Anda di halaman 1dari 4

BENDUNGAN ASI

A. Definisi
Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan
aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan
suhu badan. (Prawirohardjo, 2005:700).
Pada hari-hari pertama, payudara sering terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran
darah ke payudara bersamaan dengan ASI mulai di produksi di dalam jumlah banyak
(Ambarwati,2008)

Bila ibu menyusui bayinya :


Susukan sesering mungkin
Kedua payudara disusukan
Ø Kompres hangat payudara sebelum disusukan
Ø Bantu dengan memijat payudara untuk pemulaan menyusui
Ø Sangga payudara
Ø Kompres dingin pada payudara di antara permulaan waktu menyusui
Ø Bila demem tinggi berikan PCT 500 mg per Oral setiap 4 jam
Ø Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui hasilnya

Bila ibu tidak menyusui :


Ø Sangga payudara
Ø Kompres dingin payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit
Ø Bila di perlukan berikan PCT 500 mg per Oral setiap 4 jam
Ø Jagan di pijat atau memakai kompres hangat payudara
Ø Pompa dan kosongkan payudara
B. Etiologi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bendungan ASI, yaitu:
1. Pengosongan mamae yang tidak sempurna (Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi
ASI pada Ibu yang produksi ASI-nya berlebihan. apabila bayi sudah kenyang dan selesai
menyusu, & payudara tidak dikosongkan, maka masih terdapat sisa ASI di dalam payudara. Sisa
ASI tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI).
2. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif (Pada masa laktasi, bila Ibu tidak menyusukan bayinya
sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap, maka akan menimbulkan bendungan ASI).
3. Faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar (Teknik yang salah dalam menyusui dapat
mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu.
Akibatnya Ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI).
4. Puting susu terbenam (Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu.
Karena bayi tidak dapat menghisap puting dan areola, bayi tidak mau menyusu dan akibatnya
terjadi bendungan ASI).
5. Puting susu terlalu panjang (Puting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada saat bayi
menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areola dan merangsang sinus laktiferus untuk
mengeluarkan ASI. Akibatnya ASI tertahan dan menimbulkan bendungan ASI).

C. Patofisiologi
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun dalam 2-3
hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi prolaktin waktu hamil, dan sangat di
pengaruhi oleh estrogen tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis.
Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi dengan air susu, tetapi
untuk mengeluarkan dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel yang
mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini timbul bila bayi
menyusui. Apabila bayi tidak menyusu dengan baik, atau jika tidak dikosongkan dengan
sempurna, maka terjadi bendungan air susu. Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI
antara lain payudara penuh terasa panas, berat dan keras, terlihat mengkilat meski tidak
kemerahan. ASI biasanya mengalir tidak lancar, namun ada pula payudara yang terbendung
membesar, membengkak dan sangat nyeri, puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak mengalir
dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Ibu kadang-kadang menjadi
demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24 jam (wiknjosastro,2005)
D. Penatalaksanaan
a. Upaya pencegahan untuk bendungan ASI adalah :
b. Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30 menit) setelah dilahirkan
c. Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand
d. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi kebutuhan bayi
e. Perawatan payudara pasca persalinan

Upaya pengobatan untuk bendungan ASI adalah :


a. Kompres hangat payudara agar menjadi lebih lembek
b. Keluarkan sedikit ASI sehingga puting lebih mudah ditangkap dan dihisap oleh bayi.
c. Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI
d. Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, berikan kompres dingin
e. Untuk mengurangi statis di vena dan pembuluh getah bening lakukan pengurutan (masase)
payudara yang dimulai dari putin kearah korpus.(Sastrawinata, 2004)
IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA, DAN KEBUTUHAN
A. Diagnosa : Ibu ny.A P1A0 AH1 post partum hari ke 2 denganbendungan ASI
B. Dasar :
1. Ibu mengatakan payudara terasa nyeri, dan bengkak,
2. Ibu mengatakan melahirkan anaknya 2 hari yang lalu pada tanggal 2maret 2013.
3. Ibu mengatakan belum pernah keguguran
4. Pengeluarah pervaginam berupa lochea rubra
5. Kontraksi uterus baik
C. Masalah : Payudara nyeri dan bengkak
D. Kebutuhan : Penanganan bendungan ASI, KIE tentang menyusui

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Mastitis
IV. TINDAKAN SEGERA
Penanganan bendungan ASI,KIE tentang menyusui.
V. PERENCANAAN
Tanggal/pukul : 4 maret 2013, 21.10 wib
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan
3. jelaskan tentang bendungan ASI yang ibu alami
4. beritahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan sekarang ini
5. Beritahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan,
6. Ajarkan kepada ibu cara perawatan/masase payudara,
7. Ajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik
8. Ajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara
9. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau
10. Anjurkan ibu banyak beristirahat

VI. PELAKSANAAN
Tanggal/pukul : 4 maret 2013, 21.25 wib
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
ibu mengalami bendungan ASI
2. Menjelaskan tentang bendungan ASI yang ibu alami yaitu ASI yang tidak keluar karena adanya
sumbatan saluran ASI sehingga kelenjar ASI membesar/membengkak dan menyebabkan rasa
nyeri serta ASI tidak keluar
3. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan sekarang ini adalah pengaruh dari sumbatan
ASI tersebut dan ibu akan diberikan pengobatan untuk megurangi keluhan yang ibu rasakan.
4. Memberitahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan, yaitu:
Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan
bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hati pada area yang mengeras.
5. Menyusui sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara
yang sakit jika ibu kuat menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada
awal sesi menyususi, sehingga bisa mengeringkannya dengan efektif
- Lanjutkan dengan mengeluarkan ASI dari payudara itu setiap kali selesai menyusui jika bayi
belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut.
- Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakit
beberapa kali dalam sehari (atau mandi dengan air hangat beberapa kali), lakukan pemijatan
dengan lembut di sekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara perlahan-
lahan turun ke arah puting susu.
- Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui.
- Pakai bra yang dapat menyangga payudara
6. Mengajarkan kepada ibu cara perawatan/masase payudara, yaitu:
Dengan tangan yang sudah dilicinkan dengan minyak lakukan pengurutan 3 macam cara :
- Tempatkan kedua telapak tangan diantara ke 2 payudara kemudian urut keatas, terus kesamping,
kebawah dan melintang hingga tangan menyangga payudara, kemudian lepaskan tangan dari
payudara.
- Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan saling dirapatkan, kemudian sisi
kelingking tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting, demikian pula
payudara kanan.
- Telapak tangan menopang payudara pada cara ke-2 kemudian jari tangan kanan dikepalkan
kemudian buku-buku jari tangan kanan mengurut dari pangkal ke arah puting.
7. Mengajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik, yaitu:
- Usahakan pada saat menyusui ibu dalam keadaan tenang. Hindari menyusui pada saat keadaan
haus dan lapar oleh karena itu dianjurkan untuk minum segelas air /secukupnya sebelum
menyusui
- Memasukkan semua areola mamae kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui dengan cara duduk atau berbaring dengan santai dan dapat menggunakan
sandaran pada punggung
- Sebelum menyusui usahakan tangan dan payudara dalam keadaan bersih
- Payudara dipegang dengan ibu jari di atas, jari yang lain menopang di bawah (bentuk C) atau
dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting) dibelakang
areola
- Berikan ASI pada bayi secara teratur dengan selang waktu 2-3 jam atau tanpa jadwal (on
demand) selama 15 menit. Setelah salah satu payudara mulai terasa kosong, sebaiknya ganti
menyusui pada payudara yang satunya
- Setelah selesai menyusui oleskan ASI ke payudara, biarkan kering sebelum kembali memakai
bra, langkah ini berguna untuk mencegah lecet pada putting
- Sendawakan bayi tiap kali habis menyusui untuk mengeluarkan udara dari lambung bayi supaya
bayi tidak kembung dan muntah
8. Mengajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara, yaitu :
- Ibu mencuci tangan hingga bersih
- Duduk atau berdiri dengan nyaman dan pegang cangkir atau mangkok bersih dan dekatkan pada
payudara
- Letakan ibu jari diatas puting dan areola dan jari telunjuk pada bagian bawah puting dan areola
bersamaan dengan ibu jari dan jari lain menopang payudara
- Tekan ibu jari dan telunjuk sedikit ke arah dada, jangan terlalu kuat agar tidak menyumbat aliran
susu
- Kemudain tekan sampai berada di sinus laktiferus yaitu tenpat tampungan ASI dibawah areola
- Tekan dan lepas, kemudian tekan dan lepas kembali. Kalau teraba sakit berarti tekniknya salah.
ASI akan mengalir terutama bila refleks oksitosinnya aktif.
9. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan makanan yang bergizi untuk
memperbanyak dan memperlancar ASI, misalnya daun katuk, bayam dan lain-lain
10. Menganjurkan ibu banyak beristirahat, ibu dapat beristirahat dan tidur pada saat bayi tidur.
Selain itu ibu juga jangan terlalu bekerja berat. Serta, mengingatkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan diri, terutama di daerah payudara.

VII. EVALUASI
Tanggal/pukul : 4 maret 2013, pukul 21.45 wib
1. Ibu mengerti dirinya sedang mengalami bendungan asi
2. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan
3. Ibu mengerti tentang bendungan ASI yang ibu alami
4. Ibu mengerti bahwa keluhan yang ibu rasakan sekarang ini
5. Ibu mengerti cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan,
6. Ibu mengerti cara perawatan/masase payudara,
7. Ibu mengerti dan dapat mmpratkan teknik dan posisi menyusui yang baik
8. Ibu mengerti dan dapat memeras ASI untuk mengosongkan payudara
9. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi sayuran hijau
10. Ibu bersedia untuk beristirahat

Anda mungkin juga menyukai