Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Disusun Oleh:
Muhamad Danang Rahmawan
NIM 1205943
Mengetahui,
Tim Pembimbing Proyek Akhir
Pembimbing I Pembimbing II
DPTE – FPTK UPI DPTE – FPTK UPI
Menyetujui,
ABSTRAK ………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. Viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 2.1 KHA Kabel Pilin Tegangan Rendah pada Suhu Keliling 300 ............ 6
Tabel 2.2 Jenis dan KHA Kabel tanah SKTR ………………………………… 11
Tabel 2.3 Faktor Koreksi KHA Kabel Tanah untuk Jumlah Gelaran Kabel ...... 12
Tabel 2.4 Penghantar Tembaga Pembumian …….............................................. 13
Tabel 2.5 Vektor Group dan Daya Transformator ……………………………. 15
Tabel 2.6 Spesifikasi Fused Cut Out dan Fuse Link Tegangan Menengah …… 17
Tabel 3.1 Gaya Mekanis pada Tiang Awal/Akhir ............................................. 24
Tabel 3.2 Gaya Maksimum pada Tiang Sudut Jaringan Distribusi Tegangan
Listrik ................................................................................................ 24
Tabel 3.3 Komponen Atas Tiang Sesuai Fungsi Tiang ..................................... 27
Tabel 3.4 Komponen Konstruksi FDE, SS dan ADE ........................................ 27
Tabel 3.5 Kekuatan Penarikan Penghantar Kabel Pilin (Twisted Cable) .......... 28
Tabel 3.6 Instalasi Pembumian pada Gardu Portal ............................................ 36
Tabel 4.1 Distribusi Beban pada Jurusan 1 ........................................................ 39
Tabel 4.2 Distribusi Beban pada Jurusan 2 ........................................................ 40
Tabel 4.3 Jarak Aman Jaringan SUTR ............................................................... 41
Tabel 4.4 Besar Kekuatan Tiang pada Perumahan Diamond Residence Kopo .. 48
Tabel 4.5 Panjang Kabel yang Digunakan di Perumahan Diamond Residence
Kopo ................................................................................................... 50
Tabel 4.6 Konstruksi Atas Tiang SUTR Diamond Residence Kopo ................. 50
Tabel 4.7 Kebutuhan Konstruksi Tiang SUTR Perumahan Diamond Residence
Kopo .................................................................................................. 52
DAFTAR GAMBAR
Secara umum sistem tenaga listrik terdiri dari pembangkit tenaga listrik,
jaringan transmisi, jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder.
Tegangan yang dihasilkan oleh pusat pembangkit berupa tegangan menengah
yang kemudian dinaikan menjadi tegangan tinggi (TT) 70 kV dan 150 kV, dan
tegangan ekstra tinggi (TET) 500 kV untuk disalurkan melalui jaringan transmisi.
Tegangan diturunkan menjadi tegangan distribusi primer (TM) 20 kV di Gardu
Induk (GI). Tegangan distribusi primer diturunkan menjadi tegangan rendah 380
volt untuk pelanggan dengan sistem 3 Fase dan 220 Volt untuk pelanggan dengan
sistem 1 Fase yang di distribusikan melalui jaringan tegangan rendah (TR).
Jaringan distribusi tegangan rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem
tegangan listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada
para pemanfaat listrik atau pelanggan listrik. Banyak faktor yang digunakan
sebagai pertimbangan dalam perancangan suatu sistem jaringan distribusi
diantaranya pemilihan saluran pengantar yang sesuai dengan kondisi daerah
pelanggan. Biasanya untuk daerah yang penduduknya tidak terlalu padat dengan
jarak yang cukup panjang dapat digunakan saluran hantaran udara dan untuk
daerah yang padat penduduk seperti perkotaan maka lebih cocok mengunakan
saluran hantaran bawah tanah. Karena jaringan distribusi tegangan rendah
langsung berhubungan dengan pelanggan, maka dibutuhkan perencanaan dan
pemasangan yang tepat dan sesuai standar agar meminimalisir terjadinya
gangguan yang akan mengurangi umur (lifetime) komponen yang ada pada sistem
jaringan distribusi tersebut.
Dari latar belakang yang telah dijelaskan maka dalam penulisan proyek
akhir ini penulis mengambil judul tentang “PERENCANAAN DAN
PEMASANGAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DI
PERUMAHAN DIAMOND RESIDENCE KOPO”.
Sesuai dengan judul pada penelitian ini, maka yang menjadi pokok-pokok
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana tahap-tahap perencanaan jaringan distribusi tegangan rendah di
perumahan Diamond Residence?
2) Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam perencanaan jaringan distribusi
tegangan rendah?
3) Bagaimana menentukan besar kapasitas trafo dan pengaman pada gardu
distribusi untuk pembebanan perumahan Diamond Residence?
4) Bagaimana tahap pemasangan jaringan distribusi tegangan rendah di
perumahan Diamond Residence?
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dari penulisan proyek akhir, metode penelitian, dan
sistematika penulisan proyek akhir.
Pada bab ini akan diuraikan analisa dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Bab ini merupakan bab penutup yang mengutarakan kesimpulan yang berupa
pernyataan ringkas. Bab ini juga mengutarakan tentang saran atau anjuran.
METODE PEKERJAAN
Mulai
Perencanaan dan
Pemasangan Jaringan
SUTR
Survei Lapangan
Ya
Studi perencanaan
pembebanan
Membuat Gambar
Rencana Jalur SUTR
dan Titik Penanaman
Tiang
1 2
1 2
Perencanaan Tidak
Sudah
Lengkap?
Ya
Penarikan Penghantar
Kabel Pilin
Pemasangan
Pembumian SUTR
Pemasangan Gardu
Portal dan
Kelengkapannya
Selesai
Penampang F1 F2 F=
Massa Diameter
No. Penghantar
(kg/m) (m)
massa x g Resultan √F + F
(mm2) (daN) (kg/m) (daN)
1 3 x 35 + N 0,67 0,031 148 28 150
2 3 x 50 + N 0,78 0,034 172 31 175
3 3 x 70 + N 1,01 0,041 223 37 226
(Sumber : Standar Konstruksi PLN, 2010)
Tabel 3.1 merupakan contoh penentuan besar gaya mekanis tiang pada
tiang awal/ ujung dengan keterangan sebagai berikut.
� = √� +� ���
F = 2 F1 sin α
Konstruksi
Posisi Tiang
FDE SS ADE
Tiang Awal *
Tiang Sudut *
Tiang Penumpu *
Tiang Sudut Kecil α<300 *
Tiang Sudut Besar α>300 * *
Tiang Seksi * *
Tiang Peregang * *
Pembumian *
(Sumber : Standar Konstruksi PLN, 2010)
Komponen konstruksi yang dipakai pada konstruksi FDE, SS, ADE dapat
dilihat pada tabel 3.4 :
Tabel 3.4 Komponen Konstruksi FDE, SS dan ADE
Keterangan :
truk diharuskan menggunakan alat bantu forklift atau mobile-crane (truk yang
sudah dilengkapi lifter).
Pelaksanaan penaikan dan penurunan ke atau dari truk harus diperhatikan
dengan seksama untuk memastikan tidak terjadinya kerusakan pada tangki
transformator (bila menggunakan forklift) atau kerusakan isolator (umumnya bila
menggunakan crane atau tripod). Pengangkutan transformator dari gudang
penyimpanan menuju lokasi gardu tidak diperbolehkan terjadinya banyak
guncangan pada saat dibawa dengan kendaraan. Penaikan dan penurunan
transformator menggunakan mobile-crane dapat dilihat pada gambar 3.9.
Ukuran Minimal
No. Uraian
Penghantar Pembumian
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengerjaan proyek akhir, maka dapat di ambil kesimpulan
bahwa :
1) Tahap-tahap dalam membuat perencanaan Jaringan Distribusi Tegangan
Rendah dimulai dengan servei lapangan sehingga didapat data yang
nantinya digunakan untuk menentukan kapasitas trafo pembebanan, titik
penanaman tiang, dan penentuan jalur SUTR.
2) Komponen yang digunakan pada Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
yaitu :
Jaringan SUTR
1. Tiang beton 9 meter 6. Plastic strap
2. Kabel NFA2X 3x50+35 mm2 7. Compression type connector
3. Pole bracket 8. Turn buckle
4. Strain clamp 9. Bimetal joint Al-Cu
5. Suspension clamp 10. Stainless steel strip
Gardu Portal
1. Tranformator distribusi 3 Fase 6. Connector
2. Kabel NYFGBY 7. Pipa galvanis
3. Fuse Cut Out 8. Tiang beton 12 meter
4. Lightning Arrester 9. Cross-Arm
5. PHB-TR 10. Bare Conductor
LIPI, Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia Tahun 2000 (PUIL 2000)
Ratnata, I Wayan. 2011. Diktat Mata Kuliah Dasar-Dasar Instalasi Listrik 2000.
Bandung: Tidak Diterbitkan
Van. Harten, E. Setiawan. 1991. Instalasi Listrik Arus Kuat Jilid 2. Bandung:
Binacipta