Bagaimana menyusun program tahunan laboratorium/ bengkel:
Beberapa sub kegiatan yang dapat diprioritaskan masuk pada rencana
tahunan antara lain : a. Menyusun kebutuhan alat dan bahan b. Merancang program pemeliharaan alat dan bahan c. Menyusun manual mutu, prosedur dan instruksi kerja d. Rencana pengembangan laboratorium/bengkel
2. Bagaimana menyusun program pemeliharaan laboratorium/ bengkel?
a. Melakukan inventarisasi alat dan bahan di laboratorium/bengkel. Inventarisasi meliputi jumlah, spesifikasi dan kondisi peralatan dan bahan. b. Penyusunan program pemeliharaan mengacu pada SOP pemeliharaan yang tersedia di laboratorium/bengkel. c. PLP/ teknisi/ laboran pun melakukan pendataan ketersediaan alat bantu yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan nanti. d. Program pemeliharaan yang disusun dibahas bersama dengan kepala laboratorium/ bengkel untuk menentukan prioritas pelaksanaannya mengingat kegiatan pemeliharaan membutuhkan ketersediaan anggaran. e. Menentukan penanggung jawab pelaksana pemeliharaan dan hasil yang dicapai dari pemeliharaan tersebut.
Untuk menyusun program pemeliharaan peralatan dan bahan laboratorium/bengkel
perlu memperhatikan beberapa komponen antara lain : a. Jenis Alat dan bahan b. Periode Waktu c. Metode Acuan d. Peralatan bantu dan bahan e. Personil Pelaksana f. Indikator Hasil
3. Bagaimana menyusun manual mutu laboratorium dan bengkel
Dalam menyusun manual mutu, harus menyertakan komponen sebagai berikut: a. Profil Laboratorium/bengkel b. Ruang Lingkup Penerapan b. Flow Bisnis c. Korelasi dan Keterkaitan d. Struktur Organisasi
4. Bagaimana menyusun Standar Prosedur?
a. SOP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan. b. SOP digunakan utk menilai apakah pekerjaan tsb sudah dilakukan dgn baik atau tidak. c. Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi setelah 1-2 bulan trial. d. Lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yg bisa diakibatkan oleh adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua yg mempengaruhi lingkungan kerja e. Mintakan masukan dari para pelaksana untuk menjadi bahan perbaikan SOP secara teratur f. Tidak ada aturan yg membatasi panjang pendeknya SOP, karena SOP digunakan oleh berbagai macam orang untuk tujuan yg berbeda, dgn tetap harus lengkap dan akurat g. Walau demikian, SOP yg ringkas akan lebih memudahkan para pelaksana, dengan demikian sebuah prosedur kerja yg panjang bisa dibagi menjadi 2-3 SOP (seperti dipisah menjadi SOP Tahap Persiapan, SOP Tahap Pelaksanaan dan SOP Tahap Penyelesaian).
5. Bagaimana menyusun instruksi kerja?
Dalam penyusunan instruksi kerja, terdapat empat prinsip yang perlu mendapatkan perhatian yaitu : a. Dipercaya, Instruksi kerja harus dapat dipercaya oleh pelaksana. b. Dipahami, Instruksi kerja harus dapat dimengerti oleh pelaksana c. Dapat diakses, Instruksi kerja dapat ditemukan dengan cepat dan mudah oleh pelaksana d. Konsisten, Instruksi kerja harus memiliki konsistensi terminology yang baku sehingga kata yang sama mempunyai arti yang sama, tidak mengandung singkatan terdefinisi dan istilah yang membingungkan.
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik