Zat Aditif Beton
Zat Aditif Beton
Berdasarkan jenisnya, terdapat empat macam zat aditif yang biasa digunakan
dalam pembuatan beton bangunan. Beberapa bahan tambahan tersebut meliputi fly
ash, slag, silica fume, dan pozzolan. Berikut ini merupakan penjelasan dari Arafuru
tentang bahan-bahan tambahan tersebut.
1. Fly Ash
Di Indonesia, fly ash dikenal sebagai abu terbang batubara. Pengertian fly ash
menurut ASTM C.168 adalah partikel butiran halus yang dihasilkan dari residu
pembakaran batubara atau bubuk batubara. Ada 2 macam fly ash, di mana yang
pertama ialah abu terbang normal yang diperoleh dari pembakaran batubara
antrasit/batubara bitomios. Sedangkan yang kedua yakni abu terbang kelas C yang
didapatkan dari batubara lignite/batubara subbitemeus. Perbedaan mendasar antara
kedua fly ash ini yaitu abu terbang kelas C mengandung kapur/lime mencapai 10
persen daripada beratnya.
2. Slag
Hasil residu dari pembakaran tanur yang tinggi disebut slag. Berdasarkan ASTM
C.989 yang berjudul Standard Specification for Ground Granulated Blast Furnance
Slag for Use in Concrete and Mortar mendefinisikan slag sebagai material non-
metal berbentuk halus yang dihasilkan dari pembakaran lalu didinginkan dengan
mencelupkannya ke dalam air. Peran slag di antaranya memperkuat beton,
menaikkan rasio antara kuat tekan dan kelenturan, mengurangi variasi kuat tekan,
meningkatkan daya tahan, dan mencegah terjadinya porositas.
3. Silica Fume
Dikutip dari ASTM C.1240-95 yang berjudul Specification for Silica Fume for Use
in Hydraulic Cement Concrete and Mortar, silica fume adalah material halus yang
diciptakan dari tanur tinggi atau sisa produksi silicon/alloy besi silicon, di mana
mempunyai kandungan silica yang lebih banyak. Kegunaan utama dari zat aditif
yang satu ini yakni guna memperoleh beton yang berkualitas tinggi dan memiliki
kemampuan yang baik dalam menopang kuat tekan. Oleh karena itu, silica fume
sering ditambahkan dalam pembuatan adukan beton untuk kolom struktur, dinding
geser, elemen pre-cast, beton pra tegang, dan lain-lain.
4. Pozzollan
Zat aditif pada beton bervariasi tergantung fungsi pemakaiannya. Fungsi zat
aditif pada beton diantaranya adalah :
1. Memperkuat
2. Mempercepat
3. Memperlambat
3. Perusahaan Pembuat Bahan Aditif • PT Sika Indonesia terlahir dengan nama PT
Sika Nusa Pratama pada 1987, sebagai perusahaan kimia konstruksi. Baru pada
2003 perusahaan berdarah Swiss ini berganti nama menjadi PT Sika Indonesia.
Tahun ini pula PT Sika Indonesia memindahkan kantor pusatnya ke pabriknya
yang ada di Cileungsi, Bogor.
7. Bahan Aditif Memperlambat Pengerasan Beton oleh SIKA Plastocrete RT6 Plus
Fungsi : memperlambat waktu setting beton untuk mendapatkan kualitas beton
tinggi, dan digunakan pada penuangan volume beton yang besar, pengantaran
beton ready mix yang jauh, dan pengecoran pada tempat yang sulit. Konsumsi : 0,2
– 0,6 % dari berat semen Warna : Cokelat Tua
8. Bahan Aditif Memperkuat Beton oleh SIKA Sika Viscocrete 7060 HE Fungsi :
digunakan sebagai campuran beton untuk beton dengan kekuatan yang baik
Keuntungan : • Mengurangi permeabilitas beton • Mengurangi penyusutan
Konsumsi : 0,2 – 0,8 % dari berat semen untuk workabilitas sedang, dan 1 – 2 %
dari berat semenuntuk workabilitas tinggi Warna : Kuning