Anda di halaman 1dari 3

RESUME

No. Pembahasan Keterangan


1 Perencanaan Sampling
 Tanggung jawab berada di SPV sampling
 Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi mulai persiapan sampai sampel
diuji di laboratorium
 Berisikan informasi secara detail tentang lokasi sampling beserta jumlah
titiknya, regulasi yang digunakan, ketersediaan alat yang akan digunakan,
metode pengambilan, serta informasinya lainnya yang mendukung dalam
pengambilan sampel
 SPV sampling melakukan pengawasan terhadap alat-alat sampling, dari segi
kondisi serta kalibrasinya jika merupakan alat ukur
 Administrasi pengambilan sampel penting jika pengambilan sampel
dilakukan di lokasi yang mensyaratkan surat izin masuk seperti di industri
tertentu, sehingga petugas pengambil sampel harus melengkapi surat izin
masuk lokasi tersebut, salah satunya JSA atau Analisis Resiko Keselamatan
Kerja
 Pengawetan sampel perlu dilakukan di lapangan jika sampel tidak dapat
langsung dianalisis oleh alasan tertentu, contohnya pendinginan dan
penambahan asam. Pengawetan ini disesuaikan dengan parameter yang diuji
 Pemilihan wadah sampel yang diperlukan tergantung dari parameter yang
akan diuji sehingga dapat ditentukan volume sampel serta jenis dan ukuran
wadahnya, karena menyangkut efisiensi pada saat pengerjaan juga dari segi
biaya.
2. Perencanaan Analisa
 Sampel yang diterima di Lab harus sudah dilengkapi dengan dokumen
administrasinya, diantaranya berita acara, form lapangan, identitas jelas
sampel (nama lokasi, matriks sampel, serta regulasi yang diacu)
 Admin penerimaan sampel bertanggung jawab terhadap pembukuan serta
pencatatan sampel yang datang
 Admin melanjutkan proses sampel dengan membuatkan surat tugas analisa
yang biasanya dilampirkan juga dengan rincian parameter sesuai regulasi
yang diminta.
 Surat tugas analisa ini disahkan oleh Manajer Teknis sehingga dapat
dilanjutkan ke SPV Analis untuk lanjut ke proses analisa sampel
 SPV analis mendistribusikan sampel kepada analis sesuai dengan parameter
yang menjadi tanggung jawabnya, bisa dilakukan melalui briefing, dengan
disampaikan pula deadline analisanya.
 Melalui kebiasaan briefing ini, komunikasi antara spv analis dan analis dapat
terjalin dengan baik, sehingga pada momen tersebut biasanya akan
diperoleh informasi terkait kekurangan alat, bahan, ataupun permasalahan
yang muncul ketika analisa, dan informasi ini dapat ditindaklanjuti oleh
Manajer Teknis.
RESUME

3. Target Pekerjaan
 Dalam menentukan suatu target dapat menggunakan beberapa teori salah
satunya bisa menggunakan teori SMART (specific, measurable, achievable,
relevant, Time-bound / Timely
Bisa juga diterapkan dalam target laboratorium, seperti
 Specifik (Spesifik): Menyelesaikan LHU tepat waktu,
Beberapa keuntungan dari tujuan tersebut akan meningkatkan tingkat
kepuasan pelanggan, meningkatkan tingkat kedisiplinan dari masing-
masing personil yang terlibat dalam proses, meningkatkan
prefesionalisme masing-masing personil terhadap tanggung jawab
pekerjaan
 Measurable (Terukur): Monitoring pekerjaan (alur proses sampel)
Laboratorium membuat alur proses sampel untuk mempermudah
dalam untuk mencapai target yang telah ditentukan, sehingga
mempermudah dalam memonitoring pekerjaan setiap bagian
 Achievable (Dapat dicapai): Realistis
Untuk meningkatkan peluang tercapainya suatu tujuan perlu
memperhitungkan kapasitas personil, dan strategi untuk mencapinya
Laboratorium perlu melakukan distribusi pekerjaan terhadap semua
personil yang terlibat didalam alur proses dengan batas waktu yang
ditentukan tentunya mengacu pada tujuan “Menyelesaiakan LHU tepat
waktu” (14 Hari Kerja)
 Relevant (Relevan) : dengan tercapainya tujuan dapat meningkatkan
tingkat kepuasan pelanggan, meningkatkan tingkat kedisiplinan dari
masing-masing personil yang terlibat dalam proses, meningkatkan
prefesionalisme masing-masing personil terhadap tanggung jawab
pekerjaan yang relevan dengan VIsi : Menjadi perusahaan prefesional
yang mampu menjadi mitra terdekat dan terpercaya bagi konsumen
Misi perusahaan yaitu :
Menjadi perusahaan yang kompeten, professional, dan profitable
Memberikan layanan prima bagi sektor swasta maupun pemerintah
Memeberikan pengalaman dan manfaat positif kepada siapapun yang
bekerja di perusahaan
 Time-bound / Timely (tepat waktu)
Laboratorium menetukan waktu yang jelas untuk mencapai suatu
tujuan
Terhitung mulai sampel diterima sampai terbitnya LHU dengan batas
waktu 14 hari kerja, dengan batas waktu Analisa sampel 10 Hari hari
kerja, dengan menentukan batas waktu setiap bagian yang ada pada
alur proses untuk mempermudah dalam memonitoring dan
mengkontrolnya ,sehingga dapat terlihat apa yang menjadi penghambat
RESUME

dalam mencapai suatu tujuan

4 Program Pekerjaan
 Pentingnya program kerja dalam laboratorium dengan tujuan Membantu
dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, Membantu dalam menjawab
kebutuhan Laboratorium, Membantu organisasi bekerja secara sistematis
dan terstruktur
Manfaat program kerja antara lain
Memunculkan adanya rasa kebersamaan didalam laboratorium,
Memunculkan rasa tanggung jawab terhadap tugas masing-masing, Citra
baik organisasi akan menjadi semakin baik
Berikut beberapa program kerja yang penting perlu ada pada laboratorium
Program Jaminan Mutu Pengujian, Program Uji Profesiensi/Uji Banding,
Program Kalibrasi Uji Antara, Program Pelatihan Personil, dll

Anda mungkin juga menyukai