Anda di halaman 1dari 4

1.

SCENE SIZE UP (BERDASARKAN TEMPAT KEJADIAN)


Setiap scene yang ditanggapi oleh Paramedis memerlukan penilaian keselamatan,
kondisi lingkungan, jenis dan jumlah pasien, serta kebutuhan akan sumber daya khusus
untuk membantu dalam manajemen scene. Beberapa informasi ini dapat diperoleh, dan
beberapa setidaknya diantisipasi, sebelum paramedis tiba di tempat kejadian. Apa
informasi dispatch? Apakah dispatch memberikan petunjuk tentang kemungkinan
bahaya scene, seperti kebakaran atau bahan berbahaya? Apa bidang yang ditanggapi
oleh Paramedis itu? Apakah mungkin ada beberapa pasien atau kebutuhan akan
layanan penyelamatan khusus? Semua masalah ini harus dipertimbangkan saat dalam
perjalanan ke tempat kejadian.
A. Universal precaution?
B. Lihat keadaan sekitar
Langkah pertama dalam setiap penilaian pasien adalah memastikan bahwa
tempat kejadian aman untuk masuk. Scene aman menjamin kesejahteraan
Paramedis. Paramedis yang terluka tidak akan bisa membantu siapa pun. Demikian
juga, scene yang tidak aman tidak boleh dimasuki. Paramedis harus terus bertanya
apakah kondisinya tetap cukup aman untuk melanjutkan pekerjaan di tempat
kejadian. Harus diingat bahwa bahkan scene berbahaya pada awalnya dapat
tampak aman dan kondisinya dapat memburuk dengan cepat.

Ketika menilai keselamatan scene, prioritas pertama adalah keselamatan pribadi.


Banyak scene di mana EMS disebut memiliki potensi bahaya. Kecelakaan
kendaraan, kecelakaan industri, dan scene penyelamatan semua membuat
Paramedis berpotensi cedera karena kendaraan yang bergerak, permukaan yang
tajam, bahaya terjepit atau hancur, dan sengatan listrik atau paparan api. Situasi
tertentu melibatkan bahan berbahaya, gas beracun, atau lingkungan tanpa oksigen
yang memadai. Ini dapat menyebabkan cedera atau kematian. Adegan kejahatan
dan permintaan bantuan kepada orang-orang yang terganggu secara emosional
selalu membawa risiko kekerasan.
Seringkali Paramedis terluka di tempat kejadian karena bahaya yang jauh lebih
tidak jelas. Jatuh dari tergelincir pada permukaan yang tidak stabil, es, genangan air,
dan bahaya perjalanan yang tidak terlihat adalah hal biasa. Hewan-hewan
peliharaan, yang sering gelisah oleh aktivitas-aktivitas yang tidak biasa dan kacau di
tempat-tempat darurat, juga diketahui telah melukai personel darurat.
C. Prioritas utama: keselamatan penolong  lingkungan yang aman untuk
bekerja
Seiring dengan bahaya keselamatan yang terlihat di tempat darurat, kita harus
selalu ingat potensi yang tidak terlihat untuk terpapar patogen darah dan udara.
Paramedis harus menerapkan tindakan pencegahan isolasi zat tubuh (BSI) untuk
semua pertemuan pasien terlepas dari dugaan diagnosis. BSI menciptakan
penghalang antara Paramedis dan kemungkinan bahan infeksius melalui
penggunaan sarung tangan, masker, gaun, dan pelindung mata. Sarung tangan
harus selalu dipakai ketika Paramedis berinteraksi dengan cairan tubuh, kulit yang
utuh, dan permukaan tubuh yang lembab.
Penggunaan masker dan pelindung mata atau pelindung wajah untuk melindungi
mata, hidung, dan mulut sangat penting setiap kali melakukan prosedur atau
kegiatan perawatan pasien yang mungkin menghasilkan percikan atau semprotan
darah atau sekresi tubuh. Gaun juga harus dipakai untuk melindungi kulit dan
mencegah kekotoran pakaian setiap kali ada cipratan darah atau sekresi tubuh.
Mencuci tangan dengan benar adalah salah satu hal terpenting yang dapat
dilakukan paramedis untuk mencegah penyebaran infeksi.
D. Initial triage. Berapa jumlah korban?
Setiap scene harus diselidiki untuk menentukan jumlah pasien yang sebenarnya.
Sangat penting untuk menentukan berapa banyak pasien yang membutuhkan
perawatan di tempat kejadian.
Jika ada lebih banyak pasien daripada unit yang dapat dirawat secara efektif,
maka rencana korban massal harus dimulai. Sumber daya tambahan apa pun yang
diperlukan harus diminta. Dalam situasi ini, penting bagi unit menanggapi pertama
untuk menetapkan perintah dan memulai triase. Seorang Paramedis cenderung
mengorganisir respon yang memadai dari sumber daya tambahan jika terlibat
langsung dalam kegiatan perawatan pasien.
E. Mekanisme cedera
Setelah memastikan keamanan tempat kejadian, langkah selanjutnya adalah
menilai mekanisme cedera pasien (MOI) atau sifat penyakit pasien. Untuk pasien
yang mengalami peristiwa traumatis, Paramedis harus menentukan MOI dengan
mendapatkan informasi dari pasien, keluarga, atau orang yang melihatnya, serta dari
inspeksi tempat kejadian. MOI adalah instrumen atau peristiwa yang mengakibatkan
kerugian pada pasien. Seringkali, MOI jelas, seperti tabrakan kendaraan bermotor
(MVC) atau jatuh. Namun, terkadang tidak begitu jelas.
Jika ragu, paling aman untuk mengasumsikan bahwa kondisi tersebut terkait
dengan trauma dan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai untuk
menghindari kemungkinan cedera yang memburuk yang mungkin tidak segera
terlihat jelas.
Ketika menilai MOI, ingatlah untuk mencatat lingkungan sekitar kemudian
digunakan untuk membuat laporan temuan ini kepada staf rumah sakit yang tidak
dapat menentukan kondisi ini untuk diri mereka sendiri. Sifat penyakit pada dasarnya
adalah riwayat penyakit saat ini.
F. Rapid extrication?
G. Aktifkan EMS

Anda mungkin juga menyukai