Anda di halaman 1dari 5

KE

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN :
PENYUSUNAN DETAIL ENGINERING DESIGN (DED)
PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TAHU KOTA MAGELANG

TAHUN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA


Pekerjaan :
Penyusunan Detail Enginering Design (DED)
Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Tahu Kota Magelang
I. LATAR BELAKANG

Tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat di Indonesia, yang


digemari hampir seluruh lapisan masyarakat. Selain mengandung gizi yang baik, pembuatan tahu
juga relatif murah dan sederhana. Rasanya enak serta harganya terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Saat ini, usaha tahu di Indonesia rata-rata masih dilakukan dengan teknologi yang
sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan baku) dirasakan
masih rendah dan tingkat produksi limbahnya juga relatif tinggi. Kegiatan industri tahu di Indonesia
didominasi oleh usaha-usaha skala kecil dengan modal yang terbatas. Dari segi lokasi, usaha ini juga
sangat tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sumber daya manusia yang terlibat pada umumnya
bertaraf pendidikan yang relatif rendah, serta belum banyak yang melakukan pengolahan limbah.

Industri tahu dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah baik limbah padat
maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan,
limbah ini kebanyakan oleh pengrajin dijual dan diolah menjadi tempe gembus, kerupuk
ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung ampas tahu yang akan dijadikan bahan
dasar pembuatan roti kering dan cake. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan dari proses
pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu, oleh karena itu limbah cair yang
dihasilkan sangat tinggi. Limbah cair tahu dengan karakteristik mengandung bahan organik
tinggi dan kadar BOD, COD yang cukup tinggi pula, jika langsung dibuang ke badan air, jelas
sekali akan menurunkan daya dukung lingkungan. Sehingga industri tahu memerlukan suatu
pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi resiko beban pencemaran yang ada

Untuk mendukungnya diperlukan upaya sehingga limbah cair dari limbah industri tahu
yang nantinya akan dibuang ke badan air/sungai dapat memenuhi baku mutu air yang
cukup baik dan aman bagi lingkungan.
Berlatar belakang berbagai hal tersebut, pada tahun anggaran 2018 Pemerintah Kota
magelang memberikan fasilitasi Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Air Limbah Tahu
Kota Magelang yang memadai yang bertujuan untuk terciptanya perumahan dan
permukiman yang layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan lingkungan sekitarnya.
II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEKERJAAN

Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) Instalasi
pengolahan air limbah Tahu Kota Magelang

Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kawasan


permukiman melalui pengembangan prasarana dan sarana air llimbah industri tahu
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan perencanaan air limbah industri tahu ini adalah
terciptanya kawasan permukiman yang layak huni melalui pengelolaan air limbah
terpusat skala kawasan.

III. LINGKUP PEKERJAAN

Adapun ruang lingkup kegiatan, mencakup :

1.Melakukan survey lapangan dan inventarisasi pengumpulan data yang diperlukan dalam
mendukung kegiatan penyusunan DED.

2.Melakukan pengukuran situasi, jarak dan topografi lokasi instalasi yang telah ditentukan.

3.Melakukan perencanaan teknis dan penataan bangunan insatalasi pengolahan dan


perlengkapannya.

4.Melakukan survey harga sesungguhnya guna penyusunan RAB

5.Melakukan analisa perhitungan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan instalasi
pengolahan air Limbah.

6.Menyusun laporan perencanaan.

7.Menyusun dokumen tender yang akan digunakan dalam pelelangan kontruksi.

IV. SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA

Konsultan harus melakukan survey lapangan untuk melihat kondisi lapangan yang sesungguhnya
dan akan mengumpulkan data baik primer maupun sekunder. Hal ini mutlak diperlukan untuk
dapat membuat rencana dan perletakan bangunan yang direncanakan. Untuk melakukan
pengukuran baik situasi, jarak dan topografi, konsultan harus mengunakan peralatan yang
memadai sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai.

Konsultan juga harus melakukan survey harga satuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan
analisa anggaran biaya pembangunan.
V. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Kegiatan Untuk Penyusunan Detail Enginering Design (DED) Sistem Pengelolaan Air
Limbah Tahu Kota Magelang adalah : Wilayah Kota magelang

VI. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Konsultan diminta untuk melakukan perencanaan detail dengan keluaran yang diharapkan
antara lain :

1. Didapatnya rencana perletakan bangunan IPAL dan seluruh perlengkapan yang


dibutuhkan.

2. Hasil perencanaan teknis berupa gambar-gambar pelaksanaan dan catatan desain


bangunan yang direncanakan.

3. Rencana pembiayaan beserta analisanya yang dibutuhkan dalam pembangunan fisik


instalasi.

4. Kelengkapan dokumen lelang seperti Gambar Kerja, RAB dan RKS.

VII. KEBUTUHAN PERSONIL

Dalam pealaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Enginering Design Instalasi Pengelolaan Air
Limbah Tahu Kota Magelang tahun 2018. Konsultan paling tidak harus dapat menyediakan
tenaga ahli dengan kualifikasi personil sebagai berikut :

A.Tenaga Ahli

1. Pemimpin Team/ Ahli Limbah, adalah Sarjana (S-1) Teknik Lingkungan dengan
pengalaman minimal 8 tahun.

2. Ahli Sipil (Sumber Daya Air) adalah sarjana (S-1) Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 7 tahun.

3. Ahli Lingkungan, adalah Sarjana (S-1) Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal
8 tahun.

4. Ahli cost Estimator adalah Sarjana (S-1) Teknik Sipil Bangunan dengan pengalaman
minimal 8 tahun.
B.Tenaga Pendukung

1. Adminsitrasi

2. Surveyor (2 org)

3. Drafter

Pengalaman para ahli utama ini dimaksudkan dalam pekerjaan yang sejenis dengan pekerjaan
yang akan dilaksanakan ini. Tenaga ahli utama dibantu oleh tenaga pendukung lainnya sesuai
dengan yang dibutuhkan sesuai dengan yag dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

VIII. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Penyusunan Detail Enginering Design Instalasi Pengolahan
Air Limbah Tahu Kota Magelang Tahun 2018, maksimum selama 60 (Enam Puluh) hari kalender,
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

IX. PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dibiayai dengan sumber dana APBD murni sebesar Rp.80.000.000,- dengan
waktu penyelesaian pekerjaan selama 2 (dua) bulan sejak diterbitkan Surat Perintah
Melaksanakan Kerja (SPMK) .

Magelang,........................................2018.
Pemerintah Kota magelang

--------------------------------------
NIP.

Anda mungkin juga menyukai