatan pesawat terbang dapat ditentukan
dilakukan pembacaan mikrometer, secara teliti. Di samping itu GPS juga dapat
sehingga melalui pembacaan mikrometer digunakan sebagai sistem navigasi pesawat
2
terbang pada saat survey dengan metode real seberapa besar perbedaan medan gaya berat
time DGPS (Differential Global Positioning bumi dibandingkan dengan massa sebuah titik.
System). Ini merupakan cara yang baik untuk
mendapatkan kenampakan gelombang
panjang (long wavelength) dari medan gaya
berat. Misi Satelit Gravimetri diantaranya
bernama GRACE (Gravity Recovery And
Climat Experiment) dan GOCE (Gravity field
and steady-state Ocean Circulation Explorer).

KESIMPULAN
Gambar 1.2 airborne gravimetry
Geoid disebut sebagai model bumi yang
mendekati sesungguhnya.Lebih jauh geoid di
3. Teknik penentuan geoid dengan satelit
definisikan sebagai bidang equipotensial
sistem geometrik
gayaberat atau bidang nivo yang berimpit
Teknik penentuan gravity field dan
dengan permukaan laut rata – rata dan tidak
kemudian geoid dengan menggunakan
terganggu (Kahar, S. 2007) , karena itu secara
teknologi satelit secara geometrik yaitu
praktis geoid dianggap berhimpit dengan
diantaranya dengan memanfaatkan kombinasi
permukaan laut rata-rata (Mean sea level-
dari satelit altimetri dengan satelit
MSL). Jarak geoid terhadap ellipsoid disebut
GPS. Teknik kombinasi dari satelit altimetri
Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid
dengan satelit GPS (teknik geometrik) secara
tidak sama di semua tempat, hal ini disebabkan
prinsip sederhananya yaitu dengan
ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi.
membandingkan jarak yang diperoleh dari
Terdapat beberapa teknik dalam
satelit altimetri dengan tinggi yang diperoleh
melakukan penentuan goid antara lain teknik
dari GPS dalam fungsi waktu.
penentuan geoid dari pengukuran gravimeter,
teknik penentuan geoid dengan airborne
gravimetry, teknik penentuan geoid dengan
satelit sistem geometrik, dan teknik penentuan
geoid dengan satelit sistem dynamic.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 1.3 Satelit


Kahar, Sutomo. 2007. Diktat Pelengkap Kuliah
4. Teknik penentuan geoid dengan satelit Kerangka Dasar Vertikal. Penerbit Teknik
sistem dynamic Geodesi UNDIP. Semarang.
Metode penentuan gravity field dan geoid
menggunakan misi-misi dari Satelit Rastawira, Tanggo., 2013. Pemodelan Geoid Kota
Gravimetri mulai banyak dikembangkan saat Semarang. Progam Studi Teknik Geodesi
ini. Jika bumi dianggap sebagai ellipsoid Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro.
dengan massa yang homogen, maka medan Semarang
gaya beratnya akan memiliki suatu medan
Triarahmanhana, Bagas., 2014. Pemodelan Geoid
massa tertentu dan orbit satelit akan berbentuk
Lokal D.I. Yogyakarta sebagai Referensi
ellips yang sempurna. Dengan melakukan
Tinggi Survei Kadaster 3D. Tesis.
penjejakan terhadap satelit, maka kita dapat
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
menentukan seberapa besar penyimpangan
orbit satelit dan kemudian dapat dihitung
3
2

Anda mungkin juga menyukai