Pada waktu “ KUN AWAL “ dimana sebelum ada apa – apa sebelum terjadi “ BUMI dan LANGIT, ARAS
dan KURSI “sebelum ada “FIRMAN”.
Pertama – tama ttajali : “ NUR MUHAMMAD “ dan pada saat itu , karena Nur Muhammad, tidak ada
melihat apa – apa , atau siapa – siapa di sekelilingnya, maka Nur Muhammad merasa kalau “ Dialah
TUHAN “, oleh karena itu maka Nur Muhammad mengatakan : ASYHADU ALLA ILAHAILLALLAH
Kemudian datang suara :
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH
KAU KARENAKU KATA ALLAH TA’ALA, SEMESTA SEKALIAN ALAM KARENAMU (Inilah asal
kejadian “ SYAHADAT “).
Kemudian Nur Muhammad lalu bertobat dengan mengucap :
ASTAGFIRULLAH HAL AJIM, ALLAJI LA ILAHAILLA HUWAL HAYYUL KAYUMU WA ATUBU
ILAIH
( Inilah asal kejadian TOBAT )
Selanjutnya maka terjelilah HURUF EMPAT yaitu :
HURUF : ALIF, NUN ,MIM ,TA
AIU : Aku ( I ) Ujud Allah Ta’ala yang ( I ) tiada mati. Oleh karena itu orang ( umum ) hanya mengenal 63
KAIDUL IMAN, maka masih termasuk pada PERJALANAN 99
Kemudian timbul FIRMAN ALLAH TA’ALA yang berbunyi :
BIKANU MAKANU WABIYAKUNU MAYAKUNU
Yang artinya :
SEBELUM TERJADI BUMI DAN LANGIT, ARAS DAN KURSI SUDAH SEDIA –NYA-AKU.
Kemudian tajali ALLAH TA’ALA pada :
GAIBUL MUTALLAQ.
Disini ALLAH TA’ALA MEMBAWA :
ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL
Kemudian tajali lagi ALLAH TA’ALA pada :
GAIBUL HAWIYAH.
Dengan membawa huruf :
ALIF, LAM AWAL, LAM AKHIR, HA.
Disini ALLAH TA’ALA mengadakan : SIFAT NUR.
Juga mengadakan 2 nama yaitu : KUN SA dan KUN ZAT.
KUN SA : Titik dari NUR MUHAMMAD diatas ARAS, meliputi tujuh (7) petala langit, mengadakan nama
yaitu :
NAMA AWAL – AWAL NUR MUHAMMAD
ZABUL ZAT HAWIYAH : Yaitu
NAMA IBU BAPAK SEKALIAN AMAL DAN PAHALA.
KUN ZAT : Titik dari NUR MUHAMMAD di bawah ARAS ,
meliputi tujuh ( 7 ) Petala Bumi, Mengadakan
nama yaitu :
NAMA AWAL – AWAL UMMAT : ANTAHFI.
( awal-awal ummat = Sulbi ifrat )
SELANJUTNYA :
– ZAT maujud kepada huruf ALIF
– SIFAT maujud kepada huruf LAM AWAL
– ASMA maujud kepada huruf LAM AKHIR
– AF’AL maujud kepada huruf HA
Maka berfirman ALLAH TA’ALA :
HAI NUR , engkau yang menunjukkan AKU, AKU
yang di tunjukkan
HAI NUR , engkaulah ganti DIRIKU.
HAI NUR , engkaulah yang bernama ALLAH.
HAI NUR , semesta sekalian alam terjadi dari pada nur mu
dengan serta ku jua.
Selanjutnya tajali NUR denganmengata AK lalu bersuara NUR :
YA ALLAH, YA TUHAN KU, YA SAYYIDI, YA MAULANA
Bagaimana aku menunjukkan Tuhanku ?.
YA ALLAH, YA TUHAN KU, YA SAYYIDI, YA MAULANA
Bagaimana aku menggantikan Tuhanku?.
YA ALLAH, YA TUHAN KU, YA SAYYIDI, YA MAULANA
Kenapa aku yang bernama Allah ?.
YA ALLAH, YA TUHAN KU, YA SAYYIDI, YA MAULANA
Bagaimana aku mengadakan semester sekali alam dengan NURKU dan serta MU jua.
Berfirman ALLAH TA’ALA :
AN-NURIL MAUSUFI BITTAJADDUDI WAL AWALIYAH.
Yang artinya :
HAI NUR, AKU SUDAH LAISA PADA DIRIMU, TETAPI JANGAN KAU CARI LAGI AKU, KARENA
AKU TIADA BERTEMPAT :
AKU TIDAK DI BULU, TIDAK DI KULIT, TIDAK DIDAGING, TIDAK DIDARAH, TIDAK DI
URAT, TIDAK DITULANG, TIDAK DI OTAK, DAN TIDAK DI SUM – SUM, HANYA BATHIN PADA
RAHASIAMU BERKATA – KATA ENGKAU ITU, AKU.
Berkata ALLAH TA’ALA selanjutnya :
Barang siapa ummatmu, mendakwa : Zahir pada hatinya yang berkata-kata itu AKU : Kafir Munafik .
dan
Barang siapa ummatmu, mendakwa : Zahir pada lidah nya yang berkata – kata itu AKU : Maka kafir
Zindik .
“ PEMBAGIAN HURUF TOBAT ”
ZIKIRNYA = LA ILAHAILLAH
PUJI ZIKIR = MUHAMMADAR
DO’A ZIKIR = RASULULLAH.
<<PEMBAGIAN HURUF ZIKIR >>
LA = TIADA
ILLA = ADA
ILAHA = YAKIN
ALLAH = NAMA
LA = DIRI
ILLA = RUPA
ILAHA = EMBAYANG
ALLAH = NAMA
LA = DIRI TAJALI
ILLA = DIRI TERPERI
ILAHA = DIRI DIPERIKAN
ALLAH = DIRI YANG DIPERI – PERIKAN
LA = DIRI BERDIRI
ILLA = DIRI TERDIRI
ILAHA = DIRI DIDIRIKAN
ALLAH = DIRI BERDIRI SENDIRI
LA = BULU KULIT
ILLA = DARAH DAGING
ILAHA = URAT TULANG
ALLAH = OTAK SUM – SUM
LA = KEPALA
ILLA = BADAN dan NYAWA
ILAHA = BAHU dan TANGAN
ALLAH = PAHA dan KAKI
LA = ( Ti )
ILLA = TAHU
ILAHA = BERKEHENDAK
ALLAH = BERGERAK
LA = ALAM BARZAH
ILLA = MAKAN BARZAH
ILAHA = SULBI IFRA’IT
ALLAH = SURGA KE TUJUH
LA = ALAM KESENANGAN
ILLA = MAKAM RAHMAT
ILAHA = MAKAM RAHASIA
ALLAH = RAF – RAF MUSTAWAN
KETERANGAN :
Adapun kegunaan dari pada :
TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR
Adalah sebagai : PEMBASUH / PEMBERSIH
Yaitu untuk mebersihkan : HADAS KECIL, HADASBESAR,
ZUNUB ZENABAT dan
ISTINJA KITA.
Karena TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR membersihkan dari : Bulu, kulit, daging, darah, urat,tulang,
sampai otak, sumsum kita.
Juga mensucikan : Pengrasa, Hawa, Nafsu, Akal, Pikir, Ilmu, Pengetahuan, dan Rahasia.
Oleh karena itu maka TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR ini harus benar – benar selalu kita amalkan,
mesrakan setiap waktu, sampai benar–benar : Sebulu, Sekulit, Sedaging, Sedarah, Seurat, Setulang, Seotak,
Sesumsum, Sebathin dan Serahasia.
Apabila bisa mencapai demikian, maka telah ditentukan oleh Allah Ta’ala dengan ketentuan Ilmunya :
Dengan adanya ketentuan-ketentuan seperti yang tersebut di atas maka semakin jelas kepada kita bahwa
TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR ini memang benar-benar harus selalu kita amalkan / mesrakan setiap
waktu, agar supaya seluruh sifat menyifat kita selalu terjaga / terjamin KEBERSIHAN DAN KESUCIAN.
Oleh karena itu apabila kita hendak beramal / beribadah, apabila kita hendak mendudukkan TUBUH ILMU (
Ti ) maka hendaknya terlebih dahulu kita mengucap TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR untuk
mensucikan diri, seluruh sifat menyifat kita ( hayat ).
Demikian sekedar keterangan kegunaan dari pada TOBA, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR ini, agar supaya
hal ini benar – benar di pahami / mengerti dan diyakini dengan sepenuh penuh keyakinan serta selalau
diamalkan / dimesrakan dengan sebaik baik pengamalan karena :
“INILAH SEBENAR – BENARNYA ISTINJA SEBENAR – BENAR ZUNUB ZENABAT DAN SEBAIK
BAIK CARA BINA KESUCIAN
“ A.I.U “
“ CATATAN “
MUSTAHIL “ ( Ti ) “ tidak TAHU
MUSTAHIL TAHU tidak BERGERAK
MUSTAHIL BERKEHENDAK tidak BERGERAK
MUSTAHIL BERGERAK kalau tidak “ ( i ) “
PERINGATAN
Kalau kita perhatikan catatan diatas dengan cermat, jelas sekali dapat kita bahwa = ADALAH MUSTAHIL
SEGALA – GALANYA APABILA TANPA “ ( i ) “
Jelasnya kalau kita MATI, adalah mustahil kalau kita bisa BERGERAK / BERKEHENDAK. Oleh karena itu
yakin kan dengan seyakin – yakinnya bahwa “(i)” adalah diri yang sebenarnya – benarnya diri kita.
Dan karena “ ( i ) “ tiada mati , maka” ( i ) “ lah nantinya yang KEMBALI KERAHMATULLAH.
Dan yang KEKAL / TIADA MATI hanyalah UJUD ALLAH TA’ALA. Oleh karena itu, maka adalah
mustahil segala – galanya apabila TANPA “ ( i ) “.
SUMSUM OTAK :
Kembali kepada = AIR MANING MANGKUDU ALLAH
TULANG URAT :
Kembali kepada = AIR NUR MALINGANG ALLAH
DARAH DAGING :
Kembali kepada = AIR SETITIK
KULIT BULU :
Kembali kepada = AIR NUR LAK PUTIH
Dengan demikian maka hilang sifat muhaddas kita kembali rahasia, selanjutnya :
HILANG MUHADDAS KEPADA RAHASIA, HILANG RAHASIA KEPADA TAHU.
Apakah yang dinamakan / maksudnya dengan RAHASIA ? RAHASIA adalah = Ujudnya yang ( i ) tiada
mati.
Sedangkan RAHASIA hilang kepada TAHU , itulah sebabnya , yang dinamakan “ PENGHULU ILMU “
adalah “ TAHU “ . Oleh karena itu apa bila seseorang telah TAHU lagi MENGETAHUI , maka berarti orang
tersebut adalah orang ber-ILMU, dan apa bila demikian maka patutlah dia MERAHASIAKAN karena : “
HILANG RAHASIA KEPADA TAHU “
Demikianlah cara meleburkan diri yang sebaik – baiknya, karena sesuai dengan FIRMAN ALLAH TA’ALA
yang berbunyi :
Sebagaiman diatas , jelas dapat kita lihat bahwa sifat muhaddas kita yang tadinya berbilang – bilang , kita
lebur / kembalikan kepada rahasia yaitu : Ujudnya yang ( Ti ) tiada mati , maka telah fanalah diri kita yang
zahir kepada diri yang sebenar – benarnya diri kita yaitu :
TUBUH ILMU ( Ti ), dan karena TUBUH ILMU ( Ti ) adalah : UJUD ALLAH TA’ALA / HAK ALLAH
TA’ALA ada pada kita, maka sudah pas ASA (Satu), mustahil berbilang – bilang , sebagaimana firman
ALLAH TA’ALA yang berbunyi :
Kemudian yang manakah HAK ALLAH TA’ALA seperti yang di maksud dalam firman diatas ?
Ialah = Ujudnya yang ( i ) tiada mati.
Selanjutnya tentang diri yang sebenar benarnya DIRI KITA, yaitu TUBUH ILMU ( Ti ) adalah UJUD
ALLAH TA’ALA.
JANGAN DIRAGUKAN LAGI KARENA SALAIN JELASNYA HAL INI DI DALAM PECAHAN /
PERINCIAN = A.I.U = JUGA DI KUATKAN OLEH FIRMAN ALLAH TA’ALA yang berbunyi :
AL-INSANU SYIRRIHI WA ANA SYIRRUHU.
Artinya : INSAN ENGKAU ITU RAHASIAKU , DAN RAHASIAMU ITU ADALAH SEBAGAI DIRIKU.
Jadi jelas dan gamblang sekali di nyatakan oleh ALLAH TA’ALA , di dalam fitmannya ini bahwa INSAN /
RAHASIA kita yaitu :
TUBUH ILMU ( Ti) ADALAH SEBAGAI DIRINYA / UJUDNYA.
Camkan / pahamkan hal ini ddengan sebaik – sebaiknya, karena inilah sebaik – baiknya CARA / JALAN
PENGENALAN. Sebagaimana RASULULLAH bersabda yang berbunyi :
AWWALUDIN MA’RIFATULLAH .
Artinya : BERBUNYI BERAGAMA ITU ADALAH MENGENAL ALLAH. Adapun MENGENAL yang
dimaksud disini tetntunya bukanlah terbatas pada mengenal NAMA nya belaka . tetapi tentunya mengenal
dalam arti kata yang sebenar – benarnya, yaitu mengenal yang punya nama.
Tugasnya mengenal yang bernama ALLAH tersebut. Kemudian bagaimana mungkin seseorang mengenal /
mengetahui yang mana UJUD ALLAH TA’ALA , kalau dia tidak / belum mengenal / mengetahui dirinya
sendiri.
Misalnya : Dari mana datangnya ? , Bagaimana asal kejadiannya?, dan yang terpenting yang mana dari yang
sebenar – benar dirinya :
Dan bagaimana mungkin / kemana seseorang Akan menda’ifkan / memfanakan dirinya yang zahir, kalau dia
tidak / belum mengenal / mengetahui yang mana diri sebenarnya diri.
Artinya :
DAIFKAN / FANAKAN DIRIMU KEPADA KU (YANG KELAM), KELAM BUKAN KARENA GELAP,
TERANG BUKAN KARENA LAMPU.
Jelaslah kepada kita bahwa apa bila seseorang tidak / belum mengenal / mengetahui yang mana diri yang
sebenarnya – benarnya, sudah pasti dia tidak akan mengenal / mengetahui yang mana : “UJUD ALLAH
TA’ALA “
Dan adalah mustahil kalau dia bisa menda’ifkan / memfanakan DIRI YANG ZAHIR, KECUALI KALAU
FANA / DA’IF NYA bukan kepada UJUD ALLAH TA’ALA.
Oleh karena itu maka adalah syukur yang tiada terhingga bagi kita yang berada di dalam PERJALANAN
RAHASIA ILMMU HAK ALLAH TA’ALA / PERJALANAN RASULULLAH ini,
Dari uraian uraian di atas, bukan saja kita bisa mengenal / mengetahui yang mana diri yang sebenar – benar
diri kita, UJUD ALLAH TA’ALA.
Dan kalau kita simak dengan cermat dan seksama , maka dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan yang
teramat penting yaitu :
Apakah yang di maksud dengan “RAHASIA “?
Ialah = “TUBUH ILMU (Ti) “
Yang manakah “HAK ALLAH TA’ALA?”
Ialah = “ TUBUH ILMU (Ti) “
> Yang manakah SEBENAR – BENARNYA DIRI”?
Ialah = “ TUBUH ILMU (Ti) “
Yang manakah “ UJUD ALLAH TA’ALA”?
Ialah = “ TUBUH ILMU (Ti) “
Demikian kesimpulan – kesimpulan teramat penting yang dapat kita ambil dari uraian diatas, agar hal ini
benar – benar dipahami dengan / mengerti dan diyakini dengan sepenuhnya keyakinan.
Setelah itu pegang teguh / simpan RAHASIA ini sebaik – baiknya karena ini adalah RAHASIA ILMU HAK
ALLAH TA’ALA.
YANG TIADA BANDING – BANDINGNYA DAN TIADA TERNILAI AKAN KEUTAMAANNYA ,
INILAH :
SEBENAR – BENARNYA ILMU. SEBENAR – BENAR RAHASIA, SESEMPURNA – SEMPURNANYA
PERJALANAN KESEMPURNAAN.
“CATATAN UMUM “
(HENDAKLAH INI BENAR – BENAR DI YAKINI DAN SELALU DI INGAT HINGGA AKHIR HAYAT
KITA).
NUKKULLAH “ ARSISTAWA “
Sifat pada kita = UBUN- UBUN = LANGIT KE TUJUH =
RAF RAF MUSTA’WA.
TIKKULLAH = “TISMANCARMULLAH “
Sifatnya pada kita = SULBI IFRAT = PEMANDANGAN =
PANCURAN RASULULLAH =
PANCURAN EMAS DIATAS BAITULLAH.
NUKTA ALLAH = ASMAAPPULLAH
Sifatnya pada kita = PUSAT = FITRIAH.
ALAM KESENANGAN
SIFAT BIDADARI
1. PENGRASA
2. HAWA
3. NAFSU
4. AKAL
5. PIKIR
6. ILMU
7. PENGETAHUAN
8. RAHASIA
SIFAT HAMBA
1. API
2. ANGIN
3. AIR
4. TANAH
SIFAT MANUSIA
1. WADDU
2. WADDI
3. MANI
4. MANIKAM
SIFAT HANYAT
1. BULU
2. KULIT
3. DAGING
4. DARAH
5. URAT
6. TULANG
7. OTAK
8. SUMSUM
SIFAT ILMU
1. PENGRASA
2. HAWA
3. NAFSU
4. AKAL
5. PIKIR
6. ILMU
7. PENGETAHUAN
8. RAHASIA
SIFAT MUHAMMAD
1. HIDUP
2. TAHU
3. BERKEHENDAK
4. BERGERAK
SIFAT TUHAN
1. ZAT
2. SIFAT
3. ASMA
4. AF’AL
SIFAT ALLAH
1. IMAN
2. ISLAM
3. TAUHID
4. MA’RIFAT
SIFAT TA’ALA
1. TUHIDU ZAT
2. TUHIDU SIFAT
3. TUHIDU ASMA
4. TUHIDU AF’AL
SIFAT RASULULLAH
1. A – ARAS
2. MA – MAKKAH
3. BA – BAITULLAH
4. MA – MADINAH
1. BULU KULIT
2. DAGING DARAH
3. URAT TULANG
4. OTAK SUMSUM
Sewaktu bernama : AMARRULLAH, duduknya di dalam Baitullah mengadakan : Peti perbendaharaan berisi
Nama :
TISMANCARMULLAH
Titik keberapa yang diakui oleh Rasulullah ialah : TITIK KE 8 yang bernama : AMARRULLAH
(PERHIMPUNAN NAMA PINTU SYURGA 8).
Apa nama tubuh SARI’AT DAN TARIKAT ialah : NUR MUHAMMAD apa TUBUH HAKIKAT dan
MA’RIFAT ialah : NUR TA’ALA
Diri mana yang di AKUI HAK ialah : DIRI YANG KEKAL / ASAL
CATATAN
– اALIF = ( Ti )
– نNUN = NUR = TA’ALA
– تTA = TAHU = TA’ALA
INTISARI
– سSIN = SELURUH
= SENTRAL dan SIRRI
= SIRRULLAH
– رRO = RAHASIA = NRASA – RASULULLAH
CATATAN UMUM
2. RAHASIA / MERAHASIAKAN
3. TUBUH ILMU
TUBUH AMAL = “ A “
TUBUH IBADAH = “ I “
TUBUH PUASA = “ U “
TUBUH HUKUM = “ SUARA “
TUBUH HADIS = “ NABI “
TUBUH FIRMAN = “ AL-QUR’AN “
TUBUH AL-QUR’AN = “ KITAB “
TUBUH KITAB = “ ILMU “
TUBUH ILMU = “ ( I ) TIADA MATI “
1. PENGRASA = MAHARRULLAH
2. PENGLIHAT = SINARRULLAH
3. PENDENGAR = PANCARRULLAH
4. PENCIUM = INSYIRRULLAH
5. PENGINGAT = INTANRULLAH
ZIBRIL = NAFSYIRRULLAH
MIKA’IL = ISYIRRULLAH
ISRAP’IL = MANIRRULLAH
IDJRA’IL = PATIRRULLAH
TOBAT = ACHMAT
SYAHADAT = MUHAMMAD
ZIKIR = AMINULLAH
TAKBIR = DIRI KITA
NAMA-NAMA NUR 2
2. NUR MUHAMMAD
3. NUR TA’ALA
NAMA-NAMA NUR 3
NAMA-NAMA NUR 4
NAMA-NAMA NUR 5
NAMA-NAMA NUR 6
1. NUR SUMARULLAH
2. NUR INSANMULLAH
3. NUR MAYAMUL GAIB
4. NUR FITRIA NUR
5. NUR WADJHAH
6. NUR HAKIMULLAH
NAMA-NAMA NUR 7
NAMA-NAMA NUR 8
1. NUR PANCARRULLAH
2. NUR SINARRULLAH
3. NUR SAMIRULLAH
4. NUR MANIRULLAH
5. NUR JAMIRULLAH
6. NUR JABARRULLAH
7. NUR ZAHIRULLAH
8. NUR INTANRULLAH
NAMA-NAMA NUR 9
1. NUR TAMALULLAH
2. NUR INTANMULLAH
3. NUR ZATTULLAH
4. NUR MANIRULLAH
5. NUR MANIULLAH
6. NUR KAMINAN NUR
7. NUR BAHTIRULLAH
8. NUR TA’ALA
9. NUR KALBI
NAMA-NAMA NUR 10
1. NUR JABARRULLAH
2. NUR SABIRUL ALAM
3. NUR MUHAMMAD
4. NUR CAMARRULLAH
5. NUR HAMIYAH
6. NUR CIKMARULLAH
7. HUR HIJARULLAH
8. NUR SARIKULLAH
9. NUR HAWIYAH
10. NUR HAKIMIN
NAMA-NAMA NUR 11
1. NUR PATIRRULLAH
2. NUR KARIMULLAH
3. NUR CAHYA ALLAH
4. NUR ALIMUL GAIB
5. NUR BAHTI ALLAH
6. NUR MULIA ALLAH
7. NUR MANCAR GARIAH
8. NUR ZAT ZABUL HAK
9. NUR NABIULLAH
10. NUR SURIYATULLAH
11. NUR SALATI ALLAH
NAMA-NAMA NUR 12
1. NUR ALALLAH
2. NUR SABIRUL ALAM
3. NUR ANTAKAT
4. NUR SARIPULLAH
5. NUR KADIMULLAH
6. NUR INSANRULLAH
7. NUR KAMALULLAH
8. NUR SIYAPU ALLAH
9. NUR KUTUKI ALLAH
10. NUR BAYANG-BANYANG ALLAH
11. NUR KUDRATULLAH
12. NUR ALITULLAH
NAMA-NAMA NUR 13
1. NUR SUKMAPULLAH
2. NUR HAKIMIN
3. NUR JABARIAH
4. NUR PATIRRULLAH
5. NUR CAMARIAH
6. NUR INSYIRRULLAH
7. NUR HIJATULLAH
8. NUR ASMARIAH
9. NUR JABARAKKUN
10. NUR SIFATULLAH
11. NUR CAHYA ALLAH
12. NUR JAMILILLAH
13. NURRULLAH
NAMA-NAMA DI DALAM HAKKULLAH
1. HAK
2. ILAHUL HAK
3. NUR HAK
4. HAKKULAH
5. HAK JABARRULLAH
6. HAKRULLAH
7. ZABUL HAK
8. ZATTUL HAK
9. ZAMITUL HAK
10. NUR HAKIMIN
11. NUR ANTAKAT
12. ASMARULLAH
13. ASMAKULLAH
14. NUR BAHARULLAH
15. ASMAALULLAH
1. NUR HAKIMIN
2. KALAMURRAHIM
3. HATIFUL RAHMAN
4. HATIFUL ABSAR
1. TIKKULLAH
2. NUKTA ALLAH
1. ZABUL HAK
2. ZATTUL HAK
3. ZAMITUL HAK
1. SINARRULLAH
2. RAM-RAM ALLAH
3. RAF-RAF MUSTA’WAN
DIDALAM SARIKULLAH
1. MANIULLAH
2. SAMIRULLAH
3. INTANMULLAH
1. PANCARRULLAH
2. SINARRULLAH
3. AMIRRULLAH
4. NAPSYIRRULLAH
5. INSYIRRULLAH
6. MANIRRULLAH
7. PATIRRULLAH
1. NUR TAMALULLAH
2. NUR TAMAULLAH
3. NUR TAMAULLAH
4. NUR TAMARULLAH
5. NUR TAMAMULLAH
6. NUR TAMAKULLAH
7. NUR TAMAPULLAH
1. INTANMULLAH
2. KAMARRULLAH
3. PATIRRULLAH
4. MAR MAR ALLAH
5. KERANDA ALLAH
6. MAHARRULLAH
7. BADARRULLAH
1. INTAN SURUKULLAH
2. INTAN SARIKULLAH
3. INTAN PATIRULLAH
1. ARSISTAWA
2. SANDUSIN
3. MAR MAR ALLAH
4. RAF RAF MUST’WAM
5. KERANDA ALLAH
6. BAITULLAH
7. MAHARRULLAH
8. TAMARULLAH
9. SABIRUL ALAM
10. TISMANCARMULLAH
11. TISMAALULLAH
12. PATIRRULLAH
13. MANIULLAH
1. AMARRULLAH
2. SARIKULLAH
3. INTAN MULLAH
4. ASMARULLAH
5. INTAN SARIKULLAH
6. AIR SETITIK
1. MUTIARA ALLAH
2. BAYANG-BAYANG ALAH
3. AMINULLAH
4. NIKMATULLAH
5. RAHMATULLAH
6. SENANG
7. SELAMAT
8. SEMPURNA
9. NYAMAN
10. SYURGA
11. RAHASIA
12. DIRAHASIAKAN
13. MERAHASIAKAN
CATATAN :
SYAHADAT MALAIKAT
YA RABBUHU KULUBUHUM MINHA LA YAHU NALHA 1333 X
TOBAT MALAIKAT
PINTU KE :
1. NUR HAJANAH
2. NUR HASANAH
3. NUR HATINAH
4. NUR MASMUNAH
5. NUR HATINAH
6. NUR MASKANAH
7. NUKKULLAH JABUR BAITILLAJI
8. TIKKULLAH JABUR BAITILLAJI
9. NUR HAJA INNAHU BASYIRIL ABSAR BAITILLAJI
10. NUR ZAT TA’ALA
Di gugurkan untuk :
1. KE GURU TUA 330 X
2. KE ORANG TUA 330 X
3. KE DIRI SENDIRI 330 X
1. KALAM = TISMULLAH
2. KOLAK – KOLAK = TISMALLAH
3. HIDUNG KANAN = TASRIKKULLAH
4. HIDUNG KIRI = TIKMAPULLAH
5. TELINGA KANAN = TISZATMULLAH
6. TELINGA KIRI = TAHSIRRULLAH
7. MATA KANAN = SIRI SARIKULLAH
8. MATA KIRI = TISMANCARMULLAH
Di gugurkan untuk :
1. KE GURU TUA 264 X
2. KE ORANG TUA 264 X
3. KE DIRI SENDIRI 264 X
NAMA :
BINTANG KECIL = HATIFUL RAHMAN : (MATA HATI)
7777 X
BINTANG BESAR = NUR SAYIDA DAYA : (UBUN UBUN)
7777 X
MATAHARI = HATIFUL HABUR : (MATA KANAN)
7777 X
BULAN = NUR HIJATULLAH : (MATA KIRI)
7777 X
AWAN PUTIH = NUR SARI PUTIH : (PUTIH MATA)
7777 X
AWAN HITAM = SAMARRULLAH : (HITAM MATA)
7777 X
MATAHARI = HATIFUL HABIR : (MATA KANAN)
7777 X
ANGIN = SIYAPU ALLAH
KILAT = PANCARRULAH
UDARA = TIKMAPULLAH : (HAWA NAFSU)
GUNTUR = NUR BIDARUL ALAM
EMBUN = NUR SARI ALAM
HARI HARI
HARI MINGGU : TURUNNYA KAYU KAYUAN dan TANAMAN
HARI SENIN : TURUNNYA LAKI – LAKI
HARI SELASA : TURUNNYA HEWAN / BINATANG
HARI RABU : TURUNNYA JIN
HARI KAMIS : TURUNNYA BUMI dan LANGIT serta
Isinya : EMAS, PERAK, TEMBAGA
BESI dan BATU – BATUAN.
HARI JUM’AT : TURUNNYA PEREMPUAN
HARI SABTU : TURUNNYA IBLIS
BAITULLAH
NAMA BAITULLAH : JABARRULLAH 777 X
NAMA KELAMBUNYA : ZILI RAHMAN 666 X
NAMA TANGGANYA : SAJRATAL MUNTAHA 555 X
NAMA PINTUNYA : TOJALLAHU MOTOHAJIRIN 444 X
NAMA KUNCINYA : TAJILURRAHMAN 333 X
SIFAT RASULULLAH DAN KEDUDUKAN
PADA DIRI KITA
A = ARAS = TULANG BELAKANG PADA KITA
MA = MAKKAH = KEPALA SAMPAI LEHER PADA KITA
BA = BAITULLAH = LEHER SAMPAI PUSAT PADA KITA
MA = MADINAH = PUSAT SAMPAI UJUNG KAKI PADA
KITA
CATATAN UMUM
TUBUH ILMU = ( I ) YANG TIADA MATI
Kunci Ilmu = TANYA
Penghulu Ilmu = TAHU
Tubuh Amal = A = ALLAH
Tubuh Ibadah = ( I ) = YANG TIADA MATI
Tubuh Puasa = U = UJUD = YANG (I) TIADA MATI
Penghulu Kita = RASULULLAH
Sifat Rasulullah = A, MA, BA, MA
Asal Diri Kita = NYAMAN
Nama dari NYAMAN kembali ke NYAMAN =
INTAN SARIKULLAH
Nama ALLAH TA’ALA yang sebenar – benarnya =
AIR SETITIK
Diri yang sebenar – benarnya Diri kita = TUBUH ILMU (I).
Nama diri yang sebenar-benarnya Diri kita =
AIR SETITIK
Yang bernama ALLAH berpangkat Tuhan atau Ujud ALLAH
Ta’ala = TUBUH ILMU = ( I ) YANG TIADA MATI
Nama Awal – awal Nur Muhammad = Z.Z.H
Nama Awal – awal Ummat = A.N.T.F
Nama yang di merdekakan = RAF MUSDIRAWAN
Nama yang dimuliakan = AN’ATSIRA
Nama Pintu Kesempurnaan = SADRATAL A’LA
Nama menjelang di titikan = PANCARNULLAH
Nama Peti Perbendaharaan Ilmu = TISMANCARMULLAH
Nama sewaktu di dalam andang Rasulullah = NUR MANIULLAH
Nama di dalam pemeliharaan Tuhan = MUTIARA ALLAH
Nama di dalam Ikhlas yakin = A.U.IBNUL SUHUL
Nama yang Mukarrabun = RAFIKUL A’LA
Perhimpunan Nama Pintu Hijab 10 = MADMANHU
Perhimpunan Pintu Surga 8 atau Nama yang di akui oleh Rasulullah = AMARRULLAH
Nama ARAS yang sebenarnya = ARSISTAWA
Nama untuk menarik Tasbih tidak berhingga = ZAT TISMARULLAH ILAHUL HAK
Nama sebenar – benarnya Nama Ummat atau Nama pada waktu berada dalam kenyamanan =
TISMANCARNULLAH.
Hurup yang zahir pada waktu KUN AWAL = ALIP, NUN, MIM, TA
Nama yang di Muliakan oleh ilmu = ASMAALULLAH
Nama penghulu kitab = SABBIT SABITUL A’LA
Nama penghulu Bidadari = SUKMAAPPLULLAH
Nama penghulu Racun dan Bisa = NUR zabarattin
Nama sebelum zahir = ACHMAD
Nama Zahir = MUHAMMAD
Nama Akhir = AMINULLAH
Nama Rasulullah = ALITULLAH
Nama 99 terhimpun pada nama = NUR SUKMAPULLAH
73 I’tikad terhimpun pada nama = NUR SURIYATULLAH
Perhimpunan Nama 99 Malaikat = ZAT SIRATUL MUSLIMIN
Nama senjata Bathin yang Sakti = NUR MULIYATULLAH
Nama Mahkota Guru = NUR FAJRINULLAH
Nama Singgasana Guru = TAHTAMUL KOHAR MULIA ALLAH
Nama Pembungkus Nur Muhammad = NUR KAMINAN NUR
Arti Syahadat yang sebenar – benarnya =
INUR : 3333 X
I = ( I ) TUBUH ILMU
N = NYAMAN
U = UJUD
R = RASULULLAH ( RASA )
INUT : 7789 X
I = ( I ) TUBUH ILMU
N = NYAMAN
U = UJUD
R = TA’ALA
IRUN : 3379 X
I = ( I ) TUBUH ILMU
R = RASA
U = UJUD
N = NYAMAN
SUCI ALLAH SUCI SIFATKU, SUCI DENGAN TEPAT TEMPATKU, ALLAH BERKENENDAK,
MUHAMMAD BERLAKU.
ZUNUB / ZENABAT :
RAHMATULLAH NIKMATULLAH
LAM MAUJUD ILLALLAH
SIRRULLAH
WUDHU :
1. MUKA = ASTAGFIRULLAH HAL ADJIM 3 X
2. TANGAN KANAN / KIRI = ALLADJI LA ILAHAILLA HUWAL
HAYYUL KAYYUMU WA ATUBU ILAIH 3 X
3. UBUN – UBUN = ASYAHADU ALLA ILLAHAILLALLAH 3 X
4. TELINGA KANAN / KIRI = ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASULULLAH 3 X
5. KAKI KANAN = LA ILLAHAILLALLAH 3 X
KAKI KIRI = MUHAMMADUR RASULULLAH 3 X
6. DO’A = ALLAHU AKBAR 3 X
KETERANGAN TENTANG SEMBAHYANG
1. Pada waktu berdiri : JARI JARI KAKI harus menghadap kiblat.
2. Yang di namakan berdiri betul di dalam sembahyang adalah IBU JARI KAKI KANAN oleh karena itu
tidak boleh terangkat dari sejadah.
3. Pada waktu TAKBIRATUL IHRAM, jari jari tangan jangan lewat dari ujung bawah TELINGA dan tapak
tangan dengan JARI TELUNJUK dan IBU JARI di rapatkan / disatukan lurus menghadap KIBLAT. Pada
waktu mengata TAKBIR yaitu : ALLAH , sampai pada waktu mengata : HU, tidak boleh zahir tetapi disertai
dengan napas masuk sampai ingat.
( I ) YANG TIADA MATI. Pada waktu mengata : AK, bertepatan telapak tangan kanan menggenggam
pergelangan kiri dan ingat akan mnama “ZATTTULAH” pada waktu mengata : BAR, jari manis tangan kire
ke pusat ibu jari tangan kiri ke ulu hati dan hakekat didalam hati / didalam hakekat ingat :
BERDIRI AKU DIDALAM BAITULLAH
Setelah itu tarik napas disertai puji RAHMATULLAH, keluar napas dengan puji NIKMATULLAH, baru
membaca AL-FATIHAH.
4. Setelah menjelang pergantian gerak / rukun ( tuma’ninah ) sesudah membaca bacaan hendaknya terlebih
dulu tarik nafas disertai puji RAHMATULLAH, keluar napas dengan puji NIKMATULLAH.
5. AK didalam Takbir maksudnya adalah pertemuan, jari pada waktu Ruku’ bertepatan tangan bertemu
dengan lutut. BAR, hidung menyentuh sejadah. Kalau sembahyang SUBUH, pada waktu sujud : AK,
Bertepatan HIDUNG menyentuh sajadah, BAR, DAHI menyentuh sejadah.
Pada waktu duduk antara dua sujud :AK tangan Bertepatan menyentuh lutut, BAR, mata melihat kesajadah.
6. Duduk antara dua sujud dan TAHYAT AWAL / TAHYAT AKHIR jari jari tangan tepat di ujung lipatan
lutut.
( JANGAN LEWAT ATAU KURANG )
7. Pada waktu TAHYAT AWAL / TAHYAT AKHIR semua jari jari lurus menghadap KIBLAT Pada waktu
bacaan atau pada waktu mengucap ASYHADU ALLAILAHAILLALLAH, jari telunjuk diangkat lurus, jari
telunjuk turun, ibu jari naik, jadi pada waktu sampai ANNA bertepatan pertemuan ibu jari dengan jari
telunjuk dan ingat << ZAT WAJIBUL UJUD <<.
8. Pada waktu salam, setelah berpaling kekanan kembali dulu kepala ketengah, mata melihat ke ulu hati,
demikian pula pada waktu sesudah berpaling kekiri, kembali ketengah, baru tangn kanan mengusap ubun-
ubun dengan mengucap Syahadat, terus kemuka dengan mengucap Zikir, terus kedada dengan mengata
LAMMAUJUD ILLALLAH.
PERINGATAN
SEMBAHYANG
15. Salam :
KANAN : ASSALAMU ALAIKUM RAHMATULLAH
KIRI : ASSALAMU ALAIKUM NIKMATULLAH
4. Membaca :
• AL-FATIHAH
• AL-IKHLAS
• AL-FALAQ
• AN-NAS
5. NIAT :
SAHAJAKU BERPUASA UNTUK MEMUASAKAN HAWA NAFSUKU DAN UNTUK
MENYEMPURNAKAN PERJALANANKUDARI DUNIA SAMPAI AKHIRAT.
6. Makan Sahur :
7. Berbuka :
1. TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR
2. BERINGAT / MENDUDUKAN DIRI
3. A.I.U
4. BERDO’A
CARA BERFITRAH :
1. TOBAT, SYAHADAT, ZIKIR, TAKBIR
3. INGAT : INUR
4. NIATNYA :
5. SESUDAH MENITIKAN :
SUAMI : RAHMATULLAH
ISTRI : NIKMATULLAH
8. SESUDAH DILUAR :
SUAMI dan ISTRI membaca : TOBAT-SYAHADAT-ZIKIR-TAKBIR
CARA MENCUCI SETELAH BERSETUBUH
AMBIL AIR DENGAN IBU JARI LETAKKAN DI PUSAT
AMBIL AIR DENGAN JARI DITENGAH LETAKKAN DI DUBUR
AMBIL AIR DENGAN JARI TELUNJUK LETAKKAN DI SULBI
AMBIL AIR DENGAN JARI KELINGKING LETAKKAN DI KALAM
SESUDAH ITU BARU CUCI SEMUANYA.
MAKA : SUCI SESUCI-SUCINYA
CARA BER KB
( SUPAYA TIDAK HAMIL )
WADDU WADDI MANI MANIKAM, MADA MADI MATA MATI( diingat / dibaca didalam hati pada
waktu menitik )sesudah di luar, kunci di pusat istri dengan ibu jari tangankanan.
sambil membaca yang diatas.
PEMBUKANYA :
MARRABBUKA MUHAPPAPAH INNI MUHADDADAH.
CARANYA :
SEBELUM BERHUBUNGAN, BUKA DULU DIPUSAT ISTRI DENGAN IBU JARI TANGAN KANAN
SAMBIL MEMBACA PEMBUKA DIATAS, PUTAR KEARAH BERLAWANAN.
AMALAN YANG DIDAPAT GURU PADA MALAM
LAILLATUL QODAR 27 RAMADHAN 1420 H :
AMALANNYA :
– 3 = SIR 33X
– 6 = NYAMAN 33X
– 9 = ARSISTAWA 33X
– 12 = ASMAAPPULLAH 33X
UNTUK MENGHILANGKAN DIRI YANG ZAHIR/ MUHAMMAD
AMALAN
AMALAN-AMALAN
KATA NUR ILLALLAH, Bermula AKU membaca dengan nama ALLAH, Muhammad yang punya amalan,
ALLAH yang mengamalkan, A-HU HA INNALLAHI KUWAL KUWIL, tahu permulaan NUR ALIYA
NUR.
1. AMALAN UNTUK PEMBUKA PINTU HIJAB :
NUR SARRIYA NUR KUDA SEMBRANI 7777x
5. RUMAH RASULULLAH :
NUR MANI ALLAH
NUR MANI ALLAH
( berada diandang-andang Rasulullah, yaitu : SIRRULLAH )
SERASA-SERAHASIA-SINARRULLAH
> HAKKULLAH 7777x
> NURRULLAH 6666x
> ZATTULAH 5555x
ALLAHUMMA YASIRLANA
YA GANNI 3x
ZIARATI MAKKATA WAL MADINATI
YA HABLANA 3x
INNA SAFA’ATI RASULULLAH
AMALAN NAMA NAMA SEMPURNA SUCI
DO’A
DO’A BISMILLAH
DO’A
Catatan :
DO’A FATIHAH DI BACA 7 KALI, BARU DITUTUP DENGAN
<< BIRAHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN >>
DO’A NURRAN
DO’A NUR
ZIKIR HARUM
LA ILLAHAILLALLAH AYATUL KURSI ZIKIR
HARUM MANIKSANI, HAILLALLAH
2. ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
ZIKIR HARUM RASULULLAH
AKU BERNAMA JABARRULLAH
DIGANJAR DI ARAK DI BAITULLAH
3. ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
NUR MUHAMMAD SINARRULLAH
TEMPAT MAKAM KU DI ALAM BARAZH
AKU DI DALAM KERANDA ALLAH
4. ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
SINAR MUHAMMAD AMINULLAH
DI BERIKAN RAHMAT NIKMATULLAH
BARU BERNAMA “ ASMAPULLAH “
5. ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
UMMMAT MUHAMMAD RASULULLAH
DIANTAR DI ANDANG RAHMATULLAH
BARU BERNAMA “ MAR MAR ALLAH “
6. ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
MUHAMMADAN RASULULLAH
ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
BI ADJDADI ILMULLAH
7. ALLAH LA ILLAHAILLALLAH
MUHAMMAD RASULULLAH
MUSTAFA KA’BAH ALLAH
AYATUL KALAMULLAH
BARU BERNAMA << INTAN SARIKULLAH.
Wajib kiranya sahabat AM mengetahuinya.. sejauh mana makna dan dalam pemakaian kalimah Tauhid LA
ILAHA ILLA ALLAH.
Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah dinamakan ISLAM. yang asalnya demikian Firman Allah :
WA’TASHINU BIHABILLAHI SAMI’AN WALA WALA TAPARRAQU.
Artinya: Berpeganglah kamu kepada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.
Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik,nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun,nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
1. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan katanya tiada lidahnya, maka kafirlah orang itu
pada zahirnya dan selamanya pada bathinnya.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik hatinya, maka kafirlah
ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya, maka orang mu’miniah
ia dengan se-benarnya mu’min.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LAILAHAILALLAH,
maka orang itu WALI ALLAH.
AL FATIHAH 3X
Ashaduanna syaidina wabiana fatihah…
Assalamualaikum rijal gaib 3X.
ila hadratin khususan syeh abdul qodir jailani Alfatihah 10X.
ila hadratin khususan syeh abu bakar as sidiq latut rikuhul muqobir 333X.
Alfatihah 3X
Al ikhlas 3X
Alfalaq 3X
An nas 3X
Ayat Kursi 3X
walayaubana illa makataba lahu lana hua maulana wallahu fayatawakkal muttakilun 3X.
Nawaitu saifa minallah ta’ala lillati 3X.
Inilah risalah singkat menjelaskan tentang martabat 7 (tujuh). Karena Martabat 7 (tujuh) itulah tahkiknya
faham Ma’rifat atau sempuna bagi Aulia Allah yang semuanya mempunyai keramat besar dalam sejarah
Mazhab Ahlul Sunnah Waljama’ah yang 4 (empat).
Adapun yang mula-mula menyusun martabat 7 (tujuh) itu ialah SYEH AHMAD KUSASI BIN
MUHAMMAD AL MADANI WALI KUTUB RABBANI RIJALUL SHAID yang masyur itu. Kemudian
diteruskan lagi oleh murid-muridnya yang bernama SYEH ABDURRAUB, SYEH MUHAMMAD SEMAN
dan lain-lainnya yang semuanya berderajat Wali Kutubburrabbani.
Adapun marabat 7 (tujuh) itu adalah berdasakan hukum AKLI dan NAKLI, untuk memahami Rahasia
kebesaran Nabi kita Muhammad SAW yang sebenar-benarnya karena himpunan segala rahasia Allah itu
adalah terhimpun pada Wujud diri Nabi kita yang bernama Muhammad dan kezahiran Nabi kita itu menurut
kezahiran manusia biasa dengan beribu berbapak dan sebagainya.
Adapun arti martabat itu ialah tingkatan kezahiran rahasia Allah Ta’ala dan bersusun:
1. Martabat AHDIAH
2. Martabat WAHDAH
3. Martabat WAHIDIYAH
4. Martabat ALAM ARWAH
5. Martabat ALAM MISAL
6. Martabat ALAM ZASAM
7. Martabat ALAM INSYAN.
MARTABAT AHDIAH
1. MARTABAT AHDIAH
Martabat Ahdiah bermakna Keesaan dan hukumnya LAA TA’AIN. Artinya : Tiada ada sesuatu wujud yang
terdahulu adanya, oleh karena itu hanya dinamakan “AL HAQ” artinya : Keesaan Kesempurnaan Semata-
mata.
Seperti Hadis Nabi SAW “ WAKA HALLAHUWALA SYIUM MA’AHU”
Artinya : Adalah Allah itu Maha Esa dan tiada ada lainnya sertanya.
Maka martabat Ahdiah itu bukanlah bermakna bahwa ada sesuatu wujud yang terdahulu adanya daripada
Nur Muhammad atau wujud yang maujud adanya Nur Muhammad, tetapi adalah untuk menolak adanya
Itikad yang menetapkan bahwa ada lagi suatu wujud yang mengujudkan Nur Muhammad. Jadi jelasnya
martabat 7 ya’ni Martabat Ahdiah itu adalah bermakna pengakuan kepada Ke Esaan, Kebesaran dan
Kesempurnaan Nur Muhammad itu semata-mata. Oleh karena itu Martabat yang sebenar-benarnya adalah 6
(enam) saja. Dan bukan 7 (tujuh), sejalan dengan ayat “FII SIT TATIAIYA MIN SUMMASTAWA’ALAL
‘ARSII” artinya :Kesempurnaan kejadian semesta alam adalah di dalam 6 (enam) masa.
Kemudian sempurnalah kebesaran Allah pada kejadian ARASY yang Maha Besar itu, menurut hadis sahih
“bahwa masa yang terakhir yakni kejadian sempurnalah kejadian Nabi Adam”, dengan ditempatkan di atas
muka bumi.
Adapun hakikat ARASY yang sebenarnya menurut faham Ma’rifat yang tahkik adalah terkandung pada
isyarat-isyarat huruf Nabi Adam itu sendiri, ialah Alif dan Dal itu mengisyaratkan kepada “AHMAD” dan
“MIM” itu mengisyaratkan pada “MUHAMMAD”.
Oleh karena itu pada hakikatnya kezahiran Nabi Adam itu adalah menjadi Wasilah Ja’ani menjadi jalan bagi
kezahiran kebesaran Nabi kita yang bernama Muhammad itu sendiri.
Di dalam tafsir yang ma’I’tisar kebesaran Nabi kita yang bernama Muhammad itu telah berwujud suatu sinar
yang sangat menakjubkan pada nabi dan rasul-rasul yang terdahulu dan bahkan kebesaran itulah yang telah
menjadi MU’JIZAD bagi Nabi-nabi terdahulu, maka kebesaran itulah diisyaratkan dengan “ANNUR” di
dalam AL QUR’AN, dan ANNUR itu bukanlah bermakna cahaya, tetapi bermakna Keluasan, Kesempurnaan
yang tiada terbatas dan tiada terhingga.
MARTABAT WAHDAH
Adapun Martabat Wahdah bermakna wujud yang awal yang tiada ada permulaannya dan hukumnya
“TA’INUL AWWALU” artinya : wujud yang terdahulu adanya daripada segala wujud yang lainnya, lagi
tiada ada permulaannya. Itulah yang dinamakan HAIYUN AWWALU, HAIYUN AZALI, HAIYUN IZZATI,
HAIYUN HAKIKI, yakni bersifat HAIYUN yang sebenar-benarnya QADIM yang NAFSIAH, SALBIAH,
MA’ANI dan MANAWIAH, ZALAL, ZAMAL, QAHAR, KAMAL, itulah hakikat kebesaran Nabi kita itu
yang bernama Muhammad Rasulullah Sallahu’alaihi Wasallam.
Maka Kandungan nama Muhammad itulah yang dinamakan dengan Wahdah. Yang menjadi jumlah dan
himpunan AF’AL, ASMA, SIFAT, ada pun ZAT hanyalah bagi MA’LUM yakni Sendirinya.
ILLAH tidak lain, dan dinamakan HAWIYYATUL’ALAMI” artinya : Sumber segala kejadian semesta alam
ini, dan dinamakan HADRATUS SARIZ artinya :Kebesaran yang dipandang pada tiap-tiap yang maujud
pada alam ini, itulah yang diisyaratkan dalam Al Qur’an “NURUN’ALA NURIN” artinya : Nur yang sangat
dibesarkan pada semesta alam ini, yakni Nur yang hidup dan maujud pada tiap yang hidup sekalian alam ini
atau Nur yang hidup dan menghidupkan.
Kebesaran hakikat Muhammad itulah yang sebenarnya dipuji dengan kalimah ALHAMDU kerana
kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itulah yang diisyaratkan oleh kalimah ALHAMDU itu, yakni
“ALIF” bermakna ALHAQ artinya KEESAAN, KEBESARAN NUR MUHAMMAD, tajallinya ROH bagi
kita. “LAM LATIFUM” artinya Kesempurnaan Nur Muhammad, tajallinya NAFAS bagi kita, “HA”
HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat Nur Muhammad, tajallinya HATI, AKAL, NAFSU,
PENGLIHAT, PENDENGAR, PENCIUM, PENGRASA dan sebagainya bagi kita. “MIM” MAJIDUN
artinya Kesempurnaan Safa’at Nur Muhammad, tajallinya bagi kita : IMAN, ISLAM, ILMU, HIKMAH dan
sebagainya. “DAL” DARUSSALAMI artinya Kesempurnaan Nikmat Nur Muhammad, tajallinya bagi kita :
KULIT, BULU, DAGING, URAT, TULANG, OTAK, SUMSUM.
Maka itu adalah tajallinya bagi diri yang bathin, adapun tajalli bagi diri yang zahir adalah “ALIF” bagi kita,
“LAM” dua tangan bagi kita, “HA” badan bagi kita, “MIM” Pinggang bagi kita dan “DAL” dua kaki bagi
kita. Itulah yang diesakan dengan “ASYAHADU” yakni :
Fahamnya ialah “ADAM” adalah nama adab atau nama syari’at atau nama hakikat, atau nama kebesaran
bagi kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD. Dan MUHAMMAD adalah nama keesaan yang
menghimpunkan akan nama Adam dan nama Allah.
Salam Sahabat AM dimana pun saja berada,mohon diperhatikan dan disimak baik2 tentang penjelasan
Rakam di Diri Insan.
Bismillahi=ahdah,rahmani=wahdah=rahiim=wahdiyah
1.kepala-alhamdulillah leher-rabbilalamin
2.pundak kanan-arrahmani pundak kiri-rahiim
3.tubuh-maliki yaumiddin
4.tgn knn-iyakanabudu waiyakanastaiim tangan kiri-ihdinasirotallmustakim
5.kaki knn-sirotalladzinaa anamtaalaihiim
6.kaki kiri-ghoirillmaqhdubi alaihiim waladdholiimm.
7.sulbi-amiiin.
Kepala-keleher kiri=maqom Allah kepala-keleher knn=alam Ruh pundak-pinggang kiri=maqom Muhammad
pundak-pinggang knn=alam Mitsal pinggang-kaki kiri=maqom Adam pinggang-kaki knn=alam ihsan.
Inilah yg disebut Rakam diri,yaitu Martabat tujuh,sebagaimana Rahasia Esa-Nya Dzat dan
Sifat,NURULLAH NUR ILAHI RABB Dan Nur MUHAMMAD disebut kan dlm Paham Al-fatihah dalam
kitab Barencong yaitu ;
Adapun yg dinamakan Paham Alfatihah: ALHAMDULILLAH-Yaa Muhammad,sembahyangmu itu aku jua
memuji diriku. RABBIL ALAMIN-Yaa Muhammad aku tahu lahir batinmu. ARRAHMANIRRAHIIM-yaa
Muhammad,yg membaca fatihah itu,aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN-Yaa
Muhammad,engkau jua ganti pekerjaanku,karena engkau tiada lain aku. IYAKANABUDU
WAIYYAKANASTAIN- Yaa Muhammad,tiada yg sembahyang hanya aku dan ghaib aku jua kerja sendirian.
IHDINASSYIROTOL MUSTAQIM-Yaa Muhammad,tiada yg mengetahui akan aku,hanya engkau jua.
SYIRROTOLLAZINA AN AMTA ALAIHIM-Yaa Muhammad,tiada aku marah aku kasih padamu dan
sekalian umatmu.Akumengatakan rahasiaku padamu dan engkau katakan rahasiamu pada sekalian umatmu.
WALADHDHOLLIN-Yaa Muhammad,jika engkau kekasihku,maka tiada rahasia Ku sekaliannya padamu.
AMIN-yaa Muhammad,engkau ganti Rahasiaku,Allah nama bagi Zat tuhan yg qadim.
Demikian adanya,silakan di share kepada sahabat muslim lainnya agar sekiranya mengetahui dan mendekati
paham.
SALAM HAKIKAT.
Sesungguhnya puncak segala puncak ilmu Ma’rifatullah ialah mereka yang telah kembali kejalan Syariatullah..
Yaitu Mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan yg sesuai oleh tuntunan Ajaran yang dibawa oleh
Baginda Muhammad Rasulullah salallahu alaihi wasallam.
Inilah hasil yang diperoleh daripada mereka yang menjalani perjalanan syariat,tharikat, hakikat dan Ma’rifat..yang
secara langsung maupun tidak langsung telah dianugerahkan oleh Allah berupa 20 Karomah didunia dan 20 karomah
di akhirat yang semuanya itu adalah karunia dariNya juga sebagai tanda cintaNya Allah Subhana Wataala kepada
kekasihNya yang juga bergelar Waliyullah.
Hasil yg dicapai inilah dengan sendirinya menjadikan hamba yang dikasihiNya tsb menjadi Tawadhu, Sabar, Wara,
Fakir inilah yang sebenarnya pengertian Tasawuf sejati hakiki lagi Azali.
Sikap tingkah laku dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dapat dilihat dari penyampaian Ilmu dan Ahlak serta
Adab mereka yang semua itu mempunyai dasar Akidah dan keyakinan yang kokoh tak tergoyahkan, yaitu ;
1. Mahabbah/Cinta Kepada Allah.
Sebagai mana berkasih sayang dengan kekasihnya maka apapun akan dia Korbankan..sekalipun Nyawa taruhannya.
2. Takut kepada Allah, yakni sebagaimana jika ada kesalahan sedikit pun mereka takut akan murkaNya Allah.
3. Penuh Harap, tentunya seorang kekasih berharap akan kedekatan perjumpaan dan kemesraan kepada kekasihNya.
Sahabat Am…
Jika sedemikian harapan akan hasil dan pencapaian dalam mendalami ilmu Tasawuf ini, Insya Allah tiada bersalahan
dalam kehidpuan dunia serta tiada takut dan gentar lagi dalam menghadapi sakarutul maut yaitu kematian..karna
kematian adalah jalan perjumpaan menuju Allah yang Nyata.
Demikian..
Pantun Hakikat
Hilangkan Keakuanmu
Kalau Engkau Sudah Bertemu
Allah Itu Tiada Tentu
Yang Ada Itu Hanyalah Kamu.
Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut qur’an tiada seorang makhluk
sanggup menghalang
jangan peduli ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan.
Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan khalikul alam.
TUHAN ALLAH ADA BERPERI
SETIAP INSAN HARUS DIBERI
ASAL TUAN SUDI MENCARI
TUHAN ALLAH DIDALAM DIRI
SYUHUD BATIN
Bismilahirahmanirahim
Rasul, yang berarti “turunnya” Tuhan ke dunia, yakni “bersatunya” kesadaran Muhammad dengan Nur
Muhammad, terjadi pada laylat Al-Qadr (Malam Kekuasaan), yang terang cahayanya melebihi seribu bulan.
Allah dan Nabi Muhammad bertemu dalam “Rasul” yang dijabarkan dalam Risalah, atau Wahyu, yakni Al-
Quran. Inilah cahaya petunjuk (Al-Huda) yang menerangi kegelapan alam, yang memisahkan (Al-Furqan)
kebatilan atau kegelapan dengan kebenaran atau cahaya. Karena itu Al-Quran sesungguhnya adalah
manifestasi “kehadiran penampakan” Allah di dunia ini. Sayyidina Ali karamallahu wajhah dalam Nahj Al-
Balaghah mengatakan “Allah Yang Mahasuci menampakkan Diri kepada hamba-hamba-Nya dalam firman-
Nya, hanya saja mereka tidak melihatnya.” Imam Ja’far, cucu Rasulullah saw, juga mengatakan,
“Sesungguhnya Allah menampakkan Diri-Nya kepada hamba-hamba-Nya dalam Kitab-Nya, tetapi mereka
tidak melihat.”
Di sisi lain, sebagai manusia yang mengandung unsur tanah dan air, Muhammad memperoleh sisi
kemanusiaannya. Dia makan, minum dan menikah. Faktor ini amat penting karena menunjukkan bahwa
walau Muhammad adalah manifestasi, atau tajalli sempurna, insan kamil, dari Allah, tetap saja Muhammad
bukanlah Allah. Atau, dengan kata lain, yang dimanifestasikan bukanlah Prinsip yang bermanifestasi, dan
karenanya tidak ada persatuan antara manusia dan Tuhan dalam pengertian panteisme. Kedudukan manusia
paling tinggi justru dalam realisasi penghambaannya yang paling sempurna, abd, “abdi”—gelar yang hanya
disebut oleh Allah bagi Muhammad Saw.
Al-’abd adalah “Hamba” atau abdi yang sepenuhnya pasrah kepada Allah. Seorang abd hidup dalam
kesadaran sebagai seorang abdi Allah. Abd dicirikan oleh keikhlasan. Karenanya, penghambaan sejati bukan
lantaran kewajiban atau keterpaksaan. Dalam pengertian umum, kegembiraan seorang hamba adalah ketika
dia dimerdekakan oleh tuannya. Tetapi ‘abd merasakan kegembiraan tatkala ia menjadi hamba (Allah).
Derajat ‘abd adalah derajat tertinggi yang bisa dicapai manusia, dan karena itu Allah menyandingkan
kerasulan Nabi Muhammad Saw dengan ‘abd—”Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah ‘hamba’
dan Rasul-Nya.” Ketika mengundang Rasulullah saw di malam mi’raj, Allah menyebutnya dengan gelar
“hamba”—Mahasuci Allah yang memperjalankan hamba-Nya di kala malam (QS. 17:1)—dan ini sekaligus
menunjukkan kebesaran kualitas ‘abd, sebab hanya ‘abd-Nya-lah yang berhak mendapat undangan langsung
menemui-Nya di tempat di mana bahkan Malaikat Jibril pun terbakar sayap-sayapnya. Dalam tingkatan yang
paripurna, hamba yang ingat akan menjadi yang diingat, yang mengetahui akan menjadi yang diketahui, dan
yang melihat akan menjadi yang dilihat, yang menghendaki menjadi yang dikehendaki, dan yang mencintai
menjadi yang dicintai, karena ia sudah fana pada Allah dan baqa dengan baqa-Nya, dan ia menghabiskan
waktunya untuk memandang kebesaran dan keindahan-Nya terus-menerus, seakan-akan dirinya pupus,
seakan dia adalah Dia (Allah). Ini adalah maqam seperti yang disebutkan dalam hadis Qudsi: … “(Aku)
menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar, penglihatannya yang dengannya dia melihat,
menjadi tangannya yang dengannya dia memegang, menjadi kakinya yang dengannya dia berjalan, dan
menjadi lidahnya yang dengannya dia bicara.” Jadi jelas bahwa derajat tertinggi adalah pada kehambaan,
sebab hanya hamba sejatilah yang akan “naik” menuju Tuhannya. Dan pada sang hamba sejatilah Allah
“turun” untuk menemuinya. Ini adalah misteri mi’raj.
Tatkala manikam itu sampai 40 hari lamanya didalam tara’ib perempuan, maka berhentilah darah haid yang
biasa dialami oleh seorang perempuan. Hal ini dikarenakan sebab tertutupnya peranakan oleh manikam tadi.
Baru setelah 4 bulan manikam itu berada didalam rahim, ia bernyawa(bergerak). Darah haid yang berhenti
karena tertutup oleh manikam, pada bulan kelima menjadi tembuni (ari-ari).
Peristiwa ini seluruhnya berlangsung didalam rahim. Dan tatkala sampai pada masanya lahir, maka darah
haid yang berhenti pada 40 hari sebelum manikam itu bernyawa(bergerak) itulah yang
akan menjadi darah nifas. Manikam yang dikandung oleh perempuan pada masa:
1 hari 1 malam : pujinya Hu
3 hari 3 malam: pujinya Allah
7 hari 7 malam: pujinya Innallah
40 hari 40 malam: pujinya Turobbunnur
4 bulan 4 hari: pujinya Subhanallah
6 bulan 6 hari: pujinya Alhamdulillah
8 bulan 8 hari: pujinya Allahu Akbar
9 bulan 9 hari: pujinya Inna ana amanna
Inna: Sessungguhnya
Ina: Saya (Aku)
Amanna: (aman(Iman).
Perlu saudara ketahui bahwa mati ada tiga macam. Mati hidzi,yaitu mati yg berpulang kerahmatullah. Mati
maknawi yaitu mematikan diri sebelum mati yg sebenarnya dan mati suri.. sdh maklum adanya.
Jdi pertanyaan diatas yg kita bahas adalah mati maknawi yaitu mematikan diri sebelum mati.
Disini berlakulah keadaan pada fan afal fana asma fana sifat fana zat.
Yaitu melepas segala keAkuan diri bahwa tiada yg ada hanya Allah intinya laa maujud bihaqqi ilallah.
Yg demikian disebut;
La qadirun,tiada kuasa Kan sesuatu
La muridun,tiada berkehendak akan sesuatu.
La alimun,tiada ilmu akan sesuatu.
La hayyun ,tiada yg hidup akan sesuatu.
La samiun,tiada yg mendengar akan sesuatu.
La basirun,tiada yg melihat akan sesuatu. Dan
La muttakalimun,tiada yg berkata-kata akan sesuatu kecuali Allah.
Tidak akan kenal Allah jika tidak kenal Muhammad. Tidak akan bertemu Zat Wajibal wujud jika tidak
melalui muhammad. Dan tidak akan terbuka hijab jika tidak Muhammad.
Nur disini bukan berarti cahaya seperti paham umumnya. Melainkan mempunyai arti dan makna diatas
segalanya.
Salam Mahabbah..
————————————-
(Sumber: Guru Sekumpul, Mtp)
Memahami ilmu Ma’rifatullah kita harus memulainya dari ma’rifatunnafs mengenal diri terlebih dahulu
barulah naik ketingkat pemahaman ma’rifatullah, terkadang ada diantara kita ingin belajar ma’rifatullah
tanpa memulai pemahaman terlebih dahulu tentang hakikat diri akhirnya dia tdk akan menemukan apa2
kecuali kebingungan dan kerancuan dalam pikiran, mustahil ada seseorang bisa memahami ma’rifatullah
sebelum memahami dirinya dalam tingkat pengenalan diri terlebih dahulu.
Dalam Hadits Qudsi disebutkan : Ya Muhammad Aku jadikan alam ini karena engkau dan Aku jadikan
engkau karena Aku maka engkau inilah sebenar-benar Rahasia Aku dan engakau itu tiada lain daripadaKu.
Mengenal diri dan mengenal akan asal kejadian diri adalah jalan dasar dalam memahami ilmu Tasawuf.
adapun sebagian Tarikat lainnya juga bisa dengan jalan memahami sifat 20 yang ada pada haq Allah dan
yang ada pada diri dan inilah Sifat dua puluh bagi Allah :
Martabat AHDAH:
-Sifat Nafsiah > Wujud
-Sifat Salbiah > Qidam, Baqa’, Mukhalafatulilhawadis, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniah.
Martabat WAHDAH
-Sifat Ma’aniy > Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
Martabat WAHIDIAH:
-Sifat Ma’nawiyah > Qodirun, Muridun, Alimun, Hayun, Sami’un, Bashirun, Mutakalimun.
Penjelasan:
Martabat Ahdah itu ALLAH (Dzat yg rahman dan rahim).
Martabat Wahdah itu MUHAMMAD (ruh idhafi).
Martabat Wahidiah itu ADAM (jasad), Maka Hakekat Allah hidup tiada mati Hakekat Muhammad Haq diri
Allah Hakekat Adam tiada diriku Allah yg ada.
Dan Sifat 20 gugurnya ada pada diri kita :
Wujud-Tubuh kita,
Qidam-Daging kita,
Baqa’-Tulang kita,
Mukhalafatu lilhawadis-Urat kita,
Qiyamuhu Binafsihi-Dzat dan Sifat kita, Wahdaniah-Hati kita,
Qudrat-Kaki kita,
Iradat-Sumsum kita,
Ilmu-Pengetahuan kita,
Hayat-Hidup kita,
Sama’-Telinga kita,
Bashar-Mata kita,
Kalam-Lidah kita,
Qodirun-Sulbi kita,
Muridun-Otak kita,
Alimun-Jantung kita,
Hayyun-Darah kita yang hidup,
Sami’un-Empedu kita,
Bashirun-Limpa kita,
Mutakallimun-Lidah kita.
Maka Jadilah yang dikatakan “Rahasia Muhammad” itulah yang sebenar-benarnya tiada lain daripada
kezahiran 5 Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “LAA” yaitu ; Wujud, Qidam, Baqa’, Mukhallafatuhu
Lil Hawadith, Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi.
Dan yang dikatakan “Nyawa Muhammad” itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran 6 Sifat
ALLAH yang dinamakan kalimah “ILAHA“ yaitu ; Sama’, Bashar, Qalam, Sami’un, Bashirun,
Mutakallimun.
Dan yang dikatakan “Hati Muhammad” itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran 4 Sifat
ALLAH yang dinamakan kalimah “ILLA“ yaitu ; Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat.
Dan terakhir yang dikatakan “Tubuh Muhammad” itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran
Lima Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ALLAH“ yaitu ; Qadirun, Muridun, Alimun, Raji’un
Wahdaniat.
Maka inilah yang sebenar nyata senyatanya kenyataan tajalli Allah ta’ala (tempat Tuhan berkelakuan) pada
Muhammad :
Tajalli Hayat Allah kepada Ruh Muhammad maka Insan itu hidup dengan sendirinya..
Tajalli Ilmu Allah kepada Hati Muhammad maka Insan itu tahu dengan sendirinya..
Tajalli Qudrat Allah kepada Tulang Muhammad maka Insan itu kuasa dengan sendirinya..
Tajalli Iradat Allah kepada Nafsu Muhammad maka Insan itu berkehendak dengan sendirinya..
Tajalli Sama’ Allah kepada Telinga Muhammad maka insan itu mendengar dengan sendirinya..
Tajalli Bashar Allah kepada Mata Muhammad maka Insan itu melihat dengan sendirinya..
Tajalli Kalam Allah kepada Mulut Muhammad, maka Insan itu berkata dengan sendirinya.
Rahasia Ma’rifat
Inilah ilmu rahasia Makrifat Allah Ta’ala, dari pada dunia,datang dari pada akhirat.
Engkau itu sampai kepadaKu, “Hai hambaKu yang Aku cintai.”
Maha suci Aku beserta engkau jikalau engkau berada di dalam AKU.
Maka lenyaplah engkau di dalam kosong.
AHMAD itulah yang disebut diri yang gaib.
MUHAMMAD itulah yang disebut diri yang dzahir.
Berkata Nabi SAW “Ikuti aku.. ikuti aku…”
Kalau engkau tiada mengikuti maka engkau adalah ‘sesat’.
Sebab itulah kami ajarkan kalimat Tauhid
“LAA ILLAHA ILLALLAH”
Sebab itulah kami perintahkan kalimat Syahadat
“ASYHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADDARASULULLAH”
Jikalau engkau itu berpegang pada keduanya maka selamatlah engkau dunia dan akhirat.
Dan engkau di dalam mukmin yang sebenar-benarnya. Bahwasanya,
– Kalimat Tauhid itu ialah maqam Ruh yang tiada lupa ia kepada yang menjadikannya setiap saat.
– Kalimat Syahadat itulah yang menyempurnakan apa-apa yang di perintahkan oleh nabi Muhammad SAW.
Maka engkau itu rindu selalu kepadaKu yang menjadikan semesta alam.
Itulah yang disebut engkau bertubuh ‘NURULLAH’’
Itulah yang disebut lenyap dengan AKU.
Asal engkau yang Aku jadikan mula-mula adalah satu rahasia
Nur, yang disebut Nur Dzat. Nur Dzat menjadi Diri, kemudian
diri engkau gaib di dalam Nur Allah, kemudian gaib lagi yang
disebut kosong.kemudian berkata di dalam Kun, Kun itulah yang disebut Alif, Alif itulah yang disebut Diri, Maka
gaiblah Alif itu menjadi Laisa, lalu berkatalah Ia HAQ.
Yang Haq itulah yang disebut tiada berujud dan tiada bernama.
maka engkau itu yang dinamakan AKU, sebab itu bukan diluar bukan di dalam.
Sehingga meliputi Aku semesta sekalian alam. Maka Laisa-lah Aku didalam diri engkau itu. Jikalau engkau
mengenakan Aku, maka engkau itu adalah di dalam kalimahKu.
Sesudah engkau di dalam kalimahKu, Maka engkau itu bertubuh Syahadat dan
Sesudah bernama syahadat,Maka engkau itu bernama Muhammad
Jikalau engkau sudah bernama Muhammad dzahirnya maka batinya itu bernama Ahmad lalu sesudah bernama
Ahmad, maka engkau itu gaib dengan HU
Maka Akulah itu.
Engkau dengarkan bunyi di dalam tubuh engkau yang berbunyi ‘Wujud Dzat’
Wujud itu berbunyi HU dan Dzat itu berbunyi ALLAH, Oleh karena itu yang bunyi hanya kosong, maka kosong itu
maknanya fana, hanya diriNyalah yang ada.Yang beserta melihat dan mendengar, Semuanya lenyaplah di dalam yang
KOSONG.
Muhammad itu ada dua rupa, yakni ada dua rupa dia atau ada dua Ma’na :
Muhammad yang bermakna QADIM AZALI, itulah diri Muhammad yang pertama, yang tidak ada AL MAUTU/mati
padanya selama-lamanya, jelasnya bahwa Muhammad diri yang pertama kita itu. Itulah yang awal NAFAS yang akhir
SALBIAH, yang zahir MA’ANI dan yang bathin MA’NAWIYAH.Muhammad yang bermakna Abdullah Insanul Kamil itulah
diri Muhammad yang kedua, nama yang harus baginya, bersifat manusia biasa yang berlaku padanya “SUNNATU
INSANIAH, KULLU NAFSIN ZA IKATUL MAUT”
Dalam pada waktu itu wajib kita meng’itikadkan bahwa jasad nabi kita itu adalah QADIM IDHOFI, yaitu tidak rusak
selama-lamanya dikandung bumi. Seperti hadis sahih AL BUKHARI/riwayat BUKHARI : “INNALLAHA AZZA WAJALLA
HARRAMA’ALAL ARDHI AIYA KULLA AZSADAL AMBIYA” artinya : Bahwasanya Allah Ta’ala yang maha tinggi telah
mengharamkan akan bumi, bahwa bumi itu bisa menghancurkan akan jasad para nabi-nabi. Maka tahkiknya faham
kedua walikutub itu, supaya kita jangan terlihat dengan faham Nasrani, dengan Yahudi dan sebagainya. Maka kita
tetapkan dahulu faham kita ialah :
Bahwa pada hukum adab, Nabi kita Muhammad yang Muhammad itu adalah manusia biasa seperti kita, hanyalah
dilebihkan ia dengan kerasulan.Bahwa tiap-tiap manusia itu sendirinya baik pada hukum akal dan pada hukum nakli,
ada mempunyai dua macam diri yakni diri pertama atau diri hakiki ialah Rohani, dan diri yang kedua yaitu diri Majazi
ialah Jasmani, dan diri yang kedua atau diri jasmani itu karena kemuliaan bagi Rasulullah dinamakan INSANUL
KAMIL.Bahwa diri Hakiki yang bermakna Rohani itulah yang bernama Muhammad. Itulah yang Qadim Azali, Qadim
Izzati, Qadim Hakiki, itulah makna yang dirahasiakan yang menjadi keesaan segala sifat kesempurnaan yang 99
(sembilan puluh sembilan) itu. Jalannya kebesaran wujud Roh Nabi kita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah
“HUALLAH” jadi makna Muhammad itu Tahkiknya adalah “AINUL HAYATI” yakni wujud sifat yang hidup dan yang
menghidupkan. Maka itulah yang diisyaratkan dengan kalimah “LA ILAHA ILLALLAH” dan yang dibenarkan dengan
kalimah “ALLAHU AKBAR” dan yang dipuji dengan “SUBBHANALLAH WALHAMDULILLAH” dan sebagainya lagi. Itulah
yang dipuji dengan “ALHAQ QULHAQ” oleh seluruh malaikat-malaikat MUKARRABIN menurut tafsir yang
me’itibar.Bahwa diri Majazi yang bermakna Jasmani, itulah yang bernama Insanul Kamil. Itulah Muhammad majazi,
yakni Muhammad yang kedua yang menempuh ALMAUTU pada adab, tetapi jasad Nabi itu adalah Qadim Idhofi.
Jasad Nabi kita itulah diisyaratkan oleh ayat AL QUR’AN “PADABA RAKALLHU AHNAUL KHORIKIM” artinya : Maha
Sempurnalah Sifat Allah pada Kezahiran Wujud yang sebaik-baik rupa kejadian itu”. Dan diisyaratkan Hadis Qudsi
“ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDI” artinya : Kezahiran sifat kesempurnaan Allah itu adalah maujud pada hakikat
kesempurnaan seorang hamba yang bernama Muhammad Rasulullah itu. Yakni maujud dengan rupa Insanul Kamil,
maka rupa wujud Insanul Kamil itulah yang diisyaratkan oleh AL QUR’AN dengan “AMFUSAKUM” artinya : Wujud Diri
Kamu Sendiri, yakni “WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUN” artinya : Dan yang diri kami berupa wujud insan itu
apakah tidak kamu pikirkan. Yakni yang menjadi diri hakiki atau diri pertama pada insan itu.
Pada hakikatnya adalah kebenaran dan kesempurnaan Roh Nabi kita yang bernama Muhammad itu semata-mata,
dan diri kedua itupun tidak lain karena itulah dinamakan insan yakni yang kedua, atau rupa Muhammad yang nyata,
yang nasut, maka kebenaran Roh Nabi kita yang bernama Muhammad itulah yang diisyaratkan oleh Al Qur’an
“ALLAHU NURUSSAMA WATIWAL ARDHI” artinya :Kebenaran Nur Allah itu ialah Maujud di langit dan di bumi. Dan
ayat seterusnya “NURUN ‘ALA NURIN” artinya : Nur yang hidup dan yang menghidupkan atas tiap-tiap wujud yang
hidup pada alam ini.
Hakikat Agama
Awaluddin Ma’rifatullah berarti Awal-awal Agama mengenal/kenal Allah.. bukan berarti awal Islam/ber
Islam mengenal Allah.. bukan yaa itu salah.
Maksud awal agama mengenal Allah ialah mengetahui maksud tujuan akan Arti dasar Agama. di agama
inilah letak Aqidah dan keyakinan diri barulah mengenal Allah Rabbil Alamin namun belum Ber-Islam.
Agama berisyarat dengan 3 hal yaitu Alif Gain/agen Mim.
-Alif menyatakan Unsur utama dalam berakidah yaitu Zat wajibal wujud Allah Ta’ala.
-Gain/agen menyatakan pelaksana unsur utama sekaligus Sandaran kejahiran 4 Sifat Zat Sifat Asma Af’al
unsur utama tsb yaitu Insan.
-Mim menyatakan Perantara dari unsur pertama yaitu Muhammad.
Maka ketiga kesatuan Inilah dinamakan Agama.
Kenapa diri Sering sahabat baca bahwa kedudukan Adam itu adalah dosa besar dan selama Adam masih
melekat pada diri selamanya itu engkau bergelimang Dosa.
dalam itibar ialah Agen/Gain dalam huruf hijayah terdapat titiknya. hanya menghilangkan titik Agen/gain
menjadilah ia Ain yg Hakikatnya ialah menghilangkan keakuan pada diri.
wala qadirun wala muridun wala alimun wala hayyun wala samiun wala basirun wala muttaqalimun.. tiada
yg kuasa tiada yg berkehendak tiada yg mengetahui tiada yg hidup tiada yg mendengar tiada yg melihat dan
tiada yg berkata-kata semuanya itu Allah lah yg punya.
jadi tiada lagi diri ini.. dan jgn pernah lagi beraku-aku lagi semua Allah,Allah semuanya.
maka jalan inilah disebut Awaluddin Ma’rifatullah.
Perkara ini barulah beragama belum ber ISLAM
Bismillaahirrahmaanirrahiim
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan haq bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan
kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keutamaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan
keagungan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kebesaran bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan
keindahan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kesempurnaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan
dengan kewibawaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kedudukan bismillaahirrahmaanir-rahiim,
dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keperkasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim,
dan dengan kebesaran bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan pujian bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan
dengan cahaya bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan
dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim dan dengan keberkahan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan
dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuatan, dan dengan kekuasaan
bismillaahirrahmaanir-rahiim, angkatlah kemuliaanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan
berikanlah aku rizqi yang tak disangka-sangka datangnya dengan keutamaan-Mu dan kemuliaan-Mu, wahai
DZat Yang Dia kaf ha ya ‘ain shad ha mim ‘ain sin qaf (hanya Allah yang tahu arti sesungguhnya kalimat-
kalimat itu) dan aku memohon dengan kebesaran kemuliaan-Mu, dengan kebesaran kewibawaan-Mu,
dengan keperkasaan keangungan-Mu, agar Engkau menjadikanku tergolong hamba-hamba-Mu yang shalih
(yang tidak ada perasaan bersedih hati), dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara yang
pengasih. Dan aku memohon agar Engkau senantiasa melimpahkan rahmat kepada junjungan kami, Nabi
Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad.
Wirid basmalah ini dari Sultanul aulia Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang disebutkan dalam kitab Ash-
Shalawat wa al-Awrad.
Keramat Al Fatihah
Bismillaahirrahmaanirrahiim..(Alhamdulillaahi rabbil‘aalamiin)
munawwiri abshaaril‘aarifina binuuril ma’rifati yaqiini jaadzibi azimmati asraaril muhaqqiqiinabijadzabaatil qurbi
wattamkiin,faatihi aqfaali qulubil muwahhidiin bifaatihatittawhiidi wal fathil mubiin,alladzii ahsana kulla syay in
khalaqahu wabada-a khalqal-insaani min thiinin tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa’in mahiin.
(Arrahmaanirrahiim)
al‘aziizil hakiimil ‘aliyyil ‘azhiimil awwalil qadiim khaathaba muusaal kalima bikhithaabit takriimi wasyarrafa
nabiyyahulkariima binnashshisy syariif,walaqad aataynaaka sab’an minal matsaanii wal quraanal ‘azhiim.
(Maaliki yawmiddiin)
qaahiril jabaabirati wal mutamarridiina wa mubiidith thughaatil jaahidiina dza likumullaahu rabbukum
fatabaarakallaahuahsanul khaaliqiin, fayaaman laa syariika lahu walaa mu’in.
(iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin)
mu’tarifiina bil ajzi ‘anil qiyaami wa hiya ramiim.
(ihdinash shiraathal mustaqiim) shiraatha ahlil ikhlaashi wat tasliim,
(Shiraathalladziina an’amta‘alayhim) shiraathalladziina tasallaw bil hudaa wafarihuu bimaa ladayhim.
(Ghayril maghdhuubi ‘alayhim) habnallaahumma minka mawajibash shiddiiqiin. Wa asyhidnaa masyaahidasy
syuhadaa’i walaa taj’alnaa dhalliina walaa mudhilliina walaa tahsyurnaa fii zumratizh zhaalimiina.
(Waladh dhaalliin)
(Aamiin).
Dari Nabi muhammad SAW: Aku Allah, tidak ada tuhan melainkan Aku.
dari Datuk bamban: A.I.U (aku itu ujud Allah)
dari datuk sanggul: A.I.U (aku tuhan, ia tuhan, ujud tuhan).
dari datuk panglimo: A.A.A (aku allah ahad)
dari datuk arsyad: L.L.L (lapang, liput, luput)
dari datuk muhammad nafis: A.A.A (aku adalah Allah).
dari abu yazid bustami: tiada ada melainkan aku
dari al halaj: anal hak (akulah kebenaran itu)
dari datuk ambulung: tak ada yg maujud hanyal Allah.
dari ibnu arabi: tiada aku melainkan dia.
dari syehk siti jenar: dialah aku dan aku adalah dia.
dari sembilan wali: A.I.U (aku iki urip) aku ini hidup.
> siapa sudah mengenal tuhan,bernama tuhan.
> siapa sudah mengenal Allah,bernama Allah.
> siapa sudah mengenal muhammad,bernama muhammad.
> siapa mengenal ruh,bertubuh ruh.
> siapa mengenal sirr,bertubuh sirr.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli wasallim wa barik ala syaidina muhammadin salatan tashalu biha jawaba mungkarin wa nakirin
alaihi himas sholatu wasallam.
Nb; dibaca 41 kali setiap sholat 5 waktu dalam 41 hari. pertama dimulai sholat subuh.
Sahabat Am..
Diatas adalah petikan amalan untuk memesrkan diri kepada Nur Muhammad.
Silahkan ditanyakan kembali jika ingin diamalkan.
***
Mesrakan dirimu kepada Nur Muhammad.
Karena yang sebenar benar diri ialah Nur Muhammad, yang sebenar Nur Muhammad ialah Sifat, yang
sebenar sifat ialah Zat Hayat Yang hidup dalam diri kita ini.
Seperti dalam bait syair :
“Ia hendak dikenal, ia asyik akan birahi kekasihnya..maka ditiliknya dirinya Nur Muhammad”
Riyadloh batin ini disebut uzlah batiniah.
Karna uzlah batiniah ini adanya pada zauq yaitu rasa keimanan. Tidak dapat dijangkau dengan Akal.
Namun jika dengan akal kita coba sedikit uraikan..maka kita simpulakan ;
Ada nafas,nyawa, urat dan rasa.
Yang daripada nya saling memiliki peran penting.
Ada Nafas tanpa urat maka tiada rasa jasadnya..
Ada nafas,rasa tanpa urat maka tiada beroleh jasadnya..
Ada urat tanpa nafas, rasa maka mati diri jasadnya..
Nafas nyawa, Rasa Rahasia.
Rasa tunggal tiada dua.
Nafas tetap adanya.
URAT =
U>Ujud.
RA>Rahasia.
ALIF>Allah.
TA>Ta’ala.