I. TUJUAN
Untuk memberikan petunjuk dan langkah-langkah yang harus dilakukan pada keadaan
darurat (EMERGENCY) kepada semua Karyawan yang berada di lingkungan kerja PT.
Cita Mineral Investindo Tbk, misalnya : karyawan cidera, fatality dan kebakaran.
III. DEFINISI
Keadaan Darurat
Setiap situasi tidak normal dan berbahaya ataupun yang mengancam lingkungan
memerlukan tindakan cepat untuk mengendalikan, memperbaiki mengevakuasi
karyawan dan mengembalikan pada kondisi yang aman. Seperti ; Kecelakaan,
Kebakaran, Ledakan, tumpahan bahan kimia, Kebocoran gas, Kejadian alam (gempa
bumi, tsunami), Gangguan sipil dll.
Koordinator
Orang yang bertanggung jawab untuk mengorganisir semua unsur agar keadaan
darurat dapat dikendalikan, termasuk :
1. Menyampaikan kepada semua petugas bahwa insiden berada dibawah kendali
Koordinator
2. Mengunakan telepon layanan keadaan darurat yang tercantum dalam “Emergency
Contact Numbers” Bila diperlukan.
3. Menghubungi Pimpinan Perusahaan/ Pimpinan di Proyek dan Instansi yg terkait
untuk investigasi dan tindakan lebih lanjut.
Supervisor
Orang yg bertanggung jawab terhadap bawahan yg menjadi tanggung jawabnya,
mengendalikan situasi keadaan darurat di lapangan, termasuk pengaturan lewatnya
kendaraan layanan keadaan darurat menuju tempat kejadian, pengelolaan lalu lintas
dan pengaturan tangung jawab khusus jika diperlukan.
No : 03/HSE-SMKP/CMI/18
Warden
Orang yang bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan Koordinator dalam
menghadapi keadaan darurat sampai keadaan tersebut dapat dikendalikan, misalnya
dalam hal adiministrasi Camp, Keuangan/ accounting dll.
Keamanan
Orang yang bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan koordinator dalam menjaga
dan melindungi kemanan karyawan dan aset perusahaan dari ancaman yg tidak
diinginkan.
Petugas Medis
Orang yang mempunyai kemampuan khusus di bidang medis / kesehatan dan
bertanggung jawab bekerjasama dengan koordinator untuk memberikan pertolongan
dan pelayanan medis terhadap karyawan.
Koordinator
Petugas
Warden Supervisor Medis Keamanan
1. Site Manager
a. Memastikan bahwa prosedur ini dijalankan sebagaimana mestinya.
3. HSE Supervisor
a. Mengkoordinasi dalam menangani kondisi amergency yang terjadi
b. Memastikan bahwa semua karyawannya dapat menghadiri, berpartisipasi dan
berkontribusi secara aktif pada pertemuan K3 mingguan/ Safety Talk.
c. Membentuk team investigasi
No : 03/HSE-SMKP/CMI/18
d. Berkontribusi secara aktif dan secepat mungkin mendatangi TKP untuk melakukan
evakuasi bilamana diperlukan
a. Mengumpulkan saksi-saksi sebagai petunjuk investigasi
4. Safetyman
a. Membantu kelancaran evakuasi dan lalu-lintas bilamana terjadi di jalan utama atau jalan
hauling
V. PROSEDUR KERJA
a. Pertama-tama kurban diberikan penanganan P3K dan Jika korban tidak sadarkan
diri atau tidak dapat bergerak, maka korban tidak boleh digerakkan atau
dipindahkan.
b. Segera berikan pertolongan dengan prinsip DRABC :
D – Danger (pastikan jika ingin menolong korban, anda mengobservasi bahaya apa
yang akan timbul jika hendak menolong, kalau kondisi aman segera berikan
pertolongan)
R – Response (pastikan untuk mengetahui respon korban sebelum menolong,
Kalau tidak ada respon, kemungkinan korban mengalami cidera serius/ berat)
A – Air way (bersihkan jalan nafas korban yang tidak sadarkan diri) dan berikan
pernafasan bantu, Jika anda tidak bisa segera minta bantuan kepada orang yang
mahir.
c. Amankan peralatan dilokasi kejadian supaya terhindar dari kecelakaan yang
mungkin terjadi sehingga orang yang akan memberikan pertolongan terhindar dari
bahaya.
d. Korban dibawa ke Clinik terdekat
e. Jika dari pihak dokter/ Paramedik Clinik korban memerlukan perawatan yang lebih
lanjut & segera bawa ke Rumah Sakit
f. Hubungi bagian HRD, untuk mengurus administrasi dan menghubungi keluarga
korban, jika korban dibawa ke Rumah Sakit.
g. Laporkan kepada HSE, HSE melanjutkan untuk melapor kepada Site Manager/ KTT
h. HSE segera meninjau tempat kejadian
i. Amankan lokasi kecelakaan, catat saksi-saksi dan minta keterangan terjadinya
kecelakaan untuk keperluan investigasi, ambil gambar atau sket lokasi.
No : 03/HSE-SMKP/CMI/18
5.4. FATALITY
a. Amankan peralatan dan lokasi kejadian supaya terhindar dari kecelakaan yang
mungkin terjadi sehingga korban dan orang yang akan mengevakuasi korban
terhindar dari bahaya.
b. Jangan menggerakkan korban bilamana dikenali adanya kemungkinan patah tulang
karena korban bisa bertambah parah
c. Segera laporkan kepada Supervisor.
d. Laporkan kepada Site Manager dan bagian HSE untuk datang ke lokasi accident.
e. Amankan lokasi dan barang bukti dengan memasang pita sekeliling area. Dilarang
menggeser atau memindahkan korban atau barang bukti tanpa persetujuan
Pimpinan atau orang yang berwenang.
f. Kumpulkan saksi dan semua bukti untuk kebutuhan investigasi dan didokumentasi
dengan photo
g. HSE menghubungi HRD Departemen
h. Bagian HRD menghubungi keluarga korban, memberitahukan kejadian accident.
i. Berkoordinasi untuk memberitahukan kepada Polisi atau Dinas Pertambangan
tentang kejadian kecelakaan.
j. Korban dibawa ke Rumah Sakit untuk di otopsi
k. HSE membentuk team investigasi.
l. Catat dan Laporkan kejadian kepada Site Manager, Deputy GM dan KTT.
m. Isolasi tempat kejadian