Sejarah Komparatif Gereja Gothic Inggris Dan Perancis
Sejarah Komparatif Gereja Gothic Inggris Dan Perancis
Kemiripan seperti pada bentuk kubah dan bentuk lengkungan yang runcing ada di
mana-mana namun tidak signifikan. Perbedaan tersebut melibatkan penerapan makna
fungsional dan simbolik. Perbedaan antara katedral Perancis dan Inggris adalah:
1. Perbedaan dalam penekanan spasial, ada pada ketinggian bangunan dan panjang
bangunan dari desain Katedral. Bangunan Katedral di Perancis cenderung
mengutamakan tinggi contohnya pada Katedral Notre-Dame, Katedral Beauvais,
Katedral Chartres, Katedral Soissons dan Katedral Bourges. Ketinggian tersebut
ingin menggambarkan perasaan intens seorang pengunjung saat memasuki ruang
dan merasakan sesuatu yang “magical”. Sebaliknya, katedral Inggris cenderung
menekankan pada bentuk panjangnya. Misalnya, Katedral Salisbury, Katedral St.
Andrew, dan Katedral Canterbury. Katedral Inggris. Bentuk panjang tersebut
menekankan konsep mata terbatas pada satu jalan, dan keagungan.
2. Perbedaan penggunaan penopang dalam konstruksinya. Penggunaan penopang di
Prancis sangat mencolok. Penopang yang semakin tipis dan ringan di sekitar area
paduan suara, menyarankan penggunaan estetika dan fungsional. Sebaliknya,
penggunaan penopang dalam Inggris jarang ditemukan. Seperti yang ditunjukkan
oleh Peter Draper, penggunaan penopang cenderung tentatif di Inggris. Di
Prancis ketinggian bangunan benar-benar memerlukan dukungan luar seperti
penopang, sedangkan di Inggris ketinggian tidak menjadi masalah seperti itu.
Selain itu, penggunaan penopang akan menekankan aspek vertikal daripada aspek
horizontal gedung.
3. Perbedaan fasad dan bagian ujung disisi timur bangunannya. Pertama, fasad
katedral Perancis dan Inggris sangat berbeda secara visual dan komposisi. Di
katedral-katedral Prancis, fasad tampaknya mencerminkan tatanan interior
Gereja. Sebaliknya fasad Katedral Inggris tampaknya tanpa hubungan ke gedung
di belakangnya.
4. Di Prancis, ujung timur sebuah katedral sering ditandai oleh sudut yang
berbentuk bulat seperti yang ada di Bourges. Sebaliknya, katedral-katedral
Inggris ditandai oleh sudut persegi, misalnya Salisbury. Dua jenis ujung timur
yang ditampilkan oleh katedral Prancis dan Inggris berbeda dalam bentuk dan
fungsi.
Namun demikian, ada beberapa kesamaan antara katedral Gothic Perancis dan
Inggris:
1. Kedua wilayah menggunakan lengkungan runcing di mana-mana dalam desain
mereka. Katedral Chartres, Soissons, Bourges, Reims, Amiens, Canterbury,
Wells, Salisbury, dan Lincoln semuanya menggunakan lengkungan runcing ke
berbagai tingkat.
2. Penggunaan kubah bergaris di langit-langit batu yang sama di mana-mana.
Namun, perlu dicatat bahwa kesamaan ini terbatas pada elemen tunggal, dan
kombinasi elemen-elemen tersebut dapat sangat bervariasi sehingga dapat
membedakan kedua daerah. Peter Draper bahkan menegaskan bahwa kesamaan
kerangka ini memungkinkan lebih banyak fleksibilitas, dan lebih banyak variasi.
Jadi perbedaan antara Katedral Perancis dan Inggris lebih menekankan hasil dari
prinsip fungsional dan makna yang berbeda. Di Prancis lingkungan kompetitif,
termasuk pengaturan kota, menekan katedral ke ketinggian baru. Sebaliknya, di
Inggris katedral penyebarannya kurang menyentak, dan kompetisi didasarkan pada
bentuk panjang. Namun, faktor-faktor ini hanya menjelaskan perbedaan eksterior
superstruktur. Penekanan kontras pada vertikalitas dan horizontalitas di bagian dalam
katedral Gotik Prancis dan Inggris timbul dari penerapan fungsi dan makna yang
berbeda. Fokus Prancis pada vertikalitas dapat dilihat sebagai hasil dari makna
simbolis, di mana gereja dipandang sebagai representasi Surga.
Gambar 13. Potongan Katedral Chartres
Gambar 28. Denah Katedral Salisbury