Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL USAHA PUDING FRUITY MILK

Diajukan untuk memenuhi tugas


Kewirausahaan
Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh : Kelompok 5


1. Adinda Saraswati
2. Anisyah Pertiwi
3. Eka Rahayu
4. Nadia Suhannisa
5. Sandrawati
6. Sarah Hanifah
7. Vicky Aryu Hanggara

AKADEMI KEPERAWATAN PELNI


JAKARTA
Jl. Aipda KS Tubun 92-94 Jakarta Barat
Telp. 021.5484809 Fax. 5485709

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah dan
kasihnya sehingga penulis bisa menyelesaikan Proposal Usaha Kewirausahaan yang
berjudul “PUDING FRUITY MILK”. Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis
sangat merasakan sekali bantuan dari berbagai pihak baik itu berupa dukungan, kritik,
saran, materil dan lain-lain.

Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis
sangat mengharapkan adanya saran, kritik dan koreksi dari berbagai pihak yang
berkenan untuk berbagi pengetahuan dan menunjukkan kelemahan serta kekurangan
dari gagasan tertulis ini. Tentu penulis tidak bisa membalas kebaikan tersebut, hanya
Allah SWT lah yang layak membalasnya dengan ganjaran yang berlipat. Akhirnya,
penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat untuk penulis, masyarakat dan
pemerintah dalam menggali potensi anak bangsa.

September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Visi .......................................................................................................................... 1
C. Misi ......................................................................................................................... 1
D. Tujuan Usaha .......................................................................................................... 2
E. Manfaat Usaha ........................................................................................................ 2
F. Pengertian Kewirausahaan ...................................................................................... 3
G. Sifat Penting Wirausaha .......................................................................................... 5
H. Jenis-Jenis Kewirausahaan ...................................................................................... 9
I. Proses Kewirausahaan ........................................................................................... 10
J. Manfaat Kewirausahaan ........................................................................................ 13
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ..................................................................................... 3
A. Profil Usaha ............................................................................................................. 3
B. Bidang Usaha .......................................................................................................... 3
C. Analisis SWOT ....................................................................................................... 3
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN ............................................................................... 5
A. Produk dan Segmentasi Pasar ................................................................................. 5
B. Perencanaan Pemasaran .......................................................................................... 5
BAB IV ANALISIS KEUANGAN ................................................................................... 7
A. Modal ...................................................................................................................... 7
B. Perkiraan Pengeluaran ............................................................................................. 7
C. Perkiraan Laba/Rugi................................................................................................ 7

ii
D. Perkiraan Pendapatan .............................................................................................. 8
E. Perhitungan BEP ..................................................................................................... 8
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi yang semakin maju banyak sekali barang-barang atau produk lain
serba mahal, semua itu disebabkan karena selera manusia yang semakin tinggi dan
berubah-ubah, salah satunya yaitu selera makanan. Di era maju ini banyak sekali
makanan-makanan baru yang bermunculan dan rasa yang bervariasi dan makanan yang
lezat selalu identik dengan harga yang mahal. Namun ada pula makanan yang lezat yang
dapat diperoleh dengan membuat sendiri dan membeli dengan harga yang sangat murah,
salah satunya puding.
Walaupun persaingan yang cukup ketat dalam pasar makanan tidak menyurutkan
langkah kami untuk mencoba memproduksi makanan puding ini dikarenakan sedikitnya
persaingan dalam produksi makanan puding.

Puding fruity milk merupakan makanan yang sangat cocok untuk waktu santai, dapat
juga sebagai makanan penunda lapar dan makanan ini rasanya manis. Hampir semua
kalangan meyukai makanan ini. Puding juga sangat bagus untuk kesehatan. Menikmati
Puding fruity milk tak harus mengeluarkan biaya yang mahal, anda pun dapat
membuatnya di rumah.

B. Visi
1. Memperoleh keuntungan
2. Menjadi usaha yang berkembang pesat

C. Misi
1. Mengutamakan mutu dan kualitas produk
2. Menciptakan rasa, bentuk yang unik dan bervariasi sehingga dapat menarik minat
pembeli

1
2

3. Memberikan pelayanan yang baik dan santun sehingga dapat memberikan


kenyamanan kepada pembeli
4. Selalu menciptakan ide-ide kreatif dalam membuat produk

D. Tujuan Usaha
Tujuan proposal ini adalah membuat sebuah produk yang dapat dinikmati tanpa harus
mengeluarkan biaya yang mahal. Produk tersebut adalah puding yang dapat di buat
sendiri dirumah dan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Menjadikan puding sebagai
makanan favorit dan makanan yang sehat untuk dikonsumsi dalam kondisi dan waktu
kapanpun.

E. Manfaat Usaha
Proposal ini dibuat agar bermanfaat untuk :
1. Membantu kami mengembangkan usaha yang sedang kami jalankan.
2. Membantu kami untuk berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang sedang
kami jalankan.
3. Membantu kami dalam pengembangan usaha kami seperti, penambahan modal dari
pihak lain.
4. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan usaha yang sedang
kami jalankan kepada pihak lain.
2

F. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam usaha
untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam
kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan
menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship
(1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari
yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Sedangkan menurut
Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut (Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acad
Sanusi,1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker,1959)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer,1996)
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha (Soeharto Prawiro,1997)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu
yang berbeda yang bermanfaat memberi nilai lebih
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
2

untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan
jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada
konsumen.
a. Wirausahawan
Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan
kedalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Menurut Peter F.
Drucker wirausahawan adalah orang yang selalu mencari perubahan, menanggapinya, dan
memanfaatkannya sebagai peluang. Sedangkan menurut Willian D. Bygrave
menyampaikan bahwa wirausahawan adalah seseorang yang mencari peluang dan
menciptakan organisasi untuk mengejarnya.
Berdasarkan pengertian dari kedua tokoh tersebut dapat kita pahami bahwa
wirausahawan merupakan orang yang dinamis, senantiasa mencari peluang dan
memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah.
b. Wiraswasta
Wiraswasta terdiri dari tiga kata yaitu wira, swa, dan sta, masing-masing berarti wira
adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar
kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri.
Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soetomo, 1984: 43)
Pengertian wiraswasta menurut beberapa ahli :
 Menurut Suryo [1986], Mengatakan bahwa Wiraswasta adalah orang yang memiliki sifat
independen, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, ulet dan bersedia untuk mengambil risiko
dalam manajemen bisnis dan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan.

 Menurut Suhadi [1985], Berargumen bahwa wiraswasta meliputi sejumlah karakteristik


seperti percaya pada diri sendiri, cakrawala yang luas ke depan, memiliki ketangguhan
mental, gesit dalam mencoba.

 Menurut Daoed Yoesoef (1981:78), Wiraswasta merupakan dipimpin usaha, baik secara
teknis dan / atau ekonomis dengan aspek fungsional seperti: telah, mengurus, mengambil
tantangan ketidakpastian, bisnis baru mempe-lopori, penemu (inovator) atau peniru
2

(imitator); dengan cara mengejar keuntungan maksimum dan manfaat serta membawa
bisnis untuk kemajuan, perluasan, pengembangan, melalui kepemimpinan ekonomi untuk
meningkatkan prestise, kebebasan, kekuasaan dan kehormatan serta kelangsungan usaha.

 Buchari Alama, Wiraswasta adalah seseorang yang memiliki pribadi yang besar,
produktif, ACTION-tan Kreatif melaksanakan rencana tersebut berasal dari ide itu sendiri,
dan kemudian memperluas kegiatannya dengan penggunaan orang lain dan selalu
berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang tinggi.

G. Sifat Penting Wirausaha


Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:

a. Percaya diri (self confidence)


Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan
dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang
sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-
tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis,
tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
2

Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua
alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif
yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
1. Daya tarik setiap alternatif
2. Kesediaan untuk rugi
3. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :

1. Keyakinan pada diri sendiri


2. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
3. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
d. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga
ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan,
kuncinya dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari
yang ada sekarang.
f. Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik
2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
2

3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan


adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru.
g. Pekerja Keras dan Cerdas
Menjalankan suatu usaha memerlukan banyak energy dan dorongan. Ini meliputi
kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lebih lama, bila perlu untuk bekerja
keras terus menerus, dan dapat mengatasi apabila kurang tidur.

h. Membangun untuk masa depan


Sasaran kebanyakan wirausaha sukses ialah untuk membangun pekerja yang
aman dan penghasilan bagi mereka berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Ini
berarti seorang wirausaha mengerti bahwa mereka memerlukan waktu beberapa tahun
untuk meraih keberhasilan, sampai mencapai standar wajar.
i. Berorientasi pada sasaran
Sukses dalam berbisnis tergantung pada kemampuan untuk menetapkan sasaran
atau target yang realistis dan bekerja dengan tekad penuh untuk menanggapinya.
Kemampuan untuk menetapkan sasaran (untuk hal-hal yang dianggap pantas dikejar)
dan bekerja untuk meraihnya adalah hal mendasar bagi seorang wirausaha’
j. Teguh
Sermua usaha memiliki masalah dan hal-hal yang mengecewakan. Bersifat teguh
dalam memecahkan persoalan adalah salah satu kunci untuk menjadi wirausaha
sukses.
k. Dapat mengatasi masalah
Selain keberhasilan, semua bisnis tidak terlepas dari kekecewaan dan kegagalan.
Mengatasi kegagalan berarti mengakui kegagalan, belajar dari kegagalan itu, dan
mencari peluang baru. Tanpa karakteristik ini, kegagalan dapat mengakhiri upaya
seseorang untuk menjadi pemilik bisnis.
l. Kemampuan memberikan umpan balik/respon
2

Seorang wirausaha selalu ingin mengetahui apakah bisnis mereka berjalan


dengan baik dan mengikuti kinerja mereka. Mendapat umpan balik dan nasehat yang
berguna dari orang lain ialah karakteristik lain yang penting dari seorang wirausaha.
m. Menunjukkan inisiatif
Riset menunjukkan bahwa wirausaha yang berhasil adalah mereka yang berani
mengambil inisiatif dan secara personal mereka akan mengambil tanggung jawab atas
keberhasilan atau kegagalan bisnis mereka.
n. Menjadi pendengar yang baik
Wirausaha yang berhasil bukan orang yang selalu melihat ke dalam (inward
loking) dan tidak pernah menggunakan sumber daya dari luar. Kemandirian tidak
meniadakan kemampuan untuk meminta bantuan, bila perlu, dari orang-orang lain
seperti pegawai bank, akuntan, atau konsultan bisnis. Kemampuan mendengar
nasehat dari orang lain adalah karakteristik kunci seorang wirausaha.

o. Menetapkan standar kinerja sendiri


Menetapkan standar kinerja kemudian bekerja untuk mencapainya adalah
indicator lain dari seorang wirausaha yang berhasil. Standar ini antara lain dari
seorang wirausaha yang berhasil.
p. Dapat mengatasi ketidakpastian
Menjadi seorang wirausaha menghadapi banyak ketidakpastian dari pada
menjadi pegawai. Ketidakpastian ini menyangkut penjualan dan omzet, namun sering
juga dalam hal lainnya, seperti pengiriman, material dan harga, dan dukungan bank.
Kemampuan untuk mengatasi ketidakpastian tanpa merasa stress adalah sifat yang
diperlukan seorang wirausaha.
q. Memiliki komitmen
Memulai dan menjalankan usaha menuntut komitmen total dari seorang
wirausaha dari segi waktu, uang dan gaya hidup. Ini harus menjadi prioritas utama
dalam kehidupan wirausaha.
r. Membangun diatas kekuatan
2

Wirausaha yang sukses bekerja berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, seperti


keterampilan pribadi, keterampilan antarpribadi (interpersonal skill), keterampilan
menjual, keterampilan berorganisasi, keterampilan menulis, pengetahuan akan produk
dan jasa khusus, pengetahuan tentang orang-orang yang bergerak di bidang yang
sama dan kemampuan untuk membuat dan menggunakan jaringan bisnis dan kontrak.
s. Keandalan dan integritas
Kualitas kejujuran, keadilan, dan keandalan dalam arti melakukan apa yang telah
dijanjikan adalah sifat yang penting dari seorang wirausaha.

H. Jenis-Jenis Kewirausahaan
Menurut Williamson jenis kewirausahaan ada empat, yakni :

1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-
transformasi atraktif
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera
melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk
melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut
akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di banyak
negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut
sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai
Rent-seekers (pemburu rente).
2

I. Proses Kewirausahaan
Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh
Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
a. Proses Inovasi
Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah: keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor
pendidikan dan faktor pengalaman. Adanya inovasi yang berasal dari diri
seseorang akan mendorong dia mencari pemicu kearah memulai usaha.
Sedangkan faktor-faktor environment mendorong inovasi adalah: adanya
peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman adalah
sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh
adanya peluang dan kreativtas.
b. Proses Pemicu
Beberapa faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang
memicu atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah:
 Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang,
 Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain,
 Dorongan karena faktor usia,
 Keberanian menanggung resiko,
 Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.

Faktor-faktor Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:

 Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.


 Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki
tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasinya strategis
dan sebagainya.
 Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis.
2

 Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan


dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit, dan bimbingan usaha
yang dilakukan oleh Depnaker.

Sedangkan faktor Sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis


adalah:

 Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain


 Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha
 Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
 Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan
 Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
c. Proses Pelaksanaan
Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sesuah bisnis
adalah sebagai berikut:
 Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.
 Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama.
 Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
 Dan adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai
keberhasilan.
d. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain:
 Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua
rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.
 Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
 Adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya.
 Adanya produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki.

Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dan


pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut:
2

 Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan.


 Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinu.
 Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas
keuangan.
 Adanya sumber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan.
 Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan
bidang ekonomi yang menguntungkan.
Dalam proses Kewirausahaan, secara umum tahap-tahap adalah :
1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising.
Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap
ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM,
kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil
yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan
maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
2

berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor
tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu,
seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan
faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi
kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan
keluarga (Suryana, 2001 : 34).

J. Manfaat Kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang,
dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum
mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat
kepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah. Sehingga manfaat kewirausahaan
adalah sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis
untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup
mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk
untuk mewujudkan cita-citanya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap
peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat
penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak
pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam
yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud
2

kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan


harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak
berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara
bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis
yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi
diri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas,
antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri
memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu
mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya,
tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir
75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan
wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan
William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3 dari jutawan Amerika
Serikat. “Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih
besar untuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain
(karyawan perusahaan lain).
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat
yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan
dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil. Pemilik menyukai kepercayaan
dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia
2

selama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis


dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam
melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi
manajer perusahaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakan
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah
bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan
wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab mereka
tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau
kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka
melakukannya. Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey. Menurut
McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah
terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi
penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan
lebih kepada proses atau perjalanannya.
7. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat
sebagai pribadi yang unggul dan patut diteladani
8. Dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya
9. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran
10. Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi
wirausahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika
seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para
pemilik perusahaan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A. Profil Usaha
Nama usaha : Puding fruity milk
Jenis usaha : Kuliner
Alamat usaha : Akademi Keperawatan Pelni

B. Bidang Usaha
Usaha Puding fruity milk bergerak dibidang cemilan sehat. Memilih bidang makanan
sehat atau puding karena usaha ini lah kita dapat memenuhi kebutuhan bahkan berlebih.
Modal yang dikeluarkan pun tidak begitu banyak, namun keuntungan yang diperoleh
lebih dari cukup dari modal yang dikeluarkan.Usaha puding seperti ini kami pikir sangat
membantu untuk awal usaha dan terbilang sedikit pesaingnya. Untuk sasaran pemasaran,
Puding fruity milk ini aman untuk dikonsumsi untuk segala jenis usia khususnya anak-
anak dan remaja.

C. Analisis SWOT
1. Stenght
Produk yang dihasilkan “Puding Fruity Milk” enak rasanya, pemiliknya ramah,
proses pembuatannya bersih, menggunakan bahan-bahan alami, jumlah pesaing
produk sejenis tergolong masih rendah dan disukai berbagai kalangan.
2. Weakness
Belum mempunyai tempat tersendiri untuk perusahaan ini.
3. Opportunity
“Puding Fruity Milk” diperkirakan akan lebih maju jika sudah mempunyai cabang
ditempat-tempat yang ramai untuk memperbanyak konsumen dan memperluas

3
4

jaringan pemasaran produk serta memperbanyak variasi rasa. Namun peluang saat ini
masih dianggap besar untuk dipasarkan di area kampus.
4. Threat
“Puding Fruity Milk” terbilang belum terlalu banyak usaha jenis seperti ini dengan
melihat kondisi yang sudah di survey di lingkungan sekitar, adanya usaha usaha baru
lainnya merupakan ancaman bagi usaha kami.
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN

A. Produk dan Segmentasi Pasar


1. Produk
Produk ini adalah Puding yang menggunakan bahan-bahan alami, rasanya manis dan
berserat tinggi serta baik untuk kesehatan, adapun harganya juga sangat terjangkau.
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dari produk ini yaitu untuk kalangan umum karena bisa dinikmati
dari semua kalangan, dari yang muda sampai yang sudah dewasa juga bisa
menikmati produk ini.

B. Perencanaan Pemasaran
1. Analisis Target Pasar
Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan
pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat
kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem
keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli yang berminat.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro inipun harus
menentukan segmen pasarnya. Segmentasi pasar PUDDING FRUITY MILK ini
terdiri beberapa faktor:
a. Faktor Geografis : Akademi Keperawatan Pelni dan sekitarnya
b. Faktor Demografis :
1) Usia : semua usia
2) Jenis Kelamin : pria dan wanita

5
6

Usaha PUDDING FRUITY MILK ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena
peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa
menikmatinya.
2. Pasar Sasaran (Targeting Market)
Peluang pasar dari usaha ini cukup luas segmen pasarnya dengan sasaran utama
adalah masyarakat Akademi Keperawatan Pelni dan sekitarnya secara umum.
3. Metode Identifikasi Minat Konsumen
Dalam hal ini para pengusaha harus mengetahui jenis makanan ringan apa yang
diinginkan konsumen, serta mengenai harga dan pelayanan yang diharapkan.
Oleh karena itu, kami berupaya untuk menerapkan beberapa metode yang mampu
memuaskan keinginan bahkan kebutuhan konsumen, dengan metode:
a. Penetapan harga ekonomis. Setelah diadakan pengamatan pasar dan
dibandingkan dengan biaya produksi, maka kami menetapkan harga penjualan
PUDDING FRUITY MILK seharga Rp.5000/cup
b. Pelayanan yang ramah, kebersihan, dan senyum.
BAB IV
ANALISIS KEUANGAN
A. Modal
1. Bahan Baku :
a. Agar-agar : Rp. 20.000,-
b. Gula : Rp. 9.000,-
c. Susu : Rp. 9.500,-
d. Pewarna Makanan: : Rp. 6.000,- +
Total Rp 44.500,-
2. Bahan Tambahan
a. Sirup ABC : Rp. 15.000,-
b. Buah- buahan : Rp. 27.000,- +
Total Rp 42.000,-
3. Biaya Perlengkapan/Peralatan:
a. Cup @ 100 : Rp.20.000,-
b. Sendok : Rp. 3.000,-
c. Plastik Fla : Rp. 3.500,- +
Total Rp 26.500,-
Jadi, total modal yang dibutuhkan adalah Rp. 113.000,-

B. Perkiraan Pengeluaran
Modal sejumlah Rp. 113.000,- mampu untuk memproduksi 30 cup puding.
HPP = Modal : Produksi
= Rp. 113.000 : 30
= Rp. 3.766,- à Rp 3.800

C. Perkiraan Laba/Rugi
Laba yang diinginkan 25% = Laba x HPP
= 25% x Rp. 3.800,-
= Rp. 950 ,-

7
8

Harga Jual = Total Laba (Rp) + HPP


= Rp. 950,- + Rp. 3.800,-
= Rp. 4.750
= Rp. 5.000 (dibulatkan)

D. Perkiraan Pendapatan
Target per-hari = 30 cup
Pendapatan = 30 x 5.000
= Rp.150.000
Pendapatan per-bulan = 30 x 150.000
= Rp. 4.500.000
Pendapatan per-tahun = 12 x 4.500.000
= Rp. 54.000.000

E. Perhitungan BEP
BEP = Total Biaya : Harga jual rata-rata
= 113.000: 5.000
= 22,6 cup
= 23 cup (pembulatan)

Total Per Hari = BEP : Target penjualan per hari


= 23 : 30
= 0,76 / 1 hari
Untuk mencapai BEP harus menjual 23 cup yang dapat di capai selama 1 hari.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kegiatan yang kami lakukan adalah bahwa mahasiswa sangat memerlukan proses
pembelajaran seperti ini. Karena kita bisa secara langsung merasakan bagaimana cara
menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi dasar
ketika nanti kami akan membuka suatu usaha asal ada kemauan dan keinginan untuk
berusaha pasti kita bisa melakukannya.

B. SARAN
Ada beberapa saran dari kami dalam menjalankan suatu usaha yaitu sebelum
melaksanakan usaha membuat perencanaan dalam bentuk tulisan atau proposal terlebih
dahulu agar perencanaan dengan baik, modal awal tidak perlu langsung menggunakan
modal yang terlalu besar sebelum melihat situasi pasar, menjaga kebersihan lingkungan
usaha dan kebersihan produk, pelayanan harus lebih ditingkatkan agar konsumen merasa
puas terhadap pelayanan yang kita berikan sehingga bisa menjadi pelanggan tetap.
Semakin banyaknya pelanggan dalam jangka waktu tertentu dapat memerluas
pemasaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://karinov.co.id/contoh-analisis-swot-perusahaan/
https://luthfan.com/contoh-proposal-usaha/
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14158
https://sites.google.com/site/adeptoacc/laporan-keuangan-dan-analisis-keuangan
Alma, Prof. Dr. Buchari. 2007. Kewirausahaan, Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta.
Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Suparyanto. 2013. Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung :
Alfabeta.
Sunarya, Abas dkk. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta : CV Andi Offset

10

Anda mungkin juga menyukai