Anda di halaman 1dari 144

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Sekarang kita teruskan pula kepada pelajaran yang kita tuju,yaitu Ma’rifatullah,artinya
MENGENAL ALLAH AZZA WAZALLA.Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,kenalilah
DIRI. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w : MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD
AROFA ROBBAHU,artinya :Barang siapa mengenal akan dirinya,niscaya mengenal akan
tuhannya. Perjalanan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri,perjalanan itu dimulai dari dalam
terus kedalam,akhirnya serta alam dengan keindahannya dan dengan keganjilannya,hanyalah
sebagai saksi pencari diri.
Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,maka kenallah diri,sebelum kita mengenal diri lebih
dahulu,kenallah Adam lebih dahulu,dan sebelum kenal kepada Adam kenallah
MUHAMMAD lebih dahulu.Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan mengenal
akan tuhan Allah Azza Wazalla.
Baiklah kita mulai dengan ayat yang berbunyi : INNALAHA KHOLAQO QOBLAL ASIA
INNURI NABIYUKA. Bahwasanya Allah Talala menjadikan dahulu daripada segala asia itu
ilah NUR NABIMU. Diriwayatkan oleh ZABIR beliau pernah juga bertanya kepada
Nabiallah s.a.w. ; yaitu dijawab oleh Nabi AWWALUMA KHOLAQOL LAHU TAALA
NURI NABIYIKA,YA ZABIR. Mula mula dijakan AllahTa’ala daripada segala asia itu ialah
: NUR NABIMU ya ZABIR.
Maka nyatalah RUH NABI itu dijadikan dahulu daripada segala asia itu,dan lagi dijadikan ia
daripda Zatnya jua,tetapi sebelum tuhan menjadikan NUR MUHAMMAD,Tuhan telah
mengatakan dalam kitabnya Al’quranul qarim yang berbunyi : artinya : Pertama kujadikan
ILMU sebelum kujadikan NUR MUHAMMAD. Maka nyatalahkepada kita bahwa : NUR
MUHAMMAD.
Maka nyatalah kepada kita bahwa NUR MUHAMMAD itu jadi daripada ILMUnya dan
daripada KUDRAT DAN IRADATNYA jua,seperti kata Syeh ABDUL WAHAB
SYAHRANI : INNALAHA KHOLAQOR RUHUN NABIYI MUHAMMADIN
MINZATIHI,WAKNOLAQOR RUHUL ALIMU MINNURI MUHAMMAD S.A.W.
Bahwasanya Allah Ta’ala menjadikan Roh nabi itu daripada Zatnya jua, dan daripda ilmunya
jua, dan serta qudrat dan iradatnya. Dan menjadikan Roh sekalian alam ini daripada NUR
MUHAMMAD s.a.w Maka nyatalah kepada kita bahwa Roh sekalian alam ini daripada NUR
MUHAMMAD jua.
Dan segala batang tubuh kita ini nyata daripada Adam,tetapi Nabi Adam itu dijadikan
daripada tanah,seperti firman Allah Ta’ala dalam AL qur’an : KHOLAQOL INSANA
MINTIN artinya : Aku jadikan Insan Adam itu daripada tanah dan tanah itu jadi daripada Air,
dan Air itu jadi daripada NUR MUHAMMAD s.a.w. jua. Maka nyatalah kepada kita bahwa
Roh kita dan batang tubuh kita ini jadi daripada NUR MUHAMMAD; maka wajarlah kita ini
bernama MUHAMMAD. Dan nyatalah bahwa kalau Roh kita dan batang tubuh kita ini
daripada Nur Muhammad. Maka kita ini tiada lain dan tiada bukan,pada Hakikatnya Nur
Muhammad jua. Dan kalau telah jelas dalam hati marifatakan hakikat Nur Muhammad itu,
maka hendaklah engkau mesrakan Nur Muhammad itu kepada Roh dan kepada batang
tubuhmu dan kepada seluruh kainat. Kalau sudah benar-benar mesra,insya allah engkau akan
melihat keelokan zat yang wajibal wujud.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang mengenal diri,yaitu sekalian
nanti bab yang akan datang kita perdalam lagi menurut yang semestinya.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 1


Dan Syeh ABDUL RA’UF berkata : yang sebenar-benar diri itu ialah nyawa. Yang sebenar-
benarnya nyawa itu ialah Nur Muhammad. Dan yang sebenar-benarnya Nur Muhammad itu
ialah sifat. Yang sebenar-benarnya sifat itu ialah zat. Tetapi disini bukan zat hayun,tapi zat
hayat.
Dan lagi kata aribillah : Bermula yang sebenar-benarnya diri itu ialah Roh,tatkala ia nasab
sekalian tubuh,nyawa namanya. Tatkala keluar masuk nafas namanya. Tatkala ia
berkehendak hati namanya. Tatkala ia ingin akan sesuatu nafsu namanya. Tatkala ia memilih
akan sesuatu ihtiar namanya. Taktkala ia dapat memperbuat akan sesuatu akal namanya. Dan
tatkala ia yakin akan sesuatu iman namanya.
Jadi pohon akal itu adalah ilmu. Inilah yang disebut yang se-benar benar diri. Tetapi
janganlah terhenti kepada roh itu saja, teruskanlah kepada yang hak. (kepada Allah Ta’ala).
Dan firman Allah Ta’ala dalam Al qur’an :
ANA MINNURILAH WAL ALIMU MINNUR,artinya : Dari pada cahaya Allah,dan sekalian
Ilmu daripada cahayaKu. Tetapi Nur disini bukan lah menurut pahaman umum yang berlaku
ia bukan zat,bukan benda dan bukan materi,tetapi diatas segala-galanya. Insya Allah kita akan
bertemu juga dengan NUR cerlang cemerlang itu. Sekarang kita teruskan kepada firman
Allah : KHOLAQTUKA LIADJLI WA KHOLAQTUL ASNI LIADJLIKA, artinya : Aku
jadikan engkau karenaku ya Muhammad dan Aku jadikan sekalian alam itu karenamu ya
Muhammad. Jadi dengan adanya ini tadi, maka nyatalah kepada kita bahwa Nur Muhammad
itu jadi daripada Nur Allah Jua,atau yg lazim disebut NUR ZAT atau NUR ILAHI ROBBI.
Maka kalau demikan adanya,wajarlah kita ini dengan Zat Allah Ta’ala,sebab Zat itulah
bermula segala ujud. Tidak ada yang ujud, hanyalah Allah dan perbuatan Allah.
Maka adalagi sebuah hadis qudsyi berbunyi : AL INSANU SIRRI WAANA SIRRAHU.
Artinya : insan itu rahasiaKu,dan Akupun rahasianya. Dan lagi firman yang berbunyi : AL
INSANU SIRRI WA ANA SIRRI WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH, artinya : insan
itu rahasiaku,rahasiaku itu sifatku,dan sifat itu tiada lain daripada aku jua. Jadi yang sebenar-
benarnya insan itu manusia, yang sebenar-benarnya manusia itu ialah Af’al Allah. Yang
sebenar-benarnya Af’al Allah itu ialah Sifat Allah. Yang sebenar-benarnya Sifat Allah itu
ialah Zat Allah. Karena zat dan sifat itu tiada menerima tunggal; dan Zat dan Sifat itu tiada
sekutu dan tiada pula bercerai. Dan barang siapa menyekutukan Zat dan Sifat, atau
menceraikannya, maka tersebut dihukumkan SYIRIK KHAFI.
Orang yang mmenceraikan itu berdosa. Orang yang syirik itu syirik zali hidupnya penuh
dosa yang tiada maaf baginya. Karena orang yang seperti itu ia merasa bahwa dirinya yang
ada. Sabda Rasulullah s.a.w. didalam Al hadist : yang berbunyi UJUDUKA ZAMBUN
QIAASALAHU LIGOIRIH. Artinya : Syirik Khafi itu adalah dosa besar. Jadi selama ujud
Adam masih melekat dalam dirimu,niscaya tiada sampai semua ibadatmu walau setinggi
langit. Jadi untuk melepaskan syirik khafi itu keluarlah engkau dari diri engkau. Disini kita
bicarakan sedikit tentang diri kita yang sebenar-benarnya.
Adapun diri kita ini ada tiga bagian :
Pertama ialah diri yang sebenarnya (rahasia)
Kedua ialah diri terperi (Muhammad)
Ketiga ialah diri terdiri (adam).
Jadi yang pertama tadi ialah kembali kepada yang hak. Kedua ialah kembali kepada rasa
Muhammad. Ketiga ialah yang betah tinggal kepada rasa adam semula. Jadi dosa besar yang
tiada ampunan : kecuali kembali kepada yang sebenarnya. Insya Allah kita uraikan panjang
lebar dan lebih mendalam lagi dalam pelajaran yang akan datang.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 2


MENGENAL DIRI
Sabda Rasulullah s.a.w. : MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA RABBAHU.
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya,niscaya mengenal akan Tuhannya. Jadi sebelum
mengenal Tuhan, kenallah diri. Perjalanan itu kita mulai dari dalam diri kita sendiri, dari
dalam terus kedalam, akhirnya serba alam dan keindahannya dan dengan keganjilannya :
hanyalah sebagai pencari diri.
Alam ini penuh dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi. Rahasia itu tertutup oleh dinding-
dinding, dinding- dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri, atau yang disebut nafsu kita
sendiri, atau disebut pula nafsu saiton, atau dengan kata lain ialah : nafsu lawammah atau
nafsu sawiyah atau nafsu yang batal/agiar. Dinding-dinding itu mungkin tersimbah dan
terbuka, asal kita sudi menempuh jalannya, jalannya ialah : jalan yang ditempuh oleh orang
arif, dan mau mengurangi sedikit dari hawa nafsu kebendaan. Dan sanggup menyisihkan
segala halangan dan rintangan yang hendak menggagalkan niat kita yang baik itu. Jadi yang
hendak kita kenal ini bukanlah diri yang kasar ini. Tetapi diri yang bersifat ketuhanan.
Diri kita ini ada dua unsur : pertama unsure jasad atau badan kasar. Kedua unsur Ruh atau
badan latif. Ruh itu erat sekali pertaliannya dengan Tuhan. Memang sudah hamba katakan
dahulu bahwa RUH itu adalah suatu Rahasia yang amat pelit sekali.
Jadi yang sebenar –benar Ruh itu Nur Muhammad.
Jadi yang sebenar-benar Nur Muhammad itu Sifat. Sebenar-benar sifat itu ialah Zat. Jadi Zat
itu Zat Hayat,bukan Zat Hayun. Jadi Allah adalah nama Zat, dan Muhammad nama Sifat. Zat
dan Sifat itu tiada bersatu dan tiada bercerai.
Sekarang marilah kita teruskan untuk mengenal diri dan mengenal Tuhan Allah Azzawazalla.
WANAN KAANAFI HAJIHI AMA FAHUWA FIL AKHIRATIA’MA WA ‘ADHOLLU
SABBILA, artinya : Barang siapa buta dalam dunia ini, niscaya buta juga di akhirat sesat di
jalan.
Seratus dua puluh empat ribu nabi-nabi dit=utus Tuhan kedalam dunia ini, adalah untuk
mengajar dan memimpin umat manusia, untuk cara-cara membersihkan bathin atau qalbu,
supaya dapat ma’rifat dan mengenal Allah. Tujuan utama ialah : agar memperoleh
kebahagiaan jiwa, dan ketenangan bathin. Karena yang sebenar-benar Kaya itu ialah
kebahagiaan jiwa dan kebersihan hati.
Inilah tujuanutama bagi alat jiwa manusia ini. Inti daripada selaga kebahagiaan itu ialah :
Ma’rifatullah. Jadi siapa yang sudah Ma’rifat itulah sorga dunia dan sorga akhirat nanti. Dan
siapa belum/masih terdinding itulah neraka dunia dan neraka akhirat nanti.
Jadi barang siap tidak ada hasrat memiliki ilmu ini maka samalah ia makan nasi bercampur
pasir.
Ma’rifat itu adalah suatu amanah dari tuhan yang wajib kita tuntut dan kita tuju.
PERINTIS JALAN YANG PERTAMA
Pengantar dan Perintis yang pertama dalam ilmu bathin, atau ilmu hakikat/ilmu tasawuf
adalah RASULULLAH sendiri. Kemudian dijadikan suatu pelajaran, dan ilmu tersendiri oleh
Syaidina ALI KARAMMULLAHUWAJHAH, kemudian dilanjutkan oleh HASAN BASRI
anaknya. Hairoh yang menjadi pembantu peribadi Ummu Salamah yaitu ketika HASAN
BASRI masih kecil ilmu ini sudah mulai melimpah kepada beliau, karena dekatnya kepada
Rasulullah s.a.w.
Kemudian Ahli kebatinan yang pertama sekali ialah : ABU HASYIM AL KUFI, beliau
berasal dari koufah yang meninggal pada tahun 150 atau tahun 761 M. Adapun sumber ilmu
tasawuf itu adalah dari AL QUR’AN dan AL HADITS. Dan menuntut ilmu ini adalah

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 3


hukumnya Fardhu ain. Maka barang siapa tidak peroleh ilmu ini ditakuti mati dalam
kekafiran.
MA’RIFATULLAH.
SEBELUM MENGENAL TUHAN,KENALLAH DIRI.
MENGENAL DIRI :
Diri itu ada dua unsur.
1. Diri jahir berupa jasad.
2. Diri bathin berupa Ruh.
Dan diri itu dapat pula dibagi atas 3 unsur.
1. Diri yang Hak. (diri yang sebenarnya)
2. Diri terperi. (Muhammad)
3. Diri terdiri. (Adam).
Dan Ruh itu ada tiga Martabat.
1. Ruh idhofi (nafas yang keluar masuk)
2. Ruh mukayyat (yang mengedari/yang ergerak keseluruh tubh)
3. Ruh mutlak (yang tetap pada tempatnya)
Dan Zat itu ada tiga Asma.
1. ZAT illahiyah
2. ZAT masbiyah
3. ZAT addahiyah.
Dan diri jahir ada dua unsure bahagi pula.
1. Jasad yang mengandung Ruh.
2. Ruh yang mengandung Jasad.
Dan diri kita ini mengandung dua aspek.
1. Diri yang bersifat ketuhanan (lahud)
2. Diri yang mengandung kehambaan (nasud)
Dan dalam diri kita ini mengandung tiga Rahasia.
1. Rasa yang Hak (rasa tuhan)
2. Rasa Muhammad (Nur Muhammad)
3. Rasa Adam (rasa yang tercela).
Dan didalam diri kita ini ada suatu perbendaharaan yang tersembunyi : disitu ada mahligai.
Didalam mahligai itu ada alat yang halus , ada yang kasar. Kesemuanya itu adalah berupa
amanah tuhan dan suatu titipan Tuhan kepada hambanya. Amanah itu ialah suatu titipan Ruh
dan itulah yang wajib kita pelihara dan kita jaga kemurniaannya. Ruh inilah yang sanggup
mengenal Tuhannya. Dan yang sanggup melaksanakan sebagai khalifah didalam bumi ini.
Apakah alat yang halus dan kasar itu tadi?
Sekarang marilah kita uraikan satu persatunya.
Adapun diri kita ini ada dua unsur/macam.
Pertama diri jahir berupa jasad. Batang tubuh dengan kelengkapannya seperti ;
kaki,tangan,mata hidung,mulut telinga,dan lainnya. Serta dalam tubuh ini ada Ruh,hati,akal
dan nafsu. Yang kesemuanya itu tergolong alam yang disebut alam sagir (alam kecil).Yang
kesemuanya itu terjadi dari unsur2 api,angin,air dan tanah/bumi. Inilah yang disebut laksana
kuda tunggangan yang menjadialat nbagi hakikat Roh itulah sebagai penunggangnya.
Kedua diri bathin yang berujud qalbu atau Ruh. Bukannya ber-ujud benda dalam tubuh, dan
dia tidak akan binasa untuk selamanya. Dialah yang sanggup memerintah jasad, dialah yang
mampu mengenal Allah. Dialah Raja kuasa. Ruh itu raja kuasa dan sanggup mengenal Allah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 4


Apakah sebabnya dikatakan raja kuasa? Sebabnya ialah kerena ruh ituu adalah yang menjadi
tempat majhor kenyataan terang benderangnya sifat-sifat Allah. Ruh Muhammad
itulah/adalah dari NUR menyata. Itulah yang dikatakan cahaya yang cerlang cemerlang yang
tiada harapan : Tuhan bertajali kepadanya. Sedabg sifat sifat Allah itu ada pada ZATnya.
Maka apabila kita mendakwa kepada Ruh, maka haruslah ditembuskan pandangan kita
kepada Sifat dan Zat Allah.supaya tidak terdinding lagi kepada Allah.
Kalau kita terhenti kepada ruh itu saja, tidak kita teruskan kepada Allah, maka kita terdinding
kepada Allah. Kalau masih betah berdiam kepada Muhammad, ber-arti belum kembali atau
belum pulang landas kepangkalannya. Kalau sudah pernah tinggal landas inilah yang
dikatakan orang yang bergembira setiap saat. Sedangkan Rasulullah sendiri sebagai asal usul
segala kejadian,toh beliau pulang kembali kepangkalannya,apalagi kita ini.
RUMUS/ MUTIFATOR
1. Hidup tubuh karena nyawa,hidup nyawa karena Allah.
2. Tahu hati karena tahu Ruh, tahu Ruh karena Allah.
3. Kuasa anggota tubuh karena Ruh, kuasa Ruh karena kuasa Allah.
4. Berkehendak puad kerena berkehendak Ruh, berkehendak Ruh karena berkehendak
Allah.
5. Mengdengar telinga karena mendengar Ruh, mendengar Ruh karena mendengar
Allah.
6. Melihat mata karena melihat Ruh, melihat Ruh karena melihat Allah.
7. Berkata mulut karena berkata Ruh, berkata Ruh karena berkata Allah.
Maka kita rumuskan pula tentang diri bathin itu sebagai berikut dibawah ini :
1. Wujud bathin,hakikatnya adalah wujud Allah.kepada kita jadi Rahasia. Maksudnya
tentang Zat Tuhan itu tidak dapat dilihat dan diraba, hanya dengan nur iman dan
dirasakan oleh sinar hati. Inilah yang dimaksud oleh hadits yang berbunyi : Al insanu
sirri wa ana sirrohu. Artinya : insane itu rahasiaku , dan akupun rahasianya.
2. Ilmu bathin, hakikatnya adalah sifat Allah, yang kepada kita menjadi nyawa/Ruh.
Dan ruh itulah tempat majhor sifat-sifat Allah. Hingga dia kuasa memerintahkan
jasad dan lain2nya.
3. Nur bathin, hakikatnya Asma Allah, yang kepada kita menjadi hati. Maksudnya hati
itu adalah tempat majhor daripada Asma Allah.
4. Syuhud bathin, hakikatnya adalah Afal Allah, yang kepada kita menjadi batang
tubuh. Maksunya batang tubuh kita ini adalah tempat majhor dan tempat nyata
perbuatan Allah. Jalannya adalah bahwa segala amal usaha lahir yang dilakukan ole
manusia. Tapi pada hakikatnya dan pada bathinnya adalah semata-mata perbuatan
Allah.
Maka hal itu dinamakan penyaksian Bathin. Karena amal usaha jahir itulah yang
membuktikan perbuatan bathin. Itulah yang member bekas, kerena terjadi dari sifat bathin,
yang tidak bias lepas dari ujudnya : yakni Zatnya yang maha kuasa. Demikianlah yang
dinamakan tauhidul Zat, tauhidul Sifat, tuahidul Asma, tauhidul Af’al. maka melihat sesuatu
apa saja perbuatan Allah.
Maka dengan demikian fana lah yang lain : yakni ujud lahir dan sifat lahir,dikala itu tidak ada
yang ada kecuali bathin. Maka sekaran bathinlah yang melihat bathin/melihat gerakan Zat.
Dari itu maka jelaslah sekarang kepada kita bahwa yang memandang ia yang memandang.
Dan kalau sudah mantap pandangan ini, dengan sendirinya naiklah ke makam baqabillah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 5


Karena pada makam ini seperti ucapan ahli tasawuf, BAQA itu ialah daripada Allah, dan
dengan Allah.
Cara pandangan itu ada dua macam,pertama :
SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH artinya : memandang yang satu kepada yang
banyak. Dimana pokok pandangan dimulai dari syuhud bathin, naik kepada Nur bathin, dan
kepada ilmu bathin. Dan akhirnya sampai kepada ujud bathin.
Pandangan kedua ialah : SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH, Artinya : memandang
banyak kepada yang satu. Pandangan ini dimulai pada pangkal pertama yakni ujud bathin
yang hakikatnya Zat semata-mata dan Zat yang satu itulah yang menerbitkan ilmu bathin ;
yakni Sifat. Dan juga Nur bathin yakni Asma. Bahkan syuhud bathin yakni Af’al. maka
apabila yang banyak itu berasal dari yang satu :akhirnya akan kembali juga kepada yang satu.
Dan apabila sekarang kita sudah kembalikan,maka tidak ada lagi ujud kecuali Allah semata.
Tamsil, cahaya terang itu adalah permulaan dari sinar matahari,yang disebut siang. Sebelum
itu didapat, lebih dahulu yang dipandang itu adalah cahayanya yang terang tersebut.
Kemudian baru sinar yang menerangi itu, sinar itu menyatakan cahaya matahari. Meskipun
tidak tampak, karena sinar itu tidak lepas dari matahari. Bahkan cahaya terang itu juga
menyatakan adanya matahari, karena datang dari sinar yang ada pada matahari tersebut.
Maka apabila sudah lenyap dan fana segala yang lain daripada Allah Ta’ala dan sudah lenyap
segala sifat-sifat kejadian,yakni majhor kenyataan,maka akan tercapailah makam baqa ; yang
disebut juga makam tajali atau Nampak, makam Zuhur atau nyata; yang menghasilkan
pandangan :
MA RAYTU SYAI’A ILLA WAROITULLAH MA’AH Artinya : tidak aku lihat sesuatu,
yang Nampak bagiku Allah besertanya.
MA RAYTU SYAI’A ILLA WAROITULLAH QABLAH Artinya : tidak aku lihat sesuatu,
kecuali yang Nampak bagiku Allah sebelumnya.
MA RAYTU SYAI’A ILLA WAROITULLAH BA’DAH Artinya : tidak aku lihat sesuatu,
yang Nampak bagiku Allah sesudahnya.
MA RAYTU SYAI’A ILLA WAROITULLAH FI’IH Artinya : tidak aku lihat sesuatu,
kecuali yang Nampak bagiku Allah dalamnya.
Demikianlah makam yang dicari setelah melewati fana dan fana ul fana.

Adapun yang dimaksud dengan fana oleh ahli tasawuf ialah : lenyapnya perasaan hamba dari
nafsu basyariah,yakni segala sifat-sifat ke-ia-an dan ke akuan dari kemanusiaan,sudah takluk
pada tuhannya, maka jadilah ia baqa dengan Allah Ta’ala.
Pertanyaan yang kedua adalah tentang diri.
Kapankah datangnya dan kapan pula kembalinya? Jawabnya ialah : bahwa diri bathin itu
datang kedunia ini adalah setelah adanya jasad,sesuai dengan firman Allah : yang artinya ;
kemudian kami sempurnakan jasad itu, lalu ditiupkan roh kepadanya.
Dan pertanyaan yang ketiga dan yang ke-empat ialah :
Darimana diri itu datangnya den kemana pula kembalinya, serta apa maksud datang kedunia
ini?
Jawabnya ialah : datangnya dari Allah dan kembalinya kepada Allah,adapun maksud datang
kedunia ini adalah dengan jasad sebagai alatnya.
Karena sudah dijelaskan fasal yang lewat : yaitu laksana kuda tungganganya dengan
penunggangnya. Kuda ditamsilkan sebagai jasad. Dan Roh sebagai penunggangnya. Pada
fasal yang lalu sudah kita jelaskan bahwa perjalanan salik dalam mencari dan mengenal Zat

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 6


Allah itu adalah dimulai dari bawah hingga kepada keatas atau yang disebut TARRAQI :
misalnya dimulai dari tauhidul asma, tauhidul sifat, tauhidul af’al dan tauhidul Zat sampai
kepada LA’MAUJUDA BIHAQQIN ILLALLAH, artinya : Tidak ada yang ada kecuali dia
jua yang ada.
Sekarang kita mengambil dalil dari pada kaum sufi yaitu sudah dimufakati ber-sama bahwa :
segala sesuatu selain Allah pada hakikatnya tidak ada,dengan kata lain semua itu tidak dapat
dikatakan ada, sebagai adanya tuhan.
Disini hamba katakan bahwa semua itu Allah dan Allah itu semuanya. Ujud alam ain ujud
Allah dan Ujud Allah ain ujud alam. Allah itulah hakikat Alam : maka wajarlah kita ini
dengan Zat Allah atau Ujud Allah (rahasia Allah).
Berkata ABU HASSAN AS SYAZALI r.a Bahwa ; melihat Allah itu dengan penglihatan
iman dan yakin, ini lebih kaya daripada melihat dalil-dalil. Lebih baik kita katakana bahwa;
kita tidak akan melihat alam, dan andaikata ada juga, maka penglihatan itu atau penglihatan
aribillah itu tak ubahnya laksana melihat debu terbang diangkasa yang pada penglihatan ada,
tapi/namun dicari tak ada,artinya : tak dapat menangkapnya. Itulah perjalanan aribillah atau
wali Allah ; yang telah sampai kepda makam fana dan makam baqa.
FANA TERBAGI ATAS TIGA BAGIAN.
1. Fana pada Af’al (perbuatan), sampai merasakan bahwa tidak ada satu perbuatan pun
didalam ala mini.selain dari perbuatan Allah Ta’ala.
2. Fana pada Sifat, hingga sampai menyakinkan bahwa tidak ada yang hidup kecuali
Allah. Apabila dikatakan tidak ada yang hidup pada hakikatnya kecuali Allah ; berate
juga tidak ada yang kuasa, yang berkehendak, yang ber-ilmu, yang mendengar, yang
melihat, dan yang berkata-kata, kecuali Allah semata-mata.
3. Fana pada Zat ialah ; hilang ujud yang lahir ini dan alam seluruhnya dan pandangan ;
kecuali Allah.
Jadi barang siapa yang melihat mahluk tidak punya perbuatan pada mereka, maka
sesungguhnya ia menang. Dan barang siapa yang melihat mahluk yang tidak ada hidup pada
mereka, maka derajatnya telah naik. Barang siapa melihat mahluk tidak ada pada hakikatnya,
maka ia telah sampai kepada titik yang dituju, yaitu titik puncak ilmu dan ma’rifat. Apabila
kita sudah menjalani yang tiga perkara ini, maka itulah makam fana namanya, dan
selanjutnya naik kemakam baqa, makam baqa itu ialah : HU ITU ALLAH TA’ALA. Sedang
makam fana kesimpulannya kepada : LAMAUJUDA BIHAQQIN ILLALLAH. Tidak ada
yang maujud, kecuali Allah Ta’ala.
Demikianlah apa yang dapat hamba sampaikan, kalau sudah faham dan mengerti,kuburlah ia.
Jangan dibeberkan ditengah masyarakat umum/awam, nanti bisa membawa fitnah besar.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang meng-esakan Allah Ta’ala pada
segala perbuatan.
TAUHIDUL AF’AL.
MENGESAKAN ALLAH TA’ALA PADA PERBUATAN
Dalam pelajaran atau pengajian-pengajian kita yang terdahul sudah kita jelaskan/kita
sampaikan, titik tujuan pelajaran dan ilmu tasawuf adalah menuju jalan kembali kepada Allah
dan supaya liqo/ bertemu Allah, maka jalan bagi salik/ penuntut haruslah dimulai dengan
mempelajari dan mengamalkan tauhidul af’al, artinya : me-esakan Allah Ta’ala pada segala
perbuatan,yakni meninggalkan seluruh perbuatan yang ada pada makhluk ini kepada

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 7


Allah.maksudnya pandanganlah olehmu dengan syuhud hati dan dengan mata mata kepala
dengan itikad yang putus dan dengan haqqul yakin, bahwa segala perbuatan dan gerakan yang
ada terlihat dalam ala mini, baik yang datang dari diri kita sendiri maupun yang datang dari
semua mahluk yang ada dalam ala mini : baik perbuatan yang diridhoi oleh syara maupun
yang dilarang oleh syara ; adalah kesemuanya itu perbuatan Allah Ta’ala.
Memang itu perbuatan Allah; maka kalau kita lihat pada lahirnya segala perbuatan itu
dilakukan oleh manusia/hamba dan segala hayawan dan lain-lain sebagainya. Tetapi namun
kita teliti dengan cermat dan dengan penuh keyakainan dan dengan tinjauan akal, dengan
seksama bahwasanya memang mahluk ini lemah, daif, hina tak punya daya upaya sama
sekali. Dan tidak punya sifat ta’sir dan sebagainya. Sedangkan segala pebuatan itu tidak akan
ada kalau sifat yang memperbuat itu tidak memiliki sifat-sifat tsb. Sifat-sifat ta’sir itu ialah
Qudrat, Iradat, ilmu, hayat sedang semua sifat-sifat itu ialah kepunyaan dan milik Allah. Jadi
segala perbuatan yang ada terlihat pada ala mini dan diri kita, itulah perbuatan mazazi
belaka,dan bukan hakiki. Itu adalah majhor dan kenyataan perbuatan Allah kepada kita.
Allah menyandarkan perbuatannya kepada kita, adalah tanda kasih sayangnya, supaya kita
punya titik dan penempatan mengenal perbuatan Allah dan ZATnya. Disamping itu juga
merupakan coba dan ujian kepada kita ; apakah kita sanggup memandang perbuataan Allah,
atau menjadi orang buta dan sirik, mengakui/kekuatan dan perbuatan dia sendiri lahir dan
bathin/luar dan dalam.
Kenyataan dan kejahiran perbuatan Allah kepada hambanya ; inilah oleh kaum sufi disebut
usaha ihtiar hamba. Dan disinilah takluknya hokum syara’.
SYEH WAHAB SYAHRANI berkata ; beliau ada mendengar dari syaidina ALI AL HAWAS
ia berkata : Wajib bagi hamba meng’itiqadkan bahwa segala perbuatan dan usaha ikhtiar
hamba, sama sekali tidak member bekas dangan sekira-kira takwin dan atsar. Lebih jauh
beliau berkata, Allah menghendaki mengadakan suatu harakat atau yang disebut gerak
perbuata, maka tidak akan ada ujunya kecuali pada maddah atau tempat yang menerima
hokum yang dimaksud ; mustahil ada ujud gerak atau perbuatan tanpa ada maddah itu. Maka
yang dijadikan maddah atau tempat menjahirkan perbuatan Allah itu, adalah hamba dan lain-
lainnya. Itulah sebabnya dipandang ada segi lain, ada perbuatan hamba.
Sanagat banyak sekali penjelasan dalam Al qur’an dan hadits-hadits nabi yang memberikan
keterangan2 bahwa hamba atau mahluk ini sama sekali tidak punya perbuatan. Antara lain

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 8


menegaskan, WALLAHU KHOLAQOKUM WAMAA TA’MALUN artinya : Allah yang
menjadikan kamu dan segala perbuatan kamu. (surah as shaa ayat 96).
Dan lagi ayat yang berbunyi : WAMAA ROMAITA IZROMAITA WALAKINNALAHA
HAROMA Artinya ; Hai Muhammad bukanlah engkau yang melempar dikala engakau
melempar, tapi Allah lah yang melempar dikala engkau melempar. ( surah anfaal 17 ).
Jadi untuk kemantapan pandangan kita,kita harus selalu melatih diri dengan tidak bosan-
bosannya mensyuhud perbuatan Allah Ta’ala Azzawazalla.kita hendak lah dalam hidup ini
tidak hanya melihat yang tersurat saja,tetapi juga yang tersirat. Dengan basyirah hati kita ini,
biar saja mata melihat perbuatan alam,namun dalam hati melihat perbuatan Allah.
Biar saja telinga mendengar alam, namun hati kepada Allah. Biar saja mulut mengatakan
perbuatan si A si B dan si C, namun hati tetap tercurah kepada Allah. Boleh saja buat misal
sekedar untuk mendekatkan kepada Allah (kepada faham). Bahwa alam AKUAN yang kita
lihat ini dengan bermacam-macam corak dan ragam, hendaknya tak ubahnya laksana kita
melihat bayang2 yang man hati kita akan tertuju kepada yang punya bayang2 itu. Tidak
mungkin bergerak bayang bayang, tanpa bergerak yang punya bayang2. Jadi kesimpulannya
adalah : tiada yang hidup, tiada yang tahu, tiada yang kuasa, tiada yang berkehendak dan
tiada yang berkata-kata pada hakikatnya melainkan Allah Ta’ala.
Adapun zahir sifat ini kepada mahluk adalah tempat memandang sifat2 Tuhan yang zahir
pada mahluk, yakni bayang2 sifat tuhan kepada hamba. Seperti ujud kita adalah bayang2 ujud
Allah Ta’ala. Mustahil ujud bayang2 dengan tiada ujud yang mempunyai/empunya bayang2.
Dan mustahil pula bergerak bayang2 dangan tiada bergerak yang empunya bayang2. Bermula
misal ini karena untuk menghampirkan faham jua adanya.
Jadi untuk kemantapan pandangan ini bahwa mahluk ini tiada mempunyai perbuatan barang
perbuatan, hanya saja perbuatan yang ada dalam ala mini perbuatan,hanya saja perbuatan
Tuhan Allah semata-mata. Dan jika engkau sangka ada perbuatan lainnya daripadanya,
walaupun sebesar zarroh, maka sirik lah engkau,artinya : mensekutukan Tuhan dengan
lainnya,(syirik khafi).
Demikianlah orang yang hendak me-esakan Allah Ta’ala pada Af’al atau perbuatan,
tanamkanlah keyakinan kita itu kedalam lubuk jiwa yang sangat mendalam. ,sekira2/tidak
bergeser walau sebesar zarrohpun, kalau sudah mantap pandangan akan Af’al Allah Ta’ala
maka manunggallah perbuatanmu (manunggal dalam rahasia) dengan Af’al-Nya.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 9


TAUHIDUL ASMA
ME-ESAKAN ALLAH TA’ALA PADA ASMA
Maksud dan tujuan meesakan Allah Ta’ala pada nama : yaitu yang sebenarnya ialah untuk
mengenal Zat Allah,sehingga manakala kita memandang,mendengar,atau melihat nama
apapun jua pada mahluk ini,maka tercurahlah pandangan basyirah kita dan perhatian kita
kepada Allah s.w.t. Adapun pengertiaan meesakan sama itu ialah
menyatukan,meninggalkan,dan mengembalikan seluruh nama-nama atau nama-nama yang
ada pada mahluk ini,kepada nama dan Zat Allah Ta’ala. Baik nama-nama yang menurut
hikmah dan manfa’at daripada benda ala mini ataupun nama-nama menurut perbuatan
mahluk ini,yang disebut dengan nama perbuatan atau asmaul af’al. Sekira-kira dalam
pandangan basyirah hati kita tidak ada yang bernama kecuali Allah. Jadi nama-nama ini
tidak terbatas kepada asmaul husna saja,tetapi lebih luas dan lebih mendalam sekali atau tak
dapat dihinggakan. Bermula kalfiat meesakan Allah Ta’ala pada asma itu,yaitu kita pandang
dengan mata kepala dan dengan mata hati kita pada asma Tuhan semata. Atau harus
dikembalikan kepada Allah Ta’ala dengan dalil-dalil dan alasan sebagai berikut :
1. Karena af’al mahluk adalah majhor dan kenyataan perbuatan Allah. Maka begitu juga
asma mahluk adalah majhor asma Allah yang tujuannya adalah untuk mengenal
Allah.
2. Tiap-tiap nama menuntut ujud musama,yakni tiap-tiap nama tidak pisah dengan zat
yang empunya nama. Sedangkan kalau diperiksa dengan teliti dan dipandang dengan
pandangan ma’rifat,maka tidak ada yang maujud pada hakikatnya kecuali Zat Allah
Ta’ala.
3. Allah berfirman : WALILLAHIL ASMA UL HUSNA FAD’UHU BINAA. Artinya :
Bagi Allah ada nama yang baik-baik ,maka beroleh kamu dengan DIA.
4. Sabda Rasulullah S.A.W : INNAMA TAD’UUMA MAN HUWA SAMI’UN
BASYIRUN,MUTAKALLIMUN, WA HUWA MA’AKUM AINAMA KUNTUM.
Artinya : hanya saja kamu berdoa kepada Tuhan yang maha mendngar lagi maha
melihat,dan yang berkata-kata dan DIA selalu beserta kamu dimana saja kamu
berada.
Adapun cara kita mamusahadakan pandangan ini ialah dengan dua cara yaitu : SYUHUDUL
KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH. Artinya : Pandang
yang banyak pada yang satu. Dan pandang yang satu pada yang banyak. Disni hamba
simpulkan saja bahwa : Seluruh ASMA ini dari Allah dan kembali kepada Allah. Jadi pada
hakikatnya nama-nama yang ada pada mahluk ini nyata adalah : nama-nama Tuhan Allah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 10


Maka dari itu wahai sekalian penuntut,mantapkan lah pandanganmu dalam segala
perkara,supaya ia tetap bagimu. Kalau sudah mantap pandanganmu, maka engkau yang
bernama halifah Tuhan dalam dunia fana ini. Sekarang baiklah kita teruskan tentang
meesakan sifat Allah Ta’ala. Tetapi sebelum kita membicarakan tentang meesakan sifat Allah
Ta’ala : maka baiklah anda sekalian hamba bawa kepada membicarakan tentang ayat
Alqur’an yang berbunyi : FA’ILUN ILALLAH, Artinya SEMUA KERJA DARI ALLAH.
Maka yakinlah kita sekarang ini tak da yang perlu kita ragukan lagi. Karena sysk dan ragu itu
adalah musuh kemerdekaan akal. Demikianlah penjelasan hamba mengenai tauhidul asma.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang me-esakan Allah Ta’ala pada
sifat,artinya : seluruh sifat-sifat yang ada dalam alam ini,siempunya kepada sifat Hayat.
TAUHIDUS SIFAT
MEESAKAN ALLAH TA’ALA PADA SEGALA SIFAT
Maksudnya meesakan Allah Ta’ala pada segala sifat ialah : megembalikan, meninggalkan
seluruh sifat-sifat yang ada pada mahluk ini kedalam sifat-sifat Allah s.w.t. dengan pengertian
yaitu memfanakan sifat-sifat mahluk ini,kedalam sifat-sifat Allah Ta’ala sehingga tercapailah
pandangan,bahwa tidak ada yang bersifat kecuali Allah Ta’ala saja.
Adapun tujuannya adalah untuk ma’rifat kepada Allah,sedangkan sifat-sifat yang ada pada
mahluk ini adalah nyata sifat-sifat Allah Ta’ala. Dan sengaja Allah sahirkan sifat-sifatnya itu
kepada hambanya atau mahluknya, karena rahmatnya supaya mahluk itu sendiri mempunyai
tangga dan jembatan untuk mengenal sifat-sifat Allah. Dan bukan jadi dinding dan hijab
untuk melihat sifat-sifat Allah, Tuhan yang kita cari, kita cintai.
Adapun kaifiat dan cara memandang sifat Tuhan itu ialah :
Engkau pandang dengan hatimu dan dengan mata kepalamu dengan hakkul yakin dan dengan
itiqad yang putus, bahwasanya tidak ada yang bersifat dialam alam ini kecuali Allah. Seperti :
kudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, basyar dan kalam. Semuanya adalah sifat-sifat Allah.
Jadi sifat-sifat yang ada pada mahluk ini adalah sifat-sifat majaji belaka,bukan hakiki. Maka
daripada itu nyatalah kepada kita bahwa sifat-sifat yang ada pada kita sekarang ini adalah
nyata sifat-sifat Tuhan Allah semata. Kalau kita sudah mengembalikan sifat-sifat yang ada
pada kita itu kepada Allah, niscaya fanalah sifat-sifat kita itu kepada sifat-sifat Allah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 11


Sehingga tidak ada lagi yang bersifat,kecuali Allah. Jadi jelaslah sudah kepada kita bahwa :
kita ini tidak punya perbuatan,tidak punya nama dan tidak punya sifat kecuali Tuhan.
Sekarang tinggal lagi mengeesakan Allah Ta’ala pada Zatnya.
BEBERAPA PENJELASAN
Sebelum kita membicarakan tentang tauhidul Zat. Maka marilah kita jelaskan dahulu tentang
tauhidis sifat itu tadi. Didalam istilah ilmu tasauf ada beberapa perkataan yang menyangkut
masalah sifat itu tadi. Kata-kata itu seperti dibawah ini :
ZAIDUN MAAQAAMA, MANQALA, MANFAKA, MAAKUMA, LA’UDMA,
QADIMUN, LA HANA.
Maksudnya ialah : tentang dari sifat-sifat itu sebagai berikut :
Sifat-sifat Allah itu tidaklah berdiri kepada ZAT. ( tidak berdirinya seprti sifat hitam kepada
sesuatu benda ). Maksudnya tidak berpindah dari Zatnya, tidak terlepas daripada Zatnya. Dan
tidak tersembunyi dari Zatnya, bukan berarti tidak ada. Dia qadim karena qadimnya zat,dan
tidak akan binasa selamanya, jadi begitulah hakikat sifat-sifat Tuhan tidak pernah berpindah
kepada mahluknya. Ia seperti nafi isbat jua,tidak bercerai dan tidak bersatu,tetapi memang
satu dalam rahasia. Maka dari itu supaya hambanya dapat mengenal sifat-sifat Tuhan. Ia
zahirkan NUR dan benderangnya sifat-sifatnya itu kepada Roh kita, seperti sudah kita
jelaskan dahulu tadi.
Jadi kalau tahkik pandangan kita dengan cara demikian, niscaya fanalah sifat-sifat kita dan
mahluk sekaliannya kedalam sifat Allah. Maka dapatlah kita rasakan bahwa : tidak
mendengar kita, tidak melihat kita, tidak berkata-kata kita, tidak tahu kita, melainkan dengan
pendengaran Allah, dengan penglihatan Allah, dengan kalam Allah, dengan tahunya Allah.
Dan tidak hidup kita ini,melainkan hayatullah zat, hingga yang lainya daripada sifat-sifat
Allah s.w.t. semata-mata. Demikianlah penjelasan hamba. Baiklah kita teruskan kepada
mengeesakan Allah Ta’ala pada ZAT,agar supaya para penuntut menjadi maklum adanya.

TAUHIDUL ZAT
ME-ESAKAN ALLAH TA’ALA PADA ZAT
Meesakan Allah Ta’ala pada zat adalah jalan yang terakhir dari perjalan seorang salik.
Disnilah titik terahir bagi arifibillah untuk menuju Allah dan disini perhentian perjalanan
kaum sufi dan para wali-wali.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 12


Dan disinilah batasnya mi’rojnya orang-orang mukmin sejati. Apabila sudah mencapai
kepada makam tauhidul zat itu,maka diperolehnya kelezatan dan kenikmatan yang tiada
taranya.
Hanya dengan itulah yang dapat memuaskan dahaga jiwanya : menenangkan
qalbunya,nikmat-nikmat yang tak dapat diperoleh orang lainnya. Inilah puncak rasa
menikmati ridhonya : puncak kebahagiaan yang kekal dan abadi sepanjang masa. Bermula
kaifiat atau cara meesakan Allah Ta’ala pada zatnya, yaitu : engkau pandang dengan mata
hatimu dan curahkan seluruh perhatianmu itu semata-mata kepada Tuhan seru sekalian alam.
Karena sudah nyata kepada kita bahwa : TIADA YANG MAUJUD DALAM ALAM
INI,KECUALI ALLAH. DAN TIADA MAUJUD YANG DALAM UJUD INI,HANYA
ALLAH. TIADA/TIDAK DALAM JUBAH MELAINKAN ALLAH. DAN TIDAK
ADA DIDALAM YANG ADA INI,KECUALI DIA. Karena sudah jelas bagi
arifibillah,bahwa : AL HAK ADA PADA NABI KITA MUHAMMAD S.A.W.
Kalau alhak ada pada nabi,demikianlah ada pada kita. Demikianlah hamba tambahkan supaya
anda menjadi faham,dan supaya dapat melaksanakan tugas masing-masing.
Firman Allah Ta’ala : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRROHU. Artinya insan itu
rahasiaku dan akupun rahasianya. Dan lagi firmannya : AL INSANU SIRRI WA ANA
SIRRI WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH. Artinya insan itu rahasiaku, rahasiaku
itu sifatku, dan sifatku itu tiada lain daripada aku jua. Jadi jelas kepada kita bahwa memang :
LA MAUJUDA BIHAQQIN ILALLAH. Artinya tiada yang maujud didalam alam ini,
melainkan Allah.
Pandangan yang demikian adalah dengan alasan-alasan :
1. Semua zat mahluk itu nampak dilihat dengan mata ini,itu bukan hakiki ( rusak ). Dan
itu hanya ujud hayali dan wahmi jua,yaitu sangka-sangka saja,dengan tidak
beralasan,karena ujudnya berada antara dua ADAM. Sedang ujud yang berada antara
dua itu,hukumnya ADAM,yaitu : ujud hayal.
2. Sedang ujud Adam itu tiada maujud pada hakikatnya,hanyalah ia maujud kepada
Allah Ta’ala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya. Ujud yang lain daripada ujud
Allah semuanya qaim,artinya berhajat kepada Allah Ta’ala. Jadi jelasnya begini dia
tidak akan ujud,kalau tidak diwujudkan oleh Allah Ta’ala. Yaitu : yang biasanya
disebut dengan majhor atau kenyataan ujud Allah Ta’ala.
3. Adanya nyata : dan semua ujud ala mini adalah yang dimaksudkan hanya sekedar
dalil titian untuk memandang kepada zat Allah Ta’ala.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 13


4. Jadi pada pelajaran yang lalu itu sudah kita jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada pada
mahluk ini nyata sifst-sifat Allah s.w.t. Jadi kalau demikian jelas dan nyata bahwa :
zat mahluk ini berarti juga sesungguhnya nyata sifat dan afi ’al,tidak lepas dari zat.
5. Ujud semesta ala mini tak ubahnya laksana debu yang terbang atau diterbangkan oleh
angin diangkasa : pada penglihatan mata ada,tapi kalu dicari tak ada. Kalau sekiranya
ada ujud ala mini pada hakikatnya,maka pasti pula ada sifat-sifat atau af’al yang
member bekas itu. Sedangkan semua itu sifat dan af’al yang memberi bekas itu
tidaklah ada,selain daripada sifat dan af’al Allah Ta’ala semata-mata.
6. SYEH SIDIK IBNU UMAR KHAN berkata : Semua ujud lain daripada Allah
Ta’ala,laksana ujud sesuatu yang kita lihat dalam mimpi. Tidak ada baginya hakikat
apabila kita terbangun dari tidur,maka hilanglah semua itu. Begitulah hendaknya
pandangan kita terhadap ujud ala mini sesuai dengan hadist yang berbunyi :
FALANNASU NIYA’AFAIJA MA’ATU INTABAHUA. Artinya ; manusia adalah
tidur apabila mereka mati,barulah mereka bangun atau jaga.
Baiklah hamba uraikan sedikit tentang hadist yang baru kit abaca tadi,supaya kita faham.
Manusia semuanya itu tidur,apabila bangun barulah mereka jaga,maksud hadist ini tadi ialah :
orang yang hidup dengan hawa nafsunya sendiri,bagaikan orang yang tidur,walaupun ia
dalam keadaan bangun. Mereka berbangga dengan nafsunya sendiri dan dengan
akuanya,tetapi orang yang telah sampai kepada rahasia yang satu itu,itulah orang yang
bangun dari tidurnya. Jadi siapapun yang masih tidur,maka mereka itu tetap betah pada
nafsunya sendiri,yaitu yang belum mengembalikan hak Allah Ta’ala,mereka itu tetap dalam
hak Adam Demikianlah sepintas kilas hamba uraikan dan yang dimaksud mati disini ialah :
mati ma’nawi atau mati ma’na saja. Itu sesuai dengan hadist nabi s.a.w. yang berbunyi :
ANTAL MAUTU QOBLAL MAUTU. Artinya matikan dirimu sebelum engkau mati. Jadi
disini adalah mati nafsu saja. Maka daripada itu untuk mematikan nafsu itu jalannya ialah
melepaskan diri dari belenggu penjajahan hawa nafsu angkara murka. Jalannya ialah
mengikuti jalan sufiah,yang mereka itu telah berada dipuncak. Demikian seperti apa-apa yang
hamba uraikan menurut yang terdahulu itu. Untuk lebih mantapnya lagi, baiklah hamba bawa
anda kedalam laut ma’rifat yang penuh dengan ombak dan badai,sehingga anda bisa mabuk
karenanya. Mabuk disini artinya : Karam lenyap, hancur dan lebur kedalam hakikat hidup
yang sebenarnya. Yaitu lebur kedalam hidup yang sejati telah Esa dengan seisi alam dan
bersatu dengan seluruh per-kemanusiaan. Demikianlah contoh bagi orang yang hendak
mengenal diri. Sekarang baiklah kita berkisar pula kepada membicarakan tentang makam
fana atau maka binasa.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 14


MAKAM FANA/MAKAN BINASA
Makam fana ialah : Hilangnya ujud kita ini lahir dan bathin. Bukan hilang pada nafsu
ammaroh, tetapi hilang dalam pandangan makhluk, kalau kita sudah benar-benar memesrakan
diri kita lahir bathin kepada Nur Muhammad dan bersatu dengan seluruh perikemanusiaan
dan bersatu dengan seluruh perikemanusaiaan dan bersatu dengan seluruh alam, maka kalau
sudah beroleh wasiat, hingga lenyaplah sifat2 Allah Ta’ala.
Inilah yang disebut dngan fana dan baqa,
1. kudrat kita lenyapkan kepada kudrat Allah Ta’ala,
2. iradat kita lenyapkan kepada iradat Allah Ta’ala,
3. ilmu kita lenyapkan kepada ilmu Allah Ta’ala,
4. hayat kta lenyapkan kepada hayatullah Zat,
5. pendengaran kita lenyapkan kepada pendengaran Allah Ta’ala,
6. penglihatan kita lenyapkan kepada penglihatan Allah Ta’ala,
7. perkataan kta lenyapkan kepada perkataan Allah Ta’ala.
Maksud diatas tadi ialah :
1. wala qadirun : tiada kuasa hanya Allah Ta’ala,
2. wala muridun : tiada berkehendak hanya Allah Ta’ala,
3. wala alimun : tiada tahu hanya Allah Ta’ala,
4. wala hayyun : tiada hayat/hidup hanya Allah Ta’ala,
5. wala basyirun : tiada melihat hanya Allah Ta’ala,
6. wala sami’un : tiada mendengar hanya Allah Ta’ala,
7. wala muttakalimun : tiada yang berkata-kata hanya Allah Ta’ala.
Jadi kalau sudah begini fana lah zat kita dan sifat kita zahir dan bathin,inilah dalilnya.
1. MAUJUDUN WAHIDUN : Ujud yang empunya ujud Esa.
2. WAJATUN WAMAUSUFUN : Zat dengan empunya zat adalah Esa jua.
3. SIFATUN WAMAUSUFUN,Wahidun sifatun wahidun ; sifat dengan empunya sifat
adalah Esa.
4. ASMAUN WAMAUSFUN,Wa asmaun wahidun ; nama dengan yang empunya nama
adalah Esa jua.
5. AF’ALUN WAMAUSUFUN,af’alun wahidun ; af’al dengan yang empunya af’al Esa
jua.
Jadi inilah yang disebt arti dan makna yang sebenarnya daripada fana dan baqa itu tadi.
Inilah arti fana dan baqa yang dituntut oleh seorang salik/penuntut/tholib/murid. Adapun alam
insan itu terhimpun kepada diatas daripada segala alam,jika bukan karena insane, se-suatu
pun tiada dijadikan/dijahirkan oleh Tuhan selamanya. Dalil menyatakan : Al insane sirri wa
ana sirrohu, artinya insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya. Dan lagi : Al insanu sirri wa

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 15


ana sirri,sifatun wasifatin lagoirih : artinya ; insan itu rahasiaku,rahasiaku itu sifatku,tiada lain
daripadaku jua.
Maka dari itulah insan dilebihkan oleh Allah Ta’ala daripada malaikat ; pun demikian lah
hendaknya itikad kita adanya. Yaitu : itiqad yang putus adanya,dan tiadanya,dan adanya.
Kalau anda sudah faham benar berarti putus itiqadnya, dan tiadanya dan adanya; maka
barulah mendapat makan ARIFIN yang sebenarnya. Baiklah hamba uraikan secara ringakas
tentang; ADANYA DAN TIADANYA.
MANUNGGAL DUA UNSUR KETIDAK ADAANYA : ADALAH KEADAANYA,DAN
KEADAANYA ADALAH KETIADAANYA.
Sekarang baiklah kita buat contoh/missal :
Kalimah : LA ILAHA ILLALAH itu meliputi sangkalan dan pengakuan. Adalah keadaan/
adanya dan tiadanya keadaannya/tiadanya, artinya : hakikat dari Tuhan adalah tiadanya?
Dalam ketidak adaannya/tiadanya : DIA mulai ADA. Yang terakhir lagi disebut : keadaan
yang abadi.
Itulah makna atau arti dari : ADANYA DAN TIADANYA.
Sekarang kita teruskan sedikit lagi tentang ada dan tiada. Keadaan yang abadi dan ketidak
adaanya keduanya sekalian bersamaan (sekaligus bersamaan). Adalah merupakan : Ujud dati
Tuhan. Sangkalan mengandung pengakuan yang positif.
Jadi disini sangkalan dan pengakuan tidaklah terpisah dan tidaklah tersentuh, maksudnya
ialah : bercerai tidak ,bersatu tidak : akan tetapi keduanya Nafi dan dibatasi oleh kalimah ILA
dan tidak boleh masuk kedalam kalimah ILLALLAH.
Selanjutnya kita harus tahu keadaan harus memberi petunjuk yang terang tentang apa yang
dianggap ada, seperti suatu petunjuk terhadap yang ditunjuk.
Jadi rumus ILLALLAH adalah yang dianggap sebagai ADA. Maka mutlak lah nama keadaan
yang maha mulia dari Tuhan Allah Azzawalla, hanya untuk dialah rumus ILALLAH itu tepat.
Jadi kesimpulannya adalah : SERBA ESA,SERBA SATU,DAN HITUNGAN SEGALA
JIWA-PUN ADALAH SATU (DALAM RAHASIA TUHAN).
Disini tidak ada lagi dua faham dalam ujud,tidak ada lagi dua kata dalam perbuatan,tidak ada
lagi dua unsur dalam asma dan tidak ada lagi dua jenis kehidupan. Dan tidak ada lagi dua
rumus dalam Zat dan Sifat segalanya : QADIRUN BI ZATIHI, MURIDUN BI ZATIHI,

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 16


ALIMUN BIZATIHI, HAYUN BIZATIHI,SAMIUN BIZATIHI, BASYIRUN BIZATIHI,
DAN MUTTAKALIMUN BIZATIHI.
Jadi siapa sudah Faham,merekalah yang beroleh ilham.
Sekarang kita teruskan pla pembicaraan kita kepada tentang hakikat Muhammad secara
ringkasnya.
Hakikat Muhammad itu ialah NUR MUHAMMAD.
NUR MUHAMMAD itu ialah HAKIKAT ALAM.
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD disebut juga NUR AWAL, artinya
asal segala kejadian dan akhir segala kenabian : ALHAK dan dia pada Nabi. Itulah sebabnya
hakikat MUHAMMADitu disebut utusan, maka kalau hakikat Muhammad itu disebut utusan
tuhan maka carilah dan galilah sedalam-dalamnya hakikat hidup kita ini,supaya bisa pulang
kembali keasalnya,yaitu kembali kepada hidup yang sejati, yaitu hidupnya tuhan yang kekal
dan abadi,dan asali dan tidak terkena rusak. Itulah yang disebut Zat yang maha besar HAK
Tuhan Allah yang dikenal dengan sebutan : HAQQULLAH TA’ALA.
Itulah tempat kembali, tempat manusia Ma’rifat, sebagai kesempurnaan kita yang sejati dan
abadi. HAQQULLAH itu adalah sebagai kenyataan kita yaitu, untuk alam akhirat nanti dan
alam dunia ini.
LIQO-PERTEMUAN
Bertemunya makhluk manusia kepada Tuhan dan sampainya, itulah puncak harapan, dan
dengan itulah ia mencapai akan kebahagiaan dan kerajaan besar, bahkan dengan itulah ia
akan lupa dan terhibur dari segala sesuatu selain Allah. Apabila tuhan membukakan bagimu
jalan untuk ma’rifat atau mengenal kepadanya, maka janganlah engkau menghiraukan asal
amalmu yang masih sedikit umpamanya.
Sebab tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia memperkenalkan DiriNya kepadamu.
Tidaklah engkau ketahui bahwa ma’rifat itu adalah puncak keuntungan seorang hamba, maka
tak usah kau hiraukan berapa banyak banyak amal kebaikanmu atau amal perbuatanmu,
meskipun masih sedikit amalmu dengan anggota yang lahir, Ma’rifat itu suatu karunia
pemberian Allah kepadamu, maka Ia sekali-kali tidak tergantung kepada banyak atau
sedikitnya amal kebaikanmu.
Andaikata engkau tidak dapat sampai kepada Allah : kecuali sesudah habis lenyap semua
dosa dan kekotoran sirik, niscaya engkau tak dapat sampai kepadanya. Untuk selamanya.
Tetapi bila Allah menarik engkau kepadanya, maka Allah menutupi sifat2mu dengan
sifatNya, dan kekuranganmu dangan kurniaNya. Hilangkan pandangan mahkluk
kepadamu,karena puas dengan Penglihatan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian makhluk
kepadamu,karena melihat bahwa Allah menghadap kepadamu.
Sebaik-baik saat dalam hidupmu : ialah saat ingat kepada tuhan,dan ptus hubungan dengan
segala sesuatu yang lainnya.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 17


Dan apabila pada saat itu tidak ada lagi pandangan yang lainnya dari Allah, maka pada saat
itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah.
Nikmat itu meskipun beraneka macam bentuknya : hanya disebabkan karena melihat dan
dekatnya Allah. Demikianlah pula siksa itu walaupun ber macam-macam bentuknya itu hanya
karena terhijab dari Allah. Demikanlah pandangan orang yang faham. Kesimpulannya adalah
: siksa itu karena adanya hijab. Dan nikmat itu karena melihat kepada Zat yang wajibal ujud.
Dan siapa fana dengan Allah: pastilah ia lupa segala sesuatu, dan siapa yang benar2 mengenal
kepada Allah, Niscaya tiada risau dan sedih lagin menghadap hidup ini. Lagi pula barang
siapa telah sampai titik puncak, Wali Allah namanya, atau yang sering disebut : AL
ALIMURROBANIYAH,( Alim yang sebenarnya).
Ma’rifat yang paling tinggi dan yang paling dianugrahi Allah Ta’ala dengan ilmu Terbayang.
Apakah ilmu terbayang itu?
Yang dimaksud ilmu ternyang itu ialah ; ILMU LADUNIYAH, yang tiada mudah hilang.
Sedang ilmu yang tampak ini mudah hilang dibawa angin lalu, jadi yang dinamakan ilmu
yang tampak ialah ilmu hafalan dan darusan. Apabila lupa ia dengan ilmunya,niscaya terhenti
bicaranya(lafalnya). Karena kalau diteruskan bisa membawa kehancuran dan kerusakan
menyeluruh. Itulah dia ilmu yang tampak. Sedang ilmu terbayang tak pernah pudar untuk
selama-lamanya. Ilmu yang tampak hanya dimilki orang alim fiqih, sedang ilmu terbayang
dimilki oleh Ahlullah.
Jadi ilmu yang tampak kitu hanya bercahaya dalam alam dunia ini saja. Sedang ilmu yang
terbayang,bercahaya-cahaya meliputi hati orang yang memiliki qalbun salim. Artinya ; hati
yang latif yang bersifat ketuhanan(Lahud).
Itulah DIA yang disebut cahaya yang cerlang cemerlang yang tiada harapan tuhan bartajali
kepadanya. Dia bukan Zat, bukan benda dan bukan materi : tetapi dia adalah
……………………………… yang paling sulit pada segalanya. Itulah DIA kaymiyakbathin,
DIA diatas daripada ilmu yang ada dalam dunia ini.
Kalau masih terhenti kepada ilmu, belumlah ilmu. Ilmu yang sejati ialah : ALIMULGOIBI
WASYSYA’ADAH. Ilmu yang seperti ini hanya dianugrahi kepada hambanya yang
dikehendakinya.
Ilmu yang nyata boleh untuk semua orang, ilmu yang goib hanya untuk hambanya yang
beroleh petunjuk dan anugrah istimewa daripada Allah Ta’ala, bukti nyata lihatlah kepada
nabi-nabi. khususnya kepada Nabi Muhammad s.a.w.
Kalam yang tertulis dalam Al qur’an datangnya dariman dan kembalinya atau simpunnya
kemana?
Apakah setelah membekas pada kulit2 kayu, daun korma, dibatu dan dikayu2 : sudah
hilangkah yang sejatinya?
Apakah Al qur’an itu hanya tertulis di lukh mahfut saja? Adakah lagi lainnya? Bagaimana
riwayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan Allah kebumi ini ada 104 buah kitab, Adakah kitab yang tersmbunyi
dibalik yg 104 itu? Tidak; Kitabullah yang sebenarnya itu apakah ia berhuruf, bersuara, dan
merupakn kata-kata?
Manusia ini ini hanya diberikan sedikit saja percikan kalam Tuhan yang hakiki dan Azali.
Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmulah namanya, siapa yang berhajat kepada
Allah,Allah namanya.
Dan barang siapa tiada berhajat kepada ilmu dan kepada Allah, ITULAH YANG
SEBENARNYA ,yang sampai.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 18


Inilah makam tuhan yang hakiki dan Azali. Dan inilah makam Ahlul akhirat namanya. Inilah
makam nabi-nabi dan rasul-rasul Allah, inilah makam MAHMUDAN namanya: Makam yang
terpuji dilangit dan dibumi, jadi siapa yang dikehendaki Allah,semuanya Jadi.
Tidak ada tertengah bagi Allah,hanya engkau sendiri kurang faham dengan Allah. Bila
engkau faham dengan Allah, maka berarti engkau sefaham dengan Allah. Artinya : fahaman
satu rahasia dengan faham Allah. Kemauanmu satu rahasia dengan kemauan Allah.
Kebesaranmu satu rahasia dengan kebesaran Allah. Akhirnya Ujudmu dan hidupmu satu
rahasia dengan Ujud Allah dan Hayatullah Zat. Dan satu rahasia dengan perikemanusiaan,
dan dengan seluruh jagat raya ini. Dan se-gala2nya dalam hal apapun jua, tetapi tetap satu
rahasia dengan kebesaran dan kemuliaan dan kekerasan, keelokan dan kesmpurnaan zat.
TUHAN YANG MAHA AGUNG DAN YANG MAHA SEMPURNA.

PANDANGAN HIDUP MUSLIM

Marilah kita menjadi seorang sufi,menjadi seorang sifa. Karena kita adalah pengikut nabi
yang telah disucikan dan dibersihkan atau mutafa. Marilah kita menjadi sufi,dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari,suci dalam perniagaan,sufi dalam pergaulan,sufi dalam
hidup kasih saying,dan sufi dalam hubungan dengan Tuhan. Sufi sejati luas
perasaannya,tinggi hikmahnya dan putus segala tali pengikat yang mengikat kebebasan
jiwa,terikat oleh siapapun,dan oleh apa-apa saja,selain terikat oleh Allah.
Sufi yang sejati meleburkan dirinya kedalam masdar tempat asalnya,fana diri kedalam baqa.
Dalam manusia biasa,maksudnya dalam pandangan manusia biasa, Tuhan adalah yang maha
kuasa atas alam ini. Alam ini dibolak balikkan,ditelentangkan dan ditelungkupkan oleh satu
zat yang maha kuasa : ALLAHU AKBAR. Dalam pandangan sufi memandang bahwa Tuhan
itu adalah hakikat ujud dalam hidup ini atau hakikat kekuatan dalam hidup. Kekuatan dan
tenaga itulah menjadi gerak gerik hati manusia bahwa gerak gerik alam alam maya pada ini.
Sufi yang sejati ialah : yang selalu ingat kepada Allah dalam setiap saat dan lidah tidak
kering-kering menyebut Allah,dengan maksud nyawanya tidak putus mengingat Allah.
Meskipun lidah jasmaninya berdiam diri saja. Sufi sejati telah putus segala-gala rantai yang
beri batas dengan alam. Rohaninya terbang tinggi laksana burung yang terbang keangkasa
luas menyusup awan hijau,ditinggalkannya sangkar,naik keatas puncak
gunung,ditinggalkannya gunung naik keatas awan hijau,dia bertahta diatas awan
hijau,dipandangnya sangat lemah sekali alam semesta ini,termasuk dirinya,kian lama kian
terasa semakin lemah, AKUNYA : yang akhirnya leburlah AKU kedalam hakikat AKU yang
sebenarnya. Itulah ufuk tinggi luar biasa,kadang-kadang ia berjumpa dengan orang-orang
suci,atau aulia Allah,dan waliAllah,serta orang-orang ahli tasauf.inilah mi’rojnya yang
pertama bagi seorang sufi. Jadi kalau aku masih merasa aku,maka belumlah aku sampai
kepada inti cinta. Kalau AKUKU : Aku leburkan kedalam engkau,maka AKU adalah
ENGKAU dalam segala hal.
Kini AKU tiada disana. Hanya engkau tinggal semata. Sekarang AKU tak dapat berkata-kata
lagi. Bagaimana AKU menerangkan tentang DIA. Sedangkan AKU dengan AKU, dan AKU
dengan dimana. Kalau AKU kembal, maka dengan AKU kembali itu terpisah. Kalau AKU
lalai,dengan lalai itu, AKU diringankan. Apabila AKU berpadu kembali barulah jiwaku
menjadi tentram dan damai/bahagia. Inilah pendirianku atau akidahku yang terakhir.
Akhirnya : AKUKU LEBUR KEDALAM JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN,artinya : Tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata,zat dirinya.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 19


Jadi kalau seorang penuntut telah sampai kepada JIBU / LA HURUFIN WALA SAUTIN :
Maka pastilah ia faham akan apa-apa yang dibicarakan. Jadi siapa-siapa belum faham,berarti
dia belum bisa menangkap segala pembicaraan yang amat halus ini dan sulit baginya untuk
memahami. Demikianlah apa-apa yang dapat hamba sampaikan.

ALAM DAN TUHAN

Kehidupan dan alam penuhlah rahasia-rahasia. Rahasia-rahasia itu tertutup oleh dinding.
Diantara dinding-dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri. Tetapi rahasia-rahasia itu mungkin
terbuka atau tersimpan. Dan dinding-dinding / hijab itu mungkin tersimbah kita dapat melihat
atau merasai berhubungan langsung dengan yang ter-rahasia,asal kita sudi menempuh
jalannya. Jalannya ialah jalan yang dinamai tarikat. Dan jalan inilah yang menyampaikan
kepada ilmu hakikat. Jadi kumpulan ilmu pengetahuan sariat,kesediannya menempuh jalan
tarikat dan mencapainya akan hakikat,dan semuanya
Jadi ma’rifat itulah kumpulan ilmu pengetahuan,amal dan ibadah. Kumpulan daripada
ilmu,dan filsfat agama. Kumpulan daripada pengamalan dan perasaan atau zauq. Dan
kumpulan daripada mantik,keindahan dan cinta.
Jadi sariat itu artinya kenyataan,dan tarikat itu jalan. Sedang hakikat itu artinya : yang
sebenarnya,yaitu : Itiqad yang sebenarnya,yang wajib dipercayakan dan takluk ia kepada
perbuatan hati.
Hakikat itu ialah kebenaran sejati dan mutlak. Yang padanyalah ujung segala perjalanan
bagaimanapun jauhnya. Akhirnya daripada segala langkah tujuan segala jalan. Dan
untuknyalah sariat dan undang-undang,dan didalam perjalanan menuju hakikat itu,orang
memulai dari dalam dirinya sendirinya. Untuk mengenal Tuhan kenallah diri ( diri sendiri ).
Perjalanan itu dimulai dari dalam kita sendiri dari dalam terus kedalam,ahirnya serba alam
dengan keindahannya dan dengan keganjulannya,hanyalah sebagai aksi pencari diri. Disini
sering terjadilah cara yang didapat oleh ahli suluk atau ahli perjalanan / tharikat.
Setengahnya karena sakig asyiknya,maka dirasainya bahwa diri tiada lagi. Yang ada hanya
yang ada atau: LAMUJUDA BIHAQQIN ILALLAH (hanya Tuhan yang ada sedang mahluk
tiada ). Yang ada ialah yang AWAL,yang tidak ada permulaan dan yang akhir tidak ada
penghabisan.
Adapun diri sendiri dalam alam seluruhnya tidaklah ada ; sebab awalnya ADAM,artinya
tiada. Dan ahirnya fana dan lenyap : maka apabila jalan itu telah dijalani dengan segenap
kesungguhan, ketaatan, dan setia memegang segala syarat dan rukunnya,akhirnya bertemulah
kita dengan hakikat yang sebenarnya.
Mula-mula tercapailah kasyap,yaitu terbukalah rahasia yang senantiasa yang menyelubungi
antara kita dengan DIA.
Maka dengan itu terbukalah hijab atau dinding yaitu : dinding-dinding tebal yang
memisahkan kita dengan DIA, dan dinding-dinding itu ialah :Hawa nafsu kita sendiri atau
yang disebut angkara murka,atau nafsu hewani atau nafsu syaiton. Maka dari itu gunanya kita
TAJAHUT,artinya : melepaskan diri dari belenggu segala ikatan atas diri kita sendiri.
Dan apabila rohani kita telah mencapai kesempurnaan,maka otomatis takluklah jasmani
kepada kehendak rohani. Pada waktu itu tidak ada miskin lagi,bahkan mautpun sebagai
sangkar kecil kepada kebebasan luas mencari kekasih. Dan mereka katakana,mati itu adalah
alamat CINTA sejati dan mutlak. Disini timbullah dalam kata yaitu yang dikatakan hulul.
Hulul yaitu : timbul kesatuan diantaraasyik dan ma’syuknya. Atau meninggalnya antara asyik

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 20


ma’syuk atau yang mencintai dengan yang dicintai,sehingga AKU adalah DIA,dan DIA
adalah AKU dan Analhak. Disini mulailah ada pertingkahan diantara ulama ahli lahir dengan
ulama ahli bathin. Tentu saja ada yang menolak dan adapula yang membela. Kata yang
membela,orang yang telah mabuk cinta dan rindu,yang diliputi oleh perasaan-perasaan lebih
mendalam daripada orang yang hanya menggunakan akal semata dan mantik semata.

AHLI TASYAUF YANG SEJATI


Ahli tasyauf yang sejati ialah mereka yang benar-benar memegang agama yang tulen. Ahli
sufi yang sejati ialah mereka yang jiwanya bebas tidak terikat oleh apa-apa atau siapapun,dan
bebas menjalankan kebenaran dari ilahi robbi. Berani mengatakan itu benar dan ini salah.
Ahli tasyauf adalah putus dengan mahluk dan erat hubungannya dengan Tuhan,pandangannya
Allah semata. Ahli tasyauf tidak melihat kepada dirinya lagi,hanya Allah dalam
pandangannya. Jadi siapa yang masih melihat kepada dirinya, niscaya tiada melihat akan
Tuhannya. Seluruh pandangan ruhaniyah memandang satu dalam banyak. Dan yang banyak
pada yang satu.
Tersimpun dalam satu kesatuan yang dalam istilah sufi disebut pabrik KUN dan yang diatur
oleh seorang insinyur yang pintar ialah : ALLAH TA’ALA. Kalau pandangan kita sudah
mantap separti itu,maka hilanglah rasa takut dan gentar,kecuali kepada Allah saja. Jadi
pandangan seorang yang dibawah memang berbeda dengan yang diatas. Ujud selain daripada
ujud Allah adalah ujud injaman karena semua itu Allah dan Allah itu semuanya,ia hanya
pertanda dari yang sebenarnya ada. Yang ada adalah yang ada,yang ada ialah yang awal dan
tidak ada permulaannya,yang ahir tidak ada penghabisannya.

SABDA RASULULLAH S.A.W.


Zabir berkata,katanya : RASULULLAH S.A.W. bersabda : Siapa dapat melakukan
HUSUDHZAN artinya ; baik sangka kapada Allah Ta’ala,sehingga ia tiada mati kecuali tetap
dalam husnudhzan terhadap Allah Ta’ala.
Maka haruslah kita berbuat husnudhzan terhdap Allah Ta’ala dan pada sesama kita umat
MUHAMMAD.
Sesungguhnya kata NABI,sebaik-baik fi’il / kelakuan ibadah kepada Allah ialah : baik sangka
kepada Allah. Baik sangka kepada Allah itu pertanda bahwa sudah bulat tawakkalnya kepada
Allah,dan penyerahannya kepada Allah, orang itu jaminannya hanya Allah.
LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI
Artinya : TAK ADA DAYA UNTUK BERBUAT KEBAIKAN
DAN TAK ADA UPAYA UNTUK MENOLAK KEJAHATAN.
BUHARI MUSLIM BERKATA :
Tak ada dayaku untuk menolak suatu kemelaratan atau bahaya keburukan,dan tak ada
upayaku untuk berbuat kemanfaatan,melainkan dengan Allah jua. Jadi tidak mudah bagi
kaum sufi untuk mengatakan: La hawla wala quwwata illa billahi.
Disini hamba tekankan janganlah kamu berani mengatakan La hawla wala quwwata illa
billahi,sebelum kamu memasuki alam tasyauf. Engkau katakan itu tetapi ujudmu masih
ada,selama ujudmu masih ada, selama itu juga engkau dalam bergelimang dalam dosa
durhaka kepadanya.
Selama ujud ADAM masih melekat dalam ingatanmu,selama itu pula engkau
mempermainkan Tuhanmu. Ini namanya lain dimulut / dihati. Kalau engkau mengatakan : LA
HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 21


SEBELUM ENGKAU MATI,MAKA CELAKALAH KEMATIAANMU. Hilangkanlah ke
AKUAN mu,lenyapkanlah kesombonganmu,baharu sempurna amal ibadahmu kepada Allah.
BISMILLAHI AWWALLUH, WA AKHIRU, artinya : Awalnya Allah,ahirnya Allah.
Awalnya tidak ada permulaannya. Dan ahirnya tidak ada penghabisannya.
MALLAM YASY KURINNAS, LAM YASY KURILLAH. Artinya : Barang siapa tidak
berterima kasih kepada sesamanya,maka samalah ia tidak berterima kasih kepada Allah.
Sebab NUR MUHAMMAD itu adalah hakikat alam. Dan Allah adalah hakikat alam atau
hakikat ujud dalam hidup ini. Allah adalah hakikat kekuatan dalam hidup ini. Johir Tuhan
ada dimanusia, dan bathin manusia ada di Tuhan.
Kalau anda sudah mengerti,laksanakanlah.
Untuk memperkuat dalil ini,hamba bawakan sebuah hadist qudsyi yang berbunyi :
AL INSANU SIRRI,WA ANA SIRRUHU ( SIRROHU ).
Kata TUHAN : INSAN ITU RAHASIAKU, AKUPUN RAHASIANYA.
DAN LAGI : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI, SIFATIN WA SIFATUN LA GOIRIH.
ARTINYA : INSAN ITU RAHASIAKU DAN RAHASIA ITU SIFATKU, SIFATKU ITU
TIADA LAIN DAIPADAKU.
Dalil ini dalil nyata,tak bisa lagi diragukan. Menurut riwayat :Banyak para pemuka-pemuka
agama,ahli tasyauf dan lain-lainnya : mencari siapa DIA yang sebenarnya. Maka datang para
nabi-nabi dan rasul-rasul menyampaikan langsung,melompat dari mulut / lidahnya perkataan
:
AMALLAH LA ILAHA ILLA ANA
Artinya AKU ALLAH, TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU
Jadi menurut aqidah/pendirian hamba dalam soal ini ; hamba tidak taklid dengan
siapapun,dan hamba nyatakan bahwa kalimah itu tadi adalah inti dari semua golongan
tasyauf,golongan para wali-wali,para sahabat,aulia dan anbiya dan para nabi-nabi dan para
rasul-rasul. Jadi kalau para nabi dan rasul demikian adanya,maka tiada lain andapun juga
demikian hendaknya.
Banyak kaum sufi mati,karena mempertahankan pendiriannya.
Hamba sebagai penulis buku ini menyatakan : Apabila lain dari yang di ucapkan
RASULULLAH s.a.w. itu tadi,maka : BUKANLAH IA DARI GOLONGAN
MUHAMMAD. DAN KELUAR DARI GOLONGAN MUHAMMAD. MAKA IA BUKAN
TERMASUK KELURGA TUHAN.
Didalam Al-Qur’anul karim Tuhan mengatakan :
AKU akan memberikan SATU kata kepadamu. Tetapi engkau tidak sanggup.
Apakah yang dimaksud SATU kata itu ?
Inilah SATU kata itu tadi : Siapa yang sanggup dialah keluarga Tuhan. Siapa tidak sanggup
dialah keluarga syaiton.
Pilihlah antara dua : ingin jadi pahlawan Tuhan, atau jadi pahlawan syaiton.
Siapa menjadi kelurga Tuahan didunia ini,niscaya sampai ke-ahirat. Dan siapa menjadi
keluarga syaiton didunia ini,niscaya sampai juga ke-ahirat.

SABDA RASULULLAH S.A.W.


SYARIAT ITU SEPERTI TANAH
THARIKAT ITU SEPERTI AIR
HAKIKAT ITU SEPERTI ANGIN
MA’RIFAT ITU SEPERTI API

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 22


TANAH ITU BADAB MUHAMMAD
AIR ITU NUR MUHAMMAD
ANGIN ITU NAFAS MUHAMMAD
API ITU PENGLIHATAN MUHAMMAD

ADAPUN MATI ORANG SYARIAT ITU HANCUR LULUH


ADAPUN MATI ORANG THARIKAT ITU KURUS KERING
ADAPUN MATI ORANG HAKIKAT ITU LAMAK GEMUK
ADAPUN MATI ORANG MA’RIFAT ITU HILANG LENYAP

SABDA NABI S.A.W. : SYARIAT ITU LIDAHKU


THARIKAT ITU HATIKU
HAKIKAT ITU KEDIAMANKU
MA’RIFAT ITU ROHKU
PERNYATAANKU :
AKU HIDUP BUKAN KARENA NAFAS
BUKAN KARENA DENGAN NYAWA
BUKAN KARENA DENGAN ROH
BUKAN KARENA ITU DAN INI
TAPI AKU HIDUP SENDIRINYA SEBELUM ADA KEHIDUPAN DIDUNIA INI
AKU SUDAH ADA SEBELUMNYA ADA DUNIA YANG ADA INI
AKU ADALAH AKU DIDALAM AKU, BER-AKU AKU
BILA AKU BERNYATA, ITULAH AKU DALAM KEAADANKU
SEBAB KEADAANKU ITU ADALAH KEADAANKU JUA

TENTANG FANA UL FANA

1. Fana zahir yaitu : merasakan tajali atau memantul keagungan Tuhan pada tindak
tanduk seseorang,sehingga segala keinginan,kehendaknya,ikhtiarnya sudah terlepas
dari dirinya. Karena itu kadang-kadang orang itu sampai-sampai beberapa lama tidak
tahu makan dan minum dan sebagainya,semuanya terserah kepada Allah.
2. Fana bathin yaitu : hatinya saja yang fana dan lahirnya tidak,lahirnya seperti biasa.
Hatinya terbuka pada melihat sifat-sifat Tuhan,dan keagungan serta gerakan-gerakan
Tuhan,hilanglah segala was-was dan keragu-raguan dalam hatinya dan penuhlah
hatinya dengan keyakinan terhadap Allah s.w.t. Tidak ada dalam hatinya timbul
perasan takut dan gentar,kasih dan sayang, suka dan duka,kecuali kepada Allah.
Fana yang demikian itu yang membawa ke maqam baqabillah,serta melewati fana
yang pertama. Biasanya lebih dahulu dimulai dengan pengakuan seluruh wujud.
Sedang hatinya atau rohnya selalu melihat gerakan Allah,baik dalam ibadah seperti :
dalam sembahyang. Dan dalam segala apa yang dilihat dan didengar dan lain-lain
sebagainya.
Maqam baqabillah inilah yang senantiasa ada pada para nabi dan rasul-rasul,dan aulia
dan anbiya Allah Ta’ala yang bereda dibawah qidamnya nabi Muhammad s.a.w.
Maqam baqabillah ini kebanyakan adalah maqam mereka yang mahzub,dimana
setelah mereka berada dipuncak tauhid,lalu mereka turun kepada sifat,dan sama,terus

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 23


kepada af’al,sehingga kelihatan pada lahirnya mereka seperti orang biasa
saja,memandang akuan ini,dan berbuat seperti ahli syariat umumnya. Tetapi hati
mereka tidak pernah lupa kepada Allah dan selalu berpegang kepadanya. Ada
perbedaan sedikit bagi orang yang berada dimaqam fana,mereka adalah orang yang
salik. Dimana pandangan mereka dimulai dari bawah dan terus naik atau tarakki.
Yakni dimulai memandang akuan,naik kepada af’al,sama,terus kepada sifat,dan
ahirnya kepda zat. Dan karena tajamnya dan asyiknya musahadah,mungkin terjadi
perasaan fana,yang kita maksudkan dengan fana zahir yang tersebut diatas.
Demikianlah perjalanan fana dan baqa bagi seorang aribillah atau wali Allah Ta’ala. Jadi
disini hamba katakan bahwa,kalau dimaqam fana belum faham betul atau belum
mengerti,maka tidak ada harapan untuk mencapai maqam baqa. Maka daripada itu
pandanglah sedalam-dalamnya tentang maqam fana, kalau sudah hasil makam fana,maka
tercapailah maqam baqa.Demikianlah tentang maqam fana dan maqam baqa.

SOAL SOAL IKHLAS

Tidak dapat dikatan kecil perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas ( sepiring pamrih ).
Tidak dapat dikatakan benar awal-awal yang dilakukan dengan tidak ikhlas,karena belum
ma’rifat.
Orang yang menjalankan fana dan baqa baru syah disebut husyu dan ikhlas.
Firman Allah Ta’ala dalam Al qur’anul karim : yang artinya demikian : Sesungguhnya Allah
hanya menerima amal perbuatan yang sudah kembali. Yaitu amal yang dilakukan dengan
ikhlas,dan tepat sasarannya menurut ajaran Tuhannya.
ABDULLAH IBNU MA’SUD r.a berkata : Dua rakaat yang dilakukan oleh orang yang
berilmu,dan mengerti /ikhlas,adalah lebih baik daripada amal ibadah yang dilakukan oleh
orang yang tidak mengerti, sepanjang umurnya atau selama hidupnya ( tidak diterima amal
ibadahnya ).
Sekarang baiklah kita berkisar pada ilmu-ilmu. Ilmu itu ada tiga unsur atau tiga martabat :
1. Ilmuyakin ialah : keyakinan yang didapat dari pengertian teori belajar atau berguru.
2. Ainalyakin ialah : keyakinan yang didapat dari fakta keyakinan yang lahir,setelah
terungkap atau terbuka.
3. Hakkulyakin ialah : keyakinan yang benar-benar langsung dari Tuhan dan tidak dapat
diragukan lagi kebenarannya,yaitu ; keyakinan-keyakinan yang mutlak.Demikianlah
adanya.

ZIKKRULLAH

Apakah yang disebut dengan ZIKKRULLAH itu ?


Menurut pengertian umum memuji dan menuju dengan hati yang tulus ikhlas. Tetapi tulus
dan ikhlasnya itu berbeda dengan orang yang mengerti/ yang faham.Orang yang faham
ialah,seperti dalil berbunyi :
LA YA’ZIKKRULLAH ILLALLAH,artinya : tida menyebut Allah hanya Allah.
Adapun yang mengatakan LA ILAHA ILLALLAH itu ialah : RAHASIA ALLAH ZAHIR
DAN BATHIN,ATAU BATHIN DAN ZAHIR. Kesimpulannya ialah : tidak lagi kita ini
yang mengatakan kalimat itu,melainkan

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 24


SIRULLAH jua adanya. Dengan demikian leburlah tubuh itu dan hati itu kepada Roh,dan
Roh itu hancur pula menjadi NUR,dan NUR itu lenyap pula kepada RAHASIA ALLAH
TA’ALA. Jadi yang berzikir itu adalah RAHASIA ALLAH jua.
Disini letaknya nialai,dan nilai itu terletak dalam diri pribadi masing-masing. Inilah yang
disebut ISI daripada ZIKKRULLAH itu. Berzikirlah dengan Zikkrullah,dan ingatlah dengan
ingatnya Allah dan pandanglah dengan pandangannya Allah.Dan berbuatlah dengan
perbuatan Allah,dan tinggalkanlah apa-apa yang ditinggalkan oleh Allah.
Kerjakanlah apa yang dikerjakan Allah,dan tinggalkanlah apa yang ditolak Allah.
INILAH KATA-KATA PAHIT TAPI MANIS.

BEBERAPA KESIMPULAN

TIADA MENGENAL ALLAH,HANYA ALLAH


TIADA MELIHAT ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MENYEMBAH ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MENYEBUT ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA YANG MAUJUD,HANYA ALLAH
TIADA UJUD BAGIKU,HANYA UJUD ALLAH
TIDAK ADA DALAM DIRI,MELAINKAN ALLAH
TIADA UJUD BAGI KITA,HANYA UJUD ALLAH
TIADA HIDUP KITA,HANYA HAYATULLAH ZAT
TIADA PERBUATAN KITA,HANYA FI’IL ALLAH
TIADA NAMA BAGI KITA,HANYA ASMA ALLAH
TIADA PANDANGAN KITA,HANYA PANDANGAN ALLAH
TIADA PENGLIHATAN BAGI KITA,HANYA
PENGLIHATAN ALLAH
TIADA PENGUCAP BAGI KITA,HANYA UCAPAN
ALLAH
TIADA PENCIUMAN BAGI KITA,HANYA
PENCIUMAN ALLAH
TIADA RASA BAGI KITA,HANYA RAHASIA ALLAH
TIADA KUASA BAGI KITA,HANYA KUDRAT ALLAH
TIADA HIDUP BAGI KITA,HANYA KEHIDUPAN
ALLAH
TIADA BERKEHENDAK KITA,HANYA IRADAT
ALLAH
TIADA TAHU KITA,HANYA ILMU ALLAH
TIADA MENDENGAR KITA,HANYA ALLAH
TIADA MELIHAT KITA,HANYA ALLAH
TIADA BERKATA-KATA KITA,HANYA RAHASIA
ALLAH
TIADA UJUD BAGI KITA,HANYA UJUD ALLAH
TIADA LAGI KITA KITA INI,HANYA DALAM
RAHASIA ALLAH

DEMIKIANLAH BEBERAPA RAHASIA DALAM MA’RIFAT

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 25


KHALIK DAN MAHLUK

BEBERAPA KESIMPULAN :

Asal kata mahluk diambil dari kata-kata halq.


Dan kata-kata halq itu diambil dari kata khalik.
Dan kata-kata khalik itu adalah khalik.
Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada khalik.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN.
DATANG DARI ALLAH KEMBALI KEPADA ALLAH.
Awalnya Allah,dan ahirnya Allah.
Awalnya Tuhan,dan ahirnya Tuhan.
Awalnya tidak ada permulaannya,dan ahirnyapun tidak ada penghabisannya.
Kalau ma’rifat kita sudah ta’zmullah,yaitu : tilik seorang arif itu akan kebesaran dan
kemuliaan,keagungan sesuatu itu melainkan itu semata-mata kebesaran,kemuliaan,dan
keagungan Tuhan Allah aza wazallah jua adanya.
Maka intisari daripada itu adalah : Segala mahluk itu adalah khalik,dan khalik itu sebaliknya.
Dalilnya : SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH FIL
KASRAH,ahirnya SYUHUDUL WAHDAH FIL WAHDAH. Demikianlah pandangan
seorang arifibillah.
Jadi kesimpulannya adalah : SEMUA ITU ALLAH,dan ALLAH ITU SEMUANYA. Inilah
yang disebut WAHDAH AL UJUD : atau kesatuan UJUD. Demikianlah yang dapat hamba
menyimpulkan bahwa :
ALLAH ADALAH HAKIKAT ALAM.

RUKUN – AGAMA – ADA – EMPAT – PASAL

Agama islam adalah agama yang murni.Kemurniaan agama itu dibarengi oleh 4 rukun.
Pertama : SARIAT, Kedua : THARIKAT, Ketiga : HAKIKAT, Keempat : ialah MA’RIFAT.
Tanpa yang empat macam ini bukan dinamakan agama.Pokok yang empat ini ialah :
MA’RIFAT.
Dan MA’RIFAT ialah : kumpulan daripada syariat,tharikat,hakikat.Itulah yang disebut
MA’RIFAT.
Syariat artinya : kenyataan
Tharikat artinya : jalan yang menuju/menyempurnakan syariat
Hakikat artinya : kebenaran yang sejati dan mutlak
Jadi kumpulan ilmu pengetahuan tentang syariat dan kesediaannya dengan tharikat,ahirnya
akan bertemu dengan hakikat. Itulah yang disebut ma’rifat.
Maka nyatalah kepada kita bahwa ma’rifat itu adalah gabungan dari ilmu fiqih,usulludin dan
ilmu tasauf. Kumpulan dari mantik,keindahan dan cinta. Dengan demikian hanya empat pasal
inilah yang menyempurnakan agama Allah didalam dunia ini. Jadi tanpa yang empat
ini,semua amal ibadah,baik lahir maupun bathin akan membaa masuk neraka. Sebab dalam
amal ibadah pasti ada syariatnya, tharikatnya,hakikatnya dan ma’rifatnya.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 26


Seperti dalam rukun islam ada lima perkara :
1. Dua kalimat syahadat
2. Mengerjakan sholat
3. Puasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan zakat fitrah
5. Naik haji kalau mampu
Jadi susunannya sebagai berikut dibawah ini :
1. Syariat syahadat
2. Tharikat syahadat
3. Hakikat syahadat
4. Ma’rifat syahadat
Inilah susunan syahadat yang sebenarnya. Dan rukun islam yang kedua ialah :
1. Syariat sholat
2. Tharikat sholat
3. Hakikat sholat
4. Ma’rifat sholat
Inilah susunan rukun islam yang ketiga ialah :
1. Syariat puasa
2. Tharikat puasa
3. Hakikat puasa
4. Ma’rifat puasa
Inilah susunan rukun islam yang keempat ialah :
1. Syariat zakat
2. Tharikat zakat
3. Hakikat zakat
4. Ma’rifat zakat
Inilah susunan rukun islam yang kelima ialah :
1. Syariat haji
2. Tharikat haji
3. Hakikat haji
4. Ma’rifat haji
Baiklah kita uraikan satu persatunya ;
Pertama Syahadat.
Syariat syahadat itu ialah : mengucap dengan lidah.
Tharikat syahadat itu ialah : pada sholat sejatinya,sedang melakukan tajli kepada Tuhan.
Hakikat syahadat itu ialah : hidup/hayat yang sesungguhnya.
Ma’rifat syahadat itu ialah : agar supaya merasa dan melingkupi yang mencorong itu dengan
zat dan sifat Allah.
Kedua Sholat.
Syariat sholat ialah : saat-saat berdiri,ruku,sujud,dan lain-lain.
Tharikat sholat ialah : tetap saja dalam kita sedang sholat sejatinya ialah tajli mutlak.
Hakikat sholat ialah : telah jelas adanya,alif,lam awal,lam ahir,ha.Katakanlah Allah tak salah
lagi.
Ma’rifat sholat ialah : harus sampai bertemu dengan Nur Muhammad itu.
Inilah sholat sejatinya,sebelum kita ini tahu dia sudah ada.
Ketiga Puasa.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 27


Syariat puasa ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat puasa ialah : menyatu dengan tajli.
Hakikat puasa ialah : puasa yang bergelimang dengan nafsu angkara murka,dan supaya kita
berdiri
dengan nafsu zat hak ta’ala. ( nafsu yang diridhoi ).
Ma;rifat puasa ialah : harus bertemu dngan bulan purnama sidi. Yaitu terang
benderangnya,Tuhan telah
Bertazalli kepadanya.
Keempat Zakat.
Syariat zakat ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat zakat ialah : harus berdirinya/fananya mahluk dari ingatannya,dan harus tajli mutlak.
Hakikat zakat ialah : jangan sampai kita lupa atau salah dalam akidah.
Ma’rifat zakat ialah : harus bisa atau harus sanggup merasakan hilangnya ujud seluruhnya
lahir dan
Bathin dan menunggal dengan Tuhan ( dalam rahasia ).
Kelima Haji.
Syariat haji ialah : kita sudah maklum adanya.
Tharikat haji ialah : sedang kita sholat atau waktu kita ada dibaitullah ( rumah Tuhan ).
Hakikat haji ialah : meleburkan dosa dengan jalan ma’rifat,mengenal Tuhan Allah.
Ma’rifat haji ialah : rohani dan jasmani telah menyatu dalam kesatuan yang utuh/mutlak.

Demikianlah yang dapat hamba sampaikan. Jadi rukun islam itu tadi tiap-tiap satu rukun
mempunyai empat pasal. Maka klau demikian,lima rukun itu menjadi lima kali empat adalah
duapuluh pasal. Inilah siempunya sifat dua puluh itu. Sebab dua puluh itu pasal ini
menghimpunkan segala sifat-sifat Allah didalam alam ini. Dan manakah sifat istimewah bagi
Tuhan ?
Segala-galanya harus bagi Tuhan,tidak ada yang tertegah bagi Tuhan/tidak ada dinding-
dindingnya lagi. Hanya nafsumu sendiri yang tertegah,karena masih terdinding. Bagi Tuhan
tidak ada lagi wajib,yang ajib hanya bagimu dan bagi orang yang belum faham dan belum
mengerti. Jadi siapa yang faham,itulah yang beroleh petunjuk dari Tuhan Allah. Kesimpulan
rukun agama itu tadi ialah ESA SEGALANYA dan tidak ada lagi DUANYA.

RUKUN – IMAN

Perihal rukun iman itu ialah :


1. AMANTUBILLAH
2. WAL MALAIKATIHI
3. WA KUTUBIHI
4. WA RASULIHI
5. WAL YAUMIL ACHIRI
6. WA QADRI ACHIRI, WAARIHI MINALLAHI TA’ALA
Artinya ialah :
Aku percaya adanya Tuhan Allah Ta’ala s.w.t.
Apakah cukup dngan keyakinan begitu saja ?

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 28


Apakah adanya yang ada itu berada di arsyi atau dilangit sebelah,ataukah berada dalam sorga
?
Kepercayaan yang seperti itu adalah kepercayaan orang taklid buta. Karena orang
kebanyakan mereka raba sendiri-sendiri. Sedang dalil ada mengatakan :
WANNAHU AKROBU ILAIHI MINHABLIL WARID.
Artinya : dekat urat lehermu dengan daging.Maka dekat lagi Tuhan itu.
Jadi makna rukun iman yang pertama tadi harus begini dan tidak bisa dicari dengan dalil yang
lain.
Jadi AMANTUBILLAH ini harus diartikan dengan : Sesungguhnya percaya bahwa
kehidupan sendiri,kehidupan wujud ini,selama hidup ini adalah tanda adanya Tuhan Allah
s.w.t.
Jadi jelasnya kepada kita bahwa dunia ini pasti didalam ruang lingkup hidupnya Tuhan.
Sedangkan sifat hidup ini adalah zat Tuhan Allah.
1. AMANTUBILLAH,artinya : aku percaya adanya Tuhan.
2. WAL MALAIKATIHI,artinya : percaya kepada malaikatnya.
3. WA KUTUBIHI,artinya : percaya kepada kitab-kitabnya.
4. WA RASULIHI,artinya : percaya kepada rasul-rasulnya.
5. WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : percaya kepada hari ahir.
6. WAL QADRI AHIRI,artinya : percaya kepada untung baik dan untung jahat daripada
Allah Ta’ala.
Sekarang baiklah kita uraikan satu persatunya :
AMANTUBILLAHI,artinya : Percaya kepada adanya Tuhan.
Belumlah benar kalau belum dihalalkan,artinya kalau belum kembali kapada roh lagi dan
perasaan.Dalil sudah jelas mengatakan bahwa Tuhan lebih dekat kepadamu,daripada urat
lehermu sendiri. Jadi kita tak usah repot menari Tuhan. Tuhan ada pada kamu dimana saja
kamu berada. Kesimpulannya ialah : pandangan dan tatapanmu itulah tanda adanya
Tuhan/yang ada. LAMAUJUDA BI HAQQIN ILALLAH. Artinya,tidak ada yang maujud
didalam alam ini,kecuali Allah Ta’ala.

WAL MALAIKATIHI,artinya : Percaya kepada malaikat-Nya.


Pertama kita yakin bahwa malaikat itu ada.
Cobalah tekadkan dan telanjangi sekujur badan kita,agar supaya cepat beriman kepada
Tuhan Allah s.w.t. Supaya jadi iman kepada Tuhan yang maha Agung/maha kuasa. Tatkala
sedang menghadapi sakaratul maut nanti.
Dalil apakah yang bisa menolong untuk nmenyempurnakan nyawa ?
Bukankah kita sudah tahu bahwa malaikat itu utusan Allah. Jelaslah sudah dengan usiknya
utusan,tentu hiduplah yang memerintahkan,biarpun sehelai bulu usiknya,begitu pula
bertambah panjangnya bulu itu, juga semua itu malaikat. Malaikat itu bukan jirim bukan
jisim. Tentunya terasa oleh kita bahwa sedang tidur itupun,juga bulu memanjang akan tetap
berlaku.Nah begitulah kenyataannya malaikat pada diri kita ini,tidak akan hilanhg dengan
badan kita ini.Siang dan malam terus bekerja tiada hentinya. Jadi usiknya dalam
melihat,mendengar,mencium,dn dalam bicara.Mandornya ialah, JIBRIL,MIKAIL,ISROFIL,
DAN IZROIL.
WA KUTUBIHI,artinya : Percaya kepada kitab kitab-Nya.
Jadi yang benar-benar percaya kepada kitabnya itu seperti Al-qur’an,harus dirangkap dengan
wujud kita ini.Jdi begini,kalau kita belum mengetahuinya,kita harus percaya kepadaa takdir

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 29


yang sudah tertulis kepada diri kita sendiri.Kita harus yakin dngan adanya takdir Tuhan
itu.Tulisn wujud kita ini yang sesungguhnya,kalau kita sudah ainal yakin dan hakkul
yakin,kita bisa sabar dalam menghadapi apapun juga. Karena pohon ilmu itu adalah sabar dan
ridho.Tentunya sudah tertulis dilikhmakhfudh. Jadi iman kepada kitab-kitabnya itu
umum.Persoalan diluar alkitab,manusia tidak ada yang tahu,terkeuali Allah. Memang ada
persoalan diluar kitab,tetapi amat sulit mencapainya.Itulah yang disebut MAKHSYAF,yang
tiada huruf,tiada suara,dan tiada kata-kata.Ini adalah RAHASIA yang amat dalam dan amat
dahsyat,dan tidak seorangpun yang mendapatkannya,keuali Tuhan sendiri. Kehendak Tuhan
idak ada yang menghalanginya. Dia sanggup merubah yang tak dapat dirubah oleh mahluk.
Sedang perubahan yang ada padaa mahluk ini adalah perubahan pada sangkamu saja. Tuhan
kuasa menghidupkan yang mati, dan mematikan yang hidup. Fahamkanlah wahai sekalian
tholib.
WA RASULIHI,artinya : Percaya kepada rasul-rasulnya.
Memang kita percaya kepada nabi-nabi dan rasul-rasul,itupun tak ada salahnya,memang dlam
bentuk nyaa,memang demikian.Tetapi karena sudah pada wafat semua,sudah lestari,maka
tinggal percaya itu berbalik kepada wujud.Yaitu,kepada hakikat badan yang jadi utusan hidup
kita pribadi,beginilah tekad kita sesungguhnya percaya kapada rasa wjud
kita.Seperti,melihat,mendengar,mengucap dan mencium. Coba saja kita rasakan,bagaimana
kita tidak peraya kepada ujud kita kita ini ?
Kalau kita menciipi garam,sudah tentu kita merasa asin,tidak mungkin yang
lainnya.Demikian pula dengan yang lainnya,seperti : pendengaran,tidak mungkin salah
lagi.Juga seperti panglihatan,penium dan pengucap.Semuanya dapat kita fahami dengan
perasaan kita.
Disinilah orang banyak tidak faham arti rasul yang sesungguhnya.Padahal rasul atau utusan
itu ada pada kita jua.Makanya kita kalau mengatakan dua kalimat syahadat itu,harus tahu
rahasianya. Kalau Tuhan mengatakan Aku naik saksi,tiada Tuhan melainkan Aku,dan
Muhammad itu utusanKu.Maka kitapun demikian pula adanya,kalau lain daripada itu,maka
tersalahlah ma’rifat kita.Orang kebanyakan salah memahami tentang arti rasul yang
sebenarnya,mereka mengira rasul itu hanya ada pada nabi-nabi, seperti nabi Muhammad. Jadi
yang dimaksud dalam pengertian Muhammad itu utusanku,yaitu Muhammad dalam arti
rahasia ma’rifat.Karena setiap insan kamil itu mempunyai utusan(rasul) pribadi. Disinilah
letaknya nilai dan barang yang bernilai itu letaknya dalam pribadi masing-masing.
Inilah arti percaya kepada rasul-rasul yang hak.
WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : Percaya kepada hari akhir yaitu hari kiamat ( pembalasan
).
Kiamat besar hanya kita yakini dan kiamat kecil dapat kita rasakan masing-masing.
Pertama kiamat diri,yaitu hancur leburnya kedalam Nur Muhammad,dan hingga sirna dan
tuntas sampai tiada merasa lagi memiliki wujud lahir dan bathin.Dan akhirnya menunggal
dengan kemaha agungan Tuhan ( menunggal dalam rahasia ).
Dan kiamat diri yang kedua ialah : dikala sakaratul maut telah tiba.Inilah yang disebut kiamat
sugro,sedangkan kiamat kubro adalah kiamat yang sebenarnya.
Inilah pengertian walyaumil akhiri itu tadi. Yang terakhir sekali ialah :
WAQODRI AKHIRI, artinya : percaya kepada untung baik dan untung jahat datang daripada
Allah jua. Maksunya segala perbuatan yang berlaku didalam ala mini adalah perbuatan Allah
Ta’ala. Allah yang menjadikan kamu dan barang perbuatan kamu. Dan yakinlah kita bahwa
kita ini tidak mempunyai daya dan upaya, kecuali dengan kudrat dan iradat Allah Ta’ala jua

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 30


adanya. Maka dengan adanya rukun iman ini yang ke-enam ini, tentunya kita menjadi sadar
akan diri kita ini. Kesadaran itu timbul karena ma’rifat dan ma’rifat itu timbul karena terbuka
hijab (dinding).
Orang Ahli hakekat yang telah lupa kepada makhluk, karena langsung melihat Allah raja
yang Hak. Mereka lupa dengan sebab musabab, karena teringat kepada yang menentukan dan
yang menjadikannya. Orang ini sebagai hamba yang menghadapi hakikat yang nyata baginya
terang cahayanya dan sedang berjalan pada jalannya.
Telah sampai pada puncaknya, hanya ia sedang tenggelam dalam alam cahaya : sehingga
tidak kelihatan bekas-bekas mahluknya lagi. Dan lebih banyak lupanya terhadap alam,
daripada ingatnya kepada makhluk. Dan bertemunya daripada renggangnya, dan lenyapnya
atau leburlah dirinya dari tetapnya perasaannya, dan lupanya terhadap mahkluk daripada
ingatnya pada mereka.
Demikianlah seorang ahli hakikat : yang telah fana zahirnya dan fana bathinnya kepada yang
Hak. Dan siapa yang telah fana dengan Allah maka pasti ia lupa atau goib dari segala sesuatu.
Orang ini pandangannya Allah semata. Siapa dalam tauhidnya itu seolah-olah sebagai hasil
kepintarannya sendiri,maka tauhidnya itu tidak dapat menyelamatkan dirinya dari Api neraka.
BERTEMUNYA MANUSIA KEPADA TUHAN
Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepadanya, itulah puncak harapan, dan
dengan itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar ; bahwa dengan itulah dia akan
lupa dan terhibur dari sesuatu selain Allah Ta’ala. Hilangkan pandangan makhluk kepadamu,
karena pua dengan englihatan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian/menghadapnya
mahluk kepadamu.
Nikmat itu meskipun beraneka ragam bentuknya ; hanya disebabkan karena melihat Allah
dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu walau bagaimana pun aneka
ragamnya,karena terhijab, dan sempurna nikmat itu, karena melihat kepada ZAT Tuhan yang
maha mulia.
Maha suci Allah yang sengaja tidak member tanda kepada walinya kecuali sekedar untuk
mengenal kepadaNya.
Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada orang yang hendak
disampaikannya untuk mengenal Allah ; itulah HIKMAH YANG MAHA TINGGI.
Selesai.

---ooOoo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 31


BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM

Adapun yang dinamakan : PAHAM AL-FATIHAH, itu sebagai berikut

ALHAMDULILLAH : Artinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua


memuji diriku.

RABBIL – ALAMIN : Artinya, Ya Muhammad, aku tahu lahir bathinmu.

ARRACHMANIRRACHIM : Artinya, Ya Muhammad, yang membaca fatihah


itu,aku jua memuji diriku.

MALIKIYYAUMIDDIN : Artinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti


pekerjaanku,karena engkau tiada lain Aku.

IYAKANA’BUDU WAIYYA – : Artinya, Ya Muhammad, tiada yang sembahyang


hanya aku dan yang ghaib Aku jua kerja sendirian.

KANASTAIN

IHDINASSYIROTOL – : Artinya, Ya Muhammad, tiada yang mengetahui akan


daku,hanya

MUSTAQIM engkau jua.

SYIROTOLLAZINA AN’AMTA : Artinya, Ya Muhammad, sesungguhnya karenamu


sekalian yang ada.

ALAIHIM

GHOIRILMAGDHUBI’ALAIHIM : Artinya, Ya Muhammad, tiada aku marah Aku kasih


padamu dan

Sekalian umatmu. Aku mengatakan Rahasiaku padamu, dan


engkau

Katakan rahasiamu pada sekalian umatmu.

WALADHOLLIN : Artinya, Ya Muhammad, jika tiada engkau kekasihku,


maka tiada

RahasiaKU sekaliannya padamu.

AMIN : Artinya, Ya Muhammad, engkau ganti Rahasiaku, Allah


nama bagi zat

Tuhan yang qadim

---ooOoo--

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 32


BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM

ADAPUN YANG DINAMAKAN ‘DINDING ASAL DIRI’ ITU ADALAH SEPERTI


DISEBUT DIBAWAH INI :
AKU ALIF ALLAH.MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI
GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA LA ILAHA ILLALLAH
MUHAMMADARRASULULLAH.

---------

PERPINDAHAN KEDUDUKAN NYAWA DITIAP-TIAP WAKTU

SUBUH berada di SULBI Nabinya ADAM Warnanya PUTIH.


ZOHOR berada di PUSAT Nabinya IBRAHIM warnanya KUNING.
ASHAR berada di JANTUNG Nabinya YUSUF warna MERAH.
MAGRIB berada di DADA Nabinya ISA warnanya BIRU.
ISYA berada di OTAK Nabinya MUSA Warnanya HITAM.

UNTUK DIBACA SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM MEMBACA DOA


PERTAMA

BAITULLAH,HU ALLAH, HU BAINA ALLAH, RAHASIA ALLAH.

Caranya kita hendak mengangkat TAKBIRATULIHRAM, Yaitu kita tarik napas dengan HU,
hakikat kita AKU masuk kedalam.
--- Tatkala kita mengangkat TAKBIR ingat ZAT – ALIF
--- Tatkala kita RUKU ingat SIFAT – SIFAT
--- Tatkala kita I’TIDAL ingat akan ASMA – LAM
--- Tatkala kita SUJUD ingat akan AF’AL – HA
Yaitu sampai salam jangan lupa ;
ZAT – ALIF SIFAT – LAM ASMA – LAM AF’AL - HA
LA ILAHA ILLA ALLAH

1. Adapun ALIF itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi Rahasia kepada MUHAMMAD,
menjadi CAHAYA kepada kita.
2. Adapun LAM AWAL itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi RUPA kepada
MUHAMMAD, menjadi CAHAYANYA kepada kita.
3. Adapun LAM ACHIR itu ibarat ASMA ALLAH, menjadi ILMU kepada
MUHAMMAD, menjadi IMAN kepada kita.
4. Adapun HA itu ibarat AF’AL ALLAH, menjadi KELAKUAN kepada
MUHAMMAD, menjadi HATI kepada kita. Maka HU itu AKULAH ALLAH.
Leburnya MUHAMMAD kepada ALLAH. LA itu AKULAH Raja Dunia dan
Akhirat.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 33


ZAT – MA’RIFAT SIFAT – HAKIKAT ASMA – THARIKAT AF’AL –
SYARIAT
Adapun ZATnya Adapun SIFATnya Adapun ASMAnya Adapun AF’ALnya
Nyata kepada nyata kepada nyata kepada nyata kepada
MA’RIFAT. HAKIKAT. THARIKAT. SYARIAT.

--- Adapun SYARIAT nyata kepada kelakuan TUBUH INSAN.


--- Adapun THARIKAT nyata kepada kelakuan HATI INSAN.
--- Adapun HAKIKAT nyata kepada kelakuan NYAWA INSAN.
--- Adapun MA’RIFAAT nyata kepada kelakuan FUAD INSAN.
Inilah rupa yang 4 perkara ini, jangan tidak diketahui risalah tersebut dibawah ini.

ZAT SIFAT ASMA AF’AL


MA’RIFAT HAKIKAT THARIKAT SYARIAT
RAHASIA NYAWA HATI TUBUH
MIM HA MIM DAL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Adapun asal tubuh ( lembaga ) terdiri dari 4 ( empat ) nasar ialah :


1). TANAH 2). AIR 3). ANGIN 4). API
Kesemuanya ini daripada NUR MUHAMMAD ( Muhammad Al – qur’an ).
Adapun asal kejadian diri terdiri dari 3 perkara ialah :
1. BAPAK 2. IBU 3. TUHAN
- Urat besar - Rambut - Penglihat
- Urat kecil - Kulit - Pendengar
- Tulang - Daging - Pengrasa
- Otak - Darah - Pencium
-Nyawa
Ketiga perkara ini jumlahnya 13 ( tigabelas ) dan ini terhimpun dalam rukun 13 ( tigabelas –
Rukun Sembahyang ( Hadist).

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

1. Bismillah 1. Kepala kita.


2. Arrachman 2. Mata kita.
3. Arrachim 3. Antara kedua mata kita.
4. Alhamdulillah 4. Muka kita.
5. Rabbil’alamin 5. Telinga kanan kita.
6. Arrachman 6. Telinga kiri kita.
7. Arrachim 7. Tangan kanan dan kiri.
8. Malikiyyaumiddin 8. Belakang kita.
9. Iyyakana’budu 9. Kulipak ( kulit ) kita.
10. Waiyyakanasta’in 10. Dada kita.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 34


11. Ihdinasyirotol mustaqim11. Urat lidah kita.
12. Syirotollazina an’amtaalaihim 12. Pusat kita.
13. Ghoirilmagdhubi alaihim 13. Empedu kita, Hati kita.
14. Waladdollin 14. Hati kura ( paru – paru ) kita.
15. Amin 15. Jantung kita.

BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM

1. SYARIAT 2. THARIKAT 3. HAKIKAT 4. MA’RIFAT


Syariat tubuh Af’al Allah (diri terperiksa - Syariat Ilmu
yaqin).
Tharikat hati Asma Allah (diri terperi - Tharikat Ainul
yaqin).
Hakikat roh Sifat Allah (diri tadjali - Hakikat Hakkul
yaqin).
Ma’rifat Rahasia Zat Allah (diri tadjali - Ma’rifat malul
yaqin).

LA – ILAHA – ILLA – ALLAH – LAILAHAILLALLAH

LA : Jasmani yakni syariat tubuh ( Syariat itu perbuatan – Djalla ).


ILAHA : Rochani yakni tharikat hati ( Tharikat itu kataku – Jamal ).
ILLA : Hakikat nyawa ( Hakikat itu kediamanku – Qahar ).
ALLAH : Ma’rifat atau rahasia ( Ma’rifat itu rahasiaku – Kamal ).
LA : Menjadi ALCHAMDU atau ZAT Hayat.

BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM

Apabila kita hendak mancari/mengenal diri,maka hendaknya terlebih dahulu kita ketahui/kita
kenal akan RAHASIA NUR MUHAMMAD karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenar-
benar diri.
“ RAHASIA NUR MUHAMMAD “ : Adapun yang bernama diri itu terbagi 2(dua) bagian,
pertama diri yang lahir, kedua diri yang bathin. Adapun yang lahir berasal daripada ANAMIR
ADAM yakni 4(empat) perkara:
1. API 2. ANGIN 3.AIR 4.BUMI
a. Adapun API itu terbit daripada yang bathin berhuruf ALIF, bernama ZAT, menjadi
RAHASIA, hurufnya DARAH pada kita.
b. Adapun ANGIN itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM AWAL, bernama
SIFAT menjadi NYAWA, hurufnya NAFAS pada kita.
c. Adapun AIR itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM ACHIR, bernama ASMA
menjadi HATI, hurufnya MANI pada kita.
d. Adapun BUMI itu terbit daripada yang bathin berhuruf HA, bernama AF’AL menjadi
KELAKUAN, hurufnya TUBUH pada kita.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 35


Jadi jika demikian Diri kita yang lahir itu terbit daripada bayang-bayang diri kita yang bathin
jua,yang berhuruf atau berkalimah ALLAH,dan jangan kiranya kita syak dan waham lagi.
Kemudian daripada itu hendaklah kita fikirkan pula diri kita yang sudah berhuruf atau
berkalimat ALLAH itu,bagaimana hendaknya supaya jangan sampai tersalah sangka.
Kemudian sesudah kita ketahui diri yang lahir itu,hendaknya kita ketahui pula diri yang
bathin,siapa dan yang mana. Karena diri yang bathin itulah yang mengenal Tuhannya,seperti
sabda Nabi Muhammad MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA RABBAHU :
Artinya, barang siapa yang mengenal akan dirinya, maka dikenalnya akan Tuhannya.
Tetapi sebelum kita mengenal diri yang bathin,maka hendaknya lebih dahulu diri kita yang
lahir itu,yang berwujud nama ALLAH itu. Kita matikan sebelum daripada mati,seperti firman
Allah didalam Qur’an ; ANTAL MAUTU QOBBAL MAUTU, Artinya engkau matikan
dirimu sebelum kamu mati.
Maka jikalau sudah kita matikan diri kita yang lahir,barulah nyata diri kita yang bathin,yang
bernama sebenar-benarnya diri.

Adapun mematikan diri yang berhuruf atau berkalimah nama Allah itu demikian caranya :
pertama manafikan hurufnya ALIF-LAM-LAM-HA.
1. ALIF - ALLAHUSSAMAWATUWAL ARD.
2. LAM - LILLAHISSAMAWATIWAL ARD.
3. LAM - LAHULMULQUSSAMAWATIWAL ARD.
4. HA - HUWAL AWALU WAL ACHIRU WAL ZAHIRU WAL BATHINU.
Jadi kalau diri kita yang lahir itu nyata sudah FANA,artinya berkali-kali tiada mempunyai apa
lagi,seperti kata lafat :
“ MIN ADAMIN ILLA UJUDIN WAMIN UJUDINILLA ADAMIN “ Artinya, Daripada
tiada menjadi ada dan daripada ada kembali kepada tiada.
Jadi maksudnya kita ini ( diri kita yang lahir ini ) sudah fana kepada diri yang bathin,artinya
yang lahir ini sehelai rambutpun tiada mempunyai apa lagi,dan tiada boleh dikatakan ada lagi.
Pada ILMUnya hanya diri yang bathin jua,ialah yang bernama MUHAMMAD. Seperti
firman Allah didalam hadist qudsyi : CHALAQAL ASYIA LIAZLIKA WAHA
OTUHALILAZLI, Artinya ; kujadikan engkau karenaku ya Muhammad.
Jadi jelaslah bahwa yang bernama MUHAMMAD itulah sebenar-benarnya diri yang
bathin,dan hendaknya janganlah kita syak dan waham lagi,karena MUHAMMAD itulah yang
ada mempunyai :
TUBUH, HATI, NYAWA, dan RAHASIA.
1. Adapun TUBUH MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM IHSAN yakni
SYARIAT.
2. Adapun HATI MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM DJITSIH yakni
THARIKAT.
3. Adapun NYAWA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM MISAL yakni
HAKIKAT.
4. Adapun RAHASIA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM ROH yakni
MA’RIFAT.
Maka sesudah demikian itu hendaklah MUHAMMAD itu pula yang mengenal
TUHANNYA,tetapi belum lagi MUHAMMAD bisa mengenal Tuhannya,jika belum lagi fana
TUBUHNYA, HATINYA, NYAWANYA, RAHASIANYA, ZATNYA, SIFATNYA,
ASMANYA dan AF’ALNYA. Seperti firman Allah didalam Qur’an :

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 36


QUL HUALLAHU AHAD,Artinya ; Katakan olehmu Ya Muhammad,bahwasanya Allah
Ta’ala ESA. ESA pada ZATNYA, ESA pada SIFATNYA, ESA pada ASMANYA, dan ESA
pada AF’ALNYA.
Dan lagi firman Allah didalam Al – Qur’an :
“ WATAWAKKAL ALAL HAYYIL LAZILA YAMUTU “ Artinya,serahkan dirimu Ya
Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup dan tiada mati.
Maka keterangan MUHAMMAD meng – Esakan dan menyerahkan diri kepada Allah seperti
tersebut dibawah ini,dan jangan syak dan waham lagi pada perkataan ini.
1. Adapun BATHIN MUHAMMAD,ZAT kepada Allah, RAHASIA kepada hamba.
2. Adapun AWAL MUHAMMAD, SIFAT kepada Allah, NYAWA kepada hamba.
3. Adapun ACHIR MUHAMMAD, ASMA kepada Allah, HATI kepada hamba.
4. Adapun ZAHIR MUHAMMAD, AF’AL kepada Allah, TUBUH kepada hamba.
Adapun yang disebut / dinamakan HAMBA itu tiada lain ialah MUHAMMAD jua dan
jangan disangka bahwa yang disebut HAMBA itu KITA, itu salah karena kita ini pada
ilmunya sudah tidak ada lagi.
Jadi RAHASIA, NYAWA, HATI dan TUBUH MUHAMMAD itupun tiada jua karena tubuh
fana kepada Zatnya, Sifatnya, Asmanya, Af’alnya, yakni Allah jua,seperti firman Allah “
HUWAL AWWALU WAL AHIRU, WAL ZAHIRU WAL BATHINU “ Artinya ia jua
Tuhan yang awal,tiada baginya berpermulaan dan ia jua achir yang tiada baginya
berkesudahan dan ia jua yang Zahir serta ia jua yang Bathin.
Jadi Muhammad itu hanya sekedar nama jua. Adapun keterangan yang lebih jelas lagi yang
lebih menentukan bahwasanya itu tiada mempunyai sesuatu melainkan hanya sekedar nama
jua,adalah seperti tersebut dibawah ini :
1. Seperti yang dikatakan RAHASIA MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada
lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ Qala ”
yaitu ; WJUD, QIDAM, BAQA, MUCHALAFATUHULILHAWADDIS,
QIYAMUHU TA’ALA BINAFSIH.

2. Adapun yang dikatakan NYAWA MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada


lain daripada kezahiran Enam SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “
ILAHA “ yaitu ; SAMA, BASAR, QALAM, SA’MIUN, BASHIRUN,
MUTAKALLIMUN.
3. Adapun yang dikatakan HATI MUHAMMAD itu,yang sebenar-benarnya tiada lain
daripada kezahiran Empat SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ ILLA “
yaitu ; QODRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT.
4. Adapun yang dikatakan TUBUH MUHAMMAD itu,ang sebenar-benarnya tiada lain
daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ ALLAH “
yaitu ; QADIRUN, MURIDUN, ALIMUN, RAJAUN, WAHDANIAT.
Jadi yang bernama MUHAMMAD itu sebenar-benarnya adalah SIFAT TUHAN jua,yaitu
SIFAT KEBESARAN, KEELOKAN dan KESEMPURNAAN, ialah yang dinamakan
KALIMAH TAUHID yang mulia yaitu LAILAHAILLALLAH artinya tiada yang terdahulu
hai MUHAMMAD dan tiaa yang terkemudian Ya MUHAMMAD.
Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya Kalimah yang mulia itu supaya
jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan TAUHID dan MA’RIFAT.
Adapun kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH itu terbagi ddua bagian :

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 37


Pertama, LA ILAHA. Dan yang Kedua, ILLA ALLAH. Adapun LA ILAHA ialah SIFAT
KEKAYAAN yang tiada ada kekurangannya,yaitu Allah Ta’ala. Dan ILLA ALLAH itu ialah
SIFAT KEKURANGAN yang masih berkahendak,yaitu Muhammad.
Kemudian hendaklah diketahui pula yang bernama MUHAMMAD itu apa oleh ALLAH
TA’ALA dan yang bernama ALLAH TA’ALA itu apa oleh MUHAMMAD supaya benar-
benar bisa menjai TAUHID pada Kalimah yang mulia ini. Adapun MUHAMMAD ITU
HAMBA. Artinya, Rahasianya oleh Allah Ta’ala,karena Allah itu adalah nama bagi ZAT
yang wajibul wujud dan mutlak,yakni BATHIN MUHAMMAD.
TA’ALA itu adalah nama bagi SIFAT,yakni ZAHIR MUHAMMAD. Jadi ZAHIR dan
BATHIN MUHAMMAD itulah yang bernama ALLAH TA’ALA. Dengan demikian maka
patutlah kalimah yang mulia itu dinamakan Kalimah Tauhid artinya Kalimah ESA. Yaitu :
LAILAHAILLALLAH

Maka pada kalimah yang mulia inilah pertemuan HAMBA dengan TUHANNYA. Lagi pula
kalimah yang mulia ini diumpamakan sebesar-besar gedung perhimpunan segala
RAHASIA,segala ROH,segala NYAWA, segala ILMU dan segala ISINYA,segala ISLAM,
segala IMAN,segala TAUHID dan MA’RIFAT,yang kesemuanya terhimpun didalam
kalimah yang mulia ini.
Dan hendaklah diamalkan supaya mahir,seperti :
JAUMUN RASA JAUMUL MESRA. Artinya, Mesrakan pada siang dan malam yang
terutama sekali didalam atau diwaktu sembahyang Lima Waktu. Karena diwaktu itulah Tuhan
menurunkan petunjuk yang dinamakan WAHYU ( bagi para Nabi-Nabi dan Rasul-Rasulnya
atau yang dinamakan ILHAM untuk manusia biasa seperti kita ). Dan jikalau kita sudah
faham betul maksud bicaranya tentulah kita gemar dan rajin mengamalkannya Kalimah yang
mulia ini.Karena sudah tahu betul dan terang betul bahwasanya kita ini tiada ada mempunyai
sesuatu.
Jadi tiada boleh lagi dikatakan yang berkata-kata ini kita,karena apabila dikatakan yang
berkata-kata ini adalah kita,berarti Tuhan fana kepada kita bukan kita fana kepada Tuhan.
Maka yang demikian ini mustahil dan yang sebenar-benarnya kita jua yang fana kepada
Tuhan ( ALLAH ).
Rupa niat Kanitah itu ialah niat dalam hati serta selamanya daripada takbirnya menyusun
lafadz serta maknanya dan niat Tawasijah itu membagikan niat itu daripada suku-suku takbir
daripada asal hingga Allahu akbar. Itulah niat yang batal keduanya.
Adapun niat Arifiyah itu ialah bahwa menghadirkan. Ialah yang pertama-tama sembahyang
dengan Qasat, tha’arat, tha’ain. Terdahulu sedikit daripada Takbir,maka dimulai niat itu
daripada Allahu dan disudahi dengan Akbar. Jangan terdahulu dan terkemudian.
Adapun niat Kamaliyah itu ialah masuk ia pada niat Arifiyah jua,karena niat Arifiyah itu
3(tiga) derajat didalamnya ialah :
1. DUNI,artinya segala yang wajib pada syara’ dikerjakan memadai akan dia.
2. WASTA’I,artinya yang sempurna.
3. QAAWI,artinya terlebih sempurna daripada yang amat sempurna,yaitu niat Nabi-
Nabi dan Wali-Wali yang memakainya.
\

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 38


BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Alhamdulillahi rabbil’alamin washolatu wassalamu’ala syaiyidina ,ursalin wa’ala alihi
wasahabihi adjam’in, amma ba’du. Adapun kemudian dari pada itu diketahui olehmu hai thalib,
bahwasannya tiada sempurna bagi seseorang mengenal dirinya, jika tidak ada tahu akan asalnya
diri. (kejadian diri) dan mengetahui akan yang mula-mula dijadikan Allah Subhanahu wata’ala,
seperti sembahyang mula-mula dijadikan Allah subhanahu wata’ala. Seperti sembah
ABDILLAH bin ABBAS R.A. katanya, Ya Junjunganku, apakah jua yang mula-mula dijadikan
Allah Subhanahu wata’ala. Maka sabda Nabi Muhammad SAW. Yang artinya : Bahwasannya
Allah Ta’ala menjadikan dahulu daripada segala Asyia ini yaitu NUR NABIMU. Maka nyatalah
Roh Nabi kita Muhammad SAW itu dijadikan lebih dahulu daripada Asyia, dan lagi dijadikan
Allah Ta’ala daripada ZATnya, seperti kata Syeh Abdulwahab yang artinya; Allah Ta’ala
menjadikan Roh Nabi Muhammad itu daripada Zat-nya. Dan menjadikan sekalian ala mini jadi
daripada NUR NABI MUHAMMAD. Maka nyatalah Roh sekalian alam ini daripada NUR
MUHAMMAD dan segala batang tubuh kita ini jadi daripada ADAM seperti Sabda Nabi
Muhammad Saw. Yang artinya : Aku adalah bapak oleh sekalian ROH dan Nabi ADAM adalah
bapa oleh segala batang tubuh, Karena Nabi ADAM itu dijadikan ia daripada Tanah, seperti
Firman Allah yang artinya; aku jadikan INSAN ADAM daripada tanah, tanah itu adalah NUR
yang dijadikan ia daripada AIR, dan AIR itu NUR MUHAMMAD SAW. Maka nytalah ROH
kita Tubuh kita Tubuh kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD SAW.
Maka nyatalah ROH kita tubuh kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD
kepada ROHMU dan kepala BATANG TUBUHMU dan kepada sekalian kainat, insya Allah
melihatlah engkau akan keelokan dan Dzat wajibal wujud lagi yang suci adanya, karena tubuh
kita yang samar ini sekali-kali tiada dapat mengenal ALLAH TA’ALA karena ia NUR
MUHAMMAD dan me-musyahadahkan NUR MUHAMMAD, adalah ia memesakan
TUHANNYA dan sebagai bukti (dalil) keadaan akan kezairan dan kenyataan bag ujudnya, maka
bagi tiap-tiap yang datang kepadamu itu seperti; penglihat, pendengar, pengrasa, dan lain
sebagainya, yaitu semata-mata sebab NUR MUHAMMAD jua. Seperti firman Allah Ta’ala yaitu
NUR, dan firman Allah yang artinya barang yang dating kepadamu yaitu hak Allah yang artinya
barang yang datang kepadamu yaitu hak Allah daripada Tuhanmu, yaitu NUR dan kepada NUR
itulah perhimpunan dan perjalanan segala AULIA dan ARABIA yang mursalin mengenal
ALLAH TA’ALA dan mula-mula sampai pendapat Aribillah pada martabat ini karena ia asal
kejadian alam seperti Firman Allah didalam Hadist Qudsyi yang artinya ; Ya, MUHAMMAD,
engkau kujadikan karena-ku dan aku jadkan semesta sekalian ala mini karenamu. Maka sabda
Nabi MUHAMMAD SAW. Yang artinya ; Aku daripada Allah dan sekalian MU’MIN daripada
aku. Maka hendaklah berpegang kepada NUR itu, Cuma ada didalam ibadat atau lainnya. Yang
lain daripada pekerjaan. Kemudian ketahui pula olehmu akan sebenar-benarnya diri, seperti kata
Syeh ABDUR RAUP ; Bermula yang sebenar-benarnya diri itu adalah NYAWA dan yang
sebenar-benarnya NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD dan se-benar-benarnya NUR
MUHAMMAD itu adalah SIFAT dan se-benar-benarnya SIFAT itu adalah ZAT HAYAT bukan
ZAT HAYUN. Tetapi tiada lain kata setengah ulama, bermula yang sebenar-benarnya DIRI itu
adalah ROH, tatkala ia asuk bagi sekalian tubuh maka bernama NAFAS,Dan tatkala ia
berkehendak bernama HATI, dan tatkala ia ingin sesuatu bernama NAFSU dan tatkala ia dapat

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 39


memilih akan sesuatu bernama ICHTIAR, dan tatkala ia percaya akan sesuatu bernama IMAN,
dan tatkala ia dapat memperbuat barang sesuatu bernama AKAL, dan poko/pangkal AKAL itu
adalah ILMU itulah se-benarnya DIRI, dan kepada diri itulah ZAHIRNYA TUHAN, seperti
sabda nabi MUHAMMAD SAW. ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDI, artinya Lahir
Tuhan itu ada pada bathin hambanya, yakni pada ILMU HAKIKAT yang putus adanya dan
tiadanya dan Esanya. Kemudian daripada itu maka hendaklah engaku kenal DIRI itu supaya
sempurna mengenal ALLAH TA’ALA, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW. MAN
ARRAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA RABBAHU, artinya, barang siapa mengenal akan
dirinya, niscaya menegenal akan Tuhannya. Bermula mengenal DIRI itu terdiri atas 2 (dua)
perkara; Pertama hendaklah kita ketahui Asal diri seperti yang tersebut di atas tadi, Kedua
hendaklah MATIKAN DIRIMU seperti Firman Allah; ANTAL MAUTU QABLAL MAUTU
artinya matikan dirimu sebelum kamu mati. Bermula mematikan diri itu seperti ; WALA
QADIRUN, WALA MUDIRUN WALA ALIMUN, WALA HAYUN, WALA SAMI’UN
WALA BASHIRUN, WALA MUTAKALIMUN, artinya ; tiada hambanya kuasa, tiada
berkehendak, tiada tahu, tiada hidup, tiada mendengar, tiada melihat, tiada berkata-kata. Yang
kuasa hanya Allah, yang tahu hanya Allah, yang hidup Allah, yang mendengar Allah, yang
melihat Allah, berkata-kata Allah serta Maujud dan Esa Allah jua. Maka falah sekalian DIRI itu
di dalam DIRI Ahdiat Allah yakni ; fanalah di dalam ILMUNYA ALLAH yang Qadim adanya.
Kemudian daripada itu maka hendaklah diketahui akan SYIR ALLAH didalam UJUD IHSAN
ini, niscaya senantiasa di dalam dosa, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW, yang artinya ;
Bermula ADAM itu di dosa yang amat besar dan dosa itu sebagiannya yakni tiada sempurna
mengenal Allah Ta’ala jikalau diri di dalam kebaktian, karena kebaktian itu adalah umpama
JASAD dan ROH, demikian pula kebaktian tiada sempurna jika tiada dengan ILMU,
demikianlah adanya. Adapun SYIR ALLAH DIDALAM UJUD INSAN itu seperti Firman Allah
di dalam Hadist Qudsyi yang artinya ; bermula INSAN itu RAHASIAKU dan AKUPUN
RAHASIANYA. Dan lagi Firman Allah di dalam Hadist Qudsyi yang artinya ; INSAN itu
RAHASIAKU dan AKU RAHASIANYA, atau RAHASIAKU itu SIFATKU dan sifatku itu
tiada lain daripada AKU. Maka kata GHAUSYALU AZIM yang artinya ; TUBUH MANUSIA,
NAFSUNYA, HATINYA, NYAWANYA, PENDENGARANNYA, PENGLIHATANNYA,
TANGANNYA, KAKINYA, dan sekalaiannya itu AKU nyatakan dengan azzaku dirinya bagi
diriku itu tiada lain daripada AKU, dan aku tiada lain nDARIPADANYA. Dan ketahui olehmu
bahwasannya HAK ALLAH SUBHANAHU TA’ALA itu tiada ia berdengan segala
AF’ALNYA seperti Firman Allah “WAHUWA MA’AKUM AINAM KUNTUM” artinya Tiada
ada kamu, Allah Ta’ala beserta kamu, dan lagi Firman Allah. Artinya di dalam DIRI KAMU jua
AKU, maka tiadalah KAMU melihat akan DAKU, karena aku terlehampir daripada HATI
MATAMU YANG HITAM DENGAN YANG PUTIH. Maka hendaklah engkau tilik tiap-tiap
sesuatu daripada ala mini ALLAH TA’ALA serta di dalamnya, seperti sabda Nabi
MUHAMMAD SAW yang artinya, barang siapa menilik kepada sesuatu, jika tiada dilihatnya
Allah Ta’ala didalamnya, maka tiliknya itu bathal yakni sia-sia. Maka kata Syaiyidina ABU
BAKAR artinya ; tiada aku lihat akan sesuatu melainkan padahal aku lihat Allah Ta’ala
dahulunya. Jadi yang mengata kalimah LAILAHA ILLA ALLAH itu tiada lain IA jua memuji
DIRI-NYA, seperti Firman Allah di dalam Qur’an :

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 40


1. ABABARALLAH ILLALIAH artinya ; Tiada yang menyebut Allah hanya Allah
2. LAYA’JAHARALIAH ILLALLAH artinya ; Tiada yang menyembah Allah hanya Allah
3. LAYU’RIFULLAH ILLALLAH artinya ; Tiada yang melihat Allah hanya Allah
4. LAYA’BUDULLAH ILLALIAH artinya ; Tiada yang mngenal Allah hanya Allah
1. ZAT bagi ALLAH, NAFSIAH pada MUHAMMAD, NAFAS pada ADAM
2. SIFAT bagi ALLAH, SALBIAH pada Muhammad, TUBUH pada ADAM
3. ASMA bagi ALLAH, MA’ANI pada MUHAMMAD, HATI pada ADAM
4. AF’AL bagi ALLAH, MA’NAWIYAH pada MUHAMMAD, RAHASIA pada ADAM
Kemudian yang empat sifat itu dibagi dua :
1. Pertama ; SIFAT mengadakan SYORGA dan NERAKA
2. Kedua ; SIFAT mengadakan DOSA dan PAHALA, jahat dan baik
I. ISTIGNA bagi Allah, SIFAT KETUHANAN pada MUHAMMAD, ILMU pada ADAM
II. ISTIGFAR bagi Allah, SIFAT BERCAHAYA (NUR) pada MUHAMMAD ADA pada ADAM

Adapun yang terkandung didalam yang empat sifat ini ;


1. SIFAT NAFSIAH = ialah NYAWA, pada kita
2. SIFAT SALBIAH = ialah KULIT, URAT, TULANG, DAGING, DAN
DARAH
3. SIFAT MA’ANI = ialah HATI, JANTUNG, SIMIT, RABU, EMPEDU, DAN
RAMBUT
4. SIFAT MA’NAWIYAH = ialah OTAK, SUMSUM, MENDENGAR, MELIHAT,
MENCIUM, BERKATA
Inilah yang dinamakan asal tubuh kita daripada sifat (empat sifat adanya).
ASYHADU ALLA ILAHA ILLA ALLAH = Zat Wajibal wujud, qadim yang kusembah
WAASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH = harap kurnia ampun, Rahmad
dari pada Allah.
Adapun SEMBAHYANG LIMA WAKTU terhimpun didalam ALHAMDU, keluar daripada
CAHAYA MANIKAM yang PUTIH yaitu HATI pada kita.
ALIF = SUBUH dua raka’at ROH dan JASAD. Keluar daripada CAHAYA MANIKAM
yang HIJAU yaitu EMPEDU pada kita.
LAM = ZUHUR empat raka’at DUA KAKI (empat potong/ruas) keluar daripada
CAHAYA MANIKAM yang MERAH yaitu PARU-PARU pada kita.
HA = ASHAR empat raka’at DUA TANGAN (empat potong/ruas) keluar daripada
CAHAYA MANIKAM yang KUNING yaitu JANTUNG pada kita.
MIM = MAGHRIB tiga raka’at DUA LOBANG HIDUNG + SATU LOBANG KULIT.
Keluar daripada CAHAYA MANIKAM yang HITAM, LIMPA pada kita.
DAL = ISYA empat raka’at DUA BIJI MATA + DUA LOBANG KUPING, Amal ROH
ialah NYAWA, Amal HAti ialah PENGETAHUAN, Amal TUBUH ialah
BADAN.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 41


HUKUM SYAHADAT : Pertama = Mengesakan Zat Allah Ta’ala : ADA. DIA KEKAL
BERSALAHAN dan BERDIRI SATU.
Kedua = Mengesakan Sifat Allah Ta’ala HIDUP, TAHU,
KUASA, BERKEHENDAK, MENDENGAR,
MELIHAT dan BERKATA-KATA.
Ketiga = Mengesakan Af’al Allah Ta’ala ; yang HIDUP, YG
TAHU, YG KUASA, YG BERKEHENDAK, YG
MENDENGAR, dan YG BERKATA-KATA.
Keempat= Meng-esakan kebenaran Rasulullah Saw
PERCAKAPAN YG BENAR, PERJALANAN YANG
BENAR, DAN PENGETAHUAN YANG BENAR.

LA ILAHA ILLA ALLAH, ialah nama bagi ROHUL HAYAT


MUHAMMADAR RASULULLAH, ialah nama bagi TUBUH INSAN KAMIL.
LA ILAHA ILLA ALLAH = LA ; Sifat Mafsiah. ILAHA ; Sifat salbiah, ILLA : Sifat
Ma’ani, dan ALLAH Sifat Ma’nawiyah.
LA = Kalimah IMAN, artinya IMAN itu percaya didalam hati kepada Allah.
ILAHA = Kalimah ISLAM, artinya ISLAM itu mengerjakan segala perintah
ALLAH, dan menjunjung segala perintah ALLAH serta menjauhi segala
yang dlarang oleh ALLAH.
ILLA = Kalimah TAUHID, artinya itu mengesakan ALLAH daripada segala
SIFAT yang bersekutu dengan ALLAH.
ALLAH = Kalimah MA’RIFAT, artinya MA’RIFAT itu pengenalan kepada Allah
dengan jalan MA”RIFAT yang putus.
Kemudian diketahui olehmu hai Thalib, adapun yang dinamakan ISLAM itu daripada Kalimah
LAILAHAILLALLAHI. Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah dinamakan ISLAM,
yang asalnya demikian Firman Allah ; WA’TASHINU BIHABILLAHI SAMI’AN WALA
WALA TAPARRAQU, artinya ; berpeganglah kamu kepada tali Allah dan janganlah engkau
bercerai. Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik, nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun, nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
Maka kata Syaiyidina UMAR ; WAMA RAAITU SYAI’AN ILLA WARRAITUL LAHI
BA’DAH, artinya Tiada aku lihat akan sesuatu melainkan aku lihat Allah Ta’ala sertanya. Dan
berkata SYAIYIDINA ALI ; WAMA RAAITU SYAI’AN ILLA WARRAITULLAHI FIHI ;
artinya Tiada aku lihatakan sesuatu melainkan aku lihat Allah Ta’ala di dalamnya. Maka sekalian
dalil dan hadist serta sekalian kata sahabat-sahabat ini adalah perhimpunan WAHDAH Seperti
Firman Allah ; ALLAHU BIKULLI SYA’IN MUHITH, artinya Allah Ta’ala itu meliputi ia bagi
tiap-tiap sesuatu, seperti BESI diliputi oleh API. Begitulah pandang kita kepada Allah Ta’ala
tempat perhimpunan daripada LAILAHA ILALLAH didalam TAKBIRATUL IHRAM, dan
segala niat dan I’tikad inilah jalannya, maka berhimpunlah 4 (empat) huruf itu pada kalimah
ALLAH. Huruf Allah itu apabila dihilangkan huruf ALIF maka terbacalah LILLAH, apabila
dihilangkan huruf LAM AWAL maka terbacalah oleh kita LAHU, apabila dihilangkan huruf

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 42


LAM ACHIRNYA, maka terbacalah oleh kita HU, dan apabila fana huruf LAM itu, maka
tiadalah dapat terbaca lagi ALLAH tersebut. Untuk mengetahui dengan sesungguhnya atas
kefanaan atau setelah fananya huruf HA ini, maka bicarakanlah olehmu baik-baik. Hai salah
seorang yang meuntut ilmu jalan kepada Allah Ta’ala. Bicarakanlah olehmu baik-baik huruf atau
perkataan itu (perkataan Allah itu) dengan seorang Guru yang boleh atau berhak
mengeluarkannya perkataan yang sedikit ini,karena perkataan ini terlebih keras daripada DUNIA
ini, terlebih keras daripada BATU, terlebih keras daripada BESI dan terlebih keras daripada
Segala yang keras dan jikalau tiada ilmunya, sekalian amalnya dan Itikadnya, maka jauhilah
daripada makam Nabi MUHAMMAD SAW. Inilah jalannya SYUFI, ARIBILLAH dan
ALIMBILLAH namanya.
Inilah jalan bagi segala AULIA dan AMBIA, segala jalan ARIBILLAH itu tiada ia menilik
DIRINYA itu ada baginya UJUD lain selain UJUD ALLAH Ta’ala semata-mata. Bagi Allah
Ta’ala jua yang ada baginya UJUD dan baginya ZAT dan baginya SIFAT BAQA seperti firman
Allah ; MAN ARAFA NAFSAHU BIL FANA’I, FAQAD ARAFA RABBAHU BIL BAQA’I,
artinya ; Barang siapa mengenal DIRINYA dengan FANA, bahwasannya dikenalnya
TUHANNYA DENGAN BAQA. Bermula inilah jalan NABI MUHAMMAD mengenal kepada
Allah Ta’ala yaitu HADAP YG TIADA BERPUTUS, tiada BERKETIKA, tiada LALAI, tiada
LUPA, tiada berkeputusan, atau BERKESUDAHAN siang dan malam, senantiasa CINTA dan
KASIH kepada ALLAH TA’ALA, baik pada waktu Tidur maupun jaganya. Inilah yang sebenar-
benarnya jalan MA’RIFAT kepada ALLAH TA’ALA, yaitu menghilangkan segala pekerjaan
dunia, mengerjakan akan ilmunya dan menghancurkan akan segala pandangannya, maka
berhimpunlah kesemuanya ini daripada huruf HA seperti disebutkan terdahulu. Maka disanalah
kita MEMATIKAN UJUD DIRI KITA, SIFAT KITA, ASMA KITA, DAN AF’AL KITA.
Demikianlah kita mencari yang dinamakan RAHASIA ALLAH dengan MUHAMMAD. Adapun
orang AHLI SHUFI mengucapkan ZIKIR ALLAH itu ada empat perkara kesempurnaannya :
1. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Syari’at : Tiada ada Tuhan yang lain hanya Allah.
2. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Tharikat : Tiada aku kasih yang lain hanya Allah.
3. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Hakikat : Tiada aku kasih yang lain hanya Allah.
4. LA ILAHA ILLA ALLAH pada Ma’rifat : Tiada ujud sesuatu hanya ujud Allah.
1. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan katanya tiada lidahnya, maka kafirlah
orang itu pada zahirnya dan selamanya pada bathinnya.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik hatinya, maka
kafirlah ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya, maka orang
mu’miniah ia dengan se-benarnya mu’min.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LA
ILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH, karena kita ini ke ESAAN ujud ALLAh jua,
sebab ujud Allah itu ujud HAKIKI dan ujud kita ini hanya ujud MUJAJI.
Adapun tandil tergangi tiada mempunyai Ujud hanya Allah Ta’ala. Adapun kita ini hamba-nya
artinya MUNAJAT itu berkata-kata, adapun yang berkata ALLAHU AKBAR itu Allah jua,
bukannya kita, karena kita ini hamba-nya. Adapun MI’RADJ itu LAIP, adapun LAIP itu tiada
mempunyai DIRI, melainkan hanya Allah Ta’ala bukannya kita, karena kita ini hambanya,

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 43


adapun IHRAM itu artinya ter-cegang adapun ter-cengeng itu tiada tahu akan dirinya dan dia
tahu maka apabila hapuslah/fanalah dan tiada kelihatan ujud lagi ujud diri kita, maka disanalah
tempat kita menanamkan diri dengan Tuhan kita AZZA WAZALLA, dan barulah kita bertemu
GAIB dalam GAIB, Ujud didalam Ujud, Zat didalam Zat, Sifat didalam Sifat, asma didalam
Asma, Af’al didalam Af’al, Syir didalam Syir, Rahasia didalam Rahasia dan Rasa didalam Rasa,
maka disanalah kita menerima ZAUK WADJDAN dan ASYIK menghasiki, inilah dalil yang
menunjukkan diri kepada ALLAH TA’ALA.
Kedua martabat WAHDAH : artinya ESA karena Tunasah dan Tasbih ialah perhimpunan
SHALIK dan seperti laut dengan ombak maka tiadalah bercerai keduanya, maka dinamai TA’IM
AWAL artinya CINTA PERTAMA, yang bernama ALLAH dan MUHAMMAD, bernama ZAT
dengan ZAT, maka yaitu Sifat Allah Ta’ala : WAHUWA MA AKUM AINAMA KUNTUK,
artinya ; dimana saja kamu berada Allah Ta’ala beserta kamu. Dan mula serta itu tiada bercerai
ZAT dengan SIFAT, tiada bercerai TUHAN dengan MAKHLUK, adapun menurut kelakuan
disini ZAT UJUD ILMU NUR SYUHUD itu dinamai yaitu HAKIKAT ASYIA, artinya ada yang
se-benarnya, perkara yang maklum bukan perkara ilmu (segala ilmu) Allah Ta’ala kemudiannya
dan lagi seperti kata para sahabat-sahabat Nabi terdahulu. Inilah pandangan orang aribillah yang
sebenar-benarnya jalan MA’RIFAT kepada ALLAH TA’ALA. Begitu pula pandang kita.
Adapun yang terhimpun didalam tubuh kita ada DUA ROH, yang hendak diketahui ; Pertama.
ROH yang dinamakan ROH QUDUS
Kedua, ROH yang dinamakan ROHANI,
zikir sebutan ROHANI itu ucapannya - ALLAH-ALLAH
ROH QUDUS itu ucapannya – HU – HU
Tiada tahu akan Tuhannya, hanya bertemu GAIB didalam GAIB, SYEKH MUHAMMAD
USMAN pernah berwasiat kepada anaknya, yang artinya ; Hai anakku tiada dapat tidak atau
jangan tidak, wajib engkau ketahui serta engkau I’tikadkan didalam hatimu ilmu yang 5 (lima)
perkara ini, inilah yang dinamakan ILMU HAKIKAT. Artinya ilmu Hakikat itu mengetahui
dengan yakin hati, bukannya dengan bacaan atau dengan perkataan lidah tetapi dengan diberi
ESANYA ditetapkan didalam hati jua.
Maka tiada berfaedah bacaan dengan lidah dan kalimat perkara tersebut adalah sebagai berikut :
PERTAMA : TAUHIDUL AF’AL
KEDUA : TAUHIDUL SIFAT
KETIGA : TAUHIDUL ASMA
KEEMPAT : TAUHIDUL ZAT

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 44


Dan suatu riwayat mengatakan sebagai berikut : FANA’IL AF’AL FANA’IL SIFAT dan
FANA’IL ZAT. Adapun Tauhidul Af’al itu seperti engkau kata ; LAFA’LUN ILLA
FI’LULLAH, artinya tiada mempunyai perbuatan melainkan se-mata perbuatan Allah Ta’ala jua
didalamnya (Hakikatnya). Dan Tauhidul Sifat itu yakni seperti engkau kata, dan engkau
i’tikatkan didalam hatimu : IA QUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT, SAMA, BASHAR,
KALAM, artinya ; Tiadamempunyai KUASA, BERKEHENDAK, TAHU, HIDUP,
MENDENGAR, MELIHAT DAN BER-KATA-KATA. Melainkan kesemuanya itu daripada
Allah Ta’ala jua pada hakikatnya.
Adapun Tauhidul ZAT itu seperti engkau kata engkau I’tikatkan didalam hatimu ; LA
MAUJUDA ILLALLAH, artinya tiada yang ujud didalam alam ini melainkan Allah Ta’ala
semata-mata pada Hakikatnya,karena sekalian alam (Ujud alam) ini tiada maujud sendirinya,
tetapi berdiri ujud kepada ujud Allah aza wazalla. Keempat dalil Shuhudul Kasyrah, seperti telah
diuraikan terdahulu, yaitu pandang yang banyak didalam satu dan pandang yang satu didalam
yang banyak. Maka pandang itu olehmu dengan bahwasannya ujud sekalian alam ini berdiri
kepada Ujud Allah Ta’ala, tiada maujud sendirinya dan pandang olehmu bahwasannya Allah
Ta’ala itu maujud didalam sesuatu yang maujud maka disertakan pandangmu itu dengan
pandang PANDANG RAHASIA DIDALAM HATI. Gukan pandang yang dibangsakan dengan
perkataan dan lafad itu tiada memberi faedah.
Artinya pandang olehmu bahwasannya Allah Ta’ala itu maujud ia didalam tiap-tiap sesuatu ujud,
yaitu pandang HAWIYAHNYA QIYAUMAHNYA dan Qudratnya serta kebesarannya dan tiada
diambil tempat dan Allah Ta’ala itu tiada menjadi rupa sesuatu, karena Allah Ta’ala
LAISAKAMISLIHI SYAI’UN WAHUWASSAMI’UL BASHIR artinya ; Tiada menyamai
Allah Ta’ala itu sesuatu juapun dan ia amat mendengar lagi amat melihat akan segala pekerjaan
baik yang zahir maupun yang bathin.
Dan lagi ketahui olehmu bahwasannya sesungguhnya keadaan kita itu tetap selama-lamanya
didalam ILMU ALLAH TA’ALA jua, demikianlah se-benar-benarnya I’tikad kita, maka itulah
I’tikad sekalian para Nabi-Nabi Allah, sekalian wali Allah dan I’tikada sekalian yang Sholih-
Sholih maka janganlah kita ubah daripada i’tikad ini, supaya sampai kepada jalan
FANAFILLAH dan BAQABILLAH,Artinya ; LAIP KITA DIDALAM ALLAH TA’ALA dan
KEKAL ADANYA DENGAN ALLAH TA’ALA. Adapun artinya LAIP itu ialah HAPUS,
hapus itu tiada lagi kelihatan ZAT kita, kecuali ZAT Allah Ta’ala se-mata. Begitulah hendaknya
I’tikad dan pandang kita, umpamanya seperti ombak ia bernama ombak atau laut sebab ia
bernama laut, tetapi pada hakikatnya adalah daripada AIR jua. Maka itu namanya tiga hakikat
tetapi berasal daripada satu jua. Umpamanya seperti besi didalam Api, maka hilanglah besi itu
oleh api, tiada kelihatan lagi ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang kelihatan se-mata,
zatnya, sifatnya dan Af’alnya. Maka apabila ditetapkan keadaan itu dan dikeraskan didalam
keadaan kita, niscaya hilanglah keadaan kita itu, maka tiada lagi dan sampailah kita kepada jalan
fanafillah dan baqabillah, maka apabila kita tidur terlihatlah oleh kita dalalahnya pada bertemu.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 45


TUDIBBUL BADANI HAJJA ALA QALBI, hancurlah badan jadilah HATI. TUDIBUL QALBI
SHARARROHI, artinya, hancurkan hati jadikan ROH. TUDIBURROHI SHARANNURU,
artinya, hancurkan roh jadikan CAHAYA, ialah AKU ALLAH (dalam Diam). Aku yang se-
benarnya RAHASIA MARKUM MANUSIA didalam hatimu itu. Adapun hati manusia itu
umpama cermin, maka apabila ditilik didalamnya, maka kelihatanlah itu TUHANNYA, daripada
RAHASIANYA, karena rupa kita yang bathin itulah yang diakui Allah RUPA DARIPADA
RAHASIANYA, karena dalil menyatakan yang artinya ; INSAN ITU RAHASIAKU,
RAHASIAKU ITU SIFATNYA, SIFATNYA ITU TIADA LAIN DARIPADA UJUDKU yang
WAJIB UJUD adanya. ALQALBUHAYATI SYIRRI ANA ILLA ANA, artinya ; Didalam Akal
itu Hati, didalam Hati itu Roh, didalam Roh itu Syir, didalam Syir itu AKU. AKU RAHASIA
SEGALA MANUSIA
AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA DIDALAM HATI. Ketahui olehmu hai Shaleh. Inilah
orang yang sebenar-benarnya mengenal ALLAH TA’ALA seperti ; MAN ARAFALLAHU
FAHUWA ALLAH, yakni barang siapa mengenal ALLAH yaitu bernama Allah dan
Muhammad.
---ooo0oo---

ALAM MINKUM
Adapun HAYAT artinya dihidupkan, adapun MINKUM itu keTuhanan namanya. Maka inilah
sifat Allah Ta’ala yang dizahirkan kepada manusia, maka manusia itu disertai sifat-sifat Tuhan,
ialah ; HAYAT, QUDRAT, IRADAT, ASMA, BASHAR DAN KALAM. Inilah kejadian segala
manusia, maka inilah yang dikatakan TAJLI ZAT namanya. Adapun yang jadi NYAWA itu
terdiri dari (empat) perkara ; Pertama MANI, KEDUA WALI, KETIGA WADI, KEEMPAT
MADI. Maka itulah yang disertai ia dengan sifat 7 (tujuh) tersebut diatas, tempat TAJLI ZAT
MUHAMMAD dan ZAT INSAN. Bahwa daripada menyatakan sesuatu Qaidah perhimpunan
marabat ABDIATUL JALAL, AHDIATUL QAHAR, ABDIATUL KAMAL, namanya.
Kemudian daripada itu martabat AHDIAT itu ESA ia, itulah yang dinamai martabat,
…………………………………artinya tiada nyata-nyatanya. Adapun ZAT ALLAH TA’ALA
itu sangat nyata ia pada insane maka jadi terlindung oleh UJUD ……………….sebenarnya-
benarnya yang tiada dengan sifat sesuatu, yakni belum ada UJUD ALAM SYUHUD dan dinamai
akan dia UJUD MUHDAR, artinya Ujud se-mata-mata. Maka dinamai akan dia KUN AZALA
artinya dahulu dan pertama sekali, dan dinamai akan dia KUNHI ZAT yang tiada dapat diketahui
dan tiada boleh dipikirkan oleh akal dan tiada sampai kepadanya ILMU. Melainkan sedikit jua
dan dinamai TUNAZZAH MAHAHI. Artinyasuci semata-mata. Mula suci belum Sifat dengan
segala kelakuan dan belum dapat NUR itu, dan kedua.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 46


ALAM MINKUM
Alam MINKUM itu adalah alam ketuhanan atau LAHUD. Ini sangat sekali , dan jarang hmbanya
sampai kepada alam MINKUM ini tidak seorangpun sampai kepadanya, kecuali apa-apa yang
dikehendaki ALLAH buat hambanya. Orang yang telah sampai kepadanya itu ialah ; Hamba
Allah yang sudah bulat tawakalnya kepada TUHANNYA. Dan tidak ada lagi yang patut
diragukan lagi dan tidak ada lagi baginya rasayang ada. Kecuali ADA sendirinya dan berdiri
dengan sendirinya . Dan orang yang demikian itu telah berasda dalam kedudukan KHIB didalam
KHIB.
Dialah bernama KHIB itu dalam keseluruhanNYA.
Orang yang seperti itu, apa saja yang dikehendakinya, pasti jadi. MINKUM ; siapakah dan
apakah yang disebut KUM itu didalam alam KUM itu ZAT TUHAN berdiri dengan sendirinya,
dialah rahja kuasa, langit dan bumi dan alam seluruhnya.
Dan disini berdiri JALALULLAH, JANALLULLAH, KAHARULLAH, DAN
KAMALULLAH. DAN DISINI DIA SENDIRI SEBAGAI HAKIM, DAN MEHAKIMI.
Memang dahsyat daripada DUSTA, lebih keras daripada baja, ebih hebat daripada segala yang
hebat.
Alam KUM ini tiada beda dengan KUN
Singkatannya ialah KAFMIM dan KAFNUN
Samalah ia dengan ; MAHJUN dan MAKNUN
TANYAKANLAH KEPADA YANG LEBIH TAHU

---oo0oo---

MAKAM PENELANJANGAN TUHAN


Makam ini disebut juga dengan makam ahlul ahirat, atau makam HAKIKAT SEMATA. Makam
ini sangat dahsyat sekali. Ia diluar dari akal orang banyak. Dan ia tidak berpegang kepada kulit
lahir daripada Nas dan dalil lagi. Ia telah menyeberang daripada
Nas dan dalil yang ada ini, ia tidak berpegang dengan kata- kata yang ada ini lagi, dan tidak
bersandar kepada hukum-hukum lahir lagi. Ia berdirisendiri menurut kata SIR-nya

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 47


Inilah yang menjadi hokum baginya Jadi yang beginilah yang hamba katakan sangat dahsyat
sekali, dan sangat hebat sekali
TIDAK AdA TUHAN, MELAINKAN TUHAN
TIDAK ADA ENGKAU, MELAINKAN AKU
TIDAK ADA AKU, MELAINKAN ENGKAU
ENGKAU DAN AKU ADALAH ESA
ENGKAU LENYAP, AKU BERNYATA
AKU LENYAP ENGKAUPUN NYATA
ENGAKU DAN AKU telah lenyap didalam kefanaannya,
kefanaan lenyap didalam ke-esaannya Tuhan.
Keesaan lenyap didalam kekidaman.
Kekidaman lenyap didalam kebaqaan.
Akhirnya fana dan baqa dalam keagungan.
Kini tiada kelihatan lagi makhluknya.
HAMBA dan TUHAN hanyalah asma.
HAMBA itu berarti ; AKU
TUHAN itu berarti ALLAH
HAMBA dan TUHAN adalah Satu
AKU dan ALLAH juga Satu
Kalau dihimpunkan menjadi : AKU ALLAH
Lenyap AKU, tinggallah ALLAH
FANA HURUF ALLAH, timbullah kosong
Kosong huruf, kosong asma, kosong suara, kosong segala-galanya, dan tidak apa-apa, tiada
hingga. Ahirnya didalam kekosongan, Nampak jelas ujud membayang. Bayangan Allah adalah
alam.
Terpandang kepada Allah Nampak jelas ujud yang sebenarnya. Karena ia tiada boleh pisah walau
……….

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 48


Jadi bagi orang yang berada pada makam penelanjangan TUHAN, berkata dengan sembarang
kata, tapi jadi. Apa yang dikehendaki pasti jadi.
Hanya orang banyak tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang dimaksudkan. Contoh
banyak sekali kepada wali-wali Allah yang terdahulu. Hamba pribadi telah banyak membuktikan
apa-apa. Yang terjadi, diluar kemampuan orang umum/awam.
Siapa percaya boleh percaya, dan siapa yang tidak percaya boleh tinggalkan ajaran ini.
AKULAH YANG ERNAMA CINTA, AKULAH YANG BERNAMA si HAK, AKULAH
YANG BERNAMA SORGA DAN NERAKA ITU. AKULAH YANG BERNAMA
ZATULHAQQ, SIFATULHAQQ, ASMAULHAQQ, DAN AF’ALLUNHAQQ,
HAQUQULHAQ adalah ; HAQQ, HAQQ TA’ALA itulah AKU.
TA’ALA itu namaku yang rahasia didalam ala mini.
RUHULHAQ RASIA HAMBA, NAMAKU DISEBUT SETIAP SAAT.
Apabila orang menyebut TA’ALA didalam bacaannya, atau dalam hatinya atau dalam DIAMnya.
Maka tersebut samaku didalamnya.
AKULAH TA’ALA ITU, DAN AKULAH RAHASIA ITU.
BERARTI HAMBA ALLAH. Yang member nama yang empunya nama.
HAMBA ALLAH berarti : AKU ALLAH
NAMA YANG DIHANTARKAN KEPADAKU NYATA DARI ALLAH
Tiap-tiap nama seseorang itu mengandung hikmah. Hikmah itu bertepatan dengan pemberian
nama itu. AKULAH YANG HAMBA DAN AKULAH YANG TUHAN.
AKULAH YANG BERNAMA siHAQ ITU
DAN AKULAH YANG NYATA DAN YANG GOIB ITU
AKU JUA YANG LAHIR DAN AKU JUA YANG BATHIN
AKU HIDUP YANG TIADA MATI-MATI, dan apabila AKU tiada lagi dalam dunia fana ini,
janganlah mencari Aku lagi.
Aku tetap ada setiap orang yag beriaman kepada ALLAH. Bila engkau hendak bertemu AKU,
pandanglah dirimu itu AKU. Tidak ada AKU, melainkan AKU. Dalam keseluruhannya.
AKULAH yang bernama ala mini, dan AKULAH YANG bernama akhirat itu
Tidak aku lihat didalam sesuatu itu, melainkan AKU melihat AKU

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 49


AKU itu telah lenyap dalam KE AKUANKu, sehingga tidaklah AKU melihat kehambaanku lagi.
Dan Aku telah bernyata didalam AKU, beraku ku. Sehingga hapuslah mulutku dan hatiku
mengata AKU. Kini Aku tidak berkata dengan lidah lagi, tidak dengan hati lagi, dan tidak
dengan puad dan jantung lagi.
TA’ALA RIDHA KASIH SAYANGKU
TA’ALA RACHMAD ITU SELIMUTKU
TA’ALA NIKMAT ITU RASAKU
TA’ALA HIKMAH ITU RACHMAN RACHIMKU
TA’ALA SUNNAH ITU ATURANKU
TA’ALA SHOLEH ITU ILMUKU
TA’ALA ADIL ITU KEKUASAANKU
TA’ALA ISFIAH ITU KEMAUANKU
TA’ALA DHOIM ITU RAHASIA PRIBADIKU
TA’ALA ALAIH ITU KALAMKU PASTI
T ‘ALA JALAL ITU KEMESRAANKU
TA’ALA JAMAL ITU KEELOKKANKU
TA’ALA KOHAR ITU KEKERASANKU
TA’ALA KAMAL ITU KESEMPURNAAN DAN KEMULIAANKU
TA’ALA KHIB ITU KESATUANKU BAGI SELURUH ALAM
Demikialah sebagai penutup dari pembukaan
Rahasia yang terkandung pada kejadian DUNIA dan
Achirat, dan amalan akhir kalamku sebagai harta atau
Pembendaharaan GOIB yang kuwariskan kepada saudaraku
MUSLIMIN DAN MUSLIMAH dimanapun ia berada.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 50


INILAH ASAL SEBENARNYA TUHAN
MENJADIKAN MANUSIA
1. KUN PAYAKUN : MENJADI OTAK PADA KITA YAITU ; ROH
IDOFI
2. KUN HAQ : MATA TERANG HATI TERANG
3. KUN SABITAH : NAPSIAH NAFSU PADA KITA
4. KUN SAPUTIH : NYAWA PADA KTA (GERAK PADA KITA)
5. KUN SADJATURRACHMAN : KEHENDAK PADA KITA
6. KUN SUDJATULLAH : KELAKUAN PADA KITA
7. KUN RAHMAN : RUPA KITA
8. KUN ZAT HAYUN : TIADA MATI
9. KUN ILLA NUR : RASA SEGALA TUBUH KITA
NAMA DIRI HAMBA NUR HAYA QADIM
TURNA ILALLAHI WAYARAKNA ILLALLAHI WAMA DAMA, ALA MA’PA’AL NAHU
WALA ADJAM NAHU, MINGKULI DJAMIL AZIM WALA NAU WUDU BIHI ABADAN
ABADA.
Kata Allah nyawa itu kekuasaanku dihati putih tempat bernyawa
dalam UKUP, dijadikan umat MUHAMMAD sekaliannya daripada ;
AIR KUM DUMULLAH. (yang bernama NUR MAYA QADIM).
LAILLAHAILLALLAH : Hampir hamba kepada Tuhannya
LAILLAHAILLALLAH : MAUJUD BIHAKQI
ILLALLAH : Aku maujud pa’hu (diri)
RAHASIA SYARIAT PD ANGGOTA TUBUH.
RAHASIATHARIKAT PD HATI.
RAHASIA HAKIKAT PD NYAWA.
RAHASIA MA’RIFAT PD DIRI. Kalau sudah mengenal diri nampaklah hakikat diri pencipta
sekalian alam.
Itulah yang bernama ; ALLAH : tiada berpermulaan tiada berkesudahan
1. LAILLAHAILLALLAH ; zikir
2. ILLALLAH ; zikir
3. ALLAH ; zikir
4. ; sunyi

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 51


MINALLAH ; HAMBA
BILLAH ; MUHAMMAD
LILLAH ; ALLAH
1. Dari pada ALLAH
2. Kepada ALLAH
3. Karena ALLAH

1. ROHANI : TUBUH SYARIAT


2. RAHMAN : HATI THARIKAT
3. IDOFI : NYAWA HAKIKAT
4. BABBANI : RAHASIA MA’RIFAT

INI PASAL AIRMULHAYAT


Bermula asal diri kita diambil secara ringkas.
Asal diri kita selagi belum ada apa-apa, hanya ibu dan bapak belum berkumpul menjadi satu.
Maka Allah Ta’ala memerintahkan mengambil air MULHAYAT, diarak didalam surga atau
dilangit beberapa malaikat dan jibril membawanya lalu diperintahkan dikirim kepada Bapak kita
MAKAMAL MACHMUD, namanya setelah mahaluat 7(tujuh) hari lamanya. Lalu bapak kita
menjadi satu kepada ibu, umpama besi terdampar dibatu, jatuhlah air mulhayat dirahim ibu kita,
yang dinamakan MUKTAH.
Air mani ayah berasal dari matahari, justru Putih warnanya, maka dari itu sir atau syahwat cepat
merangsang pada pihak ayah, itu dinamakan ZAT SIR RAHU, jatuh kepada ibu seperti air hujan
setitik didalam daun keladi. Maka menjadi anasar ayah aurat, tulang, otam, sumsum. Dan pada
ibu air mani tersebut dari bulan dan dinamakan MUTEPAH. Karena itu air mulhayat ibu kuning
warnanya. Sir atau syahwat ibu lambat merangsang namun kekuatannya air tadi sama dengan
bapak, pihak ibu dinamakan ZAT SIR JAMANINI artinya anasar ibu ; bulu, kulit, darah, dan
daging. Dan anasar MUHAMMAD ; Pendengar, Penglihatan, pencium dan pengrasa. Empat
puluh hari belum lagi terserat, tatkala delapan puluh hari didalam rahim ibu kita, waktu itu darah
haid nikah bercampur dengan air bercampur dengan air Nuktah, lalu suka makan asam-asam ibu
kita dan suka tidur, karena sudah hamil atau mengandung. Demikianlah daeerahnya atau alkah
sedarah namanya daging segumpal dirahim ibu kita. Tatkala seratus dua puluh hari didalam
rahim ibu maka menjadi ALIF ACHMAD pujinya, Inilah daerahnya tatkala genap seratus empat
puluh hari cukup lengkap kai, tangan, mata, mulut, kepala, hidung dan telinga MUHAMMAD
pujinya, inilah darahnya didalamrahim ibu kita. Tatkala cukup 9 (sembilan bulan)9 (sembilan)
hari maka firman Allah Ta’ala : LA TATTAHARAKA ILA BI IZNILLAH dengan seizin Allah
maka keluarlah anak itu demikianlah berdo’alah amin.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 52


MAKAM SALIK
Ini jalan ringkas dimakam salik yaitu ambil jumlah, supaya lekas paham, asal mula ambil dari
bawah naik keatas : Pertama ROHANI jasmani, arad basariyah segala tubuh yang kasar. Kedua
ayan darajiah, roh idhofi atau roh maruhul qudus artinya roh yang halus tetapi masih kasar jua
halusnya itu jirim-jisim artinya tubuh yang halus betul, halus masih kasar jua, halusnya ini
seperti debu dijendela iruhul cahaya matahari, karena alam roh, alammitsal, alam ajasam dan
alam insan, sifat ma’ani nur iman belum dapat mengenal allah, mesti berhancur atau jalan fana,
hapus atau jalan baqa ulbaqa atau jalan kadim bagi kadim, baru bisa dapat makam ubudiyah dan
mendapat makam uluhiyah serta didapatnya pula makam rububiyah. Serta didapatnya akan salik
karena nur mubassarah dengan nur mutalazimah, berlazim-laziman didapatnya ZAUK
WADJIDAN IDRAK artinya dirasa dengan pengrasanya dan didapat dengan pendapatnya
daripada yang lemah, karena kita tiada merasa, dan mendapat serta lemah, hanya ilmu saja yang
tahu sampai kepada JUDBAH, dan makam laduniyah atau makam istiqomah artinya tetap.

ALAM NUR / NUR AKLI NUR


BISMILLAHIRRACHMANNIRRACHIM
Ambil ringkas saja jalan asal UJUD ADAM mesti mengambil amanah HALAKAL INSANA
MINTIN. Artinya asal manusia itu dari pada ujud Adam. Adapun ujud Adam dari pada NUR
MUHAMMAD. Jadi jasad dan roh oun jadi dari pada NUR MUHAMMAD jua. Sebenar-
benarnya diri adalah Roh. Sebenar-benarnya Roh adalah manusia, sebenar-benarnya manusia
adalah Muhammad, sebenar-benarnya Muhammada adalah NURULLAH, sebenarnya
NURULLAH ialah NUR ZAT, sebenarnya NUR ZAT ialah ILMU ; mengetahui pandang
SUHUD yaitu pandang SALIK.
NAIK dan TURUN, tatkala naik pujinya “HU” dan tatkala turun pujinya “ALLAH” Naik
senaiknya, turun seturunnya tiada di naik-naikan, tiadaa diturunkan. Ini hanya sendirinya,
janagan berpegang kepada nafas keluar masuknya, kalau naik, nafas masuk, kalau turun nafas
keluar.
Yang dikata dengan lidah dan hati. Yang dipakai puji naik HU dan turun ALLAH. Supaya jangan
berpegang kenafas, tetapi naik-turun, tatkala naik pujinya HU melengkapi tujuh lapis langit
ujudnya HUTASARPAH la hurufin wala sautin, tiada huruf dan suara, zat dirinya. Tatkala turun
pujinya ALLAH melengkapi tujuh lapis bumi ujudnya huyasariyah ZAT dirinya.
Inilah dinamakan makam SALIK, (taraki dan tanazul) turun dan naiknya tetap berdiri sendirinya
sampai pulang ke rahmattullah. Jika ada yang menyerupai tolak, semua was-was dari syaiton,
tidak ada yang menyerupai lagi.
Itulah JIBU / UJUD MUHDAR.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 53


BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Yang menjadikan dan yang memberi baik dan jahat dan yang lengkap tujuh lapis langit dan tujuh
lapis bumi yaitu hanya ZAT ALLAH dan SIFAT ALLAH yang sebenar-benarnya. Adapun akan
JIBU itu yaitu yang tiada ber ujud dan tiada ia ZAT. Adapun ZAT dan SIFAT itu namanya jua,
maka jikalau ada ujud, ZATlah namanya. Sungguhpun ada ujudnya, yaitu belum nama tetapi
pada hakikatnya tiada lain daripada JIBU, tiada ujudnya dan tiada zatnya dan tiada sifatnya
melainkan dirinya jua, yang sekalian ni JIBU jua. Adapun yang ber-ujud itu zatnya dan yang
berzat itu ujudnya, dan yang ber pa-el itu sifat ilmunyadan yang berilmu itu Zatnya karena Tuhan
itu yang tiada bersifat. Adapun Allah itu bukan karena ia karena nama, Allah itu namanya.
Engkau pikirkan/ cari dengan pikiran yang sempurna. Maka barang siapa yang menyembah ZAT
ALLAH maka orang itu sirik, barang siapa meninggalkan ZAT ALLAH dan UJUD ALLAH
maka orang itu mukmin sebenar-benarnya MUKMIN.
Maka itu barang siapa menyembah ZAT atau SIFAT, maka orang itu BID’AH sesat menjadi
kafir kepada Allah, Islam makhluknya. Adapun lenyap sekalian semesta alam ini ma’lum, lenyap
maklum kepada hayun, lenyap hayun kepada ZAT, kepada hidup yang tiada berzat, karena zat
dan sifat dan ujud kembali kepada JIBU, pada hari yang kemudian, kedua-keduanya itu karena
tiada kembali kepada tiada.

UJUD MUHDAR...............

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 54


UJUD MUHDAR
Alhamdulillahirabbil alamin wassalatu wassalam ‘ ala saidul mursalin, wa’ala alihi wasahbihi
ajma’in. Asal-usul sebelum ada bumi dan langit, tiada ada apa-apa hanya kosong saja, melainkan
ALLAH TA’ALA saja yang ada sendirinya tiada apa-apa. Allah pun belum ada namanya LA –
TA – YIN, tiada senyata-nyatanya. Hanya UJUD MUHDAR yang ESA, hidup didalam ilmunya
takluk kabdah namanya ESA sendirinya didalam genggamannya yang hidup tiada mati.
AHDIYAT, WAHDAH, WAHDIYAT
Tanzizi kadim suluhiyah kadim takluk kodrat iradat ; jalal, jamal, kabar dan kamal. artinya ;
kebesaran, keelokkan, kekerasan dan kesempurnaan. Maka lengkaplah bumi dan langit dengan
isinya semesta sekalian alam ini adanya. KUN katanya ALLAH PAYAKUN kata
MUHAMMAD, ALLAH bernama ZAT MUHAMMAD bernama SUHUN ZAT, karena kita
bernama tanzizi hadist, arad basariyah tubuh yang kasar sifat baharu alam, keterangan ringkas ini
didabit oleh DATUK ABDURRAHMAN dan diperbanyak oleh DATUK SYAHRUDIN.
Sekian hanya untuk akhlinya saja.

---oo0oo---

HADIST QUDSYI
Dan ini bermula hadist qudsyi, menerangkan sehingganya pada batang tubuh kita dan lenyap
melainkan yang ada, Ujudnya Allah Ta’ala semata-mata, dan inilah keterangannya tersebut di
bawah ini.
1. Hancurlah badan timbul hati
2. Hancurlah hati timbul akal
3. Hancurlah akal timbul fikir
4. Hancurlah fikir timbul faham

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 55


5. Hancurlah faham timbul ilmu
6. Hancurlah ilmu timbul rahasia
7. Hancurlah rahasia timbul cahaya
8. Hancurlah cahaya timbul nyawa
9. Hancurlah nyawa timbul AKU (rahasia) melainkan ujudku yang ada.

NAMA ROH DALAM JANTUNG


1. Ruhul amin
2. Ruhul Amri
3.
1. AKU : ALLAH
2. AKU : MUHAMMAD
3. KARENA : HAMBA

: ALLAH
: IRADAT
: UJUD
---oo0oo---

UNTUK HALAMAN YG TERAKHIR INI ; saya gali sejarah


KALIMANTAN SELATAN pada abad ke 18 (delapan belas)
Ada beberapa tokoh yang terkenal ditengah-tengah
PERTAMA ialah Syeh ABDUL HAMID TATAKAN/RANTAU, yaitu dengan gelar DATUK
SANGGUL / DATUK KUNING.
KEDUA ialah SYEH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
KETIGA ialah SYEH ABDUL HAMID ABULUNG
KEEMPAT ialah SYEH MUHAMMAD NAFIS AL BANJARI
Dan pada abad ke-19 bertambah banyak lagi tokoh-tokoh agama di Kalimantan ini. Dan akhirnya
pada abad ke-20 banyak lagi melahirkan tokoh-tokoh baru untuk penerus perjuangan beliau itu.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 56


Jadi tokoh-tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah berdasarkan Al-Qur’an dan
hadist dan ijma Ulama yang ahlus sunnah wal jama’ah yang hak.
Bagaimana kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya yang berbau dengan kebenaran itu.
Demikian pula wali-wali itu adalah di bawah nabi sebagai halifah didalam bumi ini, sedang nabi-
nabi itu beroleh wahyu dan wali-wali beroleh ilham.
Marilah kita teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali kemenangan yang pernah
dicapai oleh nenek moyang kita dahulu. Beranikanlah dirimu untuk terjun dimedan laga, untuk
meraih kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah dirimu bulat-bulat kepadanya, niscaya
Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya. Kita semua harus berani jangan pengecut ; karena
pengecut itu adalah bibit segala dosa durhaka. Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu
namanya pahlawan syaiton namanya. Dan siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan mendapat
gelar pahlawan Tuhan. Pilihlah antara dua, inign jadi pahlawan Tuhan atau jadi pahlawan
shaiton.
Marilah kita menuju kebenaran ; insya Allah, Tuhan akan menunjukkan jalannya.
Lihat contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu ;
DATUK ABULUNG mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau meninggalkan warisan
yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga daripada harta benda dunia, apakah kata-kata
itu ;
TIADA YANG MAUJUD, MELAINKAN HANYALAH DIA
DIA ADALAH AKU
DAN AKU ADALAH DIA
Inilah inti sari tasauf beliau
Dan DATUK SANGGUL mewariskan kalimat ; A, I, U
Dan DATUK KELAMPAIAN mewariskan kalimat ; L, L, L
Dan DATUK MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang bernama ADDURUN
NAFIS
Dengan intisarrinya yang berbunyi ; A, A, A
Apakah arti dan makna A, L, U, itu ?
Apakah arti dan makna L, L, L, itu ?
Dan apakah arti dan makna dari A, A, A

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 57


Marilah kita gali selanjutnya sampai tuntas, siapa beroleh
Petunjuk, dialah yang beruntung
DEMIKIANLAH RIWAYAT SINGKAT TENTANG TOKOH “ KEAGAMAAN DI
KALIMANTAN SELATAN, KHUSUSNYA, DAN KALIMANTAN UMUMNYA.
Sekian.

WASSALAM

INSAN KAMIL
1. Jadi insan kamil adalah pada waktu tanazul berada paling akhir, sedang pada waktu taraki
nantinya jadi yang awal sekali.
2. Yang disebut rahul hajat ialah pintu Tuhan hakikatnya dikatakan pintu-pintu zat itulah dia lobang
yang dinamakan mekar dan kkuncupnya marnas atau buka tutupnya mahid.
3. Syiratal mustaqim ialah maksudnya menamakan hilang perginya atau, sempat diakhirat atau
diakhirat ilahi robbi dan tuhan kita mengatakan bahwa ayat yang diatas ini tadi maksudnya
adalah keluarnya perkataan kita.
4. Arsiullah artinya muka pada hakikatnya wadah persidangan zat yaitu berada di kepala dan di
dada kita
5. Kursi artinya tempat duduk pada hakikatnya tempat duduk zat yaitu berada pada otak dan
jantung
6. Luch machfut / luch kalam artinya luch tempat machfut dijaga pada hakikatnya adalah sifat-sifat
zat. tempatnya berada di jasad serta dijaga oleh malaikat katibin. Jadi yang dimaksud puncak
hidup itu ialah berada di badan kita pribadi (pahmakanlah)
7. Mizan artinya timbangan, pada hakikatnya pertimbangan zat yang berada di penglihat,
pendengar, pencium, pengrasa dan perkataan maksudnya mengatakan terhadap pertimbangan
hidup kita yang berada di panca indra.
Ibarat wahana zat dengan sifat itu, seperti sendiri-sendiri saja. Jelasnya mengatakan terhadap
berdirinya hamba dan Tuhan. Seolah-olah berdiri sendiri-sendiri padahal yang sebenarnya adalah
tetap satu (esa). Jadilah kesimpulannya adalah tidak ada sifat yang berdiri diatas zat atau yang
bertambah dengan sifat ma’ani yaitu gazlikun bizatihi, maridun bizatihi, alimun bizatihi, dan
seterusnya sampai kalam.
Jadi disini duduknya kepada JIBU artinya tiada huruf dan tiada suara, zat dirinya. Ibarat roh
dengan badan, tetap kekal. Inilah yang dinamakan alip mutakalimun wahid. Artinya yang
berkata-kata jadi ucapan tanpa mulut itu adalah yang mempunya rupa yang sejati, dan tempatnya
berada didalam sukma/nyawa kita pribadi, dan suara. Inilah yang disbut zikir batin yang
sesungguhnya dan yang sebenarnya serta azali dan qadimdan yang baqa. Sedang malaikat pun
tidak boleh tahu apapun yang keluar itu : semua malaikat dan zipun bisa tahu. Tetapi yang

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 58


disebut mudawatuhzukri itu tak ada seorangpun yang tahu kecuali dia sendiri inilah puncak
segala puncak ilmu dan amal ma’rifat. Dan inilah zikir yang senantiasa dan tiada pernah lupa
walau sekejap matapun. Maka ada seorang wali pernah berkata : apabila aku lupa sekejap juapun
sengaja atau tidak sengaja, maka aku hukumnya diriku itu murtad. Demikianlah adanya kepada
kita ini semuanya, bila lupa berarti belum sempurna ilmnya. Dengan sdanya keterangan ini itulah
apa adanya dapat hamba sampaikan semoga Allah meridhoinya amin ya robbal alamin.

TENTANG NAFSU
Nafsu itu ada empat martabat :
1. Nafsu amarah tempatnya pada empedu
2. Nafsu lawwamah tempatnya pada perut
3. Nafsu sawiyah tempatnya pada limpa
4. Nafsu mutmainah tempatnya pada tulang
Inilah nafsu zat haq ta’ala. Kenyataannya pada/diri hidung kejadiannya dalam cahaya putih :
kelihatan segala macam sesuatu dikalam laut Rachmad jadi kesempurnaan dari ke 4 macam
tersebut diatas tadi adalah bersatu di dalam alam nur/ cahaya kita pribadi. Demikianlah uraian
ringkas dari hamba semoga kita semua beroleh petunjuk, serta taufik dan hidayahnya dari pada
Tuhan azzawazallah. Amin

Qalbu hati
Hati itu ada dua bagian :
1. Hati sanubari : juga disebut hati nabati
2. Hati nurani : juga disebut hati cahaya
Sebab disebut hati nabati, karena ia daging segumpal berhenti dibawah lambung kiri diantara dua
jari di bawah susu kiri di dalam dada kita. Dan adapun hati nabati itu mempunyai beberapa nama.
Namanya Halifatullah artinya ganti Allah karena ia memerintah tubuh manusia dan lain-lainnya.
Namanya amisu mu’minin artinya raja yang nyata karena kuasa akan sesuatu. Namanya arsyullah
artinya mahligai Allah, karena ia tempat taajalli allah ta’ala kepadanya. Namanya Zarrotul Haq
artinya cermin haq ta’ala karena ia haq ta’ala kepadanya. Namanya iradatul ujud artinya
kehendak yang nyata ada atau kehendak dari. Karena ia tiada luput daripadanya. Adapun hati
nurani itu amat besar dan amat luasnya daripada segala alam. Tetapi amat/halus maka ialah
menerima tadjali zat allah, sifat allah, asma allah, af’al allah. Maka daripadanya lampah kepada
yang lainnya Karena hati nurani itulah yang memakai sifat 7 yaitu: hayat, ilmu, kudrat, iradat,
sama, besar dan kalam, jadi kalau terhenti kepada hati nurani karena hidupnya hati nurani itu
adalah kenyataan hayat.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 59


Zatullah ta’ala. Tahu hati nurani kenyataan ilmu Zatullah ta’ala. Kuasa hati nurani kenyataan
kudrat Zatullah ta’ala. Berkehendak hati nurani kenyataan pendengaran Zatullah ta’ala melihat
hati nurani kenyataan penglihat Zatullah ta’ala. berkata hati nurani kenyataan alam Zatullah
ta’ala. jadi pernahkah susunan/gugurnya kepada diri kita sendiri atau diri pribadi.

Arti dan Makna


Jadi baiklah kita uraikan arti dan makna sebenarnya apa yang berlaku kepada hati nurani itulah
kelakuan Zatullah ta’ala maknanya apabila kelakuan Zatullah ta’ala pada hati nurani itu tiada di
dalam da tiada diluar hamba tiada dengan nyata-nyatanya hati nurani karena hati nurani itu
adalah sifat zattullah dan daripada hati nurani itulah lampah kepada tubuh kita ini. Maka nyatalah
tubuh kalimah daripada hati nurani. Maka karena hidup tubuh kita ini sebab hidup hati nurani
tahu tubuh kita ini sebab tahu hati nurani. Kuasa tubuh kita ini sebab kuasa hati nurani.
Berkehendak tubuh kita ini sebab berkehendak hati nurani. Mendengar tubuh kita ini, sebab
mendengar hati nurani. Melihat tubuh kita ini. Sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini
sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini sebab berkata hati nurani. Bergerak tubuh kita
ini sebab bergerak hati nurani. Gerak dan diam tubuh kita ini sebab gerak diam hati nurani jua.
Maka nyatalah hidup kita dan tahu, kuasa kita, bergerak dan mendengar/melihat serta berkata-
kata ini kenyataan hati nurani artinya kelakuan hati nurani. Maka apabila kelakuan hati nurani
pada tubuh kita yang kasar ini, tiada nyatanya kepada tubuh kita yang kasar ini karena tubuh kita
yang kasar ini. Sifat hati nurani dan hati nurani itulah kenyataan zat Allah Ta’ala yang tiada
baginya ialah yang di per-ujudileh sekalian yang maujud adapun sebenarnya hamba itu yaitu :
mata tiada melihat, telinga tiada mendengar, mulut tiada berkata-kata, hidung tiada mencium,
maka mata dapat melihat, telinga dapat mendengar hidung dapat mencium mulut dapat berkata-
kata. Hanya pekerjaannya jua. Sabda rasulullah saw yang artinya : lidah itu juru bicara hati dan
hati itu juru bahasa lidah, hidayah itu daripada cahaya yang qadim dan azali. Adapun arti hidayah
itu ialah sifat tubuh yang nyata pada hati nurani adapun sifat itu adalah kenyataan zat yang
wajibal wujud. Tuhan Allah ada menerangkan didalam al-Qur’an yang artinya kenyataan Allah
didalam diri kamu melengkapi, mengapakah kamu tidak melihat. Dan lagi Allah Ta’ala serta
kamu, dimana saja kamu berada
Maka nyatalah bahwa kelakuan yang nyata kepada dirimu itu ialah nafsumu itu semuanya
kenyataan keadaan zatullah ta’ala yang meutlak, adapun hamba tak punya. Jadi yang mempunyai
kelakuan itu tiada huruf dan tiada suara.dan tiada isyarat itulah dirimu dunia dan akhirat itulah
Jibu. Adapun pahamnya segala yang tersebut didalam akibat yang lain-lainnya, ang dinaakan
kitab maksudi tasauf itu yaitu jikalau kita ada bisa mengembalikan amanah allah atau berlaku
barang sebgainya sama didalam sembahyang, didalam ziki atau barang pekerjaan dunia, maka
sudah karamlah kita didalma laut qadim ang haqiqi. Manakal karam hapuslah namanya,
manakala hapus lenyaplah baginya namapun tiada itulah yang dikata Esa dan meliputi. Jadi kalau
tiada demikian, tiadalah hasil ma’rifat seperti ini barulah benar-benar cinta dan rindu dendam
dengan zat hayat yang hidup sendirinya. Maka berkasih-kasih dan berinjak-jinakan, karena sudah
sauju senyawa, serta serasa dan serahasia. Inilah walaupun sembarang saja kelakuannya, tiada

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 60


diketahuinya dirinya karena pekerjaan itu atau kelakuannya didunia dan diakhirat sama dibuatnya
adapun arti rindu itu belum berjumpa dan arti dendam itu sudah bertemu.
Dan arti rindu itu hamba, dan dendam ialah Tuhan maksudnya. Yang artinya berjumpa itu sudah
bertemu nyatalah dengan nyatanya, manakala nyata datanglah laut rahmat dan nikmat itulah jibu.
KARENA itu tidaklah BERDIRI SENDIRI. TETAPI SEMUANYA BERHAJAT KEPADA
ALLAH. MAKANYA ADANYA ALAM INI TIDAK MENARIK PERHATIANNYA.
KARENA ITU MEREKA ANGGAP BAGAIKAN TIDAK ADA. INILAH CAHAYA ILAHI
ROBBI YANG MENYINARI DIRINYA LAHIR BATIN.

DUA KALIMAH SYAHADAT


Dua kalimah syahadat itu ada dua bagian : pertama yang disebut syahadat tauhid, kedua syahadat
rasul. Dua kalimah syahadah itu kita sudah maklum yang artinya menurut logat umum ialah aku
naik saksi tiada tuhan melainkan allah. Dan aku naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusan
Allah.
Maksudnya ialah : yang dinamakan tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Sebab
sebenar-benarnya yang kita sebut itu tidak ada. Itulah disebut tiada tuhan itu menetapkan hanya
hidup kita pribadi. Sebab yang menyebut itu juga yang menyebut atau yang menyaksikan itu juga
yang disaksikan. Berdasarkan dalil al-Qur’an dan al-Hadist al-insanu sari wa ana sirrohu. Artinya
: insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya.
Dan lagi firmannya : al-insan sirri wa ana sirri sifatin wa sifatun ligoirih, artinya : insan itu
rahasiaku, rahasiaku itu sifatku, dan sifatku itu tiada lain daripada aku jua. Jadi nyatalah kepada
kita bahwa allah, Muhammad, adam (insan) adalah satu. Insan kamil pun allah jua. Adam dan
Muhammad pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah tuhan (dalam rahasia)
atau rahasia dalam ketuhanan.
Johiro abdi bathinu abdi artinya : pemeliharaan tuhan pada bathin tuhannya yakni kepada ilmu
hakikat kenyataannya, adanya tiadanya dan Esanya huwal awwalu wal ahiru wadjohiro wal
bathinu wahuwa ala kulli sya’in qadir. Dia yang awal dia yang akhir, dia yang johir dia yang
batin. Adapun yang dinamakan Muhammad itu bukannya Muhammad yang di Madinah. Tetapi
yang sebenarnya ialah cahaya kita pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan, sebab cahaya kita itu
pertandanya tuhan. Masalahnya adalah begini : apabila kita benar-benar sampai kepada tuhan,
utsan tuhan keluar dari diri kita : bahwa utusan tuhan itu mendatangkan apa ciptamu, maka
barang siapa percaya mendapat kasih ampunan tuhan. Apabila sudah menerima petunjuk yang
demikian itu. harap hati-hati dan waspadalah didalam hati. yang hidup kita pribadi itulah adanya
nugraha dan anugrah. Artinya : nugraha itu tuhan dan anugrah itu hamba.Sebab usaha senyawa
didalam badan pribadi. Janganlah sak dan ragu lagi.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 61


Artinya : aku adalah suatu perbendaharaan yang tersembunyi, aku ingin dikenal, maka kujadikan
makhluk, supaya mereka mengenal aku dengan aku. Maka disinilah kita membuatkan cita-cita
yaitu : yang disebut jam-ul himmah dan ada lagi sebuah hadist yang berbunyi. Mal’lam yazuq
lam yarif, artinya barang siapa belum pernah merasai, maka belumlah ia akan tahu, dan lagi
sebuah hadist yang berbunyi : Mal-lam bizuq lam yadir, artinya : barang siapa tiada merasai
niscaya tiadalah ia mendapat dan tiada beroleh maqam arifinbillah, jadi dalam tingkat ini siapa
tiada merasai dengan rasanya niscaya ia bergemilang dalam dosa durhaka kepada tuhan dan
kepada rasulullah saw sekarang baiklah hamba teruskan kepada membicarkan tentang Hulul.
Hulul artinya : yaitu ketuhanan atau lahu menjelma kedalam diri insan atau nasud. Nur
Muhammad sebagai asal usul segala kejadian amal perbuatan dan ilmu pengetahuan dan dengan
perantaraanya seluruhnya ala mini djadikan. Bila batin seorang insan telah suci di dalam
menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, niscaya akan naiklah tingkat hidupnya it dari satu
makam ke makam yang lainnya yaitu yang dmulai makam yang paling bawah sampai ke makam
yang paling atas yaitu makam Mukarrabin.
Mukarrabin artinya: orang yang paling dekat kepada tuhan di atas daripada makam mukarrabin
itu tibalah di puncak sehingga bersatu dengan tuhan (tunggal dalam rahasia) maka tidak dapat
lagi dibedakan atau dipisahkan diantara asyik dengan ma’syuknya. Dan apabila ketuhanan itu
telah menjelma atau tjih di badan dirinya maka tidaklah lagi kehendaknya yang sabda Rasulullah
saw.
Sabda nabi: yang aku khawatirkan terhadap umatku, ialah kelemahan dalam iman keyakinan.
Kalau lemah dalam ibadah lahir dapat diperbaiki dengan kesabaran. Kelemahan iman keyakinan
bisa membawa lenyapnya semua amal yang lalu/ yang sekarang dan yang akan dating maka dari
pada itu ma’rifatlah lain tidak. Sebab ma’rifat itu adalah puncak segala amal, dan puncak segala
kebahagiaan dunia dan akhirat, puncak rasa menikmati ridhanya. Jadi kesempatan adalah sorga
karena adanya ma’rifat dan neraka itu karena terhijap artinya ; tidak kenal kepada Allah, dan
tidak melihat allah dalam apa yang ia lihat.
Sabda nabi Isa alaihissallam
Berbahagialah orang yang perkataannya zikir, diamnya berzikir panangannya penuh perhatian.
Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya ialah selalu mengoreksi dirinya sendiri, sebelum
dikoreksi orang lain.
Dan selalu berakal untuk kemudian harinya rasulullah saw bersabda
Rasulullah saw membenarkan perkataan seorang pujangga yang berkata : bahwa segala sesuatu
itu selain allah semuanya palsu belaka. Maksudnya ialah : apabila memandang kepada sesuatu
apapun jua, maka pandangan itu tertuju kepada sesuatu itu saja, maka pandangan itu palsu
belaka. Jadi yang benar ialah apabila kita memandang kepada sesuatu itu maka pandangan kita
lenyaplah sesuatu itu dalam pandangan basyirah hati itu. walaupun kita memandang kepada

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 62


makhluk namun hati tetap memandang kepada Allah Ta’ala. itulah pandangan yang benar yang
hak. Jadi jelasnya begini : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang disebut yang satu,
memandang kepada yang satu (suhudul wahdah filwahdah).
Demikianlah tampak jelas sifat-sifat allah didalm tiap-tiap sesuatu didalam ala mini sehingga
apabila masih ada manusia tidak dapat melihat allah dalam apa yang ia lihat dan ia dengar
niscaya ia masih terdinding/terhijab.

Ciri-ciri nas seorang arif


Suatu tanda/ciri nas dari orang yang lulus dalam perjuangan mereka selalu menyerah kepada
allah sejak awal perjuangannya mereka ridho kepada allah dan berbuat menurut kehendak allah.
Pertama : syua’aa’ul basyirah : cahaya akal
Kedua : ainal basyirah : cahaya ilmu
Ketiga : haqqul basyirah : cahaya ilahi
Keterangan-keterangan
Orang yang sampai kepada cahaya akal yakni : allah selalu meliputi dirinya dan mengurung
mereka lahir dan bathin, artinya : ia yang meliputi dan ia yang meliputi, ia yang mengurung dan
ia yang dikurung.
Orang yang sampai kepada cahaya ilmu, yakni : allah selalu bersamanya dimana saja ia berada.
Ia merasa dirinya tidak ada lagi jika disbanding dengan adanya allah : artinya adanya adalah
adanya allah, dan tiadanya adalah tiada makhluk. Karena pada hakikatnya makhluk ini fana
kepada / kedalam allah (fana zihir dan bathinlahir bathin). Inilah disebut seorang aribillah.
Karena ahli hakikat itu hanya melihat kepada allah saja walaupun matanya terbelalak melihat
alam. Orang seperti itu bukanlah tidak melihat kepada sesuatu disampingnya karena itu tidaklah
berdiri sendir-sendiri.
Maka tidaklah lagi kehendaknya yang berlaku, melainkan kehendak allah ta’ala jua. Apabila ruh
allah telah meliputi akan isa anak mariyam, demikian pula kita ini pada hakikatnya tiada
berbeda-beda dengan isa a.s.Jadi apabila siapapun mampu memfanakan dirinya ke dalam tuhan
yaitu dengan pensucian ruh. Maka pada waktu itu ruh Allah masuk ke dalam badan insan maka
dikala itu perbuatan dan iradat insani tadi menjadi perbuatan dan iradat tuhan. Tegasnya insan ain
allah dan allah ain insan. Jadi pada hakikatnya manusia itu adalah tuhan tuhan dalam rahasia.
Sebab insane jadi daripada zatnya jua (rahasia). Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri.
Itulah sebabnya maka tuhan menindahkan kepada malaikat supaya sujud kepada adam
(manusia). Ini adalah bukti yata dalam al-Qur’an. Tuhan itu menjelama atau tjli kepada insan
yang telah sanggup mempanakan dirinya kedalam tuhan, sehingga mendapat baqa didalamnya,

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 63


fana kedalam tuhan dan baqa dalam tuhan. Cinta kedalam tuhan adalah kecintaan tuhan.
Sekarang kita lanjutkan pula kepada membicarakan tentang hakikat. Perkataan hakikat berpokok
dari kata al-haqqu (sebenarnya) kemudian pindah menjadi muhaqqa (nyata kebenarannya). Sudah
itu pindah menjadi ta haqio (benar tak salah lagi). Akhirnya menjadi hakikat (zat dari al-haqqu).
Jadi ang disebut haikat dalam mutunya yang luhur itu ialah bebas lepas dari segala pengaruh
berkuasa sendiri dan tidak satu misalpun di pendapat untuk dicontohnya. Hakikat yang kuhur itu
hanya dapat dilihat oleh ilmu, ruh dan perasaan (ZAUQ). Sekarang kita dalami lagi tentang
mengenal hakikat.
Kata-kata hakikat tadi berpokok dari pada al-haqqu. Al-haqqu itulah yang memberikan nur
cahaya dan aulia yang menjadikan segala yang ujud (segala yang ada) dialah yang
Menjadikan segala yang ujud (segala yang ada). Dialah yang menjadikan alam seluruhnya.
Didalam alam itulah terletak sinar yang membukakan rahasia dari al-haqqu. Dengan kata lain al-
haqqu itu ialah : allah ta’ala. Jadi apabila manusia berangsur-angsur mengetahui dan mengenal
al-haqqu itu. Maka akhirnya al-haqqu itu pulalah yang menjadi buah kehidupan manusia itu.
Demikianlah keterangan tentang mengenal Hakikat.

SAKSI DAN PENYAKSIAN


Yang dinamakan kesaksian ialah sebab diwaktu menyampaikan kewejangan atau ajaran, supaya
disaksikan oleh sanak saudara kita sesama muslim. Yaitu semua titah yang dititahkan didalam
alam dunia ini diantaranya seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air, hawa
dan udara dan lain-lainnya. Semuanya menjadi saksi dan menyaksikan bahwa kita sekarang ini
mengakui berdirinya dan adanya tuhan dan jadinya hamba Tuhan. Didalam hadist qudsyi, Tuhan
berfirman artinya : aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada tuhan melainkan aku.
Dan aku naik saksi bahwa Muhammad itu urusanku.
Dan sebenarnya yang bernama Allah itu akidahku.
Rasul itu rasaku. Muhammad itu cahayaku.
Akulah yang hidup yang tiada pernah mati. Yang ingat yang tidak
Lupa, kekal tiada berubah, pada kenyataan zat, akulah yang hawas lagi tahu, dan tiada samar dan
dari segala sesuatu.
Akulah yang kuasa dan menguasai, dan akulah yang maha bijaksana, maha suci aku, dan
sungguh besar kuasaku, dan sembahlah aku.
Di hadist qudsyi ini tadi, bukan saja kita baca saja tetapi yang utama sekali ialah ; untuk pribadi
kita sendiri dan untuk akidah kita sendiri.
Jadi inti dari semua itu adalah ; Tiada tuhan melainkan allah, dan Muhammad itu utusan Allah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 64


Jadi yang disebut allah itu adalah af’alnya.
Dan disebut rasul itu ya muhammad.
Muhammad itu adalah cahaya kita jua.
Jadi hakikat kita yang sebenarnya adalah, hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah (Rahasia)
Buktinya Tuhan kuasa menghidupkan yang mati dan adanya mati dari hidup. Justru hidup kita ini
berasal dari yang mati.
Dan akhirnya tiada yang mati, dan hidup didunia dan akhirat tiada akan pernah lupa akan hidup
kita, tanpa perbuatan, tanpa bergeser dalam kenyataan yang sejati.
Jadi dasar kenyataan yang sampai kepada pusat yakin. Itulah dia kesempurnaan hidup.
Dan tiada merasa apa-apa yang dimaksud asal kita mati ialah, mati MA’NAWI, bukan mati
HISYI.
Adapun kehidupan ini atau kehidupan dunia ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf,
dan tiada suara, tiada kata-kata dan tiada nama, tiada warna-warni, tiada roh, tiada jasad, dan
tiada apa-apa tiulah dia JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN artinya ialah tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata zat dirinya.
Demikian tentang dua kalimat syahadat tersebut.
Asal dua kalimat syahadat itu ialah ; nur Muhammad, nur Muhammad itu ialah cahaya kita yang
terang benderang tuhan telah bertazalli kepadanya. Nur Muhammad itu adalah hakikat alam. Dan
nur Muhammad itu ialah cahaya kita pribadi. Jadi kesimpulannya ialah kita ini asal adam. Adam
dari nur Muhammad, dan nur Muhammad itu dari nur zat. Maka wajarlah kita ini dengan zat
allah. Karena zat itulah bermula segala ujud. Jadi nyatalah kepada kita bahwa ujud sekalian alam
ini kenyataan ujudnya allah ta’ala jua. Inilah yang disebut wahdatul ujud (ke-esaan ujud). Nyata
dan jelaslah kepada kita bahwa semua ujud ala mini adalah ujud allah ta’ala jua. Jadi allah,
Muhammad, adam adalah satu. Insane kamil pun allah jua, adam dan Muhammad pun pada
hakikatnya. Jadi hakikatnya manusia ini tuhan/dalam rahasia hamba.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 65


Beberapa hadist untuk jadi pertimbangan
Rithatu bil ilmilah
Pokok pengetahuan itu ialah : orang yang telah mendapatkan makam tuhannya. Dan diduduki
kedudukan orang yang kuasa manusia allah yang bersifat dengan sifat-sifat allah dalam dirinya.
Latknatuni goirif wala goirifuna. Artinya : adapun ilmu yang satu itu, siapa saja yang
menangkapnya, niscaya masuk sorgalah ia.
Laya’rifu Robbahu wala robbahu. Artinya : barang siapa yang mengetahui ilmu satu itu, dan
dapat mengamalkan, niscaya sempurnalah ia di dunia dan akhirat. Demikianlah yang hamba
sampaikan kepada saudaraku muslim.
Wala mukminin hayun fiddroini. Artinya : masuk dalam lipatan pakaian suaminya hal ini
terdapat pada nikah batin, sebab dia mengaku ma’mum pada suaminya.
Dan menghalalkan dirinya kepada suaminya, dan mengharuskan nyawanya pada allah dan
melenyapkan tubuhnya pada nabi Muhammad, serta mengaku ma’mum pada suaminya dunia
akhirat.
Nata kimbolong artinya : termasuk dalam lipatan pakaian istrinya : ialah karena perkawinan itu.
Nikah bathin yang sebenarnya, dan jangan sampai pisah dunia akhirat. Nikah bathin yang
sebenarnya ialah : apabila si istri mengenal diri dan memahami sebenar-benarnya tentang rahasia
dirinya dan memahami akan tuhannya sedalam-dalamnya. Maka dialah yang diberikan oleh
suaminya nikah bathin.Sebab mustahil akan bercerai dengan suami dari dunia hingga akhiratnya.
Cobalah renungkan sejenak berpisahnya allah dengan Muhammad.
Inilah bukti nyata dan dalil nyata.
Syahadatnya para rasul-rasul
Nama-nama rasul utusan tuhan allah
1. Nabi Muhammad saw
2. Nabi Adam a.s
3. Nabi Nuh a.s
4. Nabi Musa a.s
5. Nabi Isa a.s

a. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah


b. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna adam khalifatullah
c. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna nuh habibullah
d. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna Ibrahim kholilullah
e. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna musa kalamullah
f. Asyhadu alla illaha illallah wa asyhadu anna isa ruhullah

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 66


Firman Tuhan kepada Muhammad
Ya, Muhammad, engkau utusanku
Sekarang engkau harus ma’rifat kepadaku. Sebab engkau adalah kehadiranku. Dalilnya adalah:
al-insanu sirri, wa ana sirrohu. Insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya. Jelasnya adalah,
sesungguhnyarasaku ini sudah pasti dan derajatnya tidak salah lagi Muhammad rasulullah. Dan
aku menganugerahimu burokuntuk nanti menghadapku dan terus sampai ke anak cucumu, lalu
kepada wali-waliku.
Ini tiada batas sampai kepada hari kiamat.
Kesimpulannya apabila nabi kita mi’raj maka kitapun mi’raj jua adanya.
Kalau tidak demikian, maka tersalahlah ma’rifat kita kepada Allah Ta’ala. karena hakikatnya
disekujur badan kita ini telah menerima keadaan dalam wujud pribadi.
Jadi hakikat adam itu tadi adalah sebagai adekan perwujudan kita pribadi yang nyata kepada kita
adalah pendengaran, penglihatan, perkataan, penciuman kita itulah nafas kita yang sudah pasti
dan Muhammad itu tadi adalah rasa jasad kita. Sekarang meresap sekali yaitu : penglihatan,
pendengaran, pencium, pengrasa dan pengucap. Semuanya masuk kedalam rasa. Ujud juga
adalah sebagai bukti. Jadi pada hakikatnya seluruh rasa itu sudah menyatu atau menunggal
didalam jasad. Tentu tidak ada kekurangan lagi bukan ?
Makanya sudah kita katakan dahulu tadi bahwa kalau didalam hadits qudsyi allah mengatakan
seperti di bawah ini. Tidak ada Tuhan melainkan Aku dan Muhammad itu adalah utusan-Ku.
Makanya kitapun harus demikian juga adanya kalau tidak tersalahlah ma’rifat kita kepada Allah
dan kepada Rasulullah. Memang banyak yang dapat memahami arti dalil-dalil dan hadits yang
mendalam sekalipun mereka tiu cap seorang guru atau seorang ulama dan penceramah, belum
tentu dapat memahami dalil dan nash dan hadits-hadits qudsyi yang mendalam dan yang penuh
dengan liku-likunya memang sulit kalau tidak ada pertolongan, Ilham dari Tuhan robbul alamin.
Kalau hanya menggunakan akal manusia semata, bangkrutlah yang akan bertemu.
Jadi yang utama sekali dalam menggali ilmu ketuhanan itu ialah tumpahan ilham dari alam goib
dan jangan mengartikan ayat-ayat al-Qur’an dan al-hadits menurut seleramu sendiri, karena ayat-
ayat suci al-Qur’an itu mengandung empat arti dan makna dan pengertiannya. Kalau mengajinya
hanya selapis saja memang sulit untuk mencari kebenaran mutlak maka dari itu wahai sekalian
penuntut camkanlah selama akalmu masih bergelimang dalam nafsumu selama itu pula shaiton
selalu mengkuti jejakmu.
Bagaimanakah mengatasi yang demikian ? untuk megatasi dalam perjuangan pertama ialah :
menyerah bulat-bulat dengan tak ada sak wasangka lagi. Mohonlah doamu supaya hatimu
beroleh petunjuk.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 67


Firman allah kepada nabi adam a.s
Wahai engkau adam, diperintahkan olehmu menjadi utusan tetapi engkau sekarang jangan
ma’rifat kepadaku dulu, pengetahuanmu tiu biarlah dahulu wujudmu itu sendiri. Sebab ujudmu
itu sebagai kenyataan adanya aku. Dalilnya adanya : wallahu bathinul insan johirullah.
Artinya : johir Tuhan ada dimanusia dan bathin manusia ada di Tuhan. Dan sholatmu itu dua
rakaat. Yaitu pada waktu subuh apakah sebabnya jadi dua rakaat ? sebabnya ialah adanya nyawa
dan ujud.

Firman Allah kepada nabi Nuh a.s


Wahai engkau Nuh, aku perintahkan engkau menjadi utusanku, tetapi engkau jangan ma’rifat
dulu kepadaku, ketahui siapa dulu olehmu : bahwa pendengaranmu itu adalah pendengaranku,
dalilnya sama dengan adam dan engkau sholat empat rakaat pada waktu johor. Apakah sebabnya
jadi empat rakaat ? sebabnya ialah engkau punya telinga dan dua kaki.

Firman Allah kepada Nabi Ibrahim a.s


Wahai engkau Ibrahim, kuperintahkan engkau jadi utusanku, tetapi engkau jangan ingin ma’rifat
kepadaku dahulu. Ketahui saja dahulu bahwa penglihatanmu itu adalah penglihatanku dan
sholatmu empat rakaat ashar. Demikianlah tentang sholat ashar.

Firman Allah kepada Nabi Musa a.s


Wahai engkau Musa kujadikan engkau utusanku, tetapiengkau jangan ingin tahu dahulu kepada
zat dan sifatku. Ketahui saja bahwa pengucapmu itu sesungguhnya adalah pengucapku. Dalilnya
sudah ada yaitu kalam mutakalimun. Sholatmu ada tiga rakaat pada waktu maghrib, yaitu mulut,
punya lisan dan memiliki arti yang tak salah lagi.

Firman Allah kepada Nabi Isa a.s


Wahai nabi Isa, engakau adalah utusanku, dan engkau tak usah ma’rifat kepadaku dulu, atau
engkau ingin tahu tentang zatku ketahui saja bahwa nafasmu itu sendiri. Itu adalah kenyataan
hidupku ini pasti, dan engkau harus sholat empat rakaat pada waktu isa. Sebab di dirimu itu ada
dua lobang hidung, sebagai bukti nyata dari padaku, dan punya darah. Sebab darah itu nanti mati
(beku), dan nafasmu habis hilang. Jadi dapatlah kita simpulkan bahwa sholat lima waktu itu
sudah terhimpun pada diri.
Baikah hamba susun seperti di bawah ini. Inilah sholat yang 17 rakaat itu pada diri kita.
1. Nyawa 11. mulut
2. Ujud 12. lisan
3. Telinga kanan` 13. Arti yang tak salah lagi

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 68


4. Telinga kiri 14. Lobang hidung kanan
5. Kaki kanan 15. Lobang hidung kiri
6. Kaki kiri 16. nafas
7. Mata kanan 17. darah
8. Mata kiri
9. Tangan kanan
10. Tangan kiri
Demikianlah adanya usul sholat 17 rakaat yang ada pada diri kita masing-masing. Inilah
sebenarnya sholat (ingat) ingatlah selalu jangan lupa pada asalnya.

Ma’rifat ada tiga bagian


Pertama : ma’rifat sariat
Kedua : ma’rifat tharikat
Ketiga : ma’rifat hakikat
Apakah perbedaan antara tiga bagian itu :
Pertama : ma’rifat orang ahli sariat itu yaitu : mengenal segala hukum dan mubah, fardhu
dan sunat.
kedua : adapun ma’rifat orang dalil tharikat itu yaitu mengenal barang yang seni seperti:
ria, ujud, takbur, sum’ah, dan hasad dan Lainnya. Segala sifat mazmumah yang tercela oleh rasa
dan mengenal akan kasih sayang akan Allah Ta’ala kepada hambanya dan mengenal buruk dan
baik zahir bathin.
Ketiga : adapun ma’rifat orang ahli hakikat yaitu: antara antazzahu tasybih dan tiada
terdinding pandangan zahir dengan yang bathin dan sebaliknya tiada terdinding pandangan
bathin akan zahir. Demikianlah secara ringkasnya saja.
Apakah yang dinamakan sariat dan apapula hakikat ? sariat itu tubuh kita dan hakikat itu jiwa,
keduanya itu tiada boleh pisah atau bercerai walaupun kita sudah kembali kea lam baqa. Ruh dan
badan tiada tiada boleh pisah. Sebab sudah senyawa di dalam badan atau di dalam rasa. Jadi
siapa sariat semata dalam hidupnya, maka tiada harapan kumpul dengan ruhnya. Tetapi kalau
sudah sampai kepada hakikat tidak mungkin lagi terpisah dengan sifatnya (badannya).
Jadi bagi ahlul hakikat walau bagaimanapun jua bentuknya, tetaplah ia ada sariat inilah arti sariat
yang sejati dan mutlak, disini tidak ada tawar menawar lagi, titik.
Sariat tubuh, tharikat nafas, hakikat ruh, dan ma’rifat adalah sir. Inilah yang disebut af’al.Asma,
sifat, dan zat kesemuanya ada dalam diri kita lahir bathin. Dan inilah orang yang dahulu disebut:

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 69


pandanagn, pengrasa, pengucap, dan pencium. Kesemua itu bersatu atau bersamaan di dalam di
dalam rasa. Jadi siapa sudah mengembalikan hak ta’ala yaitu rasa, maka dialah yang merasa di
dalam rasanya da siapa masih betah dalam rasa adam, maka tempatnya d neraka karena rasa itu
ada tiga martabat, 1. Rasa allah 2. Rasa Muhammad 3. Rasa adam. Demikianlah yang
sebenarnya yang dapat hamba sampaikan, dan pilihlah sendiri-sendiri.

Iman dan Islam


Adapun islam itu sariat, dan iman itu hakikat, atau dengan kata lain ialah islam itu zahir dan iman
itu bathin, dan bisa juga disebut islam itu tubuh dan iman itu ruh/nyawa, jadi kalau kita
kembalikan kepada asalnya yaitu: ruh dan jasad kembali kepada nur Muhammad dan nur
Muhammad itu jadi daripada kudrat dan iradatnya. Kalau demikian adanya nyata kepada kita
bahwa nur Muhammad itu jadi daripada nur zat nyata benar bahwa zat itulah bermula sgala ujud.
Zat itulah bermula segala ujud tidak ada yang ujud hanya allah dan perbuatan allah ta’ala. Jadi
nur Muhammad itu tadi disebut juga dengan hakikat alam, Muhammad, dan hakikat Muhammad
ialah hakikat alam. Jaid nyata kepada kita bahwa ujud alal dan ujud allah, dan ujud allah ain ujud
alam ialah adalah hakikat alam. Jadi alam dan tuhan ialah satu (rahasia). Kalau demikian adanya
maka ini dengan alam seluruhnya adalah satu rahasia di kesimpulannya adalah: allah,
Muhammad, adam ialah satu rahasia insane kamil pun allah jua. Muhammad dan adam pun pada
hakikatnya, jadi ada hakikatnya manusia ini tuhan dalam rahasia. Syarat a dalam beramal. Yang
sebenarnya syarat syah beramal ialah: khusyu, ikhlas, dan ikhsan (ma’rifat)
Baiklah kita ambil pertengahan saja dahulu ikhlas ada tiga martabat/tiga bagian:
1. Ikhlas orang mubtadi
2. Ikhlas orang mutawasit
3. Ikhlas orang muntahi

1. Ikhlas orang mubtadi itu ialah; suci daripada riya, ujud sum’ah dan tujuannya hanya semata
karena allah ta’ala. maksud dan tujuannya untuk masuk surge dan takut akan neraka. Jenisnya
ingin pahala dan menjauhi akan segala dosa.
2. Ikhlas orang mutawasit itu ialah:
Maha suci dari riya dan sum’ah hanya semata karena allah dan tidak inign pahala, hanya
mengerjakan suruh dan meningkatkan tengah.
3. Ikhlas orang muntahi itu ialah: tiada menilik baginya dari atau amal lainny, hanya memandang
fi’il hakiki kelakuan allah ta’ala pada dirinya.
Dan mereka tiada merasa lagi ada ujudnya sendiri, semuanya fana zahir dan batinnya.
Kehendaknya adalah tidak bersalahan dengan kehendak tuhannya pandangannya manuggal
dengan pandangan tuhannya. Kemauannya telah menunggal dengan kemauannya atau tuhannya
dan dia seujud, senyawa, serasa, serasi dan serahasia dengan tuhannya. Tuhan menjadi matanya
untuk melihat, telinganya untuk mendengar dan lidahnya untuk berkata-kata. Dia menjadi wali
allah dan allah menjadi walinya. Demikianlah orang yang duduk pada golongan muntahi itu tadi.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 70


Inilah yang dimaksud dengan ikhlas, atau khusu dan ikhlas, dan ihsan. Inilah maqam ahlul
akhirat namanya. Untuk menjalani ke maqam muntahi ini kita harus sabar dan ridha apa
kehendak allah ta’ala saja dan harus menjalani maqam/martabat yang tiga itu seperti yang
diterangkan di atas tersebut. Demikianlah keterangan ini.

---oo0oo---

Rahasia – Ma’rifat
Adapun rahasia itu didalam hati, dan hati itu didalam puat, puat itu didalam jantung, dan jantung
itu di dalam rahasia allah.
Tetapi hati, puat, jantung itu sudah lebur kedalam rahasia allah. Jadi tuhan itu tiada bertempat
dan tiada ditempati oleh makhluk siapa yang sangka bahwa tuhan itu bertempat di hati, di puat,
di jantung, di arsy, di langit, di surge, atau di manusia, maka rang itu kafir.
Atau rahasia ma’rifat itu tidak terpakai lagi kata-kata yang bagaimanapun, sebab kalau kita masih
berpegang kepada kata-kata maka kata-kata itulah yang jadi dinding. Dan yang disebut rahasia
allah itu tadi, pertama rahasia yang berada di dalam jantung itulah yang bernama allah. Dan yang
demikian bernama rahasia allah, dan kehendaknya, kehendak allah inilah yang berada dalam
puad, dan inilah yang bernama rasa. Karena disitulah tempat akan segala kehendak allah, lahir
atau bathin. Sekali lagi janganlah dipahami bahwa tuhan itu bertempat kepada manusia, atau
manusia bertempat kepada tuhan. Untuk membuktikan hilangnya rasa itu. lihatlah contoh orang
yang sedang tidur. Semuanya tiada merasa apa-apa lagi. Apalagi yang disebut in itu sudah tidak
ada. Dari itu janganlah lagi akhluk berkehendak, jangan lagi ada Ingatanmu, dan dirimupun tiada.
Maka yang ada itupun hanya hayat jua adanya. Jadi, disini adalah rahasia allah itu jad iradat
kepada insane dan kepada hayawan, sekiranya jika rahasia allah itu dan iradat allah zahir dan
bathin, tidak ada maka disitulah manusia menganggap ada perbuatan dirinya sendirinya.
Disinilah hawa nafsu menunggangi manusia. Bukan manusia menunggangi nafsu, tapi nafsulah
yang beraku-aku itu dalam setiap kejapan mata. Aku haramkan mulutku, aku kapirkan hatiku,
bila aku masih beraku-aku dengan hawa nafsu yang tercela atau dengan nafsu akuan makhluk
aku sebagai si penyusun kitab ini bertanggung jawab atas kata-kataku tadi. Siapa yang hendak
mengambil boleh dan siapa yang menolakpun boleh.
Tidak ada pakaian dalam agama allah.
Seorang wali itu tidak beraku-aku lagi kecuali dengan akuan allah. Bulanlah engkau yang
beraku-aku.
Dikata engkau beraku-aku tepi allahlah yang beraku-aku tiada engkau beraku-aku. Jadi yang
beraku-aku dikala itu adalah rahasia allah, bukan engkau dalilnya: wama romaita idjromaita,
walakinnallah aroma. Artinya: bukanlah engkau yang melempar dikala engkau melempar, tapi
allahlah yang melempar dikala engkau melempar. Pahamkah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 71


---oo0oo---

Yang Sebenar Diri


Yang sebenar benar diri itu nyawa
Yang sebenar benar nyawa itu ruh.
Yang sebenar benar ruh itu nur Muhammad
Yang sebenar benar nur Muhammad itu sifat
Yang sebenar benar sifat itu zat (zat hayat)
Yang sebenar benar zat itu diri
Yang sebenar benar sifat itu rupa
Tapi bila kita mendakwa kepada ruh, maka teruskanlah kepada zat dan sifat allah. Supaya jangan
terdinding kepada allah apabila sudah kita tembuskan kepada zat dan sifat allah, itulah tubuh
orang ma’rifat yang sebenarnya. Kalau sudah sampai kepada diri yang sebenarnya atau diri
bathin, barulah bathin dapat melihat bathin. Disini dapatlah orang yang sampai itu melihat
perjalanan ruh/rohani. Adapun yang disebut roh idhofi itu berbadan Muhammad. Disini hamba
tambahkan pula tentang nama-nama roh yang patut dikenal: seperti roh idhofi, roh mukayyat, dan
roh mutlak. Dan yang pertama tadi disebut roh idhofi. Dan yang disebut roh/nyawa itu tadi
disebut juga roh mukayyat. Yang disebut roh mutlak itu adalah roh robbani itu adalah roh tuhan
allah.
Kalau orang yang hanya sampai kepada roh mukayyat atau yang disebut nyawa itu: artinya yang
belum meneruskan kepada zat dan sifat allah ta’ala.
Maka orang yang telah meneruskannya kepada zat dan sifat allah itulah yang disebut roh mutlak.
Atau lazim disebut oleh kaum sufi dengan ruhul kudus atau ruhul haq, ruhul amin.
Jadi seorang wali allah yang berada pada tingkat atas darinya bertubuh sir, dan berubah-ubah
tuhan. Yang disebut sir dan roh itu ialah : zat allah dan sifat allah. Dengan adanya zat dan sifat
itu lalu kita ingat kepada kalimah yang berbunyi ah, ah, ah, ah, ah, ah, ah. Disini ada dua huruf,
yaitu huruf alif dan huruf ha. Alif itu berarti ujud, dan h itu berarti hayat. Tiap-tiap hayat
tentunya dengan ujud. Setiap ujud dan hayat, pasti dengan namanya pula. Dan setiap ada ujud,
hayat dan asma, tentu ada af’al jadi susunannya yang sebenarnya itu adalah : zat, sifat, asma, dan
af’al itulah yang bernama allah dan akhirnya kalimah la illha ilallah itulah yang bernama zat sifat
asma dan af’al. inilah rahasia bathin dan zahir syariat dan hakikat. Hamba dan tuhan, abid dan
ma’bud, khalik dan makhluk. Zat dan sifat tiada boleh pisah, begitu juga tidak boleh sekutu. Ia
seperti naïf dan isbat jua adanya dan masa lalinya rasa, kita lupa dan kita tidak ingat lagi yang

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 72


sebagai macam, itulah yang bernama idhafat ma’allah artinya : hilang semuanya dan tidak
ketinggalan walau sebesar atom. Maka ini hamba disebut dengan makam : penelanjangan tuhan.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang yang lainnya. Adapun cita-cita dan
rasa perasaan masalah berbagai bathin dan zahir sekalian tubuh itu lahir dan bathin. Sebab karena
yang dipuji itu jatuhnya kepada tubuh bathin dan zahir. Inilah jadinya kedalam diri kita, bilangan
tatkala allah ta’ala itu bersifat dengan sifat, kata ain. Jadi kesimpulannya ialah yang memuji ia
yang dipuji. Ia yang menyembah dan ia juga yang disembah. Karena ahadiyah, wahdah, dan
wahadiah adalah Esa. Jadi disini boleh di kata : puji qadim bagian qadim, puji hadist bagi qadim.
puji qadim bagi hadits. Dan puji hadits bagi hadits. Bagi orang yang paham tentan rahasia
ma’rifat itu, tidak ada lagi syakan ragu atas kata-kata yang diatas ini tadi sebab dalam ilmu
hakikat ada kesimpulan yang berbunyi wahadiah, wahdah, wahidiyah, adalah Esa. Jadi
Muhammad, adam adalah Esa.
Kamilpun allah jua. Muhammad dan adapun ada hakikatnya : jadi pada hakikatnya manusia ini
adalah rahasia Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri. Makadari itu tuhan memerintahkan
kepada malaikat supaya sujud kepada adam a.s.

KHALIK DAN MAKHLUK


Beberapa kesimpulan
Asal kata makhluk diambil dari kata-kata halq dan kata-kata halq diambil dari kata khaliq. Dan
kata-kata khalik itu adalah khalik. Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada khalik. Innalillahi wa
inna ilaihi rojiun. Datang dari allah kembali kepada allah. Awalnya allah, dan akhirnya allah.
Awalnya tuhan dan akhirnya tuhan. Awalnya tidak ada permulaannya dan akhirnya puntidak ada
penghabisannya.
Kalau ma’rifat kita sudah ta’zimullah, yaitu :
Tilik seorang arif itu akan kebesaran dan kemuliaan dan keagungan tuhan allah azza wazalla jua
adanya maka intisari dari pada itu adalah segala makhluk itu adalah khalik, dan khalik itu
sebaliknya. Dalilnya : syhudul kasrah til wahdah dan syuhudul wahdah fil kasrah, akhirnya
syuhudul wahdah fil wahdah. Demikianlah pandangan seorang arifin billah. Jadi kesimpulannya
adalah : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang disebut wahdah al-ujud atau kesatuan
ujud. Jadi hamba dapat menyimpulkan pula bahwa allah adalah hakikat alam.

Apakah yang dimaksud Azzazatullah


Baiklah hamba uraikan secara ringkas saja bagi orang yang telah ma’rifat zat, tiadalah baginya
permulaan dan penghabisan.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 73


Pandangannya jauh berbeda dengan pandangan orang yang hanya berada dengan pandangan
tingkat bawah. Orang demikian berpandangan bahwa ia melihat allah setiap kejapan mata dan
dalam setiap sentuhan hatinya yang disebut mata hati itu bukannya ia nya. Sebab mata lahir dan
mata hati itu hanya asma jua adanya disini mata bathin melihat bathin. Dan mata hati itu sudah
lebur kedalam fana. Jadi pandangan yang tertinggi sekarang ini adalah kembali kepada mata
zahir jua dahulu. Hingga mata bathin, sebab tiada kebilangan hakikat itu tanpa syariat/ zahir dan
tiada kebilangan sariat itu tanpa hakikat/bathin. Kesimpulannya adalah : zahir ia yang bathin, dan
bathin ia yang zahir, sebab awal dan akhir itu adalah rahasia insan. Maka dari pada itu pandangan
akhir jua pandangan awal. Disinilah letaknya rahasia allah / insan, dan rahasia allah adalah
rahasia insan. Rahasia insan dan rahasia allah itu disebut juga dengan sirullah atau sirullahzat
atau zat ilahiah.
Zat ilahiah itu yaitu diri bathin dan zahir. Zahir tuhan ada dimanusia dan bathin manusia ada di
tuhan. Dengan kata lain yaitu : johirnya makhluk dan bathinnya tuhan dan
zahirnya........bathin........
Jadi hendaklah diketahui akan sirullah didalam ujud insan dari kita ini. Sekira kira ujudullah
berdiri dihadapanmu dengan nyata dan jelas. Hilangkan dan lenyapkan ujudmu. Niscaya
ujudullah berdiri dengan kedirianmu.
Tak ada ujud bagimu, lahir dan bathinnya, kecuali itu hanya ujudullah jua yang ada.
Ujud kesegalaan ini hanya ujud hayal, bukan sebenarnya ujudullah ada pada setiap diri : dan ada
pada setiap manusia dan seluruh makhluk. Tetapi disini memerlukan perincian yang mendalam.
Jadi siapa masih melihat kepada dirinya seumur hidupnya tidak akan bertemu dengan tuhannya.
(tidak akan melihat kepada tuhannya). Siapa yang melihat kepada tuhannya niscaya tiada lagi
melihat kepada dirinya sendirinya. Tiada lagi melihat makhluk yang terlihat hanya tuhannya. Itu
menunjukkan tidak lagi melihat dirinya dengan kekuatan dalil yang nyata yaitu : ROBBI BI
ROBBI.
Melihat tuhannya dengan tuhannya.
Mengenal tuhannya dengan tuhannya.
Demikianlah tentang ujudillah itu tadi.

Beberapa Bentuk Zikir


Dalam ajaran tasauf ada beberapa bentuk zikir walaupun umpamanya berlainan antara saufi ini
dan saufi itu, atau guru ini, dan guru itu, semuanya disebut zikir jua. Bagi penelitian hamba yang
daif lagi hina in, semua bentuk zikir itu baik hanya ada beda dalam sebutannya dan hurufnya.
Tapi semua itu adalh zikir. Tetapi yang penting disini bukan huruf dan suara akan tetapi isinya
apakah zikirnya kosong, atau isi, itulah yang menjadi nasa allah. Dalilnya adalah : laya’ zikrullah
ilallah, artinya : tiada menyebut allah hanya allah, inilah ainnya. Sekarang zikir yang hendak

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 74


menangkap burung nuri seekor. Umpamanya kita berzikir mangata : hu allah, hu allah. Itu
ibaratnya menangkap burung tertangkap ekornya.
Mengata : allahu, allahu, baru tertangkap bulunya saja
Mengata : allah, allah, tertangkap kakinya saja
Mengata : la ilalaha ilallah zatullah tertangkap kepala
Mengata : la ilaha ilallah hak, tertangkap paruhnya
Mengata : la ilaha ilallah nurul hak, tertangkap dadanya.
Mengata : lahu, lahu, tertangkap lehernya
Mengata : la, la, la tertangkap sayapnya saja
Mengata : hu, hu, hu tertangkap suaranya saja
Mengata : ah, ah, ah tertangkap keindahannya saja.
Ahirnya : la hurupin wala sautin : baru tertangkap saikungan
Artinya : diam

---oo0oo---

DIKALA SAKARATAL MAUT


Kesempurnaan hamba allah pulang ke rahmatullah ini hanya sebuah misal atau contoh
Ada beberapa pertanda menjadai rahasia
Bergerak daripada ujung sulla lalu naik ke atas kepada, rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan
jarum, dan lalu terus kepada telinga kiri dan kanan. Dan mendengar bunyi suara seperti bunyi
badil/ meriam atau petir, dan heran rasanya terlalu sangat, itulah hakikat jibril memberi tanda.
Jibril itu suatu cahaya keluar dari diri kita pada waktu itu kita mengata : ya hu, ya hu, ya hu.
Sekarang umur kita tinggal 40 hari saja sesudah 33 hari yaitu tinggal 7 hari lagi keluarlah suatu
cahaya/dari mata kita rupanya sangat elok bercahaya cahaya.
Dengan berpakaian hijau itulah dia malaikat izrail. Dikala itu kita mengucap : Hakkul hak,
hakkul hak, hakkul hak jadi umur kita tinggal 7 hari lagi.
Sesudah 3 hari itu, yaitu pada hari yang ke 36 keluar pula cahaya dari mata kita, yaitu cahaya
yang amat putih bersih seperti kita jua besarnya, atau rupanya : baunya terlalu sangat harum

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 75


seperti ambar kasturi dan dia berkata : akulah yang bernama muhammad itulah sesungguhnya
allah ta’ala memberi tanda gerak.
Dan dikala itu kita mengucap alhamdulillah robbil alamin dan pada hari yang yang keempat
puluh (40) : maka allah tazali yaitu zat allah s.w.t yang sebenarnya maka bertetaplah engkau
pulang kerahmatullahi ta’ala seperti terlalu nikmat rasanya, tiada hingga lagi. Maka kita ingat,
jangan lupa dalam hati kita ini Ujudullah Ta’ala.
Maka himpunlah muhammad dan allah, yaitu hu allah inilah perjalanan para aribillah dan para
wali-wali allah jangan di ingat dimulut dan dihati ingat didalam dan barang siapa mengenal akan
tuhannya, niscaya ia jahil akan dirinya sendiri.

Alif Titik
Adam a.s Muhammad

Wahidiah Wahdah
Rasulullah

Adam Muhammad
Saw

Rahasia Ta’ala

Hu – Allah Kosong

Insan Ahadiah

La hu hufin wala sautin


Tiada huruf tiada suatu
Dan kata-kata dengungpun tiada

Hanya bagi ingat

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 76


Jikalau tiada anugerahnya kepadaku, niscaya tiadalah aku dapat mengenal tuhanku
Dan saiyidina Abu Bakar pernah ditanya orang
Bika arofa robbaka, artinya : dengan apa engkau mengenal tuhanmu ?
Maka syayidina abuu bakar menjawab dengan tegas
Araftu robbi bi robbi, walaula robbi ma araftu robbi
Artinya : aku mengenal tuhan dengan tuhanku jua, jiakalu tiada karena tuhanku, tiadalah aku
dapat mengenal tuhanku. Maka yang bertanya itu meneruskan pertanyaannya. Apa mungkinkah
manusia ini dapat mengenal tuhan ?
Maka saiyidina abu Bakar menjawab :
Al adju andarkil idroki idrokum
Artinya : lemah daripada mendapat akan pendapat, itulah yang mendapat, maksudnya ialah :
kelemahanku akan tuhannya. Jadi jelasnya ialah : dia juga yang mendapat kaunya lebih jelas lagi
kaum sufi mengatakan laya’rifullah ilallah.
Artinya : tiada mengenal allah hanya allah
Sekarang baiklah hamba bawakan pula ayat yang berbunyi : wafi amfusikum afala tursirun,
artinya : didalam diri kamu kenapa kamu tidak mengetahuinya dan lagi dalil mengatakan wafi
amfusikum wama yafalun, artinya : tuhan ada pada engkau tetapi
Engkau tiada melihat. Maka dengan adanya dalil ini/ dalil al-qur’an yang nyata ini. Marilah kita
mengenal Tuhan Allah s.w.t.
Beranikanlah : jangan ada rasa takut, rasa takut itu adalah bujukan syaiton laknatullah.
Lil jismil insani insanu
Artinya : carilah orang, yang ada orang didalam orang
Fastazkurni, fastzkurkum
Artinya : kenalilah sedalam-dalamnya tuhanmu dan dia juga mengenal kepadamu
Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan lagi firman Allah Ta’ala dalam al-qur’an :
wanah aqrobu ilahi min khablil wail . Artinya : kami adalah lebih dekat kepadanya daripada urat
leher mereka sendiri (Qaf s. 50,16)
Quluah bitu al-jami’a famma ya’tiyanakum minni huda famantabia huda yafala khaufun alaihin
walahum yakhjanun, artinya : berangkalah kamu sekaliannya, jika datang petunjukku kepadamu

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 77


maka barang siapa mengikuti petunjukku, niscaya tiada takut dan tiada gentar dan tiada berduka
cita waktu selama-lamanya.
Jadi ayat ini adalah bagi kita untuk mendorong kita dalam menuju tuhan robbul alamin.
Maka dari pada itu segalanya ialah : menuntut demi allah, mengenal demi allah, berjuang demi
allah
Sembahyang demi allah, bekerja demi allah, beramal demi allah, berusaha demi allah, jadi
keseluruhnnya adalah demi allah. Tidak ada demi itu dan demi ini, semuanya ditundukan dan
direndahkan demi allah. Hidup di alam maya semata-mata melaksanakan perintah allah dan
meninggalkan larangan allah. Hamba berbuat menurut sekehendak allah. Tidak menambah dan
mencurangi dari kehendak allah. Apabila hamba berani menambah dan mengurang daripada
kudrat dan iradat allah, maka aku hukumkan dariku itu murtad. Dan apabila kau lupa sekejap saja
kepada allah, maka aku hukumkan diriku itu kafir. Sekarang baiklah kita teruskan dengan ayat
yang berbunyi Kholaqtul zinna wal insa liya’budun. Arrtinya : aku jadikan jin dan manusia
semata-mata untuk mengenal kepadaku atau untuk mengabdi kepadaku, atau untuk menyembah
kepadaku mengenal tuhan adalah suatu amanah dari allah, untuk kita laksanakan secepat
mungkin dan janganlah kita lalaikan mengaji/menuntut rahasia besar ini. Sabda Rasulullah saw
faija ajakaro illa khonasa, artinya : apabila ingatlah musnahlah syaiton. Maksudnya ialah : yang
ingat disini bukan makhluk biasa, etapi hamba yang sudah melasanakan kepada keakuan
tuhannya. itulah manusia allah namanya. Itulah insan kamil inilah yang dimaksud oleh abda nabi
kita Muhammad s.a.w dan sekarang kita teruskan pula kepada hadist yang berbunyi : Takholaqu
bi akhlakillah. Artinya : berakhaklah kamu dengan akhlak allah.
Apa yang dimaksud dengan berakhlak dengan akhlak allah ? jawabnya ialah hamba yang sudah
mewujudkan tuhan dalam dirinya pribadiitulah akhlak allah. Jadi tujuan utama dalam bidang
ilmu tasauf ialah : untuk menyempurnakan lahir dan bathin, luar dan dalam, sariat dan hakikat,
fikih dan tasauf. Dan dapat membedakan yang yang hak dengan yang batil. Dan dapat
membedakan dan mengetahui mana yang sebenar-benarnya insan kamil dan mana manusia biasa.
Yang semula mulia hamba disini tuhannya ialah : yang tahu akan dirinya dan yang tahu rahasia
yang satu itu. setinggi-tingi maqam ialah yang menduduki kedudukan tuhannya. Tuhan menjadi
matanya untuk melihat, tellinganya untuk mendengar, dan lidahnya untuk berkata-kata.
Dan orang yang tidak terdinding lagi pandangannya ialah : hanya satu pandangannya, satu
tekatnya satu akidahnya, satu pendiriannya, dan satu dalam rahasianya. Pokoknya segala-gala
adalah Satu belaka bagi pendirian hamba hanya satu dan satu. Semuanya bilangan adalah satu.
Semesta satu,semua alam satu, surge dan neraka satu, pendeknya adalah semua satu.
Demikianlah pendirian seorang arif atau waliallah. Seorang waliaalah pernah berkata tidak ada
kejahatan di dalam dunia ini.beliau sangat optimis sekali. Demikian lah yang pernah melompat
dari mulutnya seorang arif atau wali Allah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 78


ILLAH : RASA
Rasa sejati dan mutlak dan murni inilah rasa tuhan yang sejati dan abadi dan mutlak
nafsulmuttmainnah itulah yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan yang disebut nafsu zat hak
ta’ala yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan.
Rasa yang sejati itu tidak tersentuh dan tidak bercerai dari maha suci tuhan, ini yang dikatakan
dia yang didalam dan dia yang diluar. Dia yang mengurung dan dia yang dikurung. Itulah
kedudukan seorang waliallah at’ala. Beliau itu sudah wahua ma akum artinya berberangan siang
dan malam dan tiada dibatasi oleh ruang dan waktu dan tiada rusak karena rusaknya adam, Dia
tetap langgeng selamanya.

Liqo (pertemuan)
Kalau yang tertulis dalam al-qur’an itu datangnya dari mana dan kemana simpunnya. Apakah
setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun kurma, batu-batu dan di kayu-kayu sudah
dihilangkan yang sejatinya ?
Apakah al-qur’an itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja ? adalah yang alinnya lagi ?
Bagaimana muayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan allah kebumi ini ada 104 buah kitab. Adalah kitab yang tersembunyi
dibalik yang 104 itu yang memang ada, ialah : kitabullah yan sebenarnya itu apakah ia berhuruf,
bersuara merupakan kata-kata kitabullah itu sunyi dari segalanya. Manusia hanya diberi sedikit
saja percikan kalau tuhan hakiki dan azalli. Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmuwan
namanya. Dan siapa yang berhajat kepada ilmu dan kepada allah, itulah yang sebenarnya, yang
sampai. Inilah makam tuhan yang hakiki dan azali dan inilah makam ahlul akhirat namanya.
Inilah makam nabi-nabi. Dan rasul-rasul allah. Ini makam muhammada namanya. Makam yang
terpuji dilangit dan terpuji di bumi. Jadi siapa-siapa yang dikehendaki allah, hanya engkau
sendiri kurang faham dengan allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti engakau
sepaham dengan Allah.
Artinya : fahammu satu rahasia dengan allah, kemauanmu satu rahasia dengan kuasa allah.
Akhirnya ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan ujud allah dan hayatullah zat.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 79


Nur Muhammad
Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi kita karena itu adalah bibit dari segala
kejadian.
Adapun takbir atau mukarramah itu ialah : Allah itu hayat Hu itu Roh, Roh itu nafas, nafas itu
nyawa. Mukarramah takbir ini diambil dari kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK SANGGUL
tanah kuning Rantau (kalsel). Sekarang kita mengambil pakaian DATU MUHMMAD HASAN
Negara (kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat segala ulama yang ahlus sunnah wal jamaah
yang hak. Maka inilah pegangan kita pada hayat. Hayat itu menjadi nyawa dan nyawa itu
menjadi Nur Muhammad. Dan Muhammad itulah Roh Allah. Tetapi disini kita teruskan kepada
zat-zat sifat allah jua. Jangan terhijab/terdinding. Jadi allah dan Muhammad jangan diceraikan,
seperti naïf dan isbat kesimpulannya ialah kalimah la ilaha ilallah itu gugurnya kepada : hayat,
roh, nafas dan nyawa.
Susunannya begini la itu hayat, ilaha itu roh, illa nafas dan allah itu nyawa.
Jadi yang sebenar-benarnya diri itu nur muhammad
Yang sebenar-benarnya nur Muhammad itu sifat
Sebenar-benarnya sifat itu zat, yaitu zat hayat
Allahlah yang disebut rahasia allah (sirrullah)
Inilah perjalanan menurut Datuk Muhammad Hasan
Kebersihan hamba kepada semua penuntut smpanlah
Ia baik-baik jangan sampai dibeberkan ditengah- tengah
masyarakat, nanti bisa menimbulkan fitnah besar.

Syeh Muhammad arsyad Al-banjari / datuk arsyad


Pandangan syeh Muhammad arsyad al banjari dalam
Martapura (kalampaian martapura)
ampun yang sebenar-benarnya diri itu hayat
zat itu roh, roh itu nafas, nafas itu rahasia, rahasia itu nur Muhammad
dan yang sebenar-benarnya Muhammad it ujud kita ini. itulah pegangan kita sekarang ini, dan
seterusnya inilah pakaian datuk Arsyad Kalampaian, Martapura.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 80


Dan selanjutnya kita teruskan kepada pakaian Datuk Abussamad Bakumpai, Kalsel menurut
keputusan kaji beliau adalah yang sebenar-benarnya badan rohani kita itu adalah : Allah Ta’ala
sesudah engkau faham, maka jangan engkau cari lagi. Karena ia sudah menjadi nyawa kita.
Maksudnya ialah : jangan dicari lagi, karena Allah itu sudah laisya kamislihi sai’un
Apabila kau cari lagi ia bertambah jauh darimu
Coba saja kau berdiri di muka cermin yang bersih
Apa yang engkau lihat? Bayangan bukan ?
Mana ujudmu yang sebenarnya dari keduanya itu ?
Tentu ujud berdiri itu bukan
Nah, itulah contohnya yang paling mudah pada akal
Hamba mohon diambilkan dan dimesrakan lahir
Bathin. Sekali lagi. Jangan dicari lagi. Karena ia sudah
Menjadi al-insanu sirri wa ana sirohu
Artinya : insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya
Demikianlah adanya, wassalam.

---oo0oo---

Kalimah La Ilaha Illallah


Kalimah tauhid ini mengandung empat roh
Satu roh JASMANI, tempatnya pada seluruh tubuh.
Roh ROHANI tempatnya diatas jantung kita
Roh RAHMANI, tempatnya pada otak, member cahaya mata
Roh IDHAFI, tempatnya dalam jantung.
Ialah empat roh itu yang ada pada diri kita
Tapi jangan kau artikan bahwa roh itu bertempat karena semuanya itu sudah lebur

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 81


Ke dalam rahasia Allah. Siapa yang mendapatkan Allah pada suatu tempat orang itu sesat dan
kafir naudjubillahiminzalik.
Dan kalimat ini mengandung empat pasal pula itu sifatnya kebesaran, kemuliaan, keragaman,
keelokkan dan kesempurnaan zat Allah Ta’ala. sedang sifat 20 itupun simpunnya pada kalimah
ini. Juga seperti : sariat,tarekat, hakikat, ma’rifat. Simpunnya kepada kalimat tauhid itu tadi juga.
Sedang asma af’al sifat dan zat tercakup kepada kalimah tauhid juga.
Dan kalimah tauhid ini tadi termasuk kalimah meadakan dan meniadakan, maksudnya ialah allah
ada, makhluk ada. Dan juga kalimah tauhid itu menunjukkan fana dan baqa. Fana hamba ke
dalam tuhan dan baqa dan tuhan. Artinya : fana dalam kekidaman, dan baqa dalam keesaan.
Sebagai yang terakhir kalimah tauhid itu menjadikenyataan ujud semesta dan hayat semesta.
Kalimah la ilahailallah ini simpulnya kepada huruf lamjalalah ini menunjukkan keadaan allah.
Dan keadaan yang menyebut itu sendiri. Kalau kita artikan secara umum, itu berarti dengan tiada.
Tapi sebaliknya menunjukkan keadaannya. Kalau seorang arif itu mengata ala allah. Artinya
melainkan allah jadi huruf la ini zikir jua adanya dan senantiasa adapula zikir bathin yang tak
panjang bacaannya hanya bagi ingat cukup, inilah kesempurnaan diri. Allah hadir, allah ma’I,
allah alimun, allah basyirun, allah sami’un, allah mutakalimun. Artinya : allah hadir, allah serta,
allah tahu, allah melihat, mendengar, berkata-kata. Inilah zikir bagi ingat atau bagi tahu-tahu
saja. Tapi kalau belum matang bisa dilatih dahulu, dan kalau sudah mesra dan zliam.
Pemberitahuan : umpama ada yang lainnya hanay ada empat zikirnya, pun sama saja. Kalau yang
empat itu kita sudah mengerti artinya maka dengan sendirinya bisa meneruskan yang lainnya.
Demikianlah mengenal zikir rahasia atau zikir diri, namanya. Sebab arti zikir ini sangat luas dan
dalam arti dan maksudnya.
Zikir itusemua baik, asal saja sudah faham artinya dan tujuannnya, tepat diantara semua zikir
lahir atau bathin yang paling istimewa dan paling mulai ialah zikir DIAM.

Susunan Sifat 20 Gugurnya Kepada Diri

Ujud adalah kepala


Qidam adalah telinga kanan
Baqa adalah telinga kiri
Muhalapah adalah mata kanan
Qiamuhu adalah mata kiri
Wahdaniat adalah mulut

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 82


Kuadrat adalah bahu kanan
Iradat adalah bahu kiri
Ilmu adalah susu kanan
Hayat adalah susu kiri
Sama adalah tangan kanan
Besar adalah tangan kiri
Kalam adalah pangkal lengan kanan
Badhrun adalah pangkal lengan kiri
Muridun adalah kaki kanan
Alimun adalah kaki kiri
Hayyun adalah paha kanan
Samiun adalah paha kiri
Bashirun adalah pusat
Mutakalimun adalah jantung
Demikian susunan menurut urutan-urutannya.

Huruf-huruf nama Allah


Allah : zat, sifat, asma, af’al
Muhammad : sir, nur, asma, perbuatan
Adam : rahasia, roh, hati, kelakuan
Insan kamil : rahasia allah Ta’ala
Sebuah misal :
Roh umpam istana
Hati umpama raja
Ilmu umpama hakiki

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 83


Akal umpama pembesar kerajaan
Tubuh unpama kendaraan
Nafsu umpama penarik kereta
Telunjuk sebagai penguasa kerajaan
Mata sebagai pengawas
Telinga sebagai penghubung
Hidung sebagai timbangan
Mulut sebagai palu
Kaki sebagai lascar
Tengah sebagai tempuk pemerintahan, sayap kanan/kiri.
Demikianlah yang dapat hamba harapkan untuk sesamaku. Ini hanya sebagai missal atau contoh
saja. Inilah raja kuasa bagi sekalian umat. Inilah yang disebut halifah di dalam bumi ini.
Sekianlah ulasan tersebut di atas ini.

Doa nikah supaya mendapat tuntunan hidup


Wanumadzilu minal qur’ani wahuma sifa’u warahma hulillmuminin
Mada keluarlah engkau daripada tubuh
Madi keluarlah engkau daripada hati
Mani keluarlah engkau daripada nyawa
Manikan keluarlah engkau daripada rahasia
Keluarlah engkau dengan izin Allah
Keluarlah engkau dengan qodrat allah
Keluarlah engkau dengan iradat allah
Malaikat kiraman-katibin bukai pintu hadijah, buka pintu aisyah, bukai pintu maimunah, bukai
pintu salamah, bukai pintu patimah, pintu surga zannatun na’in, tutupkan pintu neraka dengan
pandangan lailahaillallah muhammadarrasulullah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 84


Cara memakainya
Duduk berhadapan bertemu lutut, ajari dengan membaca astagfirullah hal adzim 3x
Syahadat dan al-fatihah. Selesai ini kita baca dalam hati ayat tersebut diatas. Selesai membaca
ayat yang dimaksud sewaktu akan main, senjata kita didepan senjatanya, baca assalamu’alaikum
yang bahir rahman, dijawab oleh istri : wa’alaikum salam ya bahir rahim. Sewaktu air akan
keluar kita abaca syahadat tauhid yakni ashaduanlaailahaa illallah disambung Istri dengan
syahadat rasul yakni waashaduanna muhammadarrasulullah.

Cinta hakiki
Jangan jauh-jauh engkau mencari ajaran. Karena ajaran-ajaran itu telah berada didalam dirimu
sendiri. Bahkan seluruh dunia ini telah berada dalam dirimu sendiri. Jadikanlah dirimu itu cinta,
cinta sejati dan abadi. Dengan cinta itu kau dapat melihat dunia, arahkanlah pandanganmu
dengan tajam dan dengan keheningan parasmu nan elok rupawan kepadanya siang atau malam.
Karena apakah kenyataannya ? segala sesuatu yang tampak di sekeliling kita adalah akibat
perbuatannya. Oleh karena itu jelaslah sudah bahwa tuhan berada dalam cinta, engkau tidak akan
menemui kesulitan lagi asalkan masuk dan keluarnya telah jelas bagimu. Pengertian tentang hal
ini sangat terbatas sekali. Dia sama sekali tidak berbentuk seperti sangkamu. Dia tidak tampak
oleh orang biasa (orang awam) tetapi dia tetap ada dan tetap hadir. Tetapi bagi orang yang
berakhir dalam pandangannya, maka tampak sesuatu yang benar dan agung. Dan ketika
dipandangnya ujud itu, maka dengan jelas tampak membayang ujud yang seragam antara dia
dengan ujud itutidak ada bedanya. Dia tidak tampak karena terdesak oleh gerakan-gerakannya
sendiri dari seluruh dan azali. Jadi bedanya tidak tampak pada sumbernya karena ini walaupun
kita bicarakan siang dan malam tapi jika orang belum pernah memperoleh ajaran yang rahasia ini
tetaplah tiada faedahnya (tidak ada gunanya).
Ia maujud dengan ujudnya allah ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya. Maka jelaslah
kepada kita bahwa hilang diri itu atau insan itu melahirkan seorang insane kamil atau
Muhammad insan kamil. Persembahan seorang insan kamil tidaklah mengenal waktu semua
gerakannya digunakan untuk ibadah. Sikap diamnya dan bicaranya dan gerak tubuhnya, bahkan
bulu romanya, kotorannya, kencingnya semuanya diperuntkkan sebagai ibadah memuji tuhan.
Inilah sholat dhaim namanya.
Sekian wassallam.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 85


Sedikit tentang Tanya Jawab
Tanya : Bagaiman menutup pintu shaiton?
Jawab : untuk menutup pintu-pintu itu mudah saja. Asal tahu rahasianya kejadiannya yaitu :
lepaskan akuan sendiri kepada akuan tuhan, itulah penutup pintu-pintu shaiton.
Tanya : apakah puncak segala puncak ma’rifat itu ?
Jawab : puncak segala ilmu dan ma’rifat itu ialah : kosong
Tanya : manakah al-qur’an yang rahasia itu?
Jawab : al-qur’an yang rahasia itu ialah tiada huruf, tiada suara dan tiada kata-kata
Tanya : apakah nama tuhan yang azali itu?
Jawab : nama tuhan yang azali itu tiada bernama hanya disebut huwa, sesudah itu baru hu.
Hu itu allah ta’ala : dan nur bernama Muhammad.
Tanya : apakah bedanya nur allah dengan nur Muhammad?
Jawab : nur allah dengan nur Muhammad tiada lain. Siapa menyangka berlainan, kafirlah
orang itu
Tanya : nur itu artinya cahaya benarkah itu?
Jawab : itu tidak benar. Itu hanya kata-kata kiasan saja. Nur yang sebenarnya bukan cahaya,
bukan benda, dan bukan materi, dan bukan zat, dan bukan sifat. Tidak seorang pun
yang tahu kecuali orang yang beroleh petunjuk hidayah.
Tanya : apakah yang dimaksud mekkah itu?
Jawab : yang dimaksud dengan Mekkah itu ialah Muhammad
Tanya : apakah yang dimaksud dengan madinah itu ?
Jawab : yang dimaksud madinah itu ialah : dua kalimat syahadat/ syahadatain
Tanya : apakah yang dimaksud dengan ka’bah itu ?
Jawab : yang dimaksud ka’bah itu ialah adam
Tanya : huruf mim, ha, mim, dal, itu masuknya ke mana?

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 86


Jawab : huruf Muhammad itu masuk kepada huruf : alif, lam awal, lam achir,dan ha
Tanya : mana menyatukan itu?
Jawab : alif dalam mim
Lam awal dengan ha
Lam achir dengan mim
Ha dengan dal
Tanya : apakah arti sin, ba, qab ?
Jawab : sin itu adalah rahasia semesta alam
Ba itu kejadian semesta alam
Qaf itu meliputi sekalian alam
Tanya : coba kamu uraikan sedikit sedikit tentang sin, ba, qaf
Jawab : sin, ba, qof itu ialah
Sin itu rahasia allah
Ba itu rahasia Muhammad
Qab itu rahasia alam
Baiklah ringkasnya saja hamba uraikan :
Allah ya Muhammad, Muhammad ya adam
Apakah arti ba, alif, mim, lam ?
Bakhrul abu malun laqut
Apakah yang dimaksud dengan bakhrul abu malun laqut?
Itu yang disebut. Bismillahirahmanirrahim
Itulah asma tuhan yang paling rahasia
Tutuplah kepada yang bukan ahlinya. Karena bisa membawa fitnah besar dimata umum
Apakah mungkin ada ba, alif, mim, lam, kalau tidak ada sin, ba, qob, tidak ada, tentunya ba, alif,
mim, lam pun tidak ada jua. Jelasnya : kalau Muhammad tiada, siapa yang mengatakan tuhan itu
ada. Jadi buktinya tuhan itu ada, adanya aku. Adanya tuhan itu adanya aku. Dan adanya aku,

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 87


adanya tuhan. Jadi intisari kalimah la ilaha illallah itu tidak ada tuhan, melainkan aku. Dan tidak
ada aku melainkan aku. Sekarang, akuku lenyap dalam jibu. La hurufi wala sautin artinya : tiada
huruf, tiada kata-kata, tiada suara.
Aku kini tiada disana, hanya engkau tunggal semata.kini aku tiada lagi mengata aku, hanya aku
mengata : engkaulah tuhanku.
Maksudnya : ialah yang tuhan itu adalah aku didalam rahasiaku
Demikianlah garis besar tentang Tanya jawab ini maka sampai disini.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 88


HAQIQAT SEMATA
Maqam ini disebut juga dengan haqiqat mujaradat atau dengan kata DERAJAT HAQIQAT.
Orang awan dan orang alim belum mendapat atau mencapai DERAJAT HAQIQAT ini. Mereka
hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada DERAJAT HAQIQAT
ILMU DAN MA”RIFAT. Orang yang berada pada tingkat haqiqat semata ini, tiada lagi
berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil mereka telah menyeberang dari al’Qur’an dan al-
hadits.
Mereka langsung menuju tuhan tanpa perantara
Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya al’Qur’an beliau beliau sudah ma’rifat kepada
Tuhan Allah. Beliau cukupmemakai dalil-dalil alam sekelilingnya. Itulah yang disebut
KITABUL UJUD. Orang yang berada pada maqam ini berkata dengan sembarang kata, karena
mereka tidak peduli atas kaedah sareat. Makanya ulama-ulama sareat atau ulama fiqih
menghukumkan jindik kepada mereka. Sebenarnya kata-kata jindik itu hanya kata-kata menakuti
saja.
Orang-orangsiddik yang kuat memegang sareat berkata-kata jindik itu hanya untuk supaya
jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu pengetahuanya. Jadi saya yakin, bahwa haqiqat
semata ini dapat dibenarkan, asal orang itu benar-benar mendalam, dan dalam ilmu ma’rifah dan
telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh Tuhan menutup lidahnya,
agar supaya terpelihara sareat MUHAMMAD. Para sahabat mengumpulkan dan mencatat semua
hadits nabi saw tetapi nabi melarang mencatat hadits-hadits nabi yang sangat rahasia, kalau
dicatat semua maka bisa membawa fitnah besar, para sahabat sering membicarakan soal yang
mendalam. Sampai-sampai keluar dari al-qur’an dan alhadits nabi saw sering melarang. Sebab
sabda beliau : tidak semua umatku yang mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah
besar, dan sabda nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikan orang ditelinga yang beroleh
ilham.
Dan RASULULLAH s.a.wa sendiri pernah bersabda, yang artinya begini : AKU ALLAH
TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU.
Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab tasauf yang sangat
mendalam sekali isinya. Maka apabila saya sak dan ragu dengan hadits ini, maka kafirlah saya
pada saat ini juga. Dan bakarlah saya dengan neraka jahanam itu. turunkanlah bala bencana yang
hebat didalam dunia ini juga. Dan janganlah engkau terima tobat saya sampaii hari kiamat.
Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. Orang yang telah mencapai tingkat ini, mereka
telah berada pada alam yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi AL
MALA IL ‘ALA. Orang ini hakikat semata, tiada lagi berpegang kepada sareat yang jahir ini.
Sebab dalam pandangannya sareat yang berlaku ini adalah sareatullah jua. Gerak dan gerik hanya
pada Allah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 89


Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata , seujud, senyawa , serasa dan serahasia.
Kehendaknya tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Mereka telah satu dengan Tuhan.
Sifat Tuhan menjadilalah sifatnya.
Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang memerintahkan dan
siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada apa-apa lagi. PAHAMKANLAH.
Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan dari Tuhan, karena mereka satu
kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal. Orang ini kerap kali berkata dengan sembarang kata
Karena mereka berdiri sendiri dan berbuat sendiri menurut sesukanya, sering mereka berkata;
Aku yang punya alam, aku yang punya kuasa, dan aku yang menentukan hokum. Yang Tuhan itu
adalah Aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada Tuhan, melainkan Aku
MUHAMMAD itu utusanku, MALAIKAT itu abdiku.
Dan semua makhluk mendapat menghadap kepadaku, dan algi katanya ; Akulah Tuhan sekalian
makhluk.
Semua orang yang mengahadap itu adalah menyembah kepadaku. Alangkah besarnya kuasa.
Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati semua dengan sendirinya, tiada Ruh dan tiada jasad.
Kadang-kadang mereka berpisah.
Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam.
Aku ada dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI.
Apabila aku berkata ; maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu. Alangkah
mesranya hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah dia. AKU DAN AKU
ADALAH DIA.
Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu dengan Adam, Aku atu dengan
seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa (rahasianya).
Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan ; lihatlah aku. Semua wali-
wali itu adalah waliku. Aku berkata sembarangan kata, Tak ada satupun kata, Tak ada satupun
yang menenagahnya, kecuali aku sendiri.
Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua perbuatanku di ala mini
adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah sangka.
Siapa menyangka buruk, buruklah jadinya
Siapa menyangka baik, maka baiklah ia.
Inilah contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 90


Janganlah pandang jahir semata, niscaya jauh dari Tuhan.
Apakah arti hakikat yang sesungguhnya ?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk
Sedang makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan, semua asma Tuhan, tetap ia
hakikatnya satu jua.
Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan inti sari ilmu dan ma’rifat adalah ; ia tidak perlu lagi
menyebut asmanya, atau pengkatnya, cukuplah ia menyatakan dirinya dengan kata-kata Aku
(Hu). Inipun kalau keluar. Tetapi bagi bathinnya ; cukuplah diamnya orang yang telah bulat atau
satu dengan Tuhan, telah hapus kata-kata sareat atau tarikat. Hanya tinggal bathin hakikat dan
lahir ma’rifat. Yang teratasnya lagi tidak ada/hapus kata-kata ma’rifat ; tinggallah hakikat (tuhan
semata). Jadi tinggallah satu pandang syuhud saja. SYUHUDUL WAHDAH FILWAHDAH.
Tuhan memandang kepada dirinya sendiri. Jadi disini tidak ada sareat, tarekat dan ma’rifat lagi.
Semuanya tidak ada yang berdiri diatas hakikat.
Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA, jelasnya tidak ada sifat yang
berdiri diatas zat. Jadi jahir Tuhan, bathinnya Tuhan. Yang nyata Tuhan dan yang bathinpun
Tuhan jua.
Jadi yang berlaku pada sekalian ala mini adalah ZAT SEMATA atau yang disebut hakikat
semata. Dengan kata lain (Rahasia) ialah : HU (AKU) semata.
Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi kebenarannya. MAN ANA (SIAPA
AKU) ; Aku disini ialah, Tuhan sekalian makhluk. Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat.
Kalau hendak menerangkan kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk tintahnya dan tak cukup
daun kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah KU atau ANA tak akan habis-habisnya.
Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah tanda kebesaran Tuhan seru
sekalian Alam.
Sedang inipun hanya satu tetes dari pialanya
Ilmu rahasia yang dianugerahikan Tuhan kepada hambanya hanyalah sebagai setetes embun
diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak orang yang heran dan tercengang
mendengarnya.
Apalagi umpamanya dua tetes, mungin ada yang matiterkejut karenanya. Atau langsung
mendustakannya.

Sekurang-kurangnya orang mengatakan gila atau kapir.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 91


Tetapi saya tidak heran atas tingkah laku hamba Allah didalam alam dunia ini. Karena semuanya
itu terjadi atau kudrat dan kehendak Allah semata-mata.
Dunia ini adalah panggung sandiwara Allah Ta’ala, dimana Tuhan sendiri sebagai dalangnya.
Maka kalau sudah tahu rahasianya, tentunya tentram dan bahagia hidupnya. Dan tak pernah
mengeluh lagi. Orang yang sudah benar-benar bulat tekadnya, tidak ada takut lagi. Kadang-
kadang orang yang telah merasa nikmatnya kurnia tuhan itu, ada yang ingin mati saja, yaitu mati
di pangkuan kekasih. Orang yang demikian ini pandangannya Allah semata dan baik semata dan
tersenyum semata. Tak ada lagi kebencian, buruk sangka, fitnah dan lain-lain sebagainyaorang
yang seperti ini berkata selalu benar dan tak mau dusta lagi. Mereka tidak mengeluh dalam
kemiskinan dan cacian orang. Orang ini telah melekat alam hati sanubarinya sampai kepuncak
ARSY perasaan ridhanya dan suci bersih RUH dan SIRNYA. Hanya dalam pandangannya; AKU
semata-mata.
Ia tidak lagi mengata : AMALLAH atau ANAL HAQ, atau AKU ZAT, AKU SIFAT. Atau aku
hamba, atau aku makhluk atau Aku manusia. Tetapi cukuplah dengan isarat : AKU (ANA).
Kalau tidak perlu diam saja. Mereka tidak dapat lagi membedakan, yang mana dirinya dan yang
mana Tuhannya dan mana makhluknya.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya.
Ia tidak tahu lagi membedakan yang mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana makhluk.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya
Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang kata. AL-HAQ ada
padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang bathin dalam hakikat dan dialah yang lahir
dalam ma’rifat zahirnya Tuhan dan bathinnya Tuhan. Dia berdiri diatas hukum, bukan di bawah
hukum. Biarpun dia dicela dan dicaci, dimanja dan dipuja baginya adalah sama saja.
Inilah manusia Allah yang suci murni dan tiada noda, walaupun satu titik hitam kata-kata kafir
atau gila dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan seorang sufi meniup seruling buluh perindu
dari surga.
Suara cacian dan hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala kesepian, tak mampu manusia
memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun salim.
Dia tetap tenang ; tentram dan bahagia.
Allah tetap hadir dalam setiap saat / detik dalam perasaan

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 92


Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia adalah termasuk golongan yang
sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami berani menyatakan, bahwa kami termasuk golongan
yang sedikit. Yaitu golongan FIYAH QALILLAH.
Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan.
Artinya : satu haderat dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu kekayaan dengan Tuhan.
Satu kekuasaan dan satu kebesaran dan satu kemuliaan. Kamilah Tuhan sekalian alam.
NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya.
Akhlak Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan ucapannya. RACHMAN
DAN RACHIM dalam setiap pandangannya. Suara ALAIH dalamsetiap pendengarannya.
Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan tujuannya. SIRULLAH dalam setiap niat dan
perasaannya. NIKMAT dan RACHMAD ALLAH dalam setiap turun naik nafasnya.
ZIKRULLAH dalam setiap denyut jantungnya.
HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya. RAHASIA ALLAH dalam setiap akuannya.
Dia ESA dalam ARSYnya dan tunggal dalam melayutnya.
Dia berhaq berkata ; dengan namaku yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji itu
hanya untukku. Karena ia dating dariku dan kembali kepadaku.
Tahukah kamu wahai makhlukku !
Bukan engkau yang berbuat itu ; tetapi aku juga memuji diriku. Aku memuji diriku atau aku
diam saja; apakah aku tidak kuasa ? aku bebas menurut sekehendakku.
Aku jua yang menyuruh dan Aku jua yang mendengar.
Apabila Aku yang menyuruh, maka satu makhluk pun tak ada yang sanggup meninggalkannya.
Dan apabila aku ang menengahmu, maka satu makhlukpun tak ada yyang sanggup
mengerjakannya. Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam setiap makhluk.
Apakah kamu masih belum mengerti?
Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut dengan neraka, dan tak perlu kamu mencari
surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena aku jua yang berbuat dan yang melarangnya.
Apabila aku menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa untukku. Hanya
semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam surgaku. Apakah kamu belum mengerti?
Bukanlah aku merindukan surga tetapi surga itu rindu padaku
Dan aku takut neraka ; teapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka itu terbit dari surga?

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 93


Surga itu terbit dari AKU.
Pantaskah aku yang sujud kepada surge dan neraka?
Orang yang mencari surga atau takut akan neraka ?
Tahukah kamu wahai sekalian manusia ?
Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu
Dia ini zahirmu dan akhirat itu bathinmu
Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu
Dia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu
Zatmu tiada lain daripada zatmu
Dia ini neraka pada hakikatnya. Akhirat itu adalah surga . ia dan akhirat adalah satu.
Surga dan nerakapun satu jua. Allah dan Muhammad satu. Kalau begini manakah neraka itu?
Manakah dunia atau makhluk itu ?. Manakah yang adan dan Muhammad ?
Manakah yang jasad dan manakah yang roh itu ? manakah yang makhluk dan manakah yang
Tuhan itu? rohlah kamu kalau masih belum mengerti.
Bacalah kitab barincong ; artinya perpisahan antara yang lahir dengan yang bathin. Antara yang
batal dengan yang haq. Antara ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli sareat dengan ahli hakikat.
Perpisahan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli jahir dengan ahli ibadat bathin.
RINCUNG : tak mau campur baur dengan ahli sareat. Memisahkan diri tak mau rapat. Ilmu jahir
membawa mudarat.
Hakikat Allah bahagia dunia akhirat. Kitab barincungpusaka lama. Jangan dibuang dilaut merah.
Hati bingung didalam dada.
Ingin mati dilautan darah. Kalau belum bertemu, rindukan bulan
Kalau dapat, jangan tak dihiraukan
Sulit mencari, buang anak bini rahasia sejati ilmu robbani.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 94


PANTUN ORANG HAKIKAT
KALAU BENAR INGIN TERUSKAN
TUNJUKKAN MUKA TARUH DIDEPAN
PANTANG MUNDUR PAHLAWAN TUHAN
MATI SYAHID DIPANGKUAN TUHAN

KITAB BARINCUNG JANGAN TANYAKAN


TAK ADA JAWAB TUAN DAPATKAN
KALAU PERCAYA SILAHKAN MAKAN
KALAU RAGU SILAHKAN (CEPAT) MUNTAHKAN

BANYAK BICARA RAGU TIMBULAN


BANYAK TANYA, NYATA KETAKUTAN
HATI DUA, MAKHLUK DAN TUHAN
KITAB BARINCUNG UNGGUL DIDEPAN

DATUK SANGGUL GELAR MULIA


ILMU SEJATI TAK MAU DIBELAH DUA
TUHAN DAN MUHAMMAD ADALAH BETA
SANGGUL UNGGUL AKULAH TIMBUL

DATUK SANGGUL JELMAAN TUHAN


TUHAN MENJELMA BERNAMA SANGGUL
LIMPAH RACHMAT ABDULLAH TIMBUL
SANGGUL LENYAP DIDALAM MAKBUL

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 95


BUKAN AKU BERTAKLID BUTA
KEPADA PIMPINAN ASAL SEMULA
KINI LANGSUNG MENUJU DIA
TUHAN ALLAH TANPA PERANTARA

AKU ALLAH SANGGUL PUN ALLAH


PARA WALI HALIFATULLAH TIDAK BERDUA DIHADERAT ALLAH
WALAU TAK HINA ATAU NABI-NABI ALLAH
RASUL DAN NABI-NABI MANUSIA UTAMA

PANDANGAN JAHIR ADAT DUNIA


AKU ALLAH DIATAS SEGALA-GALANYA
NAMA DAN PANGKAT HANYALAH ASMA
KALAU ORANG BERKATA ; RASUL INI
MULIA DAN NABI INI ADALAH KAYA
SAHABAT DAN AULIA SERTA ANBIYA
PARA WALI TARUH DISUKA

DARI KUJAWAB SEMUA KATA


SEMUA ITU ADALAH BETA
MISKIN DAN KAYA, MULIA ADA PADA KITA
SEMUA ALLAH TUHAN YANG KAYA

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 96


ADAKAH YANG TINGGI ATAU MELATA
SEMUA MAKHLUK TERMASUK KITA
TUHAN ALLAH KHALIK PENCIPTA
SEMUA KATA DIHADAPKAN KITA

ORANG JAHIL SERTA PENDUSTA


PAKAI JUBAH KAYA PENDETA
HATI BUSUK, JIWA KAYA BUAYA
LAIN DIMULUT LAIN PULA DIRASA

ILMU ZAHIR MENCEGAH KATA


YANG SATU DIBELAH DUA
ALIM ULAMA JANGAN DIPERCAYA
KALAU MAKHLUK MASIH BERDAYA

BIAR MALING GAWIAN DUNIA


ILMUNYA AMBIL ASAL SEMPURNA
TIDAK SEMBAHYANG BUKAN UKURANNYA
ILMU SEJATI TUHAN YANG PUNYA

BIAR ALIM DALAM DUNIA


TAQLID BUTA HIDUP PERCUMA
BILA SEMBAHYANG MENCARI BALASANNYA
TANDA MUNAFIK NAMPAK KELIHATANNYA

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 97


AMAL SEMBAHYANG TIADA ARTINYA
HATI SIRIK, KATA JIWANYA
AKU ALLAH YANG MENENTUKANNYA
SIAPA KENAL ITULAH SEMPURNA.

Tuhan itulah haqiqat ujud dalam hidup ini


Tuhan itulah haqiqat alam, Alam dan tuhan adalah satu
Maka siapa yang fana dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya.
Dan berkenalan dengan Allah dalam suhudnya
Siapa tiada melekat Allah, dalam apa yang ia lihat ; nyatalah ia masih terdinding. Seorang ahlul
haqiqat yang tiada ber haqiqat.
Seorang pencinta Tuhan, yang tiada bertuhan. Dan seorang sareat, yang tiada bersareat.
Dan seorang ahlul ma’rifat, yang tiada berma’rifat. Seorang ahli pikir, yang tiada menggunakan
pikiran. Dan seorang ahli tasyauf, yang tiada bertasyauf. Seorang pengenal, yang tiada mengenal
lagi. Karena yang dikenal dan yang dikenal adalah satu jua.
Yang mencari itu, itulah yang dicari. Artinya ; Tuhan mengenal Tuhan.
Lemah dari pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan.
Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya. Sebab dirinya itu tiada lain dari
Tuahnnya. Jadi nyatalah tuhan didalam diri. Diri dalam genggaman Tuhan.
Dengan kata lain ; pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya. Jadi kesimpulannya JOHIR
TUHAN, BATHINPUN TUHAN.
Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan.
Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan
Yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan
Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
Inilah ilmu ma’rifat yang sempurna.
Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 98


Inilah agama Islam yang sebenarnya.
Inilah iman haq yang diridhai.
Inilah amal ibadat yang bernilai.
Inilah manusia Allah yang suci murni.
Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya dan yang sempurna.
Disinilah sembahyang mi’roj namanya.
Disinilah puasa yang sebenarnya.
Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat.
Disinilah haji yang mabrur.
Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan
Kepada Tuhandan kepada segala makhluk.
Dan inilah yang disebut: AGAMA
Artinya: ALIF, AGEN DAN MIM.
APAKAH ARTI AGAMA itu.
Dalam arti yang sangat mendalam ialah.
ALIF artinya : ZAT ALLAH.
MIM artinya : SIFAT ALLAH.
AGEN artinya : Antara dua ujud. Yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad.
Atau antara ujud Adam dn Ujud Allah.
Baiklah aku susun dengan rapi sekali.
ALIF : artinya ALLAH
MIM : artinya Muhammad.
AGEN : artinya nafsu Syahwat.
Jadi dinding antara Muhammad dengan Allah Ta’ala inilah NAFSU. Siapa sanggup mengalahkan
nafsu itu ; berarti bertemu dengan Tuhan. Inilah arti yang sebenarnya dalam Rahasia ke-Tuhanan.
Jangan hanyabisa mengatakan saja. Sedang haqiqat belum tahu.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 99


Haqiqat yang sesungguhnya nafsu itu ialah ; SYAHWAT .
Maka saya uraikan dalam beberapa fasal.
1. Yang disebut dal Al’Qur’an yaitu : SYAITON
2. Nafsu kebinatangan (hayawan)
3. Nafsu yang belum terkendalikan
Siapa yang sudah sanggup mengalahkan nafsu shaiton itu berarti tidak adashaitonnya lagi.
Kini menjadilah ia nafsu ZAT HAQ TAALA atau nafsu mutmainnah. Inilah SIROLLAH
NAMANYA. Maka apabila datangnya dari ZAT – illahiyah (Zat-ketuhanan) semuanya baik dan
semuanya ibadat. Ialah artinya Agama itu. inilah agama yang selamat.
Atau yang lazim disebut : AGAMA ISLAM. Islam itu artinya selamat sejahtera.
Jadi dinding (hijab Allah) itu ialah : yang disebut AGEN itu tadi. Apabila musnah Agen itu tadi ;
disebut juga AEN. Inilah ZAT ketuhanan yang mutlak. Marilah kita buka terus rahasia ini. Anda
sering mendengar orang berkata : Hilangkan titiknya dahulu, baru kamu sampai kepada Allah.
Baiklah aku dengan rela hati menerangkannya kepada anda, sesudah itu tutuplah. Baiklah kita
membicarakan kembali antara “AIN” ( ) dan Agen ( ). Huruf AIN tidak bertitik.
Sedangkan huruf AGEN ( ) ada titiknya. Maka jadilah ia huruf “AIN” ( ). AGEN
AIN kalau huruf agan itu tadi sudah kita buang titiknya ; maka otomatis orang menyebut “AIN”.
Jadi “AIN ini ZAT ketuhanan yang mutlak (Nafsu ZAT Hau Ta’ala) sedang AGEN itu tadi
adalah nafsu shaiton atau nafsu yang batil. Maka bila hilang titik AGEN itu tadi ; berubahlah
menjadi “AIN” contohnya ;
Hanya menghilangkan titiknya, jadi sempurna ilmunya. Sama halnya dengan kata-kata AKU.
Dan si batal menyebut AKU jua.
Disini kita kita hanya menghilangkan akuan makhluk. Bila sudah hilang, hanya akuan Allah saja
yang ada lagi. Sempurnalah ilmunya.
Inilah cara menghilangkan titik itu tadi. Rahasiakanlah buat sementara. Mudah saja bukan.
Semuanya jadi rahasia kalau belum diketahui.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 100


ISLAM
Dalam artian umum ialah selamat
Artian dalam ma’rifat lain pula.artinya : Allah, Sir, Nafsu, yang haq, dan Muhammad
Antara Allah dengan Muhammad adalah Sir rahasia dan nafsu zat haq Ta’ala.
Apabila dapat menyatukan antara Sir dan nafsu yang haq, maka baru benarlah dapat menyatukan
Allah dengan Muhammad. Apabila sempurna yang empat macam ini ; berarti sempurna islamnya
dan sempurna imannya. Dan setelah tersebut tadi.
Sesudah mengetahui yang sesungguhnya arti islam itu ; Barulah dinamakan Islam sejati dan iman
yang sempurna. Inilah yang sebenar-benarnya Agama, dan sebenar-benarnya islam dan iman
yang haq. Inilah mu’min sejati dan hamba yang sempurna.
Janganlah hanya mengaku beragama Islam, sedang jiwanya kosong dari Agama.
Demikian pula halnya mengenai akidah/ pendirian seseorang yaitu tanpa taqlid buta dan ikut-
ikutan orang lain. Kita wajib menyaksikan sendiri, membuktikan sendiri, dan merasakan sendiri.
Inilah yang sebenar-benarnya agama Islam yang sempurna. Keterangan, ini merupakan ILMU
LADUNI DAN RAHASIA KUDUS.

KEBENARAN DALAM AJARAN TASYAUF


Untuk mengetahui kebenaran dalam ajaran tasyauf ini kita dapat merasakan sendiri, umpamanya
; mendapat musibah, kita harus sabar dan ridha. Dan hanya sanggup tidak berdusta lagi. Jadi
dalam pandangan kita semata-mata Allah, dan dalam perasaan kita harus kasih sayang. Dalam
hidup ini kita telah mengetahui arti AGAMA.
AKIDAHKU : Aku tidak mau taklid buta lagi, walaupun ulama memakai dalil-dalil dan nash
yang hebat.
Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia, hidupku puas dengan nikmat Allah dn setiap
saat. Dalam soal ibadah aku aku tidak takut sedikit amal. Perasaanku kini tak ada lagi merasakan
takut atau gentar. Aku tidak takut dengan neraka dan tidak takut siksa dan tidak takut sedikit
amal dan tidak takut dicela dan tidak takut dikapirkan makhluk, tidak takut miskin dan tidak
takut mati. Kata-kata takut itu lenyap semua dalam perasaanku. Sebaliknya ; aku merasa senang,
bahagia, kasih saying, sabar, cinta dan ridha. Dan aku telah merasa nikmat didalam nikmat.
Semua nikmat, tidak ada bala dan siksa.
Kini aku tidak minta sorga lagi. Sebab nikmat itu sorga, dan telah kurasakan didalam dunia ini.
Dunia nikmat akhiratpun nikmat. Senang nikmat susahpun nikmat.
Tidak ada yang tidak nikmat bagiku. Tak ada yang tak baik bagiku. Tak ada yang tak taat bagiku.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 101


Semua nikmat, semua baik, semua ibadat, semua rahmat dan semua ridha bagiku. Dalam
pandanganku tak ada lagi iblis dan shaiton, manusia dan jin, malaikat dan nahi-nahi, semua
Tuhan dan Tuhan semuanya. Pendeknya serba Tuhan, tak ada selalu Tuhan.
Hanya dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman jiwadan kebahagiaan.
Dengan inilah caraku mencari kebenaran mutlak dan tidak ada yang lebih bahagia daripada
kebahagiaan seorang ahlul ma’rifat.

AKIDAH / PENDIRIAN
Pendirian seorang ahlul ma’rifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan tak pernah berubah
walaupun dikapirkan orang. Mereka rela mati daripada berubah keyakinannya, mati adalah jalan
yang terbaik dari semua jalan yang baik. Seorang ahlul ma’rifat tak pernah luntur, walaupun
dihujani dengan hujan fitnah. Kata-kata sesat dan kapir ; dianggapnya sebuah nyanyian seorang
sufi yang edang rindu kepada kekasihnya. Mereka tidak peduli akan kata-kata huruf dan suara.
Hanya yang penting baginya perasaannya kepada Tuhannya. Apabila cintanya telah bersemi dan
berupa penerimaan dari haliknya ; disinilah nilai hidup itu. baginya tak guna hidup, tanpa nikmat
(ma’rifat). Karena ma’rifat itu adalah jiwanya iman ; dan jiwanya iman adalah ichsan.
Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya iman adalah ichsan. Apabila jiwa-jiwa itu kosong
dari ma’rifat ; samalah hidupnya sebagai seekor binatang buas, yang rakus dan tak tahu diri.
Karena akhir tujuan hidup adalah inta dan ridha.
Apabila cinta dan ridha telah bebas dari belenggu kemakhlukan semata. Karena dalam jiwa yang
suci, akan melahirkan perbuatan yang suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan melahirkan
perbuatan yang kotor pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini ; anda telah ma’lum adanya. Tak
usah anda pikirkan lagi. Karena bagi anda semua suci, semua halal, semua baik. Tidak ada
kejahatan didalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian dunia ialah ; orang yang mengaku ada
punya akal sendiri. Dan perbuatan sendiri ; yaitu diluar perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud
jahat atau jahil. Tetapi bagi kita, iman dan toat kapir da ma’siat, jahat dan baik ; adalah sama, dan
semuanya adalah baik. Tidak ada perbuatan Tuhan itu yang jahat.
Bila datang dari Tuhan semua baik. Jadi pendirian seorang ahlul Haqiqat atau haqiqat semata
ialah benar-benar sudah bersih dari kesirikan ; menyatakan, setiap perbuatan adalah baik, setiap
gerak dan geriknya ibadat.
Setiap nafas keluar masuk ; zikir. Jelasnya adalah gerak dan adalah puji (ingat).
Pohon dari ingat ini adalah ; Esa/satu (bersatu dalam rahasia). Apabila sudah benar-benar satu
dengan seluruh alam dan Tuhan ; itulah kesatuan ujud namanya.
Sahdatul ujud artinya ; semua itu Allah dan Allah. Kalau sudah begini, inilah yanh disebut Tuhan
yang maha Esa. Yang maha sempurna. Kkalau sudah begini katakanlah apa yang kau semuanya
baik, sempurnanya ibadah dan semuanya ibadat yang sempurna. Karena pokok pangkalnya

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 102


segala kejadian, segala kehidupan dan segala perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari
itu janganlah kita ada perasaan syak dan ragu lagi.
Tidak ada yang perlu ditakuti. Jangan takut kepada Tuhan, karena Tuhn bukan hantu bukan iblis
dan bukan jin dan bukan malaikat semuanya bukan dan bukan.
Adakah orang takut dengan dirinya sendiri?
Adakah orang benci kepada dirinya sendiri?
Dan adakah orang menyiksa dirinya sendiri?
Adakah orang memerintah dirinya sendiri?
Adakah orang menyakiti kepada dirinya sendiri?
Jawabnya :
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri
Mencintai dirinya sendiri
Merasa sendiri dan berbuat sendiri
Tidak ada yang diperintah dan yang diperintah
Tidak ada yang disakiti dan yang menyakiti, tegasnya karena CINTA
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri, merasa sendiri dan berbuat sendiri.
Semua orang merasa benar, mengaku baik dan mulia. Hamper semua orang merasa dirinya tidak
bersalah, tidak berdosa, tidak tercela.
Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya.
Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak bersalah.
Fahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauh-jauh. Tidak ada paksaan
dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 103


MAQAM TUHAN
Seorang insan kamil (manusia sempurna) ; bagi mereka, tak ada atau tak perlu lagi kepada sama
atau kedudukan , atau dengan pangkat. Arif/wali. Atau dengan mengulang-ulang kata-kata
hamba, atau manusia atau makhluk. Dia tidak perlu lagi mengata zat atau sifat. Apalagi kata-kata
sariat dan tharekat, dia tidak memerlukan lagi kata-kata hakikat ma’rifat.
Hanyalah ia diam dalam malaqutnya dan tunggal dalam jabarutnya. Hanya tinggal AKUdalam
isyaratnya. Jadi kata-kata AKU telah mencakup keseluruhan seisi langit dan bumi, Arsy dan
kursyi, Luh dan kalam,dunia dan akhirat.
Demikianlah hakikat ketuhanan yang maha ESA. Kembali kepada asalnya (awalnya). Sebelum
ada yang mengenalnya. Belum tahu namanya, apalagi sift dan zatnya. Dan sebelum menjadikan
RUH dan ARAD nya. Sedangkan NUR MUHAMMADIYAH belum ada. Dia berdiri sendiri,
hidup sendiri, tanpa RUH dan jasad. Jadi pada hakikatnya tidak memerlukan apa-apa cukup
dengan AKU. Tidak pakai kata-kata ENGKAU. Hanya simpun dalam KALIMAH AKU.
Dan kalimah AKU ini harus lenyap pula dalam huruf dan kata-kata dan dalam suara. Artinya:
tiada huruf, tiada kata-kata, dan suara. Inilah yang sebenar-benarnya fana dan lenyap dan baqa
dan baqaul baqa. Tidak ada diatas ini lagi.
Kata-kata AKU disini hanya ada dalam KAIMINYAK BATHIN. Ada kata, tetapi tiada berkata,
ada huruf tetapi tiada berhuruf dan ada suara, tetapi tidak bersuara. Dikatakan diam, tidak
berdiam. Dikatakan berdiam padahal tidak diam. AKU disini ialah ALHAQQU.
Jadi akuan orang hawas dengan akuan orang alim/awam adalah berlainan. Akuan orang
awam/alim masih konselit. Sedang akuan orang hawas adalah putus hubungan dengan makhluk.
Tidak ada duanya lagi, atau siriknya lagi, atau tidak ada berbau makhluk lagi. Ia satu rahasia
dengan Tuhan dan satu dengan seluruh alam
Dan satu dengan seluruh perikemanusiaan. Satu ujud, satu nyawa, satu rasa, satu rahasia, satu
zat, satu sifat, satu asma, satu perbuatan, satu iradat, satu kekuasaan, satu undang-undang dan
satu keputusan. Dalam tingkat ini tidak ada lagi dua kata. Atau dua bagian, atau dua zat, dua
sifat, dua perbuatan. Semuanya terlingkup dalam satu kata, satu maksud dan satu tujuan.
Pokoknya serba satu, bukan serba dua. Apabila masih ada merasa dua ujud, atau dua perbuatan
atau dua bahagi, atau dua pandangan, maka nyatalah ia masih terdinding. Orang yang benar-
benar ma’rifat kepada Tuhannya, ia tidak meadakan selain dirinya. Tidak meadakan perbuatan
lain, selain perbuatan dirinya, dan tidak ada pandangan lain, selain pandangan dirinya sendiri. Ia
tidak mendatangkan pembela dari langit, atau pengampunan dari luar dirinya, ia hadapi semua itu
dengan apa yang ada pada dirinya. Ia telah merasa bahwa AL-HAQ ada padanya. AL-HAQ
itulah dirinya. Dan AL-HAQ itulah jaminannya.
Semua orang menghadap Tuhan, membawa jaminan pahala dan kebajikan. Yaitu amal
sembahyang dan amal puasa dan seluruhnya, amal-amal kebaikan dengan anggota tubuh.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 104


Tetapi orang yang berada pada maqam Tuhan semata itu; jaminannya tak ada apa-apa. Hanya
AL-HAQ jaminannya. Hanya Allah-lah yang menutupi kekurangan-kekurangannya.
Sebenarnya tidak ada kekurangan-kekurangannya, atau tidak ada kelebihannya ; hanyalah itu
kata-kata mutiara saja. Lapang dan sempit ada pda Tuhan. Tetapi bagi orang hawas, semuanya
lapang. Semuanya nikmat dan semuanya Rachmat.
Dunia ini sorga pertama bagi orang buta mata hati, dan akhirat neraka yang kedua.
Sorga itu rasa menikmati ridhanya. Neraka itu puncak kegelisahan merasai murkanya.
Sorga dan neraka itu lebih dekat kepadamu, daripada kamu pergi kesana.
Baiklah aku nyatakan dengan jelas ; sorga itu karena marifat. Neraka itu karena terhijab.
Soal yang lainnya hanya soal yang kedua saja, atau tidak ada soal sama sekali, yang penting
kamu telah suci dari perbuatan Allah, artinya bersih daripada perbuatan sirik. Karena sirik itu ada
dua rupa.
Rupa pertama berupa sirik samar,
Rupa yang kedua berupa syirik yang nampak.
Sirik yang halus atau samar ; anda sudah maklum.
Dan sidik yang nampak atau yang terang-terangan seperti di bawah ini :
1. Mengadakan sajian atau memberi makanan kepada makhluk halus kartena takut disakiti, atau
supaya ia bisa menyembuhkan.
2. Kedua imannya kosong kepada Tuhan, iblis dan syaitan selalu di adakan
3. Karena syaitan selalu diadakan, maka jelaslah dirinya merupakan syaiton, maka tak segan-segan
memberi syaiton.
4. Selama kawan nafsu shaiton belum lenyap dari panddangannya selama itu pula ia sirik kepada
Tuhan.
5. Tobat sirik itu tidak ada, kecuali ma’rifat kepada Tuhan
6. Menyembah sesuatu yang bukan Tuhan
7. Karena masih ada sirik yang kasar atau sirik durhaka kepada Allah untuk selamanya. Dan tidak
ada ampunannya atau tobatnya kecuali kembali kejalan yang diridhai.
8. Jalan yang diridhai ialah ma’rifat. Inilah suatu peringatan bagi orang yang sempurna akal, tak
guna ilmu setinggi langit kalau masih ada berbau sirik. Biar amal seperti sebesar jarah atau
sebesar debu, asal diri bersih daripada sirik. Biar bertungging sampai kelangit ; namun sirik
bagaikan bukit. Jadi yang utama disini adalh untuk diri sendiri. Jangan bingung kepada pendapat
orang lain. Cela dan maki soal biasa saja. Sekianlah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 105


ZAZAM
Dari kutub utara, sampai kutub selatan.
Dari maghrib dan sampai ke masyrik, dari daksina sampai kepagsina.
Dari ujung dunia, ke ujung dunia, hanya beberapa orang saja yang sampai ketingkat zazam ini.
Sedang dunia (didunia) ini hanya ada beberapa daerah besar ini. Maka dari itu nyatalah dapat
dihitung dengan jari tangan, orang-orang yang berada pada tingkat ini.
Apakah arti zazam?
Apakah arti zazam ?
Zazam artinya : KOSONG
Dalam kitab berincung disebut : ALIF –TITIK KOSONG
Apabila alif dan titik itu sudah lenyap atau sudah karam dalam lautan ahadiyah zat mutlak ; maka
semuanya kosong.
ALLAHUMA ; ya Tuhan kami !
Tidak engaku jadikan alam ini kosong saja ; semuanya mengandung rahasia. Didalam
kekosongan itu ada rahasia. Hanya satu daerah satu saja yang sanggup mengisi yang kosong itu.
Tidak boleh ada dua orang dalam satu rahasia.
Memasuki daerah Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari satu. Pahamkah anda?
Kalau paham diamlah kalau tidak paham simpanlah.
Dalam soal ini tidadk memerlukan pertanyaan. Siapa bertanya, dia sendiri menjawabnya. Tidak
ada atau tidak boleh ada dua jiwa yang mengisi kekosongan itu. Jelasnya tidak boleh ada
perantara guru atau seorang syeh. Langsung berdialog dengan tuhannya sendiri tidak ada tawar-
menawar dalam soal rahasia ini. Tidak ada emas dan perak menjadi sarat.
Tidak ada anak mas dan anak tiri dalam soal ketuhanan, tidak ada lantaran anak dengan orang
tuanya. Tidak ada alasan karena nabi dan rasulnya yang dibolehkan. Nabi-nabi dan rasul-rasul itu
sama saja dengan kamu. Rahasia ini bukan hanya untuk nabi-nabi dan rasul-rasul bahkan nabi-
nabi dan rasul tercengang melihat umatnya, ada yang sejajar dengan nabi-nabinya atau rasul-
rasulnya di alam baqa nanti. Siapakah orang itu?
Orang itu ialah yang : ZAZAM
Dan mereka itu benar-benar sampai kepada maqam ichsan.Ichsan Tuhan kepada Tuhan. Karena
ichsan (zazam) ini diatas dari Islam dan iman, sebab islam dan iman itu adalah termasuk sifat
ubudiyah (kehambaan).

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 106


Sedang tuhan mempunyai dua sifat utama, pertama sifat kehambaan dan kedua sifat ketuhanan.
Aspek luar aradh ; sedang aspek dalamnya al-haq
Jadi orang yang sampai kepada maqam Tuhan (maqam ichsan) atau zazam, maka telah hapusm
kedua sifat itu tadi. Karena tidak ada sifat yang berdiri diatas zat.
Maka maqam ichsan itu diluar daripada pengetahuan makhluk. Dan diatas dari semua maqam
ahlul ma’rifat. Maqam ini disebut dengan gelar ; PENELANJANGAN TUHAN.
Sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil / nash yang ada, ia merupakan ilmu laduni dan
rahasia qudus. Merupakan ilham dan wahyu yang tiada batas.
orang yang berada pada tingkat ini digelari dengan keulungan agama ; atau AL ABQORIA
TUDDIHIYAH. Karena ia telah berhasil dalam laratannya dalam bakat penganasia. Ia telah
bertemu kepada puncaknya segala puncak. Maka ia berhak disifati dengan gelar keulungan
agama itu tadi (penelanjangan Tuhan), orng yang seperti inilah yang dimaksud Tuhan dalam
firmannya ; tiap-tiap seratus tahun ; Aku turunkan satu orang utusanku sesudah Muhammad.
Maka sabda Rasulullah s.a.w. yang berbunyi ; Tidak ada nabi sesudahku. Ini bukan berarti; tidak
ada utusan sesudahku karena tiap-tiap nabi ; bukan rasul. Tetapi tiap-tiap rasul adalah nabi.
Nabi itu artinya ; menerima wahyu, tetapi tidak menyampaikan. Jadi kata-kata utusan itu tiada
batas.
Tiap-tiap seratus tahun ; Tuhan turunkan seorang utusan untuk menyampaikan agama Allah yang
haq. Dan ada lagi firman Allah yang berbunyi; artinya aku akan memperbuat agamaku yang haq
ini dengan seorang lidahnya lacur. Maksudnya ialah : Aku turunkan nati utusanku yang embwa
agamaku kejalan yang hak. Yang disampaikannya dengan terus terang tanpa merasa takut dan
gentar. Mereka buka tanpa disadari. Artinya ; diluar kesadaran manusia mereka berkata
sembarang kata, asal benar. Mereka tidak takut difitnah atau dikapirkan. Bahkan mereka berani
mati dalam menyampaikan yang hak itu. apa-apa yang diputuskannya, tak dirubah lagi
kehendaknya tidak bertenangan dengan hukum-hukum Tuhan yang azali Tuhan telah berabda :
katakanlah semuanya Ku ikuti kemauanmu. Itulah yang dimaksud Tuhan dengan lidah seorang
yang lacur. Berkata dengan sembarang kata.tetapi semuanya hak dan benar. Karena Tuhan maha
mengetahui banyak ulama sekarang yang menyembunyikan ilmu agama. Agama dijadikan
pencarian. Dimana bunyi gendrang disitu ia menari. Dimana banyak uang, disitu ia berbunyi.
Pangkat dan kedudukan, kursi dan kemegahan dijadikan Tuhan. Harta dunia jadi rebutan ; kalau
hilang jadi pikiran. Gelar ulama jadi kebanggaan. Menghambur fitnah melalui kekuasaan masjid
dan mimbar tempat peraduan. Agama dijadikan pokok dalam perpecahan. Hasut- menghasut
menjadi-jadi. Orang bodoh makanan si pintar. Masyarakat bingung mencari pemimpin balik
belakang akal pun hilan. Supaya aku tidaklah pincang, pilih ulama sulit dibilang. Aku kembali
langsunglah datang. Menghadap Tuhan malikul alam Qur’an dan hadits petunjuk jalan. Menuju
sempurna dimalam kelam.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 107


KUN MUHAMMADAN
JADIKANLAH DIRIMU MUHAMMAD
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD adalah ; HAKIKAT ALAM ; sebab
seluruh alam maya pada ini terbit daripada NUR MUHAMMAD jua adanya. Disini para ulama
tidak banyak yang mengetahui arti dan makna yang sebenarnya daripada Nur Muhammad itu
tadi.
Ia bukan cahaya yang dalam pahaman para kebanyakan orang. Ia bukan mat, bukan benda, bukan
matahari, bukan cahaya seperti sorot lampu dimalam hari. Tetapi diatas daripada segala-galanya ;
diatas daripada cahaya segala cahaya.
NUR MUHAMMAD itu adalah cahaya diatas cahaya yang cerlang cemerlang, tiada cahaya yang
lebih bercahaya ang lebih qadim daripada Nur Muhammad itu. Nur disini adalah cahaya yang
abadi dan petunjuk hidayah. Nur Muhammad itulah asal segala kejadian, dan dia telah terjadi
sebelum apa yang terjadi. Dalam hal kejadian dialah yang awal, dalam hal kenabian dialah yang
akhir dalam kejadian (kesahiran). Alhak adalah dengan dia, dan dengan dialah hakikat. Dialah
yang pertama dalam hubungan, dialah yang akhir dalam kenabian, dialah yang bathin dalam
hakikat, dan dialah yang mahir dalam ma’rifat. NUR MUHAMMAD atau hakikat Muhammad
itulah yang memenuhi tubuh Adam dan tubuh Muhammad.
Maka apabila NUR MUHAMMAD atau petujnjuk hidayah Muhammad itu telah masuk kedalam
diri kita in; maka otomatis dia membawa cahay yang abadi sepanjang masa. NUR
MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD itu qadim pula. Dan apabila Muhammad mati
sebagai tubuh, namun NUR MUHAMMAD itu tetaplah ada. Sebab NUR MUHAMMAD itu
tiada lain daripada NUR ZAT.
Jadi ALLAH, MUHAMMAD, ADAM adalah satu jua adanya. Insan kamil pun Allah jua ;
Muhammad dan Adam pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah Tuhan
dalam Rahasia. Tuhan menurut bentu dan surahnya sendiri, maka dari itu Tuhan memerintahkan
kepada malaikat supaya sujud kepada ADAM.
Disini baiklah hamba jelaskan secara mendalam tentang KUN MUHAMMAD IT TADI. Jangan
menetapkan saja kepada Muhammad s.a.w yang di MEKKAH itu atau di MADINAH itu. itu
memang yang menjadi bibit; bibitnya yang telah ma’rifat. Tetapi carilah hakikat nabi yang ada
didalam sekujur wujud kita ini. Sebab Muhammad itu tiada mati-mati dan kekal. Kalau dia mati
maka pastilah Dunia ini akan hancur lebur. Semuanya hancur kecuali wajahnya. Jadi pada
hakikatnya dia tetap hidup dan tiada mati-mati(langgeng selama-lamanya). Oleh sebab itu
cobalah cari Muhammad itu, artinya ; RASA TUHAN yang ada disekujur wujud kita pribadi.
disekujur kita pribadi, kalau sudah ketemu tentu saja ma’rifat kepada zat tuhan yang Maha agung
itu.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 108


ketahui olehmu bahwa ma’rifat seseorang itu tidak akan dapat dilihat dengan mata kepala ini,
tetapi tetap saja kta ini tidak punya daya upaya, selain rasa Tuhan yang maha kuasa, yang tetap
mengetahuinya. Tetapi hanya yang goib diwujud kita ini harus bisa ketemu, supaya bisa pulang
keasalnya semula. Yaitu kerasa yang dahulu itu, yaitu pulang kepada rasa Allah atau rasa Tuhan
semula. Sebab kalau tidak ketemu sekarang ini tentu nanti tidak akan bisa pulang kembali kepada
rasa semula. Yaitu kepada RASA yang haq itu, maka dari pada itu ma’rifatullah lain tidak. Dan
kalau belum ma’rifat dikhawatirkan matinya sesat sekarang barulah kita berkisar pula kepada
membicarakan SUMBER yang satu.
HAKIKAT RUH itu ialah bukti nyatanya rasa. (hakikat nyawa). Sedang rasa itu adalah beberapa
unsure nafsu atau beberapa fasal nafsu. Adapun yang disebut atau yang dimaksud kehidupan
yang kekal abadi itu adalah : hidupnya illahi Robbi. Yaitu yang bersifat terang-benderangnya,
yang tiak terkena mati dan meliputi seluruh alam ini. Begitu pula seperti Arsy, kursyi, sorga dan
neraka yang meliputi semuanya itu, oleh karena itu ia merupakan sifat hidup Tuhan Allah
azzawazalla. Jalan yang demikian ini disebut oleh kaum sufi, SAMUDERA HIDUP. Sedang
bibit nyawa itu disebut hidupnya seluruh bentuk dan jasad ; sekalipun sampai kepada bakteri, dan
kuman-kuman yang sangat kecil sekalipun. Juga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
apapun jua yang bernyawa atau yang hidup didalam seluruh semesta ala mini, semuanya
bersumber dari yang satu itu jua adanya. Sedangkan segala kehidupan didalam dunia ini tidak
terbilang banyaknya, hanyalah Cuma itu hanya nyawa. Yaitu yang ada disemua bentuk jasad kita
ini. Dan janganlah kita memahami bahwa satu Tuhan itu terbagi-bagi miliyuran jiwa.
Lalu sedikt demi sedikit akan menjadi kurang. Maka dari itu janganlah salah mengerti, bahwa zat
Tuhan itu tidak ada berubah sedikit juapun. Tetapi tetap saja langgeng tidak berkurang dan tidak
akan bertambah lagi. Karena zat Tuhan yang hakiki itu tidak pernah rusak dan tidak pernah
binasa oleh apapun.
Sekarang baiklah kita umpamakan atau kita buat sebuah missal untuk memudahkan paham kita.
Umpamanya didunia ini kita nyalakan satu lampu dan lampu itu kita tutup dengan satu kawat
kasa yang sangat halus dan menggelembung. (cembung). Dan kawat kasa itu bermiliyunan
lubangnya, yaitu lubang kawat kasa itu.
Yaitu lubang kawat kasa itu tadi. Jadi setiap lubang cembung itu adalah sebagai nyawa, satu
pula.maka jelaslah kepada kita bahwa setiap lubang kawat kasa tersebut memiliki satu nyawa.
Dan lampunya hanya yang satu itu jua adanya.
Demikianlah yang menjadi kita bagi seluruh manusia, ataupun makhluk yang lainnya.
Begitulah sebuah contoh untuk jadi perbandingan dan untuk memudahkan faham kita adanya.
Kalau tidak ada contoh dan perumpamaannya, maka sulitlah kita memahaminya. Maka dari itu
setiap seorang guru atau seorang ulama tasauf haruslah banyak memberikan contoh dan
perumpamaan supaya si murid mudah memahaminya. Jadi yang sebenarnya yang sulit itu
bukanlah guruulama itu, tetapi yang ulit itu adalah si muriditu sendiri. Didalam penuntutan itu
ata menuntut ilmu tasauf yang utama sekali ialah FAHAMNYA.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 109


Makanya dicari dengan jalan berbelit-belit. Tuhan tidak keberatan menganugerahi kita dengan
rahasia ma’rifatnya. Hanyalah kita disuruh memahami dengan fahamnya. Tidak seorangpun yang
faham, kecuali dengan fahamnya. Karena didalam ilmu ketuhanan itu tidak seorangpun
mendapatkan KIMMIZATNYA, kecuali dengannya jua.
Demikianlah agar kita menjadi maklum adanya.

---oo0oo---

Fasal pada menyatakan artinya yang bernama Alam itu, maka ada satu-satunya tersebut
bahwasannya ini soal dan jawab, enjunjungkan yang mana yang dinamai JAMAL A’LAM.
Didalam tubuh kita ini bernama manusia, dan yang dinamai kursyi itu apa ?
Dan yang dinama CUPU GADING itu apa ?
Yang dinama MANI ASTAGIN itu apa?
Yang dinamai Alam awal itu apa?
Yang dinamai PADANG TEPI LAUT itu apa?
Yang dinamai KUDA SAMBRANI itu apa?
Yang dinamai MALAIKAT itu apa?
Yang dinamai akan alam JABARUT itu apa?
Yang dinamai SRI KAMINTING itu apa?
Yang dinamai BUKIT TURSINA itu apa?
Yang dinamai MEKKAH itu apa?
Yang dinamai MADINAH itu apa?
Yang dinamai TIANG ARSY itu apa?
Yang dinamai GUNUNG JABAL KAP itu apa?
Yang dinamai KAWAH NERAKA itu apa?
Yang bernama qur’an 30 huruf itu apa?
Yang bernama LOH MAHFUD itu apa?
Yang bernama KALAMULLAH itu apa?
Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu apa?
Yang bernama ALAM UHUK itu apa?
Yang bernama KIRAMAN itu apa?
Yang bernama KATIBIN itu apa?
Yang bernama MAKAM RASULULLAH itu apa?
JAWAB
Yang bernama JAMAL A’LAM itu KEPALA
Yang bernama kursyi tempat duduk sat
Yang bernama CUPU GADING itu UBUN-UBUN
Yang bernama MANI ASTAGINA itu dibawah ubun-ubun

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 110


Yang bernama ALAM AWAL antara kedua kening
Maka soal CUPU GADING itu apa isinya dan manik agina itu apa
Isinya, maka jawabnya : CUPU itu malunya perempuan akan ininya dan ASTAGINA itu
percintaan perempuan akan isinya.
Yang bernama padang tepi laut itu MATA.
Yang bernama KUDA SAMBRANI itu BIJI MATA.
Yang bernama alam jabarut itu MATA YANG HITAM
Yang bernama SRI KAMUNTING itu ORANG-ORANG MATA.
Yang bernama ALAM JABARUT MATA YANG HITAM
Yang bernama BUKIT TURSINA HIDUNG
Yang bernama MEKAH ITU PIPI KANAN
Yang bernama MEKAH ITU PIPI KANAN
Yang bernama MADINAH ITU PIPI KANAN
Yang bernama TIANG ARSY ITU BATANG LEHER
Yang bernama GUNUNG JABALKAP ITU RAGU
Yang bernama KAWAH NERAKA ITU MULUT
Yang bernama KAWAH NERAKA ITU MULUT
Yang bernama QUR’AN ITU 30 HURUF ITU GIGI
Yang bernama LUH MAHFUD ITU LIDAH
Yang bernama KALAMULLAH ITU AMAL LIDAH
Yang bernama ZIKIR RAHMAN itu DIBAWAH LIDAH
Yang bernama ALAM UHUK ITU LUBANG HIDUNG
Yang bernama KINAMAN ITU BAHU KANAN
Yang bernama KATIBIN ITU BAHU KIRI
Yang bernama MAKAM RASULULLAH itu ialah orang yang MA’RIFAT kepada ALLAH
Yang bernama tempat sujud itu DAHI
Yang bernama telapak nabi mi’raj itu ialah antara hidung dan bibir kita yang diatas
Yang bernama KAIN ASANDUSIN ialah TELAPAK TANGAN
Yang bernama AIR JAM-JAM JAMILLAH ialah AIR MATA
Yang bernama MINYAK ZAITUN ialah disamping hidung kiri dan kanan
Yang bernama TOMDIL itu ialah TERGANTI
Yang bernama MI’RAJ itu BERJALAN
Yang bernama IHRAM itu TERPANDANG
Yang bernama MUNAJAT itu BERKATA- KATA.

Sekianlah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 111


ILMU TASYAUF

Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepdanya, itulah puncak harapan, dan dengan
itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar. Bahkan dengan itulah ia akan lupa dan
terhibur dari sesuatu selain Allah Ta’ala. hilangkan pandangan makhluk kepadamu, karena puas
dengan penglihatan Allah kepadamu dan lupakanlah perhatian/menghadap makhluk kepadanya,
karena melihat; bahwa Allah menghadap kepadamu.
Nikmat disebabkan, oleh karena melihat dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu
walau bagaimanapun aneka ragamnya, hanya karena terhijab, dan sempurna nikmat itu, karena
melihat kepada zat Tuhan yang maha mulia. Maha suci Allah yang sengaja tidak member tanda
kepada walinya kecuali sekedar untuk mengenal kepadanya. Sebagaimana tidak menyampaikan
dengan mereka, kecuali kepada orang yang hendak disampaikannya untuk mengenal Allah;itulah
hikmah yang maha tinggi. Dan siapa benar-benar sudah mengenal kepada Allah, maka pastilah
dapat melihat dalam tiap-tiap sesuatu.
Tidak/tiada suatu nafas yang terlepas yang terlepas daripadanya (daripadamu), melainkan disitu
pula ada takdir Allah diatasmu. Semua manusia dalam alam ini sudah tergambar dalam/dilluh
mahfu tidak ada kehendak makhluk yang mesti berubah. Perubahan itu hanya dalam pandangan
syariat. Sedang dalam pandangan hakikat hanya Allah yang maha mengetahuinya.
Kehendak Allah tidak ada yang tertegah, semua berjalan dengan hikmahnya. Jadi
kesimpulannya: kehendak makhluk adalah terbatas, sedang kehendak Allah tidak ada batasnya.
Maka daripada itu orang yang paham ialah;orang yang bergembira dalam hidupnya, bergembira
dengan Allah dalam setiap nafasnya keluar masuk. Orang yang sudah paham ialah tidak
menanyakan lagi apakah boleh berubah atau tidak; dia telah sunyi dengan Allah. Maksudnya
ialah : sudah satu iradat dengan Tuhannya. Tidak ada lagi duanya. Apabila sudah menunggal
dengannya, maka nyatalah Allah yang berlaku dalam segala hal. Karena lapang dan sempit ada
pada Allah saja.
Andaikan Allah membukakan NUR seorang WALI yang berbuat dosa umpamanya : niscaya
cahayanya memenuhi antara langit dan bumi. Apalagi dengan NUR cahaya seorang WALI yang
taat. Tentu dapat kita membayangkan, bukan ?
Andaikan Allah membukakan hakikat kewalian seorang WALI, niscaya akan disembah orang.
Sebab ia telah bersifat dengan sifat-sifat Allah. Dan siapa tidak puas dengan pandangan dan
penglihatan Allah dalam amal perbuatan dan dalam perkataannya, maka pasti orang itu
kemasukan ria atau atau masih terdinding dengan Allah. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa
Allah dapat dihijab oleh sesuatu. Padahal Allah yang menzahirkan atau menampakkan segala
sesuatu.
Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu.
Padahal Allah yang Nampak zahir pada segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu.
Padahal dia jelas dari segala sesuatu.
Bagaimana akan dhijab oleh sesuatu.
Padahal Allah lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu.
Padahal dia terlihat dalam tiap sesuatu.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 112


Sesungguhnya yang menghijab engkau daripada melihat Allah itu, karena dekatnya Allah
kepadamu.
Allah yang menjahirkan segala sesuatu, karena Allah yang bersifat bathin. Dan Allah yang
melihat adanya segala sesuatu, sebab Allah itulah yang johir atau yang jelas pada tiap-tiap
sesuatu.
Bagaimana Allah akan terhijab dengan sesuatu. Padahal semata yang terhijab itu semata-mata
nur illahi, dan pada segala tempat Allah berada dan tetap hadir, tak pernah goib. Andaikata Allah
tidak johir pada benda-benda alam ini, tidak mungkin adanya penglihatan padanya. Dan andaikan
Allah mengahirkan sifat-sifatnya, pastilah lenyap alam bendanya.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu,
Padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak aka nada segala sesuatu. Demikianlah
kebijaksanaan Allah atas semua makhluknya atau hambanya.

MANUSIA INI ADA DUA MACAM :

PERTAMA ADA YANG MENDAPAT KARUNIA ALLAH, SEHINGGA IA BERBUAT


TAAT KEPADA ALLAH. MAKSUDNYA IALAH MENGERJAKAN SURUH DAN
MENINGGALKAN TEGAH.
KEDUA ADALAH, YANG DENGAN TAATNYA KEPADA ALLAH, SEHINGGA
MENCAPAINYA KEBESARAN KARUNIA ALLAH.

NUR IMAN SEORANG SUFI

Dengan NUR cahaya matahari, seorang dapat melihat benda-benda alam ini. Tetapi dengan NUR
cahaya iman keyakinan yang mendalam, engkau dapat langsung melihat Allah yang menjadikan
benda ala mini.
Amal perbauatan apakah yang paling dekat kepada murka Allah?
Amal yang tidak disukai Allah ialah : karena melihat kepada dirinya sendirinya dan lebih jahat
lagi kalau ia menuntut upah balasan itu karena amalnya.
Bagaimana engkau minta upah atas amal perbuatanmu?
Sedang engkau sendiri tidak ikut berbuat.
Nur itulah yang menerangi dan basyirah atau matahari itulah yang menentukan hikum.
Dan hati yang melaksanakan dan menggagalkannya.
NUR itulah yang menerangi baik atau buruk ; lalu dengan matahari ditetapkan hukum, dan
setelah itu maka hatilah yang melaksanakan atau yang menggagalkannya.
Sebab hati itu RUHANI, dan RUHANI itu ialah yang bersifat ketuhanan atau luhud.
Alam ini berupa kegelapan, sedang yang meneranginya hanya karena tampaknya Allah padanya.
Maka barang siapa yang melihat alam, tapi tidak meihat Allah didalamnya, atau sesudahnya ;
maka nyatalah orang itu buta mata hatinya.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 113


WAL AWAL WAL ACHIR ALLAHUSSAMA WATIWAL ARDI
WAL JAHIRU WAL BATHINU LILLAHISSAMA WATIWAL ARDI

LAHU KUSSAMA WATIWAL ARDI

ALLAHUL LAZI KHOLAQOSSAMA WATIWAL ARDI

LAHURUFIN ALIF TIDAK KOSONG


WALA SAUTIN

FA LAM ALIF

KOSONG TITIK ALIF

ALLAH MUHAMMAD ADAM

AHADIYAT WAHDAH WAHDIYAT

ZAT SIFAT AF’AL

ALIF _________ TERBANG

LA HURUFIN WALA SAUTIN

TIADA HURUF TIADA SUARA

INILAH DIA JIBU

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 114


ALIF TERBANG INI DIBUNYIKAN MENJADI : A.I.U

(AKU INI HIDUP) ATAU DENGAN LAIN KATA :

AKU TUHAN, IA TUHAN, UJUD TUHAN

SEMUANYA SIMPUN KEPADA HU ; DAN HU ITU LENYAP

DALAM JIBU, ARTINYA ;

TIADA HURUF DAN TIADA SUARA

INILAH AHIR PERJALANAN SEORANG SALIK/ PENUNTUT

KAUM SUFI ATAU AHLI PERJALANAN

DEMIKIANLAH ADANYA.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 115


ZAT …………………………………JIBU

SIFAT ……........................Kenyataan ZAT


sifat namanya (rupa)

ASMA ……………………Kenyataan ZAT,


Asma namanya

AF’AL ……………………..Kenyataan ZAT


Kelakuan namanya

SYAREAT

THAREKAT

HAQIQAT

MA’RIFAT

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 116


Keterangan di sebelah

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 117


ALIF ADALAH ZAT

LAM AWAL ADALAH SIFAT

LAM ACHIR ADALAH ASMA

HA ADALAH AF’AL

INILAH YANG BERNAMA ALLAH YANG SEBENARNYA

ALIF KENYATAAN HAYATULLAH ZAT

KAF KENYATAAN ALIMULLAH

BA KENYATAAN KUDRATULLAH

RO KENYATAAN IBADATULLAH

INILAH KEMAHA BESARAN TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA

LIHAT DISEBELAH

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 118


KALAU KITA SIMPUNKAN MENJADI SATU

1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT YANG WAJIBAL WUJUD

AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT HAYATULLAH ZAT

2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN


ALLAH TA’ALA
AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR

JADI YANG SEBENAR-BENARNYA TAKBIR ITU ADALAH :

MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA MUHAMMAD

ARTINYA : ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD

DAN BATHIN MUHAMMAD ADA DI TUHAN

BER-ARTI : YANG MENYEMBAH JUGA YANG DISEMBAH

MAKA YANG BERLAKU DALAM KEADAAN SEMBAHYANG ITU

ADALAH RAHASIA ALLAH SEMATA-MATA

DALILNYA : LAYA’ BUDULLAH ILLALLAH

ARTINYA : TIADA YANG MENYEMBAH ALLAH, HANYA ALLAH

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 119


NAIKNYA NAFAS SHIFAT

TURUNNYA NAFAS ZAT

HILANGNYA NAFAS ASMA

NAIKNYA NAFAS, BUKAN HURUF

TURUNNYA NAFAS, BUKAN SUARA

ATAU PUN DENGUNG

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 120


LENYAPNYA NAFAS TURUNYA NAFAS NAIKNYA NAFAS

BERSATUNYA NAFAS.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 121


AKU INI HIDUP

LA HURUFIN WALA SAUTIN.

TIADA HURUF TIADA SUARA TIADA KATA-KATA.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 122


KUDRAT IRADAT ILMU

HAYAT

SAMA BASAR KALAM

SHIFAT 7

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 123


INSAN INSAN
INSAN IMAN
RAHASIA ISLAM
NYATA TAUHID
HATI MA’RIFAT
TUBUH MA’RIFAT

ZAT

AF’AL ASMA
SIFAT

LAISA

TA’ALA SANI TA’AIN AWAL LA TA’AIN


ROH IDHOFI UJUD IDHOFI ALLAH
RAHASIA SIR ZAT
ROH ROH

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 124


NYAWA
PENGRASA PENGLIHAT PENDENGAR PENCIUM

KAKI PUSAT DADA KEPALA


Maghrib Ashar Zohor Subuh

ISYA : meliputi seluruhnya ataupun dengan kata lain zahir bathin

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 125


NYAWA ADAM

I
SAREAT : TUBUH
TAREQAT : HATI
HAQIQAT : RUH
MA’RIFAT : RAHASIA NYAWA MUHAMMAD

FANA MUHAMMAD
PADA ALLAH

NUR MUHAMMAD NUR ALLAH

HA ALIF

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 126


“WAL AWAL WAL ACHIR”

NAH : INILAH ZIKIR MARIFAT ATAU


RAHASIA (SEMPURNA) KENAL DAN MENGENAL

HA ALIF

TIDAK BERHURUF TIDAK BERSUARA DAN TIDAK


ADA KATA-KATA

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 127


AKU ADALAH AKU DALAM SEGALA HAL
Tidak akan diucapkan kalimat AKU : melainkan oleh orang yang berkawan dengan kelengahan
dan oleh setiap orang yang terhijab oleh hakikat. Tidaklah semuanya benar bagi orang yang ber-
AKU-AKU. Engkau berani mengatakan AKU ; sedang engkau masih terhijab/terdidinding dari
padaku. Pesona dunia ini masih mencekam dirinya (dirimu), masing-masing akan menyambar
dirimu dengan seruan kepad zat dirimu, engkau saja masih didalam kegaiban yang kelam
daripadaku. Maka apabila engkau telah melihat AKU; dan akupun telah bernyata dihadapanmu,
maka tetapkanlah keteguhanmu, maka tiada Aku lagi, melainkan aku.
Telah kuciptakan atau kuadakan untukmu dan untuk sesuatu menjadi tujuan ; antara lain tujuan
itu ialah ; CINTAMU KEPADA DIRIMU SENDIRI.
Itulah tetesan waham atau kalimat yang engkau warisi. Kata-kata Aku adalah egomu sendiri ;
Aku berlepas diri dari anggapan yang demikian. Dan tidak lain ZAT itu, melainkan kepunyaanku
jua. Dan tidak lain AKU itu, kecuali hanya untukmu semata.
Akulah yang dia itu : dan adapun hakikatmu itu bukanlah pula persoalan. Hanya sesungguhnya
engkau berada pada pembagian yang bersifat waham atau dugaan saja (sangka-sangka).
Hal ini disebabkan karena caramu berfikir dan pencapaianmu pada pendakian jiwa dan persoalan.
Engkau dalam setiap saat terbagi kepada : “menyaksikan dan disaksikan
Dua menjadi satu dalam bentuk perjodohan. Jiwa yang mencapai dan persoalan yang dicapai.
Adapun hakikatnya sendiri tersembunyi jauh dibalik perjodohan itu, meninggi atasnya, jauh dari
segala itu semuanya. Sekarang engkau bukan lagi ZAT dan perjodohan; tetapi engkau hanyalah
RUH dari RUHKU, tiada nisbah bagimu melainkan padaku. Engkau tidak mengungkapkan
hakikat ini, kecuali dikala terangkat daripadamu tirai penutup dan engkau memandangku ketika
itulah engkau telah lenyap dari pada dirimu yang berjodohan yang bersifat serba duga/waham
(sangka-sangka).
Dirimu yang sebenarnya yang bukan ZAT dan bukan pula dari persoalan. Tetapi hanya engkau
semurni-murni RUH yang tidak terbagi-bagi atau JAUHAR, meninggi, tidak nisbah melainkan
kepadaku. Maka engkau tidak lagi mengulangi mengata AKU.
Melainkan engkau mengatakan “ENGKAU TUHANKU”

Akumu itu adalah rahasiaku jua adanya. Sebab telah engkau ketahui, bahwa AKU adalah
untukmu semata. Dan sekarang engkau adalah hambaku, Hai hambaku.
Jika engkau sudah melihatku, maka tiada lagi engkau dan apabila engkau telah tiada, maka tiada
lupa ada tuntutan dan apabila tiada tuntutan hilanglah sebab, dan bila sebab telah lenyap tiada
lagi nisbah, sampai disini sirnalah hijab.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 128


CINTA MUTLAK
Cinta hakiki tak mau dibelah dua, dia tetap satu, dia rahasia. Inilah akidah/pendirian seorang
sumber segala akal yang mengatur alam ini, yang terbit daripadany karena se-mata-mata
limpahan dan anugerah.
Puncak segala akal ialah aqlul faal atau akal pembuat dan dialah yang mengatur bumi dann
segala yang ada dalam bentuknya yang tetap. Dan dialah masdar atau tempat timbul jiwa insane.
Oleh karena jiwa-jiwa itu senantiasa ingin hendak kembali kepadanya maka apabila manusia
menyediakan dirinya untuk belajar dan menuntut dan merenungi dan tidak puas-puas/ tidak
bosan-bosan menyediakan sedalam-dalamnya, niscaya akan beroleh dia akan kebahagiaan yang
dimiliki orang lainnya yaitu dengan ma’rifatul kamilat atau pengetahuan yang sempurna. Dan
hakikat mujaradat atau hakikat semata, sampai tercapai pertemuan dengan al aqlul faal.
Permulaan dan kesedahan ujud adalah ALLAH. Diatasnya tidak ada apa-apa lagi, walaupun
Adam dia jadi sendirinya dan tidak berkehendak kepada penciptanya/pencipta lainnya buat
menciptakan dirinya. Karena demikian timbullah bertali-tali dan berlingkar-lingkar yang tiada
putus-putusnya. Kainat atau segala yang ada, yang lainnya adalah mashor atau kenyataan
daripada adanya, daripada ilmunya dan iradatnya. Dan daripadanyalah terambil hayat seluruhnya.
Memang alam itu adalah mendatang atau ardi. Sebab itu yang ada itu hanya satu pada
hakikatnya. Bahkan dialah ujud semata, kainat yang Nampak. Jadi fahamnya kembali kepada
keesaan ujud jua.
Beramal bukan ingin sorga dan bukan pahala takut akan neraka
Tetapi karena CINTA. Dan yang ada dalam diri sendiri.
Karena itu adalah tumpahan segala cinta. Jadi siapa-siapa yang telah sampai kepada cinta hakiki
atau cinta mutlak atau cinta qudus, maka mereka berhak disebut INSAN KAMIL, atau dengan
kata lain, MUHAMMAD INSAN KAMIL.
Muhammad insan kamil itu ialah: orang yang ber-akhlak dengan akhlak Allah. Orang yang
bersifat dengan sifat Allah. Orang yang berakal dengan akal Allah. Orang yang berbuat dengan
perbuatan Allah. Orang yang berpandangan dengan pandangan Allah.
Semuanya demi Allah, bukan demi itu dan ini.
Orang yang seperti ini pandangannya hanya satu ialah : SEMUA ITU ALLAH DAN ALLAH
ITU SEMUANYA.
Inilah yang hamba maksud dengan :
FANA DALAM CAHAYA DAN LEBUR DALAM API.
…………………………………………………………….

demikianlah akidah atau pendirian seorang wali semoga kita demikian pula hendaknya.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 129


YANG DIMAKSUD MA’SIAT BATHIN

1. Minta habarkan dan minta didengari oleh orang tatkala berbuat ibadat (sembahyang).
2. Ria, minta dilihat orang waktu ibadat
3. Membesarkan diri – angkuh-sombong - menghina orang lain
4. Hasad – dengki akan anugerah Allah Ta’ala kepada orang lain
5. Al-Haqad – dendam pada orang lain
6. Hubul Mal –kasih akan harta dunia, kikir berbuat sedekah
7. Hubul Jah – kasih akan kejahatan
8. Hubul mada – kasih untuk dipuji
9. Hubul dunnya – kasih akan dunia malas beribadat untuk akhirat
10. Ujuh – menyebut-nyebut orang lain dengan sindiran

Demikianlah yang dimaksud dengan maksiat bathin. Semoga kita sekalian sungguh-sungguh
terlepas daripada yang 10 (sepuluh) pasal tersebut.

---oo0oo---

BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM

Alhamdulillahi robbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil anbiya wal mursalin wa’ala alihi
wasahbihi ajmain amma ba’du.
Asal suatu risalah yang kecil yang menyatakan usul bagida ALI kepada RASULULLAH S.A.W.
barang siapa mengetahui jalan sempurna amalnya ini. Bermula sembah asiyidina ALI.
Ya Tuhanku apakah Syari’at, tharikat, hakikat, dan ma’rifat itu.

Jawab Rasulullah
Syareat itu pada TAUBAT
Tharikat itu pada HATI
Hakikat itu pada RUH
Ma’rifat itu pada ZAT ALLAH

Sembah syaidina ALI


Ya tuhanku apakah syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat itu, samakah, samakah berlainankah
amalnya.

Jawab Rasulullah s.a.w


Asalnya orang sareat dan tharikat ; semata-mata mengerjakan segala pesuruh.
Amalnya orang hakikat ; mengesakan Zat Allah
Amalnya orang ma’rifat : tetap pada Zat Allah

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 130


Sembah Saiyidina ALI
Ya Tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat, berlainankah atau samakah nafsunya.

Jawab Rasulullah s.a.w


Syariat, nafsunya, amarah, matinya hancur lebur/cerai berai
Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya kurus kering
Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning
Ma’rifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur

Sembah saiyidina ALI ya tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, berlainankah atau
samakah sembahyangnya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Sembahyang orang sareat akan kiblat. Menghadap baitullah membara hatinya bercahaya.
Sembahyang orang tharekat membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul makmur.
Sembahyang orang hakikat kiblatnya menghadapa Arsy membara hatinya bercahaya.
Sembahyang orang ma’rifat kiblatnya menghada seperti firman Allah s.w.t. didalam al-qur’an.
FA’ATIMALLA TUWALLU FASSAMA WAD HULLAH
Barang siapa dimana kamu menghadap akan mukamu/wajahmu, atau akalmu, rohmu maka
disanalah wujud Allah bercahaya-cahaya dan imannya terang tiada sepertinya.

Sembah sayisina ALI


Ya tuanku adapun syareat, tarekat, hakikat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah
pekerjaannya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Pekerjaan sareat itu : mengucap syahadat, sembahyang, puasa, memberi zakat dan naik haji.
Pekerjaan tarekat itu : mentasdikkan barang yang diamalkannya
Pekerjaan hakikat itu : senantiasa tetap adanya dan mengesakan zat Allah Ta’ala menepikan
barang lainnya.
Pekerjaan ma’rifat itu: semata-mata tetap adanya dan sendirinya zat Allah Ta’ala
Sembah sayidina Ali
Ya Tuanku adapun sareat, tarekat, hakekat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah alamnya
Sabda Rasulullah s.a.w
Sareat itu ialah : alamnya perjalanan tubuh
Tarekat itu ialah : alamnya malakut perjalanannya hati
Hakikat itu ialah : alamnya jabarut perjalanannya RUH
Ma’rifat itu ialah : alamnya lahud perjalanannya SIR

Sembah sayidina Ali


Syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, samakah ilmunya.
Sabda Rasulullah s.a.w
Sareat itu ialah : ilmunya yakin
Tharekat itu ialah : Ainal yakin

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 131


Hakikat itu ialah: Haqul yakin
Ma’rifat itu ialah : Kamallul yakin

Sembah Sayidina Ali


Apakah yang empat itu sama kebangkitannya?
Sabda Rasulullah s.a.w
Kebangkitan sareat ialah : taubat sekalian dosa
Kebangkitan tarekat ialah : sabar dan ridha akan qudrat Allah
Kebangkitan hakikat ialah : syukur akan barang yang dating daripada Allah swt.
Kebangkitan ma’rifat ialah : ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah Ta’ala.
Maka sembah Sayidina Ali
Ya tuanku orang yang ampuk itu apa kejadiannya.
Sabda Rasulullah saw
Adapun sareat itu ialah : kejadiannya af’al
Adapun tharekat itu ialah : kejadiannya asma
Adapun hakikat itu ialah : kejadiannya sifat
Adapun ma’rifat itu ialah : kejadiannya zat
Sembah Sayidna Ali
Adapun yang empat (4) itu apakah atas zatnya
Sabda Rasulullah saw
Adapun sareat itu ialah : kulit dan bulunya
Adapun tharekat itu ialah : darah dan daging
Adapun hakikat itu ialah : urat tulang
Adapun ma’rifat itu ialah : otak dan sumsum
Sembah Sayidna Ali
Ya tuanku adapun yang 4 itu apakah maujudnya
Sabda Rasulullah saw

Sareat itu ialah : pendengarannya


Tharekat itu ialah : penglihatannya
Hakikat itu ialah: penciumannya
Ma’rifat itu ialah : pengrasanya

Sembah Sayidna ALI


Ya tuanku adapun yang 4 (empat) itu berlainankah Rohnya
Sabda Rasulullah saw
Syareat itu ialah : Rohani
Tharekat itu ialah : Rahmani
Hakikat itu ialah: Roh Idofi
Ma’rifat itu ialah : Robbani

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 132


Sembah Sayidna ALI
Ya, tuanku : Apakah yang tinggi tiada rendah
Yang hidup tiada mati.
Yang luas tiada sempit
Yang benar tiada salah
Yang menghadap tiada membelakangi
Yang manis tiada pahit
Yang ruh tiada dua
Sabda Rasulullah s.a.w
Yang tinggi tiada rendah itu Allah
Yang hidup tiada mati itu Allah
Yang besar tiada kecil itu Allah
Yang hampir itu tiada jauh itu Allah
Yang luas tiada sempit itu Allah
Yang menghadap itu tiada membelakangi itu Allah
Yang suci itu tiada nazis itu Allah
Yang manis tiada tiada pahit itu Allah
Yang ESA tiada dua itu Allah

Sembah Sayidina ALI


Ya, tuanku dapatkah hamba peroleh ilmuyang dimiliki itu?

Maka sabda Rasulullah s.a.w


Siapa ia sungguh-sungguh mengenal dirinya itulah yang tinggi tiada rendah
Siapa yang merendahkan diri itulah yang besar tiada kecil
Siapa yang mengesakan Allah itulah yang hidup tiada mati
Siapa percaya akan Allah ituah yang suci tiada Nazis
Dan barang siapa yang tiada sirik itulah yang manis tiada pahit
Barang siapa yang menafikan hal lain itulah ESA tiada dua

Sembah sayidina Ali


Apakah hamba dapat memiliki martabat seperti itu
Sabda Rasulullah s.a.w
HAI ANAKKU ALI : tatkala akan makan minum didalam dunia, supaya engakau makan minum
beserta Allah.
Tatkala akan dudukmu didalam dunia supaya engkau melihat serta Allah.
Tatkala akan pendengaranmu didalam dunia supaya engkau mendengar serta Allah.
Tatkala akan perkataanmu didalam dunia, supaya engkau berkata-kata serta Allah
Matikan dirimu didalam dunia, besok aku bertemu akan Allah
Sembah Sayidina Allah
Ya, Tuhanku, sejak syujud menyembah.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 133


Rasulullah s.a.w
Matinya iman itu agama, guru iman itu ikhlas, dan dahan iman itu cita-cita, dan iman itu SIR,
dan cabang iman itu amal, dan daun iman itu kasar tekun dan haraf, buah iman itu jo’ah (joah)
dan nyawa iman itu kasih (kasihan), iman itu ruh dan iman itu hati, yang mu’min dan iman itu
yakin, dan pertahanan iman itu sembahyang, dan sareat iman itu fardhu. Dan tharekat iman itu
jalan sempurna, dan hakikat iman itu Esa. Ma’rifat iman itu tetap pada zat waibal wujud.
Adakah syahadat iman itu selain daripada itu.
Kepala iman itu akir (laillahaillallah) hatina menyatakan iman dan cahaya iman itu benar, dan
kalam iman itu suci, dan nyawa iman itu hidup.
Jantung iman itu jama’ah.
Urat iman itu segala rukun.
Tulang iman itu rukun.
Lutut iman itu sabar.
Dada iman itu amar.
Iga iman itu ikhlas.
Ilmu iman itu sempurna dunia dan akherat.
Wallahu alam bisawwab.

---oo0oo---

Kemudian apa yang terkandung dalam nama MUHAMMAD.


1. MIM-MAHMUDUN ’ALAIYAH : maksud kepujian pada Muhammad ialah; yang
menjadikan wakil dari Tuhan YME pada hari hisab.
Firman Allah Ta’ala ; tiada aku utus engkau Muhammad melainkan menjadi rahmat sekalian
alam.

2. HA-HAMIDUN ALAIHI : maksudnya MUHAMMAD lah yang terpuji yag mendirikan ;


syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat, seperti kata Tuhan
YME. Dalam hadits qudsyi, maksudnya ; benarlah hambaku
Muhammad, setiap apa yang disampaikannya kepadaku.
3. MIM- MUJANIUN : ialah MUHAMMAD lah yang menghimpun puji bagi Allah
LAHMIJIDILLAH Ta’ala, bagi puji zahir maupun puji bathin
Firman Allah Ta’ala maksudnya : sesungguhnya kami menyuruh mengikuti Muhammad pada
perhatiannya maupun perbuatannya.
4. DAL – TOBADILLAH ILLA HUA : maksudnya, kuganti kerjaanku kepadamu ya Muhammad,
dijadikan Muhammad atas rupaku, artinya tiada wujudku melainkan wujud Muhammad ganti
kerjaanku.

Syahadat bathin ada mengandung sifat 20 kadim :


Syahadat jahirpun ada juga sifat 20nya nyata, yaitu :

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 134


UJUD ialah : Bumbunan kepala
KIDAM ialah : Telinga kanan
BAQA ialah : Telinga kiri
MUHALLAFAH ialah : Mata kanan
KIAMUHU ialah : Mata kiri
WAHDANIYAT ialah : Mulut
KODRAT ialah : Bahu kanan
IRADAT ialah : Bahu kiri
ILMU ialah : Susu kanan
HAYAT ialah : Susu kiri
SAMA ialah : Tangan kanan
BASHAR ialah : Tangan kiri
KALAM ialah : Pangkal tangan kanan
KODIRUN ialah : Pangkal lengan kiri
MURIDUN ialah : Kaki kanan
ALIMUN ialah : Kaki kiri
HAYUN ialah : Paha kanan
SAMIUN ialah : Paha kiri
BASIRUN ialah : Pusat
MUTAKALIMAN ialah : Jantung
Maka dengan adanya sifat 20 (dua puluh ) ini, bathin maupun zahir, sudah ada dalam wujud.

BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM

WASSOLATU WASSALAMU ALA ASROFIL MURSALIN SYAIYIDINA MUHAMMAD


WA ALA ALLIHI WASOHBIHI WASSALAM A’MA BA’DU

Adapun pasal menyatakan bicara hakikat dan am’rifat menyemabah Allah Ta’ala dengan
memelihara segala hukum syareat yang zahir yang diperintahkan oleh Rasulullah, yaitu : yang
dimaksudkan oleh Allah Ta’ala, ilmu dan amal, dan menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan
wali-wali Allah
Yaitu memandang Allah Ta’ala itu dengan hati yang normal. Bahwasannya Allah Ta’ala wujud
sendirinya,yaitu memandang dan mengetahui, mengenal satu-satunya paham dan putih bersih,
dan nugrahanya haq Allah Ta’ala serta dalil aqal dan naqal. Maka tiada hasil hakikat itu,
melainkan dibaiki syareat. Hasil ketiganya itu menghasilkan ma’rifat.
Pasal pada menyatakan hal dan limpahan segala ahli tasauf yang diperbuat tiap-tiap hari siang
dan malam ketika mengerjakan segala yang dipardukan Allah Ta’ala dengan sekira-kiranya
memadai kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang disuruhnya atau disuruh oleh Allah Ta’ala.
dan menjauhkan segala yang dilarang. Dan disuruh oleh Allah ta’ala memeliharakan segala

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 135


rahasia-rahasia kehati dan melazimkan segala makam yang 11 (sebelas) ; seperti Taubat, sakit,
sabar, syukur, tawwakal, ridha, wara, suci, ajam, murakabah dan lainnya.
Pertama-tama orang yang megerjakan jalan ini mulai dengan taubat karena taubat itu bersuci dari
pada najis. Demikianlah ha ahli tasauf.
Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu IMAN DAN KAMIL. Yaitu keluarlah engkau dari
pada Allah ta’ala seperti bahwasannya, jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu
dari segala sifatnya yang tertentu dengan DIA :
Dan “YAKIN KAMIL” Yaitu keluar engkau dari diriku, artinya keluar dari pada dayamu dan
kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala
sifatnyayang tertentu dengan dia yang yakin kamil, yaitu ada pada mukamu, karena ujudmu dan
dayamu itu majas., dan bayang-bayang jua. Karena sekalian yang dijadikan Allah Ta’ala hanya
ujud hakiki, dan kuat daya upaya yang hakikatnya hanya Allah Ta’ala jua.

Maka hendaklah engkau nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lan daripada ujud Allah Ta’ala
itu. supaya sempurnalah dari pada syirik hafi dan supaya engkau pandang kesempurnaan Allah
Ta’ala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan lemahnya/lemahmu dan daifmu itu.
Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya kita pandang, kita I’tiqadkan,
bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-lamanya dalam ilmu Allah Ta’ala.
Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan kehendaknya.
Sekianlah pada sebenarnya I’tiqad segala nabi-nabi dan wali-wali Allah serta Ulama-ulama yang
saleh-saleh, janganlah kita berubah I’tiqad ini supaya kita sampai kepada jalan FANA BILLAH –
BAQA BILLAH. Yaitu lenyapkanlah kita ke dalam Allah Ta’ala supaya kekal dalam keadaan
Allah ta’ala.
Bermula dikehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang kelihatan
ZAT ALLAH TA’ALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya mata hati dan mata zahir
harus menyatu dalam rahasianya.
Dan tilik hakikat adalah isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi, tidak
kelihatan besi, hanyalah keadaan api jua yang kelihatah itu semata-mata. Maka ZAT ALLAH
TA’ALA – SIFAT ALLAH TA’ALA – AF’AL ALLAH TA’ALA semata-mata.
Maka apabila tetap dikarenakan sukuan didalam keadaan kita niscaya kita ini hilang. Maka tiada
tinggal lagi baginya bekam. Maka kita sampailah kepada jalan fana billah dan baqa billah.
Adapun dalil akal, apabila kita tidur lihatlah pada dirimu, adakah kekuasaan, dan kehendak,
pengetahuan, penglihatan, pendengaran dan perkataan dan gerakan. Maka dalilnya yang
menunjukkan akan tiada mempunyai, hanya daripada menerima sifat jua.
Dan empunya sifat itulah Allah Ta’ala jua semata-mata.
Maka jad dalil tahliklah kita dengan pengajaran guru yang kamil adanya.

SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan :


Bermula Syareat itu seperti tanah
Tharekat itu seperti air
Hakikat itu seperti angin
Ma’rifat itu seperti api
Maka sembahah syayidina Ali, ya, junjunganku adapun

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 136


Syareat itu seperti tanah, tanah yang mana ?
Tharekat itu seperti air, air yang mana ?
Hakikat itu seperti angin, angin yang mana ?
Ma’rifat itu seperti api, api yang mana ?
Jawab Rasulullah s.a.w
Hai ALI dengarlah pengajaranku, yaitu :
Syareat itu seperti tanah, yaitu badanku
Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad
Hakikat itu seperti angin, yaitu nafasku
Ma’rifat itu seperti api, yaitu penglihatanku
Maka sembah Syaiyidina ALI, ya junjunganku sebenar-benarnya lah
Maka jikalau mati orang syareat apakah kejadiannya?
mati orang tharekat apakah kejadiannya?
mati orang hakikat apakah kejadiannya?
mati orang ma’rifat apakah kejadiannya?
RASULULLAH MENJAWAB :
Mati orang syareat hancur luluh
Mati orang tharekat kurus kering
Mati orang hakikat lemak gemuk putih kuning
Mati orang ma’rifat hilang lenyap
Sembah syaiyidina ALI, ya Rasuullah sebenar-benarnyalah
Jawab Rasulullah, barang siapa mengetahui ilmu ini maka sempurnalah serta sselamatlah dunia
akherat, imannya lagi tiada kurang NUGRAHA Allah Ta’ala akan rezeki. Inaya Allah Ta’ala.
Maka barang siapa yang tidak mengetahui ilmu ini yaitu terlebih atau dulu daripada binatang,
sebab belum mengetahui akan tubuhnya sendir, wallahu alam bisawab.
MAN ARAFA NAFSAHU ARAFU RABAHU, artinya ; Barang siapa mengenal akan dirinya
maka sesungguhnya ia mengenal akan Tuhannya.
MAKAM ARAFA RABBAHU FASADUL JASAD. Artinya : Barang siapa mengenal akan
Tuhannya maka binasalah dirinya.
Maka ketahuilah olehmu NUR MUHAMMAD, itulah anginnya, biasa gaib kepada sekalian
nyawa, itu misalnya jadi badan Muhammad, umpamanya karena sabit gaib kepada Muhammad,
dan Muhammad itu gaib kepada sekalian hambanya Allh Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala dalam hadits qudsyi yang artinya; bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad
itu sama arti.

Firman Allah ta’ala dalam hadits qudsyi, yang artinya :


Bermula Sir Allah dengan Sir Muhammad artinya ; Rahasia allah rahasia Muhammad. Maka
Rahasia Allah tiada sekutu baginya an lawannya, tiada boleh nabi yang lain seperti NABI
MUHAMMAD, karena diakui SIR ALLAH KALILLAHU TA’ALA ; menjadikan akan sesuatu
jika tiada serta Muhammad, maka tidaklah dijadikannya semesta ala mini. Maka dinamai sifat
hamba didalam badan, maka sembah syaiyidina ALI kepada Rasulullah s.a.w.
Ya Rasulullah, apakah yang dinamai jalan empat itu?
1. SYAREAT 2. THAREKAT 3. HAKIKAT 4. MA’RIFAT

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 137


Itu jalan empat dalam manusia.

Sabda Nabi s.a.w ya, Ali,


Adapun yang dinamai syareat itu ialah lidahku
Adapun yang dinamai tharekat itu ialah hatiku
Adapun yang dinamai hakikat itu ialah kediamanku
Adapun yang dinamai ma’rifat itu ialah nyawaku. Inilah jalan empat namanya.

Sembah Syaiyina ALI


Ya, rasulullah, akan tuan hamba mencari siddiq
Ya , rasulullah, adapun seperti syareat itu apa, tharekat itu
Apa, hakikat itu apa,, ma’rifat iru apa

Sabda Rasulullah s.a.w YA ALI


Diri itu ada dua : 1. Diri bathin, 2. Diri zahir
Keterangan :
Diri zahir / jasad : nyata daripada Nabi Muhammad s.a.w yaitu api, angin, air, tanah. Maka itulah
asal tubuh kita yang kasar atau zahir ini.
Yang dimaksud diri bathin, yaitu yang tersembunyi didalam badan adapun nyawa itu
daripada NUR MUHAMMAD
artinya : adapun syareat itu perkataanku
tharekat itu perbuatanku
Hakikat itu kediamanku
Ma’rifatitu penglihatanku
Dan yang dikatakan : Syareat itu tubuh RASULULLAH
Tharekat itu Hati RASULULLAH
Hakikat itu kediaman RASULULLAH
Ma’rifat itu Rahasia RASULULLAH

Maka ma’na : Tubuh Rasulullah itu – Roh Rohani


Hati Rasulullah itu – Roh Rahmani
Hati Rasulullah itu – Roh Robbani
Dan jadinya : Syareat itu hancurkan jadikan tharekat
Tharekat itu hancurkan jadikan hakikat
Hakikat itu hancurkan jadikan ma’rifat
Ma’rifat itu hancurkan jadikan cahaya
Itulah bayang-bayang Allah ta’ala yang sebenar-benarnya karena :
Syareat itu – Af’al Allah Ta’ala
Tharekat itu – Asma Allah Ta’ala
Hakikat itu - Sifat Allah Ta’ala
Ma’rifat itu – Ujud Allah Ta’ala
Maka barulah sampai (sempurna) marifat kita pada orang arif billah atau alimullah. Wallahu
alam bissawab.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 138


Asal mula-mula kejadian dunia tatkala belum ada sesuatu , maka Allah ta’ala sendirinya. Kallahu
Ta’ala atau kallallahu Ta’ala.
Kun fayakun, maka nur Muhammad sekaliannya lengkap. Maka jadilah nur Muhammad itu.
Apakah artinya Allah ta’ala ?
Jawabnya : hual awalu, wal achiru, wajohiru, walbathinu.
Ia jua yang awal, ia jua yang akhir, ia jua yang zahir, ia jua yang goib (bathin).
Tentang syahadat artinya – tahu akan zatnya, tahu akan sifatnya, tahu akan asmanya, tahu akan
af’al. dan tahu akan iradatnya.

ASYHADU itu artinya syareat


ANLA itu artinya tharekat
ILAHA itu artinya hakikat
ILALLAH itu artinya ma’rifat
Syareat itu tempatnya pada lidah
Tharekat itu tempatnya pada hati
Hakikat itu tempatnya pada Ruh
Ma’rifat itu tempatnya pada Rahasia
ASYHADU itu artinya Ma’rifat
ANLA itu artinya Tauhid
ILAHA itu artinya Iman
ILALLAH itu artinya Islam

Soal syahadat yang empat didalamnya yaitu : Ma’rifat, tauhid, iman, islam, barang siapa belum
sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat.

Barang siapa belum sampai pada ketetapan ilmu ma’rifat-tharekat, hakekat-syareat ia membawa
kitab ini membawa sesat. Jika engkau tetap didalam syareat, tharekat, hakekat, ma’rifat, maka
engkau bacalah kitab ini niscaya jalanmu sekalian anbiya dan mulia,sekalian yang salah-salah.
Jalannya ilmu hakekat juga karena syareat. Hakekat yang tak ada didalam syareat yaitu batal.
Barang siapa menghimpunkan antara keduanya maka itulah yang bernama KAMIL MUKAMIL
artinya sempurna yakni bernama suci.
Adapun yang bernama rahasia itu ialah SIR ALLAH. Adapun kita ini tidak tahu jikalau tidak
serta guru yang benar-benar kepada murid. Maka tiadalah mendapat perkataan-perkataan ini,
tidak boleh didengar orang. Karena ilmu ini tidak ada didalam kitab. Adapun kita ini
MENTUBUHKAN MUHAMMAD JAHIR BATHIN. Maka berbuahlah RUH namanya.
Tidaklah kita genang lagi dihati dan tubuh. Artinya Muhammad jadi tubuh kita kepada hakikat
kita. Maka kita ini bertubuhkan idhafi. Karena kita tidak lagi mengenang atau mengingat-ingat
tubuh bathin dan zahir itu karena yang bernama Muhammad itu Rahasia Sir namanya.
Karena nama rahasia itu banayk sekali namanya. Allah, sifat, asma, af’al namanya jua,
Muhammad sekalipun itu namanya jua. Adapun yang sebenar-benarnya Allah itu kepada kita
ialah rahasia yang ada pada kita ketahui. Adapun tatkal jalan hakikat namanya : yang mengata
ALLAHUAKBAR. Ber-zat-ber-sifat-ber-asma-ber-af’al. tidak lagi tubuhnya menyebut dan tidak

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 139


lagi yang mengata itu lidah. Yang mengata itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL. yang
mengata Allahu akbar itu, atau yang berbagai-bagai itu bunyinya.
Didalam sembahyang itu hanya zat-sifat-asma-af’al-hayat-ilmu-kodrat-iradat. Itulah yang
mengata tidak dihati lagi. Karena yang bernama zat-sifat-asma-af’al itu ialah hayat-ilmu-kodrat-
dan iradat. Itulah yang namanya RAHASIA ALLAH TA’ALA kepada bathin hambanya yang
memerintah didalam diri kita yaitu RAHASIA ALLAH TA’ALA.
RAHASIA ITULAH YANG BERNAMA : …………………………………………………
Adapun ujar ma’rifat atau kata ma’rifat :
Tatkala berdiri sembahyang itu Allah yang ada ia sendiri dan tidak dua tiga, hanya Allah yang
ada,
Adapun yang mengata Allahu akbar itu Rahasia Allah. Ia memuji dirinya sendiri jua.
Maka itulah namanya fana kita namanya fana itu tiada lagi tubuh kita bathin dan zahir
dan tidaklah rahasia hati yang mengatakan, hanya Allah jua yang ada. Karena Allah jua
yang bernama rahasia itu, kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jikalau
tidak/tiada RASA, karena mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata dan
sebagainya itulah, seperti dalil :
MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA ROBBAHU
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya
Bab ini pasal menyatakan asal Nabi ADAM as. unsurnya kepada kita API, ANGIN, AIR,
TAMAN, turun kepada kita.
API ITU RUH KITA HURUFNYA
ANGIN ITU NAFAS KITA HURUFNYA
AIR ITU RASA KITA HURUFNYA
TANAH ITU TUBUH KITA HURUFNYA

Keterangan lainnya :
Kejadian tanah itu bernama syareat
Kejadian air itu bernama tharekat
Kejadian angin itu bernama hakikat
Kejadian api itu bernama ma’rifat

Syareat itu tubuh kita


Tharekat itu nafas kita
Hakikat itu ruh kita
Ma’rifat itu rasa kita

Syareat itu umpama kaki kita


Tharekat itu umpama tangan kita
Hakikat itu umpama tubuh kita
Ma’rifat itu umpama kepala kita
Jadi yang 4 (empat) ini tak boleh bercerai.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 140


SYAHADATAIN

Aku naik sakai tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku naik sakai sebenarnya Muhammad itu
utusan Allah.
Maksudnya ialah yang dinamakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Se bab
sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak ada, itulah sebabnya, disebutkan
tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab yang disebut itu, juga yang
menyebut. Atau menyaksikan itu juga yang disaksikan. Artinya : Dia menyaksikan dia
sendirinya. Sama halnya dengan ma’rifatullah dia yang mengenal dia yang dikenal.
Atau seperti puji qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari itu NUR
MUHAMMAD itu disebut qadim. Adapun yang dinamakan MUHAMMAD itu : bukannya
Muhammad yang di MEKKAH atau yang dimadinah itu, tetapi yang sebenarnya adalah cahaya
kita pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan. Sebab cahay kita itu pertandanya Tuhan.
FAHAMKANLAH. Masalahnya adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan ; utusan
Tuhan dari diri kita bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu. Maka barang siapa
percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (al-maghfirah) apabila sudah menerima
petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan waspada didalam hati, yang hidup kita pribadi.
Itulah adanya nugrah dan anugraha. Artinya , nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab
sudah senyawa didalam badan kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi didalam hati kita
semua.

SAKSI DAN PENYAKSIAN


Yang dinamakan kesaksian : sebab diwaktu menyampaikan sunnah supaya disaksikan oleh sanak
saudara kita sesame muslim, yaitu semua titah yang dititahkan didalam alam dunia ini
diantaranya ; seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air dan tanah dan alin-lain
sebagainya, supaya semua menjadi saksi dan menaksikan bahwa kita sekarang ini sudah
mengakui berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai dua
sifat : 1. Sifat ketuhanan (lahud)
2. Sifat kehambaan (nasud)
Allah adalah hakikat alam, maka jelaslah bahwa sat itu bermula segala ujud, tidak ada yang ujud
hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati ma’rifat akan hakikat ketuhanan itu, af’al, sifat, dan
zatnya ; itulah yang dikatakan bahagia.

Dan tiada merasa apa yang dimaksud amal kita mati itu tadi ialah ; mati ma’nawi/mati fil haqiqat,
hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam ini/dunia fana ini,
itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf dan tiada kata, tiada suara, tiada isyarat dan tiada
bernama, tiada warna dan tiada ruh dn tiada jasad dan tiada apa-apa; itlah dia JIBU.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 141


MELEBURKAN DIRI

TUJIBUL BADANI SARRIL QALBI


TUJIBUL QALBI SARRIR RUH
TUJIBBURUH SARRIN NUR
TUJIBUN NUR SARRIL ANA
Artinya
HANCURKAN BADAN JADIKAN HATI
HANCURKAN HATI JADIKAN RUH
HANCURKAN RUH JADIKAN NUR
HANCURKAN NUR JADIKAN AKU
SIRAU ANA : AKU ALLAH (dalam rahasia).

---oo0oo---

NAMA TUHAN YANG DIJADIKAN ADAM : IALAH MUFTI


Keterangan : M : MA’RIFATUL
U : UJUDIN
F : MAFATULILLAHI
T : TASRUFIL
I : IHSAN.

---oo0oo---

TAHTINU HAFSANU WATAKARAMU NAFSAHU. Artinya


Ia hendak berbesar dirinya dan bermulia dirinya, ia asyik mengasihi birahinakan kekasihnya
maka ditiliknya dirinya dengan asyik. NUR MUHAMMAD.

---oo0oo---

Jadi yang tidak ada maujud didalam ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada maujud dengan
seendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya.
Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa ala mini madjhor ujud Allah Ta’ala jua. Maka
nyatalah ujud makhluk adalah waham dan hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah Ta’ala
yang hakiki dan fana dibawh ujudnya, jadi nyatalah bahwa ; Allah, Muhammad, Adam adalah
satu. Insane kamilpun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 142


HADITS QUDSYI

Artinya : Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain aku. Dan aku naik
saksi bahwasannya Muhammad itu utusanku dan sebenarnya yang bernama itu AKIDAHKU,
RASUL ITU RASAKU, dan Muhammad itu CAHAYAKU, akulah Tuhan yang hidup yang tiada
mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan ZAT ; Akulah yang hawas lagi
tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang kuasa dan yang menguasai dan akulah yang maha
bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan maha pengasih ddan maha penyayang aku, dan
sembahlah aku/kenallah aku.

Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk
pribadi kita sendiri. Beanikan dlalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, Tuhan beserta
kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan
FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.
Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim
hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belumlagi ampai kepada derajat haqiqat, ilmu dan
ma’rifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk pribadi kita sendiri. Jadi yang
dinamakan Allah itu adalah : af’alnya, dan yang disebut Rasul-rasul itu ya Muhammad, dan
Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini
adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti nyata dalil qur’an mengatakan : bahwa Tuhan Allah itu
kuasa menghidupkan yang mati, adanya mati dari hidup. Justru hidup kita pribadi berasal dari
yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada pernah
lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah
dia kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang. Hendak
mendekat dalil dan menaruh dibelakang. Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati
rindu tidak tidak diperdulikan. Biar bahaya, terus berjuang Tuhan Tuhan mengampuni pahlawan
sejati.

Qur’an dan hadits khusus pedoman


Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut qur’an tiada seorang
makhluk sanggup menghalang jangan pduli ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan.
Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan chalikul alam.
TUHAN ALLAH ADA BERPERI
SETIAP INSAN HARUS DIBERI
ASAL TUAN SUDI MENCARI
TUHAN ALLAH DIDALAM DIRI

Demikianlah mengenai haqiqat semata ini, semoga kita dapat mendalaminya. Akhirul kalam ku-
ucapkan ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH.

---oo0oo---

AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 143


AM Indonesia FP | KITAB BARENCONG DATU SANGGUL 144

Anda mungkin juga menyukai